BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. produksi yang dipicu oleh gencarnya produk-produk luar negeri khususnya Cina

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. ketat, kinerja perusahaan dituntut harus terus meningkat agar perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. BUMN Perkebunan di Indonesia yang memiliki 51 unit kerja tersebar di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pengetahuan dan keterampilan, sehingga pegawai yang bersangkutan dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini berdiri pada tahun 1973 sebagai sebuah home industry yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berawal dari Krisis ekonomi Amerika Serikat akhir tahun 2008,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap keadaan karyawan. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

I. PENDAHULUAN. Menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompleks dan laju perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan besar pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penilaian prestasi kerja di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini adalah perusahaan jasa di bidang transportasi. Sektor

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berhenti maka perusahaan akan mengalami kerugian dan kerugian tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu bidang manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kerasnya kompetisi dunia usaha dewasa ini, memaksa perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang dapat diandalkan. SDM memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut. Fenomena yang seringkali terjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang menggerakkan dinamika organisasi, semakin besar organisasi, masalah

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

2015 PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH AUDITOR DENGAN KINERJA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan disisi lain

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terampil dalam melakukan tugas tugas yang semakin kompleks dan rumit. Hampir

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS DENGAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insentif material dan Non-material sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan mempunyai sumber daya yang melimpah baik bahan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pencapaian tujuan tersebut, perusahaan membutuhkan tenaga-tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Perdagangan dunia menuntut perusahaan-perusahaan yang sudah ada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia adalah salah satu elemen penting dalam organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi mempunyai tujuan yang akan dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Remunerasi PNS lebih diartikan sebagai sistem penggajian dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tantangan bagi manajemen sumber daya manusia karena abad ke-21 ini

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan Bank sangatlah cepat, dari waktu ke waktu kondisi, dunia

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peran bagi oraganisasi dalam mencapai tujuanya.

BAB I PENDAHULUAN. harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis. Melalui perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan Lembaga. kepada Presiden. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam aktivitas

HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN AKAN PENGHARGAAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN PERUSAHAAN. Oleh : RASI GRA VIDEKA NIM F

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu

I. PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang didukung oleh kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. isu persaingan global. Artinya, isu utama era globalisasi adalah kebebasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja (prestasi kerja) menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001 :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi dikemukakan

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang terkait dengan kinerja. Kinerja merupakan fungsi hasil hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

BAB I PENDAHULUAN. peran karyawan yang sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan dan memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang pelayanan terhadap pelanggan. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. penting dengan seiringnya perkembangan teknologi yang cukup pesat, banyak dan

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana S-1 Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan industri di Indonesia mengalami tekanan bahkan penurunan produksi yang dipicu oleh gencarnya produk-produk luar negeri khususnya Cina yang membanjiri Indonesia. Sumiyanto (2009) menyatakan produk Cina yang membanjiri Indonesia salah satunya adalah batik buatan Cina. Batik Cina ini biaya produksinya 60% lebih murah dari batik produksi dalam negeri dengan dukungan teknologi desain batik imitasi ini hasilnya akan lebih bagus maka konsumen akan memilih barang yang murah dan bagus. Keadaan tersebut merisaukan perusahaanperusahaan industri nasional lainnya karena merasa kehilangan pasar ekspornya. Hal tersebut menjadi tantangan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk dapat bersaing dengan perusahaan asing yang mengekspor ke Indonesia. Oleh sebab itu, perusahaan di Indonesia menuntut untuk lebih meningkatkan efisiensi dan produktivitas, salah satunya dengan meningkatkan manusianya agar mampu bersaing dengan negara lain. Manusia adalah sumber daya yang mempunyai kemampuan untuk selalu berusaha mencapai tujuannya dengan memanfaatkan sesuatu yang ada pada dirinya atau di luar dirinya. Keadaan ini dapat dilihat dari kemampuan manusia itu untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara bekerja pada suatu organisasi. Dalam suatu organisasi, manusia yang berada di perusahaan disebut karyawan, 1

2 merupakan elemen terpenting dalam mengendalikan semua sistem organisasi. Selain itu, karyawan dalam perusahaan merupakan agen peubah, baik untuk menuju ke arah yang lebih baik ataupun menuju suatu kehancuran (Poewodoespito & Utomo, 2000). Oleh karena itu, suatu organisasi membutuhkan karyawan yang potensial dan produktif agar dapat berfungsi (Cascio, 1998). Karyawan dikatakan potensial dan produktif, jika karyawan di dalam perusahaan mampu menunjukkan prestasi kerja. Ruky (2002) mendefinisikan prestasi kerja sebagai tingkat performance yang ditunjukkan karyawan kepada atasannya dalam usahanya untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Byars & Rue (2003) juga mendefinisikan performance sebagai refleksi baik seorang karyawan dapat memenuhi syaratsyarat dari suatu pekerjaan dan job performance didefinisikan sebagai usaha seorang karyawan yang dibentuk oleh kemampuan dan pemahaman peran atau tugas. Untuk mengetahui prestasi kerja karyawan, suatu organisasi melakukan evaluasi kerja pada karyawan. Oleh sebab itu, prestasi kerja tidak dapat dipisahkan dari proses evaluasi kerja (Ruky, 2002). Evaluasi kerja didefinisikan oleh Below (dalam Ruky, 2002) sebagai suatu penilaian periodik atas nilai seorang karyawan bagi organisasinya, dilakukan oleh atasannya atau seseorang yang berada dalam posisi untuk mengamati atau menilai prestasi kerjanya. Hasil dari evaluasi prestasi kerja karyawan dituntut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

3 Hasil evaluasi prestasi kerja pada karyawan akan menghasilkan dua kriteria prestasi kerja yaitu prestasi kerja yang tinggi atau prestasi kerja yang rendah. Prestasi kerja karyawan yang tergolong tinggi akan memberikan pengaruh terhadap karyawan itu sendiri seperti meningkatkan gaji, memperluas kesempatan dipromosikan, menurunnya kemungkinan untuk didemosikan, serta membuat ia semakin ahli dan berpengalaman dalam bidang pekerjaannya dan akan memberikan pengaruh terhadap organisasi atau perusahaan seperti akan meningkatkan produktivitas perusahaan, menurunkan tingkat keluar masuk karyawan (turn over), serta memantapkan manajemen perusahaan (Phalestie, 2008). Contohnya pada tahun 2009, PT. Perkebunan Nusantara III memberikan penghargaan kepada para karyawan yang berprestasi di tahun 2008 dengan memberikan bonus delapan bulan gaji. Selain itu, perusahaan juga memberikan apresiasi berupa peningkatan pangkat ataupun golongan dan hadiah yang diserahkan pada karyawan saat pengumuman penghargaan dari Direktur SDM PTPN III. Hal tersebut, rutin dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan untuk memupuk silaturahmi antara seluruh keluarga besar PTPN III dan mitra kerja (Humas PTPN III, 2009) Prestasi kerja karyawan yang tergolong rendah akan menunjukkan bahwa karyawan tersebut sebenarnya tidak kompeten dalam pekerjaannya, akibatnya ia sukar untuk dipromosikan ke jenjang pekerjaan yang tingkatannya lebih tinggi, memperbesar kemungkinan untuk didemosikan, dan pada akhirnya dapat juga menyebabkan karyawan tersebut mengalami pemutusan hubungan kerja. Selain

4 itu, prestasi kerja karyawan yang rendah mempengaruhi organisasi atau perusahaan tersebut karena dapat menurunkan tingkat kualitas dan produktivitas kerja, meningkatkan tingkat keluar masuk karyawan, yang pada akhirnya akan berdampak pada penurunan pendapatan perusahaan (Phalestie, 2008). Penurunan prestasi kerja pada karyawan atau rendahnya prestasi kerja karyawan pada suatu perusahaan dapat merugikan perusahaan dan karyawan yang berada dalam perusahaan tersebut. Contohnya seperti pada PD Grafika Meru yang merupakan perusahaan milik Pemprov Sumsel yang bergerak di bidang percetakan yang mempekerjakan sekitar 25 karyawan itu tidak mampu bersaing dengan percetakan lain milik perusahaan swasta sehingga pada pertengahan tahun 2008 lalu dinyatakan bangkrut. Kebangkrutan perusahaan ini disebabkan oleh faktor mesin produksi yang sudah ketinggalan sehingga dalam setiap tender atau kegiatan, perusahaan ini tidak mampu bersaing secara kualitas dengan perusahaan lainnya. Penurunan produksi perusahaan tersebut membuat karyawan PD Grafika Meru tidak dibayar gajinya selama 12 bulan (http://health.kompas.com). Tinggi rendahnya prestasi kerja karyawan pada perusahaan tidak hanya tergantung pada faktor alat yang digunakan dalam produksi tetapi juga pada sumber daya manusia yang bekerja pada perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, maju dan tidaknya suatu perusahaan sebagian besar tergantung dari sumber daya manusianya. Saat sumber daya manusia bisa memberikan kontribusi yang berarti, perusahaan akan dapat bergerak maju maka prestasi kerja sumber daya manusia menjadi tolok ukur dari perkembangan sebuah perusahaan. Prestasi kerja antara

5 satu sumber daya manusia atau karyawan dengan yang lainnya akan berbeda-beda meskipun jenis pekerjaan yang dikerjakan hampir sama. Selain itu, ada juga yang membedakan antara karyawan satu dengan lainnya yaitu komitmen karyawan tersebut terhadap organisasi. Leong, Furnham, dan Cooper (dalam Yavuz, 2010) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai perilaku yang terbentuk dari hubungan individual dengan organisasi dan menyebabkan mereka memutuskan untuk menjadi anggota tetap sebuah organisasi. Komitmen terhadap organisasi itu harus dimiliki oleh semua karyawan pada suatu perusahaan dikarenakan sangat berpengaruh pada kelangsungan perusahaan tersebut. Mowday, Porter, dan Steers (dalam Amalia, 2009) berpendapat beberapa alasan organisasi melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan derajat komitmen organisasi dalam diri karyawan. Pertama, semakin tinggi komitmen organisasi karyawan semakin tinggi pula usaha yang dikeluarkan karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Kedua, semakin tinggi komitmen karyawan semakin lama ia ingin tetap berada dalam organisasi dan semakin tinggi pula produktivitasnya. Selain itu, karyawan yang berkomitmen tinggi maka dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan serta karyawan mampu menunjukkan prestasi yang tinggi pula. Penelitian tentang komitmen organisasi dengan prestasi kerja pernah dilakukan oleh Wibowo (2010) yang meneliti mengenai pengaruh pemberdayaan karyawan dan komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan rumah sakit

6 Amal Sehat Wonogiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara komitmen organisasi dengan prestasi kerja. Ia menyatakan semakin tinggi penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan dari bekerja sesuai dengan profesionalisme, maka semakin tinggi kinerja karyawan yang artinya prestasi kerjanya meningkat. Sejalan dengan uraian diatas, PT. Krakatau Steel Cilegon yang bergerak dibidang industri besi dan baja merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi lokomotif kemajuan ekonomi di Indonesia khususnya di sektor industri besi dan baja seharusnya karyawan PT.Krakatau Steel memiliki prestasi kerja yang tergolong tinggi atau baik. Kenyataanya pada tahun 2010, masih ada karyawan PT. Krakatau Steel memiliki karyawan yang berprestasi rendah atau kurang baik pada divisi tertentu. Hal ini dapat dilihat dari tercapainya sasaran kerja divisi tersebut dan karyawannya yang tidak mencapai 100 % atau di bawah sasaran atau rencana kerja yang telah disepakati di awal tahun kerja. Berdasarkan wawancara dengan Bapak N.S yang menjabat sebagai Senior Specialist Performance Improvement pada tanggal 07 Maret 2011, prestasi kerja karyawan PT. Krakatau Steel dapat dikatakan rendah atau kurang baik jika sasaran atau rencana kerja (SRK) tiap karyawan yang diberikan di awal tahun tidak mampu mencapai target yang diinginkan oleh atasan atau pihak perusahaan sehingga karyawan mendapatkan penilaian prestasi yang rendah. Bapak N.S juga menyatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan prestasi kerja karyawan tidak mampu mencapai target atau melebihi target adalah faktor usia karyawan,

7 lingkungan karyawan (keluarga, rekan kerja, teman sejawatnya), tidak ada kepuasan dalam bekerja, dan ketidakjelasan karir. Faktor-faktor diatas membuat karyawan PT. Krakatau Steel meninggalkan perusahaan dan berpindah ke perusahaan besi baja di Emirat Arab tetapi ada juga karyawan yang masih tetap bertahan dalam perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan antara komitmen karyawan terhadap organisasi dengan prestasi kerja pada karyawan?. Mengacu pada rumusan masalah tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Prestasi Kerja Pada Karyawan PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Cilegon Banten. B. Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu : 1. Mengetahui hubungan antara komitmen organisasi dengan prestasi kerja. 2. Mengetahui peranan komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan. 3. Mengetahui tingkat komitmen organisasi pada perusahaan. 4. Mengetahui tingkat prestasi kerja karyawan pada perusahaan.

8 C. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi pimpinan perusahaan, penelitian ini dapat memberikan masukan pada pimpinan perusahaan mengenai pentingnya menumbuhkan komitmen karyawan terhadap organisasi dan memberi informasi prestasi kerja yang dicapai karyawan dapat dipengaruhi oleh komitmen karyawan terhadap organisasi. 2. Bagi karyawan, penelitian ini sebagai wawasan baru bagi karyawan untuk memahami komitmennya terhadap organisasi dapat mempengaruhi prestasi kerjanya sehingga nantinya diharapkan dalam bekerja lebih efektif dan efisien. 3. Bagi ilmuwan psikologi, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai ilmu pengetahuan psikologi industri dan organisasi bagi ilmuwan psikologi, khususnya mengenai hubungan antara komitmen organisasi dengan prestasi kerja pada karyawan dan dapat memberikan saran serta kritik kepada peneliti tentang kekurangan-kekurangan dalam penelitian. 4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan acuan dalam mengembangkan penelitian yang sejenis, terutama yang berkaitan dengan psikologi industri dan organisasi khususnya mengenai komitmen organisasi dan prestasi kerja.