BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

I. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur

BAB V KESIMPULAN. kinerja yang baik akan cendrung memiliki budaya asal bapak senang, dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

Balanced Scorecard : Konsep, Evolusi Perkembangan, dan Dampaknya Terhadap Desain SPPM dan Sistem Penghargaan Berbasis Kinerja

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

Mengenal Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. oleh sebuah perusahaan untuk mengelola strategi-strategi perusahaan. Sistem

4.3.2 Penelitian Lapangan Observasi Wawancara Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Analisis data...

BAB I PENDAHULUAN. pengelola jasa pelayanan kesehatan. Rumah sakit pemerintah sebagai sarana utama

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pengukuran kinerja menjadi suatu komponen penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. ditunjukkan banyak sekolah swasta yang terakreditasi A. Para pelanggan (orang

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Efektivitas dan efisiensi sistem perbankan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. sistem pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan ini adalah kurang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

DAFTAR ISI. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Waktu dan Lokasi Penelitian Konsep Dasar Balanced Scorecard...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT. BHANDA GHARA REKSA KANTOR PUSAT JAKARTA)

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. strategi untuk tetap survive dan tetap memenangkan persaingan. Mengelola kinerja dengan mempertimbangkan faktor strategi dan risiko

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja secara profesional layaknya organisasi swasta. Sebuah

PENDAHULUAN. Jumlah produk yang memperoleh sertifikat halal di Indonesia dalam kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan eksistensi di dunia bisnis diperlukannya strategi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BALANCED SCORECARD : KONSEP EVOLUSI PERKEMBANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP DESAIN SPPM DAN SISTEM PENGHARGAAN BERBASIS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Masa depan merupakan suatu hal yang tidak pasti, begitu juga dengan

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh

Key Performance Indicators Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perusahaan dan lembaga. Selain digunakan untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian. Di masa sekarang dan di masa depan, perusahaan-perusahaan

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan

BAB V PENUTUP. penyusunan, penganggaran dan pengevaluasian melalui audit BSC setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah memasuki era persaingan bebas, di mana persaingan tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. anggota organisasi. Dalam mengimplementasikan rencana-rencana strategis

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari pengukuran kinerja merupakan ukuran apakah sebuah strategi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sumber Daya Air dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. dan CV Mavista Technic menyasar instansi dengan jumlah AC minimal 20 unit.

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB I PENDAHULUAN. Yang Maha Esa yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan makhluk

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mendapatkan keuntungan financial saja, akan tetapi saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kaplan dan Norton, Hariman Bone dan Mahfud Sholihin, pada tahun 2004, Davis dan Albright

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencapai tujuannya, organisasi perlu merumuskan dan. bahwa implementasi strategi organisasi memerlukan sebuah pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditur, karyawan, pemerintah, dan pelanggan. Implikasinya,

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang.

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi. Tubuh manusia 65%-nya terdiri atas air.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah Sakit Umum Sari Mutiara adalah Rumah Sakit dengan status kelas B yang berdiri tahun 1962. Rumah sakit ini memiliki kapasitas hunian 375 tempat tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini yakni kebutuhan akan peta strategi yang mampu mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan kepada setiap petugas medis maupun non medis. Peta strategi merupakan wujud masa depan yang dikehendaki serta langkah-langkah yang dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Peta strategi dapat disusun dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard. Balanced Scorecard menyediakan rerangka untuk menghasilkan rencana strategik yang komprehensif, koheren, terukur, dan seimbang (Mulyadi, 2009). Rumah Sakit diketahui mengalami penurunan kinerja selama periode Januari hingga April 2014. Penurunan kinerja ini dinilai berdasarkan indikatorindikator pelayanan rumah sakit (Depkes RI, 2005) yang mencerminkan tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Penyusunan peta strategi diharapkan mampu memperbaiki sistem pelayanan rumah sakit sehingga masalah penurunan kinerja menemukan solusi dan tidak terulang lagi. Selain menemukan solusi penurunan kinerja, peran peta strategi secara khusus dirancang untuk menghadapi lingkungan persaingan yang semakin kompetitif. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan 2014 menunjukkan jumlah rumah sakit mencapai 59 dengan dua penambahan di tahun 2014 yakni Rumah 1

Sakit Umum (RSU) Madani dan RSU Royal Prima. Banyaknya jumlah rumah sakit tidak menjamin pelayanan kesehatan di suatu daerah. Untuk menjamin pelayanan kesehatan pemerintah sudah menerapkan standardisasi melalui akreditasi. Faktor yang menentukan layak tidaknya sebuah RS untuk mendapatkan akreditasi menurut UU. No 36 tahun 2009 berdasarkan lima variabel yakni Instalasi Gawat Darurat (IGD), keperawatan, rekam medis, pelayanan medis serta administrasi pelayanan dan seluruh yang ada kaitannya dengan pelayanan. Balanced Scorecard (BSC) adalah alat perencanaan strategik yang diperkenalkan pertama kali oleh David Norton dan Robert Kaplan tahun 1992 Penelitian BSC didorong kesadaran bahwa ukuran kinerja keuangan yang digunakan semua perusahaan untuk mengukur kinerja eksekutif tidak lagi memadai. BSC telah mengalami beberapa evolusi perkembangan. Pada tahap awal BSC digunakan sebagai perbaikan atas pengukuran kinerja eksekutif. Dengan memperluas kinerja ke perspektif non keuangan, maka pengukuran menjadi komprehensif. Selanjutnya Kaplan dan Norton mengembangkan BSC menjadi peta strategi, yaitu dengan membangun hubungan sebab-akibat pada strategi yang dihasilkan pada keempat perspektif dan pada akhirnya BSC berkembang menjadi sistem manajemen strategik. Sistem manajemen strategik berbasis BSC berfungsi sebagai peta perjalanan sekaligus langkah strategik yang harus dilalui perusahaan. BSC memiliki tiga karakteristik; (1) Mengkombinasikan ukuran keuangan dan nonkeuangan (Kaplan dan Norton, 1992), (2) Menyelaraskan ukuran kinerja dengan strategi perusahaan (Kaplan dan Norton; 1996a dan 1996b), (3) Terdapat 2

hubungan sebab akibat antara ukuran dalam perspektif BSC (Kaplan dan Norton 2001; Kaufmann dan Becker 2005). BSC memiliki empat keunggulan dibandingkan alat perencanaan lainnya yaitu kompreh ensif, seimbang, koheren dan terukur (Mulyadi, 2009). Komprehensif artinya pengukuran kinerja menyeluruh dibandingkan pengukuran tradisional meliputi perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Seimbang artinya dilihat dari dua sisi yang berbeda, yaitu kinerja keuangan dan non keuangan, kinerja jangka pendek dan jangka panjang, faktor internal maupun eksternal. Koheren artinya terdapat hubungan sebab akibat di antara berbagai sasaran strategik yang dihasilkan dalam perencanaan strategik. Terukur artinya semua sasaran strategik sudah ditentukan ukurannya, baik sasaran di perspektif keuangan maupun perspektif non keuangan. Sasaran-sasaran strategik BSC pada perspektif pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan merupakan sasaran yang tidak mudah diukur, namun dalam pendekatan BSC, sasaran perspektif non keuangan tersebut ditentukan ukurannya agar dapat dikelola dan dapat diwujudkan. Luis dan Biromo (2013) menyatakan beberapa kelebihan BSC yaitu sebagai alat untuk mengkomunikasikan strategi yang mempermudah komunikasi antar stakeholder untuk mereview strategi dan pencapaiannya, mengaitkan strategi dengan kinerja organisasi termasuk proses pelaksanaannya dengan dipantau menggunakan Key Performance Indicator (KPI), mendorong manajemen untuk meningkatkan kinerja masa depan dengan pembelajaran dari masa lalu yang 3

digunakan sebagai sarana perbaikan, dan membantu proses penyusunan anggaran dengan cara BSC sebagai dasar penyusunan. Implementasi BSC tidak menjamin kesuksesan perusahaan. BSC hanya mampu memberikan manfaat sesungguhnya jika secara konsisten diadopsi perusahaan dan dibutuhkan komitmen setiap personel dalam mengeksekusi strategi dengan baik. Penelitian Robert S.Kaplan dan David Norton (1996) menunjukkan hanya 10% dari perusahaan di Amerika Serikat yang dapat mengeksekusi strategi dengan baik. Empat hal yang menghambat eksekusi strategi, yaitu: hambatan visi, hambatan pelaku, hambatan manajemen, dan hambatan sumber daya. Hambatan visi terjadi karena kurangnya sosialisasi atas visi yang dipilih perusahaan. Kaplan dan Norton (1996) membuktikan hanya 5% dari total jumlah karyawan yang mengetahui dan memahami visi perusahaan, hanya 25% dari insentif berkaitan dengan strategi, sebesar 85% manajemen menghabiskan waktu kurang dari 1 jam per bulan untuk mendiskusikan strategi, yang lebih fokus pada keuangan, dan 60% dari organisasi tidak mengaitkan anggaran dengan strategi. Hambatan pelaku terjadi karena kurangnya motivasi karyawan untuk menerapkan strategi. Hambatan manajemen terjadi ketika manajemen terlalu fokus pada keuangan, berwujud, dan mudah diukur dengan satuan uang. Hambatan sumber daya terjadi karena tidak ada keterkaitan antara anggaran dengan strategi. Perusahaan perlu mengaitkan anggaran dengan strategi karena pelaksanaan strategi membutuhkan biaya. Dengan semakin kompleksnya lingkungan bisnis, tanggung jawab atas jalannya perusahaan tidak hanya dipikul oleh manajemen puncak sendiri. Maka 4

sistem perencanaan strategik berbasis BSC didesain agar manajemen bawah dan karyawan ikut berpartisipasi merumuskan hal-hal strategik. Strategi yang ditetapkan harus dapat dimengerti oleh semua personel dalam organisasi, mulai dari manajemen puncak sampai karyawan. Konsep BSC akan membantu organisasi untuk menerjemahkan strategi sehingga lebih mudah dimengerti dan dipahami, selain itu BSC akan meningkatkan kualitas perencanaan. Jika perencanaan yang digunakan sebelumnya terfokus pada sasaran bersifat keuangan, dengan menggunakan perencanaan berbasis BSC rumah sakit tidak terfokus pada satu sasaran saja melainkan mencakup perspektif yang lebih luas yaitu pelanggan, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan yang dirumuskan secara koheren. Hubungan sebab-akibat pada setiap sasaran dalam perspektif non keuangan memiliki hubungan kausal ke sasaran keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian terwujudnya sasaran keuangan merupakan dampak dari terwujudnya sasaran non keuangan. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang menjadi permasalahan utama yakni kebutuhan akan peta strategi untuk menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Desain sistem perencanaan strategik berbasis balanced scorecard merupakan cara yang paling tepat dalam menyusun peta strategi RSU Sari Mutiara. 5

1.3. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian ditentukan sebagai berikut. 1. Apakah yang menjadi sasaran strategik, indikator kinerja kunci (KPI) dan inisiatif strategik dalam rancangan Balanced Scorecard pada Rumah Sakit Umum Sari Mutiara? 2. Bagaimana bobot dari masing-masing perspektif dan ukuran hasil dalam rancangan Balanced Scorecard pada Rumah Sakit Umum Sari Mutiara? 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah : 1. Menentukan sasaran strategik, indikator kinerja kunci (KPI) dan inisiatif strategik dalam rancangan Balanced Scorecard pada Rumah Sakit Umum Sari Mutiara. 2. Menentukan bobot dari masing-masing perspektif dan ukuran hasil dalam rancangan Balanced Scorecard Rumah Sakit Umum Sari Mutiara. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberi manfaat praktis dan teoritis. Secara praktis, hasil penelitian memberikan sumbangan pemikiran dan pedoman perusahaan untuk kemajuan dan peningkatan kinerja dengan perencanaan strategik BSC. Secara teoritis, diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan mengenai perencanaan strategik dengan menggunakan Balanced Scorecard. 6

1.6. Batasan Penelitian Agar penelitian lebih fokus dan terarah, penelitian ini dibatasi pada: 1. Objek yang diteliti hanya melibatkan satu organisasi yaitu Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan. 2. Penelitian ini dilakukan hanya sampai pada tahap perencanaan strategik dengan hasil akhir berupa desain BSC, penentuan sasaran strategik, indikator kinerja kunci, dan inisiatif strategik. 1.7. Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab 2 Tinjauan pustaka, teori dan konsep Balanced Scorecard, yang berkaitan dengan penelitian Balanced Scorecard di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara. Bab 3 Berisi latar belakang kontekstual objek penelitian yang dipilih. Berkaitan dengan informasi perusahaan secara umum, gambaran perusahaan, visi, misi, dan fasilitas rumah sakit. Bab 4 Berisi metode penelitian yang digunakan, obyek dan lokasi penelitian metode pengumpulan data, metode pengambilan data sampling, rancangan penelitian dan definisi perspektif serta indikator kinerja. Bab 5 Berisi hasil identifikasi, analisa, dan pembahasan serta intepretasi hasil olah data tersebut. Bab 6 Berisi kesimpulan dan saran atas hasil olah data, keterbatasan penelitian dan peluang untuk penelitian selanjutnya. 7

8