MODEL PEMILIHAN DAN TINGKAT KEBUTUHAN ANGKUTAN TAKSI DI KOTA PADANG
ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk: menentukan karakteristik pengguna taksi di Kota Padang; menyusun model pemilihan angkutan taksi oleh pengguna taksi terhadap perubahan waktu tunggu, waktu tempuh, ongkos dan penghasilan keluarga; dan memperkirakan jumlah kebutuhan taksi di Kota Padang. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli dan Agustus 2000 melalui pembagian kuisioner yang disusun dengan metoda stated preference. Kuisioner tersebut dibagikan di pusat-pusat perbelanjaan, tempat ibadah, rumah sakit, terminal dan perumahan warga. Hasil kuisioner selanjutnya diolah untuk mendapatkan karakteristik pengguna taksi, model pemilihan taksi dan perkiraan jumlah taksi yang dibutuhkan di Kota Padang. Beberapa karakteristik pengguna taksi di Kota Padang berikut ini telah berhasil diperoleh. Sebagian besar pengguna taksi di Padang berusia 16-45 tahun (89,03%); sekitar tujuh puluh satu persen (71,16%) pengguna berpenghasilan antara Rp. 500.000,00 sampai Rp. 1.500.000,00; sekitar empat puluh enam persen (46,08%) pengguna tidak memiliki kendaraan pribadi dan sekitar empat puluh lima persen (45,15%) hanya memiliki satu unit. Sebagian besar perjalanan yang dilakukan berasal dad rumah (38,36%) atau menuju ke rumah (49,53%). Sebagian besar pengguna menggunakan taksi sekali sebulan (29,78%) atau 2 4 kali seminggu (25,08%). Dalam banyak hal, waktu merupakan alasan utama penggunaan taksi (47,48%). Model pemilihan taksi dibangun berdasarkan analisis terhadap data stated preference. Uji statistik yang dilakukan terhadap model menunjukkan bahwa model yang diperoleh cukup baik. Analisis elastisitas menunjukkan bahwa pengaruh masing-masing atribut berbeda menurut golongan sosio ekonomi orang. Orang dengan pendapatan diatas Rp. 1.000.000,00, pilihannya lebih dipengaruhi oleh perubahan waktu dari pada perubahan ongkos dan penghasilan. Sedangkan orang dengan penghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 lebih mempertimbangkan perubahan ongkos. Perhitungan kebutuhan taksi saat sekarang untuk Kota Padang dilakukan dengan memodelkan tingkat pergerakan pengguna taksi berdasarkan karakteristik sosio ekonontinya. Dengan menggunakan data distribusi penduduk menurut pendapatan perkapita, diperkirakan jumlah taksi yang beroperasi saat ini masih cukup jika pengguna taksi di Kota Padang kurang dari 10% dari jumlah penduduk. iv
ABSTRACT The objectives of this study are to identify the characteristics of taxi users in Padang; to develop taxi choice model by the users based on change in waiting time, in-vehicle time, fare and family income; and to estimate total demands for taxi services in Padang. Data collection was carried out in July and August 2000 by distributing questioners, which was compiled using stated preference method. The areas where the data was collected included shopping center, places of worship, hospital, bus stations and residential areas. The data was further analyzed in order to obtained characteristics of the taxi users, taxi choice model, and to estimate the number of taxi needed in Padang. Some characteristics of the taxi users have been identified. Most users were in the age of 16 45 years old (89.03%); about seventy-one percent (71.16%) of the users have monthly family income of Rp. 500,000.00 - Rp. 1,500,000.00; about forty-six percent (46.08%) of the users have no private vehicle and about forty-five percent (45. 15%) have only one private vehicle. Homes are the most origin and destination of the trips (38.36% and 49.53%). Most users use taxi once a month (29.78%) or as often as 2 4 times a week (25.08%). For most cases, time is the main reason in using taxi (47.48%). The taxi choice model was developed using the stated preference data. Statistical test indicated that the model was good. Elasticity test showed that the effect of each attribute depends on the user's socio economic conditions. Those with Rp. 1,000,000.00 per month income would prioritize time (waiting time and in-vehicle time) over fare and the family income whereas those with monthly income of Rp. 500,000.00 or below would give importance on fare rather than time. The requirement for taxi in Padang today was estimated by formulating a model for trip rate of taxi users based on their socio economic conditions. By using population distribution based on income per capita, the number of taxi is adequate if the users are less then 10% of the population.
Bab W Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1. Karakteristik pengguna taksi di Kota Padang dapat digambarkan sebagai berikut : usia antara 16 45 tahun (89,03%), pendapatan antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.500.000,- (71, 16%), tidak memiliki kendaraan atau hanya memiliki satu unit kendaraan (46,08% dan (45,15%), perjalanan berasal atau menuju rumah (38,36% dan 49,53%), frekuensi penggunaan taksi terbesar adalah 2-4 kali seminggu (25,08%) dan/atau sekali sebulan (29,78%) dan alasan utama penggunaan taksi adalah masalah waktu (47,48%). 2. Model tingkat pergerakan yang paling baik dari beberapa alternatif model yang dianalisis adalah model dengan klasifikasi menurut jumlah anggota keluarga dan tingkat pendapatan yang telah dimodifikasi. Dalam hal ini variabel bebasnya adalah jumlah anggota keluarga yang diurai dalam 4 kategori (1&2, 3, 4 dan > 5 ) dan penghasilan keluarga (< Rp. 500.000,-, Rp. 500.000,- - Rp. 1.000.000,- dan > Rp. 1.000.000,-). 3. Jumlah taksi yang dibutuhkan di Kota Padang saat ini tidak dapat dihitung langsung dengan menggunakan data yang diperoleh dari penelitian ini karena adanya beberapa data yang tidak tersedia yaitu data persentase pengguna taksi di Kota Padang dan data distribusi penduduk menurut jumlah