BAB V RENCANA AKSI. dilakukan pembagian beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Pengembangan produk low cost & acquirer platform

dokumen-dokumen yang mirip
II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya mobilitas fasilitas elektronik dan on-line menyebabkan setiap

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/10/PADG/2017 TENTANG GERBANG PEMBAYARAN NASIONAL (NATIONAL PAYMENT GATEWAY)

2017, No payment gateway) merupakan pemenuhan atas kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi secara nontunai dengan menggunakan instrumen pembaya

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG AUDIT PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG SALURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI MELALUI KERJA SAMA DENGAN BANK (BANCASSURANCE)

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.02/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB IV FORMULASI STRATEGI BISNIS SECURENET

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat.

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PONOROGO TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KABUPATEN PONOROGO.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektr

variasi produk mereka. Untuk proses PHK karyawan akan dilakukan pembayaran Untuk dampak lingkungan, perusahaan tidak memiliki masalah dengan

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY)

BAB I PENDAHULUAN. industri keuangan, semakin sengit dan meruncing. Dalam bersaing, banyak

2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu

2017, No.9 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebaga

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Prepare the People Behind the Desk

Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Manajemen. Sertifikasi Manajemen Risiko

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEAMANAN DAN KEPATUHAN AWS PANDUAN REFERENSI RINGKAS

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.02/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN INFORMASI

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2018 TENTANG PEMBARUAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN. A. Hasil kuisioner Proses TI PO2 Menentukan Arsitektur Informasi

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MAKALAH KEAMANAN INFORMASI. Oleh : Muhammad Shodiqil Khafili Djakfar. Dosen Pengajar : Ferry Astika Saputra, ST, M.Sc

BAB V RENCANA AKSI. dalam dunia nyata, perlu disiapkan timeline penerapan kegiatan dan ukuran kinerja. tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 19 /PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Developing information systems and technology to support business strategy

Penerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No Pembiayaan OJK selain bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara juga berasal dari Pungutan dari Pihak. Sebagai pelaksanaan dari

IBM Cloud Event Management

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

E-COMMERCE PAYMENT GATEWAY

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

LAPORAN KEGIATAN TAHUN 2016 PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) LAPAN

BAB 9. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEEMPAT)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Toko Barokah merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan. Produk

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Internal Audit Charter

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No Bank Indonesia sebagai otoritas yang diberi mandat oleh Undang- Undang untuk mengatur, menyelenggarakan perizinan, dan melakukan pengawasan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu alternatif pembayaran yang digunakan dalam proses

PENGGUNAAN E-PROCUREMENT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/8/PBI/2017 TENTANG GERBANG PEMBAYARAN NASIONAL (NATIONAL PAYMENT GATEWAY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA BEKASI

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis pengaruh..., Agnes Murniati, FE UI, 2010.

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

NOMOR: PM. 58 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGAOAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

2016, No.267.

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN MAGETAN

DAFTAR ISI. Pengantar E-Procurement. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN. e-tendering. e-purchasing 10/19/2016

ITSP Product Offering

Pengadaan Enhancement SOT

Transkripsi:

BAB V RENCANA AKSI Dalam menindaklanjuti strategi dan rencana yang di bahas pada bab IV, perlu disusun rencana aksi yang perlu dilakukan oleh perusahaan. Penjabaran rencana aksi mencakup tata waktu kegiatan, penanggung jawab dan ukuran kinerja yang hendak dicapai. 5.1 Waktu dan Kegiatan Untuk dapat menjalankan strategi yang didapatkan dari hasil analisis, maka dilakukan pembagian beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Pengembangan produk low cost & acquirer platform Tahapan ini menjawab kekurangan beberapa fitur dari produk yang dibutuhkan oleh pelanggan e-ticketing BRT. Tahapan yang disiapkan adalah sebagai berikut: a. Penyempurnaan core application e-ticketing, untuk memenuhi kriteria kehandalan, keamanan, kecepatan transaksi, fleksibilitas dalam setting dari jarak jauh baik update aplikasi maupun tarif. Kegiatan ini membutuhkan waktu 3 bulan. Sudah dimulai pada bulan Januari 2016. b. Pengembangan sistem platform acquiring. Merupakan mekanisme upgrading dari layanan yang sekarang sudah dijalankan. Kebutuhan untuk 99

kustomisasi laporan sistem dan integrasi ke sistem core dari bank acquirer. Kegiatan ini diplot membutuhkan waktu 4 bulan. c. Pengembangan integrasi hardware dengan biaya rendah, termasuk didalamnya pencarian mitra pemasok dengan kualifikasi, sertifikasi, ketahanan alat dan pengalaman yang bagus, minimal mencakup reader smartcard dan perangkat barrier gate baik untuk di dalam halte maupun di dalam bus. Kegiatan ini dilakukan secara parallel dengan pengembangan aplikasi membutuhkan waktu 3 bulan. d. Proses pengujian aplikasi dan hardware secara menyeluruh dengan test case yang sesuai kondisi di lapangan dan proses stress test dengan data yang tinggi serta transaksi yang banyak, termasuk tes kondisi normal dan kondisi tidak normal. Pengujian aplikasi membutuhkan waktu 1 bulan, didalamnya termasuk proses review dan penyempurnaan perangkat. e. Finalisasi desain, packaging produk. Fase akhir untuk finalisasi desain menyeluruh baik aplikasi perangkat lunak maupun perangkat keras. Proses ini membutuhkan waktu 2 bulan. 2. Pembuatan materi pemasaran, katalog produk, demo, website Sewaktu proses pengembangan produk berjalan, di tengah proses tersebut materi pemasaran mulai diolah, dengan poin-poin aktivitas sebagai berikut : a. Perhitungan final biaya dan harga penjualan. Berdasar hasil pengembangan produk, disusun materi harga dan pemasaran untuk menentukan komposisi pricing dan harga jual ke konsumen. Variasi model revenue stream 100

disesuaikan dengan karakter segmen pelanggan, antara biaya tetap bulanan untuk instansi pemerintah, dan biaya per transaksi untuk instansi bisnis. Alokasi waktu 1 bulan. b. Penyiapan katalog produk. Katalog produk diperlukan untuk memudahkan calon pelanggan melihat dan memahami produk secara cepat. Per Februari 2016 sudah dibuatkan draft awal template katalog produk ini. Finalisasi menyesuaikan dengan hasil pengembangan produk di bulan Mei 2016. c. Penyiapan demo produk. Demo produk menunjukkan fungsi secara langsung kepada calon pelanggan mengenai fitur maupun fungsi produk. Tujuan demo produk adalah dapat dipresentasikan dimana saja oleh tim pemasaran, sehingga harus bersifat mobile. Alokasi waktu membutuhkan 2 bulan. d. Penyiapan kanal penjualan via website dan blog. Kanal informasi secara daring perlu disiapkan untuk calon pelanggan yang aktif mencari informasi via internet. Untuk itu website perlu diupdate dengan model produk terbaru dan interactive demo yang bisa dicoba pengunjung website. Adapun blog bersifat sharing informasi, baik terkait teknologi, even, maupun best practice yang ditujukan untuk menghidupkan interaksi melalui website dengan pelanggan maupun calon pelanggan. Alokasi waktu untuk kegiatan ini adalah 2 bulan. 3. Pelatihan product knowledge tim pemasaran Setelah materi pemasaran selesai disiapkan, maka tahap selanjutnya adalah menyiapkan tenaga pemasaran dan penjualan. Tenaga penjualan yang ada saat 101

ini secara jumlah masih mencukupi, namun secara bertahap akan ditambah melihat dari komposisi pelanggan baru. Pelaksanaannya dilakukan dalam dua fase : a. Penyiapan materi product knowledge & training overview aplikasi, disiapkan dalam waktu 1 bulan. b. Proses training & on the job training, selain bentuk klasikal juga dilakukan dalam on the job training dengan langsung paparan ke calon pelanggan. Fase ini membutuhkan waktu 2 bulan. 4. Sharing Session & Pemasaran Produk a. Sharing Session dapat digabungkan dengan forum Transit, untuk mendemokan dan membahas produk baru. Target di bulan September atau Oktober sesuai dengan agenda rutin Forum Transit Kementerian Perhubungan. b. Kompilasi umpan balik dari peserta, untuk meninjau ulang paket produk dan pemasaran umpan balik ini penting untuk memverifikasi penawaran yang sudah disusun. c. Direct Sales ke pengelola BRT yang sudah mendapatkan bus bantuan. Tujuannya untuk mendapatkan potensi pembelian dan implementasi dalam tahun ini atau disiapkan untuk anggaran tahun depan. Demo perangkat produk dan paparan rencana pengadaan barang dan jasa melalui LKPP dapat disampaikan. 102

5. Pendaftaran produk ke e-katalog LKPP Untuk dapat terdaftar dalam e-katalog LKPP diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mendapatkan surat pernyataan minat. Hal ini dilakukan dengan jalan presentasi ke pengelola BRT daerah atau melalui referensi pelanggan eksisting seperti Trans Jogja, Batik Solo Trans dan Transjakarta. b. Pendaftaran Pengajuan serta kelengkapan administratif. Melengkapi persyaratan administratif seperti surat pengajuan, brosur, spesifikasi teknis dan uraian harga produksi sesuai dengan ketentuan dari LKPP. c. Proses verifikasi dan klarifikasi harga. Proses internal di sisi LKPP termasuk pemanggilan calon pengguna dari instansi yang memberikan surat pernyataan minat. d. Pencantuman di e-katalog LKPP. Produk sudah masuk dalam e-katalog dan dapat proses pengadaan melalui e-purchasing. 6. Pembangunan infrastruktur Data Center Untuk mendukung model layanan berbasis fee per transaksi, maka perusahaan perlu memiliki infrastrukturnya sendiri (tidak dimiliki oleh pelanggan). Data center ini sekaligus digunakan untuk model Acquiring System yang disewakan ke perbankan penerbit uang elektronik. Tahapannya mencakup 3 fase berikut: a. Penyiapan sistem cluster server, high availability. Desain dan arsitektur sistem perlu disiapkan, termasuk perencanaan kapasitas, seberapa besar 103

beban yang akan diproses dan bagaimana mekanisme penambahannya jika terjadi kenaikan jumlah transaksi yang diproses. b. Pembelian / penyiapan perangkat keras. Perangkat keras data center dapat diperoleh dengan metode pembelian atau sewa ke penyedia infratruktur berbasis cloud. Dalam tahap ini perusahaan sudah memiliki 3-unit server yang siap digunakan sebagai core cluster. Pengembangan kapasitas dapat disesuaikan secara bertahap tanpa harus melakukan pembelian langsung. c. Setup dan testing Data Center. Proses instalasi aplikasi dan setting koneksi dengan sistem penerbit uang elektronik. 7. Peningkatan kapasitas support layanan 24 x 7 a. Penyusunan standard SLA layanan e-ticketing dan acquiring system b. Penyiapan tenaga operasional dan tim pendamping c. Training tenaga operasional d. Upgrading monitoring room e. Penyiapan sistem untuk memantau kinerja tim dalam pemenuhan SLA 8. Proses sertifikasi produk Dalam jenis sertifikasi produk ada dua yang menjadi alternatif, yaitu ISO 27001 yaitu mengenai Information Security Management atau mereferensikan pada PCI DSS. Sertifikasi ini untuk memberikan jaminan keamanan bahwa proses dan operasional dikelola dengan standard internasional, yang merupakan salah satu prasyarat Bank Indonesia bagi perbankan. Opsi dari 104

sertifikasi adalah dengan melakukan audit oleh auditor independen eksternal yang berhak menerbitkan surat pernyataan aplikasi yang dibangun telah memiliki kesesuaian dengan standard keamanan sistem pembayaran. Biaya audit eksternal lebih rendah dibandingkan dengan biaya sertifikasi ISO / PCI DSS. a. Penyiapan kelengkapan prosedur dokumentasi sistem b. Proses assessment internal. Proses ini dapat didampingi dengan konsultan eksternal untuk mengecek kesesuaian proses dengan sertifikasi yang dirujuk c. Proses sertifikasi oleh auditor eksternal Pada Tabel 5.1 ditunjukkan rencana waktu kerja dan detail aktivitas-aktivitas ini dalam bentuk perencanaan waktu dan kegiatan. 105

Tabel 5.1 Perencanaan Waktu dan Tahapan Aktivitas 106

Tabel 5.1 Lanjutan 107

Pada masing-masing kegiatan diperlukan biaya untuk pelaksanaannya. Biaya ini perlu dianggarkan serta disiapkan pendanaannya. Sumber pendanaan dapat dicarikan dari pemegang saham sebagai sumber pertama. Jika belum dimungkinkan perusahaan dapat mendapatkan bantuan pendanaan dari penerbitan surat hutang maupun melalui mekanisme pendanaan dari institusi keuangan lainnya. Tabel 5.2 menyajikan estimasi anggaran yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan di tahun pertama. Tabel 5.2 Estimasi Anggaran Kegiatan No Aktivitas Estimasi Anggaran Tahun Pertama (rupiah) 1 Pengembangan produk low cost & acquirer platform 991,000,000 2 Pembuatan materi pemasaran, katalog produk, demo, website 261,500,000 3 Pelatihan product knowledge tim pemasaran 13,400,000 4 Sharing Session & Pemasaran Produk 384,000,000 5 Pendaftaran kedalam e-katalog LKPP 150,000,000 6 Pembangunan infrastruktur Data Center 465,000,000 7 Peningkatan kapasitas support layanan 24 x 7 792,000,000 8 Proses sertifikasi produk 410,000,000 Total Anggaran Biaya 3,466,900,000 Sebagian besar penggunaan anggaran di atas adalah untuk pembangunan aset yang digunakan dalam jangka panjang. Aset berupa produk, maupun infrastruktur serta sertifikasi yang bersifat intangible, yang akan menjadi mesin produksi perusahaan. Sehingga pendanaan yang digunakan harus bersifat jangka panjang, supaya tidak langsung menjadi beban perusahaan dalam tahun pertama. Asumsi pendapat dengan model aliran pendapatan fee per transaksi di sajikan pada Lampiran C. 108

5.2 Penanggung jawab Penanggung jawab untuk masing-masing aktivitas dilakukan oleh Manajer dan departemen terkait. Adapun untuk pengawasan dan kontrol perlu dilakukan langsung oleh direksi, dengan pembagian kerja antara Direktur Utama dan Direktur. Ringkasan penanggung jawab di sajikan pada Tabel 5.4. Tabel 5.4 Penanggung Jawab Kegiatan 109

5.3 Ukuran Kinerja Masing-masing aktivitas memiliki ukuran kinerja sebagai keluaran yag ditargetkan. Uraian target kinerja ditunjukkan pada Tabel 5.5 sebagai berikut: Tabel 5.5 Ukuran kinerja kegiatan 110

Berdasarkan serangkaian rencana aksi tersebut, pertanyaan penelitian ini dipenuhi dengan beberapa poin rangkuman berikut: a. Untuk dapat direplikasi lebih luas, maka produk yang dihasilkan perusahaan harus bersifat standar. Tidak merupakan produk kustom, yang selalu mengikuti keinginan spesifik satu pelanggan. Kebutuhan pelanggan dianalisi dengan Profil Pelanggan yang dapat diupdate secara berkala untuk dapat mengikuti perkembangan di sisi pelanggan. Produk juga harus memenuhi kriteria sertifikasi tertentu untuk dapat memberikan nilai jual lebih. b. Dengan berbasis produk, maka kerjasama strategis bisa dibangun dengan pemasok perangkat keras, untuk mendapatkan skala ekonomi dan skala ruang lingkup. Perusahaan fokus di penciptaan produk yang dapat dikembangkan di skala yang luas, dan skala ruang lingkup yang sama dapat dikelola dengan lebih baik c. Model aliran pendapatan yang dapat dicapai untuk dapat berkelanjutan bergantung pada model segmen pelanggan. Untuk pelanggan dari pemerintah daerah dengan anggaran pemerintah, maka model pembelian dan pemeliharaan tetap bisa ditempuh. Model pembelian dapat dipercepat dengan terdaftarnya produk di e-katalog LKPP. Adapun untuk segmen pelanggan korporasi (BUMN atau PT) maka mekanisme bagi pendapatan dapat ditawarkan karena fleksibilitas model kerjasama. d. Untuk segmen pelanggan penerbit uang elektronik, dikembangkan Proposisi Nilai baru dengan menyediakan sistem acquiring, yang tidak 111

berlawanan dengan nature bisnis masing-masing bank yang perlu untuk mengakuisisi nasabah, namun tetap memenuhi aturan bank sentral untuk tidak eksklusif pada layanan publik. e. Kebutuhan akan investasi diperlukan untuk memenuhi aktivitas dan program yang akan dijalankan perusahaan. Selain itu dalam hal teknologi inovasi perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk menciptakan proposisi nilai baru yang lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor. 112