NASKAH PUBLIKASI KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TENTANG WATAK ANGGOTA KELUARGA SKRIPSI

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TEKS SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA KEDINASAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS PENGGUNAAN CAMPUR KODE PADA FILM JAGAD X CODE YANG DISUTRADARAI OLEH HERWIN NOVIANTO SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA WACANA HUMOR EDISI NOVEMBER 2011 SKRIPSI

ANALISIS PRAGMATIK BENTUK BAHASA PENOLAKAN DI WISMA LILA, SIDOMULYO, MAKAMHAJI, SUKOHARJO

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO SKRIPSI

ANALISIS BENTUK KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

HUBUNGAN MAKNA ANTARA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAH AL-ANFAL SKRIPSI

PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI DAN MAKNA DENOTATIF KATA KERJA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH ALFAJR

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA RUBRIK SERAMBI TABLOID CEMPAKA EDISI JANUARI-FEBRUARI Skripsi

DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA PUISI KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 CAWAS SKRIPSI

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

DALAM SKRIPSI. Sarjana S-1. Disusun Oleh : YUNITA UTAMI A

PEMEROLEHAN KATA ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN DONGENG DI TK AISYIYAH PILANG MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN DISKUSI DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIII B SMP N2 DOPLANG TAHUN AJARAN 2010/2011

ANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF WAKTU DAN KONSESIF PADA NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

PEMBALIKAN STRUKTUR KATA SEBAGAI GAYA KOMUNIKASI MASYARAKAT DI DESA SEMEN KECAMATAN JATISRONO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PENGGUNAAN CAMPUR KODE DALAM WACANA SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA A. FUADI

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BAHASA INDONESIA UNTUK SMP KELAS VIII TERBITAN ERLANGGA SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA NON BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGGUNAAN DIKSI DALAM RUBRIK KONSULTASI MASALAH SEKS DI MAJALAH REMAJA ANEKA yess! ASUHAN dr. NUGRAHA

ANALISIS KELAS KATA PADA TULISAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII C SMP MUHAMMADIYAH 6 SURAKARTA TENTANG KARAKTER TEMAN SEBANGKU

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

WACANA PERSUASI PADA ARTIKEL ISLAMI DI INTERNET SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA GURU BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 MANTINGAN. Skripsi

PEMAKAIAN PERPADUAN LEKSEM BAHASA INDONESIA DALAM TABLOID NOVA EDISI JULI 2012 SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

REGISTER PERDAGANGAN DI BETENG TRADE CENTER SOLO : SEBUAH KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

WACANA PERSUASI PADA ARTIKEL ISLAMI DI MEDIA ELEKTRONIK SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

VARIASI DIKSI DAN JENIS KALIMAT DALAM KOLOM ZODIAC PADA MAJALAH ANEKA YESS! EDISI APRIL 2011

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA PREFIKS PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 BANYUDONO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PENGGUNAAN KALIMAT AKTIF DAN KALIMAT PASIF DALAM TULISAN SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 2 KARTASURA SKRIPSI. Disusun Guna Mencapai Sarjana S-1

TINDAK TUTUR LANGSUNG DAN TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG DALAM SLOGAN IKLAN DI TELEVISI SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA KELAS VII.8 SMP NEGERI 2 MASARAN

KETERANGAN MODALITAS DAN KETERANGAN TUJUAN DALAM RUBRIK AKADEMIA DI SURAT KABAR JOGLOSEMAR EDISI OKTOBER 2011: KAJIAN SINTAKSIS NASKAH PUBLIKASI

VARIASI DIKSI DAN JENIS KALIMAT DALAM KOLOM HOROSKOP PADA MAJALAH TEEN EDISI MINGGU KETIGA AGUSTUS 2010

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA KELAS VII.8 SMP NEGERI 2 MASARAN

DESKRIPSI KELAS KATA BERSINONIM DAN HOMONIM: KASUS BAHASA MELAYU THAILAND SELATAN DENGAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIALOG FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO (SEBUAH TINJAUAN PRAGMATIK)

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR

ANALISIS KONJUNGSI PADA TERJEMAHAN SURAT AN NISA SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar S-1

KESANTUNAN BAHASA IKLAN POLITIK PADA SLOGAN CALEG DALAM SPANDUK PILKADA 2011 DI SRAGEN

IDENTIFIKASI FRASE NOMINAL PADA CAPTION SEBAGAI DESKRIPSI GAMBAR SOLO METRO DI HARIAN SUARA MERDEKA EDISI OKTOBER 2011

ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN LINTAH DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU

DEIKSIS DALAM BERITA UTAMA HARIAN SOLOPOS BULAN DESEMBER 2010 (SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK)

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AR-RUM

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Biologi. Oleh: LIENA YULLYET A

FRASE PREPOSISI DALAM KUMPULAN CERPEN ANAK LET S SMILE, DELIA! KARYA WANDA AMYRA MAYSHARA SKRIPSI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

ANALISIS PENULISAN TANDA BACA, HURUF KAPITAL, DAN KATA TIDAK BAKU PADA KARANGAN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2013/2014

ANALISIS KONTRASTIF PROSES MORFOLOGIS BAHASA KANGEAN DAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI. Oleh: Ummu Atika

PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL PADA OPINI HARIAN REPUBLIKA EDISI MARET-APRIL 2011

KAJIAN FRASE DAN RAGAM KALIMAT DALAM TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL MULK

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

KOHESI LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL LIRIK LAGU WALI DALAM ALBUM CARI JODOH SKRIPSI

INTERFERENSI MORFOLOGI BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA KOLOM SURAT PEMBACA? DALAM HARIAN SUARA MERDEKA

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

ANALISIS MAKNA KATA BAHASA JAWA PADA JUDUL ARTIKEL KORAN SOLOPOS

ANALISIS RAGAM BAHASA PADA PESAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TENGARAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat.

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM SKRIPSI

Analisis Kontaminasi Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia dalam Iklan Surat Kabar Tribun BATAM Tanggal 17 Januari serta 5 Februari 2015

UNGKAPAN KATA SERU DALAM BAHASA INDONESIA PADA DIALOG KOMIK SERIAL NARUTO. Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dalam Alquran Surat Almujadilah ayat 11 dijelaskan bahwa,

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL AHZAB

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN SURAH AN-NABA SKRIPSI

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

PERSETUJUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 TULUNG KLATEN

Oktorita Kissanti Rahayu

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat

LAPORAN PENELITIAN TIM PASCASARJANA POLA PENGGUNAAN SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN DAN HADIS

IMPLIKATUR PADA KOLOM POJOK MANG USIL DALAM SURAT KABAR KOMPAS EDISI NOVEMBER 2014

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SINONIMI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AN-NAHL

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

ANALISIS PEMAKAIAN DISFEMIA PADA KOMENTATOR SEPAKBOLA LIGA INDONESIA DI ANTV SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA MADING SISWA SMP DI KECAMATAN KARTASURA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

PENGGUNAAN KATA TIDAK BAKU DAN CAMPUR KODE DALAM NASKAH DRAMA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

ANALISIS KALIMAT PADA POSTER DAN BALIHO YANG TERDAPAT DI WILAYAH SURAKARTA: KAJIAN PELESAPAN

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun Oleh: RIKA YULIANA A 310 080 004 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

PERSETUJUAN KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA Dipersiapkan dan Disusun oleh: RIKA YULIANA (A 310 080 004) Telah disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Dr. H. Abdul Ngalim, MM, M.Hum NIP. 130811578 Tanggal: Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum NIK. 405 Tanggal: ii

PENGESAHAN KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA Dipersiapkan dan Disusun oleh: RIKA YULIANA (A 310 080 004) Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal, 2012 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji: 1. Prof. Dr. H. Abdul. Ngalim, MM, M.Hum ( ) 2. Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum ( ) 3. Dra. Atiqa Sabardila, M.Hum. ( ) Surakarta, 8 Agustus 2012 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mengetahui, Dekan Drs. H. Sofyan Anif, M.Si. NIK. 547 iii

2 ABSTRAK Kelas Kata dan Bentuk Kalimat dalam Kalimat Mutiara Berbahasa Indonesia serta Tataran Pengisinya Rika Yuliana, A 310 080 004, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 93 halaman. Penelitian dalam skripsi ini dilakukan dengan tujuan (1) untuk mendeskripsikan kelas kata dalam kalimat mutiara tentang pendidikan karya Darwin S. Chaniago, S.Pd., Ali Bin Abi Thalib dan tokoh tokoh terkenal di dunia. (2) untuk mendeskripsikan bentuk kalimat dalam kalimat mutiara tentang pendidikan karya Darwin S. Chaniago, S.Pd., Ali Bin Abi Thalib dan tokoh tokoh terkenal di dunia. Untuk menunjang penelitian ini, objek yang diteliti yaitu kelas kata dan bentuk kalimat dalam kalimat mutiara bahasa Indonesia karya Darwin S, Chaniago, S.Pd, Ali Bin Abi Thalib dan beberapa tokoh terkenal di dunia. Terknik pengumpulan data dengan dokumentasi untuk mengambil data dari kalimat mutiara bahasa Indonesia. Data yang sudah terkumpul kemudian dikaji dengan menganalisis berdasarkan kelas kata dan bentuk kalimat. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode agih dengan cara memisahkan kelas kata dengan bentuk kalimat kemudian membagi satuan lingual pada data menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian yang bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud dan selanjutanya dianalisis. Simpulan yang diperoleh dari analisis data kalimat mutiara bahasa Indonesia tentang pendidikan adalah sebagai berikut: Pembagian kelas kata dalam bahasa Indonesia menurut Alwi, dkk. (2003: 87) meliputi: verba, adjectiva, adverbia, nomina, pronomina, numeralia dan kata tugas yang terdapat dalam penilitian ini ketujuh jenis tersebut ada. Kelas kata yang dominan adalah kelas verba dan nomina. Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan peneliti menemukan dua jenis bentuk kalimat tersebut dalam data. Kedua jenis bentuk kalimat yang paling banyak digunakan adalah kalimat majemuk. Kata kunci: bentuk kalimat, kelas kata. 2

3 PENDAHULUAN Latar Belakang Kalimat dibagi atas dua dasar. Kedua dasar itu adalah bentuk dan makna. Berdasarkan bentuknya, kalimat dibedakan menjadi dua macam, yakni kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Setiap kalimat dalam kata kata mutiara pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu berupa nasihat, pandangan hidup dan pendidikan untuk membuat manusia lebih arif serta bijak, meskipun cara penyampaiannya berbeda beda. Kalimat mutiara tersebut bisa membangkitkan semangat dan memacu energi terutama bagi seorang yang selama ini belum aktif. Bila ada kalimat mutiara yang menarik hati, pasti orang yang membaca itu akan membaca berulang ulang dan mencoba memahami maksud serta tujuannya. Alasan peneliti memilih judul ini karena selain bahan yang mudah didapatkan, kalimat mutiara juga mengandung nasihat agar manusia lebih arif serta bijak. Kalimat mutiara tersebut bisa membangkitkan semangat. Banyak orang yang merasa puas hanya dengan membaca kalimat mutiara (dengan harapan bisa membangkitkan semangat) tanpa mau menganalisis kelas kata dan bentuk kalimatnya. Kata mutiara terdiri dari berbagai macam jenis antara lain tentang pendidikan, agama, kehidupan, cinta dan lain lain. Pengarangnya pun banyak, ada yang berlatar belakang pendidik, politik, motivator dan lain lain. Hasil karyanya berupa kalimat mutiara sangat bagus untuk dianalisis karena bila membaca kalimat mutiara tersebut orang akan merasa puas serta sebagai perenungan agar manusia menjadi arif serta bjiaksana. Banyaknya jenis kalimat mutiara dalam karya mereka, maka peneliti membatasi permasalahan yang akan dianalisis yaitu tentang pendidikan moral. Berdasarkan uraian di atas peneliti melakukan penelitian yang membahas kalimat mutiara. Di dalam penelitian ini akan diteliti tentang kelas kata dan bentuk kalimat. Peneliti mengambil judul Kelas Kata dan Bentuk Kalimat dalam Kalimat Mutiara Berbahasa Indonesia Serta Tataran Pengisinya. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini ada dua masalah yang perlu dicari jawabannya. 1. Kelas kata apa saja yang ada dalam kalimat mutiara tentang pendidikan moral berbahasa Indonesia serta tataran pengisinya? 2. Bentuk kalimat apa saja yang dipakai dalam kalimat mutiara tentang pendidikan moral berbahasa Indonesia serta tataran pengisinya?

4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan tersebut, ada dua tujuan penelitian yang ingin dicapai. 1. Mendeskripsikan kelas kata dalam kalimat mutiara tentang pendidikan moral berbahasa Indonesia serta tataran pengisinya. 2. Mendeskripsikan bentuk kalimat dalam kalimat mutiara tentang pendidikan moral berbahasa Indonesia serta tataran pengisinya. Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan agar penelitian mengenai kelas kata dan bentuk kalimat dalam kalimat mutiara bahasa Indonesia ada manfaatnya. Manfaat yang diharapkan ada dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan pendidikan dan ilmu pengetahuan kebahasaan khususnya di bidang linguistik. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini untuk mengetahui kelas kata dan bentuk kalimat dalam kalimat mutiara tentang pendidikan moral berbahasa Indonesia serta tataran pengisinya. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di kos, di rumah dan di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Waktu penelitian dalam melaksanakan pengambilan data penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011. Jenis dan Strategi Penelitian Jenis dan strategi penelitian yang digunakan berupa deskriptif kualitatif. Penelitian ini berbentuk deskriptif sebab tujuan penelitian ini menggambarkan atau mendeskripsikan kelas kata dan bentuk kalimat pada kalimat mutiara bahasa Indonesia. Adapun strategi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

5 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah kalimat mutiara bahasa Indonesia. Adapun objek penelitian ini adalah kelas kata dan bentuk kalimat dalam kalimat mutiara bahasa Indonesia karya Darwin S, Chaniago, S.Pd, Ali Bin Abi Thalib dan beberapa tokoh terkenal di dunia. Data dan Sumber Data Penelitian Data yang dikumpulkan dan dikaji adalah kelas kata dan bentuk kalimat dalam kalimat mutiara bahasa Indonesia karya Darwin S, Chaniago, S.Pd, Ali Bin Abi Thalib dan beberapa tokoh terkenal di dunia. Adapun sumber data kalimat mutiara bahasa Indonesia. Teknik dan Instrumen Pengumpul Data Terknik pengumpulan data dengan dokumentasi. Metode dokumentasi dipakai untuk mengambil data dari kalimat mutiara bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data dengan mengkaji dokumen yaitu menganalisis berdasarkan kelas kata dan bentuk kalimat. Instrumen pengumpul data pada penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Keabsahan Data Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Validitas data penelitian ini dengan triangulasi teori. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti ini dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkan dengan berbagai sumber, metode atau teori. Validitas data dengan triangulasi teori penelitian ini yaitu berupa kalimat mutiara bahasa Indonesia, dikaji dari teori kelas kata dan bentuk kalimat. Teknik Analisis Data Tahap analisis data merupakan upaya peneliti mengenai masalah yang terkandung dalam data. Setelah data penelitian dikumpulkan, diseleksi, langkah selanjutnya adalah analisis data. Dalam penelitian ini digunakan metode agih. Pada kalimat mutiara ini metode agih digunakan untuk memisahkan kelas kata dengan bentuk kalimat. Metode agih dilakukan dengan teknik dasar bagi unsur langsung.

6 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil analisis dalam penelitian ini adalah kelas kata dan bentuk kalimat pada kalimat mutiara bahasa Indonesia. Secara keseluruhan data yang dianalisis adalah verba, adjectiva, adverbia, nomina, pronomina, numeralia dan kata tugas, serta bentuk kalimat. Adapun analisis data dapat dijabarkan dan dituliskan di bawah ini. 1. Kelas Kata yang Terdapat Pada Kalimat Mutiara Tentang Pendidikan Kelas kata dalam penelitian ini berupa penggolongan kata verba, adjectiva, adverbia, nomina, pronomina, numeralia dan kata tugas dalam bahasa Indonesia. Setiap kelas kata dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Adapun data yang diperoleh dapat dianalisis sebagai berikut. a. Verba Penggolongan verba dalam bahasa Indonesia meliputi: verba asal dan verba turunan. 1) Verba Asal Kehancuran manusia yang paling berat adalah hilangnya semangat hidup karena tidak memiliki cita-cita untuk diraih. Jangan biarkan hidup menjadi layu. Tentukan target! (Andrie Wongso). Karakteristik verba berfungsi untuk menyatakan keadaan. Verba di atas merupakan bentuk dasar berupa kata hidup yang berarti masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya (tentang manusia, binatang, tumbuhan, dsb). 2) Verba Turunan Kepandaian dan kearifan dipelihara dalam kesunyian, karakter digembleng dalam badai taifun dunia (Darwin S. Chaniago, S.Pd). Verba di atas merupakan bentuk verba turunan yang dibentuk melalui pengafiksan, mendapat imbuhan prefiks di- berasal dari morfem bebas pelihara yang berarti memelihara. Verba dipelihara memiliki fungsi utama sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam kalimat. b. Adjectiva Penggolongan adjectiva dalam bahasa Indonesia meliputi: adjectiva fungsi atributif serta adjectiva fungsi predikatif dan adverbial.

7 1) Adjectiva Fungsi Atributif Kehancuran manusia yang paling berat adalah hilangnya semangat hidup karena tidak memiliki cita-cita untuk diraih. Jangan biarkan hidup menjadi layu. Tentukan target! (Andrie Wongso). Adjectiva hilangnya berfungsi memberikan keterangan yang lebih khusus yang berciri makna dan menjelaskan tentang sesuatu disebutkan pada adjectiva di atas. Adjectiva di atas merupakan bentuk adjectiva fungsi atributif yang mendapat imbuhan sufiks nya- berasal dari morfem bebas hilang yang berarti tidak ada lagi. 2) Adjectiva fungsi predikatif dan adverbial Seluruh wadah akan menyempit dengan apa yang diletakkan di dalamnya, kecuali wadah ilmu karena sesungguhnya ia akan bertambah luas (Ali bin Abi Thalib). Adjectiva luas berfungsi memberikan keterangan yang yang mengacu ke suatu keadaan. Adjectiva di atas merupakan bentuk dasar berupa kata luas yang berarti banyak dan beragam-ragam (tentang pengetahuan). c. Adverbia Penggolongan adverbia dalam bahasa Indonesia meliputi: adverbia tunggal dan adverbia gabungan. 1) Adverbia tunggal Sebuah investasi dalam ilmu pengetahuan selalu membayar interest terbaik (Benjamin Franklin). Berdasarkan adverbia dari segi bentuknya adverbia selalu merupakan bentuk adverbia tunggal yang berupa kata tunggal yang berarti senantiasa. Bentuk pemakaian adverbia selalu berfungsi untuk menggambarkan tingkat kekerapan verba membayar interest terbaik. 2) Adverbia Gabungan Kehancuran manusia yang paling berat adalah hilangnya semangat hidup karena tidak memiliki cita-cita untuk diraih. Jangan biarkan hidup menjadi layu. Tentukan target! (Andrie Wongso). Berdasarkan adverbia dari segi bentuknya adverbia jangan biarkan merupakan bentuk adverbia gabungan berdampingan berupa kata dasar jangan dan kata berafiks biarkan yang berarti tidak boleh diizinkan serta adverbia tentukan target berupa kata berafiks tentukan dan kata dasar target yang berarti pastikan sasaran. Bentuk pemakaian adverbia jangan biarkan, tentukan target berfungsi untuk menjelaskan nomina kehancuran manusia.

8 d. Nomina Penggolongan nomina dalam bahasa Indonesia meliputi: nomina dasar dan nomina turunan. 1) Nomina Dasar Kapan pun rahasia pemahaman diajarkan kepada semua orang, bibirnya dijahit melawan pembicaraan tentang kesadaran (Jalaluddin Rumi). Dari segi bentuknya nomina orang merupakan bentuk nomina dasar khusus yang memiliki makna manusia. Bentuk pemakaian nomina orang berfungsi untuk mengacu pada semua manusia. 2) Nomina turunan Sebuah investasi dalam ilmu pengetahuan selalu membayar interest terbaik (Benjamin Franklin). Dari segi bentuknya nomina ilmu pengetahuan mempunyai arti pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu dan merupakan bentuk nomina turunan. Nomina ilmu pengetahuan diturunkan melalui pemajemukan yang dinyatakan melalui proses penggabungan kata yang bersinonim. Bentuk pemajemukan di atas berfungsi untuk mengacu pada pengetahuan tentang suatu bidang. e. Pronomina Penggolongan pronomina dalam bahasa Indonesia meliputi: pronomina persona dan pronomina penunjuk. 1) Pronomina Persona Bagi orang-orang sukses, setiap kesalahan, kemunduran, dan kegagalan merupakan guru terbaik yang akan mematangkan mental dan membimbing mereka menciptakan kesuksesan (Andrie Wongso). Berdasarkan bentuknya pronomina persona mereka mempunyai arti orangorang yang dibicarakan dan merupakan bentuk persona ketiga jamak yang bersifat netral. Pronomina mereka di atas mengacu pada orang-orang sukses yang berfungsi sebagai objek. 2) Pronomina Penunjuk Makin banyak orang belajar atau semakin banyak orang tahu, semakin tahulah orang itu bahwa semakin banyak yang ia belum tahu (Darwin S. Chaniago, S.Pd).

9 Berdasarkan bentuknya pronomina penunjuk itu mempunyai arti kata penunjuk bagi benda (waktu, hal) yang jauh dan merupakan bentuk pronomina penunjuk umum. Pronomina itu mengacu pada orang yang tahu yang berfungsi sebagai predikat. f. Numeralia 1) Numeralia Pokok Cita-cita yang tinggi tidak menjamin seseorang dapat meraih kesuksesan tetapi seseorang yang sukses pasti memiliki cita-cita yang tinggi! (Andrie Wongso). Berdasarkan bentuknya numeralia seseorang merupakan bentuk numeralia pokok tentu. Bentuk se- di atas dipakai untuk memulai suatu gugus dan artinya adalah satu orang. Numeralia seseorang mengacu pada cita-cita yang tinggi yang berfungsi sebagai subyek. 2) Numeralia Tingkat Langkah pertama ke pengetahuan adalah mengetahui bahwa kita tidak berpengetahuan (Darwin S. Chaniago, S.Pd). Berdasarkan bentuknya numeralia pertama merupakan bentuk numeralia tingkat. Bentuk numeralia pertama dipakai untuk menyatakan tingkat awal. Numeralia pertama mengacu pada langkah yang berfungsi sebagai predikat. g. Kata Tugas Bahasa Indonesia Penggolongan kata tugas dalam bahasa Indonesia meliputi: preposisi, kongjutor, artikula, dan partikel penegas. 1) Preposisi Kehancuran manusia yang paling berat adalah hilangnya semangat hidup karena tidak memiliki cita-cita untuk diraih. Jangan biarkan hidup menjadi layu. Tentukan target! (Andrie Wongso). Berdasarkan bentuknya preposisi untuk mempunyai arti menunjukkan tujuan atau maksud dan merupakan bentuk preposisi tunggal yang berupa kata dasar. Bentuk preposisi tunggal di atas dipakai untuk menandai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi dengan konstituen di belakangnya tidak memiliki cita-cita untuk diraih yang berfungsi sebagai kata depan yang menunjukkan tujuan atau maksud. 2) Kongjutor Bagi orang-orang sukses, setiap kesalahan, kemunduran, dan kegagalan merupakan guru terbaik yang akan mematangkan mental dan membimbing mereka menciptakan kesuksesan (Andrie Wongso).

10 Berdasarkan bentuknya konjungtor dan mempunyai arti kata menghubungkan dua kata dan merupakan bentuk konjungtor koordinatif. Konjungtor dan di atas mengacu hubungan penambahan antara kata kemunduran dan kegagalan, mematangkan mental dan membimbing mereka yang berfungsi sebagai kata menghubungkan dua kata. 3) Artikula Cita-cita yang tinggi tidak menjamin seseorang dapat meraih kesuksesan tetapi seseorang yang sukses pasti memiliki cita-cita yang tinggi! (Andrie Wongso). Berdasarkan bentuknya artikula yang mempunyai arti kata yang menyatakan bahwa bagian kalimat yang berikutnya menjelaskan kata yang di depan dan merupakan bentuk artikula yang menominalkan. Artikula yang membentuk frase nominal dari adjectiva tinggi dan sukses. Artikula di atas berfungsi untuk menyatakan bahwa bagian kalimat bagian kalimat yang berikutnya menjelaskan kata yang di depan. 4) Partikel Penegas Kapanpun rahasia pemahaman diajarkan kepada semua orang, bibirnya dijahit melawan pembicaraan tentang kesadaran (Jalaluddin Rumi). Segi bentuknya partikel penegas kapanpun mempunyai arti apabila dan merupakan bentuk partikel penegas pun. Partikel penegas kapanpun menegaskan rahasia pemahaman yang berfungsi untuk mengeraskan arti kata yang diiringinya. 2. Bentuk Kalimat yang Terdapat Pada Kalimat Mutiara Tentang Pendidikan Bentuk kalimat dalam penelitian ini berupa penggolongan kalimat tunggal dan kalimat majemuk dalam bahasa Indonesia. Setiap bentuk kalimat dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Adapun data yang diperoleh dapat dianalisis sebagai berikut. a. Kalimat tunggal 1) Kalimat Tunggal Berpredikat Nomina Terserah orang memandang rendah kemampuan kita. Yang S penting! Kita tidak memandang rendah diri sendiri. Jadikan P semua itu sebagai cambuk. Buktikan pada mereka! Bahwa kita Pel O

11 mampu! Kita bisa! (Andrie Wongso). Ket Kalimat di atas merupakan bentuk kalimat tunggal berpredikat frase nomina. Kita pada kalimat tersebut menduduki fungsi predikat yang mengandung arti aku dan engkau sekalian. Predikat Yang penting! Kita tidak memandang rendah diri sendiri berfungsi mengacu pada penulis dan pembaca semuanya. 2) Kalimat Tunggal Berpredikat Adjectiva Orang berilmu tidak mudah marah (Darwin S. Chaniago, S.Pd). S P Kalimat di atas merupakan bentuk kalimat tunggal berpredikat adjectiva. Tidak mudah marah mengandung arti gusar dan menduduki fungsi predikat yang berfungsi untuk menyatakan sifat orang berilmu yang tidak mudah gusar. 3) Kalimat Tunggal Berpredikat Verba Sebuah investasi dalam ilmu pengetahuan selalu membayar S P interest terbaik (Benjamin Franklin). O Kalimat di atas merupakan bentuk kalimat tunggal berpredikat frase verba ekatransitif. Membayar mengandung arti memberikan dan menduduki fungsi predikat yang memiliki makna perbuatan. Predikat selalu membayar hanya untuk menegaskan ilmu pengetahuan selalu memberikan interest terbaik dan dinilai lebih halus dibanding menggunakan predikat verba membayar. Predikat membayar berfungsi menyatakan perbuatan investasi dalam ilmu pengetahuan. 4) Kalimat Tunggal Berpredikat Frase Lain Makin banyak orang belajar, makin sadarlah dia betapa S P sedikitnya yang diketahuinya (Darwin S. Chaniago, S.Pd). Kalimat di atas merupakan bentuk kalimat tunggal berpredikat frase preposisional. Betapa mengandung arti sungguh dan menduduki fungsi predikat yang memiliki makna kesungguhan. Predikat betapa hanya untuk menegaskan makin sadarlah dia sungguh sedikitnya yang diketahuinya dan dinilai lebih halus dibanding menggunakan predikat frase preposisional betapa. Predikat betapa berfungsi mengungkapkan kesungguhan sedikitnya yang diketahuinya.

12 b. Kalimat Majemuk 1) Kalimat Majemuk Setara Cita-cita yang tinggi tidak menjamin seseorang dapat meraih S P kesuksesan tetapi seseorang yang sukses pasti memiliki cita-cita Ket yang tinggi! (Andrie Wongso). Kalimat di atas merupakan bentuk kalimat majemuk setara. Tetapi mengandung arti kata penghubung intrakalimat untuk menyatakan hal yang bertentangan atau tidak selaras dan menduduki fungsi sebagai konjungtor yang menyatakan hubungan makna perlawanan. Konjungtor tetapi mengacu kepada seseorang dapat meraih kesuksesan dan seseorang yang sukses. Konjungtor tetapi berfungsi menghubungkan hal yang bertentangan. 2) Kalimat Majemuk Bertingkat Kehancuran manusia yang paling berat adalah hilangnya P semangat hidup karena tidak memiliki cita-cita untuk diraih. P Ket Jangan biarkan hidup menjadi layu. Tentukan target! (Andrie Wongso). Pel Kalimat di atas merupakan bentuk kalimat majemuk bertingkat. Karena mengandung arti hal (asal mula) yang menjadi sebab atau alasan dan menduduki fungsi sebagai konjungtor yang menyatakan hubungan penyebaban. Konjungtor karena mengacu kepada kehancuran manusia yang paling berat yang berfungsi menyatakan hubungan penyebaban. Pembahasan Secara keseluran hasil penelitian ini berupa penggunaan kelas kata dan bentuk kalimat pada kalimat mutiara bahasa Indonesia tentang pendidikan karya Darwin S. Chaniago, S.Pd, Ali Bin Abi Thalib dan tokoh-tokoh terkenal di dunia sebagai berikut.

13 1. Pembagian kelas kata dalam kalimat mutiara bahasa Indonesia tentang pendidikan karya Darwin S. Chaniago, S.Pd, Ali Bin Abi Thalib dan tokoh-tokoh terkenal di dunia dapat dibedakan menjadi tujuh yaitu: a. Verba Berdasarkan hasil analisis tersebut, ada dua verba yang ditemukan. 1) Verba asal yang berasal dari kata dasar hidup. 2) Verba turunan yang dibentuk melalui pengafiksasian dari prefiks di-. b. Adjectiva Berdasarkan hasil analisis tersebut, ada dua adjectiva yang ditemukan. 1) Adjectiva fungsi atributif yang tempatnya di sebelah kanan nomina dan nominanya menjadi subyek, objek atau pelengkap berupa kata hilangnya. 2) Adjectiva fungsi predikatif dan adverbial yang menjalankan fungsi predikat maupun keterangan berupa kata luas. c. Adverbia Berdasarkan hasil analisis tersebut, ada dua adverbia yang ditemukan. 1) Adverbia tunggal yang berupa kata dasar berupa kata selalu. 2) Adverbia gabungan yang berdampingan berupa kata jangan biarkan. d. Nomina Berdasarkan hasil analisis tersebut, ada dua nomina yang ditemukan. 1) Nomina dasar khusus berupa orang. 2) Nomina turunan melalui pemajemukan berupa ilmu pengetahuan. e. Pronomina Berdasarkan hasil analisis tersebut, ada dua pronomina yang ditemukan. 1) Pronomina persona berupa kata mereka. 2) Pronomina penunjuk umum berupa kata itu. f. Numeralia Berdasarkan hasil analisis tersebut, ada dua numeralia yang ditemukan. 1) Numeralia pokok tentu yang berupa kata seseorang. 2) Numeralia tingkat berupa pertama. g. Kata Tugas Berdasarkan hasil analisis tersebut, ada empat kata tugas yang ditemukan. 1) Kata tugas preposisi tunggal yang berupa kata dasar berupa untuk. 2) Kata tugas konjungtor koordinatif berupa kata dan. 3) Artikula yang menominalkan berupa yang.

14 4) Partikel penegas pun berupa kapanpun yang dipakai untuk mengeraskan arti kata yang diiringinya, partikel penegas lah antara lain berupa sadarlah yang dipakai untuk sedikit menghaluskan nada perintahnya dan memberikan ketegasan yang sedikit keras. 2. Berdasarkan bentuknya, kalimat dibedakan menjadi dua macam, yakni kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Dalam hal ini peneliti menemukan dua jenis bentuk kalimat tersebut. a. Kalimat Tunggal Berdasarkan hasil analisis tersebut, ada empat kalimat tunggal yang ditemukan. 1) Kalimat tunggal berpredikat nomina ditandai penggunaan kata kita. 2) Kalimat tunggal berpredikat adjectiva ditandai penggunaan frase tidak mudah marah. 3) Kalimat tunggal berpredikat verba ditandai pengggunaan frase selalu membayar. 4) Kalimat tunggal berpredikat frase lain berupa frase preposisional ditandai penggunaan kata betapa, untuk, frase numeralial ditandai penggunaan kata satusatunya. b. Kalimat majemuk Berdasarkan hasil analisis tersebut, ada dua kalimat majemuk yang ditemukan. 1) Kalimat majemuk setara ditandai penggunaan kata penghubung tetapi. 2) Kalimat majemuk bertingkat ditandai penggunaan kata penghubung karena. Simpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian kelas kata dan bentuk kalimat bahasa Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembagian kelas kata dalam kalimat mutiara bahasa Indonesia tentang pendidikan dapat dikelompokkan menjadi tujuh yaitu: (a) verba meliputi verba asal yang berasal dari kata dasar dan verba turunan yang dibentuk melalui pengafiksasian, (b) adjectiva meliputi adjectiva fungsi atributif serta adjectiva fungsi predikatif dan adverbial, (c) adverbia meliputi adverbia tunggal berupa kata dasar, berafiks, kata ulang dan adverbia gabungan yang berdampingan, (d) nomina meliputi nomina dasar dasar umum, khusus dan nomina turunan melalui afiksasi, perulangan, pemajemukan (e) pronomina meliputi pronomina persona dan pronomina penunjuk umum, (f) numeralia meliputi numeralia pokok tentu, taktentu dan numeralia tingkat (g) kata tugas meliputi preposisi yang berupa kata dasar, gabungan yang berdampingan kongjutor koordinatif, subordinatif, antar kalimat, artikula, meliputi partikel penegas pun dan lah.

15 2. Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan peneliti menemukan dua jenis bentuk kalimat, yaitu: (a) kalimat tunggal meliputi kalimat tunggal berpredikat nomina, kalimat tunggal berpredikat verba, kalimat majemuk berpredikat frase lain meliputi frase preposisional dan frase numeralia; (b) kalimat majemuk meliputi kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Cetakan Keenam. Jakarta: Balai Pustaka. Chaniago, Darwin. 2011. Kata-Kata Mutiara Memuat Rumusan-Rumusan Filsafat Hidup yang Sederhana dan Efektif. Cetakan Kelima. Bandung: Pustaka Setia. Chuz. 2011. Kata-Kata Mutiara-Kumpulan Kumpulan Kata Mutiara 2012. (http://chuzblog.blogspot.com, diakses tanggal 31 Januari 2012). Dewi, Farida Kumara. 2006. Pemakaian Bahasa pada Karangan Siswa SD Negeri 15 Surakarta 2005/2006. Skripsi. Surakarta Universitas Sebelas Maret. Kridalaksana, Harimukti. 2008. Kamus Linguistik. Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Lokerseni. 2011. Kumpulan Kata-Kata Mutiara Terbaru. (http://www.lokerseni.web.id, diakses tanggal 25 Desember 2011). Markhamah. 2009. Ragam dan Analisis Kalimat Bahasa Indonesia. Cetakan Pertama. Surakarta: Muhammdiyah University Press. Mawardi, Cholik. 2007. Analisis Pemakaian Bahasa Karangan Deskriptif Siswa SMP Negeri Polanharjo. Skripsi. Surakarta Universitas Sebelas Maret. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan Kedua Puluh Delapan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mujirahayu. 2003. Pemakaian Kosakata Bahasa Jawa dalam Novel Jalan Menikung Karya Umar Khayam. Skripsi. Surakarta Universitas Muhammadiyah. Muslich, Mansur. 2008. Tata Bentuk Bahasa Indonesia Kajian ke Arah Tatabahasa Deskriptif. Cetakan Pertama. Jakarta: Bumi Aksara. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Dua Wacana University Press. Sularsih, 1996. Tipe dan Struktur Kalimat dalam Buku Bacaan Anak-Anak Berbahasa Indonesia. Skripsi. Fakultas Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret.

16 Saranginfo.. Kata-Kata Mutiara. (http://sarangsinfo.com, diakses tanggal 31 Januari 2012). Yasri, Muhammad. 2011. Kata-Kata Mutiara Kahlil Gibran. (http://www.ilmuini.com, diakses tanggal 25 Desember 2011).