BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk. mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Shandy Fauzan, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. dan harapan pelanggan yang semakin meningkat. Melihat kondisi ini, tidak ada pilihan lain lagi bagi instansi untuk bertahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam pencapaian tujuan suatu organisasi, dimana sumber daya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Kepala Sekolah dengan fokus pada

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU PADA DUNIA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa variabel iklim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyiapkan sumber daya manusia agar mampu bertindak sebagai pembawa

BAB I PENDAHULUAN. kode etik dan standar, yang dapat menyebabkan pasien puas (Muninjaya, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan, penjaminan kualitas memiliki peranan yang penting dan strategis dalam

BABl PENDAHULUAN. terlepaskan dari perkembangan serupa di dunia industri yang didorong oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kementerian Keuangan adalah mewujudkan

DETERMINAN KINERJA AKADEMIK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNNES. Joko Widodo 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa

DAFTAR ISI. MOTTO LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR. ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berbasis kompetensi. Setiap lulusan SMKwajib mempunyai

Standar Kualitas Internasional

PELAKSANAAN MANAJEMEN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 2 DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh banyak pihak, baik dilakukan oleh pemerintah maupun

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

Tugas Kelompok Struktur Organisasi Proyek Sistem Informasi

dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana pimpinan

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

I. PENDAHULUAN. kehidupan yang baru dengan potensi pemanfaatannya secara luas, yaitu membuka

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

BAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahannya telah bergeser

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. konsisten dalam rangka memenuhi ekspektasi pelanggan sasaran. Kualitas jasa

BAB I PENDAHULUAN. pada luar negeri. Tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah sesuai perubahan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 Pada Penyelenggaraan Pendidikan Kejuruan Oleh : Noor Fitrihana FT UNY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hambatan. Keterbukaan ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang berlangsung secara berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin lajunya tingkat peradaban manusia yang diakibatkan oleh

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pengaruh kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terhadap loyalitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab VI Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pada masa yang akan datang. Khususnya pada era globalisasi saat ini, merupakan

AKUNTABILITAS PENDIDIKAN. As ari Djohar

BAB I PENDAHULUAN. yang ideal untuk memberikan pelayanan publik secara baik dan maksimal.

Balanced Scorecard untuk pengukuran kinerja organisasi berdasarkan tingkat

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

disampaikan. Sedangkan hal yang perlu diperbaiki pada pelayanan jasa Aria jeans adalah: materi layanan yang tidak menarik secara visual; karyawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, sudah banyak perusahaan atau lembaga-lembaga

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Komitmen Manajemen Puncak Dan Manajemen Proyek Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan aparatur yang profesional seiring. dengan reformasi birokrasi diperlukan langkah-langkah konkrit dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya pembangunan keluarga sejahtera dan pemberdayaan bidan tidak

tidak termasuk pada model penelitian ini (pengaruh faktor lain). yaitu pengaruh signifikan oleh unsur kegiatan pengendalian (X 6 ) sebesar

BAB II LANDASAN TEORI

Menjaga Mutu(Quality Assurance)

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya, dan prestasi akhir itulah yang dikenal dengan performance atau

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediary)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan model..., Deni Juharsyah, FT UI, 2009.

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil deskripsi dan analisa data pada Bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa : Pertama, implementasi SMM ISO 9001 : 2008 melalui 8 prinsip manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu bahwa 8 prinsip ini dilaksanakan secara simultan dan terintegrasi dengan klausul SMM ISO 9001 : 2008. Kemudian adanya management review oleh sekolah untuk melihat sejauh mana Proses Belajar dan Mengajar ( PBM ) berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan dan serta telah menganut sifatsifat pokok mutu jasa pendidikan yang mengandung unsur-unsur tangible, reliability, responsiveness, empathy dan assurance. Kedua, kendala kendala implementasi SMM ISO 9001 : 2008 di SMK Negeri 13 Bandung menyangkut perubahan sikap, mental, prilaku seluruh unsur yang ada di sekolah, masih rendahnya self-initiative, sense of quality dan sense of rensponsibility adalah hal-hal yang menghambat efektifnya implementasi SMM ISO 9001 : 2008, sedangkan SDM, fasilitas dan dana tidak menjadi masalah yang sangat krusial. Ketiga, implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 di SMK Negeri 13 Bandung membawa dampak Efektivitas implementasi 149

tersebut, berdampak pada upaya sekolah dalam pengelolaan pendidikan bermutu yang ditandai dengan angka keterserapan lulusan yang tinggi, tingginya nilai uji kompetesnsi siswa, prestasi sekolah yang bagus di tingkat provinsi sampai ke nasional, angka kelulusan 100 persen tiap tahun tanpa jokey, iklim kerja dewan guru yang kondusif dan kepuasan pelanggan eksternal terhadap lulusan, artinya sekolah telah mampu memenuhi customer satisfaction. B. Implikasi Pada dasarnya bukan hanya mengejar untuk memperoleh sertifikat ISO bagi organisasi sekolah, tetapi bagaimana proses implementasi dan sertifikasi ISO tersebut berperan dalam peningkatan kinerja guru dan karyawan yang timbul seiring proses implementasi dan sertifikasi tersebut, yang memiliki manfaat besar terhadap peningkatan kinerja organisasi. Fungsi ISO dalam penyelenggaraan dan peningkatan pendidikan menjadi hal yang logis karena akan membantu dalam mengidentikasi sumber daya dan sebagainya. Penerapan prinsip manajemen mutu tidak hanya menyediakan keuntungan secara langsung terhadap perancangan sistem manajemen mutu, tetapi juga memberikan kontribusi keuntungan pada pengelolaan biaya dan risiko. Sistem manajemen mutu yang efektif dapat memastikan bahwa kegiatan-kegiatan dalam hal ini ini pendidikan kejuruan dapat diawasi. Hal ini memungkin setiap orang mengetahui apa yang mereka kerjakan dan bagaimana mengerjakannya. 150

Implementasi SMM ISO 9001 : 2008 berimplikasi pada kepercayaan lembaga di luar organisasi menjadi tinggi, ini ditandai dengan mudahnya memperoleh institusi pasangan sebagai tempat praktek industri para siswa dan menstimulus pemerintah dalam mendukung pendanaan untuk biaya operasional atau fasilitas lainnya. Implikasi lain adalah kualitas tetap terjaga oleh setiap pegawai bekerja sesuai dengan sistem yang terpadu, job description yang jelas, penggunaan fasilitas yang efisien, pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel demi memupuk iklim kerja organisasi kondusif. C. Rekomendasi Implementasi ISO sangat cocok bagi sekolah kejuruan, karena bisa mempertemukan kebutuhan industri yang rata-rata telah memakai ISO, sehingga sekolah bisa menyesuiakan mutu lulusan sesauai dengan standar yang ditetapkan oleh industri. Berdasarkan hasil temuan dan analisa data yang dilakukan, beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi sekolah yang mengimplementasikan SMM ISO 9001 : 2008, antara lain : Sumber Daya Manusia, yaitu meliputi tenaga pengajar, karyawan, teknisi, peserta didik sebagai pelaksana dan objek untuk mencapai tujuan (mutu) harus memiliki kesadaran mutu, komitmen dan tanggung jawab serta terlibat secara aktif mewujudkan tercapainya mutu yang diharapkan. Ketercapaian mutu tidak hanya tanggung jawab pimpinan tetapi semua elemen ikut berperan aktif dan bertanggung jawab atas tercapainya 151

mutu. Sistem/Proses, sistem mutu adalah struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya untuk menerapkan manajemen mutu. Untuk itu dalam pencapaian mutu perlu dibentuk satu sistem mutu sesuai proses produksi yang ada di lingkungan tersebut. Sehingga sistem mutu dibangun berlandaskan kekuatan sumberdaya sendiri untuk mencapai mutu yang diharapkan serta peningkatan mutu secara berkesinambungan. Oleh karena itu setiap sumber daya yang terlibat dalam satu sistem mutu ini harus mampu bekerjasama konsisten, bertanggung jawab, komitmen untuk mewujudkan mutu sesuai yang ditetapkan. Dalam membangun sistem mutu harus disesuaikan dengan proses penyelenggaraan pendidikan meliputi pengelolaan sumberdaya, proses belajar mengajar, hasil pendidikan yang diharapkan (sesuai keinginan pasar). Pendidikan dan Pelatihan, elemen pendidikan dan pelatihan bagi semua sumber daya manusia yang ada seharusnya dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh mereka sesuai dengan peningkatan kualitas pendidikan di Bimbingan Belajar. Misalnya, keterampilan pegawai (tentor/tutor atau staff pengajar) dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas dan pemecahan masalah di lingkungan bimbingan belajar. Hal utama untuk mendukung pendidikan dan pelatiha ini antara lain: program, materi dan sumber daya yang memadai. Komunikasi, faktor komunikasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam mengimplementasikan program kualitas. Semua pegawai harus menerima informasi kualitas yang jelas agar mereka sungguh-sungguh melaksanakan program peningkatan kualitas. Secara ideal, pimpinan harus bertemu secara 152

personal dengan pegawai untuk mendesiminasikan informasi, memberikan arahan, dan merespon pertanyaan dari setiap orang. Pengalaman sukses dari seseorang dalam mengimplementasikan alat dan teknik SMM ISO 9001 : 2008 dapat meningkatkan kepuasan pelanggan pada semua bidang komunikasi kualitas. Penghargaan ( reward ), hal ini perlu diberikan kepada tim maupun individu yang sukses dalam mengaplikasikan proses peningkatan kualitas. Hal ini dapat memacu mereka untuk lebih terdorong lagi mencapai kesuksesan, dan ini sangat berarti bagi organisasi atau lembaga bimbingan belajar. Kegagalan lembaga memberikan penghargaan kepada mereka yang sukses dapat mengancam kesuksesan lembaga dalam meningkatkan kualitas lembaga secara total. Pengukuran, keberhasilan program perlu diukur. Ukuran yang digunakan tidak lain adalah kepuasan pelanggan di luar lembaga, bukan hanya dari guru dan siswa tetapi juga dari industri pemakai lulusan. Data-datanya perlu dikumpulkan secara sistematis. Data yang terkumpul perlu diolah untuk melihat kepuasan mereka sekaligus untuk menemukan berbagai persoalan yang timbul sekaligus sebagai dasar untuk perbaikan terus-menerus melalui program SMM ISO 9001 : 2008. 153