III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - April 2014 di Kabupaten Pringsewu

dokumen-dokumen yang mirip
Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universita Lampung 2,3

METODOLOGI PENELITIAN

Yang termasuk persyaratan umum adalah hama/penyakit, bau apek atau asing, bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. pembanding dalam penelitian yang akan penulis lakukan. Pustaka yang digunakan

II. TINJAUAN PUSTAKA Terminologi Pasca Panen Padi. A. Kualitas Fisik Gabah

METODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan. Metode Penelitian

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan pangan pokok bagi penduduk Indonesia dan merupakan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN PEMBERSIHAN, SORTASI, DAN GRADING BAHAN HASIL PERTANIAN. Oleh :

SNI 6128:2008. Standar Nasional Indonesia. Beras. Badan Standardisasi Nasional

ABSTRAK. Kata kunci: padi, konfigurasi penggilingan, susut penggilingan, rendemen giling PENDAHULUAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISASI MUTU GABAH, MUTU FISIK, DAN MUTU GILING BERAS GALUR HARAPAN PADI SAWAH

Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia Yogyakarta, 5-6 September 2014

BEDAH SNI PRODUK UNGGULAN DAERAH

Beras SNI 6128:2015. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di dan tidak untuk di komersialkan

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

LAPORAN PRAKTIKUM Mata Kuliah Pasca Panen Tanaman PENGGILINGAN PADI. Disusun oleh: Kelompok 3

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Mutu Fisik Beberapa Beras Aromatik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat

III. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian

UNJUK KERJA MESIN PENGGILING PADI TIPE SINGLE PASS 1

CARA PENGUJIAN MUTU FISIK GABAH DAN BERAS

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dukat Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESA PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

ISSN eissn Online

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Beras adalah buah padi, berasal dari tumbuh-tumbuhan golongan rumputrumputan

Pertemuan ke-14. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

TINJAUAN PUSTAKA. barang dan jasa akan terdistribusi dengan jumlah, waktu, serta lokasi yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN KETUA HARIAN DEWAN KETAHAN PANGAN NOMOR: 24/Permentan/PP.330/4/2008 TENTANG

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN

Laporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 di Desa Lehan Kecamatan

III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

Jl. Ciptayasa KM. 01 Ciruas Serang-Banten 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. Pangan adalah salah satu hak azasi manusia dan sebagai komoditi strategis

KAJIAN PENGGUNAAN MESIN PENGGILING MOBILE TERHADAP MUTU BERAS UNTUK BEBERAPA VARIETAS PADI DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

2017, No menyebabkan berkurangnya pendapatan petani dan turunnya penyerapan gabah dan beras; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dima

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

MATERI 5. UJI MUTU FISIK DAN KADAR AIR BENIH

Masa berlaku: Alamat : Situgadung, Tromol Pos 2 Serpong, Tangerang Februari 2010 Telp. (021) /87 Faks.

BAB III METODE PENELITIAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KINERJA PROTOTIPE MESIN SOSOH TIPE ABRASIF PSA-M3 PADA PROSES PENYOSOHAN SORGUM

PENGARUH KETEBALAN DAN JENIS ALAS PENJEMURAN GABAH (Oryza Sativa L.) TERHADAP MUTU FISIK BERAS GILING KULTIVAR CIHERANG

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alat Pengolahan Padi 1.2. Penggilingan Padi

BAB IV METODE ANALISIS

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa

SNI Standar Nasional Indonesia. Lada hitam. Badan Standardisasi Nasional ICS

III. METODE PENELITIAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UJI KINERJA MESIN PEMECAH KULIT GABAH DENGAN VARIASI JARAK ROL KARET DAN DUA VARIETAS GABAH PADA RICE MILLING UNIT (RMU)

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

ALAT DAN MESIN PANEN PADI

A. Tujuan Percobaan Menentukan pembagian butir (gradasi) agregat dan modulus. kehalusan. Data distribusi butiran pada agregat serta modulus kehalusan

Teknologi Penanganan Beras Berkualitas Melalui Penerapan GMP dan GWP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2013 di lokasi peternakan Sapi Bali yakni

Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Struktrur Dan Bahan Kontruksi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Rumah Kaca Deparment

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengamatan dan pengambilan sampel tanah pada penelitian ini

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah berbutir halus dari Yoso Mulyo,

BAB I PENDAHULUAN. sulit diperoleh. Di Indonesia kondisi ini masih diperburuk dengan adanya kendala

LAPORAN PRAKTIKUM ASPAL MODUL J-08 ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015, bertempat di

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

STATISTIK HARGA PRODUSEN GABAH

Jember, Juli, 2011 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2011] Rokhani Hasbullah 1), Riska Indaryani 1) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah,

PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG

METODE PENGUJIAN KEPADATAN LAPANGAN DENGAN ALAT KONUS PASIR

PENELITIAN LABORATORIUM KINERJA BETON BERSERAT KARET PASCA KEBAKARAN

KAJIAN PENGGUNAAN RICE MILLING UNIT (RMU) KELILING TERHADAP MUTU BERAS YANG DIHASILKAN 1

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah organik

BISNIS BEKATUL KAYA MANFAAT

BAB 1 PENGUJIAN ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai September 2013 di Desa

Transkripsi:

26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - April 2014 di Kabupaten Pringsewu dan Laboratorium Rekayasa dan Bioproses Pascapanen, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 10 mesin penggilingan padi berjalan, 3 mesin penggilingan menetap, timbangan, kaca pembesar, neraca analitik, moisture tester, ayakan diameter 2 mm, plastik, alat tulis dan kalkulator. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah: gabah kering giling (GKG) dan butir beras hasil dari penggilingan. C. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan meliputi persiapan alat dan bahan, pelaksanaan penelitian dan pengukuran/pengamatan beberapa parameter.

27 1. Persiapan alat dan bahan Persiapan bahan diawali dengan mencari lokasi atau tempat penggilingan padi berjalan di Kabupaten Pringsewu. Selanjutnya persiapkan alat pengukur kadar air, kaca pembesar, ayakan ukuran 2,0 mm, plastik, penggaris alat tulis serta tabel mutu beras SNI. 2. Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada 10 buah mesin penggilingan padi berjalan dan tiga buah mesin penggilingan padi menetap (stasioner). Dari kedua jenis penggilingan padi tersebut dilakukan pengamatan langsung di lapangan. Parameter yang diukur di lapang adalah kapasitas penggilingan, rendemen giling dan konsumsi bahan bakar terpakai dan kapasitas giling gabah per liter bahan bakar. Selanjutnya pengambilan sampel gabah dan beras hasil mesin penggilingan padi berjalan dan menetap untuk dianalisis di Laboratorium. Analisis yang dilakukan di Laboratorium, pertama menimbang sampel beras sebanyak 100 gram yang selanjutnya akan dilakukan pengamatan dan pengukuran komponen mutu pada 100 gram sampel beras. Komponen mutu beras tersebut adalah derajat sosoh, kadar air, beras kepala, butir patah, butir menir, butir merah, butir kuning, butir mengapur, benda asing dan butir gabah. Hasil dari pengukuran dan pengamatan yang dilakukan kemudian membandingkan/uji mutu beras dengan mutu beras SNI. Bagan alir kegiatan penelitian disajikan pada Gambar 4.

28 Mulai Mencari 10 buah penggilingan padi berjalan dan 3 buah penggilingan padi menetap Pengamatan langsung di lapang Mengambil data mesin penggilingan padi (kapasitas giling, rendemen, kapasitas giling gabah perliter bahan bakar) Mengambil sampel beras hasil penggilingan Menganalisis mutu beras Uji mutu beras Selesai Gambar 1. Bagan alir penelitian

29 3. Pengamatan Dalam penelitian ini ada beberapa parameter yang dilakukan pengukuran dan pengamatan yaitu: a. Derajat sosoh adalah persentase tingkat terlepasnya lembaga dan lapisan kulit ari yang melapisi biji beras. Penentuan derajat sosoh dilakukan pada beras contoh analisis sebanyak 100 gram secara visual dengan indra penglihatan menggunakan pertolongan kaca pembesar yang dibandingkan contoh mutu beras SNI BULOG. b. Kadar air adalah jumlah kandungan air dalam butir beras yang dinyatakan dalam satuan persen dari berat basah (wet basis). Penentuan kadar air dilakukan dengan Air Oven Method atau dengan moisture tester elektronik yang telah dikalibrasi dengan standar oven. c. Beras utuh ialah butir beras dengan ukuran 8/8 atau butir beras yang tidak patah sama sekali. d. Beras kepala adalah butir beras utuh dan butir patah yang butirannya sama atau lebih besar dari 7/8 bagian butir beras utuh. e. Beras patah adalah butir beras patah yang ukurannya lebih kecil 6/8 akan tetapi lebih besar dari 2/8 dari bagian butir beras utuh. f. Beras menir adalah butir beras yang ukurannya lebih kecil dari 2/8 bagian beras utuh atau butir beras yang lolos dari ayakan/saringan yang berdiameter 1,753-2,0 mm. g. Butir merah adalah butir beras kepala atau beras patah yang berwarna merah karena sifat varietas padinya.

30 h. Butir kuning adalah butir beras utuh atau beras patah yang berwarna kuning akibat proses perubahan warna yang terjadi selama perawatan dan penimbunan di gudang. i. Butir mengapur adalah butiran beras kepala atau beras patah yang warnanya putih mengapur dan lunak seperti kapur (chalky) dan atau butir beras muda (berwarna kehijau-hijauan) yang mengapur karena dipanen sebelum masak dengan sempurna. Penentuanya dapat dilakukan secara visual atau dengan kaca pembesar. j. Benda asing adalah segala benda-benda asing yang tidak tergolong ke dalam butir beras misalnya debu, butir-butir tanah, butir-butir pasir/batu, tangkai padi dan lain sebagainya. k. Butir gabah adalah gabah yang belum/sebagian terkelupas dalam proses penggilingan, termasuk butir beras patah yang masih bersekam. D. Analisis Data 1. Kapasitas giling Cara pengukuran: Ambil dan timbang sejumlah gabah kering giling yang ditentukan. Masukan ke mesin penggiling yang beroperasi melalui corong pemasukan. Catat waktu ketika gabah kering mulai digiling dalam mesin penggilingan. Catat kembali waktu ketika beras terakhir keluar dari pintu pengeluaran. Hitung total waktu yang diperlukan mulai gabah masuk untuk digiling sampai beras terakhir yang keluar dari pintu pengeluaran.

31 Kgl =... (1) Kgl : Kapasitas giling (kg/menit) Bgl : Bobot GKG yang masuk ke mesin penggiling (kg) t : Waktu total untuk menggiling gabah menjadi beras (menit) 2. Rendemen giling Cara pengukuran: Ambil dan timbang sejumlah GKG dengan bobot yang ditentukan Masukan ke mesin penggilingan yang beroperasi optimal melalui corong pemasukan Tampung dan timbang semua beras yang keluar melalui pintu pengeluaran R = 100%... (2) R : Rendemen (%) Bbkl : Bobot total beras yang keluar dari pintu pengeluaran (kg) Bgl : Bobot GKG yang dimasukan ke mesin penggiling (kg) Perhitungan konsumsi bahan bakar terpakai dan kapasitas giling gabah per liter bahan bakar Cara pengukuran: Sebelum mengoprasikan mengukur panjang, lebar dan tinggi tangki bahan bakar pada motor penggerak sebelum operasi.

32 Operasikan mesin, catat waktu motor penggerak saat mulai dihidupkan dan catat kembali waktu motor penggerak dimatikan. Catat berapa banyak bahan bakar yang terpakai. 3. Konsumsi bahan bakar terpakai Fc = P L fv... (3) Fc : Konsumsi bahan bakar terpakai (liter) P : Panjang tangki bahan bakar (cm) L : Lebar tangki bahan bakar (cm) fv : Tinggi kebutuhan bakar terpakai (cm) 4. Kapasitas gabah giling per liter bahan bakar Kgbb =... (4) Kgbb : Kapasitas giling gabah/liter bahan bakar (kg/liter) Mg : Bobot gabah giling (kg) Fc : Konsumsi bahan bakar terpakai (liter) 5. Persentase kadar air, beras kepala, butir patah dan butir menir a. Kadar air Kadar air bahan adalah jumlah kandungan air dalam suatu bahan yang dinyatakan dalam satuan persen (%) dari berat basah. Cara pengukuran kadar air dilakukan dengan alat pengukur kadar air yaitu moisture tester. Cara pemakaian alat moisture tester yaitu sampel beras/gabah dimasukan ke dalam sendok pada alat,

33 selanjutnya beras akan dijepit dengan cara memutar penjepit dan secara otomatis angka kadar air akan muncul pada moisture tester. Pengukuran kadar air juga bisa dilakukan dengan menggunakan metode oven. Kadar air dinyatakan dalam persamaan : Ka = 100%... (5) Keterangan : Ka : Kadar air dasar/basis basah (%) Bb : Berat basah (kg) Bk : Berat kering (kg) b. Derajat sosoh Derajat sosoh merupakan tingkat terlepasnya sebagian lapisan bekatul, lembaga dan endosperm dari butir beras. Derajat sosoh memiliki beberapa tingkatan kategori mutu dalam standar beras SNI di antaranya derajat sosoh 100% masuk kategori mutu I dan II, derajat sosoh 95% masuk kategori mutu III dan IV dan derajat sosoh 85% masuk kategori mutu V. Penentuan derajat sosoh dilakukan dengan permbanding contoh derajat sosoh yang ada di BULOG. Pengukuran persentase butir kepala, butir patah dan butir menir Cara pengukuran untuk beras kepala, beras patah dan beras menir: Ambil contoh hasil penyosohan dari pintu pengeluaran utama minimal sebanyak 100 gram Pisahkan beras utuh, beras kepala, butir patah, menir dan benda asing. Timbang masing-masing bagian tersebut.

34 c. Persentase beras kepala Beras kepala merupakan butir beras utuh (whole karnel) dan butir patah yang butirannya sama atau lebih besar dari 7/8 bagian butir beras utuh. bk = 100%... (6) bk : Persentase beras kepala (%) mbk : Bobot beras kepala (gram) mc : Bobot contoh/sampel (gram) d. Persentase butir patah Butir patah (brokens) merupakan butir beras patah yang ukurannya lebih kecil 6/8 tetapi lebih besar 2/8 dari bagian butir beras utuh. bp = 100%... (7) bp : Persentase butir patah (%) mbp : Bobot butir patah (gram) mc : Bobot contoh/sempel (gram) e. Persentase butir menir Butir menir merupakan butir beras yang ukurannya lebih kecil dari 2/8 dari beras utuh atau butir beras yang lolos dari ayakan atau saringan berdiameter 2 mm. bm = 100%... (8)

bm : Persentase butir menir (%) bbm : Bobot butir menir (gram) mc : Bobot contoh/sempel (gram) 35