ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. BANK PAPUA KANTOR CABANG NABIRE KABUPATEN NABIRE PROPINSI PAPUA

ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, KOMITMEN DAN KOMPETENSI TERHADAP PROMOSI JABATAN DI PT. PANARUB INDUSTRY TANGERANG

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Motivasi Kerja (Prabadwipa)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA (Studi Pada Pegawai Administratif SMK Persada Makassar)

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 1 No. 1 Jan 2014

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA WARGA SMP PERINTIS, KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. INSANI BARAPERKASA DI SAMARINDA. Natalia Buntu Sarira 1

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

ANALISIS PROMOSI JABATAN TERHADAP PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GOWA

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA (STUDI PADA PEGAWAI ADMINISTRATIF IKIP PGRI MEDAN) Oleh : Bambang Widjarnoko. SE.

Hubungan Pengembangan Karir Dan Pemberian Insentif Terhadap Loyalitas Kinerja Guru

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dan administrasi publik yang baik menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) UNGARAN

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

I. PENDAHULUAN. terdiri dari pejabat negara dan pegawai negeri untuk menyelenggarakan tugas

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA PADA PT. MARINA PUTRA INDONESIA PERWAKILAN KABUPATEN LUWU UTARA. Salju¹ Mastia Makmur²

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang)

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA GURU DI YAYSAN BAITUSSALAM SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan bersama. Setiap organisasi memerlukan sumber daya manusia, karena sumber daya

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda) Tahun 2010

PENGARUH PERAN MANAJER TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN

ARIEF KURNIAWAN AMSRI NIM. B

Jurnal Ekonomi Pembangunan

PROGAM TRAINING (PELATIHAN) TERHADAP KUALITAS KARYAWAN

PENGARUH KOORDINASI DAN DISIPLIN PEGAWAI TERHADAP EFISIENSI PELAYANAN PUBLIK PADA KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI ENDANG MURTI

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam reformasi birokrasi saat ini dan persaingan global mendorong

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bertujuan untuk mengendalikan angka kelahiran sekaligus dalam rangka

KAJIAN DAMPAK PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

DAFTAR PUSTAKA. B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH SISTEM MANAJEMEN SDM BERBASIS KOMPETENSI DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PTPN IX SEMARANG SETIYONO EM.11.1.

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) BATUJAMUS/KERJOARUM KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN PADA PT ASTRA GRAPHIA. Senny Handayani, Siti Aisyah

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan zaman telah membawa konsepsi negara hukum, berkembang pesat menjadi negara hukum modern. Hal ini mengakibatkan

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, PROMOSI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. BALI INTERCONT CARGO DENPASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DIREKTIF, SUPORTIF, DAN ORIENTASI PRESTASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Perawat Rumah Sakit Islam Dinoyo Malang)

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia dimaksudkan untuk mewujudkan cita-cita

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS)

PENGARUH KONFLIK DAN STRESS TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. BINA CIPTA NUSA PERKASA BANDAR LAMPUNG. Oleh Ahiruddin Dosen Tetap Fakultas Ekonomi USBRJ

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

ABSTRAK PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN BEBAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. MEMORA RADIO GORONTALO. Satrio Putra Gusasi

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

Yusup Hermawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut Abstrak

ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA KSP. TUNAS ARTHA MANDIRI PROPINSI JAWA TIMUR.

Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara

Oleh : Muhammad Ali Kusnady ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

KORELASI ANTARA PENGAWASAN MELEKAT DAN KOMITMEN KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT SANGATTA UTARA KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik. kesimpulan sebagai berikut:

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI KECAMATAN GADING CEMPAKA KOTA BENGKULU. Oleh : Markoni 1. Abstrak

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAMU AIR MANCUR WONOGIRI

KORELASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PENGEMBANGAN KARIER PEGAWAI DI KANTOR CAMAT LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT COLUMBINDO PERDANA CABANG PURWOREJO

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN ADVERTISING GREENLINE99 KOTA MALANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki posisi yang strategis dalam pembuatan kebijakan dan pelayanan publik.

PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KANTOR BAPPEDA KUTAI TIMUR SANGATTA. Eka Yuliani ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. Ancok, Jamaluddin Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Offset. Yogyakarta.

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANDIKLAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. dan penyelesaian yang komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA Riko Gesmani Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Pelayanan Aparat Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai dan untuk mengetahui faktor yang paling besar mempengaruhi Kinerja Pelayanan Aparat Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai Provinsi Papua. Penelitian ini dilaksanakan di Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai Provinsi Papua Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf pegawai Kantor Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai dan masyarakat Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai, dengan total populasi sebanyak 100 orang. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga didapat sampel sebanyak 63 orang. Alat analisis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kerja, daya tanggap dan motivasi kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja pelayanan aparat di Kantor Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai. Hasil pengujian koefisien regresi secara serempak dengan uji F menunjukkan F hitung sebesar 90,0058. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel-variabel yang digunakan dalam model secara serempak atau bersama-sama mempengaruhi variabel terikat. Hal ini berarti variabel kemampuan kerja, daya tanggap dan motivasi kerja secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel kinerja pelayanan. Nilai R 2 sebesar 0,720 menunjukkan bahwa variasi kemampuan kerja, daya tanggap dan motivasi kerja dapat menjelaskan variasi kinerja pelayanan sebesar 72 persen, sedangkan sisanya sebesar 28 persen disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Kata kunci : Kemampuan Kerja, Daya Tanggap, Motivasi Kerja dan Kinerja Pelayanan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire - Papua PENDAHULUAN Sejalan dengan Otonomi Daerah yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui desentralisasi seluas-luasnya kepada daerah dalam rangka pembinaan administrasi, tetapi juga suatu kewenangan daerah dalam rangka mengurus rumah tangganya sendiri, khususnya Papua diamanatkan dalam UU No. 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Papua. Dalam konteks ini Kinerja Aparat Pemerintah Provinsi Papua secara umum dan secara khusus kinerja Aparat Pemerintah Kabupaten Dogiyai memberikan kesempatan kepada Pemerintah Distrik Piyaiye dalam rangka mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri baik dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan serta dibidang Pemerintahan secara strategis dan sebagainya. Berdasarkan adanya Undang undang no 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka kinerja aparat Pemerintah Distrik harus mampu dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada 50

masyarakat, baik pelayanan administrasi maupun pelayanan publik yang perlu dikembangkan sesuai dengan prosedur yang ada. Salah satu hal yang erat kaitannya dengan persoalan pemerintah adalah masih belum mantapnya koordinasi pemerintah yang dilaksanakan oleh berbagai unsur aparatur di berbagai daerah, persoalan yang sering ada diberbagai instansi antaranya masih kurang efektifnya koordinasi yang kerja rendah, mekanisme kerja dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat belum teratur, disiplin kerja aparatur pemerintah yang belum baik, sehingga etos kerja masih rendah. Penyelenggaraan pemerintahan dalam pembangunan dan pelayanan masyarakat merupakan sumber motivasi utama yang harus diemban oleh aparatur pemerintah. Kondisi lain yang sangat mempengaruhi proses berkelanjutan dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan kepada masyarakat saat ini yang masih terus dirasakan masyarakat baik di tingkat kota/kabupaten maupun di tingkat distrik adalah pelayanan administrasi pemerintahan. Hal ini sesuai dengan tuntutan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, tertib dan teratur dalam pelaksanaan tugas tugas pemerintahan. Perlu diupayakan penataan jajaran Perangkat Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas, sehingga yang terlaksana penyelenggaraan pelayanan pemerintahan yang bersih, berwibawa, profesional, efektif dan efisien. Namun demikian sesuai dengan situasi dan kondisi dan perkembangan pembangunan dewasa ini dan dalam mengadapi era reformasi disegala bidang, citra pegawai negeri sipil dalam masyarakat masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Dengan kata lain bahwa Penyelenggara Tugas Pemerintahan dan tugas tugas pembangunan belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan. Sejalan dengan Undang undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah maupun Peraturan Pemerintah (PP) No. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil tersebut ditekankan maka pembinaan Pegawai Negeri Sipil diupayakan sebagai salah satu bentuk operasional pembangunan dibidang aparatur negara dilingkungan Departemen Dalam Negeri lingkungan Pemerintah Daerah diarahkan kepada terwujudnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang baik dengan pengembangan karir berdasarkan prestasi kerja, kapasitas profesional, keahlian dan keterampilan serta kemantapan sikap mental, kemampuan aparatur perlu ditingkatkan secara kogitasi dan berkesinambungan melalui upaya pendidikan pelatihan, penguasaan, bimbingan, 51

konsultasi melalui pembinaan motivasi dan koordinasi berdasarkan etika dan disiplin. Oleh karena itu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat melaksanakan tugas yang diembankan kepadanya dengan baik. Aparatur berkualitas adalah aparatur yang mempunyai sistem kerja secara efektif dan efisien yang dapat mengasilkan karya nyata yang dapat dilihat dan diketahui masyarakat luas. Hal ini dapat dilakukan dengan upaya pengembangan pegawai melalui suatu pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan pengamatan awal di lapangan terdapat beberapa permasalahan terkait kinerja pelayanan aparat Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai antara lain : 1. Kemampuan kerja yang dimiliki oleh aparat masih rendah. 2. Kurangnya kesanggupan aparat untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat serta tanggap terhadap keinginan masyarakat 3. Kurangnya motivasi kerja aparat sehingga berdampak pada loyalitas kerja. 4. Aparat belum mampu mewujudkan penyelenggaraan pelayanan prima dengan prnsip pelayanan yang sederhana, tertib, murah, transparan dan tidak dikrminatif. Berdasarkan permasalahan diatas menarik untuk diteliti mengenai Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pelayanan Aparat Kantor Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai Prpopinsi Papua. Adapun pokok masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan aparat Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai dan mengetahui faktor yang paling besar mempengaruhi kinerja pelayanan aparat Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai. Manfaat Penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan mengenai Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan Aparat Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai. 2. Sebagai bahan masukan bagi Kantor Distrik Piyaiye secara khusus dan secara umum bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Dogiyai dalam meningkatkan kinerja pelayanan aparat. 52

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Adapun kerangka pikir penelitian ini adalah sebagai berikut : ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT DI KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI Variabel X Kemampuan Kerja (X1) Daya Tanggap (X2) Motivasi kerja (X3) Variabel Y Kinerja Pelayanan Aparat HIPOTESIS H1: Diduga kemampuan kerja, daya tanggap dan motivasi kerja mempengaruhi kinerja pelayanan aparat di Kantor Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai. METODE PENELITIAN Populasi dan Teknik Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf pegawai Kantor Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai dan masyarakat Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai yang berjumlah 100 orang dan teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling.adapun sampel dalam penelitian ini sebanyak 63 orang. Sampel Penelitian No. Responden Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pegawai Distrik Kepala Kampung/Desa Kepala Suku Tokoh Agama Tokoh Pemuda Tokoh Perempuan 33 8 2 5 10 5 Jumlah Total 63 orang Sumber Data : Kantor Distrik Piyaiye, 2015 53

Teknik Analisis Data Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari beberapa faktor terhadap kinerja pelayanan aparat, digunakan analisis statistik regresi berganda dengan formulasi sebagai berikut : Y = α + β1x1 + β2x2 +β3x3 + e Dimana : Y = Kinerja Pelayanan Aparat α = konstanta β1,β2,β3 = koefisien regresi X1 = kemampuan kerja X2 = daya tanggap X3 = motivasi kerja e = error Definisi Operasional 1. Kemampuan kerja adalah kemampuan dan keandalan aparat untuk menyediakan pelayanan yang terpercaya. 2. Daya Tanggap adalah kesanggupan aparat untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat serta tanggap terhadap keinginan masyarakat. 3. Motivasi Kerja adalah sikap mental aparat untuk lebih termotivasi dalam bekerja sehingga terbentuk loyalitas kerja. 4. Kinerja pelayanan aparat adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi. ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN Kemampuan Kerja Kemampuan kerja merupakan kemampuan aparat untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja yang telah ditentukan. Tabel 1 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Kemampuan Kerja No Item Pertanyaan Pendapat responden TS N S 1 Aparat Distrik Piyaiye memiliki ketrampilan yang 33 21 9 memadai 2 Aparat Distrik Piyaieye telah mampu menyediakan 44 12 7 pelayanan yang terpercaya 3 Aparat Distrik Piyaiye memiliki kecakapan dalam 37 18 8 bekerja 4 Untuk mewujudkan kinerja pelayanan yang baik, Aparat - 11 52 Distrik Piyaiye harus memiliki pendidikan dan ketrampilan yang memadai Sumber : Hasil olahan data primer, 2015 54

Tanggapan responden sebagaimanan pada tabel 1 menunjukkan bahwa dari 63 responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan Kemampuan kerja, memberikan gambaran bahwa Aparat Distrik Piyaiye belum memiliki kemampuan kerja dan belum memiliki ketrampilan yang memadai, hal ini tentu saja akan berdampak pada pelayanan kepada masyarakat. Daya Tanggap Daya tanggap merupakan kesanggupan aparat untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat serta tanggap terhadap keinginan masyarakat. Tabel 2 Deskripsi Jawaban Responden mengenai Daya Tanggap Aparat Terhadap Pekerjaan No Item Pertanyaan Pendapat responden TS N S 1 Aparat Distrik Piyaiye mampu menyediakan pelayanan yang cepat dan tepat 35 23 5 2 Aparat tanggap terhadap kemauan dan keinginan 37 17 9 masyarakat 3 Prosedur pelayanan yang dilakukan oleh aparat berbelitbelit 13 22 28 Sumber : Hasil olahan data primer, 2015 Tanggapan responden sebagaimana pada Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 63 responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan Daya Tanggap Aparat, memberikan gambaran bahwa aparat Distrik Piyaiye belum mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, artinya pegawai belum mampu menciptakan pelayanan yang cepat dan tepat tanpa prosedur yang berbelit-belit. Motivasi Kerja Motivasi Kerja adalah sikap mental aparat untuk lebih termotivasi dalam bekerja sehingga terbentuk loyalitas kerja. 55

Tabel 3 Deskripsi Jawaban Responden mengenai Motivasi Kerja Aparat No Item Pertanyaan Pendapat responden TS N S 1 Motivasi Kerja sangat dibutuhkan oleh aparat dalam bekerja - 12 51 2 Sikap mental yang baik telah dimiliki oleh aparat 31 21 11 3 Aparat memiliki loyalitas kerja tinggi terhdapap tugas dan 31 19 13 tanggungjawabnya Sumber : Hasil olahan data primer, 2015 Tanggapan responden sebagaimana pada Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 63 responden yang memberi tanggapan itemitem pernyataan Motivasi Kerja Aparat, memberikan gambaran bahwa Aparat Distrik Piyaiye belum memiliki motivasi kerja, sehingga loyalitas kerja aparat belum nampak dalam pekerjaan. Kinerja Pelayanan Aparat Kinerja pelayanan aparat adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Tabel 4 Deskripsi Jawaban Responden mengenai Kinerja Pelayanan Aparat No Item Pertanyaan Pendapat responden TS N S 1 Target kerja yang ditetapkan dalam pekerjaan tercapai 33 17 13 dengan baik oleh Aparat 2 Aparat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu 26 22 15 3 Aparat mengahsilkan pekerjaan yang berkualitas sesuai 31 24 8 dengan keinginan dan harapan masyarakat Sumber : Hasil olahan data primer, 2015 Tanggapan responden sebagaimana pada Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 63 responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan Kinerja Pelayanan Aparat memberikan gambaran bahwa kinerja pelayanan aparat Distrik Piyaiye belum menunjukkan hasil yang memuaskan bagi Kantor Distrik dan masyarakat di Kabupaten Dogiyai. Perhitungan statistik dalam analisis regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program SPSS selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini : 56

Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Koefisien Nilai t Signifikan (P) Konstanta 6,699 7,201 0,000 Kemampuan kerja 0,331 2,355 0,022 Daya Tanggap 0,267 2,178 0,033 Motivasi Kerja 0,518 2,859 0,006 R square 0,720 R adjusted square 0,716 N = 63 F value 90,0058 Sumber : Data Primer diolah, 2015 Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan bahwa hasil pengujian koefisien regresi secara individual dengan uji t menunjukkan bahwa kemampuan kerja, daya tanggap dan motivasi kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja pelayanan aparat di Kantor Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai. Hasil pengujian koefisien regresi secara serempak dengan uji F menunjukkan F hitung sebesar 90,0058. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel-variabel yang digunakan dalam model secara serempak atau bersama-sama mempengaruhi variabel terikat. Hal ini berarti variabel kemampuan kerja, daya tanggap dan motivasi kerja secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel kinerja pelayanan. Nilai R 2 sebesar 0,720 menunjukkan bahwa variasi kemampuan kerja, daya tanggap dan motivasi kerja dapat menjelaskan variasi kinerja pelayanan sebesar 72 persen, sedangkan sisanya sebesar 28 persen disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Kemampuan Kerja Kemampuan kerja merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan kinerja pelayanan aparat. Berdasarkan hasil analisis regresi pada table 5 menunjukkan bahwa pengaruh kemampuan kerja terhadap kinerja pelayanan signifikan dengan nilai signifikasi 0,002. Dengan koefisien regresi 0,002 dapat diartikan jika kemampuan kerja bertambah 1% maka kinerja pelayanan aparat akan bertambah sebesar 0,002%, dengan asumsi variabel lain tetap. Secara teoritis kemampuan kerja dan kinerja pelayanan adalah suatu bentuk yang sama dan mempunyai hubungan erat. Dengan kemampuan kerja relatif lebih besar maka 57

memungkinkan kinerja pelayanan meningkat (Sutrisno, 2010). Implikasi terhadap kemampuan kerja yaitu bahwa dengan kemampuan kerja aparat yang meningkat maka kinerja pelayanan aparat akan semakin baik. Aparat semakin handal dalam bekerja semakin menunjang kinerja pelayanan. Dengan kinerja pelayanan yang baik tentu saja akan berdampak pada kualitas pelayanan masyarakat. Masyarakat menginginkan pelayanan yang akurat, nyaman dan cepat. Oleh karena itu aparat meski membekali diri dengan memiliki kapasitas intelektual, ketrampilan dan penguasaan teknologi agar mampu menunjukkan kinerja yang baik. bertambah sebesar 0,022%, dengan asumsi variabel lain tetap. Implikasi terhadap daya tanggap adalah aparat semakin tanggap terhadap situasi pekerjaan maka kinerja pelayanan akan semakin baik. Tanggap untuk memberikan pelayanan pada masyarakat dengan cepat dan tepat, dengan prosedur yang mudah. Masyarakat mengingkinkan pelayanan yang mudah dan bisa terselesaikan tepat waktu dalam pengurusannya. Pengurusan yang tidak rumit dan tanpa pungutan-pungutan liar sangat diinginkan oleh masyarakat. Oleh karena itu aparat meski mempunyai rasa tanggung jawab untuk bisa mewujudkan kinerja pelayanan yang baik. Daya Tanggap Faktor daya tanggap merupakan hal yang berperan dalam menunjang kinerja pelayanan aparat. Daya Tanggap adalah kesanggupan aparat untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat serta tanggap terhadap keinginan masyarakat. Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel 5 menunjukkan bahwa pengaruh daya tanggap terhadap kinerja pelayanan aparat signifikan dengan nilai signifikasi sebesar 0,022. Dengan koefisien regresi 0,022 dapat diartikan jika daya tanggap aparat bertambah 1% maka kinerja pelayanan aparat akan Motivasi Kerja Faktor motivasi kerja merupakan hal yang berperan dalam menunjang kinerja pelayanan aparat. Motivasi Kerja adalah sikap mental aparat untuk lebih termotivasi dalam bekerja sehingga terbentuk loyalitas kerja. Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pelayanan aparat dengan nilai signifikan sebesar 0,006. Dengan koefisien regresi sebesar 0,006 dapat diartikan jika motivasi kerja bertambah 1%, maka kinerja pelayanan aparat akan bertambah sebesar 0,006 dengan asumsi variabel lain tetap. 58

Implikasi terhadap motivasi kerja adalah aparat semakin termotivasi dalam bekerja maka kinerja pelayanan akan semakin baik. Dorongan atau semangat kerja sangat dibutuhkan bagi aparat, karena dengan semangat kerja yang tinggi akan muncul loyalitas kerja yang tinggi pula. Kesetiaan terhadap pekerjaan meski dimiliki oleh masing-masing aparat, tanpa ada paksaan dengan tulus dan kejujuran bahwa tugas yang diberikan adalah sebuah tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu aparat hendaknya memiliki motivasi dalam bekerja, guna menunjang kinerja pelayanan aparat. Kesimpulan 1. Dari 63 responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan kemampuan kerja, daya tanggap dan motivasi kerja sebagian besar responden memberikan tanggapan bahwa kemampuan kerja, daya tanggap dan motivasi kerja aparat belum maksimal artinya bahwa Aparat Distrik Piyaiye belum sepenuhnya memilki kemampuan kerja, kurang tanggap terhadap tugas dan tanggungjawab, serta belum memilki motivasi kerja yang tinggi. 2. Koefisien determinasi (R 2 ) = 0,720 atau 72% menunjukkan bahwa variasi kemampuan kerja, daya tanggap dan motivasi kerja dapat menjelaskan variasi kinerja pelayanan sebesar 72%, sedangkan sisanya sebesar 28% disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. 3. Dapat disimpulkan bahwa Kemampuan Kerja, Daya Tanggap dan Motivasi Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Pelayanan Aparat Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai. DAFTAR PUSTAKA Amstrong, Michael, Manajemen Sumberdaya Manusia, Alex Media Computindo, Jakarta, 1991 Ateng Syafrudin, Pengaturan Koordinasi Pemerintahan Daerah, Tarsito Bandung, 1976 Fathoni, Abdurrahmat, Organisasi & Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2006 Gomes, Faustino Cardoso, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2003 Handoko, T. Hani, Manajemen Personalia dan Sumberdaya, BPFE, Yoyakarta, 1996 Hasibuan, Melayu S.P., Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 2005 Husein Umar,Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT Raja Grafindo, Jakarta, 2007 59

Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat; PT. Gramedia, Jakarta, 1991 Nawawi hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, UGM Press, Yogyakarta, 1983 Notoadmojo & Robbins,S, Perilaku Organisasi, Prehallindo, 1998 S.P. Siagian, Perilaku Organisasi dalam Perspektif Evektifitas, PT Grasindo, cetakan ke empat, 1983 Syarif Hidayat, Otonomi Daerah Dalam Persfektif Lokal ( Pusat Penelitian Ekonomi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2E LIPI)), Jakarta, 2001 Thoha Miftah, Kepemimpinan Manajemen, Edisi ke-8, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001 Umar, Husein, Riset Sumberdaya Manusia Dalam Organisasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005 60