LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

DATA JUMLAH MIKROLET DI KOTA SURABAYA 2017

DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA 2015

Lampiran. Lampiran Data Kota Surabaya

PEMERINTAH KOTA SURABAYA LAPORAN KINERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

Kondisi Jalan Beraspal dan Kelas Jalan Road Length by Type of Road Surfaces, Condition of Asphalted Roads and Road Classifications

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015

Rencana Pengembangan Jaringan Jalan No. RencanaJaringanJalan Keterangan RencanaTahap I RencanaTahap II 1 Fungsi Arteri Primer Jl. Lingkar Luar Barat

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

KECAMATAN KELURAHAN JUMLAH SEMAMPIR WONOKUSUMO 7,664 TAMBAK SARI KAPASMADYA BARU. REKAPITULASI BELUM REKAM ektp PERKELURAHAN

(1) (2) (3) (4)

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 07 TAHUN 2003 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /214/ /2009

Lampiran Surat Nomor : 005/ / /2014 Tanggal :

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DATA POS PIN POLIO TAHUN 2016 SURABAYA SELATAN

DAFTAR INSTANSI GURU TENAGA HONORER KATEGORI II Lampiran Surat : Nomor : 800 / 3013 / /2013 Tanggal : 2 JULI 2013

JADWAL PELAKSANAAN PEMOTRETAN KEPLEK / PENGAMBILAN FOTO TANDA PENGENAL PEGAWAI HARI / TANGGAL PELAKSANAAN PUKUL

1 SD NEGERI KEBONSARI I SDN ALON-ALON CONTONG I/ SDN Asemrowo SDN BABAT JERAWAT II/ 498 SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 357 / / 2008 TENTANG

Implementasi Aljabar Max-Plus Pada Pemodelan dan Penjadwalan Keberangkatan Bus Kota DAMRI (Studi Kasus di Surabaya)

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LAMPIRAN Nomor : 005/ / /2012 Tanggal : 04 Mei NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN Tanggal/Waktu

TENTANG KODE WILAYAH UNTUK TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA.

Daftar Alamat & Nama SMPN dan SMAN se Surabaya

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G

KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA

Lampiran 1. Tabel Klasifikasi Fungsi Jalan

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2006 TENTANG

Lahan Terbangun (HA) Luas wilayah (HA)

INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DALAM MENDUKUNG ANGKUTAN MASSAL BUSWAY YANG BERKELANJUTAN DI SURABAYA

T E N T A N G WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN. Rencana Strategis

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

NO HARI TANGGAL NAMA SEKOLAH WILAYAH ALAMAT SEKOLAH KETERANGAN. 1 SMK ST. LOUIS (KORWIL) Jl. Tidar 117 Surabaya. 2 SMK ABI Jl. Gembong 48 Surabaya

T E N T A N G WALIKOTA SURABAYA,

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 217 / /2009

ANALISIS PENERAPAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) DENGAN PEMBANGUNAN BUSLANE PARSIAL PADA KORIDOR UTARA-SELATAN KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA

SEMINAR TUGAS AKHIR. Aplikasi Aljabar Max-Plus Pada Pemodelan Dan Penjadwalan Busway Yang Diintegrasikan Dengan Kereta Api Komuter

BAB III AKUNTABILITAS KERJA

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 18 TAHUN

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

EVALUASI KINERJA TRAYEK LYN BM SURABAYA JURUSAN BRATANG MENANGGAL DISUSUN OLEH : BIMA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN DAN SIMPANG UNTUK PERSIAPAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) KORIDOR TIMUR - BARAT

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PEMBAGIAN RAYON SISTEM DRAINASE

Kertas Kerja Audit Auditee : BLU Transjakarta

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TERTIB LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KOTA

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 215 / /2009

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PERUBAHAN RENCANA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Banyaknya Kendaraan Angkutan Penumpang Umum Dalam Kota Surabaya adalah sebanyak unit, yang terbagi kedalam 58 trayek.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

Perencanaan Trase Tram Sebagai Moda Transportasi Terintegrasi Untuk Surabaya Pusat

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

STUDI DEMAND AND SUPPLY BUS SEKOLAH RUTE DUKUH MENANGGAL - SMA KOMPLEKS SURABAYA

Implementasi Aljabar Max-Plus pada Pemolan dan Penjadwalan Keberangkatan Bus Kota DAMRI (Studi Kasus di Surabaya)

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA

PROFIL KEANEKARAGAMAN HAYATI KOTA SURABAYA TAHUN 2012 BAB II KEADAAN UMUM

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 56 TAHUN 2010 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

BAB III. Terminal Joyoboyo adalah salah satu wilayah Kota Surabaya bagian. : lembaga pendidikan Santo yosep

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

Evaluasi Genangan Kota Surabaya

Transkripsi:

DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA TAHUN 2014

Lampiran II : PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA No KEGIATAN PENETAPAN KINERJA Indikator Sasaran Uraian Kegiatan Satuan Anggaran Setelah PAK % Capaian Kinerja Total Realisasi Keuangan Fisik Keterangan 1 Pengadaan / Pemeliharaan Perlengkapan Jalan 2 Pengadaan / Pemeliharaan APILL 3 Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas Input Tersedianya anggaran Rupiah 10.754.336.440 10.020.460.278 93,18% - Output Jumlah rambu lalu lintas dan marka yang 17 jenis disediakan Input Tersedianya anggaran Rupiah 32.822.710.067 32.022.514.469 97,56% - Output Waktu pengadaan / pemeliharaan 6 jenis APILL 12 bulan dan prasarana ITS-ATCS Input Tersedianya anggaran Rupiah 2.350.479.670 2.142.349.420 91,15% - Output Jumlah dokumen penyelenggaraan manajemen 8 dokumen lalu lintas 4 Peningkatan / Pembangunan Terminal Angkutan Umum Input Tersedianya anggaran Rupiah 21.034.421.612 13.909.782.378 66,13% - Output Jumlah terminal angkutan umum yang dibangun / 7 lokasi ditingkatkan 5 6 7 8 9 10 Pengembangan Sarana Prasarana Perhubungan Pengembangan Angkutan Massal Perkotaan Penyelenggaraan Pelayanan Perijinan Angkutan Umum Penertiban, Pengawasan dan Pengendalian Parkir, Terminal dan LLAJ Pengelolaan Terminal Angkutan Umum Pembangunan Sarana Prasarana Perhubungan (Tahun Jamak / Multiyears) Input Tersedianya anggaran Rupiah 8.092.219.670 4.315.422.546 53,33% - Output Jumlah lokasi pengembangan prasarana perhubungan untuk mendukung penyelenggaraan transportasi darat 3 lokasi Input Tersedianya anggaran Rupiah 2.248.634.000 1.537.664.737 68,38% - Output Terlaksananya sosialisasi angkutan umum 6 kali Input Tersedianya anggaran Rupiah 1.028.312.746 905.932.950 88,10% - Output Waktu penyelenggaraan pelayanan perijinan 12 bulan angkutan umum Input Tersedianya anggaran Rupiah 3.823.819.918 3.542.880.100 92,65% - Output Waktu penertiban, pengawasan dan pengendalian 12 bulan parkir, terminal dan LLAJ Input Tersedianya anggaran Rupiah 13.573.739.833 11.352.542.460 83,64% - Output Waktu pengelolaan terminal angkutan umum 12 bulan Input Tersedianya anggaran Rupiah 15.302.833.185-0,00% - Output Pembangunan Park and Ride 1 lokasi

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 2 BAB I PENDAHULUAN... 4 A. Latar Belakang... 4 B. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan... 5 BAB II PERENCANAAN KINERJA... 8 A. Perjanjian Kinerja... 8 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 11 A. Pengukuran Capaian Kinerja... B. Perbandingan Capaian Kinerja... C. Analisis dan Alternative Solusi Capaian Kinerja... D. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya... E. Analisis Program / Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Ataupun Pencapaian Pernyataan Kinerja... F. Akuntabilitas Keuangan..... 11 13 14 30 31 34 BAB IV PENUTUP... 37 LAMPIRAN Lampiran I : Penetapan Kinerja Lampiran II : Pengukuran Capaian Kinerja 1

KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi dalam kurun waktu tahun 2014 sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih (good governance and clean government), serta sebagai umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya. Susunan Laporan mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi serta Rencana Strategis Tahun 2011-2015. Pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 merupakan upaya mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program/kegiatan pada tahun 2014. Tingkat pencapaian sasaran dan tujuan serta hasil yang diperoleh pada tahun 2014 berorientasi pada pencapaian visi dan misi. Keberhasilan pada tahun 2014 akan menjadi tolak ukur untuk peningkatan kinerja di tahun 2015. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan demi sempurnanya penyusunan. Surabaya, KEPALA DINAS Eddi, Amd.LLAJ, S.Sos, MM Pembina Tingkat I NIP. 19610409 198703 1 012 2

BAB I 3

PENDAHULUAN BAB I A. Latar Belakang Birokrasi Pemerintahan memiliki tiga fungsi utama yaitu fungsi pelayanan berhubungan dengan unit organisasi pemerintahan yang berhubungan langsung dengan masyarakat ( public service), fungsi pembangunan yang berhubungan dengan unit oganisasi pemerintahan yang menjalankan salah satu bidang tugas tertentu disektor pembangunan ( development function), dan fungsi pemerintahan umum berhubungan dengan rangkaian kegiatan organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas-tugas pemerintahan umum ( regulation and function), temasuk di dalamnya menciptakan dan memelihara ketentraman dan ketertiban. Ketiga fungsi birokrasi pemerintahan tersebut menunjukan bahwa pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintahan daerah mencakup pelayanan yang menghasilkan public good seperti jalan dan lain lain dan pelayanan yang menghasilkan peraturan perundang-undangan atau kebijakan yang harus dipatuhi oleh masyarakat (fungsi regulasi) seperti perizinan dan lain-lain. Dengan demikian terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama adalah organisasi pemberi (penyelenggara) pelayanan yaitu Pemerintah Daerah, unsur kedua adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga adalah kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan pelanggan. Salah satu tuntutan publik pada saat ini adalah adanya transparansi pengelolaan keuangan negara. Tuntutan ini pada intinya adalah terselenggaranya tata kepemerintahan yang baik ( Good Governance) sehingga Dinas Perhubungan Kota Surabaya di dalam penyelenggaraan 4

pemerintahan dan pembangunannya dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung-jawab. Hal ini diharapkan berdampak pada penyusunan Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. B. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, dan Kewenangan 1. Kedudukan Dinas Perhubungan Kota Surabaya berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas berada di bawah dan tanggung jawab kepada Kepala Daerah. 2. Tugas Pokok Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan daerah di Bidang Perhubungan serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan / atau Pemerintah Provinsi. Berdasarkan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 91 Tahun 2008 Tugas Pokok Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Perhubungan Kota Surabaya melaksanakan sebagian sebagian urusan pemerintahan bidang : 1. Pendidikan 2. Perhubungan 3. Lingkungan Hidup 4. Otonomi daerah, Pemerintahan umum, Administrasi keuangan daerah, Perangkat daerah, Kepegawaian dan persandian. 5

3. Fungsi Sedangkan Fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Perhubungan Kota Surabaya berdasarkan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 91 Tahun 2008 dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Dinas Perhubungan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan. b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum. c. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas. d. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. 4. Kewenangan Dalam Undang-Undang No 22 Tahun 2009 ini salah satunya diatur mengenai kewenangan petugas Dinas Perhubungan, dimana dijelaskan bahwa fungsi-fungsi seperti pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli Lalu Lintas secara umum hanya dilaksanakan di Terminal dan/atau tempat alat penimbangan yang dipasang secara tetap. Meskipun demikian dalam keadaan tertentu kewenangan tersebut dapat dilaksanakan di jalan namun harus berkoordinasi dan didampingi oleh petugas dari kepolisian. 6

BAB II 7

PERENCANAAN KINERJA BAB II A. PERJANJIAN KINERJA Sebagai upaya dalam membangun manajemen pemerintahan yang transparan, partisipasif, akuntabel dan berorientasi hasil dalam peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat maka disusunlah dokumen Penetapan Kinerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014. Penetapan kinerja disusun dengan memperhatikan dokumen Rencana Pembangunan Jangka MENENGAH Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2010-2015, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2014 dan Dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya Tahun 2014. Dokumen penetapan kinerja merupakan suatu kesepakatan kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh SKPD. Dokumen tersebut memuat pernyataan yang mencantumkan sasaran strategis, program/kegiatan utama, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran. Dokumen penetapan kinerja dapat dipergunakan sebagai dasar pemantauan dan pengendalian pencapaian kinerja SKPD, pelaporan capaian realisasi kinerja serta dasar penilaian keberhasilan SKPD. Dengan demikian penetapan kinerja ini diharapkan dapat menjadi media peningkatan akuntabilitas dan kinerja bagi Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Tabel berikut merupakan Penetapan Kinerja Tahun 2014 : 8

Tabel 2.1 Tabel Penetapan Kinerja Tahun 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program - Kegiatan Anggaran Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sarana prasarana kota 1. Headway angkutan umum (menit) untuk mikrolet 2. Headway angkutan umum (menit) untuk bis kota 14.72 Program Pengembangan Sistem Transportasi 20.00 Pengadaan / pemeliharaan perlengkapan jalan Rp. 9.659.191.840 3. Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri primer 23.73 Pengadaan / pemeliharaan APILL Rp. 33.794.000.362 4. Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri sekunder 21.47 Penyelenggaraan manajemen lalu lintas Rp. 2.350.479.670 Peningkatan / pembangunan terminal angkutan umum Rp. 23.691.018.747 Pengembangan sarana prasarana perhubungan Rp. 8.814.239.151 Pengembangan angkutan umum massal perkotaan Rp. 31.800.334.140 Penyelenggaraan pelayanan perijinan angkutan umum Rp. 1.028.312.746 Penertiban, pengawasan dan pepengendalian parkir, terminal dan LLAJ Rp. 3.631.819.918 Pengelolaan terminal angkutan umum Rp. 13.573.739.833 Pembangunan sarana prasarana perhubungan (tahun jamak / multiyear) Rp. 15.302.833.185 9

BAB III 10

AKUNTABILITAS KINERJA BAB III A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan target setiap indikator kinerja dengan realisasinya. Setelah dilakukan perhitungan akan diketahui selisih atau celah kinerja. Kemudian berdasarkan selisih kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan kinerja dimasa yang akan datang. Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap sasaran, menggunakan skala pengukuran 4 (empat) kategori sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja = ( Realisasi / Rencana ) x 100 % Terdapat dua jenis skala penilaian pengukuran : a. Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres positif, maka skala yang digunakan sebagai berikut : Skor Rentang Capaian Kategori Capaian 4 Lebih dari 100 % Sangat baik 3 75 % sampai 100 % Baik 2 55 % sampai 75 % Cukup 1 Kurang dari 55 % Kurang 11

b. Sebaliknya bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres negatif, maka skala yang digunakan sebagai berikut : Skor Rentang Capaian Kategori Capaian 1 Lebih dari 100 % Kurang 2 75 % sampai 100 % Cukup 3 55 % sampai 75 % Baik 4 Kurang dari 55 % Sangat Baik Adapun target dan capaian kinerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 sebagai berikut : Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Tahun 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Kategori Capaian Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sarana prasarana kota 1. Headway angkutan umum (menit) untuk mikrolet (semakin tinggi semakin buruk) 2. Headway angkutan umum (menit) untuk bis kota (semakin tinggi semakin buruk) 3. Kecepatan ratarata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri primer (semakin tinggi semakin baik) 14.72 25.73 175 Kurang 20.00 43.09 215 Kurang 23.73 31.23 132 Sangat Baik 12

4. Kecepatan ratarata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri sekunder (semakin tinggi semakin baik) 21.47 28.75 134 Sangat Baik B. PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA Untuk Perbandingan target dan capaian kinerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya tahun 2014 dengan tahun sebelumnya sebagai berikut : Tabel 3.2 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2013 & 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Kategori Capaian Target Realisasi Capaian (%) Kategori Capaian 1. Headway angkutan umum (menit) untuk mikrolet (semakin tinggi semakin buruk) 14,72 43,39 295 Kurang 14.72 25.73 175 Kurang 2. Headway angkutan umum (menit) untuk bis kota (semakin tinggi semakin buruk) 32,41 24,21 75 Cukup 20.00 43.09 215 Kurang 3. Kecepatan ratarata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri primer (semakin tinggi semakin baik) 23,73 27,84 117 Sangat Baik 23.73 31.23 132 Sangat Baik 13

4. Kecepatan ratarata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri sekunder (semakin tinggi semakin baik) 21,47 28,53 133 Sangat Baik 21.47 28.75 134 Sangat Baik C. ANALISIS DAN ALTERNATIVE SOLUSI CAPAIAN KINERJA Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang ditetapkan. Indikator kinerja merupakan ukuran tolak ukur keberhasilan organisasi secara menyeluruh yang menggambarkan tugas, peran dan fungsi organisasi tersebut. Dalam suatu organisasi terdapat puluhan bahkan ratusan indikator atau ukuran yang dapat dipergunakan dan dilaporkan namun adalah suatu hal yang tidak rasional apabila seluruh indicator tersebut dilaporkan kepada stakeholder sebagai laporan pertanggungjawaban dari pelaksana atas tingkat keberhasilan kinerjanya. Capaian indikator kinerja ini akan memberikan gambaran tentang sejauh mana suatu organisasi dapat mencapai kinerjanya sesuai dengan tugas, peran dan fungsi yang diembannya. Hasil analisa pengukuran indikator kinerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 yang tercakup dalam sasaran capaian kinerja dijelaskan sebagai berikut : Capaian Kinerja : Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Dan Ketersediaan Sarana Prasarana Kota 14

50 43.09 40 30 20 14.72 25.73 20 23.73 31.23 21.47 28.75 Target Realisasi 10 0 Headway Headway angkutan umum angkutan umum (menit) untuk (menit) untuk bis mikrolet kota Kecepatan ratarata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri primer Kecepatan ratarata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri sekunder Gambar 3.1 Diagram Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014 Sasaran tersebut terdiri dari 4 (empat) indikator sasaran strategis yang dirumuskan sebagai berikut : kinerja berdasarkan 1. Headway Angkutan Umum (Menit) Untuk Mikrolet Headway atau waktu antara adalah interval waktu antara dua kendaraan penumpang umum pada trayek yang sama yang melewati suatu ruas jalan / titik tertentu dalam satuan waktu (menit). (Morlok,E,K,1985) Adapun untuk memperoleh data headway yang aktual adalah dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan / dititik keberangkatan dengan metode survey statis. Survey statis dilakukan dari luar kendaraan dengan mengamati / menghitung / mencatat / informasi dari setiap kendaraan penumpang umum yang melintas pada jalur keberangkatan dan kedatangan di masing-masing terminal serta di ruas jalan pada setiap arah lalu lintas. Survey statis di ruas jalan merupakan survey statis yang dilakukan pada tempat dimana tiap rute menyilang kordon dalam kearah masuk. 15

Formulasi perhitungan headway (waktu antara) angkutan umum : H = 60 LF.C P Keterangan : H : Waktu Antara (menit) P : Jumlah Penumpang perjam pada waktu terpadat C : Kapasitas Kendaraan LF : Faktor Muat, diambil 70% (pada kondisi dinamis) Dinas Perhubungan Kota Surabaya membuat laporan survey indikator kinerja angkutan umum yang salah satunya berisi headway angkutan umum untuk mikrolet terdiri dari 2 tahap pada tahun 2014, hasil analisa sebagai berikut : Tabel 3.3 Hasil Analisa Kinerja Angkutan Umum (Menit) Untuk Mikrolet No Kode Trayek Asal Tujuan Trayek Headway (menit) Tahap I Tahap II 1 BJ Benowo-Kalimas Barat PP 19.16 20.30 2 BK Bangkingan-Karang Pilang PP 37.72 38.85 3 BM Bratang-Perumnas Menanggal PP 31.33 32.68 4 C Pasar Loak / Sedayu-Karang Menjangan PP 16.01 17.20 5 D Joyoboyo-Pasar Turi-Sidorame PP 28.19 28.19 6 DA Kalimas Barat-Citra Raya PP 13.14 13.14 7 DKM Dukuh Kupang-Menanggal PP 38.83-8 DP 9 E Kalimas Barat/ Petekan-Manukan Kulon PP Petojo-Sawahan/ Simo Rukun / Balongan PP 14.01 14.84 31.95 32.03 10 F Endrosono-Joyoboyo PP 38.41 38.41 11 G Joyoboyo-Karang Menjangan / Menjangan / Karang Pilang / Lakarsantri PP 11.07 11.88 16

12 GL Pasar Loak-Gadung PP 13.91 13.91 13 GS Gunung Anyar-Sidorame PP 23.29 23.51 14 H.2 Pasar Wonokromo-Pagesangan PP 27.15 29.30 15 H.2P Pasar Wonokromo-Terminal Menanggal PP 24.07 24.07 16 I Dukuh Kupang-Benowo PP 34.42 34.42 17 IM Benowo-Simokerto PP 14.80 14.80 18 J Joyoboyo-Kalianak PP 14.34 14.75 19 JBMN Joyoboyo-Gunung Anyar PP 43.00 43.00 20 JK Joyoboyo-Kalijudan-Kenjeran PP 38.45-21 JMK Kenjeran-Kalimas Barat PP 34.46 34.99 22 JTK Joyoboyo-Tambak Klangri PP 30.48 30.48 23 JTK.2 Joyoboyo-Medokan Ayu PP 11.60-24 K Ujung Baru-Kalimas Barat-Pasar Loak PP 24.78 25.34 25 L.2 Ujung Baru-Sasak-Petojo PP 24.62 24.62 26 LK 27 LMJ 28 M Manukan Kulon-Pasar Loak- Kenjeran PP Lakarsantri-Manukan Kulon-Kalimas Barat PP Terminal Joyoboyo-Dinoyo-Kayun- Kalimas Barat PP 17.60 17.60 19.12 19.12 40.03 40.88 29 N Kalimas Barat-Menur-Bratang PP 16.64 16.64 30 TWM Tambak Wedi-Petojo-Keputih PP 35.19 35.19 31 O Kalimas Barat-Keputih PP 39.62 37.56 32 O.2 (WK) 33 P Tambak Oso Wilangun-Petojo- Keputih PP Joyoboyo-Kenjeran/Petojo- Ketintang PP 42.47 42.47 11.79 12.82 34 Q Kalimas Barat-Bratang 26.18 27.81 35 R 36 R.1 37 R.2 Kalimas Barat-Kapasan-Kenjeran PP Kalimas Barat-Nambangan- Kenjeran PP Kalimas Barat-Teluk Langsa- Kenjeran PP 18.73-41.06 41.06 42.42 42.42 38 RBK Rungkut Barata-Kenjeran PP 37.20 37.20 39 RDK Dukuh Kupang-Benowo PP 22.77-17

40 RT Rungkut-Pasar Turi PP 35.75 32.00 41 S Joyoboyo-Bratang-Kenjeran PP 13.62 13.62 42 T.1 43 T.2 44 TV 45 U Margorejo-Joyoboyo-Sawahan- Simorejo PP Joyoboyo-Kenjeran/Wisma Permai PP Joyoboyo-Citra Raya/Manukan Kulon/Banjar Sugihan PP Joyoboyo- Rungkut/Wonorejo/Joyobekti PP 34.98-19.37 19.37 23.61 23.61 14.52 15.75 46 UBB Ujung Baru-Bratang PP 39.72 39.72 47 UBK Ujung Baru-Kenjeran PP 37.66 37.66 48 V Jooboyo-Tambak Rejo PP 15.39 14.68 49 W Dukuh Kupang-Kapas Krampung- Kenjeran/Karang Menjangan PP 21.23 20.37 50 WB Wonosari-Bratang PP 17.36 17.55 51 WLD Wonoarum-Pasar Loak-Dukh Kupang PP 17.88 17.88 52 WLD.2 Bulak Banteng-Dukuh Kupang PP 31.18-53 Y Joyoboyo-Demak PP 12.92 13.47 54 Z Kalimas Barat-Benowo PP 18.50 19.37 55 Z.1 Benowo-Ujung Baru PP 15.01 15.11 Sumber : Hasil Analisa JUMLAH 25.79 25.66 Hasil survey Tahap I angkutan umum untuk mikrolet dengan headway tertinggi adalah pada kode trayek JBMN dengan jumlah 43 menit dan headway terendah adalah pada kode trayek G dengan jumlah 11.07 menit. Sedangkan pada Tahap II angkutan umum untuk mikrolet dengan headway tertinggi sama dengan survey Tahap I pada kode trayek JBMN dengan jumlah 43 menit dan headway terendah pada kode trayek G dengan jumlah 11.88 menit. Dari hasil survey tahap I dan Tahap II maka didapatkan rata-rata headway angkutan umum untuk mikrolet dengan perhitungan sebagai berikut : 18

Headway rata-rata = Survey Tahap I + Survey Tahap II 2 = 25,79 + 25,66 2 = 25,73 menit Maka dapat disimpulkan headway angkutan umum untuk mikrolet Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 dari target 14,72 menit tercapai 25,73 menit melalui Program Pengembangan System Transportasi dengan kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Perijinan Angkutan Umum. Berikut tabel hasil analisa kinerja angkutan umum untuk mikrolet : Tabel 3.4 Hasil Analisa Kinerja Angkutan Umum Untuk Mikrolet Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Kategori Capaian Headway angkutan umum (menit) untuk mikrolet. (semakin tinggi semakin buruk) 14.72 25,73 175 Kurang 2. Headway Angkutan Umum (Menit) Untuk Bus Kota Laporan survey indikator kinerja angkutan umum yang salah satunya berisi headway angkutan umum (menit) untuk bus kota Dinas Perhubungan Kota Surabaya kota terdiri dari 2 tahap pada tahun 2014, hasil analisa sebagai berikut : 19

Tabel 3.5 Hasil Analisa Kinerja Angkutan Umum (Menit) Untuk Bus Kota No Kode Trayek Asal Tujuan Trayek Headway (menit) Tahap I Tahap II 1 A.2 Purabaya Semut PP 46.86 57.80 2 D Purabaya Bratang PP 42.42 42.21 3 E.1 Purabaya Joyoboyo PP 41.44 40.91 4 F Purabaya Dipenegoro TOW PP 55.66 52.31 5 F.1 6 P.1 Purabaya Dipenegoro Rajawali Dipenegoro Purabaya PP Purabaya Darmo Perak (PATAS) PP 46.77 45.89 33.28 33.85 7 P.2 Purabaya Darmo TOW PP 48.44 44.95 8 P.4 9 P.5 10 P.6 11 P.8 12 PAC.1 13 PAC.4 14 PAC.8 Sumber : Hasil Analisa Purabaya Tol WARU Perak (PATAS) PP Purabaya Tol Waru Demak Semut (PATAS) PP Purabaya Dipenegoro TOW (PATAS) PP Purabaya Tol WARU Tol Tandes TOW (PATAS) PP Purabaya Darmo Perak (RMB) PP Purabaya Tol Waru Perak (RMB) PP Purabaya Tol Waru Tandes TOW (PATASAC) PP 49.01 41.69 38.11 38.11 42.04 41.14 38.20 38.74 37.62 40.20 41.57 44.96 38.96 43.42 JUMLAH 42.88 43.30 Hasil survey Tahap I angkutan umum untuk bis kota dengan headway tertinggi adalah pada kode trayek F dengan jumlah 55.66 menit dan headway terendah adalah pada kode trayek P.1 dengan jumlah 33.28 menit. Sedangkan pada Tahap II angkutan umum untuk bus kota dengan headway tertinggi pada kode trayek A.2 dengan jumlah 57.80 menit dan headway terendah sama dengan Tahap I pada kode trayek P.1 dengan jumlah 33.85 menit. 20

Dari hasil survey tahap I dan Tahap II maka didapatkan rata-rata headway angkutan umum untuk bis kota dengan perhitungan sebagai berikut : Headway rata-rata = Survey Tahap I + Survey Tahap II 2 = 42.88 + 43.30 2 = 43.09 menit Maka dapat disimpulkan headway angkutan umum untuk bis kota Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 dari target 20.00 menit tercapai 43.09 menit melalui Program Pengembangan System Transportasi dengan kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Perijinan Angkutan Umum. Berikut tabel hasil analisa kinerja angkutan umum untuk bis kota : Tabel 3.6 Hasil Analisa Kinerja Angkutan Umum Untuk Bis Kota Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Kategori Capaian Headway angkutan umum (menit) untuk bis kota (semakin tinggi semakin buruk) 20.00 43.09 130 Kurang 3. Kecepatan Rata-Rata Kendaraan (Km/Jam) Pada Jalan Arteri Primer Hasil kecepatan rata-rata kendaraan pada jalan arteri primer didapat dengan menggunakan survey kecepatan bergerak atau moving car observation terhadap kendaraan-kendaraan yang melewati ruas-ruas jalan di Kota Surabaya yang pada umumnya merupakan lalu lintas dua arah dengan pembatas jalan berupa separator ataupun median jalan, 21

setiap ruas jalan diambil 9 sampel data kecepatan kendaraan. Data-data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan dan sesuai dengan standart perhitungan kecepatan. Dari hasil rumus perhitungan kecepatan dari 9 sampel pada tiap ruas jalan akan didapatkan rata-rata dari ruas jalan tersebut. Formulasi perhitungan kecepatan rata-rata kendaraan : Setelah dilakukan analisa terhadap data-data yang didapat pada saat survey kecepatan kendaraan dan dengan menggunakan rumus perhitungan dalam menentukan kecepatan rata-rata di dapatkan hasil berikut : 22

No Tabel 3.7 Kecepatan Rata-Rata Kendaraan (Km/jam) Pada Jalan Arteri Primer Nama Jalan Dari Ruas Jalan Semester I Semester II Ke Kec. Rata-rata Kec. Rata-rata 1 Jl. A. Yani Margorejo Wonokromo 29.95 29,95 2 Jl. A. Yani Wonokromo Margorejo 27.54 27,54 3 Jl. A. Yani Waru Jemur Andayani 31.70 31,70 4 Jl. A. Yani Jemur Andayani Waru 29.22 29,22 5 Jl. Arjuno Ps. Kembang Kalibutuh 60.98 60,98 6 Jl. Arjuno Kalibutuh Ps. Kembang 59.07 59,07 7 Jl. Biliton Gubeng Sulawesi 21.16 21,16 8 Jl. Bung Tomo Ngagel Ngagel Jaya Selatan 31.90 31,90 9 Jl. Bung Tomo Ngagel Jaya Selatan Ngagel 30.45 30,45 10 Jl. Demak Dupak Kalianak 20.40 20,40 11 Jl. Demak Kalianak Dupak 18.48 18,48 12 Jl. Demak Kalibutuh Dupak 26.49 26,49 13 Jl. Demak Dupak Kalibutuh 29.92 29,92 14 Jl. Diponegoro Musi Kutai 23.84 23,84 15 Jl. Diponegoro Kutai Musi 28.55 28,55 16 Jl. Diponegoro Dr. Soetomo Musi 60.78 55,11 17 Jl. Diponegoro Musi Dr. Soetomo 59.52 52,42 18 Jl. Diponegoro Marmoyo Ciliwung 21.30 23,07 19 Jl. Diponegoro Ciliwung Marmoyo 20.45 22,28 20 Jl. Diponegoro Dr. Soetomo Kartini 22.79 23,91 21 Jl. Diponegoro Kartini Dr. Soetomo 20.98 21,26 22 Jl. Diponegoro Ciliwung Kutai 40.82 35,27 23 Jl. Diponegoro Kutai Ciliwung 26.66 30,29 24 Jl. Diponegoro Ps. Kembang Kartini 22.28 26,50 25 Jl. Diponegoro Kartini Ps. Kembang 24.10 28,81 26 Jl. Gresik Demak Ikan Dorang 59.21 59,21 27 Jl. Gresik Perak Demak 55.27 58,10 28 Jl. Gubeng Sulawesi Kusuma Bangsa 35.38 39,10 29 Jl. Kalibutuh Arjuno Demak 23.91 21,19 30 Jl. Kalibutuh Demak Arjuno 22.05 19,15 31 Jl. Kapasari Ngaglik Kenjeran 28.61 30,17 32 Jl. Kapasari Kenjeran Ngaglik 27.77 28,54 33 Jl. Kusuma Bangsa Gubeng Ngaglik 34.20 30,43 34 Jl. Kusuma Bangsa Ngaglik Gubeng 27.48 29,86 35 Jl. Ngagel Bung Tomo Gubeng 31.90 30,68 36 Jl. Ngagel Gubeng Bung Tomo 30.45 30,50 37 Jl. Pasar Kembang Diponegoro Kedungdoro 27.43 29,04 38 Jl. Pasar Kembang Kedungdoro Diponegoro 25.62 27,70 23

39 Jl. St. Wonokromo Wonokromo Ngagel 25.84 25,75 40 Jl. St. Wonokromo Ngagel Wonokromo 19.45 21,40 41 Jl. Tanjung Perak Rajawali Perak Barat 34.04 33,48 42 Jl. Tanjung Perak Perak Barat Rajawali 22.02 32,48 43 Jl. Wonokromo A. Yani Darmo 20.53 25,97 44 Jl. Wonokromo Darmo A. Yani 19.80 25,89 Kecepatan Rata-rata 30.92 31.53 Sumber : Hasil Analisa Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan perhitungan tersebut diatas dapat diketahui beberapa kesimpulan, diantaranya kecepatan rata-rata kendaraan pada jalan-jalan yang disurvai di Kota Surabaya tahun 2014 pada tahap I sebesar 30.92 km/jam dan tahap II sebesar 31.35 km/jam. Kecepatan rata-rata tertinggi tahap I dan tahap II sebesar 60.98 km/jam berada pada Jl. Arjuna pada ruas Pasar Kembang Kalibutuh, sedangkan kecepatan rata - rata terendah pada tahap I dan tahap II sebesar 18.48 Km/jam terdapat pada Jl. Demak pada ruas Kalianak Dupak. Dari hasil survey tahap I dan Tahap II maka didapatkan kecepatan ratarata kendaraan pada jalan arteri primer dengan perhitungan sebagai berikut : Kecepatan rata-rata = Survey Tahap I + Survey Tahap II 2 = 30.92 + 31.35 2 = 31.23 km/jam Maka dapat disimpulkan kecepatan rata-rata kendaraan pada jalan arteri primer Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 dari target 23.73 km/jam tercapai 31.23 km/jam melalui Program Pengembangan System Transportasi dengan kegiatan Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas. Berikut tabel hasil analisa kecepatan rata-rata pada jalan arteri primer : 24

Tabel 3.8 Hasil Analisa Kecepatan Rata-Rata Pada Jalan Arteri Primer Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Kategori Capaian Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri prime (semakin tinggi semakin baik) 23.73 31.23 132 Sangat Baik 4. Kecepatan Rata-Rata Kendaraan (Km/Jam) Pada Jalan Arteri Sekunder Hasil kecepatan rata-rata pada jalan arteri sekunder didapat dengan menggunakan survey yang sama dengan kecepatan rata-rata kendaraan jalan arteri primer. Setelah dilakukan analisa terhadap data-data yang didapat pada saat survey kecepatan kendaraan dan dengan menggunakan rumus perhitungan dalam menentukan kecepatan rata-rata di dapatkan hasil berikut : Tabel 3.9 Kecepatan Rata-Rata Pada Jalan Arteri Sekunder Ruas Jalan Tahap I Tahap II No Nama Jalan Kec. Kec. Dari Ke Rata-rata Rata-rata 1 Jl. Basuki Rahmat Urip Sumoharjo Embong Malang 28.52 34,98 2 Jl. Blauran Embong Malang Bubutan 24.18 28,00 3 Jl. Bubutan Blauran Indrapura 21.77 23,84 4 Jl. Dharmahusada Prof. Dr.Moestopo 5 Jl. Dharmahusada Dharmahusada Indah Dharmahusada Indah 31.64 34,00 Prof. Dr.Moestopo 29.30 31,69 6 Jl. Dharmahusada Indah Dharmahusada Manyar Kertoarjo 28.82 34,34 7 Jl. Dharmahusada Indah Manyar Kertoarjo Dharmahusada 28.36 34,80 8 Jl. Dupak Demak Pasar Loak 25.49 23,98 9 Jl. Dupak Pasar Loak Demak 20.89 19,87 10 Jl. Dupak Tembaan Demak 31.70 29,58 25

11 Jl. Dupak Demak Tembaan 25.99 27,13 12 Jl. Embong Malang Basuki Rahmat Blauran 29.61 33,17 13 Jl. Gubernur Suryo Tunjungan Panglima Sudirman 36.81 30,17 14 Jl. HR. Muhammad Mayjend Sungkono Darmo Permai 15.44 18,00 15 Jl. HR. Muhammad Darmo Permai Mayjend Sungkono 16.22 20,04 16 Jl. Indrapura Bubutan Rajawali 44.98 50,20 17 Jl. Jagir Wonokromo Prapen St. Wonokromo 25.53 29,40 18 Jl. Jagir Wonokromo St. Wonokromo Prapen 23.39 26,58 19 Jl. Jemur Andayani A. Yani Kendangsari 23.20 20,59 20 Jl. Jemur Andayani Kendangsari A. Yani 22.40 20,96 21 Jl. Jemursari Jemur Andayani Margorejo 41.14 41,54 22 Jl. Jemursari Margorejo Jemur Andayani 43.76 40,43 23 Jl. Kapasan Kembang Jepun Kapasari 28.68 25,42 24 Jl. Kapasan Kapasari Kembang Jepun 34.42 30,86 25 Jl. Kembang Jepun Rajawali Kapasan 22.33 19,11 26 Jl. Kenjeran Kapasari Kedung Cowek 24.43 25,30 27 Jl. Kenjeran Kedung Cowek Kapasari 23.87 21,67 28 Jl. Kenjeran Kedung Cowek Sutorejo 56.37 45,97 29 Jl. Kenjeran Sutorejo Kedung Cowek 59.30 49,36 30 Jl. Kertajaya Sulawesi Manyar Kertoarjo 30.09 28,12 31 Jl. Kertajaya Manyar Kertoarjo Sulawesi 28.72 23,40 32 Jl. Kramat Gantung Pahlawan Gemblongan 18.77 20,23 33 Jl. Manyar Nginden Menur 22.48 25,54 34 Jl. Manyar Menur Nginden 21.78 24,57 35 Jl. Manyar Kertoarjo Kertajaya Raya Kertajaya Indah 32.39 29,02 36 Jl. Manyar Kertoarjo Raya Kertajaya Indah Kertajaya 33.11 30,27 37 Jl. Margomulyo Greges Tandes 26.02 23,98 38 Jl. Margomulyo Tandes Greges 29.64 26,40 39 Jl. Mayjend Sungkono Indragiri Bundaran Satelit 24.31 21,18 40 Jl. Mayjend Sungkono Bundaran Satelit Indragiri 21.11 22,54 41 Jl. Menur Manyar Karang Menjangan 19.74 23,07 42 Jl. Menur Karang Menjangan Manyar 24.57 27,26 43 Jl. Ngagel Jaya Ngagel Jaya Selatan Ngagel Jaya Utara 23.88 25,10 44 Jl. Ngagel Jaya Ngagel Jaya Utara Ngagel Jaya Selatan 24.06 26,26 45 Jl. Ngagel Jaya Selatan Bung Tomo Ngagel Jaya 22.08 20,85 46 Jl. Ngagel Jaya Selatan Ngagel Jaya Bung Tomo 22.87 20,90 47 Jl. Ngagel Jaya Selatan Ngagel Jaya Manyar 33.59 35,78 48 Jl. Ngagel Jaya Selatan Manyar Ngagel Jaya 36.94 38,89 49 Jl. Pahlawan Kebonrojo Gemblongan 24.79 27,19 50 Jl. Panjang Jiwo Kedung Baruk Prapen 28.65 26,92 51 Jl. Panjang Jiwo Prapen Kedung Baruk 26.54 25,50 26

52 Jl. Prapen Jemursari Panjang Jiwo 27.19 34,89 53 Jl. Prapen Panjang Jiwo Jemursari 22.42 31,97 54 Jl. Prapen Jemursari Margorejo 23.93 35,41 55 Jl. Prapen Margorejo Jemursari 22.75 33,77 56 Jl. Prof. Dr. Moestopo Dharmahusada Gubeng Masjid 50.93 45,98 57 Jl. Prof. Dr. Moestopo Gubeng Masjid Dharmahusada 54.47 50,36 58 Jl. Rajawali Perak Kembang Jepun 24.62 27,00 59 Jl. Raya Darmo Diponegoro Dr. Soetomo 23.84 30,81 60 Jl. Raya Darmo Dr. Soetomo Diponegoro 28.55 28,55 61 Jl. Rungkut Industri Kendangsari Rungkut Kidul 25.48 27,81 62 Jl. Rungkut Industri Rungkut Kidul Kendangsari 23.84 25,69 63 Jl. Tunjungan Praban Gubernur Suryo 27.98 30,61 64 Jl. Urip Sumoharjo Raya Darmo Basuki Rahmat 15.69 19,31 65 Jl. Urip Sumoharjo Basuki Rahmat Raya Darmo 16.88 20,09 66 Jl. Veteran Rajawali Pahlawan 44.31 30,11 Kecepatan Rata-rata 28.45 29.04 Sumber : Hasil Analisa Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan perhitungan tersebut diatas dapat diketahui beberapa kesimpulan, diantaranya rata - rata kecepatan rata-rata kendaraan pada jalan-jalan yang disurvai di Kota Surabaya pada tahun 2014 adalah tahap I sebesar 28.45 km/jam dan tahap II sebesar 29.04 km/jam. Kecepatan rata-rata tertinggi tahap I sebesar 59.30 km/jam berada pada Jl. Kenjeran pada ruas Sutorejo Kedung Cowek dan tahap II sebesar 33.55 km/jam berada pada Jl. Joyoboyo terdapat pada ruas Ry.Wonokromo - Gunungsari, sedangkan kecepatan rata - rata terendah tahap I sebesar 15.44 km/jam terdapat pada Jl. HR. Muhammad pada ruas Mayjend. Sungkono Darmo Permai sedangkan pada tahap II sebesar 19.28 km/jam terdapat pada Jl. Gunungsari pada ruas Joyoboyo - Mastrip. Dari hasil survey tahap I dan Tahap II maka didapatkan kecepatan ratarata kendaraan pada jalan arteri sekunder dengan perhitungan sebagai berikut : Kecepatan rata-rata = Survey Tahap I + Survey Tahap II 2 = 28.45 + 29.04 2 = 28.75 km/jam 27

Maka dapat disimpulkan kecepatan rata-rata kendaraan pada jalan arteri sekunder Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 dari target 21.47 km/jam tercapai 28.75 km/jam melalui Program Pengembangan System Transportasi dengan kegiatan Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas. Berikut tabel hasil analisa kecepatan rata-rata pada jalan arteri sekunder : Tabel 3.10 Hasil Analisa Kecepatan Rata-Rata Pada Jalan Arteri Sekunder Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Kategori Capaian Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri sekunder (semakin tinggi semakin baik) 21.47 28.75 134 Sangat Baik Dari hasil analisa capaian kinerja di atas menjelaskan bahwa indikator kinerja headway angkutan umum (menit) untuk bus kota dan headway angkutan umum (menit) untuk mikrolet hasil dari kategori capaiannya kurang dikarenakan masih banyak operator atau pemilik bus/angkot yang mengoperasikan kendaraannya tidak sesuai dengan time table yang telah ditetapkan selain itu sopir yang ngetime di sembarang tempat yang menyebabkan headway dan waktu perjalanan tidak konsisten. Alternatif solusi yang telah dilakukan yaitu dengan kebijakan pengembangan angkutan umum yang diarahkan untuk mengimplementasikan angkutan massal cepat yang terintegrasi. 28

Tabel 3.11 Rencana Sistem Angkutan Umum EXISTING RENCANA Moda Bus dan Angkot Angkot & Bus Yg Diremajakan, Angkot Sebagai Feeder Dan Bus Sebagai Trunk Pengelola Perorangan Badan Usaha (Koperasi, BLU dsb) Jml. Armada Angkot 4849 ; Bus Kota 265 ; AKDP 2740 Kendaraan Feeder 1038 ; Trunk Line 545 ; AMC 39 Kendaraan Jml. Trayek Jml. Pengemudi Angkot 58 Trayek, Bus Kota 21 trayek; AKDP 15 Trayek Angkot 9588 orang; Bus Kota 200 orang Feeder 34 trayek ; Trunk Line 14 trayek ; AMC 2 Koridor Feeder 2252 orang ; Trunk Line 1090 orang ; AMC 8 orang Sistem Setoran Buy The Service Operasional Tiketing System Jauh dekat tarif sama Jauh dekat tarif sama Integrasi Tiket Tiap rute independent Semua tiket terintegrasi pada seluruh moda Sedangkan hasil analisa capaian kinerja indikator kinerja kecepatan ratarata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri primer dan kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri sekunder hasil kategori capaiannya sangat baik dikarenakan setiap terjadi permasalahan lalu lintas di setiap persimpangan dan ruas jalan Kota Surabaya selalu ditindak lanjuti dengan diterapkannya manajemen dan rekayasa lalu lintas yang dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh permasalahan lalu lintas yang ada. Capaian kinerja indikator ini juga dapat meningkatkan upaya penurunan tingkat kecelakaan dan tingkat pelanggaran di jalan raya. 29

D. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Headway Angkutan Umum (menit) Untuk Mikrolet dari target 14.72 menit tercapai 25.73 menit dan Headway Angkutan Umum (menit) Untuk Bis Kota dari target 20.00 menit tercapai 43.09 menit total anggarannya sebesar Rp. 139.820.000 dari anggaran belanja tidak langsung pada Program Pengembangan System Transportasi dengan Kode Kegiatan 1.07.21.009 uraian kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Perijinan Angkutan Umum. Jumlah anggaran keseluruhan pada kode kegiatan tersebut sebesar Rp. 1.028.312.748 realisasinya sebesar Rp. 905.932.950 dengan sisa anggaran Rp. 122.379.796 sehingga persentase realisasi anggaran sebesar Rp. 88.10 %. Kecepatan Rata-Rata Kendaraan (Km/Jam) Pada Jalan Arteri Primer dari target 23.73 km/jam tercapai 31.23 km/jam dan Kecepatan Rata-Rata Kendaraan (Km/Jam) Pada Jalan Arteri Sekunder dari target 21.47 km/jam tercapai 28.75 km/jam total anggaran sebesar Rp. 552.595.000 dari anggaran belanja tidak langsung pada Program Pengembangan System Transportasi dengan Kode Kegiatan 1.07.21.004 uraian kegiatan Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas. Jumlah keseluruhan anggaran pada kode kegiatan tersebut sebesar Rp. 2.350.479.670 realisasinya sebesar Rp. 2.142.349.420 dengan sisa anggaran Rp. 208.130.250 sehingga persentase realisasi anggaran sebesar Rp. 91.15 %. dapat dilihat tabel sebagai berikut : Tabel 3.12 Realisasi Anggaran Kegiatan Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas dan Penyelenggaraan Pelayanan Perijinan Angkutan Umum NO KODE KEGIATAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) SISA ANGGARAN (Rp.) % 1 1 07 21 0004 Penyelenggaraan manajemen lalu lintas 2.350.479.670 2.142.349.420 208.130.250 91.15 30

2 1 07 21 0009 Penyelenggaraan pelayanan perijinan angkutan umum 1.028.312.746 905.932.950 122.379.796 88.10 Tabel 3.13 Realisasi Anggaran Kecepatan Rata-Rata (Km/Jam) Pada Jalan Arteri Primer dan Sekunder & Headway Angkutan Umum (Menit) Untuk Biskota dan Mikrolet NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) INDIKATOR KINERJA ANGGARAN (Rp.) 1 Penyelenggaraan manajemen lalu lintas 2 Penyelenggaraan pelayanan perijinan angkutan umum 2.350.479.670 Kecepatan Rata-Rata (Km/Jam) Pada Jalan Arteri Primer dan Kecepatan Rata-Rata (Km/Jam) Pada Jalan Arteri Sekunder 1.028.312.746 Headway Angkutan Umum (menit) Untuk Bis kota dan Headway Angkutan Umum (menit) Untuk Mikrolet 552.595.000 139.820.000 E. ANALISIS PROGRAM / KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBERHASILAN ATAUPUN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Program / kegiatan penunjang keberhasilan capaian kinerja Headway Angkutan Umum (menit) Untuk Mikrolet dan Headway Angkutan Umum (menit) Untuk Bis Kota Tahun 2014 adalah pengembangan angkutan massal cepat yang anggarannya dari belanja tidak langsung pada Program Pengembangan System Transportasi dengan Kode Kegiatan 1.07.21.007 uraian kegiatan Pengembangan Angkutan Massal Perkotaan sebesar Rp. 2.248.634.000 realisasinya sebesar Rp. 1.537.664.737 dengan sisa anggaran Rp. 710.969.263 sehingga persentase realisasi anggaran sebesar Rp. 63.38 %. 31

Gambar 3.2 Rencana angkutan massal perkotaan di Kota Surabaya dengan menggunakan Monorail dan Tram Sedangkan salah satu wujud penunjang program / kegiatan maupun keberhasilan pencapaian kinerja Kecepatan Rata-Rata Kendaraan (Km/Jam) Pada Jalan Arteri Primer dan Kecepatan Rata-Rata Kendaraan (Km/Jam) Pada Jalan Arteri Sekunder adalah memenangkan penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN). Predikat Wahana Tata Nugraha (WTN) merupakan tolak ukur kinerja pelayanan Dinas Perhubungan Kota Surabaya, oleh karena itu berbagai upaya penataan transportasi dalam mendukung peningkatan kualitas pelayanan. Anggaran Wahana Tata Nugraha (WTN) juga termasuk di Program Pengembangan System Transportasi dengan Kode Kegiatan 1.07.21.004 uraian kegiatan Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas dengan anggaran Rp. 63.596.585 dari total seluruh anggaran kode kegiatan tersebut. Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP. 747 Tahun 2014 tanggal 4 September 2014 tentang Penetapan Kota / Kabupaten dan Provinsi Sebagai Penerima Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Tahun 2014, Kota Surabaya dinyatakan sebagai penerima Piala Wahana Tata Nugraha Kategori Lalu Lintas Tahun 2014 Kategori Kota Metropolitan, yang merupakan penerimaan Piala WTN yang ke 18 sejak tahun 1992. Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) akan diserahterimakan langsung oleh Menteri Perhubungan RI pada : 32

Hari/Tanggal : Rabu / 10 September 2014 Pukul : 08.00 WIB s.d. Selesai Tempat : SMESCO Convention Center Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 94 Jakarta Selatan 12780 Tahapan penilaian dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali, antara lain: a. Tahap I : Penilaian Administrasi berupa pengisian formulir Isian dengan metode KPI (Key Performance Indicators), Penilaian oleh Panitia Tingkat Propinsi; dengan bobot 30%; b. Tahap II : Penilaian Tekhnis dan Operasional Bidang Transportasi, pada tahap ini tim panitia tingkat Provinsi akan melakukan verifikasi kebenaran formulir KPI dan pengamatan lapangan serta survey Lapangan terkait kinerja sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota dengan bobot 35% yang terdiri atas : a. Penilaian sarana transportasi dengan bobot 25%; b. Prasarana transportasi dengan bobot 25%; c. Kinerja lalu lintas dengan bobot 25%; d. Pelayanan pada masyarakat dengan bobot 30%. c. Tahap III : Pada tahap ini yang dinilai adalah Komitmen Pemerintah Kabupaten / Kota (Political Will) terkait dengan pembangunan dan pengembangan sistem transportasi perkotaan dimana pada tahap ini Tim Panitia Pusat dan Tim Panitia Provinsi akan melakukan paparan dan daerah memberikan tanggapan terkait paparan tersebut dan memaparkan program-program Pemerintah Kabupaten / Kota pada bidang transportasi dengan bobot 35% dengan uraian : a. Tingkat kehadiran SKPD dan instansi terkait bidang transportasi 50%. 33

b. Pemaparan Kepala Daerah dan komitmen Pemerintah Kabupaten / Kota 50%. Gambar 3.3 Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) F. Akuntabilitas Keuangan Untuk mencapai indikator keberhasilan maka aspek keuangan sangat berpengaruh untuk mencapai indikator keberhasilan. Operasionalisasi kegiatan dapat dilaksanakan apabila didukung pembiayaan yang memadai. Sumber pembiayaan kegiatan dimaksud berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pada Tahun 2014 a. Belanja Tidak Langsung & Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil (PNS) sesuai de ngan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Undang Undang. Penyerapan anggaran belanja tidak langsung pada tahun 2014 sebesar 91,18 % dari total anggaran yang dialokasikan. 34

Sedangkan Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, dana tersebut merupakan sebagai salah satu unsur yang sangat penting dalam mencapai sasaran pembangunan. Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2014 sebesar 75,00 % dari total anggaran yang dialokasikan. Tabel rekapitulasi realisasi belanja tidak langsung dan belanja langsung tahun anggaran 2014 Dinas Perhubungan Kota Surabaya sebagai berikut : Tabel 3.14 Rekapitulasi Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Tahun Anggaran 2014 NO URAIAN 1. Belanja Tidak Langsung ANGGARAN REALISASI SISA ANGGARAN % (Rp.) (Rp.) (Rp.) 38.465.357.979 35.073.046.253 91.18 3.392.311.726 2. Belanja Langsung 137.573.140.100 103.179.412.614 75.00 34.393.727.486 Jumlah 176.038.498.079 138.252.458.867 78.54 37.786.039.212 b. Pendapatan Retribusi Tabel 3.15 Realisasi Pendapatan Retribusi Tahun Anggaran 2014 NO URAIAN TARGET PENDAPATAN (Rp.) REALISASI (Rp.) % 1 Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum 14.346.631.875 12.918.649.000 90.05 2 Retribusi Tempat Parkir Khusus 1.686.755.000 1.740.996.000 103.22 3 Retribusi Terminal 7.543.299.108 7.555.744.567 100.16 4 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 15.612.994.282 12.530.833.400 80.26 5 Retribusi Ijin Trayek 810.319.735 780.289.200 96.29 Jumlah 40.000.000.000 35.536.512.167 88.82 35

BAB IV 36

PENUTUP BAB IV Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Dinas Perhubungan Kota Surabaya terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2014 sebagai bahan pengambilan keputusan dalam perencanaan tahun berikutnya. Dari hasil evaluasi terhadap Kinerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya nilai capainnya dapat disimpulkan bahwa dikategorikan Sangat Baik pada indikator kinerja Kecepatan Rata-Rata (Km/Jam) Pada Jalan Arteri Primer dan Sekunder serta Kurang pada indikator kinerja Headway Angkutan Umum (Menit) Untuk Bus Kota dan Mikrolet. Permasalahan yang masih menjadi perhatian bagi Dinas Perhubungan Kota Surabaya terkait indikator kinerja headway angkutan umum (menit) untuk bus kota dan mikrolet hasil dikarenakan masih banyak operator atau pemilik bus / angkot yang mengoperasikan kendaraannya tidak sesuai dengan time table yang telah ditetapkan selain itu sopir yang ngetime di sembarang tempat yang menyebabkan headway dan waktu perjalanan tidak konsisten. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak yang diperbaiki dan masih terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain melakukan kebijakan pengembangan angkutan umum yang diarahkan untuk mengimplementasikan angkutan massal cepat yang terintegrasi serta selalu lebih cepat menindaklanjuti setiap terjadi permasalahan lalu lintas di setiap persimpangan dan ruas jalan Kota dengan diterapkannya manajemen dan rekayasa lalu lintas yang dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh permasalahan lalu lintas yang ada. 37

LAMPIRAN 38

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel Penetapan Kinerja Tahun 2014... 9 Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Tahun 2014.. 12 Tabel 3.2 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2013 & 2014 13 Tabel 3.3 Hasil Analisa Kinerja Angkutan Umum (Menit) Untuk Mikrolet 16 Tabel 3.4 Hasil Analisa Kinerja Angkutan Umum Untuk Mikrolet.. 19 Tabel 3.5 Hasil Analisa Kinerja Angkutan Umum (Menit) Untuk Bus Kota 20 Tabel 3.6 Hasil Analisa Kinerja Angkutan Umum Untuk Bis Kota. 21 Tabel 3.7 Kecepatan Rata-Rata Kendaraan (Km/jam) Pada Jalan Arteri Primer 23 Tabel 3.8 Hasil Analisa Kecepatan Rata-Rata Pada Jalan Arteri Primer. 25 Tabel 3.9 Kecepatan Rata-Rata Pada Jalan Arteri Sekunder 25 Tabel 3.10 Hasil Analisa Kecepatan Rata-Rata Pada Jalan Arteri Sekunder 28 Tabel 3.11 Rencana Sistem Angkutan Umum 29 Tabel 3.12 Realisasi Anggaran Kegiatan Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas dan Penyelenggaraan Pelayanan Perijinan Angkutan Umum... 30 Tabel 3.13 Realisasi Anggaran Kecepatan Rata-Rata (Km/Jam) Pada Jalan Arteri Primer dan Sekunder & Headway Angkutan Umum (Menit) Untuk Biskota dan Mikrolet... 31 Tabel 3.14 Rekapitulasi Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Tahun Anggaran 2014. 35 Tabel 3.15 Realisasi Pendapatan Retribusi Tahun Anggaran 2014 35 39

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Diagram Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014... 15 Gambar 3.2 Rencana angkutan massal perkotaan di Kota Surabaya dengan menggunakan Monorail dan Tram.. 32 Gambar 3.3 Piala Wahana Tata Nugraha (WTN)... 34 40