ISSN 2302-0199 9 Pages pp. 69-77 PENGARUH REMUNERASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA BINTARA PEMBINA DESA (BABINSA) KODIM 0101/BS BANDA ACEH DAN ACEH BESAR Slamet Riyanto 1, Mukhlis Yunus 2, Mahdani 3 1) Magister Manajemen Program Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract The purpose of this study was to determine: (1) the effect of remuneration and career development on work motivation Babinsa (2 remuneration and career development influences the performance Babinsa (3) the effect on the performance of work motivation Babinsa and (4) the effect of direct and indirect remuneration and development career working on performance through motivation Babinsa KODIM 0101/BS Banda Aceh and Aceh Besar. Locations peneiitian is done on KODIM 0101/BS Banda Aceh and Aceh Besar. As for the object of this study was the effect of remuneration and career development to motivation and its impact on performance Babinsa District Military Command 0101/BS Banda Aceh and Aceh Besar, the number of respondents 254 respondents. Results showed that the remuneration and career development either simultaneously or partial effect on work motivation Babinsa members, remuneration and career development either simultaneously or partial effect on Babinsa member performance, results of research on work motivation variables showed an influence on performance improvement Babinsa members and there are significant indirect remuneration and career development to performance through motivation Babinsa members work on District Military Command 0101/BS Babinsa member of Banda Aceh and Aceh Besar. Keywords: Remuneration, Career Development, Motivation, and Performance Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh remunerasi dan pengembangan karir terhadap motivasi kerja Babinsa (2 pengaruh remunerasi dan pengembangan karir terhadap kinerja Babinsa (3) pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja Babinsa dan (4) pengaruh langsung dan tidak langsung remunerasi dan pengembangan karir terhadap kinerja melalui motivasi kerja Babinsa KODIM 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar. Lokasi peneiitian ini dilakukan pada KODIM 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah pengaruh remunerasi dan pengembangan karir terhadap motivasi dan dampaknya terhadap kinerja Babinsa Kodim 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar, dengan jumlah responden sebanyak 254 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa renumerasi dan pengembangan karir baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap motivasi kerja anggota Babinsa, renumerasi dan pengembangan karir baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja anggota Babinsa, Hasil penelitian terhadap variabel motivasi kerja menunjukkan adanya pengaruh terhadap peningkatan kinerja anggota Babinsa serta terdapat pengaruh tidak langsung renumerasi dan pengembangan karir terhadap kinerja anggota Babinsa melalui motivasi kerja anggota Babinsa pada Kodim 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar. Kata kunci: Renumerasi, Pengembangan Karir, Motivasi, dan Kinerja PENDAHULUAN Komando distrik militer (Kodim) merupakan satuan komando kewilayahan yang menjadi Pembina teritorial diwilayahnya dapat menjadi pusat perhatian dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan aparat teritorial (Apter) merupakan ujung tombak bagi TNI Angkata Darat dan 69 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
babinsa merupakan gelar kekuatan dalam mewujudkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh bagi kepentingan Hankam dan kesinambungan pembangunan masa depan. Hal ini dilaksanakan tidak terlepas dari kegiatankegiatan didaerah/wilayahnnya dengan berbagai upaya yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung bersama aparatur daerah dan komponen masyarakat setempat. Menyikapi permasalahan yang muncul di wilayah binaan pada era reformasi pembina teritorial pada hakekatnya adalah segala unsur potensi wilayah geografi, demografi dan kondisi sosial agar terciptanya suatu kekuatan kewilayahan sebagai ruang alat dan kondisi juang yang tangguh dalam mengatatasi segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara serta jalannya pembangunan nasional. Bintara Pembina Desa ( Babinsa) adalah unsur pelaksanaan Koramil yang bertugas melaksanakan Pembinaan Teritorial ( Binter) di wilayah pedesaan/kelurahan. Di era reformasi sekarang ini, kemampuan Babinsa sangat menentukan keberhasilan Binter sehingga di dalam melaksanakan tugasnya Babinsa selalu berkoordinasi dengan aparat terkait di Desa/ Kelurahan seperti tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda agar tidak terjadi kegagalan dalam melaksanakan tugas pokoknya. Didalam pelaksanaan tugas sehari-hari Babinsa sering disibukkan dengan berbagai macam masalah yang menyangkut sosial (kemasyarakatan). Di era reformasi sekarang ini di samping kemampuan yang dimiliki para Babinsa masih perlu diberikan tuntutan, pendidikan khusus bidang teritorial, maupun penataran-penataran dan lain sebagainya. Agar mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan BINTER di wilayah tanggung jawabnya dengan baik. Babinsa adalah pelaksana Danramil dalam melaksanakan fungsi pembinaan yang bertugas pokok melatih rakyat memberikan penyuluhan di bidang Hankam dan Pengawasan fasilitas dan prasarana Hankam di Pedesaan. Dalam melaksanakan BINTER yang berhubungan dengan perencanaan, penyusunan, pengembangan, pengerahan serta pengendalian potensi wilayah dengan segenap unsur geografi, demografi serta kondisi sosial untuk dijadikan sebagai ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh guna kepentingan Hankam Negara. Dalam rangka meningkatkan kinerja Babinsa Kodim 0101/BS yang berada di Banda Aceh dan Aceh Besar faktor pengembangan karir merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong terciptanya kinerja Babinsa, hal ini karena pengembangan karir merupakan dua proses menuju pencapaian kinerja, yaitu bagaimana masing-masing individu merencanakan dan menerapkan tujuan-tujuan karirnya (perencanaan karir) dan bagaimana organisasi merancang dan menerapkan programprogram pengembangan karir/manajemen karir, terutama dalam meningkatkan kinerja Babinsa, sehingga pengembangan karir menjadi satu faktor motivasi Babinsa dalam menjalankan tugasnya. KAJIAN KEPUSTAKAAN Kinerja Karyawan Menurut Dale Timpe (2007:31), kinerja Volume 3, No. 2, Mei 2014-70
adalah tingkat prestasi seseorang atau karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dapat meningkatkan produktifitas. Kinerja menurut Meiner (2005; 43) adalah sebagai kesuksesan yang dapat dicapai individu didalam melakukan pekerjaannya, dimana ukuran kesuksesan yang dicapai individu tidak dapat disamakan dengan individu yang lain. Kesuksesan yang dicapat individu adalah berdasarkan ukuran yang berlaku dan disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Dalam pengertian lebih luas, kata-kata performance selalu digunakan dengan kata-kata seperti job performance atau work performance yang berarti hasil kerja atau prestasi. Dari beberapa pendapat tentang pengertian kinerja sebagai prestasi dan kemampuan kerja, maka umumnya para ahli manajemen memberikan pengertian yang sama antara kinerja dengan prestasi kerja, atau juga dengan produktivitas kerja. Berdasarkan pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa kinerja karyawan mengacu pada prestasi seseorang yang diukur berdasarkan standar atau kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan/organisasi. Pengelolaan untuk mencapai kinerja sumber daya manusia tinggi dimaksudkan guna meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Kinerja sebenarnya merupakan konsep yang sangat kompleks, baik definisi maupun pengukurannya yang sering menjadi tantangan bagi peneliti teori manajemen dan perilaku organisasi, karena bersifat multidimensional. Sehingga pengukuran kinerja hendaknya menginteraksikan dimensi pengukuran yang beragam. Robbins (2007 : 212), mendefinisikan prestasi kerja karyawan sebagai hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Oleh karena itu prestasi kerja umumnya menyangkut dengan pekerjaan atau macam pekerjaan manusia yang mengerjakan pekerjaan tersebut dan kemampuan/ketrampilan serta lingkungan dari pada pekerjaan tersebut. Motivasi Beberapa ahli manajemen memberikan pengertian yang berbeda tentang motivasi kerja diantaranya adalah (Saydan, : 2006), memberikan pengeritna motivasi sebagai semua kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang memberi daya, arah dan memelihara tingkah laku yang bersangkutan. Dalam kehidupan kita sehari-hari, motivasi diartikan sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan atau rangsangan kepada para karyawan, sehingga mereka bersedia bekerja dengan rela tanpa merasa dipaksa Kemudian pengertian motivasi menurut (Mangkunegara, 2005 : 93) adalah suatu kecenderungan untuk beraktifitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri, penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan motif. Sedangkan pengertian motivasi menurut Rivai dan Sagala, (2009 : 455) adalah 71 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Selanjutnya pengertian motivasi menurut Robbins, (2007 : 198) adalah sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan-tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individual. Dari beberapa pendapat tentang pengertian motivasi diatas dapat dijelaskan bahwa motivasi adalah suatu perangsang atau daya pendorong dalam diri seseorang yang perlu dipenuhi agar orang tersebut dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Motivasi adalah daya pendorong yang menimbulkan kemauan dan kerelaan dalam diri individu untuk mengerjakan berbagai tugas yang menjadi tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan. Motivasi timbul atas dorongan pada seorang individu yang dapat menggerakkan dan mengarahkan perilaku. Sedangkan motivasi kerja adalah proses mendorong, mengarahkan perilaku manusia yang berhubungan dengan lingkungan kerja untuk mencapai tujuan. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat menentukan bagi tercapainya sesuatu tujuan, maka manusia harus dapat menumbuhkan motivasi kerja setinggitingginya bagi para karyawan dalam organisasi. Motivasi timbul karena adanya suatu kebutuhan dan karenanya perbuatan tesebut terarah pencapaian tujuan tertentu. Apabila tujuan telah tercapai maka akan tercapai kepuasan dan cenderung untuk diulang kembali, sehingga lebih kuat dan mantap. Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan dalam suatu lembaga/organisasi adalah para pegawai/karyawan yang bekerja harus memiliki motivasi yang tinggi. Pegawai dapat mengaktulisasikan diri sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk lebih berperan dalam lembaga/ instansi. Mereka memerlukan kondisi yang mendukung baik dari dalam diri pegawai, berupa motivasi agar dapat bekerja dengan baik untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan akan tercukupinya sandang, pangan, papan, kebutuhan akan rasa aman, serta pengakuan akan keberadaannya dalam bekerja. Remunerasi/Kompensasi Kompensasi adalah sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kompensasi yang baik merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi organisasi maupun karyawan. Apabila kompensasi diberikan secara benar dan teratur maka komitmen karyawan untuk bekerja secara lebih baik agar tercapai sasaran atau tujuan organisasi. Apabila kompensasi yang diberikan oleh organisasi kepada pegawai tidak sesuai atau tidak memadai, maka akan mengakibatkan turunnya prestasi kerja. Sehubungan dengan itu, di dalam beberapa literatur kompensasi sering diistilahkan dengan upah. Handoko (2008:155) berpendapat b ahwa Remunerasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Program kompensasi Volume 3, No. 2, Mei 2014-72
mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusia yang dimiliki. Pemberian kompensasi yang makin baik akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan makin baik dan produktif. Kompensasi dilingkungan TNI lebih dikenal dengan istilah Remunerasi, dimana hal ini dapat dilihat dari pendapat Sidik Pradana dari Universitas Pasundan yang diterbitkan oleh Jurnal Yudhagama, (2010), bahwa Remunerasi adalah pemberian gaji yang memuaskan baik oleh pengusaha ataupun oleh pekerja. Sedangkan menurut Suryatin, Remunerasi adalah pemberian gaji atau balas jasa harus adil dan berimbang dengan kebutuhan, sehingga memberikan kepuasan maksimal kepada para buruh dan majikan, bawahan dan atasan. Menurut Griffin (2004:432), kompensasi (compensation) adalah remunerasi finansial yang diberikan oleh organisasi kepada karyawannya sebagai imbalan atas pekerjaan mereka. Para pegawai yang telah mendedikasikan dirinya pada pekerjaan dalam organisasi mendapatkan balas jasa berupa kompensasi yang diberikan secara finansial maupun non finansial. Pengembangan Karir Suatu karir mencerminkan perkembangan para anggota organisasi (karyawan) secara individu dalam jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian, suatu karir menunjukkan orang-orang pada masing-masing peranan atau status mereka. Karir pada dasarnya merupakan istilah teknis dalam admimistrasi personalia. Menurut Hani Handoko (2004: 114) suatu karir adalah: semua pekerjaan (atau jabatan) yang dipunyai (atau dipegang) selama kehidupan kerja seseorang. Karir menunjukkan perkembangan para karyawan secara individual dalam jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi. Pengembangan karir adalah suatu yang menunjukkan adanya peningkatan peningkatan status seseorang dalam dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan (Robbins, 2007). Bagaimanapun juga pengembangan karir masing-masing anggota dalam organisasi tentunya tidak sama, karena amat tergantung dari berbagai faktor. METODE PENELITIAN Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kodim 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar. Objek penelitian ini adalah para seluruh Babinsa pada Penelitian ini akan menyajikan tentang bagaimana pengaruh remunerasi dan pengembangan karir terhadap motivasi dan dampaknya terhadap kinerja Babinsa Kodim 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar. 73 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
HASIL PEMBAHASAN Pengaruh Remunerasi dan pengembangan karir baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap motivasi kerja Babinsa KODIM 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar Hasil penelitian secara parsial menyebutkan bahwa variabel renumerasi dalam penelitian ini diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,254 artinya setiap peningkatan renumerasi sebanyak 1 satuan, maka akan meningkatkan motivasi kerja Babinsa sebanyak 0,254 pada satuan skala likert. Selanjutnya variabel pengembangan karir dalam penelitian ini diperoleh nilai koefisien sebesar 0,374 artinya setiap peningkatan pengembangan karir sebanyak 1 satuan, maka akan meningkatkan kenaikan motivasi kerja Babinsa sebanyak 0,374 pada satuan skala likert. Seperti dijelaskan pada gambar 1 berikut ini: 0,521 X 1 X 2 0,254 0,374 Gambar 1 Hasil Estimasi Jalur Sub Struktur 1 Adapun sub struktur untuk persamaan 1 pengaruh renumerasi dan pengembangan karir teradap motivasi kerja Kodim 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar adalah sebagai berikut: Y = 0,254X 1 + 0,374X 2 + ε 1 e= 1-0.271 = 0,729 Hasil penelitian secara simultan Y menunjukkan bahwa variabel renumerasi dan pengembangan karir berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja anggota Babinsa pada Hal ini ditandai oleh nilai F hitung > F tabel (46,650 > 3,031) pada tingkat signifikansi 1%. Besarnya pengaruh secara simultan dari kedua variabel ini dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya. Koefisien determinasi pengaruh kedua variabel ini terhadap motivasi kerja adalah sebesar 0,271, artinya sebesar 27,1% perubahan didasarkan motivasi kerja dapat dijelaskan oleh perubahan dari variabel renumerasi serta pengembangan karir, sedangkan selebihnya sebesar 72.9% dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel renumerasi serta pengembangan karir. Pengaruh Renumerasi dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Babinsa Pada Kodim 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar Hasil penelitian secara simultan variabel renumerasi dan pengembangan karir berpengaruh signifikan terhadap kinerja Babinsa pada Kodim 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar. Hal ini ditandai oleh nilai F hitung > F tabel (116,968 > 2,690) pada tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti variabel renumerasi dan pengembangan karir secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja Babinsa pada Besarnya pengaruh secara simultan dari kedua variabel ini dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya. Koefisien determinasi (R 2 ) pengaruh kedua variabel ini terhadap kinerja Volume 3, No. 2, Mei 2014-74
1 Babinsa adalah sebesar 0,482, artinya sebesar 48,2% perubahan didasarkan kinerja Babinsa dapat dijelaskan oleh perubahan dari variabel renumerasi, pengembangan karir, sedangkan selebihnya sebesar 0,518 artinya sebesar 51,8% dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel renumerasi, dan pengembangan karir. Struktur pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: r X3X3=0,52 Gambar 4.2 Hasil Estimasi Jalur Sub Struktur 2 Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dijelaskan persamaan sub struktur 2 dalam penelitian ini adalah: 0 X1 PY1X1=0,254;p=0,00 PY1X2=0,374;p=0, 000 X2 ε1= 0,729 PY2X1=0, 463;p=0,000 Y R²=0,2 71 Y = 0,254X 1 + 0,374X 2 + ε 1 Z = 0,463X 1 + 0,379X 2 + ε 2 Hasil pengujian hipotesis terhadap variabel renumerasi secara positif berpengaruh signifikan terhadap kinerja Babinsa pada Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,000 < 0,05 ( 0,1% < 5%). Hasil penelitian terhadap renumerasi diperoleh nilai koefisien beta adalah 1 ε PYZ = 0,709;p=0,000 PY2X2=0,379;p=0, 000 ε2= 0,518 2 Z R²=0,4 82 ε sebesar 0,463. Jurnal Manajemen Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Babinsa Hasil penelitian terhadap variabel pengembangan karir berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Babinsa pada Hasil ini ditunjukkan oleh nilai signifikannya yang sebesar 0,000 < 0,05 (2% <5%). Hasil penelitian terhadap pengembangan karir diperoleh nilai koefisien beta adalah sebesar 0,379. Hasil penelitian konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Felicia (2006) dan penelitian yang dilakukan oleh Erry (2006). Pengembangan karir bagi anggota Babinsa pada Kodim 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar, mempunyai pengaruh dalam meningkatkan kinerja Babinsa. Hasil penelitian ini juga didukung oleh teori yang dikembangkan oleh Robbins, (2007), bahwa pengembangan karir adalah suatu yang menunjukkan adanya peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi sesuai dengan jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pengembangan karir mempunyai pengaruh nyata dalam meningkatkan kinerja anggota Babinsa pada Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Babinsa Motivasi kerja merupakan sebagai semua kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang 75 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
memberi daya, arah dan memelihara tingkah laku yang bersangkutan, motivasi juga sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan atau rangsangan kepada para karyawan, sehingga mereka bersedia bekerja dengan rela tanpa merasa dipaksa. Kinerja Babinsa merupakan hasil atau tingkatan keberhasilan seseorang anggota Babinsa selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas yang telah ditetapkan oleh pimpinan. Pencapaian kinerja Babinsa sangat tergantung dari keberhasilan kinerja Babinsa yang dicapai oleh masing-masing anggota Babinsa dalam mencapai tujuan organisasi yaitu tujuan Kodim 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar yaitu menciptakan stabilitas keamanan di wilayah hukum Kodim 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa renumerasi dan pengembangan karir baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap motivasi kerja anggota Babinsa pada Banda Aceh dan Aceh Besar. Kodim 0101/BS 2. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa renumerasi dan pengembangan karir baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja anggota Babinsa pada Kodim 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar. 3. Hasil penelitian terhadap variabel motivasi kerja menunjukkan adanya pengaruh terhadap peningkatan kinerja anggota Babinsa pada Kodim 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar. 4. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung renumerasi dan pengembangan karir terhadap kinerja anggota Babinsa melalui motivasi kerja anggota Babinsa pada Kodim 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar. Saran Saran 1. Dalam rangka meningkatkan motivasi kerja anggota Babinsa pada Kodim 0101/BS Banda Aceh dan Aceh Besar berdasarkan variabel renumerasi, yaitu perlu adanya peningkatan insentif diluar jam kerja bagi Babinsa dengan jarak tempuh pembinaan di wilayahnya. 2. Pengembangan karir bagi anggota Babinsa juga perlu mendapatkan perhatian dari pimpinan, terutama mengenai bentuk tugas dan tanggung jawab serta wewenang Babinsa yang lebih spesifik lagi. 3. Untuk meningkatkan kinerja anggota Babinsa berdasarkan perspektif motivasi, maka yang perlu diperhatikan adalah pelaksanaan tugas di lapangan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh Babinsa disertai dengan kelengkapan sarana dan prasarana. 4. Dalam rangka meningkatkan kinerja anggota Babinsa, yang perlu mendapatkan perhatian pimpinan kepada anggota Babinsa adalah pekerjaan yang telah Volume 3, No. 2, Mei 2014-76
diperintahkan atasan harus selalu mencapai realisasi sesuai dengan rencana kerja. DAFTAR KEPUSTAKAAN Allen, (2006), Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, BPFE, Yogyakarta. As ad M., (2001), Psikologi Industri, BPFE Yogyakarta. Buku Pintar Babinsa, (2012), Diterbitkan Oleh, Staf Umum Teritorial Angkatan Darat, Tahun 2012. Dessler, G., 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia (Terj.). PT. Indeks, Jakarta Ermayanti, (2001), Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Kerja Organisasi Terhadap Kinerja Dosen Politeknik Negeri Medan, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara. Erry T, H., (2006), Strategi Pengembangan Karir, Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Anggota Polri, Jurnal Manajemen, Ilmu Manajemen Strategis, Program Pascasarjana STIE Kampus Ungu, Jakarta. Felica D, W., (2006), Analisis Pengaruh Peran Kepemimpinan Dan Pengembangan Karir Terhadap Komitmen Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus: PT. Bank Maspion Indonesia Cabang Semarang) Tesis, Program Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. Flippo, E, B., (2003), Manajemen Personalia, (penerjemah : Moh. Mas'ud) Erlangga, Jakarta. Ghozali I., (2007), Penggunaan teknik Ekonometri. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Gibson, I, D., (2003), Organisasi, Edisi ke Lima Penerbit Erlangga, Jakarta. Gujarati D., (2003), Ekonometrika Dasar, Penerbit. PT. Airlangga, Jakarta. Handoko, T. H., (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi. Jurnal Y., (2012), Merintis Transformasi Angkatan Darat yang Berkelanjutan. Vol. 32. No. 4 Desember 2012. Manullang, (2004), Manajemen Personalia, Jakarta: Ghalia Indonesia. Mathis, R L, dan Jackson, J H., (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat. Miftah T., (2008), Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya,PT. Rajawali Grafindo, Jakarta. Nawawi, dan Hadari., (2005). Administrasi dan Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta, Ghalia Indonesia. Ranupandoyo, H dan Suad H., (2007), Manajemen Personalia, Fakultas Ekonomi UGM (BPFE), Yogyakarta. Rivai, V., 2005. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Cetakan Pertama). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Robbins, S, P., 2007. Perilaku Organisasi. PT. Indeks Jakarta. Santoso, S., 2001. SPSS Versi 10,01, Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Saydan, (2006 ). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Penerbit Jambatan Sekaran U., (2003), Research Methods for Business (Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Siagian, S P., (2003), Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta Rineka Cipta. Strauss dan Sayles, (2006), Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Prenhallindo, Jakarta. Thomson, (2001), Manajemen, Edisi Bahasa Indonesia, PT. Prenhallindo, Jakarta Timpe, D., (2007) Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis (Memimpin Manusia). PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Vera dan Mahyuddin., (2005), Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta, Jurnal Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Surabaya Wahjisumidjo, (2002), Kepemimpian dan Motivasi, Cetakan III, Jakarta: Ghalia Indonesia. Winardi, 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen (Cetakan Pertama). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 77 - Volume 3, No. 2, Mei 2014