PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT TERHADAP PENGUASAAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG SISWA KELAS X SMA

dokumen-dokumen yang mirip
Choirul Afifah S1 Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya,

No 02 Vol 03 Th 2015 Hal Hikari

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PERUBAHAN KEIYOUSHI PADA SISWA KELAS XII BAHASA SMAN 1 PAGAK - KABUPATEN MALANG SKRIPSI OLEH DWI AYU ARIASTUTI NIM

HIKARI: E-Journal Pengajaran Jepang Universitas Negeri Surabaya

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik

PENGARUH METODE EXAMPLE NON-EXAMPLE TERHADAP PENGUASAAN KATA BENDA BAHASA JEPANG SISWA KELAS X-IIS 4 SMA NEGERI 1 KERTOSONO TAHUN AJARAN 2013/2014

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

BJ システムについて Mengenai BJ System

HIKARI: E-Journal Pengajaran Jepang Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

Efektivitas Pembelajaran Aktif Teks Acak Menggunakan Media Kartu Kata Terhadap Kemampuan Membaca Kalimat Hiragana Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Sidoarjo

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

PELESAPAN SUBJEK DAN OBJEK TINJAUAN MAKNA PREDIKAT DALAM DRAMA HUNGRY! KARYA MOTOHASHI KEITA SKRIPSI OLEH: PUTRI NUZULAILI

KESALAHAN PENGGUNAAN KEIGO PADA MAHASISWA SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: AULIA ALFARABI ANESTYA NIM

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN GAIRAIGO (KATA SERAPAN) PADA SISWA KELAS BAHASA DI MAN REJOSO JOMBANG SKRIPSI. Oleh : RIA MA RIFATUN NISA

GAIRAIGO DALAM KOMIK GALS! VOLUME 1 DAN 2 KARYA MIHONA FUJII SKRIPSI OLEH : FIRDA NUR AMALINA NIM

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

SISTEM PENDIDIKAN PADA ZAMAN SHOUWA DI JEPANG DALAM NOVEL NIJUSHI NO HITOMI KARYA SAKAE TSUBOI

CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

Nadila Sholeha, Linna Meilia R., S.Pd., M.Pd. 1, Dr. Wawan Danasasmita, M.Ed. 2

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

Aryani Puspitasari S1 Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya,

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

PEGGUNAAN RAGAM BAHASA HORMAT (KEIGO) DALAM DRAMA ATTENTION PLEASE KARYA SATO YUICHI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI

PERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA

KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BANTU RASHII DAN MITAI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

WAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

Agustina, Haristiani, Sudjianto, Application of the Student Facilitator

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

PENGGUNAAN MEDIA FOTO SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT KOSAKATA NOMINA BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE

KESALAHAN PENGGUNAAN I-KEIYOUSHI DAN NA- KEIYOUSHI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI.

PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nim :

GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI. OLEH : Chandra Maulanna NIM

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

Margaretha Argadian Asmara, 2015

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan

HIKARI: E-Journal Pengajaran Jepang Universitas Negeri Surabaya.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

ANALISIS KONTRASTIF MAKNA IDIOM BAHASA JEPANG DENGAN BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA ME (MATA) SKRIPSI OLEH DYAH RETNO WIGATI NIM

ANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI

ANALISIS ALIH KODE CAMPUR KODE DALAM ANIME " DANSEI KOUKOUSEI NO NICHIJOU Ep.1 dan 3. Carla Amelia Iarr

PEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI. Oleh ALFA RODHY E.S NIM

PENGGUNAAN KONJUNGSI SOSHITE, SOREKARA, DAN SORENI DALAM MAJALAH NIPPONIA SKRIPSI OLEH LINA SUSANTI NIM

KONFLIK EKSTERNAL PADA TOKOH SUGURO DALAM NOVEL SUKYANDARU KARYA SHUSAKU ENDO SKRIPSI OLEH ANDHIKA FITRIYANA NIM

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

Dhiar Rachma Diyanthi, Melia Dewi Judiasri 1, Dianni Risda 2. Abstrak

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PERCAKAPAN ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI MALANG

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

KATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul

BAB 2. Landasan Teori

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAPAL HURUF KANA

Vina Pebriani 1, Dedi Sutedi 2, Nuria Haristiani 3

BAB III PROSES PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment.

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

ABSTRAK. Kata kunci : puisi, gaya bahasa, retorika, makna

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT TERHADAP PENGUASAAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG SISWA KELAS X SMA Fitri Rizkiyati S1 Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Dr. Ina Ika Pratita, M.Hum. Dosen S1 Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi Card Sort terhadap penguasaan pola kalimat bahasa Jepang siswa kelas X SMA dan respon siswa terhadap penggunaan strategi Card Sort dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang. Strategi pembelajaran Card Sort dalam penelitian ini berupa potongan-potongan kertas berbentuk kartu yang berisi materi pelajaran pola kalimat, dengan tujuan dapat mengungkapkan daya ingat terhadap materi yang telah dipelajari siswa secara aktif, sehingga dapat meningkatkan penguasaan pola kalimat bahasa Jepang. Data penelitian diperoleh dari hasil pre test dan post test serta angket respon siswa, kemudian diolah dan dianalisis dengan perhitungan statistik menggunakan rumus t-test dan t-signifikansi. Dari hasil analisis data menggunakan rumus t-test diperoleh hasil perhitungan perbedaan dua mean kelas kontrol dan kelas eksperimen t 6,81 > t (tabel ) 2,39 > t (tabel ) 1,67. Hal tersebut menujukkan bahwa penggunaan strategi Card Sort memeberikan pengaruh positif terhadap penguasaan pola kalimat bahasa Jepang siswa kelas X. Berdasarkan respon siswa sebanyak 70,31% menunjukkan bahwa penggunaan strategi Card Sort dapat meningkatkan penguasaan pola kalimat bahasa Jepang siswa kelas X. Kata Kunci: Strategi Card Sort, penguasaan, pola kalimat bahasa Jepang. 要旨 Card Sort は切れ紙で授業の材料として利甲してまた学習ストラテジーとしても機能している Card Sort は学習ストラテジーで日本語の授業法のバリエションの人欝である Card Sort を利甲する目的は生徒が授業の内容をはあくことができる この Card Sort を利甲することによって学習覚えることが活動的で現れている それで日本語の分析の能力が向上することができる 本研究の目的は : 第 1 国立シダユ高校十年生の日本語の文型の能力に対して Card Sort ストラテジー使用した影響が分かる それから 日本語の文型の学習に対する Card Sort ストラテジーを使用したが第 1 国立シダユ高校十年生反応が分かる データの元は日本語の文型のプレテスト及びポストテストで使った Card Sort ストラテジーの反応のアンケートも使用した t-test で分析した結果エクスペリメンクラスとコントロールクラス成績が増えた しかしコントロールクラスより エクスペリメンクラスの成績がよくなる t-test の結果は t 6,81 > t (tabel ) 2,39 > t (tabel ) 1,67 である アンケートの分析 70,31% に記基ついて Card Sort ストラテジーのは第 1 国立シダユ高校十年生の日本語の能力を向上することができる PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada sekolah formal seperti di SMA sudah banyak dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran umum, selain mata pelajaran bahasa Inggris. Muneo (1988:35) mengemukakan tujuan belajar bahasa Jepang oleh lembaga-lembaga pendidikan SMA kebawah yaitu untuk mengetahui tentang Jepang, bukan untuk menggunakannya sebagai alat untuk berhubungan dengan orang-orang Jepang. Sehingga tujuan mempelajari bahasa Jepang tidak berorientasi pada kemampuan aktif berbahasa. Menurut Muneo (1988:59) materi yang perlu disampaikan oleh pengajar sebagai dasar dalam mempelajari bahasa Jepang meliputi: arti kosa kata baru, definisi tentang pola kalimat, ucapan kosa kata/ungkapan baru, aksen dan intonasi kalimat, tata bahasa, arti kalimat, cara membaca dan menulis hiragana, katakana dan kanji, serta cara-cara membuat kalimat. Jika diperhatikan pada buku pelajaran bahasa Jepang yang digunakan untuk siswa SMA, materi dasar dalam pembelajaran bahasa Jepang menurut Muneo tersebut telah tercantumkan di dalamnya dan dikemas secara ringkas untuk menarik minat siswa serta mempermudah mereka dalam belajar 22

bahasa Jepang. Salah satu materi dasar yang tercantum dalam buku pelajaran bahasa Jepang untuk siswa SMA adalah pola kalimat dasar yang dilengkapi uraian/penjelasan tata bahasa dengan tujuan agar siswa tingkat pemula dapat memahami pola kalimat beserta penggunaannya dalam kalimat dan juga memahami fungsi dari masing-masing kata dilihat dari segi ketatabahasaan. Bukan semata-mata untuk mengajarkan sistem tata bahasa Jepang. Penguasaan pola kalimat yang disertai dengan pemahaman sejumlah kata (kosa kata) yang relevan dengan pola kalimat tersebut, sangat diperlukan dalam pembelajaran bahasa. Karena pada dasarnya penggunaan bahasa diungkapkan dalam bentuk kalimat-kalimat yang saling berkaitan. Suatu kalimat baik dalam bahasa Jepang maupun bahasa lainnya, memerlukan sebuah pola agar kalimat tersebut dapat dimengerti oleh lawan bicara. Menurut Alwi (2003:313) dilihat dari segi struktur internalnya, kalimat dan klausa keduanya terdiri atas unsur predikat (P) dan subjek (S) dengan atau tanpa objek (O), pelengkap atau keterangan (K). Sedangkan unsur kalimat dalam bahasa Jepang menurut Sutedi (2008:74-75) secara garis besarnya terdiri dari: (1) subjek (shugo/ 主語 ), (2) predikat (jutsugo/ 述 語 ), (3) objek (taishougo/ 対象語 ), (4) keterangan (joukyougo/ 状況語 ), (5) modifikator (shuushokugo/ 修 飾語 ) (6) konjungsi (setsuzokugo/ 接続語 ). Unsur atau bagian kalimat yang disusun menjadi kalimat yang benar dengan mematuhi kaidah tata kalimat yang berlaku dalam bahasa Jepang (bunpou/ 文法 ) akan melahirkan berbagai pola kalimat (bunkei/ 文型 ). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Jepang di SMA Negeri 1 Sidayu pada tanggal 30 Maret 2013, pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang di SMA Negeri 1 Sidayu selama ini diajarkan menggunakan metode ceramah. Menurut Sudjana (2002:77) metode ceramah adalah penuturan bahan pembelajaran secara lisan. Metode ceramah biasanya menggunakan media pembelajaran papan tulis. Pembelajaran bahasa dengan metode ceramah akan berhasil baik bila didukung oleh metode-metode yang lain. Sebenarnya guru dapat menyampaikan materi dengan strategi yang bervariasi, dan tentunya melibatkan peserta didik secara aktif. Strategi pembelajaran mengacu pada metode-metode yang digunakan siswa untuk belajar (Smith, 2009:12). Metode-metode ini berkisar dari teknik-teknik memperbaiki memori agar bisa lebih baik dalam belajar atau memperkirakan strategi-strategi dalam menghadapi ujian. Berdasarkan hasil angket pra penelitian yang disebarkan oleh peneliti pada tanggal 30 Maret 2103, sebanyak 68% dari 57 responden siswa kelas X mengalami kesulitan dalam membuat kalimat bahasa Jepang yang benar dan hanya 43% siswa yang memahami penggunaan pola kalimat bahasa Jepang. Menurut guru bahasa Jepang SMA Negeri 1 Sidayu, berdasarkan hasil ujian tengah semester 2 dalam membuat kalimat siswa sering melakukan kesalahan pada penggunaan partikel dan pemilihan kata yang tidak sesuai dengan pola kalimat. Materi pola kalimat bahasa Jepang pada kelas X juga baru disampaikan dengan metode konvensional pada semester 2, setelah siswa menguasai huruf hiragana dan katakana pada semester 1. Siswa cenderung merasa bosan dengan penyampaian materi sehingga kesulitan dalam memahami materi pola kalimat tersebut, akibatnya siswa mengalami kesalahan dalam megerjakan soal berbentuk kalimat yang mengaplikasikan pola kalimat. Hal yang demikian ditemukan pada saat siswa mengerjakan soal ulangan harian dan ujian tengah semester 2 yang khususnya pada kemampuan menulis kalimat berdasarkan pola kalimat yang ditentukan. Berdasarkan kesulitan yang dialami oleh siswa SMA Negeri 1 Sidayu tersebut, peneliti tertarik untuk menggunakan strategi dalam penyampaian materi pola kalimat dasar bahasa Jepang dengan strategi Card Sort (sortir kartu). Menurut Zaini (2008:50) strategi Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan. Penggunaan strategi Card Sort dalam penelitian ini diadaptasi dari penerapan strategi Card Sort dalam pembelajaran menurut Zaini (2008:50) berupa potonganpotongan kertas berbentuk kartu yang berisi materi pelajaran pola kalimat. Kartu tersebut terdiri atas kartu yang bertuliskan pola kalimat dan kartu yang bertuliskan contoh kalimat. Pembelajaran aktif model Card Sort ini menekankan pada keaktifan siswa dalam mengkategorikan contoh kalimat yang sesuai dengan pola kalimat yang telah diberikan. Pada kegiatan akhir diberikan pengembangan yakni materi yang dipresentasikan oleh siswa tidak semata-mata tercantum pada kartu, tetapi juga berdasarkan penguasaan materi yang dimiliki siswa. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai. Dengan diterapkannya strategi Card Sort menggunakan media kartu pola kalimat dan kartu contoh kalimat bahasa Jepang ini agar dapat mengungkapkan daya ingat terhadap materi yang telah dipelajari. Siswa terbantu dalam menghafal pola kalimat dan lebih mudah memahami penggunaan pola kalimat bahasa Jepang. 23

Sehingga siswa termotivasi untuk belajar membuat kalimat yang baik dan benar. Dengan demikian siswa dapat menguasai pola kalimat bahasa Jepang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui pengaruh penggunaan strategi Card Sort terhadap penguasaan pola kalimat bahasa Jepang siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Sidayu tahun ajaran 2012/2013 dan respon siswa terhadap penggunaan strategi Card Sort dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang. METODE Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan termasuk true experimental design dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perlakuan khusus yang diberikan pada kelas eksperimen adalah dengan menggunakan strategi Card Sort sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah yang didukung oleh strategi ekspositoris dalam penyampaian materi pola kalimat bahasa Jepang. Penelitian menggunakan data berupa angka dan pengolahan dan analisis data dilakukan dengan perhitungan secara statistik sehingga disebut penelitian kuantitatif. Data yang digunakan diperoleh dari hasil pre test dan post test, angket respon siswa dan analisis lembar pengamatan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sidayu Tahun Ajaran 2012/2013. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-3 sebagai kelas kontrol yang dipilih secara acak dengan masing-masing kelas berjumlah 32 siswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah soal pre test dan post test, angket respon siswa dan lembar pengamatan. Proses pengumpulan data dimulai dengan pelaksanaan pre test di awal penelitian pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kemudian pelaksanaan post test setelah pelaksanaan pembelajaran dengan perbedaan perlakuan menggunakan strategi Card Sort pada kelas eksperimen. Selanjutnya menyebarkan angket respon siswa dan terakhir mengobservasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen melalui lembar pengamatan yang diisi oleh guru bahasa Jepang. Data-data yang diperoleh dari hasil tes selama penelitian akan diolah dan dianalisis dengan penghitungan statistik. Menurut Arikunto (2010:53-54) pengolahan data adalah mengubah data mentah menjadi data yang lebih bermakna dilanjutkan dengan analisis data hingga mengarah pada kesimpulan. Langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data adalah sebagai berikut: a. Menentukan Uji Normalitas Penelitian ini menguji hipotesis yang telah dirumuskan menggunakan statistik parametris dengan menggunakan t-test. Menurut Sugiyono (2005:171) statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Penggunaan statistik parametris mengharuskan data setiap variabel yang dianalisis berupa sebaran normal. Oleh karena itu, uji normalitas perlu dilakukan untuk menguji kelas kontrol dan eksperimen apakah berdistribusi normal atau tidak (Arikunto, 2010:357). Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas dengan rumus chi kuadrat ( ) menurut Arikunto (2010: 360-363) adalah sebagai berikut: 1. Membuat ditribusi frekuensi nilai post test. 2. Menghitung mean (M) nilai post test dengan rumus: : Mean kontrol : frekuensi : nilai tengah 3. Menghitung Standar Deviasi (SD) nilai post test dengan rumus: 4. Membuat tabel uji normalitas dengan rumus chi kuadrat ( ). 5. Menentukan batas nyata tiap-tiap kelas interval. 6. Menghitung z-score dengan rumus: : nilai z-score : batas nyata : Mean Standar Deviasi 7. Mencari batas luar daerah dengan menggunakan batas nyata pada tabel % daerah kurva normal. 8. Menghitung luas daerah yaitu selisih antara kedua batasanya. 9. Menghitung. 10. Membuat tabel penolong uji normalitas dengan rumus chi kuadrat ( ). 11. Menghitung dengan rumus: 24

: nilai chi kuadrat : frekuensi observasi : frekuensi yang diharapkan 12. Menentukan taraf signifikansi, dipilih taraf kepercayaan 99% atau taraf signifikansi 1%. 13. Menentukan kriteria pengujian hitung yaitu jika hitung < tabel maka data berdistribusi normal. 14. Menyimpulkan hasil penghitungan. b. Menentukan Testing Signifikansi Data berupa hasil tes dari kelas kontrol dan eksperimen dinilai dengan menggunakan rumus t- test untuk sampel random bebas, sehingga perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat diketahui. Adapun rumus t-test menurut Arikunto (2010:349-351) sebagai berikut: 1. Membuat tabel penolong efektifitas pembelajaran. 2. Menghitung d masing-masing subjek d = nilai post test-nilai pre test 3. Menghitung mean dari perbedaan pre test dan post test dengan rumus: : Mean deviasi : nilai post test-nilai pre test 4. Menghitung deviasi masing-masing subjek. = d- : deviasi masing-masing subjek : nilai post test-nilai pre test : Mean deviasi 5. Menghitung jumlah kuadrat deviasi : kuadrat deviasi : nilai post test-nilai pre test 6. Menghitung t-signifikansi dengan rumus t-test sebagai berikut : : nilai t-test : Mean deviasi : kuadrat deviasi 7. Menyimpulkan hasil perhitungan. c. Menghitung Testing Signifikansi Perbandingan Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen. Langkah-langkah perhitungan testing signifikansi menurut Arikunto (2010:355): 1. Membuat tabel penolong perbandingan kelas kontrol dan kelas eksperimen. 2. Menghitung nilai rata-rata (mean) masingmasing kelas. = nilai rata-rata kelas kontrol = nilai rata-rata kelas eksperimen = jumlah beda kelas kontrol = jumlah beda kelas eksperimen = jumlah subjek 3. Menghitung dan = = = jumlah hasil kuadrat beda kelas kontrol = jumlah hasil kuadrat beda kelas eksperimen = hasil kuadrat dari jumlah beda kelas kontrol = hasil kuadrat dari jumlah beda kelas eksperimen = jumlah siswa 4. Menghitung uji = uji t signifikansi = nilai rata-rata kelas kontrol 25

kontrol = nilai rata-rata kelas eksperimen = jumlah subjek kelas kontrol = jumlah subjek kelas eksperimen = jumlah hasil kuadrat beda kelas = jumlah hasil kuadrat beda kelas eksperimen 5. Menyimpulkan hasil perhitungan. d. Pengujian Hipotesis Menurut Arikunto (2010:116) langkah-langkah pengujian hipotesis perbedaan dua mean adalah : 1. Merumuskan hipotesis Ho dan H 1 untuk t-test pada sampel-sampel yang berkolerasi. 2. Menentukan taraf kepercayaan. Dipilih taraf kepercayaan 99% atau taraf signifikansi 1% untuk dijadikan kriteria dalam penerimaan/penolakan hipotesis. 3. Menentukan kriterium diterima atau ditolaknya Ho. 4. Analisis data dengan menghitung t-test. 5. Menguji hipotesis dan penarikan kesimpulan. e. Analisis Data Angket Data yang diperoleh dari angket siswa dianalisis secara deskripsi, yaitu analisis persentase (%) perbutir pertanyaan. Hasilnya dalam bentuk persentase pertanyaan siswa dalam mengikuti pembelajaran pola kalimat dengan menggunakan strategi Card Sort. Persentase Nilai Perolehan Butir (Ridwan, 2008:89) Kriteria penilaian data akan di persentasekan lalu ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif, yaitu: 1. Sangat kuat : 76% -100% 2. Kuat : 51% - 75% 3. Lemah : 26% - 50% 4. Sangat lemah : 0% - 25% Dari teori di atas dapat disesuaikan dengan angket penggunaan strategi Card Sort, yaitu dengan pernyataan kalimat kualitatif sangat kuat (76% - 100%) menjadi sangat baik, kuat (51% - 75%) menjadi baik, lemah (26% - 50%) menjadi tidak baik, dan sangat lemah (0% - 25%) menjadi sangat tidak baik. Hasil pengujian normalitas kelas kontrol dan kelas eksperimen melalui tahapan-tahapan penghitungan disajikan dalam tabel dan komputasi data uji normalitas. Dari hasil tersebut diketahui bahwa: a. nilai hitung pada kelas kontrol sebesar 9,86 < tabel (1%, 6) = 16,8 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi nilai post test kelas kontrol tidak menyimpang dari distribusi normal atau berdistribusi normal. b. nilai hitung pada kelas kontrol sebesar 13,67 < tabel (1%, 6) = 16,8 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi nilai post test kelas eksperimen tidak menyimpang dari distribusi normal atau berdistribusi normal. Pada tahapan menentukan testing signifikansi dilakukan uji perbedaan dua mean pada kelas kontrol dan eksperimen untuk mengetahui adanya pengaruh pada kelas eksperimen. Testing signifikansi pada kelas eksperimen menggunakan rumus t-test. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa: a. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan pada kelas kontrol, diperoleh nilai t (kelas kontrol) = 5,52 > t (0,01, db) = 2,46 maka Ho ditolak dan H 1 diterima yang berarti bahwa: ada perbedaan signifikan antara Mpre dan Mpost pada kelas kontrol. b. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan pada kelas eksperimen, diperoleh nilai t (kelas eksperimen) = 6,52 > t (0,01, db) = 2,46 maka Ho ditolak dan H 1 diterima yang berarti bahwa: ada perbedaan signifikan antara Mpre dan Mpost pada kelas eksperimen. c. Hasil perhitungan uji t perbedaan dua mean antara kelas kontrol dan kelas eksperimen diketahui bahwa dan, dan harga kritik pada dan pada Sehingga diperoleh 1,67 < 2,39 < 6,81 atau 6,81 > 2,39 > 1,67. Maka dapat disimpulkan bahwa strategi Card Sort mempunyai pengaruh terhadap kelas eksperimen yaitu kelas X-1 SMA Negeri 1 Sidayu. Berdasarkan hasil analisis angket respon siswa, sebanyak 69,53% dari 32 siswa sebagai responden merasa kesulitan dalam menguasai pola kalimat bahasa Jepang. Dan 70,31% siswa menyatakan bahwa strategi Card Sort efektif digunakan dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang, sehingga sebanyak 74,22% siswa termotivasi dalam mempelajari pola kalimat bahasa Jepang. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1. HASIL DAN PEMBAHASAN 26

Tabel 1.1 Angket Pengaruh Penggunaan Strategi Card Sort terhadap Penguasaan Pola Kalimat Bahasa Jepang NO ASPEK YANG PENILAIAN DIUKUR 4 3 2 1 1 Pola kalimat bahasa Jepang sulit dikuasai. 5 15 12 0 2 Pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang menggunakan strategi 10 16 5 1 Card Sort sangat menarik. 3 Lebih mudah mempelajari pola kalimat bahasa Jepang 2 22 6 2 menggunakan strategi Card Sort. 4 Pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang menggunakan strategi Card Sort 4 21 5 2 meningkatkan minat belajar pola kalimat bahasa Jepang. 5 Pembelajaran dengan menggunakan strategi Card Sort dapat meningkatkan 5 20 5 2 penguasaan pola kalimat bahasa Jepang. 4 : Sangat Setuju 3 : Setuju 2 : Tidak Setuju 1 : Sangat Tidak Setuju Sedangkan berdasarkan lembar observasi kegiatan peneliti pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dengan menggunakan strategi Card Sort dapat membuat siswa antusias dan aktif. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Munthe (2009:83) pada tabel beberapa strategi yang sesuai dengan tingkat hasil belajar, yang mengkategorikan strategi Card Sort sesuai dengan pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan berpikir intelektual dari yang paling sederhana sampai yang kompleks. Strategi Card Sort ini digolongkan pada tingkatan comprehension, yakni menjelaskan dengan bahasa sendiri tentang definisi, data, fakta, atau nama benda. Dalam penelitian ini penerapan strategi Card Sort menekankan pada kegiatan aktif siswa dalam menjelaskan dengan bahasa sendiri tentang penggunaan pola kalimat bahasa Jepang. Inti pembahasan memberikan gambaran secara keseluruhan proses penelitian eksperimen yang dilakukan peneliti telah sesuai dengan prosedur maupun kerangka berpikir. Hasil pelaksanaan penelitian eksperimen di kelas kontrol terbukti efektif begitu pula di kelas eksperimen. Hasil analisis data post test di kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan adanya perbedaan positif yang signifikan dan strategi Card Sort mempunyai pengaruh terhadap kelas X-1 SMA Negeri 1 Sidayu Gresik sebagai kelas eksperimen. PENUTUP Simpulan Penelitian tentang pengaruh penggunaan strategi Card Sort terhadap penguasaan pola kalimat bahasa Jepang kelas X-1 SMA Negeri 1 Sidayu tahun ajaran 2012/2013 telah dilakukan. Berdasarkan penelitian tersebut terdapat simpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, yaitu: 1. Strategi Card Sort memberikan pengaruh positif yang signifikan pada penguasaan pola kalimat bahasa Jepang siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Sidayu tahun ajaran 2012/2013. Pengaruh positif ditunjukkan pada perhitungan perbedaan dua mean kelas kontrol dan kelas eksperimen yang diperoleh hasil t 6,81 > t (tabel ) 2,39 > t (tabel ) 1,67. Dari hasil perhitungan tersebut nilai t lebih besar dari tabel nilai t yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh pada kelas eksperimen. Fungsi penggunaan tabel nilai t telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi Card Sort dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang mempunyai pengaruh terhadap kelas eksperimen yaitu kelas X-1 SMA Negeri 1 Sidayu. 2. Penggunaan strategi Card Sort dalam pembelajaran penguasaan pola kalimat bahasa Jepang mendapatkan respon yang positif dari siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Sidayu tahun ajaran 2012/2013. Respon positif ditunjukkan oleh siswa, yaitu berdasarkan perhitungan angket respon siswa sebanyak 74,22% dari 32 siswa merasa tertarik dengan pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang yang menggunakan strategi Card Sort karena dapat membantu siswa dalam memahami penggunaan pola kalimat bahasa Jepang sehingga siswa termotivasi untuk mempelajari pola kalimat. Hal ini berarti bahwa strategi Card Sort efektif dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang. Hal tersebut didukung oleh hasil analisis lembar observasi kegiatan peneliti pada kelas eksperimen yang menunjukkan bahwa pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dengan menggunakan strategi Card Sort dapat membuat siswa antusias dan aktif. Saran Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi pengajar bahasa Jepang khususnya dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang. Tetapi hasil 27

penelitian ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu dapat dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Penggunaan strategi Card Sort lebih baik dilakukan secara berkelompok beranggotakan maksimal 4 orang dengan menggunakan sistem kompetisi karena dapat menjadikan siswa termotivasi dan bersemangat untuk menjadi yang terbaik. 2. Penggunaan Card Sort harus sesuai apabila digunakan untuk siswa yang sudah mendapatkan beberapa materi pola kalimat agar dapat membantu siswa dalam meningkatkan penguasaan pola kalimat bahasa Jepang. 3. Pada saat melakukan pembelajaran dengan menggunakan strategi Card Sort, guru sebagai pengamat harus benar-benar memantau siswa pada saat presentasi, sehingga dapat membenarkan jika ada penjelasan siswa yang kurang tepat. 4. Penggunaan strategi Card Sort dalam penelitian ini hanya sebatas pada pembelajaran pola kalimat dan dapat dikembangkan pada pembelajaran kata kerja maupun kata sifat oleh peneliti berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Amari. 2001. (PEA-PEA) Interaksi Belajar Mengajar Bahasa Jepang Dengan Cara Berpasangan 日本語の教授法. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Dewi, Primasari N. 2011. Panduan Pintar Bahasa Jepang. Yogyakarta: Indonesia Tera. Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muneo, Kimura. 1988. Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran Bahasa Jepang. Jakarta: The Japan Foundation. Munthe, Bermawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Rahmawati, Ita. 2011. Pengaruh Penerapan Permainan Pemilihan Kartu Terhadap Keterampilan Membaca dan Menulis Huruf Hiragana Siswa Kelas XI IPA SMA NEGERI 7 MALANG TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: PPBJ UNESA. Ridwan. 2008. Belajar Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Penelitian Pemula. Bandung: Alfabeta. Smith, Mark K. dkk. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Jogjakarta: Mirza Media Pustaka. Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudjianto. 2010. Metodologi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Jepang. Bekasi: Keisant Blanc. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alafabeta. Sutedi, Dedi. 2008. Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. Tim Penyusun Kurikulum Buku Teks Bahasa Jepang SMA. 2009. Buku Pelajaran Bahasa Jepang I, にほんご 1. Jakarta: The Japan Foundation Jakarta dan Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Manajemen Dikdasmen, Depdiknas. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka. Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya: Unesa Press. Zaini, Hisyam. dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Zuhria, Rizki. 2010. Pengaruh Penggunaan Metode Koopertif Teknik Make a Match Terhadap Kemampuan Membaca Huruf Katakana Siswa Kelas X SMAN 11 Surabaya Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: PPBJ UNESA. 昭和五十年. 日本国語大辞典第十七巻. 日本 : Shogakukan. 28