LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

dokumen-dokumen yang mirip
LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penambahan unit pembangkit. (Zein dkk, 2008), (Subekti dkk, 2008) meneliti

Studi Keandalan Sistem Kelistrikan Hingga Level Beban Tegangan Menengah di PT.Pupuk Kalimantan Timur Nama : Prita Lukitasari NRP :

ANALISIS KEANDALAN SISTEM 150 KV DI WILAYAH JAWA TIMUR

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik

ANALISA KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK JAKARTA DAN BANTEN PERIODE TAHUN

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

Suatu sistem tenaga listrik memiliki unit-unit pembangkit yang bertugas menyediakan daya dalam sistem tenaga listrik agar beban dapat terlayani.

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

STUDI KEANDALAN KETERSEDIAAN DAYA PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK PT PLN SISTEM SULSELBAR TAHUN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: STUDI KEANDALAN PLTP YANG MEMASOK SUBSISTEM 150 KV JAWA BARAT PADA TAHUN 2019

3 BAB III LANDASAN TEORI

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Waktu pengerjaan tugas akhir ini dimulai pada bulan Januari 2015, tempat

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

BAB II TEORI DASAR 2.1 Keandalan dan Gangguan Sistem Tenaga Listrik

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

Studi Keandalan Ketersediaan Daya Pembangkit Listrik pada Jaringan Daerah X

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

Studi Dampak Pemeliharaan Sistem Pembangkit Terhadap Keandalan Sistem Tenaga Listrik di PT. Petrokimia Gresik

KAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PROSES MARKOV KONTINYU (CONTINOUS MARKOV PROCESSES)

STUDI KEANDALAN DAN KETERSEDIAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP UNIT 2 PT. PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312

ANALISIS KEANDALAN SISTEM PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK PLN REGION 3 TAHUN

Jurnal Statistika: Teori dan Aplikasi Journal of Statistics: Theory and Application Universitas Padjadjaran SUSUNAN REDAKSI

PERTEMUAN #1 PENGANTAR DAN PENGENALAN PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT316 PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN

#12 SIMULASI MONTE CARLO

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

BAB 2 LANDASAN TEORI

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

STUDI RELIABILITY, AVAILABILITY DAN MAINTAINABILITY PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS PAYO SILINCAH UNIT 1 JAMBI

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Studi Keandalan Sistem Distribusi yang Terhubung ke Photovoltaic Menggunakan Metode Monte Carlo di PT. PLN (Persero) Distribusi Nusa Penida - Bali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diharapkan, membutuhkan informasi serta pemilihan metode yang tepat. Oleh

ada, apakah bisa dikatakan nilai yang didapat sudah baik atau tidak, serta mengetahui indeks keandalan ditinjau dari sisi pelanggan.

Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

KAJIAN AVAILABILITAS PADA SISTEM PARALEL

Universitas Bina Nusantara

BAB IV ANALISIS FUNGSI KARAKTERISTIK KONFIGURASI SISTEM GARVER EKSISTING 5 BUS

PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Kukuh Prabowo

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)

Yulius S. Pirade ABSTRAK

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA IMPLEMENTASI METODE PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MESIN MILLING PADA PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA. Wahyudi Susanto

Seminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO.

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia

KAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL. Riana Ayu Andam P. 1, Sudarno 2, Suparti 3

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

KEANDALAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERENCANAAN PERSEDIAAN KNIFE TC 63 mm BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. FILTRONA INDONESIA)

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON

Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik)

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

ANALISIS TINGKAT KENDALAN DAN PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN MESIN POMPA DISTRIBUSI PADA PDAM TIRTA MUARE ULAKAN SAMBAS

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

OPTIMASI JADWAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

Transkripsi:

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan, Anindya Apriliyanti P Indonesia Power UBP Suralaya, Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran yulius.indhra@indonesiapower.co.id, a.apriliyanti.p@gmail.com ABSTRAK. Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan akan listrik dapat dicukupi jika produsen listrik dapat menjaga pasokan listrik. Banyak faktor yang mempengaruhi terjaganya pasokan listrik, salah satunya adalah keandalan pembangkit listrik. PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Suralaya merupakan salah satu produsen listrik terbesar di Indonesia yang menyuplai sebagian besar persediaan listrik di jawa bali, yaitu sebesar 3400 MW. Untuk mengukur kemampuan pembangkit dalam memenuhi kebutuhan listrik, diperlukan sebuah indeks keandalan, yang dalam penelitian ini adalah Loss of Load Probability (LOLP) Index. Indeks LOLP dapat memberikan analisis secara statistik dengan menghitung peluang beroperasinya pembangkit atau yang dinamakan FOR. Selain itu analisis menggunakan LOLP dilengkapi dengan peramalan beban puncak, sehingga untuk waktu mendatang dapat diperoleh informasi berapa mhw yang harus dihasilkan agar kebutuhan listrik dapat tercukupi.penelitian ini mengambil lingkup pengamatan pada Unit 2, karena dari data yang diperoleh, Unit 2 merupakan unit yang lebih sering mengalami gangguan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa indeks keandalan Unit 2 pembangkit Suralaya adalah sebesar 97.24% dengan beban yang harus ditanggung unit 2 adalah antara 347.4 sampai 371,08 MWh. Kata Kunci: keandalan; peramalan; Loss of Load Probability Index 1. PENDAHULUAN Saat ini, listrik sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia. Kebutuhan akan listrik yang sangat besar, memacu produsen listrik untuk menjaga pasokan listriknya. Produsen listrik yang dalam hal ini adalah unit-unit pembangkit listrik, memiliki fungsi utama untuk menghasilkan daya, guna memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai konsumen. Salah satu perusahaan pembangkit listrik di Indonesia adalah PT. Indonesia Power, yang merupakan anak perusahaan PLN. PT. Indonesia Power (IP) merupakan perusahaan listrik yang memiliki daya mampu terbesar di Indonesia, dengan delapan Unit Bisnis Pembangkitan yang tersebar di seluruh pelosok nusantara.salah satu Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) yang menyuplai paling banyak energi listrik di jawa bali adalah UBP Suralaya, yaitu sebesar 3400 MW. Sebagai pembangkit dengan supply energi terbesar, UBP Suralaya berusaha menjaga pasokan listriknya, agar permintaan atau yang dalam istilah perusahaan adalah beban listrik, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 582

dapat dipenuhi. Jika daya yang dihasilkan lebih kecil daripada beban, maka akan terjadi peristiwa pemadaman listrik. UBP Suralaya memiliki tujuh buah unit pembangkit yang diberi nama Unit 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Unit 1-4 memiliki daya mampu sebesar 400MWh, sedangkan unit 5-7 sebesar 600 MWh. Ketidakmampuan pembangkit dalam memenuhi kebutuhan listrik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya disebabkan oleh gangguan yang terjadi dari dalam pembangkit. Mengatasi hal tersebut, maka dibutuhkan sebuah metode untuk menganalisis keandalan pembangkit.keandalan dapat dihitung melalui berbagai macam nilai indeks. Selama ini perusahaan telah melakukan perhitungan indeks keandalan, namun mesih bersifat deterministik. Artinya, evaluasi dilakukan setelah kinerja terjadi, kemudian diputuskan bahwa target semester mendatang harus melebihi pencapaian dari kinerja semester yang telah dihitung. Penelitian ini menggunakan Loss of Load Probability(LOLP), yaitu indeks keandalan yang mempertimbangkanpeluang suatu pembangkit ketika daya yang dihasilkan kurang dari beban.dengan indeks LOLP, maka perusahaan dapat memutuskan target semester mendatang berdasarkan pola dari semester lalu, dan dapat mengetahui peramalan beban, sehingga pembangkit dapat mengetahui kira-kira berapa beban yang harus ditanggung. Dengan LOLP pula, pembangkit akan mengetahui kemampuan untuk semester mendatang, apakah akan dapat memenuhi beban atau tidak. LOLP yang tinggi menunjukkan ketidakhandalan pembangkit sedangkan sebaliknya, LOLP yang rendah menunjukkan tingkat keandalan pembangkit yang tinggi. Penelitian ini mengambil sampel Pembangkit pada Unit 2, karena berdasarkan data, unit 2 merupakan unit yang paling sering mendapatkan gangguan. 2. METODE PENELITIAN Keandalan adalah peluang suatu sistem atau komponen dapat melaksanakan fungsinya dengan baik tanpa mengalami kegagalan pada kondisi dan waktu tertentu [1]. secara matematis, keandalan atau yang disebut sebagai reliabilitas merupakan fungsi dari waktu R(t), dengan, dan Didefinisikan pula bahwa: dimana, F dan, dengan = distribusi kumulatif dari distribusi kerusakan dan = fungsi densitas peluang dengan. Terminologi reliabilitas ini dapat pula digunakan untuk menentukan waktu rata-rata sistem tersebut hingga mengalami gangguan atau dinamakan denganmean time to failure (MTTF). Adapun fungsinya adalah sebagai berikut: (1) atau (2) Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 583

dengan adalah fungsi densitas up time (sistem berjalan sebagaimana mestinya) Selain MTTF, dari sistem yang repairable atau dapat diperbaiki, ada yang dinamakan dengan mean time to repair (MTTR). MTTR ini didapat dari rata-rata perbaikan sistem (µ). Adapun fungsinya adalah: (3) dengan adalah fungsi densitas down time (sistem berjalan tidak sebagaimana mestinya) Suatu sistem dikatakan handal jika dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, salah satunya adalah dapat memenuhi kebutuhan konsumen listrik. Kebutuhan yang sering disebut dengan beban itu haruslah lebih kecil dari daya yang dihasilkan perusahaan listrik. Maka dari itu perlu diketahui suatu indeks yang dapat mencerminkan keandalan pembangkit dilihat dari kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan konsumen dengan indeks Loss of Load Probability (LOLP) 2.1. Loss of Load Probability Index Kemungkinan bahwa pembangkit tidak dapat melayani beban atau kebutuhan konsumen tenaga listrik dinyatakan dalam indeks Loss of Load Probability atau biasa disebut dengan LOLP [2]. Dalam perhitungannya, LOLP melibatkan suatu faktor yang dinamakan FOR. FOR adalah sebuah faktor yang menggambarkan sering-tidaknya suatu unit pembangkit mengalami gangguan, biasanya diukur untuk masa satu tahun. Dalam istilah reliabilitas, FOR dapat juga disebut dengan unavailability. Unavalability adalah kebalikan dari availability yang artinya tingkat jaminan ketersediaan daya dalam sistem. Availability dapat dihitung dengan [3]: (4) sedangkan unavailability adalah (5) nilai unavailability atau FOR inilah yang akan mengekspresikan ketersediaan pembangkit untuk mendapatkan LOLP. LOLP merupakan indeks risk level dalam operasi sistem pembangkit listrik Apabila diinginkan tingkat jaminan operasi yang tinggi, maka risk level harus rendah atau LOLP harus kecil, dan ini berarti bahwa investasi harus tinggi untuk keperluan mendapatkan daya terpasang yang tinggi dan juga untuk mendapatkan nilai pembangkit dengan nilai Forced Outage Rate (FOR) yang rendah [2]. Selain itu, untuk mengetahui berapa nilai LOLP Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 584

khususnya untuk keperluan prediksi keandalan, maka perlu diketahui pola kinerja sistem berdasarkan data gangguan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dan prediksi nilai beban. Beban dapat diprediksi dengan metode peramalan menggunakan model ARIMA. Formula dari LOLP adalah: (6) dengan, = jumlah pembangkit yang outage dan n= jumlah sampel bangkitan. 2.2. Tahapan Analisis mulai Mulai Data beban Peramalan data beban menggunakan ARIMA Pengujian Asumsi Model dan hasil peramalan Data Gangguan Pembangkit Unit 2 Melakukan uji kecocokan distribusi peluang untuk menentukan fungsi distribusi peluang data gangguan Menghitung MTTF dan MTTR serta Nilai FOR Mendapatkan daya mampu dengan cara membangkitkan data pembangkit yang outage dari FOR Mendapatkan matriks cadangan daya dari daya mampu dikurangi dengan beban puncak Melakukan transformasi data cadangan daya surplus menjadi 0 dan cadangan daya outage menjadi 1 Menghitung LOLP dengan menjumlahkan keseluruhan data cadangan daya yang telah ditranformasikan dibagi jumlah N bangkitan Menampilkan indeks keandalan LOLP Selesai Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 585

Gambar 1.Flowchart Tahapan Perhitungan LOLP Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari perusahaan dengan data berupa data gangguan dalam tiap mesin pembangkit dan data beban mesin di UBP Suralaya tahun 2014. Unit pembangkit yang dipilih adalah Unit 2 UBP Suralaya, karena unit tersebut pada tahun 2014 terjadi paling banyak gangguan. Untuk menyelesikan permasalahan perusahaan, maka diperlukan tahapan analisis data seperti yang disajikan dalam flowchartpada Gambar 1. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tahapan analisis memberikan hasil bahwa uji kecocokan distribusi (goodness of fit) dari waktu antar kerusakan yang terjadi pada unit 2 pembangkit Suralaya adalah distribusi Weibull 2 parameter. Demikian halnya dengan waktu perbaikan (repair time) juga berdistribusi Weibull 2 parameter. Pengujian dilakukan dengan statistik uji Kolmogorov Smirnov serta Anderson Darling. Keduanya memberikan hasil yang serupa. Table 1, merupakan ringkasan dari hasil goodness of fit beserta taksiran parameternya. Tabel 1. Goodness of Fit Time to Failure dan Time to Repair MTTF MTTR Kolmogorov-Smirnov Kolmogorov-Smirnov Statistic 0.20658 Statistic 0.31968 P-Value 0.8723 P-Value 0.47423 0.05 0.02 0.01 0.05 0.02 0.01 Critical Value 0.51926 0.57741 0.61661 Critical Value 0.48342 0.53844 0.57581 Reject? No No No Reject? No No No Anderson-Darling Anderson-Darling Statistic Statistic Rank Rank 0.05 0.02 0.01 0.05 0.02 0.01 Critical Value 2.5018 3.2892 3.9074 Critical Value 2.5018 3.2892 3.9074 Reject? No No No Reject? No No No Estimate Parameter Estimate Parameter Beta = 0.29738 Theta = 511.32 Beta = 1.0922 Theta = 28.081 Taksiran parameter dipergunakan untuk menghitung nilai MTTF dan MTTR. Diperoleh hasil perhitungan MTTF = 1022.64 jam dan MTTR = 27.104 jam. Nilai MTTF menunjukkan bahwa rata-rata waktu menuju kerusakan atau gangguan berikutnya adalah setelah 1022.64 jam beroperasi, sedangkan MTTR merupakan rata-rata waktu perbaikan saat terjadi Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 586

gangguan, yaitu selama 27.104 jam. Dari nilai MTTF dan MTTR tersebut, kemudian dapat dihitung nilai FOR. Nilai FOR merepresentasikan ketidakmampuan system dalam menjamin ketersediaan daya. Kebalikan dari nilai FOR berarti jaminan unit 2 dalam memberikan ketersediaan daya adalah sebesar atau 97.418%. Dalam analisis lanjutan, peneliti harus melakukan simulasi dengan membangkitkan data yang bernilai antara 0 dan 1. Kemudian memberikan tanda 1, jika data bangkitan berada diluar range FOR dan 0 jika masih dalam range FOR. Peneliti membangkitkan berbagai macam N atau jumlah bangkitan data, untuk melihat kokonvergenan nilai LOLP. Untuk mendapatkan matriks cadangan daya, terlebih dahulu dilakukan peramalan data beban mingguan dengan menggunakan ARIMA. Beberapa model dicobakan, model terbaik dengan eror terkecil serta asumsi terpenuhi adalah ARIMA (1,0,1). Hasil peramalan yang dipakai adalah beban maksimum atau beban puncak. Peramalan beban untuk 30 periode, memberikan hasil beban yang harus ditanggung unit 2 adalah antara 347.4 sampai 371,08 MWh. Artinya pada semester pertama (bulan Januari sampai Juni 2015), pembangkit harus mampu memproduksi listrik paling tidak sebesar beban puncak tersebut agar kebutuhan listrik terpenuhi. Cadangan daya diperoleh dengan menghitung daya mampu berdasarkan simulasi data bangkitan yang telah diberi kode 0 atau 1 dan dikalikan dengan 400MWh (daya mampu unit 2), kemudian daya mampu dikurangkan dengan nilai beban puncak, yaitu 371.08. Saat daya mampu lebih besar dari beban, maka diperoleh cadangan daya, sebaliknya, jika daya mampu kurang dari beban, maka terjadi derated. Pengkodingan kembali dilakukan, nilai 0 jika terjadi cadangan daya, dan 1 jika terjadi derated/outage. Nilai LOLP akan dihitung dari jumlahan kode 0 dan 1 yang terjadi, kemudian dibagi dengan banyaknya data bangkitan. Tabel 2 adalah nilai LOLP dari berbagai macam ukuran data bangkitan, sedangkan Gambar 2 merupakan grafiknya. Tabel 2. Tabel Konvergensi LOLP No Jumlah Bangkitan LOLP 1 500 0.034 2 700 0.0342 3 1000 0.028 4 2000 0.028 5 3000 0.0276 6 4000 0.0277 7 5000 0.0276 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 587

Pada gambar 2, nilai LOLP mulai konvergen pada jumlah bangkitan sebanyak 2000 bangkitan sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa LOLP pada bulan Januari-Juni 2015 2015 adalah sebesar 0.0276, yang berarti adalah kemungkinan mesin mesin di Unit 2 Pembangkit Suralaya tidak dapat memenuhi beban adalah sebesar 2.76 %. Atau dengan kata lain peluang UBP Suralaya dapat memenuhi kebutuhan listrik adalah sebesar 97.24%. Gambar 2. Kurva Konvergensi untuk LOLP 4. SIMPULAN Dari berbagai analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa indeks keandalan Unit 2 pembangkit Suralaya adalah sebesar 97.24%. Artinya peluang UBP Suralaya dapat memenuhi kebutuhan listrik adalah sebesar 97.24%. DAFTAR PUSTAKA [1] Ebeling, Charles. 1997. An introducing to Reliability and Maintainability Engineering. McGraw Hill Co, Inc. [2] Priyanta, Dwi. 2000. Keandalan dan Perawatan. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November. [3] Marsudi, Djiteng. 2006. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta: Graha Listrik Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 588