ANALISA KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK JAKARTA DAN BANTEN PERIODE TAHUN
|
|
- Dewi Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TECHNOLOGIC, VOLUME 5, NOMOR 2 ANALISA KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK JAKARTA DAN BANTEN PERIODE TAHUN Erwin Dermawan 1, Agus Ponco 2, Syaiful Elmi 3 Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta Jakarta Pusat Indonesia Teknik Produksi Dan Proses Manufaktur Mekatronika, Jakarta Utara - Indonesia erwindermawan@yahoo.com 1, agus.ponco@polman.astra.ac.id 2 syaifulelmi@gmail.com 3 Abstrak Unit-unit pembangkit bertugas menyediakan daya dalam sistem tenaga listrik agar dapat terlayani. Unit pembangkit dapat mengalami gangguan setiap waktu. Gangguan tersebut meng akibatkan pembangkit tidak dapat beroperasi. Jika gangguan ini terjadi pada saat yang bersamaan atas beberapa unit pembangkit yang besar, maka ada kemungkinan daya tersedia dalam sistem berkurang sedemikian besarnya sehingga sistem tidak cukup dapat melaya ni. Keandalan sistem kelistrikan harus selalu dijaga dan ditingkatkan, agar kebutuhan dapat terlayani. Dengan demikian maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui baik atau tidaknya keandalan suatu sistem setiap tahun. Keandalan sistem kelistrikan dapat diketahui dengan menghitung nilai LOLP dengan satuan hari/tahun. Semakin kecil nilai LOLP maka semakin baik tingkat kendalan suatu sistem kelistrikan. Pada tahun sistem kelistrikan Jakarta dan Banten telah memenuhi standar. Nilai LOLP tahun 2011 adalah 0, hari, LOLP tahun 2012 adalah 0, hari, LOLP tahun 2013 adalah 0, hari Kata kunci : Keandalan, Loss of Load Probability (LOLP), Force Outage Rate(FOR). PENDAHULUAN Unit-unit pembangkit yang bertugas menyediakan daya agar terlayani, sewaktu-waktu dapat mengalami gangguan sehingga tidak dapat beroperasi. Ketika beberapa unit pembaangkit yang besar mengalami gangguan dan terjadi secara bersamaan, maka ada kemungkinan daya tersedia dalam sistem berkurang sedemikian besarnya sehingga sistem tidak mampu melayani. Dalam hal yang demikian terpaksa dilakukan pelepasan atau terpaksa sistem kehilangan, terjadi pemadaman dalam sistem. Beban berubah-ubah sepanjang waktu, maka forced outage yang berlangsung pada saat-saat puncak akan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap cadangan daya yang tersedia dibandingkan dengan forced outage yang berlangsung pada saat-saat rendah. Forced outage selain bisa dihitung kemungkinan terjadinya juga memberikan kemungkinan timbulnya pemadaman dalam sistem atau sering disebut kehilangan. Kemungkinan kehilangan dapat diketahui dari nilai indeks Loss of load probability (LOLP). Aplikasi teknik probability untuk evaluasi keandalan sistem tenaga listrik dikemukakan pertama kali pada tahun Konsep dari loss of load probability (LOLP) diperkenalkan pada tahun 1947 (J. Nanda dan M.L. Khothari, 1994). LOLP didefinisikan sebagai kemungkinan dimana kapasitas daya yang mengalami force outage melebihi dari cadangan daya pada sistem. LOLP ini dievaluasi untuk beberapa puncak sebagai representasi dari keandalan suatu sistem. TINJAUAN PUSTAKA Banyak penelitian telah dilakukan mengenai keandalan sistem tenaga listrik. Perkiraan mendapat perhatian yang cukup besar terutama guna perencanaan penambahan unit pembangkit. (Zein dkk, 2008), (Subekti dkk, 2008) meneliti keandalan berdasarkan perkiraan dan rencana operasi oleh PLN. ( Yawantoro dkk, 2012) meneliti keandalan sistem tenaga listrik Jawa Tengah dan DIY periode (Cheng dkk, 2009) meneliti model sistem keandalan dengan metode graph dimana model terdiri dari 3 level hirarki seperti pada gambar 2.1. Gambar 2.1. Model Level Hirarki Keandalan Sistem (Cheng dkk, 2009). Pada tugas akhir ini akan diteliti keandalan sistem pada level I disebut sebagai bulk power level, sebagaimana penelitian yang dilakukan Zein, dkk dan Subekti, dkk. Perbedaannya pada penelitian terdahulu menganalisa perkiraan ketersediaan daya sistem secara global sedangkan pada penelitian ini dianalisa 25
2 TECHNOLOGIC, VOLUME 5, NOMOR 2 keandalan sistem dengan memasukkan faktor operasi unit pembangkit dalam setahun. Daya tersedia dalam sistem tenaga listrik haruslah cukup untuk melayani kebutuhan teanga listrik dari pelanggan. Daya bergantung kepada daya terpasang unit-unit pembangkit dalam sistem dan juga bergantung pada kesiapan operasi unit-unit tersebut. Berbagai faktor seperti gangguan kerusakan dan pemeliharaan rutin, menyebabkan unit pembangkit menjadi tidak siap operasi. Keandalan operasi sistem tidak hanya bergantung pada cadangan daya tersedia dalam sistem tetapi juga pada besar kecilnya nilai FOR per tahun dari unit-unit pembangkit yang beroperasi. Keandalan operasi sistem akan makin tinggi apabila daya tersedia dalam sistem makin terjamin. Tingkat jaminan tersedianya (availability) dalam sistem bergantung pada : a. Besarnya cadangan daya tersedia b. Besarnya Forced Outage Hours unit pembangkit dalam satu tahun Resiko indeks LOLP dihitung dengan cara mencari perkiraan jumlah hari dimana puncak harian akan melebihi kapasitas tersedia. LOLP = P x t Keterangan : LOLP : nilai LOLP (probabilitas kehilangan ). P = nilai mutlak/absolute dari perkalian (nilai kombinasi1 - FOR1).(nilai kombinasi2 - FOR2).(nilai kombinasi ke-n FOR ke-n) t : waktu kehilangan. Kurva durasi digunakan untuk menghitung indeks LOLP dinyatakan dalam jumlah hari dalam periode yang ditentukan ketika diperkirakan melebihi kapasitas pembangkit yang tersedia. Indeks ini mengukur kecukupan keseluruhan unit pembangkit untuk memenuhi total sistem, tidak mempertimbangkan kendala transmisi atau sumber energi yang tersedia dalam sistem. Nilai LOLP dapat diperkecil dengan menambah daya terpasang atau menurunkan nilai Forced Outage Rate (FOR) unit pembangkit, karena dua langkah ini dapat memperkecil probabilitas daya tersedia b pada gambar 1 menjadi terlalu rendah sehingga memotong kurva lama dengan nilai t yang lebih lama. Standar PLN mengenai LOLP adalah 3 hari per tahun untuk sistem interkoneksi Jawa (JAMALI) hari dan 5 hari per tahun untuk sistem di luar Jawa. METODOLOGI PENELITIAN Alat yang digunakan dalam penelitian adalah microsoft excel. Microsoft excel berfungsi sebagai media untuk menghitung nilai kemungkinan yang muncul. Dengan memasukkan semua daya dan nilai FOR dari semua unit pembangkit di Jakarta dan Banten serta membuat kombinasi kemungkinan. Maka dapat dihitung nilai kemungkinan terjadinya. Gambar 3.1. Perhitungan nilai kemungkinan. Keterangan : Daya beroperasi perunit = daya dikali kombinasi kemungkinannya. Daya beroperasi total = jumlah daya dari semua unit. Daya trip = total daya dikurangi daya beroperasi. Kemungkinan setiap unit = nilai kombinasi dikurangi nilai FOR, hasil dibuat absolut agar tidak ada nilai negatif. Total kemungkinan = perkalian dari semua kemungkinan unit dalam satu baris kombinasi. Microsoft excel juga digunakan untuk membuat kurva durasi dari data selama setahun yang sudah disortir dari tertinggi sampai terendah. Kurva ini akan dipotongkan dengan daya beroperasi dari setiap kemungkinan. Dari pemotongan kurva dan daya beroperasi akan diperoleh waktu kehilangan (t) dari setiap kemungkinan. Nilai t akan digunakan untuk mencari LOLP. 3, , , , , t Kurva durasi Kapasitas daya Gambar 3.2. Perpotongan Kapasitas Daya dengan Kurva Durasi Beban. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data realisasi indeks kinerja pembangkit sistem tenaga listrik Jakarta dan Banten. Dari data ini akan diambil Daya Mampu Netto (DMN) dan nilai FOR dari setiap pembangkit, yang digunakan untuk menghitung nilai kemungkinan. b. Data. 26
3 TECHNOLOGIC, VOLUME 5, NOMOR 2 Data ini akan digunakan untuk membuat kurva durasi selama setahun. Penelitian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : a. Studi pustaka yaitu mencari dan merujuk berbagai literatur yang berhubungan dengan keandalan sistem tenaga listrik. b. Pengumpulan data yaitu mencari data dan indeks kinerja pembangkit se Jakarta dan Bnaten. c. Membuat kurva durasi dari data. Kurva menunjukkan selama 1 tahun, dibuat untuk 3 tahun dari tahun 2011 sampai tahun d. Menghitung nilai probabilitas kehilangan menggunakan aplikasi pada microsoft excel. e. Menganalisa keandalan sistem tenaga listrik dengan memotongkan daya beroperasi kedalam kurva. Dengan perpotongan ini akan didapat nilai t yang akan digunakan untuk menghitung LOLP. Jalan penelitian ini dapat digambarkan dangan flowchart berikut : 5 PLTA KRACAK #2 6,30 0,00 0,00 6 PLTA KRACAK #3 6,30 0,00 0,00 7 PLTU SURALAYA #1 371,5 7,09 0,07 8 PLTU SURALAYA #2 371,5 2,22 0,02 9 PLTU SURALAYA #3 371,5 3,22 0,03 10 PLTU SURALAYA #4 371,5 1,38 0,01 11 PLTU SURALAYA #5 575,2 0,30 0,00 12 PLTU SURALAYA #6 575,2 1,11 0,01 13 PLTU SURALAYA #7 575,2 0,49 0,00 14 PLTU SURALAYA #8 590,0 6,34 0,06 15 PLTU LABUAN #1 280,0 14,56 0,14 16 PLTU LABUAN #2 280,0 5,22 0,05 17 PLTU LONTAR #1 290,0 32,50 0,32 18 PLTU LONTAR #2 290,0 38,53 0,38 19 PLTU LONTAR #3 290,0 20,25 0,20 20 PLTGU PRIOK # ,5 1,46 0,01 21 PLTGU PRIOK # ,0 0,80 0,00 22 PLTGU PRIOK # ,0 1,22 0,01 23 PLTGU PRIOK # ,0 1,96 0,01 24 PLTGU PRIOK # ,1 0,73 0,00 25 PLTGU PRIOK # ,3 0,71 0,00 26 PLTGU PRIOK # ,5 0,85 0,00 27 PLTGU PRIOK # ,0 0,95 0,00 28 PLTGU MKRNG # ,0 1,70 0,01 29 PLTGU MKRNG #1.1 90,0 8,32 0,08 30 PLTGU MKRNG #1.2 90,0 2,59 0,02 31 PLTGU MKRNG #1.3 90,0 10,02 0,10 32 PLTGU MKRNG # ,0 1,04 0,01 33 PLTGU MKRNG # ,0 13,84 0,13 34 PLTGU CILEGON # ,0 27,84 0,27 35 PLTGU CILEGON # ,0 0,21 0,00 36 PLTGU CILEGON # ,0 7,13 0,07 37 PLTGU MKRNG # ,0 4,42 0,04 38 PLTGU MKRNG # ,0 10,61 0,10 39 PLTGU MKRNG # ,0 7,88 0,07 40 PLTGU PRIOK # ,0 0,00 0,00 41 PLTGU PRIOK # ,0 0,00 0,00 42 PLTGU PRIOK # ,0 0,00 0,00 43 PLTP SALAK #1 56,5 0,29 0,00 44 PLTP SALAK #2 56,5 0,54 0,00 45 PLTP SALAK #3 57,0 3,94 0,03 TOTAL 8909,2 242,26 2,25 Untuk menghitung nilai LOLP dibutuhkan nilai P dan t. Di bawah ini ditunjukkan cara menghitung nilai P dengan menggunakan aplikasi microsoft excel. Gambar 3.3. Flowchart kendalan sistem tenaga listrik. ANALISA DAN HASIL 4.1 LOLP tahun 2011 Jumlah unit pembangkit pada sistem tenaga listrik se-jakarta dan Banten tahun 2011 adalah 45 unit pembangkit. Tabel 4.1 Daya mampu netto (DMN) dan force outage rated (FOR) pembangkit tahun NO PEMBANGKIT DMN [MW] [%] 1 PLTA UBRUG #1 5,90 0,00 0,00 2 PLTA UBRUG #2 5,90 0,00 0,00 3 PLTA UBRUG #3 6,50 0,00 0,00 4 PLTA KRACAK #1 6,30 0,00 0,00 Gambar 4.1 Perhitungan Probabilitas tahun Dengan nilai P yang didapat dari perhitungan probabilitas, maka dapat ditentukan nilai t dengan memotongkan kapasitas daya tiap kemungkinan dengan kurva durasi. 27
4 TECHNOLOGIC, VOLUME 5, NOMOR PERPO TO NGAN KURVA DENGAN KAPASITAS DAYA DAYA (MW) 0 t1 t2 t3 t4 t5 kurva durasi P1 P2 P3 P4 WAKTU (JAM) 30 PLTGU MKRNG #1.2 90,0 2,59 0,02 31 PLTGU MKRNG #1.3 90,0 10,02 0,10 32 PLTGU MKRNG # ,0 1,04 0,01 33 PLTGU MKRNG # ,0 13,84 0,13 34 PLTGU CILEGON # ,0 27,84 0,27 35 PLTGU CILEGON # ,0 0,21 0,00 36 PLTGU CILEGON # ,0 7,13 0,07 37 PLTGU MKRNG # ,0 4,42 0,04 38 PLTGU MKRNG # ,0 10,61 0,10 39 PLTGU MKRNG # ,0 7,88 0,07 40 PLTGU PRIOK # ,0 0,00 0,00 41 PLTGU PRIOK # ,0 0,00 0,00 42 PLTGU PRIOK # ,0 0,00 0,00 43 PLTP SALAK #1 56,5 0,29 0,00 44 PLTP SALAK #2 56,5 0,54 0,00 45 PLTP SALAK #3 57,0 3,94 0,03 TOTAL 8909,2 250,26 2,33 Gambar 4.2 Perpotongan Kapasitas Daya dengan Kurva Durasi Beban tahun LOLP Total tahun , = 0, hari 24 Di bawah ini ditunjukkan perhitungan nilai P tahun LOLP tahun 2011 adalah 0, hari. 4.2 Data unit pembangkit tahun 2012 Jumlah unit pembangkit pada sistem tenaga listrik se-jakarta dan Banten tahun 2012 adalah 45 unit pembangkit. Tabel 4.2 Daya mampu netto (DMN) dan force outage rated (FOR) pembangkit tahun NO PEMBANGKIT DMN [MW] [%] 1 PLTA UBRUG #1 5,90 0,00 0,00 2 PLTA UBRUG #2 5,90 0,00 0,00 3 PLTA UBRUG #3 6,50 0,00 0,00 4 PLTA KRACAK #1 6,30 0,00 0,00 5 PLTA KRACAK #2 6,30 0,00 0,00 6 PLTA KRACAK #3 6,30 0,00 0,00 7 PLTU SURALAYA #1 371,5 8,09 0,08 8 PLTU SURALAYA #2 371,5 3,22 0,03 9 PLTU SURALAYA #3 371,5 4,22 0,04 10 PLTU SURALAYA #4 371,5 2,38 0,02 11 PLTU SURALAYA #5 575,2 1,30 0,01 12 PLTU SURALAYA #6 575,2 2,11 0,02 13 PLTU SURALAYA #7 575,2 1,49 0,01 14 PLTU SURALAYA #8 590,0 7,34 0,07 15 PLTU LABUAN #1 280,0 14,56 0,14 16 PLTU LABUAN #2 280,0 5,22 0,05 17 PLTU LONTAR #1 290,0 32,50 0,32 18 PLTU LONTAR #2 290,0 38,53 0,38 19 PLTU LONTAR #3 290,0 20,25 0,20 20 PLTGU PRIOK # ,5 1,46 0,01 21 PLTGU PRIOK # ,0 0,80 0,00 22 PLTGU PRIOK # ,0 1,22 0,01 23 PLTGU PRIOK # ,0 1,96 0,01 24 PLTGU PRIOK # ,1 0,73 0,00 25 PLTGU PRIOK # ,3 0,71 0,00 26 PLTGU PRIOK # ,5 0,85 0,00 27 PLTGU PRIOK # ,00 0,95 0,00 28 PLTGU MKRNG # ,0 1,70 0,01 29 PLTGU MKRNG #1.1 90,0 8,32 0,08 Gambar 4.3 Perhitungan Probabilitas tahun Untuk nilai t dapat dilihat pada gambar berikut, PERPOTONGAN KURVA DENGAN KAPASITAS DAYA 0 t1 t2 t3 t4 DAYA (MW) t5 Gambar 4.4 Perpotongan Kapasitas Daya dengan Kurva Durasi Beban tahun LOLP Total dalam satuan jam, jika dibuat dalam hari menjadi 14,22171 = 0, hari 24 LOLP tahun 2012 adalah 0, hari. 4.3 Data unit pembangkit tahun 2013 kurva durasi P1 P2 P3 P4 WAKTU (JAM) 28
5 TECHNOLOGIC, VOLUME 5, NOMOR 2 Jumlah unit pembangkit pada sistem tenaga listrik se-jakarta dan Banten tahun 2013 adalah 50 unit pembangkit. Tabel 4.3 Daya mampu netto (DMN) dan force outage rated (FOR) pembangkit tahun NO PEMBANGKIT DMN [MW] [%] 1 PLTA UBRUG #1 5,90 0,00 0,00 2 PLTA UBRUG #2 5,90 0,00 0,00 3 PLTA UBRUG #3 6,50 0,00 0,00 4 PLTA KRACAK #1 6,30 0,00 0,00 5 PLTA KRACAK #2 6,30 0,00 0,00 6 PLTA KRACAK #3 6,30 0,00 0,00 7 PLTU SURALAYA #1 371,5 0,13 0,00 8 PLTU SURALAYA #2 371,5 0,58 0,00 9 PLTU SURALAYA #3 371,5 1,63 0,01 10 PLTU SURALAYA #4 371,5 10,20 0,10 11 PLTU SURALAYA #5 575,2 2,00 0,02 12 PLTU SURALAYA #6 575,2 0,28 0,00 13 PLTU SURALAYA #7 575,2 0,59 0,00 14 PLTU SURALAYA #8 590,0 6,34 0,06 15 PLTU LABUAN #1 280,0 22,36 0,22 16 PLTU LABUAN #2 280,0 25,22 0,25 17 PLTU LONTAR #1 290,0 4,42 0,04 18 PLTU LONTAR #2 290,0 57,01 0,57 19 PLTU LONTAR #3 290,0 1,77 0,01 20 PLTGU PRIOK # ,5 0,62 0,00 21 PLTGU PRIOK # ,0 0,93 0,00 22 PLTGU PRIOK # ,0 1,90 0,01 23 PLTGU PRIOK # ,0 0,79 0,00 24 PLTGU PRIOK # ,1 2,17 0,02 25 PLTGU PRIOK # ,3 1,57 0,01 26 PLTGU PRIOK # ,5 17,26 0,17 27 PLTGU PRIOK # ,00 17,19 0,17 28 PLTGU MKRNG # ,0 1,89 0,01 29 PLTGU MKRNG #1.1 90,0 2,71 0,02 30 PLTGU MKRNG #1.2 90,0 0,71 0,00 31 PLTGU MKRNG #1.3 90,0 4,84 0,04 32 PLTGU MKRNG # ,0 1,75 0,01 33 PLTGU MKRNG # ,0 1,06 0,01 34 PLTGU CILEGON # ,0 99,45 0,27 35 PLTGU CILEGON # ,0 48,07 0,00 36 PLTGU CILEGON # ,0 7,61 0,07 37 PLTGU MKRNG # ,0 4,42 0,04 38 PLTGU MKRNG # ,0 10,61 0,10 39 PLTGU MKRNG # ,0 7,88 0,07 40 PLTGU PRIOK # ,0 3,63 0,03 41 PLTGU PRIOK # ,0 3,57 0,03 42 PLTGU PRIOK # ,0 20,87 0,20 43 PLTP SALAK #1 56,5 2,19 0,02 44 PLTP SALAK #2 56,5 5,75 0,05 45 PLTP SALAK #3 57,0 0,53 0,00 46 PLTU MKRNG #4 162,0 12,01 0,12 47 PLTU MKRNG #5 162,0 11,27 0,11 48 PLTP SALAK #4 61,0 0,46 0,00 49 PLTP SALAK #5 61,0 0,43 0,00 50 PLTP SALAK #6 61,0 0,39 0,00 TOTAL 9416,2 426,06 2,85 Pada tahun 2013 PLTP Salak menambah 3 unit pembangkit dengan kapasitas masing-masing unit pembangkit 61,0 MW. Disamping itu karena terus meningkat, maka dilakukan penambahan unit pembangkit yaitu PLTU MKRNG #4 dan PLTU MKRNG #5 dengan kapasitas 162,0 MW. Penambahan ini dimaksudkan untuk memenuhi yang setiap waktu selalu meningkat. Perhitungan nilai P tahun 2013 akan ditunjukkan pada gambar berikut, Gambar 4.5 Perhitungan Probabilitas tahun Untuk perpotongan kurva durasi dan kapasitas daya dapat dilihat pada gambar berikut, PERPOTONGAN KURVA DENGAN KAPASITAS DAYA DAYA (MW) t1 t2 t3 t4 t5 WAKTU (JAM) Gambar 4.6 Perpotongan Kapasitas Daya dengan Kurva Durasi Beban tahun LOLP Total dalam satuan jam, jika dibuat dalam hari menjadi 0, = 0, hari 24 LOLP tahun 2013 adalah 0, hari. kurva durasi 4.4 Analisa Hasil Perbandingan hasil LOLP dengan standar LOLP yang yang berlaku di PLN Jawa Madura Bali. Dari P1 P2 29
6 TECHNOLOGIC, VOLUME 5, NOMOR 2 perhitungan pada sub-bab 4.3 diperoleh nilai LOLP tahun , yaitu : Nilai LOLP tahun 2011 adalah 0, hari Nilai LOLP tahun 2012 adalah 0, hari Nilai LOLP tahun 2013 adalah 0, hari Untuk standar LOLP di PLN Jawa Madura Bali adalah 3 hari/tahun. Maka untuk tahun keandalan sistem telah memenuhi standar. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan keandalan sistem tenaga listrik dari tahun adalah : a. Pada tahun ada 40 unit pembangkit yang beroperasi. Tetapi tingkat keandalan masih lebih baik untuk tahun 2011, ini disebabkan oleh nilai FOR yang lebih kecil pada tahun Bisa kita lihat pada tabel 4.1 total Daya Mampu Netto mencapai 8909,2 MW dengan total FOR 242,26% dan pada tabel 4.2 total Daya Mampu Netto adalah 8909,2 MW dengan total FOR 250,26%. Maka nilai FORnya menentukan baiknya keandalan sistem. b. Untuk memenuhi kebutuhan pada tahun 2013 maka dilakukan penambahan 3 unit pembangkit pada PLTP Salak dengan masing-masing unit pembangkit 61,0 MW dan 2 unit pembangkit pada PLTU Muarakarang masing-masing unit pembangkit 162,0 MW. Penambahan pembangkit ini sangat mempengaruhi peningkatan keandalan sistem tenaga listrik pada tahun 2013, karena pada tahun 2013 kenaikan cukup tinggi yaitu dari 8908,2 MW menjadi 9416,2 MW pada tahun KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil yang didapatkan dari simulasi dalam penulisan tugas akhir ini, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Perhitungan LOLP dengan aplikasi microsoft excel pada sistem kelistrikan Jakarta dan Banten ini bernilai 0, hari/tahun pada tahun 2011, 0, hari/tahun pada tahun 2012, dan 0, hari/tahun pada tahun 2013,sehingga LOLP tahun telah memenuhi standar PLN yaitu 3 hari/tahun. 2. Faktor yang mempengaruhi tingginya nilai LOLP adalah karena nilai FOR yang tinggi, sebagai contoh pada tahun 2011 dan 2012 dengan total Daya Mampu Netto (DMN) yang sama namun dengan nilai FOR yang berbeda yakni 242,26% pada 2011 dan 250,26% pada Setiap tahun kebutuhan listrik selalu meningkat, untuk itu maka perlu dilakukan penambahan unit pembangkit dan perawatan unit pembangkit agar kebutuhan listrik dapat dipenuhi. 1. Agar selalu dilakukan pengecekan pada unit-unit pembangkit agar kondisi pembangkit selalu dalam keadaan prima dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. 2. Lakukan penambahan unit pembangkit jika kapasitas mulai mendekati kapasitas daya yang dihasilkan oleh pembangkit. 3. Usahakan nilai FOR selalu kecil, khususnya pada pembangkit-pembangkit besar. DAFTAR PUSTAKA [1]. Billinton, Roy & Allan, Ronald N., Reliability Evaluation Of Power Systems, 2 nd Edition, Plenum Press,New York and London. [2]. Cheng, Danling, 2009, September. Integrated System Model Reliability Evaluation and Prediction for Electrical Power Systems: Graph Trace Analysis Based Solutions, Virginia. [3]. J. Nanda dan M.L. Khothari, Emerging Trends in Power Systems, Proceedings of the Eight National Power Systems Conference. [4]. Marsudi, Djiteng, Operasi Sistem Tenaga Listrik, Graha Ilmu. [5]. Meliopoulos, Sakis; Taylor,David dan Singh,Chanan, 2005, April. Comprehensive Power System Reliability Assessment, PSERC Publication [6]. Prada, José Fernando, 1999, July. The Value Of Reliability In Power Systems - Pricing Operating Reserves -, Massachusetts Institute of Technology. [7]. Ridwan, Analisis Keandalan Sistem 150 Kv Di Wilayah Jawa Timur. [8]. Subekti, Massus; Sudibyo, Uno Bintang dan Ardit, I Made; Analisis Keandalan Sistem Perencanaan Pembangkit Listrik Pln Region 3 Tahun , Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia. [9]. Yawantoro,Bambang,Achmad, Analisis Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jawa Tengah dan DIY Periode Tahun [10]. Zein, Hermagasantos, Perkiraan Pasokan Daya Sistem Jawa-Madura-Bali Sampai Tahun 2016 Berdasarkan Indeks Lolp Satu Hari Per Tahun, POLBAN, Bandung. 5.2 Saran Berdasarkan hasil data analisa maka penulis merekomendasikan beberapa saran, yaitu: 30
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penambahan unit pembangkit. (Zein dkk, 2008), (Subekti dkk, 2008) meneliti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Banyak penelitian telah dilakukan mengenai keandalan sistem tenaga listrik. Perkiraan beban mendapat perhatian yang cukup besar terutama guna perencanaan penambahan unit pembangkit.
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN SISTEM 150 KV DI WILAYAH JAWA TIMUR
ANALISIS KEANDALAN SISTEM 150 KV DI WILAYAH JAWA TIMUR Ridwan Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111, Email : ridwan_elect@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: STUDI KEANDALAN PLTP YANG MEMASOK SUBSISTEM 150 KV JAWA BARAT PADA TAHUN 2019
STUDI KEANDALAN PLTP YANG MEMASOK SUBSISTEM 150 KV JAWA BARAT PADA TAHUN 2019 Abstrak Felycia Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta E-mail: felyciaa@gmail.com Tingkat
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN SISTEM PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK PLN REGION 3 TAHUN
ANALISIS KEANDALAN SISTEM PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK PLN REGION 3 TAHUN 2008-2017 Massus Subekti 1), Uno Bintang Sudibyo 2), I Made Ardit 3) Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Lebih terperinciSuatu sistem tenaga listrik memiliki unit-unit pembangkit yang bertugas menyediakan daya dalam sistem tenaga listrik agar beban dapat terlayani.
Suatu sistem tenaga listrik memiliki unit-unit pembangkit yang bertugas menyediakan daya dalam sistem tenaga listrik agar beban dapat terlayani. Unit pembangkit dapat mengalami gangguan setiap waktu yang
Lebih terperinciSimposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN X
OPTIMASI JADWAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Achmad Solichan 1* danmoh Toni Prasetyo 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciLOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)
BIAStatistics (2015) Vol. 9, No. 2, hal. 7-12 LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan
Lebih terperinciANALISA PENAMBAHAN IBT (INTER BUS TRANSFORMER) 500/150 KV GITET UNGARAN TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DI REGION JAWA TENGAH-DIY
ANALISA PENAMBAHAN IBT (INTER BUS TRANSFORMER) 500/150 KV GITET UNGARAN TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DI REGION JAWA TENGAH-DIY M Zainal Arifin H 1, Dr. Ir. Hermawan, DEA. 2, Susatyo Handoko,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) B 1 Penilaian Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jawa Bagian Timur Dan Bali Menggunakan Formula Analitis Deduksi Dan Sensitivitas Analitis
Lebih terperinciLOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)
LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan, Anindya Apriliyanti P Indonesia Power UBP Suralaya,
Lebih terperinciStudi Keandalan Ketersediaan Daya Pembangkit Listrik pada Jaringan Daerah X
Jurnal ELKOMIKA Vol. 5 No. 1 Halaman 93-105 ISSN (p): 2338-8323 Januari - Juni 2017 ISSN (e): 2459-9638 Studi Keandalan Ketersediaan Daya Pembangkit Listrik pada Jaringan Daerah X SYAHRIAL, KANIA SAWITRI,
Lebih terperinciBAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG
BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG 2007-2016 Dari keterangan pada bab sebelumnya, dapat dilihat keterkaitan antara kapasitas terpasang sistem pembangkit dengan
Lebih terperinciSTUDI KEANDALAN KETERSEDIAAN DAYA PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK PT PLN SISTEM SULSELBAR TAHUN
STUDI KEANDALAN KETERSEDIAAN DAYA PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK PT PLN SISTEM SULSELBAR TAHUN 2010-2020 Indar Chaerah Gunadin 1*, Zaenab Muslimin 2, Ikzan 3, Edy Sudrajat 4 Universitas Hasanuddin 1,2,3,4
Lebih terperinciEvaluasi Keandalan Perencanaan Pembangkit Wilayah Jawa-Bali dengan Mempertimbangkan Ketidakpastian Peramalan Beban
230 Evaluasi Keandalan Perencanaan Pembangkit Wilayah Jawa-Bali dengan Mempertimbangkan Ketidakpastian Peramalan Beban Avrin Nur Widiastuti 1, Sarjiya 2, Kukuh Arung Pinanditho 3, Eko Tri Prastyo 4 Abstract
Lebih terperinciSTUDI TENTANG INDEKS KEANDALAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK WILAYAH JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR STUDI TENTANG INDEKS KEANDALAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK WILAYAH JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Gunawan Eko Prasetyo*, Ir.Sulasno **, Susatyo Handoko, ST.MT ** Jurusan
Lebih terperinciOPTIMASI JADWAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA
OPTIMASI JADWAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Achmad Solichan 1* dan Moh Toni Prasetyo 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Uniersitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Waktu pengerjaan tugas akhir ini dimulai pada bulan Januari 2015, tempat
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Waktu pengerjaan tugas akhir ini dimulai pada bulan Januari 2015, tempat dilakukannya tugas akhir ini di Laboratorium Sistem Tenaga (STE) Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciPENILAIAN KEANDALAN SISTEM INTERKONEKSI 150 KV DI WILAYAH JAWA TENGAH DAN DIY DENGAN METODE MONTE CARLO
PENILAIAN KEANDALAN SISTEM INTERKONEKSI 150 KV DI WILAYAH JAWA TENGAH DAN DIY DENGAN METODE MONTE CARLO Fahmi, Ontoseno Penangsang, Adi Soeprijanto Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciStudi Keandalan Sistem Kelistrikan Hingga Level Beban Tegangan Menengah di PT.Pupuk Kalimantan Timur Nama : Prita Lukitasari NRP :
Presentasi Seminar Tugas Akhir (Genap 2011) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS Studi Keandalan Sistem Kelistrikan Hingga Level Beban Tegangan Menengah di PT.Pupuk Kalimantan Timur Nama : Prita
Lebih terperinciPERHITUNGAN INDEKS KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI SUMATERA BAGIAN SELATAN
KM-3 PERHITUNGAN INDEKS KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI SUMATERA BAGIAN SELATAN Ir. Rudyanto Thayib, Msc Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Jl. Raya
Lebih terperinciKEANDALAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
KEANDALAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK AGUS R UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA 1. PENGERTIAN DASAR Keandalan adalah kemungkinan suatu komponen atau suatu sistem menjalankan fungsinya
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS Dalam merencanakan membangun pembangkit untuk mendapatkan tingkat keandalan yang diinginkan, maka kita perlu tahu berapa besar kapasitas yang perlu dipasang dan kapan pemasangannya
Lebih terperinciAnalisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)
B-462 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) Achmad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi pelanggan, diperlukan berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu sama lain mempunyai
Lebih terperinciAPLIKASI MATLAB UNTUK PERAMALAN BEBAN JARINGAN DISTRIBUSI DI UPJ RANDUDONGKAL TAHUN
APLIKASI MATLAB UNTUK PERAMALAN BEBAN JARINGAN DISTRIBUSI DI UPJ RANDUDONGKAL TAHUN 2008-2013 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Elektro Universitas
Lebih terperinciKETERSEDIAAN TENAGA LISTRIK SISTEM TRANSMISI 500 KV BALI PADA TAHUN 2030
KETERSEDIAAN TENAGA LISTRIK SISTEM TRANSMISI 500 KV BALI PADA TAHUN 2030 Pasek Gede Guna Prabawa 1, I Ketut Wijaya 2, I Made Mataram 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Lebih terperinciPERHITUNGAN LOSS OF LOAD PROBABILITY (PROBABILITAS KEHILANGAN BEBAN) SISTEM TENAGA LISTRIK DI PT.PUPUK SRIWIDJAJA
Mikrotiga, Vol, No. 1 Januari 015 ISSN : 355-0457 PERHITUNGAN LOSS OF LOAD PROBABILITY (PROBABILITAS KEHILANGAN BEBAN) SISTEM TENAGA LISTRIK DI PT.PUPUK SRIWIDJAJA Rina Apriani 1*, Rudyanto Thayib 1 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PLTU adalah suatu pembangkit listrik dimana energi listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap yang memanfaatkan tekanan uap hasil dari penguapan
Lebih terperinciYulius S. Pirade ABSTRAK
Media Litbang Sulteng 2 (1) : 29 33, Oktober 2009 ISSN : 1979-5971 STUDI KEANDALAN KELISTRIKAN KOTA PALU 2007 BERDASARKAN SYSTEM AVERAGE INTERRUPTION DURATION INDEX (SAIDI) DAN SYSTEM AVERAGE INTERRUPTION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi gangguan di salah satu subsistem, maka daya bisa dipasok dari
1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Permintaan energi listrik di Indonesia menunjukkan peningkatan yang cukup pesat dan berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Dalam rangka
Lebih terperinciSISTEM KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI WAMENA KABUPATEN JAYAWIJAYA PROPINSI PAPUA. Martha Loupatty
SISTEM KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI WAMENA KABUPATEN JAYAWIJAYA PROPINSI PAPUA Martha Loupatty loupattyatha@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Musamus ABSTRAK
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam melakukan kehidupan sehari-hari. Besar kecilnya beban serta perubahannya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang, kelistrikan sudah menjadi salah satu hal terpenting dalam melakukan kehidupan sehari-hari. Besar kecilnya beban serta perubahannya tergantung pada
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA DENGAN OPSI NUKLIR
STUDI PERENCANAAN SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA DENGAN OPSI NUKLIR Rizki Firmansyah Setya Budi, Masdin (PPEN) BATAN Jl. Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta12710 Telp./Fax: (021) 5204243,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem tenaga listrik. Operasi sistem tenaga listrik mencakup tentang bagaimana daya listrik dibangkitkan
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) Mata Kuliah: Stabilitas dan Keandalan ; Kode: ; T: 2 sks; P: 0 sks Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini berisi definisi stabilitas sistem tenaga listrik,
Lebih terperinciAPLIKASI MATLAB UNTUK PERAMALAN BEBAN BERDASARKAN GOLONGAN TARIF JARINGAN DISTRIBUSI RANDUDONGKAL TAHUN
APLIKASI MATLAB UNTUK PERAMALAN BEBAN BERDASARKAN GOLONGAN TARIF JARINGAN DISTRIBUSI RANDUDONGKAL TAHUN 2008-2012 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR 2.1 Keandalan dan Gangguan Sistem Tenaga Listrik
BAB II TEORI DASAR 2.1 Keandalan dan Gangguan Sistem Tenaga Listrik Tujuan dari sistem tenaga listrik adalah untuk membangkitkan energi listrik lalu kemudian mentransmisikan dan mendistribusikannya ke
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN KETERJAMINAN ALIRAN DAYA DAN BIAYA PRODUKSI PLN SUB REGION BALI TAHUN TESIS
ANALISIS PERENCANAAN KETERJAMINAN ALIRAN DAYA DAN BIAYA PRODUKSI PLN SUB REGION BALI TAHUN 2008-2017 TESIS Oleh: ADI PURWANTO 06 06 00 30 64 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PASCASARJANA BIDANG ILMU
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut beberapa penelitian mengenai keandalan sistem tenaga listrik yang pernah dilakukan sebagai rujukan penulis guna mendukung penyusunan
Lebih terperinciANALISA KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DI WILAYAH LAMPUNG BERDASARKAN KETERSEDIAAN DAYA PADA TAHUN 2016 GUSTI AGUNG PUTRA YOGA
ANALISA KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DI WILAYAH LAMPUNG BERDASARKAN KETERSEDIAAN DAYA PADA TAHUN 2016 (Skripsi) Oleh GUSTI AGUNG PUTRA YOGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 ABSTRACT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Penelitian tentang peramalan beban puncak telah beberapa kali dilakukan sebelumnya. Gina (2012) dalam penelitiannya peramalan beban puncak untuk pertumbuhan
Lebih terperinciMAKALAH KEANDALAN PEMBANGKIT OLEH : KELOMPOK I
MAKALAH KEANDALAN PEMBANGKIT OLEH : KELOMPOK I M Rizki Ramadhan (14019451010) I Putu Yasa Darmadi (14019451007) Anton Nius Pratama Adi Putra (1419451002) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA METODE KOEFISIEN ENERGI UNTUK PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK PADA JARINGAN JAWA-MADURA-BALI
UNIVERSITAS INDONESIA METODE KOEFISIEN ENERGI UNTUK PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK PADA JARINGAN JAWA-MADURA-BALI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana KAFAHRI
Lebih terperinciPerencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran
56 Teknologi Elektro, Vol. 15, No. 1, Januari - Juni 2016 Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran I Putu Andithya Chrisna Budi 1, I. A. Dwi Giriantari
Lebih terperinciGambar 3.1 Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali
BAB III SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA BALI 3.1 Gambaran Umum Operasi Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali (STLJB) untuk sisi tegangan ekstra tinggi dan tegangan tinggi dikelola oleh PT PLN (Persero) Penyaluran
Lebih terperinciOptimasi Operasi Pembangkit Termis Dengan Metode Pemrograman Dinamik di Sub-Regional Bali
Optimasi Operasi Pembangkit Termis Dengan Metode Pemrograman Dinamik di Sub-Regional Bali T Ar Rizqi Aulia 1, I Made Ardita Y 2 Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia, Depok 16424 Tel: (021)
Lebih terperinciPeningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR)
Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR) Oleh: Putty Ika Dharmawati (2208100020) Dosen Pembimbing Prof.
Lebih terperinciStudi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 B-119 Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan Fauziah, Adi
Lebih terperinciAnalisa Kinerja Proteksi Gardu Induk Garuda Sakti Menggunakan Software Berbasis Visual Basic 6.0
Analisa Kinerja Proteksi Gardu Induk Garuda Sakti Menggunakan Software Berbasis Visual Basic 6.0 Shely Ayu Febriyanty*, Nurhalim**, Irsan Taufik Ali*** *Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik telah menjadi kebutuhan primer bagi kehidupan manusia modern. Ketersediaan energi listrik berhubungan erat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Lebih terperinciSTUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION
STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 PHOTO GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR) Rizky Kurniawan, Zulkarnaen Pane Konsentrasi
Lebih terperincigangguan terjadi secara bersamaan sistem tidak mampu melayani beban resiko
Jika gangguan terjadi secara bersamaan pada beberapa unit pembangkit yang besar, maka ada kemungkinan daya tersedia dalam sistem berkurang sedemikian besarnya sehingga sistem tidak mampu melayani beban.
Lebih terperinciManajemen Gangguan Jaringan Distribusi 20 kv Kota Surabaya berbasis Geographic Information System (GIS) menggunakan Metode Algoritma Genetika
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (01) ISSN: 7-9 (1-971 Print) B-1 Manajemen Gangguan Jaringan Distribusi 0 kv Kota Surabaya berbasis Geographic Information System (GIS) menggunakan Metode Algoritma Genetika
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA STUDI ANALISIS PROGRAM PERCEPATAN MW TAHAP I PADA OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA BALI TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA STUDI ANALISIS PROGRAM PERCEPATAN 10.000 MW TAHAP I PADA OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA BALI TESIS MOHAMAD TRESNA WIKARSA 08 06 42 45 54 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM MAGISTER TEKNIK
Lebih terperinciSistem Tenaga Listrik. 4 sks
Sistem Tenaga Listrik 4 sks TRAFO STEP UP 20/500 kv 500 kv 150 kv 150 kv INDUSTRI 20 kv BISNIS TRAFO GITET 500/150 kv TRAFO GI 150/20 kv PEMBANGKIT TRAFO DISTRIBUSI 220 V PLTA PLTD PLTP PLTG PLTU PLTGU
Lebih terperinciKeandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kv menggunakan Metode RIA
STUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV PADA PENYULANG GARDU INDUK SUKOLILO MENGGUNAKAN METODE RIA (RELIABILITY INDEX ASSESSMENT) Muhammad Yusuf Saifulloh S1 Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN PEMBANGKIT DI KALIMANTAN
BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN PEMBANGKIT DI KALIMANTAN 4.1. DATA YANG DI GUNAKAN Untuk melakukan analisis pengembangan sistem pembangkitan di Kalimantan berdasarkan kriteria keandalan, dimulai dengan menghitung
Lebih terperinciSTUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN
Mikrotiga, Vol 2, No. 1 Januari 2015 ISSN : 2355-0457 5 STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN Azzahraninna Tryollinna 1*, Rudyanto
Lebih terperinciINFRASTRUKTUR ENERGI DI PROVINSI BANTEN
INFRASTRUKTUR ENERGI DI PROVINSI BANTEN Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Jl. Raya Palima Pakupatan, Curug Serang; Telp / Fax : 0254
Lebih terperinciOperasi Sistem Tenaga Listrik
Daftar Isi i ii Operasi Sistem Tenaga Listrik Daftar Isi iii OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK Oleh: Djiteng Marsudi Edisi Kedua Cetakan Pertama, 2006 Hak Cipta Ó 2006 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciStudi Keandalan Sistem Distribusi yang Terhubung ke Photovoltaic Menggunakan Metode Monte Carlo di PT. PLN (Persero) Distribusi Nusa Penida - Bali
PROCEEDIG SEMIAR TUGAS AKHIR (2014) 1-6 1 Studi Keandalan Sistem Distribusi yang Terhubung ke Photovoltaic Menggunakan Metode Monte Carlo di PT. PL (Persero) Distribusi usa Penida - Bali Philipus Sampeliling
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Flow Chart Flow chart diagram alir digunakan untuk menggambarkan alur proses atau langkah-langkah secara berurutan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Flow chart diagram alir digunakan untuk menggambarkan alur proses atau langkah-langkah secara berurutan. 3.1.1 Flow Chart Optimisasi Pembagian Beban Mulai Mengumpulkan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Kegagalan Proteksi dan Koordinasi Rele Terhadap Indeks Keandalan Subsistem Transmisi 150kV Di Surabaya Selatan
JURAL TEKIK POMITS Vol. 1, o. 1 (2014) 1-5 1 Analisis Pengaruh Kegagalan Proteksi dan Koordinasi Terhadap Indeks Keandalan Subsistem Transmisi 150kV Di Surabaya Selatan Evril ursukma Kartinisari 1), I.G.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) mempunyai sistem transmisi listrik di Pulau Jawa yang terhubung dengan Pulau Bali dan Pulau Madura yang disebut dengan sistem interkoneksi
Lebih terperinciEvaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis)
Evaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis) Rahmad Santoso, Nurhalim Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciANALISIS KONTINGENSI GENERATOR PADA SISTEM TRANSMISI 500 KV JAWA BALI
ANALISIS KONTINGENSI GENERATOR PADA SISTEM TRANSMISI 500 KV JAWA BALI Ulfa Aulia 1, Tiyono 2, Lesnanto Multa Putranto 3 Abstract Contingency Analysis of 500 kv Java-Bali transmission systems shews the
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON
STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON I. N. Partawan 1, I. G. Dyana Arjana 2, A. I. Weking 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciSISTEM KELISTRIKAN DI JAMALI TAHUN 2003 S.D. TAHUN 2020
SISTEM KELISTRIKAN DI JAMALI TAHUN 2003 S.D. TAHUN 2020 Moh. Sidik Boedoyo ABSTRACT Jamali or Jawa, Madura and Bali is a populated region, in which about 60% of Indonesia population lives in the region,
Lebih terperinciAnalisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor
Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor Okki Dwi Bagus A. 1), Sulistyono, ST, MM 2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercubuana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prospek pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) sangat besar dan beragam. Berdasarkan data cadangan dan produksi energi terbarukan Indonesia 2007, (http://www.ebtke.esdm.go.id/energi/...pltmh.html)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Daya listrik memberikan peran sangat penting dalam kehidupan masyarakat serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi modren sangat tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari. Peralatan rumah tangga maupun industri hampir semuanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, dimana pada zaman yang modern ini sudah banyak alat pendukung kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Energi listrik dalam era sekarang ini sudah merupakan kebutuhan primer, dengan perkembangan teknologi, cara hidup, nilai kebutuhan dan pendapatan perkapita serta
Lebih terperinciStudi Dampak Pemeliharaan Sistem Pembangkit Terhadap Keandalan Sistem Tenaga Listrik di PT. Petrokimia Gresik
Studi Dampak Pemeliharaan Sistem Pembangkit Terhadap Keandalan Sistem Tenaga Listrik di PT. Petrokimia Gresik Paramita Dynaputri, Ontoseno Penangsang, I.G.N. Satriyadi Hernanda Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG
ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG Fahmi Ramadhan 1, Rukmi Sari Hartati 2, I Ketut Wijaya 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Email : ftejoee@gmail.com 1, rshartati@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu sumber kebutuhan hidup yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari manusia. Listrik sangat bermanfaat dalam kehidupan di era
Lebih terperinciSession 11 Interconnection System
Session 11 Interconnection System Tujuan Membahas persoalan-persoalan pembangkitan dalam sistem interkoneksi dalam kaitannya yang terjadi antara pusat-pusat listrik yang beroperasi dalam sistem interkoneksi,
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciKajian Potensi Kerugian Akibat Penggunaan BBM pada PLTG dan PLTGU di Sistem Jawa Bali
Seminar Final Project Power System Engineering Majoring of Electrical Engineering Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kajian Potensi Kerugian Akibat Penggunaan BBM pada PLTG dan PLTGU di Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Salah satu kebutuhan energi yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern seperti saat ini, energi listrik menjadi salah satu kebutuhan dasar dalam kehidupan masyarakat. Berbagai peralatan rumah tangga maupun industri saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi standar. Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan
Lebih terperinciOPTIMASI UNIT PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN PENAMBAHAN PASOKAN GAS DAN PEMANFAATAN PEMBANGKIT PLTU BATUBARA DI SISTEM JAWA BALI
OPTIMASI UNIT PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN PENAMBAHAN PASOKAN GAS DAN PEMANFAATAN PEMBANGKIT PLTU BATUBARA DI SISTEM JAWA BALI RETNO HANDAYANI 9107201614 SLAYA CLGON BLRJA KMBNG TMBUN CWANG MRTW R DEPOK BKASI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Profil Objek Penelitian Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) Pantai Baru Pandansimo (Kincir Angin dan Panel Surya) merupakan realisasi dari Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Lebih terperinciMANFAAT DEMAND SIDE MANAGEMENT DI SISTEM KELISTRIKAN JAWA-BALI
MANFAAT DEMAND SIDE MANAGEMENT DI SISTEM KELISTRIKAN JAWA-BALI 1. Kondisi Kelistrikan Saat Ini Sistem Jawa-Bali merupakan sistem interkoneksi dengan jaringan tegangan ekstra tinggi 500 kv yang membentang
Lebih terperinciAnalisis Keandalan Pembangkit Dengan Metoda Waktu dan Frekuensi di PT Djarum Kudus Krapyak C. Disusun Oleh : Nama : Yudha Haris NIM : L2F
Analisis Keandalan Pembangkit Dengan Metoda Waktu dan Frekuensi di PT Djarum Kudus Krapyak C Disusun Oleh : Nama : Yudha Haris NIM : L2F 36 59 I. Latar Belakang Gambar 1. Diagram Satu Garis Instalasi Tenaga
Lebih terperinciANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv
ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv I N Juniastra Gina, W G Ariastina 1, I W Sukerayasa 1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 1 Staff
Lebih terperinciANALISA SISTEM SUPLAI ENERGI LISTRIK DITINJAU DARI KEANDALAN SISTEM GENERATOR DI PERTAMINA PRABUMULIH
ANALISA SISTEM SUPLAI ENERGI LISTRIK DITINJAU DARI KEANDALAN SISTEM GENERATOR DI PERTAMINA PRABUMULIH Antonius Hamdadi Rio Oktafian Aryansyah Universitas Sriwijaya Abstract In this thesis aims to analyze
Lebih terperinciPembuatan Aplikasi Dashboard Strategic untuk Perencanaan Kapasitas Pembangkit Listrik yang Terintegrasi di Pulau Madura
Pembuatan Aplikasi Dashboard Strategic untuk Perencanaan Kapasitas Pembangkit Listrik yang Terintegrasi di Pulau Madura Addin Aditya 1) 1) Program Studi Sistem Informasi, STIKI Malang Jl. Raya Tidar No
Lebih terperinciEvaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-20 Periode Mei 2017
Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-20 Periode 12-18 Mei 2017 PT PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN BARAT KATA PENGANTAR Buku Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Khatulistiwa
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PENGEMBANGAN PEMBANGKIT WILAYAH BANGKA BELITUNG DENGAN OPSI NUKLIR
STUDI PERENCANAAN PENGEMBANGAN PEMBANGKIT WILAYAH BANGKA BELITUNG DENGAN OPSI NUKLIR Rizki Firmansyah Setya Budi, Suparman (PPEN) BATAN Jl. Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Telp./Fax: (021)
Lebih terperinciBAB IV STUDI ALIRAN DAYA
BAB IV STUDI ALIRAN DAYA 4.1. STUDI ALIRAN DAYA DENGAN PROGRAM E.T.A.P. Perubahan listrik menggunakan program yang dibuat dengan teliti untuk melakukan studi aliran daya dan stabiliti. Suatu program yang
Lebih terperinciMETODE KOEFISIEN ENERGI UNTUK PERAMALAN BEBAN JANGKA PENDEK PADA JARINGAN JAWA MADURA BALI
METODE KOEFISIEN ENERGI UNTUK PERAMALAN BEBAN JANGKA PENDEK PADA JARINGAN JAWA MADURA BALI Kafahri Arya Hamidie Konsumsi daya listrik mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan untuk peningkatan
Lebih terperinciProsiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:
ANALISIS PENGARUH PENGOPERASIAN PLTA WLINGI TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA BUS WLINGI JARINGAN 150 KV DENGAN METODE FAST VOLTAGESTABILITY INDEX ( ) SUB SISTEM GRATI PAITON REGION 4 Ajeng Bening Kusumaningtyas,
Lebih terperinciBAB III SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI JAWA-BALI
BAB III SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI JAWA-BALI 3.1 SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA-BALI Sistem tenaga listrik Jawa-Bali dihubungkan oleh Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (S.U.T.E.T.) 500 kv dan Saluran
Lebih terperinciDynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan
1 Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan Sheila Fitria Farisqi, Rony Seto Wibowo dan Sidaryanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBANSEBAGAI PENYEBAB MUNCULNYA ARUS NETRALDI SISI SEKUNDER TRANSFORMATOR 150/20KV GARDU INDUK JAJAR MENGGUNAKAN MATLAB
ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBANSEBAGAI PENYEBAB MUNCULNYA ARUS NETRALDI SISI SEKUNDER TRANSFORMATOR 150/20KV GARDU INDUK JAJAR MENGGUNAKAN MATLAB TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PROTEKSI GENERATOR PADA PUSAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR WONOGIRI
ANALISIS SISTEM PROTEKSI GENERATOR PADA PUSAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR WONOGIRI TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciEvaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-21 Periode Mei 2017
Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-21 Periode 19-25 Mei 2017 PT PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN BARAT KATA PENGANTAR Buku Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Khatulistiwa
Lebih terperinci