EVALUASI KINERJA JALAN PAJANG PARANGTEJO KABUPATEN SUKOHARJO TESIS

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI KONDISI JALAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF KINERJA FUNGSIONAL DAN STRUKTURAL (Studi Kasus Jalan Jayawijaya Surakarta)

ANALISIS KINERJA JALAN TANJUNG ANOM DALEMAN KABUPATEN SUKOHARJO TESIS

EVALUASI UMUR SISA RUAS JALAN KARTASURA KLATEN. Tugas Akhir

STUDI PENANGANAN JALAN RUAS BUNDER LEGUNDI AKIBAT PEKEMBANGAN LALU - LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan volume lalu lintas jalan khususnya di Kota Yogyakarta terus

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KOMPARASI PERENCANAAN OVERLAY DENGAN METODE BINA MARGA SKBI 1987, AASHTO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

Perancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

SUPADI NIM : NIRM :

BAB III METODOLOGI. Persiapan. Pengamatan Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Alternatif Pendekatan Masalah. Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder

DENY MIFTAKUL A. J NIM. I

PROYEK AKHIR. PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN PASURUAN-PILANG STA s/d STA PROVINSI JAWA TIMUR

KAJIAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI DAERAH IRIGASI (D.I) TEMPURAN DI KABUPATEN BLORA

Pembimbing : Ir. Agung Budipriyanto, M.Eng,P.hD

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN TUBAN BULU KM KM JAWA TIMUR DENGAN PERKERASAN LENTUR

BAB I PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat yang mempunyai

BAB V EVALUASI V-1 BAB V EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi. Aktifitas masyarakat seiring dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat

ANALISIS PENURUNAN UMUR RENCANA JALAN AKIBAT VOLUME KENDARAAN DAN KELEBIHAN MUATAN ( Studi Kasus Ruas Jalan Sukoharjo WonogiriKm )

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN PANDAN ARUM - PACET STA STA KABUPATEN MOJOKERTO JAWA TIMUR

PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN BANGKALAN BATAS KABUPATEN SAMPANG STA KABUPATEN BANGKALAN PROPINSI JAWA TIMUR

BAB III LANDASAN TEORI. Pada metode Bina Marga (BM) ini jenis kerusakan yang perlu diperhatikan

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

Joko Purwadi NIM : S

B2 STA STA KM

PROYEK AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BANGKALAN Bts.KAB SAMPANG STA MADURA, JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konsep penelitian ini adalah untuk mendapatkan tebal lapis perkerasan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR AKIBAT MENINGKATNYA BEBAN LALU LINTAS PADA JALAN SINGKAWANG-SAGATANI KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tugas Akhir. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 teknik sipil. diajukan oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROYEK AKHIR. PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. raya adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, perpindahan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh Negara Negara yang telah maju maupun oleh Negara yang sedang

SURVAI VISUAL UNTUK PENILAIAN KONDISI JALAN

TUGAS AKHIR - RC

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jalan sebagai salah satu sarana transportasi darat mempunyai peranan

EVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM PEDESAAN (Studi Kasus Minibus PO. Garuda Tiga jurusan Baturetno - Wonogiri) Tugas Akhir

Fitria Yuliati

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DI RUAS JALAN KALIURANG YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir. sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA DESAIN OVERLAY DAN RAB RUAS JALAN PONCO - JATIROGO LINK 032, STA KM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat secara keseluruhan (Munawar, 2004). Untuk tujuan tersebut, maka

PENDAHULUAN. Manfaat ditingkatkan/dibangunnya jalan desa untuk masyarakat pedesaan antara lain sebagai berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Peningkatan Ruas Jalan Ketapang Pasir Padi (KM PKP s/d KM PKP ) Di Kota Pangkalpinang Provinsi Kep.

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah kepemilikan kendaraan dewasa ini sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN 1. 2 LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS BINA MARGA KESIAPAN MENGHADAPI HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H/2014 M

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur yang menghubungkan satu daerah dengan daerah yang lain yang sangat penting dalam

PENENTUAN JENIS PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS: KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG) Dian Agung 1 Saputro

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS TEBAL LAPISAN PERKERASAN LENTUR JALAN LINGKAR MAJALAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KOMPONEN SNI

BAB III LANDASAN TEORI. jalan, diperlukan pelapisan ulang (overlay) pada daerah - daerah yang mengalami

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH KINERJA JEMBATAN TIMBANG KLEPU TERHADAP KONDISI RUAS JALAN SEMARANG - BAWEN (KM 17 KM 25)

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

BAB 3 METODOLOGI Metode Pengamatan

PENILAIAN KONDISI PERKERASAN PADA JALAN S.M. AMIN KOTA PEKANBARU DENGAN PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN DAN ASPHALT INSTITUTE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

PERHITUNGAN KINERJA BAGIAN JALINAN AKIBAT PEMBALIKAN ARUS LALU LINTAS ( Studi Kasus JL. Kom. Yos Sudarso JL. Kalilarangan Surakarta ) Naskah Publikasi

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III NIM NIM

BAB I PENDAHULUAN. barang atau orang yang dapat mendukung dinamika pembangunan daerah.

ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10. Oleh : ALLWIN MULATUA SILALAHI No. Mahasiswa : / TS NPM :

EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PEMELIHARAAN JALAN SECARA SWAKELOLA ( Study Kasus Pada Peningkatan Jalan Harjosari Pendem Di Kabupaten Karanganyar )

BAB I PENDAHULUAN. volume maupun berat muatan yang membebani jalan. Oleh karena perubahan

BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR. perumahan Puri Botanical Residence di jl. Joglo Jakarta barat. ditanah seluas 4058

BAB V VERIFIKASI PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sejalan dengan berkembangnya suatu kota atau wilayah dan meningkatnya kebutuhan manusia, infrastruktur jalan sangat diperlukan untuk menunjang proses

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG GARIS SEMPADAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam perencanaan lapis perkerasan suatu jalan sangat perlu diperhatikan, bahwa bukan cuma karakteristik

KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG GARIS SEMPADAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kata Kunci : Jalan Raya, Kerusakan Jalan, Metode Pavement Condition Index (PCI).

JURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERENCANAAN SIMPANG JALAN TIDAK SEBIDANG SEBAGAI SOLUSI AKIBAT PENINGKATAN ARUS LALU LINTAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN KERUSAKAN JALAN PROVINSI PADA RUAS NANGA PINOH SOKAN KABUPATEN MELAWI

jalan Jendral Urip Sumoharjo (tipe 4/2 D) DS = 0,67 jalan Walisongo (tipe 4/2 D) DS = 0,67 Khusus untuk jalan Siliwangi karena mempunyai DS = 0,85

Menunggu Jalur Lintas Selatan Pulau Jawa Menjadi Kenyataan

BAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang

Transkripsi:

EVALUASI KINERJA JALAN PAJANG PARANGTEJO KABUPATEN SUKOHARJO TESIS Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Teknik Sipil Diajukan Oleh : ACHMAD HUFRONI NIM. : S.1000.300.40 Program Studi : Magister Teknik Sipil Konsentrasi : Manajemen Infrastruktur Kepada : PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2005 ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata ke seluruh Wilayah Nusantara, Pemerintah berupaya memberikan dorongan dan dukungan semaksimal mungkin kepada masyarakat dan dunia usaha, demi perkembangan usaha seluas-luasnya. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah dengan memberikan pelayanan sebaik-baiknya dalam hal jasa transportasi, baik transportasi laut, udara maupun transportasi darat. Program-program pembangunan infrastruktur seperti prasaranya jalan dan jembatan beserta pemeliharaanya dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan teknologi, baik pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Propoinsi, Kabupaten maupun Pihak Swasta. Pada era otonomi daerah seperti saat ini, maka masing-masing pemerintah daerah dituntut harus mampu membangun dan mengembangkan diri, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya melalui berbagai bidang diantaranya sektor industri kecil. Begitu juga dengan Pemerintah Kabupaten/Kota di Wilayah Eks Karisedenan Surakarta seperti Sukoharjo dan sekitarnya. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan industri merupakan salah satu penyebab utama pertumbuhan lalu lintas di daerah Kabupaten dan Perkotaan, termasuk di Kabupaten Sukoharjo, khususnya pada ruas jalan Pajang-Parangtejo yang merupakan daerah industri dan perdagangan. Tingginya volume lalu lintas yang tidak diimbangi fasilitas pendukung yang memadai akan mengakibatkan semakin banyak jaringan jalan yang tidak berfungsi secara optimal. Akibatnya terjadi hambatan terhadap mobilitas barang dan jasa menuju pusat kegiatan khususnya aktivitas perekonomian yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi dan berdampak pada turunnya daya saing produk, sehingga dapat menghambat perkembangan perekonomian wilayah dan negara pada umumnya. Hal ini menuntut penyediaan jasa transportasi yang memadai dan lancar, sehingga dapat diandalkan sebagai pendukung perekonomian. 1

2 Status administrasi ruas jalan Pajang-Parangtejo adalah Jalan Kabupaten, dan termasuk kategori jalan semi perkotaan, kerena terletak pada perbatasan antara Kabupaten Sukoharjo dan Kotamadya Surakarta, serta disepanjang jalan banyak dibangun kawasan perumahan dan pertokoan. Ruas Jalan Pajang-Parangtejo juga termasuk jaringan jalan strategis, karena pada titik awal berhubungan dengan Kotamadya Surakarta dan pada titik ujung bersimpangan dengan Jalan Propinsi ( Gambar I.1 ). Jalan Pajang-Parangtejo mempunyai lebar 7,00 m dan panjang 5,580 km. Sedangkan jenis struktur perkerasannya mempunyai dua tipe yaitu untuk jalan lama selebar 5,00 m pada bagian tengah, terdiri dari lapis pondasi bawah batu pecah setebal 20 cm dengan ukuran 15/20 cm, lapis pondasi atas batu pecah setebal 8 cm dengan ukuran 3/5 cm dan 5/7 cm, serta lapis permukaan terdiri dari lapis pertama lapen setebal 5 cm, lapis kedua laston setebal 4 cm dan lapis ketiga laston setebal 4 cm. Untuk pelebaran 1,00 m sebelah kiri dan 1,00 m sebelah kanan terdiri dari lapis pondasi bawah agregat klas C setebal 15 cm, lapis pondasi atas agregat klas B setebal 15 cm serta lapis permukaan terdiri lapis pertama laston setebal 6 cm dan lapis kedua laston setebal 4 cm ( Gambar I.2 ). Kendaraan yang melintas di ruas jalan tersebut antara lain: sepeda motor, kendaraan ringan, bus sedang dan kendaraan berat. Dengan padatnya arus lalu lintas yang ada dan kondisi lapis permukaan jalan pada umumnya retak-retak, tergerus, sebagian berlubang dan ambles, serta umur lapis permakaan sudah cupuk lama, yakni 13 tahun, maka diperlukan adanya penanganan pada ruas jalan Pajang-Parangtejo. Agar hasilnya dapat berdayaguna dan berhasilguna secara maksimal, maka dalam penangannya dibutuhkan suatu manajemen yang baik, sehingga hasilnya mampu melayani kepadatan arus lalu lintas yang semakin meningkat, meskipun dana yang tersedia terbatas.

5 B. Perumusan Masalah Permasalahan-permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai beirkut: 1). Bagaimana mengetahui tingkat pelayanan yang diberikan oleh Jalan Pajang- Parangtejo. 2). Bagaimana mengetahui nilai kondisi perkerasan Jalan Pajang-Parangtejo. 3). Jenis perbaikan apa yang harus dilakukan agar penanganan jalan tepat sasaran. 4). Bagaimana menentukan rencana anggaran biaya untuk penanganan Jalan Pajang- Parangtejo. C. Batasan Masalah Untuk melaksanakan penelitian pada ruas jalan Pajang-Parangtejo diberikan batasan-batasan sebagai berikut : 1). Pemeriksaan jalan berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukoharjo dan pengamatan langsung secara visual. 2). Pengamatan kondisi jalan hanya dilakukan pada struktur perkerasan saja. 3). Data volume lalu lintas harian rata-rata berdasarkan hasil survai lapangan dan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukoharjo. 4). Untuk menentukan besarnya daya dukung tanah dasar dengan menggunakan pemeriksaan CBR lapangan. 5). Penanganan dalam mengatasi kerusakan jalan disesuaikan dengan hasil penelitian. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah sebagai berikut : a). Untuk mengetahui tingkat pelayanan ruas Jalan Pajang-Parangtejo. b). Untuk mengetahui nilai kondisi perkerasan Jalan Pajang-Parangtejo. c). Untuk menetapkan jenis penanganan yang sesuai dengan kondisi dan tingkat kerusakan yang ada d). Untuk menentukan rencana anggaran biaya penanganan jalan yang dibutuhkan.

6 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian antara lain : a). Memberikan masukan data atau pengalaman yang dapat dipakai sebagai pembanding bagi Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, khususnya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukoharjo dalam melaksanakan pengelolaan jalan yang nyaman, aman sesuai umur rencana dan efisien. b). Memberikan acuan atau referensi yang dapat digunakan oleh Pemerintahan Kabupaten Sukoharjo, khususnya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukoharjo. c). Mengefektifkan penggunaan alokasi dana untuk penanganan jalan. E. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai Evaluasi Kinerja dan Pemeliharaan Jalan Pajang- Parangtejo, Kabupaten Sukoharjo, adalah benar-benar asli, untuk penelitian sejenis tentang manajemen penanganan kerusakan jalan yang pernah diteliti adalah : 1). Penelitian evaluasi kinerja Ruas Jalan Duwet Giribelah Bayemharjo di wilayah Wonogiri (Kasto, 2003) jurusan Teknik Sipil UMS. Didapatkan hasil untuk Ruas Jalan Duwet Giribelah ITP ada : 4,57; nilai CBR : 2,40; DDT : 3,30; untuk umur rencana 1 tahun penambahan overlay : 6 cm, sedangkan umur rencana 5 tahun penambahan overlay : 8 cm, dan Ruas Jalan Giribelah Bayemharjo ITP ada : 4,57; nilai CBR : 1,80; DDT : 2,80; untuk umur rencana 1 tahun penambahan overlay : 6 cm, sedangkan umur rencana 5 tahun penambahan overlay : 9 cm. 2). Sutarto (2004) Evaluasi Kinerja Jaringan Jalan Kabupaten Klaten. Hasil yang didapatkan pada Ruas Jalan Pemuda jam puncak sebesar 2345 smp/jam dengan nilai rasio 0,878, maka masuk tingkat interval D dan memiliki prioritas rangking 9 sehingga pemeliharaan rutin dilaksanakan secara reguler, pada Ruas Jalan Klaten By Pass jam puncak sebesar 1743 smp/jam dengan nilai rasio 0,609; maka masuk tingkat interval C dan memiliki prioritas rangking 8 sehingga pemeliharaan rutin dilaksanakan secara reguler, pada Ruas Jalan Merbabu jam puncak sebesar 1457 smp/jam dengan nilai rasio 0,505 maka masuk tingkat

7 interval B dan memiliki prioritas rangking 6, sehingga membutuhkan overlay, pada Ruas Jalan Mayor Kusmanto jam puncak sebesar 1162 smp/jam dengan nilai rasio 0,416; maka masuk tingkat interval B dan memiliki prioritas rangking 5 sehingga membutuhkan overlay, pada Ruas Jalan Kopral Sayom jam puncak sebesar 917 smp/jam dengan nilai rasio 0,359; maka masuk tingkat interval B dan memiliki prioritas rangking 7 sehingga pemeliharaan rutin dilaksanakan secara reguler, pada Ruas Jalan Rajawali jam puncak sebesar 1378 smp/jam dengan nilai rasio 0,571; maka masuk tingkat interval C dan memiliki rangking 10 sehingga pemeliharaan rutin dilaksanakan reguler. 3). Sudaryo (2005), Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Jalan Kabupaten Boyolali ( Ruas Jalan Papringan-Tegal Rayung). Dengan hasil yang didapatkan, volume jam puncak sebesar 241 smp/jam, kapasitas jalan 1344,67 smp/jam, dengan nilai ratio 0,18, masuk interval tingkat pelayanan B, kelas jalan III. Nilai rata-rata PCI sebesar 48,27, dengan kondisi sedang (fair), diperlukan perbaikan lapis permukaan dengan Metode Perbaikan Setandar P2 ( pelaburan aspal setempat) sebesar 358 M2, P4 (pengisian retak) sebesar 246,21 M2, P5 (penambalan lubang) sebesar 442,62 dan P6 (perataan) sebesar 54 M2. ITPada sebesar 5,35, untuk umur rencana 10 tahun ITPperlu sebesar 9,2, dan ITP sebesar 3,85, diperlukan overlay setebal 10 cm dengan Laston. Biaya perbaikan sebesar Rp. 49.066.174,00, dan untuk overlay sebesar Rp. 2.905.402.695,00, total biaya sebesar Rp. 2.954.468.870,00. Perbedaan penelitian ini dan penelitian sejenis sebelumnya adalah sebagai berikut, untuk penelitian Kasto,2003 hanya menghitung tebal overlay, penelitian Sutarto, 2004 hanya menghitung tingkat pelayanan. Sedangkan perbedaan dengan penelitian Sudaryo, 2005 yaitu pada penelitian ini mengevaluasi jalan semiperkotaan, perbaikan kerusakan dengan menggunakan aspal padat pen 60-70 dan untuk analisis harga menggunakan analisa Bina Marga.