PELUANG BISNIS PENGIRIMAN BARANG MANIS RUKMINI D3-Manajemen informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. didirikan dengan berbagai layanan, mulai dari pengiriman barang secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman dan pertumbuhan perekonomian cenderung

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL.. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Wawancara dengan Ibu Nurhayati selaku Legal Staff di JNE Cabang Medan. 1. Bagaimana proses pengiriman barang yang dilakukan JNE

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat dan banyak bisnis online yang bermunculan. Seseorang dapat

Seluk-Beluk Jasa Pengiriman Barang yang Perlu Diketahui

REGISTER TRANSAKSI JUAL BELI TIKET DI WIEN TOUR JL. RAYA GAMBIRAN-DAYU PARK KM 1 SRAGEN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap kemajuan, Indonesia merupakan negara yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini mengharuskan setiap perusahaan menyusun strategi pemasaran.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JASA KARGO. Budi Maryanto

BAB I PENDAHULUAN. dan kondisi yang sesuai dengan keinginan, dalam jumlah yang tepat, pada waktu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian dan jumlah penduduk di suatu daerah. fasilitas transportasi yang cukup memadai untuk membantu kelancaran

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu

PATRANS CARGO PATRANS CARGO

BAB I PENDAHULUAN. ketahun menunjukkan kebutuhan masyarakat akan tersedianya sarana. menggunakan sepeda motor. Permintaan akan sepeda motor menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Awal mula transpotasi darat dimulai dengan munculnya pemakaian roda yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Arus barang domestik dan internasional dalam era globalisasi dewasa ini

I. PENDAHULUAN. pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. menghubungkan antara jaringan secara global, internet dapat juga disebut

Tanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. perlunya penerapan strategi pelayanan perusahaan yang tepat. Perkembangan dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis terutama dalam bidang transportasi menjadi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ir. Dicky Gumilang, MSc. Manajemen Rantai Pasokan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang ketat mendorong perusahaan- perusahaan untuk dapat tetap

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam

I. PENDAHULUAN. berlaku pada manusia tetapi juga pada benda atau barang. Perpindahan barang

DAN. Oleh: Nyak Ilham Edi Basuno. Tjetjep Nurasa

UPS Berkompetisi Secara Global Menggunakan Teknologi Informasi

Ir. Dicky Gumilang, MSc. Manajemen Rantai Pasokan

Lampiran Wawancara. P : Bagaimana sejarah PT. Sinar Mentari?

BAB I PENDAHULUAN. transportasi merupakan salah satu jenis kegiatan pengangkutan. Dalam. membawa atau mengirimkan. Sedangkan pengangkutan dalam kamus

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari suatu badan dengan nama Pos en Telegraafdients yang

BAB 2 INDUSTRI KARGO UDARA. Jumlah global lalu lintas kargo udara dunia adalah 202 miliar RTK (Revenue

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku

I. PENDAHULUAN. Pengangkutan terbagi dalam dua hal, yaitu pengangkutan orang dan/atau barang

BAB 1 PENDAHULUAN. bersaing ketat, selain itu juga membuat setiap perusahaan menyusun kembali

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan laju pertumbuhan penduduk

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan teknologi modern memberikan dampak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang usaha pelayanan jasa. Sehingga menuntut adanya persaingan atas pelayanan jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Transportasi laut sebagai bagian dari sistem transportasi nasional perlu di

BAB I PENDAHULUAN. Bandar udara merupakan lapangan terbang yang dipergunakan untuk. tidak dapat di jangkau oleh transportasi darat dan laut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marlok (1981), transportasi berarti memindahkan atau. mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang rendah dalam melakukan muat-bongkar barang dan upah. terciptanya peti kemas (container) (Amir MS, 2004:111).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kargo adalah semua barang yang dikirim melalui udara (pesawat terbang), laut (kapal) atau darat baik antar wilayah atau kota di dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA

BAB I PENDAHULUAN. identitas, informasi yang akhirnya digunakan sebagai alat pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi. Transportasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pengiriman barang telah menjadi kebutuhan utama setiap individu.

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kuatnya aliran PMA di industri pertambangan akan mendorong pertumbuhan

KEBIJAKAN SEKTOR PERHUBUNGAN DALAM RANGKA PENGANGKUTAN LIMBAH B3

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 9/KPPU/PDPT/IV/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Tingkat perkembangan ekonomi dunia dewasa ini ditandai dengan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Harus diakui bahwa globalisasi merupakan gejala yang dampaknya

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUT DAN PENUMPANG ANGKUTAN UMUM. yang mengangkut, (2) alat (kapal, mobil, dsb) untuk mengangkut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

BAB II LANDASAN TEORI

2013, No.38 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 2009 TENTANG POS. BAB I KETENTUAN UMUM Pa

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan akan jasa pengiriman barang. Banyaknya penduduk yang saling

BAB I PENDAHULUAN. belum adanya transportasi yang memadahi. Namun sekarang banyak

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Tugas Kelompok. Nama Kelompok : 12.4A.25. Jurusan Manajemen Informatika. AMIK Bina Sarana Informatika

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. hanya kebutuhan primer saja tapi kebutuhan lainnya, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. diberikan antara satu penyedia jasa (service provider) dengan pemberi jasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,

Badan Litbang Perhubungan telah menyusun kegiatan penelitian yang dibiayai dari anggaran pembangunan tahun 2010 sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. tempat wisata satu ke tempat wisata lainnya. tersebut menjadikan jalan di Kota Denpasar banyak terjadi kemacetan.

I. PENDAHULUAN. yang sangat banyak yaitu kurang lebih 210 juta, dengan total wilayahnya

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya pasar bebas AFTA (Asean Free Trade Area) juga NAFTA

Transkripsi:

PELUANG BISNIS PENGIRIMAN BARANG MANIS RUKMINI 11.02.8045 D3-Manajemen informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Pengiriman barang merupakan salah satu komponen utama dalam dunia perdagangan. Karena pada masa sekarang, perdagangan tidak harus terjadi dalam satu wilayah. Dalam hai ini Indonesia terdiri dari lebih 18.000 pulau yang ada dari Sabang sampai Merauke. Banyak hasil alam atau hasil produksi yang diwilayah tertentu dibutuhkan oleh wilayah lainnya. Sehingga pengiriman barang dari satu pulau kepulau lainnya sangat dibutuhkan. Lalu lintas pengiriman barang via laut menjadi primadona dalam dunia perdagangan, karena biaya yang dibutuhkan jauh lebih murah dibandingkan dengan moda transportasi lainya. Banyak pilihan biaya dan service yang disediakan oleh penyedia jasa pengiriman barang. Hal ini dipengaruhi oleh moda transportasi laut yang digunakan. Sebagai contoh : Pengiriman barang menggunakan kapal Break bulk lebih murah dari pada menggunakan kapal kargo container. Demikian pula akan berbeda lagi kalau kita pelakukan pengiriman dengan menggunakan kapal cepat / kapal pelni, biaya yang kita keluarkan pasti akan lebih mahal dari kapal break bulk dan kapal kargo container. Namun dalam segi waktu pengiriman menjadi lebih cepat. Biasanya penguna jasa pengiriman barang akan melihat tingkat urgenitas barang yang akan dikirim. Apabila barang yang akan dikirim cukup urgent maka barang akan dikirim menggunakan kapal cepat / kapal pelni, yang mempunyai kelebihan waktu tempuh lebih cepat. Walaupun biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman tersebut lebih mahal. Sebaliknya apabila barang yang akan dikirim tidak urgen dan memiliki nilai ekonomi yang tidak mahal, pengirim akan memilih moda pengiriman menggunakan kapal break bulk atau kapal cargo biasa. 1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka kegiatan usaha pengiriman barang dewasa ini cenderung terjadi peningkatan, banyak perusahaan pengiriman barang didirikan dengan berbagai layanan, mulai dari pengiriman barang secara reguler hingga layanan one day service (sehari sampai). Perusahaan pengiriman barang yang ada saat ini banyak berkembang, baik perusahaan pengiriman barang internasional (seperti : DHL, TNT, UPS, dsb) maupun perusahaan pengiriman barang domestik (seperti Titipan Kilat, Intrasco Kilat, dsb) makin bersaing secara ketat didunia pengiriman barang (kargo). Namun, dengan semakin banyak dan berkembangnya perusahaan pengiriman barang ini, berkembang pula kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan timbul dalam pengirimannya, baik itu resiko karena kesalahan/kelalaian pengirim maupun resiko oleh karena terjadinya overmacht. Resiko yang timbul dalam pengiriman barang oleh pengirim masih saja sering terjadi, resiko-resiko tersebut antara lain hilang, rusak, musnah oleh karena kesalahan/kelalaian pengirim maupun karena evenement. Dalam pelaksanaan pengiriman barang, antara perusahaan pengiriman barang yang satu dengan yang lainnya berbeda, ada yang disertakan dalam program asuransi adapula yang tidak, bagi pengiriman barang yang disertakan dalam asuransi pengiriman barang tentunya diklasifikasikan terhadap barang tertentu maupun keseluruhan bentuk barang yang akan dikirim oleh pengirim.pt. Pos Indonesia salah satu perusahaan nasional milik pemerintah,didalam pelaksanaan kegiatan usahanya, selain pengiriman surat dan layanan publik lainnya juga melayani pengiriman barang berupa Paket Pos, dimana dalam paket pos tesebut berbagai barang dapat dikirim ke berbagai wilayah yang ada di Indonesia maupun ke luar negeri, didalam pengiriman barang melalui paket pos pelayanan yang diberikan dibedakan berdasarkan jenis barang yang dikirim, layanan pengiriman, dan waktu pengiriman. Dalam pengiriman barang pada Paket Pos Ekspress Khusus tersebut, PT. Pos Indonesia sebelumnya telah melakukan perjanjian

pertanggungan terhadap kegiatan usaha pengiriman barang (kargo) yang dilakukan dengan Perusahaan Asuransi yang ditunjuk oleh pemerintah yaitu PT. Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO) dengan nama produk Asuransi Kargo, asuransi tersebut hanya mempertanggungkan barang-barang yang dikirim/diangkut menggunakan Kapal Laut dan Pesawat Udara, kemudian pengiriman melalui darat, resiko ditanggung sendiri oleh PT. Pos Indonesia. Dalam perjanjian asuransi tersebut, klausul-klausul yang diperjanjikan dituangkan sebagai polis yang merupakan suatu akta dalam perjanjian pertanggungan1, selanjutnya pihak PT. Pos Indonesia selaku tertanggung, berkewajiban membayar premi sebagai imbalan dari kewajiban penanggung untuk mengganti kerugian2 terhadap barang-barang yang dipertanggungkan kepada pihak asuransi. Dengan demikian asuransi terhadap Paket Pos Ekspress Khusus tersebut di atas, dipertanggungkan kepada PT. Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO) selaku perusahaan asuransi yang menanggung segala resiko yang mungkin timbul dari pengiriman yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia dengan menggunakan Kapal Laut maupun Pesawat Udara. Dari gambaran di atas, berkaitan dengan pengiriman barang paket PT. Pos Indonesia yang dikirim/diangkut menggunakan Kapal Laut maupun Pesawat Udara yang telah dipertanggungkan kepada PT. Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO), penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : PELUANG BISNIS PENGIRIMAN BARANG. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, maka dapat diperoleh suatu rumusan masalah sebagai berikut: control pengiriman barang yang dapat dilakukan dengan baik karena belum tersedianya fasilitas untuk mengontrol barang melalui webside,mekanisme atau jaringan pendukung control pengiriman barang yang belum tersedia,dan belum tersedianya basisdata dalam proses pengiriman barang. 2.PEMBAHASAN Hal-hal yang perlu dilakukan dalam usaha jaa pengiriman barang adalah sbb: 1.Tentukan Jenis Item

Peluang bisnis jasa Pengiriman Barang akan semakin berpotensi apabila Anda bisa melayani banyak item untuk dikirimkan. Kapasitas penyimpanan kendaraan Anda akan memainkan peranan besar dalam keputusan ini.jika Anda menangani surat-surat, paket-paket kecil, dan dokumen rahasia, Anda membutuhkan tas berkualitas tinggi dan tahan air. Jika Anda memutuskan untuk juga melayani jasa pengiriman untuk item yg lebih besar, seperti makanan, kargo medis, kargo industri, atau kotak besar lainnya, Anda memerlukan kendaraan yg bisa menampung semua itu. 2.Tentukan Daerah Operasi dan Jenis Alat Transportasi yg Akan Digunakan Apakah Anda akan menggunakan mobil atau mengandalkan sepeda motor untuk mengangkut barang-barang? Dgn mobil, Anda dapat mengambil dan mengirimkan barang melintasi kota, sementara sepeda membatasi Anda ke wilayah operasi yg agak sempit.jika Anda berada di pusat bisnis kota yg ramai dgn banyak firma hukum, bank, dan kantor lain yg dapat mendukung bisnis Anda, alat transportasi sepeda motor merupakan pilihan terbaik bagi pemula.sebaliknya, jika Anda tidak berada di pusat kota, bisnis kurir dgn menggunakan mobil adalah suatu keharusan. Selain itu, mobil bisa menjangkau wilayah yg luas. Semakin luas jangkauan operasi Anda, maka bisnis akan lebih banyak mendatangkan keuntungan. 3.Membuat Bisnis Anda Resmi Jika Anda benar-benar dalam mencoba peluang bisnis jasa ini, buatlah bisnis Anda tercatat secara resmi. Kunjungi instansi pemerintahan terkait untuk mendapatkan izin usaha. 4.Tentukan Biaya Tentukan biaya rata-rata, jam operasional, biaya tambahan, batas Pengiriman Barang dan layanan lainnya yg ditawarkan. Gunakan ini sebagai titik awal Anda untuk menetapkan kriteria bisnis Anda. 2.1 Prosedur Sistem yang berjalan Prosedur system yang sedang berjalan ini dapat terbagi menjadi beberapa prosedur-prosedur tertentu yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan

membentuk satu system, prosedur-prosedur tersebut adalah sebagai berikut : 2.1. 1. Proses Transaksi Penjualan Pelanggan memesan barang yang diinginkan secara langsung. Pelanggan melihat daftar harga dan dicatat ke daftar harga yang diinginkan, setelah itu catat data penjualan sebagai bukti pelunasan pembayaran barang secara tunai, maka penjual akan membuatkan tanda bukti pelunasan pembayaran yaitu berapa faktur penjual. 2.1. 2. Proses Faktur Setelah proses pemesanan barang dan pembayaran selesai, maka barang tersebut dikirimkan ke pelanggan berdasarkan Faktur. 2.1.3. Proses Laporan Penjualan Bagian keuangan mencatat hasil penjualan secara tunai dan hasil pengiriman ke pelanggan. Selanjutnya catatan tersebut dijadikan laporan dan diberikan kepada Pimpinan. 3.KESIMPULAN Pada prinsipnya ada beberapa peluang bisnis yang dapat dicoba bagi calon lulusan atau lulusan perguruan tinggi seperti bisnis sebagai pengirim barang. Prospek dan peluang usaha jasa pengiriman barang sangat bagus namun sebelumnya perlu dilakukan riset yang mendalam. Jasa Pengiriman Barang Bidang jasa merupakan bidang yg menawarkan pelayanan yg mementingkan membantu konsumen dalam berbagai hal. Dalam bidang jasa, kepuasan konsumen menjadi prioritas. Berbagai kemudahan ditawarkan dalam bidang jasa. 4.DAFTAR PUSTAKA http://peluangusaha-oke.com/peluang-usaha-jasa-pengiriman-barang/ http://www.google.co.id/search?q=kesimpulan+pengiriman+barang&ie=utf-8&oe=utf- 8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a#hl=id&client=firefoxa&rls=org.mozilla:en-US%3Aofficial&sclient=psyab&q=PEMBAHASAN+pengiriman+barang&oq=PEMBAHASAN+pengiriman+barang&aq=f &aqi=&aql=&gs_sm=3&gs_upl=136l136l1l1214l1l1l0l0l0l1l580l580l5-1l1l0&gs_l=serp.3...136l136l1l1214l1l1l0l0l0l1l580l580l5-1l1l0.frgbld.&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&fp=fe2a1b8071731a66&biw=1024& bih=581