MAKALAH. Oleh Kusyeni

dokumen-dokumen yang mirip
MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

RANI HANDAYANI NIM

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCANNING DI KELAS VI SDN SUKAGALIH 5 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2

Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: DIDA LINDA NPM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KADUNGORA GARUT MAKALAH. Oleh. Dede Anisa 1021.

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan terjun ke masyarakat. keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 5 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

MAKALAH JURNAL PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT DENGAN TEKNIK MENYUSUN KATA ACAK SISWA KELAS III SDN TAMBUN 06 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

Menulis Paragraf Induktif dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Quantum Writing

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

MODEL PEMBELAJARAN PROSA DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IXA SMP PASUNDAN 2 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI PADA SISWA KELAS IX

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Karena sangat penting penggunaan dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE DISCOVERY DI KELAS XI SMKN 1 TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

Amsih NIM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL(CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN MANDALASARI 4

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

SUWANGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGUMUMAN DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV DI SDN JAYARAGA 1 TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA MAJALAH DI KELAS VIII SMPN 2 CIKAJANG GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCANNING DI KELAS V SDN CIKANDANG 1 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TELAGASARI - KARAWANG. Djuwitaningsih ABSTRAK

MAKALAH. Oleh ETI SUHARTINI

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

L I S N I A W A T I NPM

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ACTIVE LEARNING DI KELAS VIII SMPN 2 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa

UJI COBA PENGGUNAAN PENDEKATAN INTEGRATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS 5 SDN KADUNGORA 1 GARUT MAKALAH.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN WHOLE LANGUANGE PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRAMATISASI PADA SISWA KELAS X SMA YPI SUKAWENING GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MALAKAH

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL. ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti

MIMIN SETIAWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEDUKTIF KAUSAL (SEBAB AKIBAT) DI KELAS V SDN SUKAGALIH 3 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Kusyeni 1021.0939 DAN SEKOLAH T INGG I KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEDUKTIF KAUSAL (SEBAB AKIBAT) DI KELAS V SDN SUKAGALIH 3 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 Kusyeni 1021.0939 Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep, dan proses dan hasil kegiatan belajar mengajar, dengan menggunakan metode deduktif kausal di kelas VI SDN Sukagalih 2 Tarogong. Hipotesis penelitian ini yakni model pembelajaran menulis paragraf dengan menggunakan metodededuktif kausal cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis paragraf. Adapun populasinya sebanyak 60 siswa yang diambil ini adalah kelas VI A. Sedangkan sampelnya berjumlah 30 siswa. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara pre tes dan pos tes maka penelitian ini menggunakan metode deduktif kausal.berdasarkan perhitungan statistik sederhana diketahui persentase hasil pretes kemampuan menulis paragraf adalah 66,86 %.Sedangkan persentase pos tes kemampuan menulis paragraf adalah 73,56 %. Dari data di atas jelaslah menulis paragraf dengan menggunakan metode deduktif kausal sangat efektif, karena adanya peningkatan persertase sebesar 6,7%.Oleh karena itu dan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran menulis paragraf dengan menggunakan metode deduktif kausal cukup efektif, dalam meningkatkan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode deduktif kausal sebaiknya diterapkan di SD. Kata Kunci : Menulis Paragraf, Deduktif Kausal PENDAHULUAN Kegiatan karang mengarang merupakan puncak dari semua aspek berbahasa Indonesia. Aktivitas yang hanya meliputi menyimak, berbicara. dan membaca sebagaimana yang kini dilakukan mengakibatkan potensi berbahasa anak kurang berkembang. Akibatnya pihak yang menerima lulusan siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah mengeluh karena kurangnya kompetensi yang dimiliki siswa. Mereka mengharapkan kegiatan karang mengarang dan kompetensi dalam menulis perlu diupayakan. diberikan secara memadai pada anak-anak dasar dan menengah. Untuk membiasakan menulis atau mengarang, pada siswa perlu diberikan latihanlatihan yang berkesinambungan. Tanpa latihan harapan itu tidak pemah akan terwujud. Saat ini kita merasa prihatin dan ironis sekali karena anak-anak kita tengah dilanda budaya lisan yang sangat deras. Dalam hidup keseharian yang dibuai oleh cerita bermacam-macam film kartun mulai bangun tidur hinggga sore hari, bermacam-macam sinetron, berita aktual maupun berita ringan yang disajikan di televisi, praktis hidup mereka dikelilingi oleh budaya dengar dan lihat yang lebih mendonminasi kehidupan mereka. Mengarang atau menulis paragraf sebagai latihan penggalian pengalaman dan pengembangan, apa yang dilihat, kita dengar kita tangkap dengan panca indra, kita angan-angankan atau kita imajinasikan dan kita rasakan. Namun demikian masih banyak siswa yang merasa kesulitan dalam menulis paragraf. Mengingat pentingnya hal tersebut penulis mempunyai beberapa alasan. Antara lain pembelajaran menulis atau mengarang kurang mendapat perhatian yang serius dan berdasarkan pengalaman bekerja penulis sebagai guru kurang memuaskan melihat kemampuan menulis siswa lulusan kelas VI SDN Sukagalih 3 Tarogong Garut, karena belum menguasai cara menulis paragraf yang padu dalam sebuah karangan yang ditulis oleh siswa.

KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Menulis Dalam hubungan menulis terdapat beberapa istilah. Dalam tulisan ini penulis akan menguraikan pengertian mengarang dan karangan. Menurut arti katanya, pada kata mengarang terkandung arti tindakan menyusun, mengatur, menggubah, dan mencipta. Yang diatur, disusun, digubah.dan dicipta dapat berupa tulisan, bunga, permata, musik, lagu, dan lain-lain. (Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990 : 390) Selanjutnya penulis akan menguraikan pengertian mengarang yang sudah lazim yaitu mengarang dalam arti menggunakan bahasa untuk mengutarakan sesuatu secara tertulis. Mengarang adalah mengutarakan sesuatu dengan menggunakan bahasa seeara tertulis. Dengan mengutarakan itu dimaksudkan menyampaikan, memberitakan. menceritakan. melukiskan. menerangkan meyakinkan. menjelmakan dan sebagainya. (Yus Rusyana, 1486: 1.5) Menurut pendapat di atas jelas pada waktu kita mengarang. kita bermaksud mengutarakan sesuatu. sesuatu itu adalah apa yang terdapat dalam diri kita. Sebelum kita utarakan tak ada orang lain yang mengetahui sesuatu itu. Setelah diutarakan dalam bentuk tulisan barulah diketahui oleh pembaca. Sesuatu itu mungkin berupa ide/gagasan. pendapat. berita. khayalan. perasaan. kehendak. dan sebagainya atau gabungan hal-hal tersebut. Pengertian Paragraf Istilah paragraf. alinea ataupun paragraf sudah sering kita dengar bahkan pernah digunakan baik dalam percakapan maupun dalam praktek. Dalam rapat. diskusi, ataupun seminar. Namun, bila ditanyakan apa yang disebut dengan paragraf. maka jawabannya akan bervariasi. Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, karangan Punvadarminta tertera penjelasan bahwa alinea sering diartikan sama dengan baris baru atau ganti baris. Pengertian lain, tetapi sedikit ada persamaan dengan penjelasan Punvadarminta, ) mengartikan paragraf sebagai pembagi dalam pasal demi pasal Menulis Paragraf Dengan Metode Deduktif Kausal ( sebab - akibat) Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dari menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut dapat diterima dengan jelas oleh pembaca maka paragraf harus tersusun secara logis- sistematis. Sehubungan dengan hal tersebut diatas penulis merasa perlu memperkenalkan cara menulis paragraf dengan metode deduktif kausal atau sebab akibat. Karena Pada tingkat Sekolah Dasar biasanya anak sulit sekali mengembangkan daya pikir mereka dalam hal mengarang. Terutama di SDN Sukagalih 3 tarogong. Oleh sebab itu menurut penulis cara ini adalah salah satu model menulis Paragraf untuk anak mengembangkan daya pikir mereka. berdasarkan pengalaman atau kejadian sehari-hari yang biasa mereka temukan. METODE PENELITIAN Metode merupakan rencana keseluruhan bagi penyajian bahan bahasa secara rapi dan tertib, yang tidak ada bagian bagiannya yang berkontradiksi. dan kesemuanya itu didasarkan pada pendekatan terpilih. Kalau pendekatan bersifat aksiomatik, maka metode bersifat prosedural. Di dalam suatu pendekatan, mungkin terdapat banyak metode. Hal ini seperti dikemukakan oleh Tarigan (1988: 10) Dengan berdasarkan pada hal tersebut diatas. maka metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pemilihan metode ini didasarkan pada permasalahan yang sedang berlangsung dan perlu mendapat alternatif pemecahannya agar dapat dicari upaya untuk solusinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Winarto Surakhmad ( 1977 : 131 ) yaitu Pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya terbatas pada pengumpulan data, tetapi meliputi analisis data yang akan memberikan suatu kesimpulan. Teknik Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah pemberian tugas dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Siswa diberi tugas untuk menulis paragraf minimal satu paragraf tanpa diberikan metode sebab-akibat b. Hasil yang telah selesai dikumpulkan untuk dikoreksi c. Guru menjelaskan yang dimaksud dengan metode deduktif kausal atau sebab-akibat. d. Setelah siswa memahami maka diberi tugas untuk menulis paragraf dengan metode deduktif kausal atau sebab-akibat. e. Hasilnya dikoreksi kembali untuk mengetahui sejauh mana keefektipan- metode deduktif kausal atau sebab-akibat. f. Kemudian dari hasil sebelum dan sesudah dijelaskan. guru dapat mempersentasikan perbedaannya. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskripsi Hasil Pretes Ari Arbein mendapat nilai 60

a. Isi karangan Gagasan hanya berpusat pada satu hal saja yaitu tentang halaman yang bersih maka di beri nilai 15, isi paragraf tidak teratur maka diberi nilai 10. b. Bahasa penyajian Susunan kalimat belum sempurna polanya seperti halamanku didepan halamanku kadang bersih kadang kotor. Seharusnya halaman rumahku letaknya didepan, terkadang bersih terkadang kotor, maka diberi nilai 6. Kata yang dipergunakan tidak tersusun rapi maka diberi nilai 5.Sedangkan ejaan yang dipergunakan masih banyak yang harus diperbaiki, dan penulisan huruf kapital pada pertengahan kalimat, setelah titik tidak mempergunakan huruf kapital. dan pemenggalan katanya masih belum tepat maka diberi nilai 5. c. Teknik penulisan Gagasan yang ditulis tidak teratur dan urut maka diberi nilai 7, penulisan belum rapi masih ada kata yang disingkat seperti kata yg maka diberi nilai 6, isi paragraf dengan tema berkaitan maka diberi nilai 7. Analisis Deskripsi Hasil Postes Nurika Rahim mendapat nilai 87 a. isi karangan : gagasan sesuai dengan tema maka di beri nilai 20, relevansi isi paragraf sudah baik maka di beri nilai 15 b. bahasa penyajian : susunan kalimat kurang padu maka diberi nilai 8, gagasan sesuai dengan tema maka di beri nilai 20, relevansi isi paragraf sudah baik maka di beri nilai 15 c. Bahasa penyajian Susunan kalimat kurang padu maka diberii nilai 8. Kata yang dipergunakan sudah baik maka diberii nilai 8, ejaan yang dipergunakan sudah baik, hanya perlu perbaikan sedikit yaitu pada pemenggalan kalimat, karena penggunaan huruf kapital masih kurang tepat yaitu pada awal menulis, pertengahan menulis dan penggunaan setelah titik maka diberi nilai 9. Simpulan Analisis Perbandingan nilai pretes dan postes menulis paragraf dengan menggunakan metode deduktif kausal yaitu: 1. Persentase hasil pretes dengan menggunakan metode deduktif kausal hasilnya adalah 66,86 % 2. Sedangkan persentase postes dengan menggunakan metode deduktif kausal hasilnya 73,56 % 3. d. Dan data persentase di atas jelas menulis paragraf dengan menggunakan metode deduktif kausal sangat efektif karena adanya peningkatan persentase dan 66,86 % menjadi 73, 56 % dengan kenaikan persentase adalah 6.7 %. Maka dan hasil penelitian ini dapat disimpulkan: a. Pembelajaran menulis paragraf dengan rnenggunakan metode deduktif kausal hasilnya cukup efektif. b. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode deduktif kausal dapat diterapkan di SD. SIMPULAN Kesimpulan inii penulis susun berdasarkan rumusan masalah, hipotesis, dan hasil pemberian tugas yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Adapun kesimpulan-kesimpulannya penulis kemukakan sebagai berikut: Penelitian model pembelajaran menulis paragraf dengan metode deduktif kausal ( sebab - akibat ) cukup efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga sesuai jika diterapkan di SD. Dan hasil penelitian ini terbukti bahwa menulis paragraf dengan menggunakan model pembelajaran menulis paragraf dengan metode deduktif kausal ( sebab -akibat ).Terbukti adanya peningkatan 6,7%. DAFTAR PUSTAKA Ambari,A. 1984, Intisari Tata bahasa Indonesia. Bandung: Djatnika. Arikunto.S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi aksara. Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Bandung: Angkasa Bandung. Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum KTSP 2006. Jakarta : Depdiknas. Hidayat, K. et al. 1994 Evaluasi Pendidikan dan Penerapan dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung : Alfabeta. Joko,S, et al. 2005. Bahasa Indonesia Bahasaku. Surakarta : Widya duta Grafika. Permana S. 1993. Pegangan Bahasa Indonesia, Bandung : Armico Sujana, N. 1987 Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Subana,Drs et al. Strategi belajar mengajar bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. Tarigan, HG. 1986, Teknik Pengajaran dan Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa. Tarigan, D. 1996, Membina Keterampilan menulis paragraf dan pengembangannya, Bandung: Angkasa.