LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR

dokumen-dokumen yang mirip
Rencana Strategis

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.07 TAHUN 2010 TENTANG

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015


BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

Ringkasan eksekutif sasaran strategis

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

I N S P E K T O R A T

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMDIKBUD TAHUN 2012

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

Lampiran 4. RENSTRA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2010 s/d 2015

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2014

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

IKHTISAR EKSEKUTIF 1. Peningkatan ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku atas pelaksanaan anggaran dan kinerja.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR INSPEKTORAT Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) TAHUN 2015

RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RINGKASAN EKSEKUTIF Persentase Satuan Kerja yang memiliki temuan kerugian Negara 1% sebesar 100%.

BAB 1 PENDAHULUAN. Governance) menjadi berhubungan satu dengan yang lainnya. Tujuan reformasi

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang. telah memberikan kemudahan sehingga dapat disusun Rencana Kerja

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

IKHTISAR EKSEKUTIF Penurunan terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan kewenangan terhadap pengelolaan keuangan negara di lingkungan BPPT.

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi :

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 04 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN SAR NASIONAL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

DRAFT BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA BLITAR I N S P E K T O R A T Jl. Merdeka No. 105 Blitar Telp (0342) Pesawat 156 &

BAB I P E N D A H U L U A N

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Audit Kinerja. Pedoman.

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA P USAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA INSPEKTORAT KOTA SALATIGA TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT TAHUN 2016

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SEARCH AND RESCUE

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 22/MENHUT-II/2010 TENTANG PEDOMAN AUDIT KINERJA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

L A P O R A N K I N E R J A

INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2016

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT DRAF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2015

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP)

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan ridho yang telah diberikan, penyusunan LAKIP Tahun 2014 dapat selesai tepat waktu. Penyusunan LAKIP sebagai wujud implementasi Instruksi Presiden Nomor. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada Rencana Stratejik Inspektorat yang telah ditetapkan. LAKIP Inspektorat Tahun 2014 memuat pengukuran capaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran) yang dijabarkan dalam kegiatan dan program, serta ukuran keberhasilan dalam pelaksanaannya selama kurun waktu 1 (satu) tahun. Demikian LAKIP Inspektorat Tahun 2014 diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan evaluasi terhadap capaian kinerja Inspektorat Tahun 2014. Rencana Kerja dan Anggaran, Penetapan Kinerja, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta pelaksanaan tugas pelaporan pengawasan dan pengendalian kegiatan di lingkungan Inspektorat Badan SAR Nasional. Jakarta, Maret 2015 Inspektur AY. Purwoko Bhakti, SE., M.Si (Han) Brigadir Jenderal TNI 1

DAFTAR ISI Kata Pengantar... Hal. 1 Daftar Isi... Hal. 2 Ringkasan Eksekutif... Hal.3 BAB I PENDAHULUAN... Hal. 4 A. UMUM...... Hal. 4 B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI... Hal. 4 1. Kedudukan... Hal. 4 2. Tugas... Hal. 4 3. Fungsi... Hal. 5 4. Struktur Organisasi... Hal. 5 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... Hal. 6 A. UMUM... Hal. 6 B. IKHTISAR RENCANA STRATEJIK... Hal. 7 1. Visi... Hal. 8 2. Misi... Hal. 8 3. Tujuan dan Sasaran Strategis... Hal. 9 4. Program... Hal. 9 5. Penetapan Kinerja... Hal. 9 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT... Hal. 10 A. UMUM... Hal. 10 B. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA... Hal. 10 C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013... Hal. 10 1. Capaian IKU... Hal. 11 2. Capaian sasaran meningkatnya kompetensi APIP. Hal. 21 dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan 3. Kegiatan Non PKPT... Hal. 22 D. AKUNTABILITAS KEUANGAN... Hal. 24 BAB IV PENUTUP... Hal. 26 Lampiran-lampiran 2

RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat sebagai implementasi Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Lembaga serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan perencanaan stratejik yang ditetapkan. Inspektorat sebagai salah satu Unit Kerja dengan tugas utama melaksanakan pengawasan dan pembinaan internal di lingkungan Badan SAR Nasional terus berupaya meningkatkan akuntabilitas kinerja untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan pelayanan publik khususnya dukungan manajemen dalam bidang pencarian dan pertolongan. Dari berbagai analisis dan pengukuran yang telah dilakukan dapat disimpulkan prosentase rata-rata capaian kinerja Inspektorat Tahun 2014 sebesar 100,40% sehingga dapat dikategorikan Berhasil. Prosentase realisasi capaian kinerja ini didasarkan pada pengukuran capaian Indikator Kinerja Sasaran yang telah ditetapkan selama Tahun 2013. Sedangkan prosentase realisasi anggaran Tahun 2014yaitu 94,39% atau sebesar RP.3.793.255.500,- Laporan akuntabilitas kinerja Inspektorat Tahun 2014 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang capaian kinerja pengawasan dan pembinaan intern selama kurun waktu 1 (satu) tahun. Sebagai salah satu upaya peningkatan akuntabilitas kinerja maka laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Inspektorat. 3

BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Inspektorat sebagai unsur pengawasan internal di lingkungan Badan SAR Nasional telah berupaya mendefinisikan apa yang akan dicapai oleh organisasi, mengidentifikasikan strategi, mendalami prioritas organisasi dan bagaimana cara mencapai tersebut. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat sebagai implementasi Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Lembaga serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan perencanaan stratejik yang ditetapkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat disusun sebagai pertanggungjawaban penggunaan sumberdaya yang telah digunakan. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawasan dan pembinaan internal, Inspektorat diharapkan mampu mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan SAR Nasional sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) menjadi organisasi yang lebih maju dan akuntabel. B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI 1. Kedudukan Bahwa kedudukan Inspektorat berdasarkan Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PER-KBSN 01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PK.07 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional, berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan SAR Nasional. 4

2. Tugas Inspektorat yang memiliki tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Badan SAR Nasional, diharapkan mampu menyelenggarakan kegiatan administrasi, pengawasan dan pembinaan dengan baik, bersih dan bebas dari praktek-praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) sesuai dengan ketetapan MPR-RI Nomor : XI/MPR/1999 dan Undang undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas KKN. 3. Fungsi Dalam melaksanakan Tugas Pokok tersebut di atas, Inspektorat menyelenggarakan fungsi : a. Menyiapkan perumusan kebijakan pengawasan intern. b. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja keuangan melalui audit, review, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya. c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Kepala Badan SAR Nasional. d. Penyusunan Laporan Hasil Pengawasan; dan e. Pelaksanaan administrasi Inspektorat. 4. Struktur Organisasi INSPEKTUR (Eselon II) Ksb. Tata Usaha (Eselon IV) Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu Gambar B.1. Struktur Organisasi Inspektorat 5

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. UMUM Berdasarkan Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PER-KBSN 01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PK.07 Tahun 2010 mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengawasan internal di lingkungan Badan SAR Nasional. Dalam rangka menunjang arah kebijakan jangka panjang Inspektorat Badan SAR Nasional, maka dibuatlah Rencana Strategis Tahun 2010-2014 sebagai dasar acuan dalam pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan pengembangan pengawasan dan pembinaan, sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan, penyuluhan/sosialisasi kepada satuan kerja terkait. B. IKHTISAR RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2010-2014 1. Visi Visi Inspektorat Badan SAR Nasional yaitu Terciptanya Inspektorat yang efektif, efisien profesional dan kompeten. Kata kunci pertama yaitu Efektif dan Efisien, bermakna bahwa Inspektorat Badan SAR Nasional meyakini bahwa keberadaannya lebih kepada upaya penciptaan proses tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) dan penerapan Sistem Pengendalilan Intern Pemerintah (SPIP) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP, guna mendukung visi dan mis Badan SAR Nasional. Kata kunci kedua yaitu Profesional, memiliki makna bahwa dalam setiap pelaksanaan kegiatan, Inspektorat senantiasa melakukannya dengan suatu landasan metodologi, prosedur kerja yang berintegritas secara moral dan 6

profesi, dan senantiasa berorientasi kepada peningkatan kinerja Badan SAR Nasional. Kata kunci ketiga yaitu Kompeten, secara eksplisit tersirat bahwa Inspektorat Badan SAR Nasional memiliki kewajiban untuk terus meningkatkan mutu dan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang pengawasan serta prosedur kerja yang mantap. 2. Misi Misi Inspektorat Badan SAR Nasional adalah : a. Melaksanakan pengawasan secara independen dan lugas dalam rangka mendorong terciptanya tata kepemerintahan yang baik bersih dan akuntabel. b. Mengembangkan sistem pengawasan dan sistem informasi pengawasan yang akurat dan aktual. c. Meningkatkan profesionalisme aparatur pengawasan fungsional yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. 3. Tujuan dan Sasaran Strategis Dalam rangka mencapai visi dan misi Inspektorat sebagaimana tersebut diatas maka visi dan misi tersebut harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan berupa perumusan tujuan unit organisasi. Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Inspektorat dapat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh Unit Organisasi dalam memenuhi visi dan misinya dalam kurun waktu satu sampai lima tahun kedepan dengan diformulasikannya tujuan ini dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Sasaran yang ingin dicapai yaitu, Meningkatnya kualitas hasil pengawasan dan pembinaan internal; Meningkatnya kompetensi APIP dalam melaksanakan pengawasan internal. Perumusan tujuan akan memungkinkan Inspektorat untuk mengukur sejauh mana visi dan misi Unit Organisasi telah dicapai, mengingat tujuan dirumuskan berdasar visi dan misi Unit Organisasi, 7

didalam mencapai setiap tujuan yang ditetapkan memiliki indikator kinerja yang terukur. Rumusan tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Melaksanakan perumusan kebijakan pengawasan internal; b. Melaksanakan pengawasan internal terhadap kinerja keuangan melalui audit, reviu, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya; dan c. Melaksanakan penyusunan Laporan Hasil Pengawasan. 4. Program Berdasarkan Rencana Stratejik Badan SAR Nasional Tahun 2010-2014, strategi dan kebijakan Badan SAR Nasional dalam pelaksanaannya didukung dengan 2 (dua) program generik dan 1 (satu) program teknis sebagai berikut : a. Program dukungan manajemen pelaksanaan tugas teknis lainnya Badan SAR Nasional; b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Badan SAR Nasional; c. Program pengelolaan pencarian, pertolongan dan penyelamatan. Untuk Inspektorat masuk dalam Program dukungan manajemen pelaksanaan tugas teknis lainnya Badan SAR Nasional. 5. Penetapan Kinerja Penetapan kinerja merupakan salah satu perjanjian dalam rangka pencapaian tujuan selama kurun waktu satu tahun dengan mempertimbangkan penggunaan sumberdaya. Penetapan kinerja disusun berdasar tugas pokok dan fungsi Inspektorat sebagaimana telah dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Sebagai tindak lanjut terhadap rekomendasi hasil pelaksanaan evaluasi internal atas akuntabilitas kinerja di Inspektorat Tahun 2013 yang sebelumnya indikator kinerja Inspektorat masih berorientasi output penting, maka Penetapan Kinerja Tahun 2014 Inspektorat telah berupaya untuk lebih berorientasi 8

pada hasil (outcome). Kegiatan dalam Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2014 dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel B.1. Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Inspektorat Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Indikator Kinerja Utama : Prosentase pemenuhan dokumen Laporan Hasil Pengawasan (LHP) di lingkungan Badan SAR Nasional % 100 Meningkatnya kualitas hasil pengawasan dan pembinaan internal 1. Prosentase pelaksanaan pengawasan internal 2. Prosentase hasil pengawasan yang sudah ditindaklanjuti 3. Prosentase Unit Kerja yang berpredikat baik dalam akuntabilitas kinerja % 75 % 100 % 90 4. Tercapainya opini BPK berpredikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) WTP WTP Meningkatnya kompetensi APIP dalam melaksanakan pengawasan internal Prosentase meningkatnya kompetensi APIP % 75 Indikator tersebut didukung oleh 2 (dua) sasaran strategis dan 5 (lima) indikator kinerja. Sasaran tersebut adalah : Meningkatnya kualitas hasil pengawasan dan pembinaan internal; dan Meningkatnya kompetensi APIP dalam melaksanakan pengawasan internal. 9

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT A. UMUM Akuntabilitas kinerja dapat dipertanggungjawabkan apabila disertai dengan adanya informasi mengenai hasil-hasil yang diperoleh. Hasil-hasil yang diperoleh tersebut kinerjanya harus diukur sampai sejauh mana pencapaiannya melalui pengukuran kinerja. Berdasarkan analisa terhadap akuntabilitas kinerja tersebut dapat dijadikan landasan untuk penilaian atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program, kegiatan dan kebijakan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi dengan memperhatikan rencana kerja dan realisasi kerja dalam program Inspektorat Badan SAR Nasional Tahun 2014. B. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA Pencatatan dan pengumpulan data diperoleh dari hasil pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pembinaan di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Unit Kerja di lingkungan Kantor Pusat Badan SAR Nasional, baik data administratif maupun data teknis serta data realisasi keuangan pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pembinaan internal. Data-data tersebut kemudian dianalisa dan dievaluasi sehingga didapatkan data realisasi dari indikator yang telah ditetapkan. C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 Pengukuran capaian kinerja Inspektorat Tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dan realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU), capaian kinerja tersebut dapat dilihat sebagai berikut : 10

Tabel C.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Inspektorat Indikator Kinerja Utama Target Kinerja Realisasi Capaian IKU (%) Capaian Kinerja (%) 2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 Prosentase pemenuhan dokumen Laporan Hasil Pengawasan (LHP) di lingkungan Badan SAR Nasional 100 96 100 100 83 97,6 105 100,4 122,7 86,3 118,2 100,40 120 100 80 % 60 40 20 0 2011 2012 2013 2014 Grafik C.1. Perbandingan capaian IKU Tahun 2011, 2013 dan 2014 Berikut penjelasan Capaian Indikator Kinerja Utama beserta masing-masing sasaran strategis dan indikator kinerja sasaran yang mendukungnya: 1. Capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Prosentase pemenuhan dokumen Laporan Hasil Pengawasan (LHP) di lingkungan Badan SAR Nasional, berasal dari sasaran Meningkatnya kualitas hasil pengawasan dan pembinaan internal dan Meningkatnya kompetensi APIP dalam melaksanakan pengawasan internal. Tingkat capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2014 sebesar 100,40 % dengan predikat AA sehingga belum sepenuhnya memenuhi target sebesar 100% yang telah ditetapkan pada Penetapan Kinerja Tahun 2014. 11

Penjelasan dari penghitungan capaian tersebut adalah sebagai berikut : Tabel. C.1.1. Indikator Sasaran Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan internal. Indikator Kinerja 1. Prosentase pelaksanaan pengawasan internal 2. Prosentase hasil pengawasan yang sudah ditindaklanjuti 3. Prosentase Unit Kerja yang berpredikat baik dalam evaluasi akuntabilitas kinerja 4. Tercapainya opini BPK-RI berpredikat WTP Prosentase Capaian IKU 2011 (Dok) 2012 (Dok) Target 2013 (%) 2014 (%) 2011 (Dok) Realisasi 2012 (Dok) 2013 (%) 2014 (%) 25 25 50 75 24 20 45 72,8 25 25 100 100 9 12 86 73,4 32 32 70 90 32 36 100 95,6 2 2 WTP WTP 2 3 WTP WTP Dari tabel di atas dapat dilihat, target kinerja yang ditetapkan digunakan untuk dapat mengukur pencapaian sasaran dipenuhi dengan tingkat capaian masingmasing indicator kinerja : a. Capaian indikator kinerja Prosentase pelaksanaan pengawasan internal capaian kinerja sebesar 72,8%, adapun penghitungan capaian kinerja yaitu : = 72,8 % Target prosentase target pelaksanaan pengawasan internal yaitu sebesar 75% dari total 33 Unit Pelaksana Teknis dan 1 (satu) Satuan Kerja Kantor Pusat Badan SAR Nasional, realisasi pelaksanaan pengawasan 12

internal telah dilaksanakan pada 18 Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan 1 (satu) Satuan Kerja Kantor Pusat Badan SAR Nasional prosentasenya sebesar 54,6%. Pelaksanaan kegiatan pengawasan internal dilakukan melalui kegiatan audit pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Satuan Kerja Kantor Pusat Badan SAR Nasional. Capaian pelaksanaan pengawasan internal tidak memenuhi target yang telah ditetapkan, hal ini dipengaruhi karena: 1) Semakin bertambahnya beban kerja dan pelaksanaan tugas non pengawasan yang semakin meningkat sehingga mengurangi kebutuhan Hari Pengawasan (HP) untuk melaksanakan audit pada Satuan Kerja; 2) Keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki Inspektorat; 3) Program pengawasan yang belum terjadwal dengan baik serta belum ada pengembangan metode pengawasan. Permasalahan dalam pemenuhan dokumen hasil pengawasan yaitu penyusunan dokumen Laporan Hasil Audit (LHA) tidak tepat waktu yang berdampak pada keterlambatan pelaporan dan pelaksanaan tindak lanjut oleh auditan yang memiliki saldo temuan hasil pengawasan. Berikut hasil lengkap rekapitulasi pelaksanaan pengawasan internal yang telah dilaksanakan Inspektorat Badan SAR Nasional: Tabel C.1.2 Rekapitulasi Temuan Laporan Hasil Pengawasan T.A. 2014 No. Unit Kerja 2011 2012 2013 2014 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kantor SAR Surabaya Kantor SAR Denpasar Kantor SAR Timika Kantor SAR Jayapura Kantor SAR Sorong Kantor SAR Kupang 7 10-11 17 8-9 9 4 9-10 11 11-11 9-14 8 16 7-13

7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. Kantor SAR Balikpapan Kantor SAR Banjarmasin Kantor SAR Kendari Kantor SAR Jakarta Kantor SAR Padang Kantor SAR Pontianak Kantor SAR Semarang Kantor SAR Pekanbaru Kanto SAR Tanjungpinang Kantor SAR Banda Aceh Kantor SAR Medan Kantor SAR Biak Kantor SAR Merauke Kantor SAR Makasar Kantor SAR Ambon Kantor SAR Palembang Kantor SAR Manado Kantor SAR Mataram Kantor SAR Manokwari Kantor SAR Gorontalo Kantor SAR Ternate Kantor SAR Palu Kantor SAR Bandung Kantor SAR Lampung 7 10 5-3 8 10-8 10-6 8 12-14 10 7-8 10 7 8-6 12-9 9 10-15 7 7-11 12 5-15 10 8-9 13 11-14 11 11-14 7 BPK 4-7 9 10-8 BPK 11-9 BPK 13-7 BPK 6 - - - - 18 - - - 9 - - - 10 - - - 8 - - - 9 - - 9-14

31. 32. 33. Kantor SAR Pangkalpinang Kantor SAR Jambi Kantor SAR Bengkulu - - 9 - - - 14 - - - 9 - Rekapitulasi data hasil pengawasan tersebut selanjutnya akan menjadi bahan referensi dalam menentukan kebijakan pengawasan internal pada periode berikutnya serta sebagai tolak ukur pelaksanaan kegiatan pengawasan. Gambar C.1. Kegiatan audit di Unit Pelaksana Teknis b. Capaian kinerja Prosentase hasil pengawasan yang sudah ditindaklanjuti yaitu sebesar 73,4%, pencapaian sasaran tersebut didukung dengan kegiatan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan terhadap Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang memiliki saldo temuan. Tahun Anggaran 2013/2014 telah dilaksanakan pengawasan internal melalui audit kinerja pada 15 Unit Pelaksana Teknis (UPT) sedangkan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan telah dilaksanakan pada 11 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang menjadi obyek pengawasan Tahun Anggaran 2013/2014. Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan internal telah dilaksanakan pada : Status Temuan TA. 2014 No. Unit Kerja Jumlah Tuntas Proses Sisa 1. Kantor SAR Banda Aceh 15 12 3-2. Kantor SAR Pekanbaru 8 7 1-15

3. Kantor SAR Palu 8 4 4-4. Kantor SAR Manokwari 18 10 8-5. Kantor SAR Palembang 12 7 4 1 6. Kantor SAR Manado 13 8 3 2 7. Kantor SAR Timika 10 8 2-8. Kantor SAR Mataram 6 6 - - 9. Kantor SAR Pontianak 8 8 - - 10. Kantor SAR Banjarmasin 10 8 2-11. Kantor SAR Jayapura 12 12 - - Penghitungan capaian kinerja yaitu : Kegiatan pemantauan tindaklanjut hasil pengawasan terhadap hasil audit Tahun Anggaran 2013/2014 dilaksanakan melalui pemantauan langsung pada Satuan Kerja yang meiliki saldo temuan, selain itu juga melalui korespondensi kedinasa. Satuan Kerja yang melaksanakan tindak lanjut mengirimkan dokumen pendukung atau bukti-bukti pelaksanaan penyelesaian terhadap saldo temuan hasil pengawasan kepada Inspektorat Badan SAR Nasional. Inspektorat berkoordinasi dengan Biro Umum juga telah melaksanakan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI). Permasalahan yang menyebabkan capaian kinerja belum sepenuhnya memenuhi target yang telah ditetapkan disebabkan karena kurangnya Hari Pengawasan (HP) yang khusus dialokasikan untuk pemantauan tindak lanjut serta program pemenatauan tindak lanjut yang tidak terjadwal dengan baik. 16

Gambar C.2 Kegiatan tindak lanjut hasil audit di Unit Pelaksana Teknis (UPT) c. Capaian kinerja Prosentase Unit Kerja yang berpredikat baik dalam evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, realisasi capaian kinerja sebesar 95,6%, pencapaian sasaran kinerja dilakukan melalui kegiatan evaluasi internal terhadap Akuntabilitas Kinerja Unit Kerja Eselon I, Eselon II dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Badan SAR Nasional untuk Tahun Anggaran 2013. Hasil evalusi internal AKIP juga disertai dengan rekomendasi atas kekurangan/kelemahan pada komponen penilaian yang meliputi, perencanaan kinerja; pengukuran kinerja; pelaporan kinerja; evaluasi kinerja dan capaian kinerja. Kekurangan/kelemahan dalam penyusunan LAKIP tersebut dijadikan sebagai bahan perbaikan perencanaan kinerja dimasa mendatang. Hal ini bertujuan sebagai salah satu upaya meningkatkan akuntabilitas lembaga, pertanggungjawaban penggunaan sumberdaya negara, perbaikan serta peningkatan kinerja Badan SAR Nasional di masa mendatang. Hasil pelaksanaan evaluasi internal LAKIP di lingkungan Badan SAR Nasional dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel C.1.2 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Internal LAKIP TA. 2013 Hasil Evaluasi AKIP No. Unit Kerja TA. 2011 TA. 2012 TA. 2013 1. Deputi Bidang Potensi 76,61 A 84,57 A 74,77 B 2. Sekretariat Utama 76,19 A 84,76 A 74,75 B 3. Deputi Bidang Operasi 69,52 B 84,76 A 67,58 B 17

4. Biro Perencanaan dan KTLN 59,36 CC 79,81 A 57,34 CC 5. Biro Hukum dan Kepegawaian 58,83 CC 80,96 A 76,90 A 6. Direktorat Bina Tenaga dan Pemasyarakatan SAR 58,37 CC 79,82 A 74,11 B 7. Biro Umum 57,01 CC 74,70 B 62,25 CC 8. Direktorat Sarana dan 56,75 CC 84,06 A 71,69 B Prasarana 9. Inspektorat 54,93 CC 74,32 B 71,23 B 10. Direktorat Operasi dan 54,43 CC 68,56 B 72,67 B Latihan 11. Direktorat Komunikasi 54,41 CC 68,11 B 67,68 B 12. Pusat Data dan Informasi 50,95 CC 77,22 B 70,66 B 13. Kantor SAR Ambon 58,98 CC 74,37 B 75,57 A 14. Kantor SAR Mataram 58,45 CC 71,47 B 75,14 A 15. Kantor SAR Tanjung Pinang 58,45 CC 77,71 A 75,73 A 16. Kantor SAR Padang 58,45 CC 81,60 A 72,56 B 17. Kantor SAR Pekanbaru 58,45 CC 72,70 B 71,68 B 18. Kantor SAR Pontianak 58,45 CC 77,71 A 72,93 B 19. Kantor SAR Banjarmasin 58,45 CC 77,46 A 74,27 B 20. Kantor SAR Banda Aceh 58,36 CC 76,11 A 69,38 B 21. Kantor SAR Medan 58,29 CC 79,79 A 76,39 A 22. Kantor SAR Makasar 57,71 CC 77,71 A 76,15 A 23. Kantor SAR Surabaya 57,68 CC 74,45 B 75,80 A 24. Kantor SAR Manado 57,40 CC 79,14 A 74,72 B 25. Kantor SAR Semarang 57,31 CC 79,56 A 70,03 B 26. Kantor SAR Timika 57,18 CC 78,02 A 76,12 A 27. Kantor SAR Palembang 56,32 CC 77,40 A 70,21 B 28. Kantor SAR Jayapura 56,16 CC 79,91 A 71,92 B 29. Kantor SAR Jakarta 55,92 CC 76,94 A 62,85 CC 30. Kantor SAR Merauke 55,68 CC 76,94 A 75,24 A 31. Kantor SAR Kupang 55,22 CC 76,94 A 71,68 B 32. Kantor SAR Denpasar 55,21 CC 74,39 B 76,02 A 33. Kantor SAR Sorong 55,05 CC 75,91 A 70,38 B 34. Kantor SAR Biak 54,95 CC 77,71 A 72,36 B 35. Kantor SAR Balikpapan 54,92 CC 76,94 A 73,99 B 18

36. Kantor SAR Kendari 52,64 CC 77,88 A 70,81 B 37. Kantor SAR Manokwari 69,97 B 38. Kantor SAR Ternate 69,75 B 39. Kantor SAR Gorontalo 65,81 B 40. Kantor SAR Palu 75,88 A 41. Kantor SAR Bandung 69,73 B 42. Kantor SAR Bengkulu 74,50 B 43. Kantor SAR Lampung 63,12 B 44. Kantor SAR Jambi 69,12 B 45. Kantor SAR Pangkalpinang 67,54 B Pada evaluasi internal AKIP Tahun 2014 hasil penilaian terhadap penerapan AKIP pada Unit Kerja di lingkungan Badan SAR Nasional mengalami peningkatan sebesar 90% dibandingkan hasil evaluasi pada Tahun 2013. Permasalahan dalam pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja di lingkungan Badan SAR Nasional yaitu, Satuan Kerja yang telah dievaluasi belum menyampaikan action plan dan tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan oleh evaluator sebagai langkah dalam perbaikan kinerja pelaksanaan akuntabilitas di masa mendatang. Selaian itu tindak lanjut terhadap rekomendasi yang diberikan oleh Evaluator belum sepenuhnya dilaksanakan oleh Satuan Kerja. Gambar C.3 Kegiatan Evaluasi Internal AKIP Badan SAR Nasional 19

d. Tercapainya opini BPK-RI berpredikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pencapaian sasaran kinerja dilakukan melalui kegiatan Reviu Laporan Keuangan Semester I TA. 2014 dan Reviu Laporan Keuangan Semester II TA. 2014. Inspektorat Badan SAR Nasional secara mandiri melaksanakan reviu laporan keuangan dengan supervisi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Pada Tahun Anggaran 2013 Badan SAR Nasional mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas penyajian laporan keuangan dari BPK-RI sedangkan penilaian untuk Tahun Anggaran 2014 masih dalam proses. Tabel. C.1.3 Predikat Penilaian Laporan Keuangan Tahun Anggaran Predikat Penilaian T.A. 2010 T.A. 2011 T.A. 2012 T.A. 2013 T.A. 2014 WDP WTP-DPP WTP WTP Proses penilaian BPK-RI Gambar. C.4 Kegiatan Reviu Laporan Keuangan Badan SAR Nasional. 20

e. Capaian kinerja sasaran Meningkatnya kompetensi APIP dalam melaksanakan pengawasan internal. Tabel. C.3 Indikator kinerja sasaran Meningkatnya kompetensi APIP dalam melaksanakan pengawasan internal. Indikator Kinerja Prosentase meningkatnya kompetensi APIP Target Realisasi 2011 2012 2013 2014 2012 2011 2013 2014 2 4 60 75 2 4 100 100 Dari tabel di atas dapat dilihat, prosentase target kinerja yang ditetapkan sebesar 75%. Realisasi kegiatan peningkatan kompetensi APIP sebesar 100%. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas dan profesionalitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di lingkungan Inspektorat Badan SAR Nasional dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan khususnya pelaksanaan audit kinerja dan penulisan Laporan Hasil Audit (LHA) serta setelah mengikuti diklat mampu memberikan jaminan kualitas hasil pengawasan, kegiatan diklat yang dilaksanakan Inspektorat antara lain : a. Diklat Audit Kinerja; b. Diklat Penulisan Laporan Hasil Audit; Pelaksanaan Diklat substansi pengawasan diselenggarakan secara mandiri bertempat di Hotel Puri Avia Cisarua-Bogor. Gambar C.5 Foto Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional Auditor Tingkat Ahli Badan SAR Nasional. 21

2. Kegiatan Non Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Selaian melaksanakan kegiatan sesuai Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun Anggaran 2014, Inspektorat juga melaksanakan berbagai kegiatan pembinaan, kegiatan tersebut antara lain : a. Sosialisasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di lingkungan Badan SAR Nasional bekerjasama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP); Gambar C.6. Foto Sosialisasi Pengadaan Barang dan Jasa di lingkungan Badan SAR Nasional. b. Reviu internal RKA-K/L di lingkungan Badan SAR Nasional. Pelaksanaan kegiatan Reviu RKA-K/L Tahun Anggaran 2015 di lingkungan Badan SAR Nasional bertujuan untuk menerapkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran di lingkungan Badan SAR Nasional, pelaksanaan kegiatan reviu RKA-K/L berkoordinasi dengan Biro Perencanaan dan KTLN sebagai Unit Kerja yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan penyusunan Rencana Kerja Anggaran di lingkungan Badan SAR Nasional. c. Penyusunan Kertas Kerja Penilaian Wilayah Bebas Korupsi menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK-WBBM) di lingkungan Badan SAR Nasional. Kegiatan penyusunan penilaian WBK-WBBM di lingkungan Badan SAR Nasional dilaksanakan berkoordinasi dengan Biro Hukum dan Kepegawaian sebagai upaya pengusulan Sat 22

uan Kerja di lingkungan Badan SAR Nasional yang memenuhi kriteria sebagai Satuan Kerja yang berkomitmen bebas korupsi. Akuntabilitas keuangan kegiatan PMPRB memiliki pagu anggaran sebesar Rp.300.000.000,- sedangkan realisasi kegiatan sebesar Rp.235.598.500,- prosentase realisasi anggaran sebesar 78,54%. Gambar C.7. Pemutakhiran data PMPRB di lingkungan Badan SAR Nasional d. Pemutakhiran data hasil pengawasan. Kegiatan pemutakhiran data hasil pengawasan dilaksanakan dalam rangka mengevaluasi kinerja pengawasan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Badan SAR Nasional selama Tahun 2014. e. Kegiatan workshop dan seminar Selain melaksanakan berbagai kegiatan pengawasan di lingkungan Badan SAR Nasional, Inspektorat secara aktif juga mengirimkan APIP untuk mengikuti berbagai workshop dan seminar yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN dan RB, Lembaga Administrasi Negara (LAN), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan instansi terkait lainnya. D. AKUNTABILITAS KEUANGAN Dalam rangka mencapai sasaran strategis Inspektorat, pada Tahun Anggaran 2014 telah dianggarkan pendanaan APBN melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Inspektorat dengan total PAGU awal sebesar Rp. 4.386.000.000,- yang berasal dari rupiah murni setelah terkena efisiensi anggaran, berupa yang berasal dari kegiatan: a. Pelatihan di kantor sendiri Rp.200.000.000,- 23

b. Diklat kompetensi Rp.100.000.000,- c. Evaluasi Lakip Rp.50.000.000,- PAGU setelah revisi menjadi sebesar RP.4.036.000.000,- prosentase realisasi anggaran yang dicapai pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar 94,39% atau sebesar RP.3.793.255.500,- dengan sisa PAGU anggaran yang tidak terealisasi sebesar Rp. 242.744.500,- perincian realisasi anggaran dapat dirinci sebagai berikut: Tabel. D.1. Realisasi anggaran sasaran Terwujudnya pengawasan dan pembinaan internal di lingkungan Badan SAR Nasional. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Pagu Realisasi % Indikator Kinerja Utama : Prosentase pemenuhan dokumen Laporan Hasil Pengawasan (LHP) di lingkungan Badan SAR Nasional Meningkatnya kualitas hasil pengawasan dan pembinaan internal Meningkatnya kompetensi APIP dalam melaksanakan pengawasan internal 1. Prosentase pelaksanaan pengawasan internal 2. Prosentase hasil pengawasan yang sudah ditindaklanjuti 3. Prosentase Unit Kerja yang berpredikat baik dalam akuntabilitas kinerja 4. Tercapainya opini BPK berpredikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Prosentase meningkatnya kompetensi APIP 3.366.000.000 2.551.961.500 75,86 500.000.000 264.204.000 52,85 300.000.000 332.272.000 94,94 500.000.000 327.533.000 65,51 400.000.000 317.285.000 63,46 TOTAL 4.036.000.000 3.793.255.500 Secara keseluruhan tingkat realisasi anggaran Inspektorat cukup tinggi yaitu sebesar sebesar 94,39% atau sebesar Rp.3.793.255.500,- realisasi 24

anggaran tersebut merupakan salah satu upaya pencapaian akuntabilitas penggunaan sumber daya keuangan dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan dan pembinaan internal yang dilaksanakan oleh Inspektorat Badan SAR Nasional selama Tahun 2014. 25

BAB IV PENUTUP Dari berbagai analisis dan pengukuran yang telah dilakukan dapat disimpulkan prosentase rata-rata capaian kinerja Inspektorat tahun 2014 sebesar 100,40% sehingga dapat dikategorikan Berhasil. Prosentase realisasi pencapaian kinerja ini didasarkan pada pengukuran pencapaian indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan selama tahun 4 Kami sarankan bahwa untuk lebih mengoptimalkan kegiatan Inspektorat secara umum masih diperlukan peningkatan kemampuan SDM, manajemen waktu serta sarana dan prasarana yang didukung oleh dana yang memadai. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Tahun 2014 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban Inspektorat untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2014 dan juga sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Inspektorat di tahun yang akan datang. Laporan ini belum sepenuhnya sempurna dalam menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya bagi pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang kinerja yang telah dilakukan oleh Inspektorat. Di masa yang akan datang Inspektorat akan melakukan berbagai langkah untuk lebih meningkatkan kinerja serta menyempurnakan laporan akuntabilitas kinerja agar terwujud transparansi dan akuntabilitas yang ingin kita wujudkan bersama sebagai salah satu upaya peningkatan kinerja pengawasan di lingkungan Badan SAR Nasional. 26