DEWY INTAN WULANDARI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk UNIT SANGATTA LAMA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG WONOGIRI TAHUN 2012

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY

TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP PELAYANAN PT ASURANSI SEQUISLIFE CABANG BEKASI. Mira Rosita. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Persepsi Mahasiswa terhadap Pelayanan Pendidikan. kecenderungan jawaban responden sebagian besar pada kategori baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN (SERVICE QUALITY) DAN NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE) TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA BANK BRI KCP DELANGGU

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BMT BUKIT ANNUR KABUPATEN KENDAL

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN BELI MASYARAKAT DI SFA TOSERBA KAMPUNG SEWU SURAKARTA

KONTRIBUSI KUALITAS PELAYANAN DAN PENETAPAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA DEALER SUZUKI WAHYU MOTOR WONOGIRI

KEPUASAN KONSUMEN DITINJAU DARI PERSEPSI TENTANG ASURANSI DAN PELAYANAN DI ASURANSI BUMI PUTERA SURAKARTA 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS JEMAAT DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS NASABAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KEHANDALAN CUSTOMER SERVICE TERHADAP MINAT NASABAH MENABUNG (DEPOSITO) PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KLN BIREK USU MEDAN

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Sikap Nasabah Menggunakan Jasa Perrbankan Pada Pt. Bank Sinar Harapan Bali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih

PENGARUH JENIS KREDIT, SUKU BUNGA, DAN PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BPR NUSAMBA NGUNUT KANTOR CABANG NGADILUWIH

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PENGINAPAN KURNIA PASIR PENGARAIAN

DAFTAR PUSTAKA. Teguh, Penerbit : PT. Prenhalindo, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang perlu mengutamakan kualitas pelayanan. Apabila bank tidak mampu

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: RIZKI DEWI SEPTIANI A PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pengertian Pemasaran Konsep Pemasaran

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

Diajukan Oleh: DIAN EVI STYANINGSIH A

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan tersebut ditandai dengan banyaknya jumlah bank dan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kepuasan nasabah BRI Unit Pangandaran Banjar. Hal ini ditunjukkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL BISMO KEDIRI TAHUN 2016 ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai lembaga intermediasi, pihak perbankan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena

PENGARUH CUSTOMER VALUE DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI PADA MASKAPAI PENERBANGAN GARUDA INDONESIA DI KOTA YOGYAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN SEJAHTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN PRODUK TELKOM INDIHOME DI WILAYAH KOTA SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN DAN KERAGAMAN BARANG TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (PADA PASAR BUNDER DI SRAGEN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS

Keywords : responsiveness, tangibles and empathy and community satisfaction.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, 1998; Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek),

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN JASA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH KOPERASI (Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Lumbung Merta Sari, Badung)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT (Studi Kasus Pada Kantor Kelurahan Sondakan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA BENGKEL DI PT. KONDANG MOTOR YAMAHA SURAKARTA

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus pada Konsumen UD. Agung Chicken di Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar bidang usaha dan bagian hidup sehari-hari. Di Indonesia

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

KUALITAS PELAYANAN (RELIABILITY, RESPONSIVENESS, ASSURANCE, EMPHATY, TANGIBLES) DI LEGEND PREMIUM COFFEE YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN BANAKPADA KANTOR KAS BANK PD. BPR. SARIMADU CABANG PASI PENGARAIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP WORD OF MOUTH (WOM) DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN (Studi pada Salon Kecantikan De Mode Purworejo)

HUBUNGAN DIMENSI VARIABEL PEMBENTUK KUALITAS PELAYANAN PLASA TELKOM CAB. DEPOK HANITA YULIA RACHMAN

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI

KEPUASAN PENGGUNA JASA LAYANAN DITINJAU DARI SISTEM BIROKRASI DAN FASILITAS YANG DISEDIAKAN DI PT. TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

ANALISIS PENGARUH BANK SERVQUAL, PRODUK DAN MEREK TERHADAP KEPUASAN NASABAH TABUNGAN BSM PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG SOLO.

Transkripsi:

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN BANK TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus di Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Pemalang) NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Oleh : DEWY INTAN WULANDARI NIM. A 210 080 018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN BANK TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus di Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Pemalang) Oleh : Dewy Intan Wulandari, NIM. A 210 080 018 Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta ABTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty) dan bukti langsung (tangibles) berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada PD. BPR Bank Pemalang; 2) Untuk mengetahui indikator pelayanan manakah yang dianggap paling dominan memberikan kepuasan yang berarti bagi nasabah PD. BPR Bank Pemalang. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah pada PD. BPR Bank Pemalang. Sampel diambil sebanyak 100 nasabah. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket. Angket sebelumnya diujicobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji R 2, dan sumbangan relatif dan efektif. Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi: Y = 12,839 + 0,552X 1 + 0,485X 2 + 0,442X 3 + 0,581X 4 + 0,507X 5. Persamaan menunjukkan bahwa kepuasan nasabah dipengaruhi oleh kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung. Kesimpulan yang diambil adalah: 1) Kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah pada PD. BPR Bank Pemalang, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda (uji F) diketahui bahwa F hitung > F tabel, yaitu 70,604 > 2,311 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000; 2) Variabel kehandalan dianggap paling dominan memberikan kepuasan yang berarti bagi nasabah PD. BPR Bank Pemalang. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif sebesar 24,4% dan efektif 19,2% nampak bahwa variabel kehandalan memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kepuasan nasabah; 3) Hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,790 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung terhadap kepuasan nasabah pada PD. BPR Bank Pemalang, adalah sebesar 79% sedangkan sisanya sebesar 21% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Kata Kunci: Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati, Bukti Langsung dan Kepuasan Nasabah

PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuan konsumen serta memberikan kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan rasa puas pada pelanggan. Menurut Kotler (2003 : 18) Salah satu tindakan untuk memuaskan konsumen adalah dengan cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya. Untuk mencapai hal tersebut pemasaran harus menerapkan konsep pemasaran modern yang berorientasi pasar atau pelanggan karena mereka merupakan ujung tombak keberhasilan pemasaran. Kualitas jasa dan pelayanan yang ditawarkan atau diberikan oleh bank kepada nasabah dianggap menjadi salah satu competitive adventage yang penting bagi kelangsungan suatu organisme. Oleh karena itu setiap lembaga keuangan bank dan non bank berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya, baik secara kualitas maupun kualitas. Secara umum sebenarnya tingkat kepuasan konsumen atau nasabah tergantung pada mutu atau kualitas jasa yang diterima. Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik di dalam suatu bank, akan menciptakan kepuasan bagi para nasabahnya dan untuk menentukan kualitas pelayanan dapat ditinjau dari sudut pandang pelanggan antara lain : kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty) dan bukti langsung (tangibles). Setelah pelanggan merasa puas dengan produk atau jasa yang diterimanya, konsumen akan membandingkan pelayanan yang diberikan. Tjiptono (2004 : 145) berpendapat Apabila konsumen merasa benar-benar puas, mereka akan membeli ulang serta memberi rekomendasi kepada orang lain untuk membeli di tempat yang sama. Oleh karena itu perusahaan harus memulai memikirkan pentingnya pelayanan pelanggan secara lebih matang melaui kualitas pelayanan, karena kini semakin disadari bahwa pelayanan (kepuasan pelanggan) merupakan aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis dan 1

PD. BPR Bank Pemalang yang berkedudukan di kompleks Pasar Kota Blok D No. 1 Pemalang, Merupakan Perusahaan Bank Daerah yang membantu masyarakat untuk menghimpun dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit maupun jasa jasa lainnya. Tabel 1. Jumlah Nasabah PD. BPR Bank Pemalang Tahun 2009-2011. No Jenis Jasa Jumlah Nasabah Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 1 Tabungan 5.900 6.300 6.592 2 Deposito 271 330 413 3 Kredit Modal Kerja 350 600 720 4 Kredit Investasi 305 370 441 5 Kredit Konsumsi 685 900 1.098 Nasabah Inti Kredit dengan Plafon 6 Diatas Rp. 50.000.000,00 85 97 117 Jumlah 7.596 8.597 9.381 Sumber : PD. BPR Bank Pemalang 2011. Dengan melihat tabel 1 diatas, dapat terlihat kenaikan jumlah nasabah disetiap tahunnya, pada tahun 2010 terjadi kenaikan jumlah nasabah sebesar 13,18% dan pada tahun 2011 terjadi kenaikan jumlah nasabah sebesar 9,12%. PD. BPR Bank Pemalang diharapkan mampu menanamkan sikap kepercayaan terhadap nasabah, memberikan pelayanan yang baik dan memantapkan penerapan prinsip mengenal nasabah (Know Your Customer), karena Salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas nasabah adalah kualitas pelayanan yang dilakukan oleh bank. Identifikasi masalah terletak pada apakah variabel-variabel kualitas pelayanan yaitu kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty) dan bukti langsung (tangibles) berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada PD. BPR Bank Pemalang Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty) dan bukti langsung (tangibles) berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada PD. BPR Bank Pemalang. 2

2. Indikator pelayanan manakah yang dianggap paling dominan memberikan kepuasan yang berarti bagi nasabah PD. BPR Bank Pemalang. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty) dan bukti langsung (tangibles) berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada PD. BPR Bank Pemalang; 2) Untuk mengetahui indikator pelayanan manakah yang dianggap paling dominan memberikan kepuasan yang berarti bagi nasabah PD. BPR Bank Pemalang. LANDASAN TEORI Kepuasan Pelanggan Menurut Kotler (2000 : 50) Tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja produk atau hasil, yang dirasakan dengan harapannya. Sedangkan menurut Triatmojo (2006 dalam http://triatmojo.wordpress.com). suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Wilkie (1990) dalam Tjiptono (2004: 349) mendefinisikannya sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Tjiptono (2006) berpendapat bahwa kepuasan atau ketidakpuasan merupakan respon pelanggan sebagai hasil dan evaluasi ketidaksesuaian kinerja/tindakan yang dirasakan sebagai akibat dari tidak terpenuhinya harapan. Dari berbagai pendapat yang dilontarkan para ahli bisa disimpulkan definisi kepuasan pelanggan adalah respon dari perilaku yang ditunjukkan oleh pelanggan dengan membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan. Strategi Kepuasan Pelanggan Untuk menciptakan good performance, bank tidak dapat menghindari fungsinya dari pelayanan nasabah, pelayanan yang diberikan kepad nasabahnya akan mencerminkan baik tidaknya bank tersebut. Banyak yang beranggapan bahwa presentase jumlah nasabah yang memutuskan untuk tetap memakai jasa bank tentu 3

karena pelayanan yang mereka terima dirasakan ada kepuasan atau baik. Dengan kata lain salah satu faktor yang mendukung pasar adalah peningkatan kualitas pelayanan, karena pada dasarnya pelayan merupakan kunci sukses dari perbankan. Menurut Lupiyodi (2001: 48) yang menentukan kualitas pelayanan ditinjau dari sudut pandang pelanggan antara lain : 1. Keandalan (Realibility) merupakan kemampuan bank untuk memberikan jasa dengan segera dan memuaskan nasabah. 2. Ketanggapan (Responsiveness) merupakan kemampuan bank untuk memberikan jasa dengan tanggap. 3. Jaminan (Assurance) memampuan, kesopanan dan sifat dipercaya yang dimiliki oleh para staff, bebas dari bahaya resiko dan keraguan. 4. Empati (Emphaty) kemudahaan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan. 5. Bukti nyata (Tangibles) merupakan fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. Pengukuran Kepuasan Pelanggan Pengukuran terhadap kepuasan nasabah telah menjadi sesuatu yang sangat penting bagi perbankan. Hal ini disebabkan karena kepuasan nasabah dapat menjadi umpan balik dan masukan bagi pengembangan dan implementasi strategi peningkatan kepuasan nasabah. Menurut Kotler (2000:41), ada empat metode yang bisa digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu : 1. Sistem keluhan dan saran Perusahaan yang memberikan kesempatan penuh bagi pelanggannya untuk menyampaikan pendapat atau bahkan keluhan merupakan perusahaan yang berorientasi pada konsumen (costumer oriented). 2. Survei kepuasan pelanggan Sesekali perusahaan perlu melakukan survei kepuasan pelanggan terhadap kualitas jasa atau produk perusahaan tersebut. Survei ini dapat dilakukan dengan penyebaran kuesioner oleh karyawan perusahaan kepada para pelanggan. Melalui 4

survei tersebut, perusahaan dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan produk atau jasa perusahaan tersebut, sehingga perusahaan dapat melakukan perbaikan pada hal yang dianggap kurang oleh pelanggan. 3. Ghost Shopping Metode ini dilaksanakan dengan mempekerjakan beberapa orang perusahaan (ghost shopper) untuk bersikap sebagai pelanggan di perusahaan pesaing, dengan tujuan para ghost shopper tersebut dapat mengetahui kualitas pelayanan perusahaan pesaing sehingga dapat dijadikan sebagai koreksi terhadap kualitas pelayanan perusahaan itu sendiri. 4. Analisa pelanggan yang hilang Metode ini dilakukan perusahaan dengan cara menghubungi kembali pelanggannya yang telah lama tidak berkunjung atau melakukan pembelian lagi di perusahaan tersebut karena telah berpindah ke perusahaan pesaing. Selain itu, perusahaan dapat menanyakan sebab-sebab berpindahnya pelanggan ke perusahaan pesaing. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah hubungan antara perusahaan dan pelanggan jadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan, reputasi perusahaan menjadi baik dimata pelanggan, dan laba yang diperoleh menjadi meningkat. Kualitas Jasa Kualitas jasa suatu perusahaan di uji dalam setiap pertemuan jasa. Jika karyawan karyawan tidak dapat menjawab pertanyaan sederhana, atau saling berkunjung pada saat pelanggan sedang menunggu, pelanggan akan berpikir dua kali mengenai pelayanan tersebut. Menurut Kotler (2005 : 122) pelanggan menciptakan harapan harapan pelayanan dari pengalaman masa lalu, pelanggan membandingkan jasa yang dipersepsikan dengan jasa yang diharapkan. Mengacu pada pengertian kualitas jasa tersebut maka konsep kualitas layanan adalah suatu daya tanggap dan realitas dari jasa yang diberikan perusahaan. 5

Menurut Kotler dalam Wisnalmawati (2005:156) Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa kualitas yang baik bukanlah berdasarkan persepsi penyediaan jasa, melainkan berdasarkan persepsi pelanggan. Dengan demikian baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan konsumen secara konsisten. Sedangkan menurut Parasuraman, Zeithmal, dan Berr dalam Kotler (2005 : 123) menemukan lima penentu mutu jasa: (1) Kehandalan (Reliability), kemampuan melaksanakan layanan yang disajikan secara meyakinkan dan akurat, (2) Daya tanggap (Responsiveness) kesediaan membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat, (3) Jaminan (Assurance) pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka menyampaikan kepercayaan dan keyakinan, (4) Empati (Emphaty) pesediaan memberikan perhatian yang mendalam dan khusus kepada masing masing pelanggan, (5) Bukti langsung (Tangibles) penampilan fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan dan bahan komunikasi. Konsep dan Definisi Bank Pasal 1 ayat (2) Undang undang No. 10 tentang perbankan menyatakan bahwa : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan pengertian umum tentang Bank dalam dunia usaha menurut Bank Indonesia adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang. Ruang Lingkup Kegiatan Bank Menurut Suhardjono (2002 : 69) ruang lingkup kegiatan bank dikelompokan menjadi tiga macam yaitu : 1) Menghimpun Dana dari Masyarakat (Funding), Dana tersebut dapat diperoleh dari pemilik bank (pemegang saham) berupa setoran modal yang dilakukan pada saat pendirian bank, dana dari pemerintah, diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh pemerintah untuk menyalurkan dana dana bantuan yang berkaitan dengan pembiayaan proyek proyek pemerintah, dana dari Bank Indonesia 6

diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk menyalurkan kredit kredit kepada usaha usaha yang mendapatkan prioritas untuk dikembangkan, misalnya kredit usaha tani (KUT), kredit pengadaan pangan, dan sebagainya. Bentuk bentuk kegiatan menghimpun dana meliputi : (1) Simpanan giro (demand deposit) merupakan simpanan pada bank dimana penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau bilyet giro. (2) Simpanan tabungan (saving deposit) merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah dan penarikannya dengan menggunakan slip penarikan, buku tabungan, kartu ATM atau sarana penarikan lainnya. (3) Simpanan deposit (time deposit) merupakan simpanan pada bank yang penarikannya sesuai jangka waktu (jatuh tempo) dan dapat ditarik dengan bilyet deposit atau sertifikat deposit. 2) Menyalurkan Dana Ke Masyarakat (Lending), Dana yang dihimpun oleh bank disalurkan kembali kemasyarakat dalam bentuk kredit, karena fungsi bank adalah sebagai lembaga perantara (intermediare) antara pihak pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah pada PD. BPR Bank Pemalang. Sampel diambil sebanyak 100 nasabah. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket. Angket sebelumnya diujicobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji R 2, dan sumbangan relatif dan efektif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Bank ini mempunyai nama lengkap Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Pemalang atau biasa disebut Bank Pemalang dengan NPWP 729.107 H yang 7

berkedudukan di komplek pasar kota Blok D No.1 Pemalang mendapat izin usaha dari Menteri Keuangan RI tgl 16 September 1980 No. Keputusan 036/KN.11/1980 yang berisi antara lain memberi izin usaha kepada PD BPR Kabupaten Pemalang untuk melakukan usaha Bank Pasar. Kehadiran BPR di Kabupaten Pemalang adalah sejak masa setelah kemerdekaan RI yaitu berupa badan kredit desa yang terdiri atas Lumbung Desa dan Bank Desa. Pada tanggal 1 Agustus 1951 dibuatlah Peraturan Daerah Kab. Pemalang tentang pendirian Bank Pemalang yaitu Perda No.12/Per/DPRD/1951. Untuk melaksanakan peraturan daerah tersebut oleh Dewan Pemerintah Daerah sementara Kabupaten Pemalang dibuat anggaran dengan surat keputusan tanggal 22 November 1951 No.5/SK/1951. Pada tahun 1967 atas persetujuan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah, pengelolaan Bank Desa diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang termasuk di dalamnya hak usaha dan inventaris yang ada. Dengan ini maka Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang mempunyai tiga macam usaha perkreditan sehingga mendorong Bupati Kepala Daerah Kabupaten Pemalang untuk mengusulkan kepada DPRD Kabupaten Pemalang agar usaha Bank tersebut ditingkatkan dalam bentuk Perusahaan Daerah. Pendapatan tersebut diterima oleh DPRD, maka pada tanggal 5 Juni 1967 ditetapkan Surat Keputusan DPRD Kabupaten Pemalang No.7/SK/DPRD/1967 tentang penunjukkan Bank Pemalang, Bank Kesejahteraan Buruh dan Bank Desa menjadi Perusahaan Daerah Kabupaten Pemalang dengan nama BANK DAERAH. Tujuan dan Asas Bank Pemalang 1. Bank Pemalang diselenggarakan untuk membuka jalan agar pedagang- pedagang dalam masyarakat merasa sebagai anggotanya sendiri yang dengan bersama-sama menyusun perekonomian secara gotong-royong untuk mempertinggi martabat mereka. 2. Memberi pinjaman modal untuk menolong para pedagang kecil di pasar agar mereka dapat memperbesar usahanya serta tidak jatuh ke tangan limpah darat. Kegiatan Usaha Menurut Undang-Undang Nomor 7/1992 pada pasal 13, Usaha Bank Perkreditan Rakyat meliputi : (1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan 8

berupa deposito berjangka, tabungan, dan / atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. (2) Memberikan kredit (3) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah. (4) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. Sedangkan larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat adalah Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran, Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, Melakukan penyertaan modal, Melakukan usaha perasuransian, dan Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal. Bank Pemalang sendiri merupakan salah satu alat kelengkapan otonomi daerah di bidang keuangan / perbankan dan telah menjalankan usahanya sebagai Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang Perbankan, dimana bahwa tugas utama dari BPR adalah untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Dengan mendasarkan pada peraturan daerah Kabupaten Dati II Pemalang Nomor 5 ank Perkreditan Rakyat Bank Pemalang Kabupaten Dati II Pemalang telah melaksanakan tahun 1984 tanggal 15 Maret 1984 tentang Perusahaan Daerah B tugas, fungsi dan peranannya seoptimal mungkin dengan pengertian disamping telah mampu menghimpun dana dari masyarakat juga telah menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat berupa pemberian kredit (pinjaman) guna menunjang pelaksanaan daerah. Dengan adanya landasan tersebut diharapkan keberadaan Bank Pemalang itu sendiri dapat membantu dan menolong serta menumbuhkan pertumbuhan perekonomian rakyat dan pembangunan daerah di segala bidang sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut Y = 12,839 + 0,552X 1 + 0,485X 2 + 0,442X 3 + 0,581X 4 + 0,507X 5, berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi 9

dari masing-masing variabel independen bernilai positif, artinya variabel keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah. Berdasarkan uji keberartian regresi linier berganda atau uji F diketahui bahwa nilai F hitung > F tabel, yaitu 70,604 > 2,311 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung secara bersamasama berpengaruh positif. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan variabel kombinasi keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung akan diikuti peningkatan kepuasan nasabah, sebaliknya kecenderungan penurunan kombinasi variabel keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung akan diikuti penurunan kepuasan nasabah. Dengan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,790, arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung terhadap kepuasan nasabah adalah sebesar 79% sedangkan sisanya sebesar 21% dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan uji pembeda melalui regresi linier berganda dan sumbangan relatif dan sumbangan efektif diketahui bahwa variabel keandalan dianggap paling dominan memberikan kepuasan yang berarti bagi nasabah PD. BPR Bank Pemalang. Hal tersebut dinyatakan dalam variabel yang memiliki nilai paling besar yakni variabel keandalan yang memberikan sumbangan relatif sebesar 24,4% dan sumbangan efektif 19,2%. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel keandalan memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kepuasan nasabah dibandingkan variabel daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung. PENUTUP Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah pada PD. BPR Bank Pemalang, dapat diterima. Hal ini 10

berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda (uji F) diketahui bahwa F hitung > F tabel, yaitu 70,604 > 2,311 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 2. Variabel kehandalan dianggap paling dominan memberikan kepuasan yang berarti bagi nasabah PD. BPR Bank Pemalang. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif sebesar 24,4% dan efektif 19,2% nampak bahwa variabel keandalan memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kepuasan nasabah dibandingkan variabel daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung. 3. Hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,790 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung terhadap kepuasan nasabah pada PD. BPR Bank Pemalang, adalah sebesar 79% sedangkan sisanya sebesar 21% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Implikasi Kesimpulan di atas memberikan implikasi bahwa dengan peningkatan variabel kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah pada PD. BPR Bank Pemalang. Penerapan strategi dari PD. BPR Bank Pemalang yang digunakan dalam perbaikan pelayanan terhadap pelanggan adalah dengan menggunakan model pelayanan sebagaimana mestinya, yaitu antara lain kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung. Hal tersebut dapat meningkatkan kepuasan nasabah akan pelayanan PD. BPR Bank Pemalang. Dari sekian variabel penelitian kehandalan adalah variabel yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap kepuasan nasabah pada PD. BPR Bank Pemalang, sehingga dari kehandalan inilah konsumen makin merasa nyaman, aman dan tentunya puas akan pelayanan PD. BPR Bank Pemalang. 11

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penilitian Suatu Pendeketan Praktek ; Edisi Revisi VI, Jakarta : PT. Rineka Cipta. Bank Indonesia, 1967. Undang undang Pokok Perbankan Nomor 14 Tahun 1967 tentang Perbankan, Jakarta : Bank Indonesia Dahlan, Dewi Nurfilmarasa, 2009. Analisis Keputusan Nasabah Terhadap Kualitas Pelayanan Bank Jabar Banten, Institut Pertanian Bogor. Husaini Usman, R. Purnomo Setiady Akbar, 2006, Pengantar Statistika, Edisi Kedua, Jakarta : PT. Bumi Aksara. Husein, Umar, 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : Grafindo Persada. Imam Ghozali, 2006. Analisis Aplikasi Multivariat dengan Program SPSS,, Semarang : Badan Universitas Diponegoro Semarang. John Supranto, 1983. Statistika Teori dan Aplikasi, Jakarta : Erlangga. John Supranto, 1989. Buku Ekonomika I, Jakarta : LPFE VI Jakarta. Judisseno, Rimsky K, 2002. Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Kasmir, 2004. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Kotler, Philip dan A.B Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran Jasa Di Indonesia, Analisis Perencanaan, Implementasi dan pengendalian (Edisi pertama). Jakarta: Salemba Empat. -----------------------------------------. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa Di Indonesia (Buku 2). Jakarta: Salemba Empat. Kotler, Philip, 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium Jilid I, Jakarta : Prehalindo. Kotler, Philip, 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelasan Jilid II, Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia. 12

Melayu S.P. Hasibuan, 2001, Dasar Dasar Perbankan, Edisi Pertama, Jakarta : Penerbit PT. Bumi Aksara. Muljono, Teguh Pudjo, 2001. Manajemen Perkreditan Bank Komersil, Edisi Keempat, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Tjiptono, Fandy, 2005. Pemasaran Jasa,, Jawa Timur : Banyumedia Publishing. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Sugiyono, 2006. Statistik Untuk Penelitian, Bandung : CV. Alfa Beta. Surakhmad, Winarno. 2006. Metodologi Penelitian. Bandung: Tarsito. Hadi, Sutrisno, 2004. Metodologi Reseach. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Suhardjono, Mudrajat Kuncoro, 2002, Manajeman Perbankan, Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Rambat Lupiyoadi. 2004. Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Pratek. Jakarta: PT Salemba Empat. ---------------------- dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat....(http://triatmojo.wordpress.com/2006/09/24mengukur-kepuasan pelanggan/) 13