KAJIAN DAMPAK PEMBANGUNAN SPBU TERHADAP DAMPAK LALU LINTAS (Studi Kasus : SPBU Pejompongan Jakarta) Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG

BAB III LANDASAN TEORI. lintas (traffic light) pada persimpangan antara lain: antara kendaraan dari arah yang bertentangan.

DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN STASIUN PNGISIAN BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR (SPBKB) RANUYOSO LUMAJANG

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI KINERJA SIMPANG HOLIS SOEKARNO HATTA, BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI. lebih sub-pendekat. Hal ini terjadi jika gerakan belok-kanan dan/atau belok-kiri

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, ruas jalan

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS : SIMPANG EMPAT BERSINYAL DEMANGAN) ABSTRAK

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS : JLN. RAYA KARANGLO JLN. PERUSAHAAN KOTA MALANG)

BAB III LANDASAN TEORI. kapasitas. Data volume lalu lintas dapat berupa: d. Arus belok (belok kiri atau belok kanan).

TUNDAAN DAN TINGKAT PELAYANAN PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN KAROMBASAN MANADO

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah 1.3. Tujuan Penulisan

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN HALAMAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perempatan Cileungsi Kabupaten Bogor, terdapat beberapa tahapan pekerjaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

PRESENTASI TUGAS AKHIR

TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja atau tingkat pelayanan jalan menurut US-HCM adalah ukuran. Kinerja ruas jalan pada umumnya dapat dinyatakan dalam kecepatan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dijabarkan dalam sebuah bagan diagram alir seperti gambar 3.1. Gambar 3.1. Diagram alir pelaksanaan studi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jalan. Ketika berkendara di dalam kota, orang dapat melihat bahwa kebanyakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.1, November 2012 (16-21)

DAFTAR ISI. Judul. Lembar Pengesahan. Lembar Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Empat Telukan Grogol Sukoharjo) Naskah Publikasi Tugas Akhir

STUDI KINERJA SIMPANG LIMA BERSINYAL ASIA AFRIKA AHMAD YANI BANDUNG

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA

SIMPANG TANPA APILL. Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI Metode Pengamatan

KAJIAN PERBAIKAN KINERJA LALU LINTAS DI KORIDOR GERBANG PERUMAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. disekitarnya yang diakibatkan oleh bangkitan lalu-lintas yang baru, lalu- lintas yang

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR DAN RUKO LAWANG KABUPATEN MALANG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Ruas Jalan A. Data Umum, Kondisi Geometrik, Gambar dan Detail Ukuran

PERHITUNGAN KINERJA BAGIAN JALINAN AKIBAT PEMBALIKAN ARUS LALU LINTAS ( Studi Kasus JL. Kom. Yos Sudarso JL. Kalilarangan Surakarta ) Naskah Publikasi

EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL DENGAN METODE MKJI 1997 (Studi Kasus Simpang Tiga Jalan Ketileng Raya-Semarang Selatan)

EVALUASI GEOMETRIK DAN PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG EMPAT POLDA PONTIANAK

EVALUASI KINERJA JALAN DAN PENATAAN ARUS LALU LINTAS PADA AKSES DERMAGA FERRY PENYEBERANGAN SIANTAN

BAB IV PEMBAHASAN. arus dan komposisi lalu lintas. Kedua data tersebut merupakan data primer

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Bangak di Kabupaten Boyolali)

Manajemen Lalu Lintas Akibat Pembangunan Surabaya Organ Transplant Center (SOTC) RSUD Dr. Soetomo Surabaya

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Motto dan Persembahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB V ANALISIS DATA. Gambar 5. 1 Kondisi Geometrik Simpang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut.

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi. DAFTAR ISI... vii

STUDI PUSTAKA PENGUMPULAN DATA SURVEI WAKTU TEMPUH PENGOLAHAN DATA. Melakukan klasifikasi dalam bentuk tabel dan grafik ANALISIS DATA

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

MANAJEMEN LALU LINTAS PADA

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA TERMINAL TIPE C KENDUNG BENOWO SURABAYA

langsung. Survei dilakukan dengan pengukuran lebar pendekat masing-masing

SIMPANG BER-APILL. Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISTILAH KARAKTERISTIK LALU LINTAS. Arus Lalu Lintas. UNSUR LALU LINTAS Benda atau pejalan kaki sebagai bagian dari lalu lintas.

PENGENDALIAN LALU LINTAS 4 LENGAN PADA PERSIMPANGAN JL. RE. MARTADINATA JL. JERANDING DAN PERSIMPANGAN JL. RE. MARTADINATA JL. HARUNA KOTA PONTIANAK

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

KAJIAN MASALAH TRANSPORTASI YANG DITIMBULKAN OLEH PEMBANGUNAN LAHAN UTAMA DI DKI JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE BAB 3. commit to user Metode Pengamatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. penyusunan tugas akhir ini dengan judul Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal

PEMODELAN LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL DI KOTA YOGYAKARTA (STUDI KASUS SIMPANG PINGIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peraturan Perundang undangan dibidang LLAJ. pelosok wilayah daratan, untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KONDISI DAN KARAKTERISTIK LALU LINTAS

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada jalan tersebut akibat pembangunan jalur

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

BAB III METODA PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KINERJA LALU-LINTAS TERHADAP PEMASANGAN TRAFFIC LIGHT PADA SIMPANG TIGA (STUDI KASUS SIMPANG KKA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Transportasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dijabarkan dalam sebuah bagan alir seperti gambar 3.1.

Analisa Panjang Antrian Dengan Tundaan pada persimpangan Bersignal Jl. Raden saleh dengan Jl.Balai kota Medan (STUDI KASUS) SURYO UTOMO

BAB 4 PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN


BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Lokasi Penelitian. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dimulainya penelitian terlebih dahulu dibuat tahapan-tahapan dalam

Kajian Kinerja Persimpangan Jalan Harapan Jalan Sam Ratulangi Menurut MKJI 1997

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR DAMPAK LALULINTAS AKIBAT AKTIVITAS MALIOBORO MALL DAN RENCANA PEMBANGUNAN HOTEL MALIOBORO YOGYAKARTA

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

BAB III LANDASAN TEORI. A. Simpang Jalan Tak Bersinyal

BAB III LANDASAN TEORI. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang)

Transkripsi:

61 KAJIAN DAMPAK PEMBANGUNAN SPBU TERHADAP DAMPAK LALU LINTAS (Studi Kasus : SPBU Pejompongan Jakarta) Juanita Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik JL. Raya Dukuhwaluh PO BOX 202 Purwokerto 53182 Telepon (0281)636751, 630463, 634424 pesawat 130 Abstrak Dampak penggunaan lahan akibat suatu aktivitas akan menyebabkan suatu dampak bagi lingkungan. SPBU merupakan salah satu dari aktivitas yang bisa menyebabkan dampak terhadap lingkungan dengan aktivitas bangkitan dan tarikan yang ditimbulkan pengisian BBM. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa bangkitan dan tarikan mempengaruhi kinerja ruas jalan dan simpang, yaitu terdapat penurunan tingkat pelayanan sampai pada titik jenuh dengan DS > 0,8 yang berpengaruh terhadap lingkungan yaitu polusi udara dan kebisingan. Pendahuluan Penggunaan lahan dengan aktivitas tertentu akan menyebabkan pergerakan lalu lintas yang sudah ada. Dengan tingginya tingkat kepemilikan kendaraan, maka SPBU sangat dibutuhkan sekali keberadaannya. Sehingga keberadaan SPBU di suatu area harus ditinjau ulang, untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkannya. Beberapa parameter yang dikaji ulang yaitu : (1) kelancaran arus lalu lintas diruas jalan (2) kelancaraan arus lalu lintas dan tundaan di simpang (3) Keselamatan pengguna jalan (4) Kecukupan ruang parkir (5) Kualitas udara akibat gas buang kendaraan. Bangkitan dan tarikan akibat aktivitas tersebut harus diperhitungkan. Beberapa klasifikasi kendaraan yang menjadi pertimbangan adalah kendaraan ringan (LV), kendaraan berat (HV) dan sepeda motor (MC). Klasifikasi kendaraan ringan adalah Sedan, Jeep, St. Wagon, pick-up, minibus (kend pribadi), Angkot, Taksi, Pick Up dan Truk Kecil, klasifikasi kendaraan berat adalah pengelompokan Bus Kota/Bus Besar, Truk Besar 2 Sumbu 4 Roda dan dari Truk Berat, Truk Gandeng dan Semi Trailer (kendaraan 3 sumbu atau lebih/ 6 roda atau lebih, dan sepeda motor. Dengan adanya klasifikasi kendaraan tersebut maka untuk bangkitan di SPBU satuan kendaraan per jam dibanding jumlah selang pompa. Untuk melihat sejauhmana pengaruh SPBU dengan karakteristik lahan yang ada terhadap kinerja lalu lintas digunakan MKJI 1997 yang sudah disesuaikan dengan kondisi jalan yang ada di Indonesia. Permasalahan 1. Seberapa besar bangkitan dan tarikan yang terjadi di SPBU Pejompongan dengan karakteristik lokasi yang ada? 2. Bagaimana dampak SPBU Pejompongan terhadap kinerja lalu lintas? Karakteristik Lokasi SPBU Pejompongan yang terletak di Jalan Penjernihan I mempunyai karakteristik lokasi seperti pada tabel 0. Bangkitan dan Tarikan Kendaraan dapat dilihat pada Tabel 1 yang memperlihatkan jumlah kendaraan yang keluar masuk di SPBU Pejompongan mulai dari pukul 06.00 WIB s/d pukul 18.00 WIB. Jam sibuk terjadi pukul 09.00-10.00 total kendaraan 491, kendaraan ringan (134 kendaraan), kendaraan berat (9 kendaraan) dan sepeda motor (348 kendaraan). Komposisi kendaraan yang keluar masuk di SPBU Pejompongan adalah sepeda motor (MC) 65 %, kendaraan ringan (LV) 32 % dan kendaraan berat (HV) 4 %. Hasil Dan Analisis Ruas Jalan Penjernihan I Eksisting 1. Karakteristik ruas jalan Dengan tipe jalan 4/2 D (empat lajur terbagi dua arah), dengan lebar jalur, median dan bahu pada gambar 1.

62 Gambar 1. Karakteristik ruas jalan Penjernihan 1 2. Volume lalu lintas Tabel-2 memperlihatkan data volume lalu lintas pada ruas jalan Penjernihan I arah Tanah Abang-Slipi, volume tertinggi terjadi pada jalan 16.00-17.00 WIB dengan total kendaraan 6096 kendaraan yang terdiri dari kendaraan ringan (3365 kendaraan), kendaraan berat (23 kendaraan) dan sepeda motor (2708 kendaraan). Sedangkan pada arah Slipi-Tanah Abang antara jam 07.00-08.00 merupakan volume tertinggi dengan total kendaraan 5121 kendaraan yang terdiri atas kendaraan ringan (1302 kendaraan), kendaraan berat (49 kendaraan) dan sepeda motor (3770 kendaraan). Kinerja ruas jalan Penjernihan I Tabel-3. menunjukkan hasil Analisis Kinerja Jalan Penjernihan I Tahun 2007 Berdasarkan volume jam puncak bahwa untuk arah Tanah Abang Slipi diperoleh volume kendaraan 4070 smp/jam dengan kapasitas 3607 smp/jam, diketahui bahwa arus tertahan dan terjadi antrian (LOS F) dengan adanya derajat kejenuhan 1.128. Sedangkan untuk arah Slipi Tanah Abang, diperoleh volume kendaraan 2304 smp/jam diketahui arus stabil dengan volume lallu lintas sedang tetapi kecepatan dibatasi kondisi lalu lintas (LOS B), ditunjukan dengan derajat kejenuhan 0.634 dan kecepatan kendaran ringan 54.78 km/jam. Hasil Dan Analisis Simpang Pejernihan Eksisting 1. Karakteristik simpang Penjernihan Simpang Penjernihan termasuk simpang bersinyal dengan 4 pendekat yang disajikan pada Tabel-4 2. Volume lalu lintas Dengan tipe simpang bersinyal, Tabel-5 memperlihatkan volume lalu lintas pada simpul Penjernihan pada jam 17.00-18.00 WIB yang merupakan volume tertinggi dari pengamatan. Total kendaraan pada keempat pendekat : 1. Jl Penjernihan I (Utara) total kendaraan 6579 yang terdiri atas kendaraan ringan (3760 kendaraan), kendaraan berat (10 kendaraan) dan sepeda motor (2809 kendaraan). 2. Jl Penjernihan I (Selatan) total kendaraan 4081 yang terdiri atas kendaraan ringan (1302 kendaraan), kendaraan berat (4 kendaraan) dan sepeda motor (2775 kendaraan). 3. Jl Penjernihan II (Timur) total kendaraan 920 yang terdiri atas kendaraan ringan (220 kendaraan), kendaraan berat (1 kendaraan) dan sepeda motor (699 kendaraan). 4. Jl Administrasi (Barat) total kendaraan 1185 yang terdiri atas kendaraan ringan (249 kendaraan), kendaraan berat (1 kendaraan) dan sepeda motor (935 kendaraan). 3. Distribusi Lalu Lintas Diketahui bahwa gerakan kendaraan belok kiri, lurus dan belok kanan dari setiap lengan simpang Penjernihan disajikan pada gambar 4.1.4. Dari gambar tersebut diketahui bahwa 92 % kendaraan membebani Jl. Penjernihan I, Jl. Penjernihan II 65 % dan Jl. Administrasi 56 %. Gambar-2.Distribusi pembebanan kendaraan simpang Penjernihan 4. Kinerja Simpang Penjernihan Dengan menggunakan software KAJI 1997 diperoleh hasil analisa simpang Penjernihan yang disajikan pada Tabel-6. Tabel-6 memberikan gambaran bahwa kinerja simpang Penjernihan derajat kejenuhan berada pada nilai 1,110 pada pendekat Jl. Penjernihan I arah Utara, artinya bahwa total delay sangat lama dan memper antrian, sedangkan ketiga pendekat lainnya arus lalu lintas lancar saat melewati simpang. Analisis Dampak Lalu Lintas 1. Kelancaran lalu lintas di ruas dan Simpang Penjernihan Berdasarkan volume jam puncak yang diprediksi volume lalu lintasnya dengan menggunakan pertumbuhan kendaraan di DKI Jakarta berkisar 11 % per tahun. Diperoleh hasil prediksi kinerja di ruas Jalan Penjernihan untuk tahun 2009 dan 2012 yang diperlihatkan pada tabel 7.

63 Tabel 8 menyajikan prediksi analisa simpang penjernihan tahun 2009-2012 dengan menggunakan pertumbuhan kendaraan DKI Jakarta 11 %. Tabel di atas memberikan gambaran bahwa kinerja simpang Penjernihan derajat kejenuhan berada pada nilai 1,368 pada pendekat Jl. Penjernihan I arah Utara, artinya bahwa total delay sangat lama dan antrian, sedangkan ketiga pendekat lainnya arus lalu lintas lancar saat melewati simpang. Pada Tabel-9 memberikan gambaran bahwa kinerja simpang Penjernihan derajat kejenuhan (DS) berada pada nilai 1,871 pada pendekat Jl. Penjernihan I arah Utara, dan J. Penjernihan I arah Selatan DS= 0,847 dengan total delay 1932 detik, dengan DS tersebut arus kendaraan tidak lancar dalam melewati simpang, sedangkan kedua pendekat lainnya arus lalu lintas lancar saat melewati simpang tetapi Jl. Penjernihan II mengalami delay 3192 detik dikarenakan pada saat tersebut fase hijau bersamaan dengan Jl. Administrasi. 2. Parkir Bangkitan parkir di SPBU Pejompongan tidak ada. Kecuali jika dibeberapa tempat lain dimana SPBU sekaligus melayani jasa perbengkelan maka harus dikaji tentang kebutuhan parkirnya. 2. Pendekat Jl. Penjernihan I (Utara) dinyatakan tidak lancar sedangkan ketiga pendekat lainnya lancar dalam mengalirkan lalu lintas. 3. SPBU Pejompongan hampir tidak ada gangguan dari parkir karena tidak dibarengi dengan aktivitas lainnya seperti perbengkelan. Daftar Pustaka [ 1 ]...Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, Departemen Pekerjaan Umum [ 2 ]...Analisis Dampak Transportasi Studi Kasus DKI Jakarta, Cita Laras Jakarta,2008 [ 3 ] Bruton, Michael J. Introduction to Transportation Planning. London, Hutchinson, 1986 [ 4 ] Golany, Gideon. New-Town Planning : Principles and Practice. New York, John Willey & Sons, 1976. [ 5 ] Parsons Brickerfohh International & PT Indulexco Consulting Group for BPPT. Jakarta Mass Transit System: Development and Conceptual Design. Jakarta, tidak diterbitkan, 1993. [ 6 ] Morlok, Edward K, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlangga, Jakarta, 1988. [ 7 ] Meyer, Michael D. & Eric J. Miller. Urban Transportation Planning: A Decision-Oriented Approach. New York, Mc Graw-Hill, 1984. [ 8 ] Nasution, H. M. N. Manajemen Transportasi. Bandung, Ghalia, 1996. [ 9 ] Tamin, O.Z., Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, ITB, Bandung, 2000 Kesimpulan Berdasarkan hasil survey dan analisis dapat disimpulkan bahwa : [ 10 ] Warpani, Suwardjoko. Analisis Kota & 1. Keberadaan SPBU Pejompongan dari arah Tanah Abang Slipi arus dinyatakan tidak lancar, sedang arah Slipi Tanah Abang arus dinyatakan lancar Daerah. Bandung, Penerbit ITB, 1984. [ 11 ] Wells, G.R. Rekayasa Lalu-lintas. Jakarta, Bharata, 1993.

64 Lampiran Tabel 0. Luas seluruh kawasan 1696 m 2 Luas seluruh bangunan 255 m 2 Luas bangunan kantor 61 m 2 Luas bangunan untuk pompa BBM 384 m 2 Jumlah stasion pengisian BBM mobil 7 lajur @ 2 stasion pengisian @ 2 slang Jumlah stasion pengisian BBM motor 1 @ 2 stasion pengisian @ 2 slang Kapasitas parkir 47 kendaraan Fasilitas lain (mushola) 23 m 2 Jumlah tempat duduk 13 Luas area bongkar muat BBM 40 m 2 Jumlah karyawan tetap 59 orang Jumlah karyawan tidak tetap 2 orang Shift pertama karyawan 8 jam 23 karyawan Shift kedua karyawan 8 jam 18 karyawan Shift ketiga karyawan 8 jam 18 karyawan Sumber : Hasil survey Tabel-1 Volume kendaraan keluar masuk SPBU Pejompongan MASUK (Kendaraan/jam) KELUAR (Kendaraan/jam) JAM LV HV MC TOTAL LV HV MC TOTAL 06.00-07.00 97 8 113 218 97 8 113 218 07.00-08.00 116 15 196 327 116 15 196 327 08.00-09.00 116 5 240 361 116 5 240 361 09.00-10.00 134 9 348 491 134 9 348 491 10.00-11.00 142 15 175 332 142 15 175 332 11.00-12.00 176 18 248 442 176 18 248 442 12.00-13.00 127 10 205 342 127 10 205 342 13.00-14.00 140 20 219 379 140 20 219 379 14.00-15.00 132 10 327 469 132 10 327 469 15.00-16.00 122 12 295 429 122 12 295 429 16.00-17.00 91 9 348 448 91 9 348 448 17.00-18.00 54 2 337 393 54 2 337 393 Sumber : hasil survey, 2007 Tabel- 2. Tingkat bangkitan kendaraan terhadap jumlah selang pompa

65 TRIP RATE JUMLAH BANGKITAN MASUK KELUAR kend/jam kend/jam Jumlah Selang Pompa TINGKAT BANGKITAN MASUK KELUAR 06.00-07.00 218 218 32 6.81 6.81 07.00-08.00 327 327 32 10.22 10.22 08.00-09.00 361 361 32 11.28 11.28 09.00-10.00 491 491 32 15.34 15.34 10.00-11.00 332 332 32 10.38 10.38 11.00-12.00 442 442 32 13.81 13.81 12.00-13.00 342 342 32 10.69 10.69 13.00-14.00 379 379 32 11.84 11.84 14.00-15.00 469 469 32 14.66 14.66 15.00-16.00 429 429 32 13.41 13.41 16.00-17.00 448 448 32 14.00 14.00 17.00-18.00 393 393 32 12.28 12.28 RATA-RATA PER HARI 12.06 12.06 Sumber : Hasil analisa, 2007 Tabel-2. Volume kendaraan Jl. Penjernihan I dalam 2 arah ARAH TANAH ABANG-SLIPI ARAH TANAH SLIPI-ABANG JAM ARUS KENDARAAN / JAM JAM ARUS KENDARAAN / JAM TOTAL LV HV MC HV LV MC TOTAL 06.00-07.00 834 22 1780 2636 06.00-07.00 812 21 2034 2867 07.00-08.00 1423 35 2539 3997 07.00-08.00 1302 49 3770 5121 08.00-09.00 1512 54 3407 4973 08.00-09.00 1229 56 3288 4573 09.00-10.00 1601 37 2912 4550 09.00-10.00 1034 71 2631 3736 10.00-11.00 1692 41 2173 3906 10.00-11.00 1348 127 2993 4468 11.00-12.00 1758 48 2222 4028 11.00-12.00 1580 198 3064 4842 12.00-13.00 1912 14 1285 3211 12.00-13.00 903 118 1484 2505 13.00-14.00 2281 17 3181 5479 13.00-14.00 1048 96 2555 3699 14.00-15.00 2132 19 3212 5363 14.00-15.00 1531 90 2134 3755 15.00-16.00 2030 21 3907 5958 15.00-16.00 1756 92 2311 4159 16.00-17.00 3365 23 2708 6096 16.00-17.00 1045 102 2726 3873 17.00-18.00 2250 7 2629 4886 17.00-18.00 700 32 2189 2921 Sumber : Hasil survey Tabel-3. Hasil Analisis Kinerja Jalan Penjernihan I Tahun 2007 NAMA JALAN JL. Penjernihan I 2007 Q C DS=Q/C V LV LOS DEFINISI Tanah Abang Slipi 4070 3607 1.128 F Slipi Tanah Abang 2304 3635 0.634 54.78 B Sumber : Hasil analisa, 2007 Tabel-4. Karakteristik simpang Penjernihan Arus stabil dengan volume lalu lintas sedang dan kecepatan mulai dibatasi kondisi lalu lintas

66 NAMA JALAN Tipe Jalan Lebar bahu (m) Lebar jalur (m) Lebar A B A B median (m) JL. Penjernihan I (U) 4/2D 1.4 2.0 9.6 9.6 0.8 JL. Penjernihan I (S) 4/2D 1.4 2.0 9.6 9.6 0.8 Jl. Penjernihan II (T) 4/2UD 1.5 1.5 5.35 5.35 - Jl. Administrasi II (B) 2/1UD 0.5 0.5 2.5 2.5 Kode Pendekat Tipe Lingkungan Jalan Hambatan Samping (Tinggi/ Rendah) Median Ya/Tidak Belok Kiri Langsung Ya/Tidak Lebar Pendekat (m) Pendekat W masuk W LTOR W Keluar W A U COM R Y Y 9.6 6.4 3.2 9.6 S COM R Y Y 9.6 6.4 3.2 9.6 T RES R T T 5.35 2.625-5.35 B RES R T T 5 - - 5 Sumber : Hasil survey, 2007 Keterangan : Com : daerah komersi W : lebar pendekat Res : Daerah pemukiman LTOR : Belok kiri langsung Tabel-5. Volume kendaraan simpang Penjernihan KODE PENDEKAT / LOKASI ARAH PERGERAKAN LV HV MC TOTAL Utara Belok Kiri 238 2 217 457 JL. Penjernihan I Lurus 3510 8 2555 6073 Belok kanan 12 0 37 49 TOTAL 3760 10 2809 6579 Selatan Belok Kiri 10 0 13 23 JL. Penjernihan I Lurus 1125 4 2640 3769 Belok kanan 167 0 122 289 TOTAL 1302 4 2775 4081 Timur Belok Kiri 67 1 95 163 JL. Penjernihan II Lurus 18 0 137 155 Belok kanan 135 0 467 602 TOTAL 220 1 699 920 Barat Belok Kiri 11 0 81 92 Jl. Admnistrasi Lurus 18 0 155 173 Belok kanan 14 0 30 44 TOTAL 249 1 935 1185 TOTAL U+S+T+B Tabel-6 Analisa Simpang Penjernihan tahun 2007 KODE PENDEKAT / LOKASI Q (smp/jam) C (smp/jam) DS TERLINDUNG ARUS KENDARAAN / JAM 12765 TOTAL DELAY (DETIK) Utara JL. Penjernihan I 4050 3648 1.110 Selatan JL. Penjernihan I 1849 3648 0.507 1146 Timur JL. Penjernihan II 360 2304 0.156 1890 Barat Jl. Admnistrasi 96 2072 0.046 282 Sumber : Hasil analisa, 2007

67 Tabel-7. Prediksi Hasil Analisis Kinerja Jalan Penjernihan Tahun 2009 NAMA JALAN JL. Penjernihan I 2009 Q C DS=Q/C V LV LOS DEFINISI Tanah Abang Slipi 5014 3607 1.390 F Slipi Tanah Abang 2837 3635 0.780 50.75 C Sumber : Hasil analisis 2007 Tabel-7 Prediksi Hasil Analisis Kinerja Jalan Penjernihan Tahun 2012 NAMA JALAN JL. Penjernihan I 2009 Arus stabil tetapi kecepatan dan pergerakan kendaraan dikendalikan oleh volume lalu lintas yang tinggi Q C DS=Q/C V LV LOS DEFINISI Tanah Abang Slipi 6858 3607 1.901 F Slipi Tanah Abang 3882 3635 1.068 F Sumber : Hasil analisis 2007 Tabel-8. Analisa Simpang Penjernihan tahun 2009 KODE PENDEKAT / LOKASI Q (smp/jam) C (smp/jam) DS TOTAL DELAY (DETIK) Utara JL. Penjernihan I 4992 3648 1.368 Selatan JL. Penjernihan I 2279 3648 0.625 1416 Timur JL. Penjernihan II 445 2306 0.193 2334 Barat Jl. Admnistrasi 118 1966 0.060 348 Sumber : Hasil analisa 2007 Tabel-9. Analisa Simpang Penjernihan tahun 2012 KODE PENDEKAT / LOKASI Q (smp/jam) C (smp/jam) DS TOTAL DELAY (DETIK) Utara JL. Penjernihan I 6825 3648 1.871 Selatan JL. Penjernihan I 3090 3648 0.847 1932 Timur JL. Penjernihan II 608 2306 0.264 3192 Barat Jl. Admnistrasi 162 1966 0.082 480 Sumber : Hasil analisa 2007