Mutiara Nugraheni

dokumen-dokumen yang mirip
KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

Berikut tips mengenali dan memilih pangan yang berasal dari hewan yang memenuhi kriteria Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

BAB I PENDAHULUAN. kecukupan gizi. Unsur gizi yang dibutuhkan manusia antara lain: protein, lemak,

Karakteristik mutu daging

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

I. PENDAHULUAN. Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak

BAB I PENDAHULUAN. fosfor, besi atau mineral lain. Protein disusun dari 23 atau lebih unit yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat menuntut produksi lebih dan menjangkau banyak konsumen di. sehat, utuh dan halal saat dikonsumsi (Cicilia, 2008).

DAGING. Theresia Puspita Titis Sari Kusuma. There - 1

PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH. Oleh : ROSIDA, S.TP,MP

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN GROBOGAN MEMILIH DAGING ASUH ( AMAN, SEHAT, UTUH, HALAL )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk daging yang dihasilkan dari kelinci ada dua macam yaitu fryer dan roaster. Kelinci

Harryara Sitanggang

c. 4 supplier d. 5 supplier

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat pengangkut dan alat penyimpanan (Heri Warsito, Rindiani 2015).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk

DAGING. Pengertian daging

PAPER BIOKIMIA PANGAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai

Nova Nurfauziawati Kelompok 11 A V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

TINJAUAN PUSTAKA Konversi Otot Menjadi Daging

BAB I PENDAHULUAN. media pertumbuhan mikroorganisme. Daging (segar) juga mengandung enzim-enzim

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI DAGING

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HEWANI. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI

PENGOLAHAN DAGING PENGEMPUKAN (TENDERISASI) Materi 7 TATAP MUKA KE-7 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI DAGING

II. TINJAUAN PUSTAKA. alot (Chang et al., 2005). Daging itik mempunyai kandungan lemak dan protein lebih

TINJAUAN PUSTAKA. Kerbau adalah hewan tergolong memamah biak subkeluarga bovinae dan

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Ressang, 1982). Menurut Soeparno (1992) daging adalah semua jaringan hewan

PENDAHULUAN. Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai daging ayam karena. Sebagai sumber pangan, daging ayam mempunyai beberapa kelebihan lainnya

PENANGANAN DAGING. 1. Judging ( warna, bau, tekstur) 2. Parting. 3. Kualitas Daging

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler termasuk ke dalam ordo Galliformes,familyPhasianidae dan

PERSIAPAN BAHAN MAKANAN 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

UNGGAS. Mutiara Nugraheni

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

I. TINJAUAN PUSTAKA. hingga diperoleh ayam yang paling cepat tumbuh disebut ayam ras pedaging,

I. PENDAHULUAN. juga mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Soeparno (2009)

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler atau yang juga disebut ayam pedaging merupakan salah satu

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat

BAB I PENDAHULUAN. Turi (Sesbania grandiflora) merupakan tanaman asli Indonesia,yang

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

PRODUK LEBAH MADU PROPOLIS ROYAL JELLY POLLEN

TINJAUAN PUSTAKA. Itik (Anas platyrhynchos)

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3)

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat kebutuhan gizi

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

>> PENDAHULUAN >> TUJUAN >> MANFAAT

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kampung. Ayam kampung merupakan ayam lokal Indonesia yang berasal dari ayam

TINJAUAN PUSTAKA. dari pada daging domba dan sapi sehingga tingkat konsumsi daging itik di

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu - 19 o c

I. PENDAHULUAN. energi dan pembentukan jaringan adipose. Lemak merupakan sumber energi

Lampiran 1 Tahapan Penelitian. Penirisan. 1 ekor karkas ayam segar. Tanpa perlakuan kitosan (Kontrol) Serbuk kitosan komersil.

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sapi potong merupakan salah satu komoditas ternak yang potensial dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ayam jantan ras White Cornish dari Inggris dengan ayam betina dari ras

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pengertian DAGING. sekumpulan otot yang melekat pada kerangka. Semua jaringan hewan dan produk olahannya yang sesuai dan digunakan sebagai makanan

II. TINJAUAN PUSTAKA. karena rasanya lezat dan mengandung nilai gizi tinggi. (Sudarisman, 1996). Pramono (2002)

KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI DAGING (lanjutan)

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16. Biasa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4 Telur biasanya juga mengandung semua vitamin yang sangat dibutuhkan kecuali vitamin C. Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), vitamin yang larut air

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

Sistem Pencernaan Manusia

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

I PENDAHULUAN. dikonsumsi khususnya anak anak dalam periode pertumbuhan agar tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura

Ditulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28

TINJAUAN PUSTAKA Kemangi (Ocimum basilicum Linn.) sebagai Tanaman Herbal. Tanaman Kemangi ( Ocimum basilicumlinn.) merupakan

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

TINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar

Tanda Kematian Tidak Pasti Tanda Kematian Pasti Lebam Mayat ( Livor Mortis )

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Hewan

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

Transkripsi:

Mutiara Nugraheni mutiara_nugraheni@uny.ac.id

1. 2. 3. Mutu protein tinggi, asam amino esensial lengkap dan seimbang Protein lebih mudah dicerna daripada nabati Mengandung vitamin dan mineral

1.Sapi Penghasil daging paling besar, misalnya : Sapi perah jantan Sapi potong

Jenis : Angora, Anglo Saanen dan frence Alpine Domba : biasanya untuk produksi bulu dan atau daging

Sebagai sumber daging di daerah tertentu, misal : pekalongan

Sebagai sumber daging yang digunakan di daerah tertentu, diyogyakarta di segoroyoso Bantul

Jaringan tubuh hewan : 1. Kulit 2. Jaringan lemak 3. Jaringan otot 4. Jaringan ikat : kolagen, elastin 5. Tulang

Merah ungu Merah cerry Oksimioglobin oksigen Oksigen Coklat Metmioglobin

Daging. Bagian yang sudah tidak mengandung tulang Karkas.. Daging yang belum dipisahkan dari tulang atau kerangkanya

1. 2. Sehat, bebas dari segala penyakit Cukup istirahat, tidak diperlakukan kasar, serta tidak stress sehingga kandungan glikogen otot maksimal Glikogen asam laktat ph turun

3. Penyembelihan dan pengeluaran harus secepatnya dan sesempurna mungkin (untuk meminimalkan kehilangan glikogen yang besar) Prinsip : Usaha pengeluaran darah hewan dengan memotong urat nadi pada leher, supaya hewan mati.

4. Dressing adalah penyiangan pada hewan yang telah disembelih yang meliputi pemisahan kepala dan kaki bawah, pengeluaran isi rongga perut dan dada, pengulitan dan karkas yang ada dibagi dua

1. 2. 3. 4. 5. Kulit ternak Tanah Perut besar Lalat Alat-alat (pisau, kaitan, meja)

1. Perubahan suhu Suhu darah menurun mendekati suhu lingkungan Suhu jaringan, naik -->proses glikolisis 2. Perubahan ph

Penyembelihan Daging Rigor mortis Pasca Rigor Aging Aging adalah penanganan daging segar setelah penyembelihan dengan cara menggantung atau menyimpan selama waktu tertentu pada suhu diatas titik beku daging (-1,5oC)

TUJUAN AGING 1. 2. 3. 4. 5. Agar proses pembentukan asam laktat dari glikogen sempurna,ph turun Pengeluaran darah lebih sempurna Lapisan luar daging menjadi kering Memperoleh daging yang memiliki tingkat keempukan optimum Cita rasa khas

KRITERIA KUALITAS DAGING 1. 2. 3. Keempukan atau kelunakan Ditentukan kandungan jaringan ikat; umur hewan Kandungan lemak/marbling Marbling : kandungan lemak diantara otot. Lemak berfungsi : pembungkus otot dan mempertahankan keutuhan daging Warna Bervariasi tergantung jenis secara genetik dan usia Sapi potong>sapi perah ; sapi muda<sapi dewasa

Lanjutan Kriteria 4. Rasa dan Aroma 5. Kelembaban Permukaan daging relatif kering sehingga dapat menahan pertumbuhan mikroorganisme

KRITERIA DAGING YANG TIDAK BAIK Bau dan rasa tidak normal Penyebab: - hewan sakit : organ dalam, mentega tengik - dalam masa pengobatan, antibiotik 2. Warna daging tidak normal 3. Konsistensi daging tidak normal 4. Daging busuk Penyebab : penanganan kurang baik pada saat pendinginan, sehingga aktivitas bakteri pembusuk meningkat dibiarkan di suhu kamar dalam waktu relatif lama,terjadi fermentasi oleh enzim membentuk asam sulfida dan amonia 1.

Lanjutan daging tidak baik. Ciri-ciri daging busuk akibat bakteri : - kusam berlendir - Berwarna kehijau-hijauan - Tengik - Memberikan sinar kehijau-hijauan - Berwarna kebiru-biruan

1. Sapi a. Sapi muda - agak pucat, kelabu putih sampai merah pucat dan menjadi tua - serabut halus - konsistensi agak lembek b. Sapi dewasa - daging merah pucat - serabut halus sedikit lemak - konsistensi liat - bau dan rasa aromatis

2. Domba a. serabut halus b. warna merah muda, konsistensi cukup tinggi c. banyak lemak di otot d. bau sangat khas e. lemak berwarna putih 3. Kambing a. daging lebih pucat dari domba b. lemak keras dan putih c. kambing jantan berbau khas

4. Babi a. Pucat hingga merah muda b. otot punggung yang mengandung lemak berwarna kelabu putih c. serabut halus, konsistensi padat dan berbau spesifik d. umur tua : warna lebih tua, sedikit lemak dan serabut kasar

5. Kuda a. warna merah kehitaman hingga coklat b. serabut halus dan panjang, konsistensi padat. Diantara serabut tidak ada lemak c. bau dan rasa sedikit manis d. lemak berwarna kuning dan konsistensi lembek 6. Kerbau a. liat, karena umur tua b. serabut otot kasar dan lemak putih c. rasa hampir sama dengan daging sapi d. berbau lebih keras daripada sapi

Perubahan daging Pre-Rigor a. Rigor Pasca Rigor Fase Pre-rigor ph dan ATP masih tinggi Pemecahan ATP untuk proses glikolisis, menghasilkan asam laktat dan energi

Pre-rigor DIBEKUKAN Proses enzimatis dan glikolisis terhenti Thawing : proses enzimatis Mulai bersama rigor : Gejala Thaw rigor Gejala dimana otot mengerut sampai pada taraf pengerutan yang cukup banyak dan mengeluarkan tetesan air sampai 30-40% berat otot

Pre-Rigor Didinginkan 0-150C Cold shortening Bentuk pengerutan otot yang tidak begitu hebat

Daging Suhu > 15oC Rigor shortening Pengerutan kejang karena pada suhu tinggi pengurangan Cadangan ATP secara cepat dan otot mengerut cukup banyak

Rigor : keadaan dimana karkas menjadi kaku atau tegang yang terjadi antara 24-48 jam setelah penyembelihan Daging diletakkan pada suhu 150C terlebih dahulu sampai proses rigor mortis selesai

FASE PASCA RIGOR Terjadi penumpukan hasil-hasil glikolisis : 1. Penumpukan asam laktat sehingga ph jaringan rendah 2. Pembentuk precursor flavor dan aroma 3. Peningkatan daya ikat air 4. Pengempukan kembali jaringan otot tanpa pemisahan aktin dan miosin

1. 2. 3. Kaya protein Energi : 250 kkal/100g Mengandung kolesterol < otak & jerohan Menyusun empedu darah, jaringan Otak, serat saraf, hati, ginjal dan Kelenjar adrenalin. Pembentuk hormon pengatur fungsi dan aktivitas biologi Kadar sangat rendah : mengganggu kesuburan

1. 2. 3. Bermanfaat mematikan mikrobia dan meningkatkan cita rasa Tidak terlalu berpengaruh terhadap kadar protein dan beberapa jenis vitamin : thiamin, riboflavin, niasin dan asam pantotenat Bila dimasak menggunakan air, banyak vitamin, mineral dan asam amino yang larut dalam kaldunya.

KEEMPUKAN DAGING 1. 2. Dapat menggunakan alat : tenaga yang dibutuhkan untuk memotong daging Menggunakan panelis

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEEMPUKAN 1. 2. Faktor genetik Penanganan sebelum dan setelah penyembelihan ternak yang stres daging lebih keras (penanganan dan transportasi) Pendinginan setelah penyembelihan : serat-serat otot mengerut dengan kuat. Ikatan yang memendek menyebabkan daging menjadi keras

CARA DAGING JADI EMPUK BAGAIMANA?

1. Daging atau kulit nanas : enzim bromelin 2. Daun pepaya enzim papain Enzim papain akan menghidrolisis kolagen dalam daging sehingga bentuknya menjadi kendur dan daging empuk.

3. Getah pepaya Mengandung enzim protease : papain (10%) dan kimopapain (45%) Mengurai ikatan-ikatan dalam molekul protein sehingga protein terurai menjadi polipeptida dan dipeptida. Mempunyai daya tahan terhadap panas, proses pengempukan daging terjadi pada suhu pemasakan. Kimopapain lebih tahan terhadap keasaman (masih stabil dan aktif pada ph 2) Papain : dapat membentuk senyawa yag menyerupai protein ; plastein dapat lebih mengempukkan daging

4. Enzim pengempuk dari rimpang jahe Hasil penelitian : ekstrak enzim protease dari rimpang jahe dapat mengempukkan daging

KASUS-KASUS MENGENAI DAGING

Apakah Mad cow..? Kehilangan koordinasi,depresi, ketakutan, terlalu peka,gerakan tidak terarah, gelisah dan gejala psikis lainnya

Terjadi kerusakan otak perlahan-lahan sehingga otak berbentuk seperti spons Sapi 2 minggu - 6 bulan : mati Bagaimana penularan ke sapi? Melalui makanan sapi yang terbuat dari cacahan daging atau tulang yang terinfeksi sapi gila

Apakah manusia bisa menderita Penyakit sapi gila? Dapat Melalui konsumsi daging sapi yang terinfeksi atau berkontak dengan sapi yang terinfeksi. Penyakit ini menyerang jaringan syaraf otak dan bersifat degeneratif. Kehilangan kekuatan dan pertumbuhan terhenti dan akhirnya menyerang otak sehingga berubah seperti spons

Apakah dimasak pada suhu tinggi bisa Melindungi tertular penyakit ini? Alat panggang dan oven tidak dapat mematikan penyakit sapi gila! Penyebab : Prion Sangat tahan terhadap segala tingkat keasaman, pendinginan dan pembekuan. Protein : inaktif setelah dipanaskan dengan autoklaf (tekanan tinggi) suhu 134-138oC selama 18 menit

Berapa lama inkubasinya? 1. 2. Pada sapi 3-8 tahun Manusia : 5-20 tahun

Bagian mana yang aman dikonsumsi? Menurut ilmuwan : sapi gila ditemukan di jaringan saraf otak dan tulang belakang, bukan di urat atau otot

DAGING OPLOSAN Faktor yang melatarbelakangi : harga (untuk mendapatkan keuntungan sesaat) Daging yang biasa digunakan sebagai peng-oplos : daging celeng (babi hutan), babi, anjing, tikus Hindari pembelian daging cacah

DAGING GLONGGONGAN Proses : menggelontorkan air sebanyakbanyaknya ke mulut sapi yang akan disembelih. Tujuan : agar lambung dan seluruh sistem pencernaan sapi benar-benar penuh dengan air.

Hasil : Daging sapi lebih berat dibandingkan yang dipotong secara normal, sebab air akan berdifusi ke dalam jaringan otot, sehingga daging menggembung dan bertambah berat Pertambahan berat : 20-30% (sapi keseluruhan) Ketika disembelih : berat daging meningkat 10-15%

BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN??? Permukaan daging sapi glonggongan selalu basah sampai ke serat-seratnya, daging normal : nampak lembab Pedagang tidak berani menggantung daging sapi glonggongan.

Bagaimana pendapat anda Mengenai daging sapi glonggongan???

BERLANJUT KE BAB SELANJUTNYA UNGGAS