Lahir dari rasa ingin tahu, untuk membuka wawasan, melihat peristiwa. menggali makna selanjutnya mencari berita dengan Search di belahan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

Hendry Ch Bangun Wakil Pemimpin Redaksi Warta Kota 21 November 2011

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

Sayidiman Suryohadiprojo. Jakarta, 24 Juni 2009

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Yohanes 18. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

ARTIKEL MOTIVASI BELAJAR DARI KELUARGA TIKUS..!!! Sebuah Renungan dalam Mengambil Keputusan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Intelijen dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA UPACARA BENDERA BULAN FEBRUARI 2013 TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN KULONPROGO. Wates, 18 Februari 2013

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

SAMBUTAN PADA ACARA SYUKURAN PERINGATAN HARI BHAYANGKARA KE-69 TAHUN 2015 DIRANGKAIKAN DENGAN BUKA PUASA BERSAMA TANGGAL 1 JULI

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

Buku Saku Hak Atas Informasi. Pendahuluan

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

BUPATI BURU. Assalamu alaikum wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Saudara-saudara keluarga besar Tentara Nasional Indonesia yang berbahagia,

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA

Kaum Adam, Jadilah Pria Sejati

ISU-ISU GLOBALISASI KONTEMPORER, oleh Ahmad Safril Mubah, M.Hub., Int. Hak Cipta 2015 pada penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini sistem pendidikan masih cenderung mengarah pada dua

5 KEY ELEMENT SERVICE

EKSISTENSI ARSIP SEBAGAI JATI DIRI SUATU BANGSA DITEGAKKAN

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA SOSIALISASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN KERJASAMA MPR RI DENGAN PGRI KABUPATEN MALINAU RABU, 16 MARET 2016

Reflections for managers

BUPATI KULON PROGO Sambutan Pada Acara UPACARA BENDERA 17 DESEMBER 2013 TINGKAT KABUPATEN KULON PROGO Wates, 17 Desember 2013

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

MANAJEMEN PEMBELAJARAN YANG KREATIF PADA MATA PELAJARAN SAINS FISIKA DI SMP NEGERI 3 KARTASURA

I. PENDAHULUAN. Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mental spiritual yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh

Komentar Global Witness untuk konsultasi publik mengenai Rancangan Undang- Undang (RUU) Dana Minyak Timor Leste.

EFEKTIFITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SEBAGAI MITRA DAN PENGAWAS KEPALA DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA. Oleh : Hendi Budiaman, S.H., M.H.

MENULIS OPINI DI MEDIA MASSA

Menulis Artikel Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : bahwa perlu diadakan Peraturan Disiplin Tentara untuk seluruh Angkatan Perang Republik Indonesia;

yang tersendiri yang terpisah dari Peradilan umum. 1

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan Peraturan Disiplin Tentara untuk seluruh Angkatan Perang Republik Indonesia;

Persiapan untuk Wawancara Disiplin Mulailah untuk mempersiapkan diri dengan memperbarui bagaimana Anda tahu karyawan tersebut telah melakukan suatu

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Neg

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN UJI KONSEKUENSI INFORMASI PUBLIK Nomor: SOP /HM 04/HHK

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG VISI DAN MISI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

Model Pembelajaran Konstekstual dalam Bidang Studi Ekonomi Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing,

TANTANGAN FILSAFAT ILMU DALAM PERKEMBANGAN GEOGRAFI YULI IFANA SARI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

- 1 - PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENGKLASIFIKASIAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

PROPOSAL PRODUKSI DAN PENGIRIMAN BUKU ANAK BERTANYA PAKAR MENJAWAB KE TAMAN BACA MANDIRI & RUMAH BELAJAR DI SELURUH INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain

BAB VII KESIMPULAN. Bentuk dan gagasan pada tari kontemporer telah jauh. berkembang dibandingkan dengan pada awal terbentuknya.

Assalamu alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara PERINGATAN EMPAT PULUH TAHUN IKATAN WARGA WATES (IWWT) KULONPROGO, YOGYAKARTA DI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012

Doa Keutuhan. (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi , 2007, 2006 Freedom for the Captive Ministries

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pengantar pesan. Setiap informasi yang dimuat dapat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40

BAB I PENDAHULUAN. kita masih banyak masalah yang harus diselesaikan. Menurut Education For

Syarat Dan Ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. Praktek sirkumsisi pada perempuan sudah menjadi tradisi disekelompok

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

No Bahwa secara umum ruang lingkup dalam pengaturan Pengklasifikasian Informasi Publik yaitu mengenai: 1. ketentuan umum; 2. asas dan tujuan

A. Pengertian Pancasila

MENGENAL WEB BLOG. A. Pengertian Web Blog

BAB I PENDAHULUAN. yang tertulis dalam Pembukaan UUD Negara Indonesia Tahun 1945 dalam Alinea

Rahasia Kemenangan: Memiliki Iman Yahushua

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak bisa hidup sendiri. Oleh karena itu, setiap manusia saling memberikan

Bimbingan Ruhani. Penanya:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan nasional menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,

KATA PENGANTAR. Angket ini berisi daftar pernyataan yang berhubungan dengan penelitian yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

Transkripsi:

Sang Pembelajar Lahir dari rasa ingin tahu, untuk membuka wawasan, melihat peristiwa menggali makna selanjutnya mencari berita dengan Search di belahan dunia portal Google.co.id tentang INTELIJEN lalu berkenalan dengan tulisan dalam Blog Intelijen Indonesia (Blog I-I) yang di-posted oleh seseorang yang bernama Senopati Wirang Mencoba milah dan memilih mana fakta mana fiksi, mana yang ilmiah mana yang alamiah, mana berita mana analisa, mana story mana opini. Ada yang ditemukan ada yang belum ketemu, ada yang dipahami ada yang belum dimengerti, ada yang mudah ada yang susah. Itulah belajar dan belajar, dalam ruang yang bisa di lihat dan di baca, dalam lorong yang bernama teknologi informasi, dalam gang yang berjudul dunia maya ada sedikit ilmu yang dicari oleh sang pembelajar. Tak banyak yang bisa disimpulkan hanya : INTEL OH INTEL Sekedar mencoba berbagi meskipun anda bisa mudah mencari, maka tulisan Blog I-I coba di daur ulang dalam buku ini. Semoga manfaat. Trims Pak Seno atas setitik cerita tentang Indonesia Raya... Kebenaran sejati milik Ilahi Editor : Sang Pembelajar Intel oh Intel i

Ruang Bathin Prajurit Perang Fikiran Seringkali seorang prajurit perang fikiran (intel) juga bertempur dalam ruang pikirnya sendiri tentang apa-apa yang sudah dilakukannya. Akankah terampunkan dalam pengadilan akhir di hadapan Yang Maha Kuasa? Siapa yang akan menyelamatkannya? Bertanya-tanya juga dalam ruang fikirnya, adakah kebaikan yang bisa dicapai dengan kejahatan? siasat demi siasat menggerogoti kejernihan hati. Kebiasaan untuk menempatkan kepentingan nasional, eksekutif serta pimpinan di atas kepentingan lain mungkin saja menabrak kebaikan dan kebenaran sejati. Meyakinkan hati dan pikiran bahwa menjadi seorang intel adalah juga menjalani kebaikan seringkali goyah dalam ketidakpastian langkah kebaikan itu sendiri. Bahkan terhapus dari ingatan seorang intel untuk rasa bersalah, berlindung dengan pembenaran-pembenaran langkah yang ternyata tidak baik, bahkan cenderung teramat jahatnya. Perhatikan perjalanan sejarah bangsa kita, peranan intelijen bukan saja dalam membangun NKRI, tetapi juga dalam menggerogotinya dengan mabuk kekuasaan dalam sistem otoriter-militeristik. Entah sudah berapa banyak kelukaan yang tercipta dalam pembangunan bangsa Indonesia. Begitulah hidup...setidaknya sebelum kita masuk ke alam kubur ada Intel oh Intel ii

kesadaran dan tahu persis apa-apa yang harus dipertanggungjawabkan dalam kekerasan memegang rahasia negara. Perang fikiran dalam diri seorang intelijen adalah keniscayaan yang tidak terhindarkan. Apalagi bagi mereka yang benar-benar telah mengalami pahit getirnya dunia intelijen. Dalam masa-masa akhir perjalanan saya, ada semacam keyakinan bahwa intelijen bisa mencapai tujuannya dengan jalan kebaikan dan kebajikan, dimana tujuan menjaga kepentingan nasional harus dipahami secara lebih dalam dengan pematangan konsep operasi yang tidak terjebak dalam taktik jangka pendek seperti pada masa Orde Baru. Kekeliruan dalam mengelola persoalan bekas propinsi Timor Timur, Aceh, Maluku, Papua, serta isu Islam radikal sangat jelas disebabkan konsep usang intelijen militer yang selalu berada dalam keadaan ketakutan untuk kalah. Sehingga langkah represif dan operasi "jalan singkat" ditempuh demi NKRI. Tidak ada yang salah dengan konsep demi NKRI, tetapi metodenya sangat sembrono dan sudah tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Mengapa banyak unsur pimpinan keamanan nasional menjadi sangat ketakutan dengan kunjungan orang asing ke wilayah yang dinilai "bermasalah". Adalah menjadi kedaulatan Republik Indonesia untuk menjaga keutuhan NKRI. Namun metode penjagaan kedaulatan tersebut seyogyanya bisa terintegrasi dalam metode pembangunan bangsa yang menyeluruh. Selain itu, ada semacam blue print jangka pendek dan jangka panjang yang pada Intel oh Intel iii

gilirannya akan semakin memantapkan kebangsaan Indonesia dalam kebhinnekaan. Semoga tulisan singkat ini mampu merangsang sahabat Blog I-I untuk memikirkan secara lebih serius konsep maupun langkah-langkah nyata untuk menjamin eksistensi NKRI yang kuat baik dalam konsolidasi internal seluruh komponen bangsa, maupun dalam menghadapi tantangan dinamika internasional. (Senopati Wirang) Intel oh Intel iv

Mengapa Senopati Wirang? Setelah sekitar 22 e-mail menanyakan tentang siapa saya dan mengapa menggunakan nama Senopati Wirang, saya pikir cukup adil bila saya share jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di Blog. Khususnya supaya tidak ada lagi yang penasaran atau mengirimkan pertanyaan yang sama lewat e-mail. Pertanyaan siapa saya dan mengapa Senopati Wirang sangat berkaitan, karena pertanyaan mengapa akan menjawab pertanyaan siapa. Maka daripada itu, saya mulai dengan jawaban mengapa Senopati Wirang. Senopati adalah sebuah kata yang akan segera menggetarkan setiap dada anggota intelligence community di masa saya aktif. Komunitas intelijen Indonesia di masa itu boleh dinilai solid dalam artian organisasi dan operasi, tetapi tidak memiliki visi jauh ke depan. Senopati yang kemudian dijadikan simbol bagi insan intelijen Indonesia kemudian digambarkan dalam bentuk ksatria tanpa nama yang senantiasa memperdalam ilmu dan memperluas cakrawala. Dalam perjalanan tersebut sang Ksatria selalu membawa sebilah pedang, sebagai simbol bela negara dan bukan sebagai cerminan watak agresif. Jadi singkatnya identitas Senopati seharusnyalah melekat di dalam dada setiap insan intelijen Indonesia. Kemudian kata Wirang saya artikan menanggung malu. Saya meyakini bahwa "mayoritas" insan intelijen Indonesia tidak terlibat dalam perbuatan, kegiatan atau operasi yang memalukan baik bagi dirinya, Intel oh Intel v

bangsa maupun negara. Seingat saya, saya juga tidak pernah (tidak merasa) melakukan tindakan yang memalukan. Meskipun demikian, sejak saya mulai memikirkan konsep blog ini, saya sadar bahwa perbuatan menuliskan dunia intelijen melalui media blog adalah berarti saya siap menanggung malu. Bagaikan menepuk air, maka tak urung muka sendiri pun sewajarnya akan basah. Setelah memahami jawaban mengapa, saya berharap pertanyaan "siapa" tidak lagi menjadi penting, lagipula di kalangan intelijen-pun saya kurang dikenal. Lebih jauh, saya ingin menyampaikan keinginan murni dari hati saya untuk hanya ada di dunia maya berupa tulisan blog ini. Juga kepada saudara-saudari yang terus berusaha meneliti keberadaan saya. mohon ada pengertian untuk memahami posisi saya, khususnya untuk rekan di Amerika atau dimanapun juga yang memiliki teknologi pemantauan e-mail dan blog. Terima kasih posted by senopati wirang Intel oh Intel vi

Tulisan Pertama Blog Intelijen Indonesia yang di posted 11 September 1995 Intel oh Intel Blog ini hanyalah refleksi keprihatinan seorang anak bangsa Indonesia yang menjadi saksi terpuruknya salah satu elemen bangsa dan negara yang vital, yaitu INTELIJEN. Pendapat dan analisa serta informasi yang ada dalam Blog ini menjadi tanggungjawab individual yang tidak lepas dari faktor kekhilafan, subyektifitas dan kurang akuratnya data pendukung. Perlu pula ditegaskan bahwa semua tulisan dalam Blog ini tidak ada kaitannya dengan institusi manapun, baik negara maupun unsur private. Silahkan membaca... Posted by senopati wirang / Monday, September 11, 1995 Intel oh Intel vii

Tips Membaca Blog I-I Mohon maaf kepada seluruh rekan-rekan Blog I-I, bahwa baru sekarang ini saya memberikan catatan penting ini. Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahpahaman diantara sesama rekan tentang apa-apa yang tertulis dalam Blog ini. Perlu dipahami bahwa adalah tidak mungkin untuk menyampaikan informasi intelijen secara langsung dalam media terbuka seperti Blog. Oleh karena itu, bacalah pelan-pelan dan perhatikan pesan-pesan tersembunyi yang hampir selalu ada dalam setiap tulisan. Ada yang tersurat dan ada yang tersirat. Betapapun kerasnya artikel Blog I-I tetap berada dalam kepedulian kepada masa depan Indonesia Raya, sehingga jangan dipolitisir menjadi propaganda yang menyudutkan siapapun. Meski begitu, Blog I-I tidak segan-segan membidik perilaku siapapun yang berpotensi merusak Indonesia Raya. Nilai kebenaran informasi Blog I-I tidaklah mutlak, melainkan dibingkai dalam kemasan yang harus dipahami sebagai suatu cara menghindari permusuhan dengan pihak-pihak yang anti Blog I-I. Saya yakin rekanrekan yang rajin mengikuti perjalanan Blog I-I sudah bisa melihatnya. Betapapun remehnya informasi dalam Blog I-I, tetap mengandung pesan tertentu. Sejumlah tulisan adalah sumbangan produk intelijen rekan-rekan Blog I-I yang dikirimkan ke e-mail saya di senopati_wirang@yahoo.com. Ada yang saya tulis ulang atas permintaan penulis dan ada yang tidak. sekian. Intel oh Intel viii