NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN KTSP DI SD SE-KABUPATEN KULONPROGO.

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Dari uraian diatas jelas pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting, bahwa pendidikan jasmani memiliki nilai-nilai yang positif untuk


5. Berkaitan dengan keterampilan seperti kelentukan, daya tahan otot, daya tahan kardiorespiratori, keseimbangan, koordinasi, dan persepsi kinestetik.

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT COACHING CLINICS ATHLETICS

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah KTSP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Pengimbasan Model Pembelajaran Atletik di Kabupaten Bantul

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KRITERIA/KETUNTASAN PENSKORAN. No Aspek Komponen Skor Keterangan 1 Sikap Badan 1. Condong ke depan 2. Pandangan ke depan 3.

54

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KISI KISI SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS (UKK) MAPEL PENJASORKES KELAS VII SMP KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. proses dalam revisi produk yang dikembangkan. macam cara, yaitu data dari tinjauan ahli yang diujicobakan kepada kelompok

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS 1 SEMESTER 1 TEMATIK TEMA 2 KEGEMARANKU SUB TEMA1 PEMBELAJARAN 3

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) meliputi permainan

TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x 2 x 40 Menit (dua kali pertemuan)

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahanpermasalahan

SURAT KETERANGAN Nomor: / /2012

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

BAB I PENDAHULUAN. pada tuntutan jaman sekarang yang mengutamakan skill. Salah satu sasaran

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS II - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang,

PEDOMAN BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. A. Standar Kompetensi B. Kompetensi dasar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Teknik dasar passing atas dalam permainan Bola Voli

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. lancar sangat ditentukan oleh beberapa unsur antara lain guru, siswa,

LAPORAN KEGIATAN PPM DOSEN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SD NEGERI GUNUNGPATI 01

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. setelah ada proses pembelajaran. Menurut Sugiyanto (1993: 24-25), berpendapat

MODUL 2 : MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PENDAHULUAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mamang Tedi, 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP NEGERI I GANDUSARI : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan)

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP Negeri 1 Geger Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

II. TINJAUAN PUSTAKA. (2008:12) Menurut James O. Whitteker, belajar sebagai proses dimana

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM TAHUNAN (PROTA)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat,

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelaksanaan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SD NEGERI SAMPANGAN 02

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikapmentalemosional-sportifitas-spiritual-sosial),

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. yang dihadapi dalam, khususnya dapat dilakukan dengan cara

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu

SILABUS. Indikator Ketercapaian Kompetensi. Materi Pembelajaran. Tingkat Ranah. Tingkat Ranah. Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat.

BAB I PENDAHULUAN. pembangkitan motivasi dan dilakukan pada setiap jenjang pendidika formal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

PERANGKAT PEMBELAJARAN

FORMAT RPP. Kompetensi Dasar : Melakukan teknik menyundul bola dengan baik. Siswa dapat Melakukan teknik menyundul bola dengan baik A.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Transkripsi:

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN JASMANI BERBASIS KARAKTER SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI-NILAI AFEKTIF DI SEKOLAH DASAR Oleh: Ermawan Susanto, S.Pd., M.Pd. NIP. 19780702 200212 1 004 Berdasarkan Surat Keterangan Telah Melaksanakan Tugas/ kegiatan program PPM UNGGULAN Nomor. 261.13/H.34.21/PM/2014 KKG Penjas Kecamatan Kasihan Bantul Kamis s.d. Sabtu, tanggal 24 s.d. 26 Oktober 2013 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1

A. LANDASAN KEGIATAN Berdasarkan Surat Keterangan Telah Melaksanakan Tugas/ kegiatan program PPM UNGGULAN Nomor. 261.13/H.34.21/PM/2014 tentang Implemenasi Model Pendidikan Jasmani Berbasis Karakter sebagai Upaya Meningkatkan Nilai-nilai Afektif di Sekolah Dasar, berikut ini kami sampaikan narasi dari kegiatan tersebut yang berlangsung pada hari Kamis s.d. Sabtu, tanggal 24 s.d. 26 Oktober 2013 bertempat di KKG Penjas Kecamatan Kasihan Bantul mulai pukul 08.00 16.00 WIB. B. NAMA KEGIATAN Pelatihan implementasi model pendidikan jasmani berbasis karakter di sekolah dasar. PPM unggulan ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan dengan judul Pengembangan Model Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Karakter sebagai upaya Meningkatkan Nilai-nilai Afektif di Sekolah Dasar, tahun 2012. C. TUJUAN KEGIATAN Secara umum tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan program pembelajaran penjas berbasis karakter di sekolah dasar. D. MANFAAT KEGIATAN Jika kegiatan pengabdian masyarakat ini berhasil mencapai tujuan kegiatan di atas, maka akan sangat bermanfaat bagi guru pendidikan jasmani dalam merubah paradigma pembelajaran yang selama ini berlangsung. Terlebih jika banyak peserta pelatihan yang berpartisipasi maka secara kuantitas banyak guru pendidikan jasmani yang berkompeten untuk mengajar melalui implementasi model pendidikan jasmani berbasis karakter dan sanggup mengaplikasikan kepada khalayak yang secara tepat. 2

E. KHALAYAK SASARAN Khalayak sasaran utama dari kegiatan ini diantaranya adalah guru pendidikan jasmani sekolah dasar yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Jasmani di Kecamatan Jetis dan Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Justifikasi pemilihan khalayak sasaran adalah minimnya pengetahuan guru terhadap model pembelajaran penjas khususnya terkait dengan penjas karakter. Adapun jumlah khalayak sasaran yang aktif terlibat dalam MGMP Penjas sebanyak 40 orang. Tabel 1. Khalayak sasaran PPM No Khalayak Jumlah Persentase 1 Guru Penjas SD/MI Kec. Jetis 20 50% 2 Guru Penjas SD/MI Kec. Kasihan 20 50% Jumlah 40 100% F. METODE KEGIATAN Metode kegiatan menggunakan dua pendekatan. Pertama, pendekatan teoritis yang terdiri dari pemaparan materi, diskusi, dan tanya jawab. Kedua, pendekatan praktik terdiri dari pelaksanaan pendidikan karakter terintegrasi dalam penjas pada materi (1) permainan dan olahraga, (2) aktivitas pengembangan, dan (3) uji diri/ senam. Masing-masing pendekatan di akhiri dengan evaluasi. Materi yang disampaikan meliputi: penyampaian materi ceramah dan praktik tentang model pendidikan jasmani berbasis karakter, implementasi model, dan penilaian model. Indikator keberhasilan ditandai dengan tingginya motivasi peserta dalam mengikuti kegiatan ini serta dimilikinya pengetahuan dan keterampilan baru tentang model pendidikan jasmani berbasis karakter. Tim pengabdi juga melakukan pendampingan ke sekolah-sekolah untuk mengevaluasi pelaksanaan penjas karakter. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, ditemukan bahwa pembelajaran pendidikan jasmani masih berorientasi pada motor learning. 3

G. HASIL KEGIATAN Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan PPM Secara umum kegiatan pelatihan ini berjalan lancar dan sesuai dengan program yang sudah direncanakan. Program pelatihan ini dilaksanakan pada hari Kamis s.d Sabtu, 24 s.d 26 Oktober 2013. Lokasi pengabdian dilaksanakan di KKG Penjas Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Total lama pengabdian 24 jam, terdiri dari pelatihan selama 14 jam dan monitoring/tugas mandiri selama 10 jam. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 40 orang. Dalam proses penyusunan model pelatihan, tim pengabdi bersama-sama dengan peserta menyusun kelompok pelatihan. Untuk itu disepakati jumlah kelompok sebanyak 10 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 peserta. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa setelah memperoleh materi pelatihan, peserta diarahkan untuk membuat materi pendidikan jasmani dalam bentuk permainan sederhana. Dari ke-10 kelompok yang diarahkan untuk membuat permainan sederhana terdapat 9 kelompok yang berhasil membuat permainan sederhana dan 1 kelompok yang belum berhasil. Berikut daftar kelompok dan jenis materi penjas karakter yang dikerjakan Tabel 2. Pembagian kelompok pelatihan No Kelompok Jenis Materi Keterangan 1 Kelompok 1 Permainan Kucing Tikus Berhasil 2 Kelompok 2 Permainan Ular Naga Panjang Berhasil 3 Kelompok 3 Permainan Menjala Ikan Berhasil 4 Kelompok 4 Permainan Berburu Rusa Berhasil 5 Kelompok 5 Permainan Berguling dengan Bola Berhasil 6 Kelompok 6 Permainan Elang vs Anak Ayam Berhasil 7 Kelompok 7 Keterampilan Non Lokomotor Berhasil 8 Kelompok 8 Permainan Becak Gendong Berhasil 9 Kelompok 9 Permainan Aktivitas Pengembangan Berhasil 10 Kelompok 10 Keterampilan Lokomotor Gagal 4

Berdasarkan hasil diskusi dalam pelatihan yang disampaikan, dapat ditarik beberapa catatan penting antara lain: (1) Peserta pelatihan antusias menerapkan model pembelajaran penjas karakter; (2) Keterbatasan sarana dan prasarana penjas di sekolah merupakan masalah umum sebagaimana disampaikan peserta pelatihan; (3) Perangkat pembelajaan model penjas karakter dapat dikerjakan dengan baik oleh peserta pelatihan. Kegiatan berikutnya adalah pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran model penjas karakter di sekolah dasar. Dalam proses pelatihan dilakukan pre-test untuk menegtahui kemampuan awal guru terhadap materi pelatihan. Berdasarkan hasil pre-test diketahui bahwa 20 orang (85%) peserta belum mengimplementasikan pembelajaran penjas karakter. Dalam proses penyusunan model pembelajaran penjas karakter, tim pengabdi bersama-sama dengan peserta menyusun kelompok pelatihan. Pengelompokan ini dilakukan karena kemampuan peserta yang heterogen dan untuk memudahkan setiap kelompok berdiskusi tentang penjas karakter yang tepat digunakan dalam pembelajaran penjas. Untuk itu disepakati jumlah kelompok sebanyak 10 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 peserta. Permainan kucing dan Tikus Cara pelaksanaan: Siswa membuat lingkaran, saling berpegangan tangan. Salah seorang siswa menjadi kucing dan seorang lain jadi tikus. Tikus leluasa keluar masuk lingkaran, sedangkan gerak kucing terbatas akan dihalang-halangi lawan yang membuat lingkaran. Kucing mencoba menangkap tikus, bila tikus tertangkap permainan selesai. Tujuan: Memupuk kerjasama 5

Permainan Ular Naga Panjang Cara pelaksanaan: Dua orang siswa menjadi penjaga sambil perpegangan kedua tangan. Siswa yang lain berjalan berbanjar melewati bawah tangan penjaga sambil bernyanyi ular naga panjangnya bukan kepalang. Siswa pada nyanyian terakhir masuk kolong tangan penjaga dan mendapat hukuman Tujuan : Untuk mengembangkan kepercaya diri sambil bernyanyi Permainan Menjala Ikan Ditunjuk seorang anak untuk menjadi jala, yang lainnya menjadi ikan. Bila ada aba-aba dari guru anak yang menjadi jala mengejar anak-anak yang menjadi ikan untuk ditangkap. Bila ada yang tertangkap maka ia berpegangan tangan dengan anak yang menjadi jala untuk menjala anak lainnya. Begitulah seterusnya sampai seluruh anak yang menjadi ikan tertangkap. Tujuan : untuk melatih Kerjasama dengan kelompok 6

Permainan Berburu Rusa Buat kelompok yang berdiri di dalam kotak kira-kira 6 x 6 meter berperan sebagai rusa. Kelompok yang lain dengan jumlah yang lebih sedikit (2 orang) berada di luar kotak kemudian melempar bagian kaki rusa menggunakan bola lunak (bola voli, bola kasti). Apabila ada peserta yang kena lemparan di daerah kaki, maka otomatis menjadi pemburu demikian seterusnya sampai peserta di dalam kotak habis. Tujuan : untuk melatih Keberanian Permainan Berguling dengan Bola Masing-masing siswa sebagai peserta. Setiap siswa melakukan gerakan guling ke depan sambil membawa bola mini (bola basket mini, bola tangan) menggunakan kedua tungkai. Gerakan bertingkat dari yang mudah ke yang sulit dengan mengganti bola menjadi bola kasti dan terakhir menggunakan bola kecil. Bola yang lepas dari tungkai dianggap belum berhasil. Gerakan ini dapat digunakan pada pembelajaran uji diri/ senam. Tujuan : untuk melatih Kedisiplinan Permainan Elang vs Anak Ayam Dua kelompok masing-masing 10 orang baris berbanjar dengan berpegangan pada pinggang teman di depannya. Siswa paling depan berperan sebagai elang yang bertugas menangkap anak ayam. Anak ayam adalah siswa kelompok lawan yang berada pada baris paling belakang. Tiap kelompok berusaha menangkap anak ayam sebanyak mungkin dengan catatan pegangan tidak boleh lepas. Kelompok yang paling banyak mendapatkan anak ayam, menjadi pemenang. Tujuan : untuk melatih Kerjasama dan Melindungi yang Lemah 7

Keterampilan Non-Lokomotor Masing-masing siswa berpasangan namun saling membelakangi. Diusahakan tinggi badan berbeda. Gerakan pertama siswa memegang bola kemudian diberikan kepada pasangan melalui samping badan kiri dan kanan, bawah dan atas. Pasangan berusaha menerima bola juga melalui samping badan kiri dan kanan, bawah dan atas. Gerakan ini bisa dilombakan dengan masing-masing gerakan sepuluh kali hitungan, pasangan siswa yang berhasil terlebih dahulu memenangkan perlombaan. Tujuan : untuk melatih Daya Tahan Aerob dan Kejujuran Becak Gendong Masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang siswa. Dua orang siswa berpegangan kedua tangan dan siswa lainnya sebagai penumpang becak. Tiap kelompok berlomba lari sambil menggendong siswa (becak) sampai sejauh 20 meter. Gerakan balik gantian siswa yang menjadi penumpang giliran menjadi penggendong. Kelompok yang sampai dahulu memenangkan perlombaan Tujuan : untuk melatih Kerjasama dan Kekuatan Otot Lengan. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan PPM Dalam proses penyusunan model pelatihan, tim pengabdi bersama-sama dengan peserta menyusun kelompok pelatihan. Untuk itu disepakati jumlah kelompok sebanyak 10 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 peserta. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa setelah memperoleh materi pelatihan, peserta diarahkan untuk membuat materi pendidikan jasmani dalam bentuk permainan sederhana. Dari ke-10 kelompok yang diarahkan untuk membuat permainan sederhana terdapat 9 kelompok yang berhasil membuat permainan sederhana dan 1 kelompok yang belum berhasil. Berdasarkan hasil pelatihan diperoleh : 8

1. Tersusunnya 10 kelompok pelatihan ( masing -masing 4 orang) dengan target keberhasilan 8 kelompok ( 80 % ). 2. Peserta mampu melaksanakan berbagai macam materi penjas dengan penekanan pada ranah karakter antara lain: permainan dan olahraga; aktivitas pengembangan; dan keterampilan non-lokomotor. Keterlaksanaan kegiatan pelatihan ini tidak terlepas dari faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung dalam kegiatan sosialisasi ini antara lain : (1) Besarnya animo yang mengikuti pelatihan yaitu 40 orang guru penjas; (2) Iklim pelatihan yang kondusif sehingga pelaksanaan PPM berjalan lancar; (3) Keberadaan KKG Penjas yang rutin mengadakan pertemuan ilmiah. Adapun faktor penghambat antara lain : (1) Pengetahuan tentang kurikulum 2013 yang masih rendah ditandai dengan ketidaktahuan peserta tentang penerapan kurikulum baru; (2) Waktu pelaksanaan bersamaan dengan jam mengajar sehingga ada beberapa peserta yang tidak penuh mengikuti pelatihan. Mengembangkan karakter peserta didik dapat dilakukan melalui peningkatan dan optimalisasi pembelajaran ranah afektif mata pelajaran pendidikan jasmani. Menurut Hansen (2008), ranah afektif lebih menekankan terhadap pengalaman belajar yang terkait dengan emosi seseorang. Seperti sikap, minat, perhatian, kesadaran, dan nilai-nilai yang diarahkan berupa terwujudnya perilaku afektif. Tommie dan Wendt (1993) mengatakan beberapa tema umum muncul dalam penelitian yang berkaitan dengan aspek psiko-sosial dalam pendidikan jasmani. Tema-tema ini membentuk tujuan dasar yang terkait dengan mengajar ranah afektif. Holt dan Hannon (2006), mengatakan f okus pembelajaran ranah afektif dalam pendidikan jasmani adalah pada perasaan, nilai-nilai, perilaku sosial, dan sikap yang berkaitan dengan gerak manusia. 9

H. KESIMPULAN Kegiatan program PPM unggulan tentang implementasi model pendidikan jasmani berbasis karakter, secara nyata mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat. Baik dari jumlah peserta maupun antusiasme dalam mengikuti kegiatan pelatihan. Model pelatihan ini membawa suasana inovatif dalam pembelajaran penjas. Pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan : 1. Terimplementasinya pembelajaran penjas karakter di 2 KKG Penjas SD. 2. Target keberhasilan tercapai, dari 80% (8 kelompok/32 orang) menjadi 90% (9 kelompok/ 36 orang). Saran 1. Perlunya kegiatan workshop terkait dengan pembuatan materi tematic integrated secara berkala. 2. Perlu kegiatan serupa di KKG daerah lain.. 10