BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahanpermasalahan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahanpermasalahan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN 4.1 Penyajian Data Uji Coba Analisis Kebutuhan Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahanpermasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran dengan materi permainan bola voli. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengobservasi kegiatan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, dilanjutkan dengan kajian literatur. Observasi telah dilakukan di sekolah SDN No. 96 Sipatana. Dari hasil Observasi tersebut diketahui bahwa proses pembelajaran pada materi permainan bola voli tidak menunjang untuk digunakan dalam proses pembelajaran, masih terdapat kekurangan dan kelemahan baik itu pada prasarana (lapangan), sarana (bola) dan peraturan permainan. Berdasarkan hasil observasi diatas maka akan dikembangkan model permainan bola voli yang sesuai untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi, diharapkan produk yang dihasilkan dapat: (1) membantu terlaksananya proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada materi permainan bola voli, (2) meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami nilai-nilai yang terkandung dalam permainan, berupa kerjasama, kejujuran, disiplin dan sportivitas, (3) mengembangkan keterampilan gerak siswa. 23

2 4.1.2 Deskriptif Draf Produk Awal Produk yang akan dikembangkan berupa permainan bola voli yang sesuai bagi siswa sekolah dasar kelas tinggi. Tahap yang dilakukan selanjutnya adalah membuat produk dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: (1) pengkajian terhadap permainan bola voli untuk mengetahui karakteristik cabang olahraga ini, (2) mengembangkan produk awal permainan bola voli untuk siswa kelas tinggi (IV, V, VI); menganalisis tujuan dan karakter produk; menganalisis karakter siswa; menetapkan tujuan dan bentuk permainan; menetapkan strategi pengorganisasian dan pembelajaran. Produk awal dihasilkan setelah melalui proses desain dan produksi. Produk awal tersebut adalah permainan bola voli pada mata pelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang sesuai untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi (IV, V, VI). Berikut ini adalah draf awal permainan bola voli, sebelum divalidasi ahli dan guru pendidikan jasmani sekolah dasar. 24

3 DRAF AWAL PERMAINAN BOLA VOLI CERIA I. PEMANASAN a. Statis Melakukan gerakan dari kepala sampai ke kaki dengan hitungan 1x8 b. Dinamis Memainkan salah satu permainan kecil, - Mencari teman - Burung elang mencari anak ayam - Hijau-hitam - Kucing dan tikus - Menjala ikan - Memindahkan batu II. PEMBELAJARAN INTI a. Pengenalan Permainan Bola Voli Ceria Permainan bola voli ceria adalah jenis permainan bola besar yang dimainkan oleh dua regu, setiap regu terdiri atas 6 orang pemain, yang terdiri dari gabungan putra dan putrid. Permainan ini dimainkan di lapangan datar yang dibatasi oleh sebuah net. Dalam permainan ini, tiap regu berusaha mencetak angka/point dengan menempatkan bola di daerah lawan. Bola dipukul langsung ke udara/memvoli bolak balik di atas jaring/net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam petak lapangan lawan untuk mendapatkan angka atau point untuk meraih kemenangan. Permainan bola voli ceria merupakan suatu produk model pengembangan modifikasi permainan bola voli, yang digunakan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Penjasorkes. Nama permainan bola voli ceria dipilih karena permainan ini menghadirkan suasana yang senang dan ceria bagi anak-anak. 25

4 b. Teknik Dasar Permainan Bola Voli Ceria Teknik dasar dalam permainan bola voli ceria sama seperti bola voli pada umumnya, yang terdiri dari: servis, pasing, blok dan smash, dan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Servis Servis adalah pukulan yang dilakukan oleh seorang pemain terhadap bola ke daerah lawan, sebagai awal di mulainya permainan. servis terdiri atas 2 macam, yaitu : servis bawah dan servis atas. 2. Pasing Pasing adalah sikap menerima bola baik itu dari lawan maupun kawan. Pasing terdiri dari dua macam, yaitu: pasing bawah dan pasing atas. 3. Blok Blok adalah upaya yang dilakukan pemain depan untuk membendung/menghalangi bola yang datang dari lawan dengan melakukan jangkauan tinggi dari ketinggian net. 4. Smash Smash adalah serangan (pukulan) yang dilakukan seorang pemain terhadap bola ke daerah lawan untuk mencetak angka/point. c. Ukuran Lapangan dan Fasilitas Lapangan, Net dan Bola 1. Ukuran Lapangan : a. Panjang lapangan 13, 40 meter b. Lebar 6,10 meter 2. Net dan Ukurannya : a. Lebar net 1 meter dan panjangnya 9 meter dan dipasang vertical di atas garis tengah l apangan b. Mata jala dari net berukuran 10 cm persegi dan berwarna hitam c. Tingggi net 1,69 3. Bola Bola terbuat dari plastik 26

5 d. Wasit dalam Permainan dan Cara Bermain 1. Wasit dalam Permainan Wasit dalam permainan terdiri dari 1 orang, tugasnya memimpin jalannya permainan sampai selesainya permainan 2. Cara Bermain a. Kejadian dalam Permainan 1. Bola dalam permainan Bola dinyatakan di dalam permainan pada saat wasit memberikan isyarat melakukan servis 2. Bola di luar permainan Bola dinyatakan di luar permainan pada saat wasit membunyikan peluit karena terjadi kesalahan 3. Bola masuk Bola dinyatakan masuk pada saat menyentuh lantai lapangan permainan 4. Bola keluar Bola keluar pada saat : - Bola berada di luar garis-garis batas lapangan - Bola menyentuh benda di luar lapangan b. Memainkan Bola Setiap tim harus bermain di daerah dan tempat permainannya sendiri 1. Sentuhan bola bagi setiap tim Untuk mengembalikan bola setiap tim dapat memantulkan/menyentuh bola enam kali (kecuali pada blok). Jika dimainkan lebih dari enam kali, regu tersebut dinyatakan melakukan kesalahan. 2. Sentuhan berturut-turut Seorang pemain tidak boleh menyentuh bola dua kali berturut-turut c. Ciri khas sentuhan 27

6 1. Bola dapat menyentuh seluruh bagian dari tubuh 2. Bola harus dipantulkan, bukan tertahan atau dilempar d. Kesalahan Memainkan Bola 1. Tujuh kali sentuhan 2. Memainkan bola dengan bantuan, misalnya teman se-timnya dan alat 3. Tertahan 4. Sentuhan ganda e. Bola pada Net 1. Bola melewati net Bola yang di pantulkan ke daerah lawan harus melewati atas net di dalam ruang batas permainan. Bola yang melewati batas net daerah bebas lawan (secara keseluruhan atau sebagian) melalui ruang bagian luar, dapat dimainkan dengan batas sentuhan. 2. Bola menyentuh net Pada saat melewati net, bola dapat menyentuh net 3. Bola di net Bola yang memantul ke net dapat dimainkan kembali, asalkan dalam batas 6 kali sentuhan f. Pemain pada net 1. Pada saat melakukan blok, seorang pelaku blok dapat menjangkau bola melewati net, asalkan dia tidak mengganggu permainan lawan sebelum atau pada saat melakukan pukulan serangan terakhir 2. Tangan seorang pemain diperkenankan melewati net setelah melakukan pukulan serangan, asalkan pada waktu perkenaan bola dilakukan di daerah permainan sendiri. g. Menyentuh Net Pemain menyentuh net bukan merupakan kesalahan 28

7 h. Kesalahan pemain pada net 1. Seorang pemain menyentuh bola atau pemain di dalam daerah lawan sebelum atau pada saat lawan melakukan serangan 2. Seorang pemain memasuki ruang daerah lawan melalui bawah net dan mengganggu permainan 3. Seorang pemain masuk ke dalam lapangan lawan 4. Seorang pemain menyentuh net pada saat memainkan bola i. Servis 1. Servis pertama dalam setiap set Servis pertama pada set pertama, begitu jugha pada set penentuan(set ke-3) dilakukan oleh tim yang ditentukan melaului undian Pada set yang lain akan dimulai dengan servis oleh tim yang tidak melakukan servis pertama pada saat sebelumnya 2. Giliran servis Para pemain harus mengikuti giliran srvis seperti yang telah di tentukan berdasarkan posisi anak 3. Kewenangan untuk melakukan servis Wasit mengizinkan untuk dilakukannya servis, setelah mengecek bahwa kedua tim telah siap bermain dan pelaku servis sudah menguasai bola 4. Pelaksanaan servis Bola harus dipukul oleh satu tangan atau setiap bagian lengan setelah bola dilambungkan atau terlepas dari tangan Melakukan servis setelah wasit membunyikan peluit III. PENDINGINAN Melakukan gerakan dari kepala sampai ke kaki dengan hitungan 1x8 29

8 4.1.3 Validasi Ahli Validasi Draf Awal Produk Produk awal permainan bola voli sebelumnya diujicobakan dalam uji coba skala kecil, telah divalidasi oleh para ahli yang sesuai dengan bidang penilitian. Ahli yang dilibatkan 2 (dua) orang ahli pembelajaran bola voli dan pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang berasal dari dosen, yaitu Suryadi Datau, S.Pd, M.Pd, Mirdayani Pauweni, S.Pd, M.Pd, dan 1 (satu) orang guru pendidikan jasmani sekolah dasar, yaitu Jusuf Bague A.Ma.Pd. Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk awal permainan bola voli, dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli. Lembar evaluasi berupa kuisioner yang berisi aspek kualitas permainan dan saran serta komentar dari ahli. Hasil evaluasi berupa nilai untuk aspek kualitas proses pembelajaran dengan menggunakan skala liker 1-4. Lembar evaluasi untuk kualitas proses permainan bola voli pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang akan dikembangkan, dapat dilihat pada lampiran Deskripsi Data Validasi Ahli Data yang diperoleh dari pengisian kuisioner oleh ahli merupakan pedoman yang menyatakan apakah produk model permainan bola voli pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, sesuai untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi. Penilaian dilakukan terhadap kualitas model permainan bola voli yang dikembangkan. Berikut hasil pengisian kuisioner dari ahli dan guru pendidikan jasmani sekolah dasar, disajikan pada table

9 Table Hasil Pengisian Kuisioner Ahli dan Guru Penjas Sekolah Dasar Aspek Penilaian dari Ahli dan Guru No Aspek yang dinilai A1 A2 G 1 1 Kesesuaian dengan kompetensi dasar. 2 Kejelasan petunjuk permainan Ketetapan memilih bentuk/model permainan bagi siswa. 4 Kesesuain alat dan fasilitas yang digunakan. 5 Kemudahan bentuk/model permainan untuk dimainkan siswa 6 Kesesuaian bentuk/model permainan dengan karakteristik siswa. 7 Mendorong perkembangan aspek fisik/jasmani siswa. 8 Mendorong perkembangan aspek afektif siswa. 9 Mendorong perkembangan aspek psikomotor siswa. 10 Mendorong perkembagan kognitif siswa Dapat dimainkan siswa yang terampil maupun tidak terampil 12 Dapat dimainkan siswa putra maupun putri 13 Mendorong siswa aktif bergerak Aman untuk diterapkan dalam pembelajaran permainan bola voli Aman untuk diterapkan dalam pembelajaran permainan bola voli Jumlah Skor Rata-rata 3,93 3,87 3,67 Keterangan : A1 : Ahli 1 A2 : Ahli 2 G1 : Guru penjas 1 31

10 Berdasarkan hasil kuisioner yang dilakukan oleh masing-masing ahli dan guru penjas di sekolah dasar, diperoleh rata-rata 3 (tiga) atau masuk dalam kategori Baik/Tepat/Jelas. Oleh karena itu dapat disimpulkan permainan bola voli dapat digunakan untuk uji coba skala kecil. Masukan yang berupa saran dan komentar pada produk model permainan bola voli yang sesuai pada mata pelajaran untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi, sangat diperlukan untuk perbaikan terhadap permainan tersebut. Berikut ini adalah berbagai masukan dan saran dari para ahli dan guru penjas sekolah dasar: 1). Jumlah pemain terlalu banyak, sebaiknya pemain dikurangi karena lapangan yang dipakai berukuran kecil sehingga ruang gerak siswa sempit. 2). Pemanasan siswa sekolah dasar berupa permainan yang menyerupai permainan yang akan dimainkan dan dimodifikasi, pilih salah satu permainan yang akan dimainkan dan jelaskan cara bermainnya. 3). Peraturan permainan diadaptasi dari peraturan PBVSI tapi tetap dimodifikasi 4). Pada pendinginan, dijelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan Revisi Produk Awal Sebelum Uji Coba Skala Kecil Berdasarkan saran dari para ahli dan guru penjas sekolah dasar pada produk seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, maka segera dilaksanakan revisi produk. Proses revisi produk berdasarkan saran para ahli dan guru penjas sekolah dasar sebagai berikut: 32

11 1) Jumlah pemain terlalu banyak, sebaiknya pemain dikurangi karena lapangan yang dipakai berukuran kecil sehingga ruang gerak siswa sempit. Revisi pada produk ini, jumlah pemain tiap regu 4 orang 2) Pemanasan siswa sekolah dasar berupa permainan yang menyerupai permainan yang akan dimainkan dan dimodifikasi, pilih salah satu permainan yang akan dimainkan dan jelaskan cara bermainnya. Revisi pada produk ini, mencantumkan permainan (mengoper bola kebelakang), permainan ini dimainkan dalam pemanasan. 3) Peraturan permainan diadaptasi dari peraturan PBVSI tapi tetap dimodifikasi, sehingga tidak menyulitkan siswa dalam melakukan aktifitas. Revisi pada produk ini, menghilangkan beberapa peraturan permainan yang menyulitkan siswa seperti: kejadian dalam permainan, pemain pada net dan kesalahan pemain pada net. 4) Pada pendinginan, dijelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan. Revisi pada produk ini, menggunakan permainan untuk pendingainan dan menjelaskan langkah-langkahnya Data Uji Coba Skala Kecil Validasi para ahli dan guru penjas sekolah dasar telah dilakukan revisi pada produk telah sesuai dengan saran digunakan siswadan komentar yang diberikan. Kemudian produk di uji coba dengan menggunakan produk skala kecil, yakni kelas 5 (lima) SDN 96 sipatana. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi berbagai permasalahan serta kelemahan, kendala ataupun 33

12 keefektifan produk. Masukan yang berupa saran dan komentar pada produk model permainan bola voli untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi. Setelah di uji cobakan skala kecil, sangat diperlukan untuk model permainan tersebut: 1) Terdapat posisi kosong pada lapangan, jumlah pemain sebaiknya 5 orang. 2) Tentukan jumlah point pergantian pemain, agar ada kesiapan pada siswa pemain ketika permainan sedang berlangsung. 3) Poin 20 terlalu lama untuk selesai dan harus memperhitungkan rasio waktu pembelajaran, jumblah poin sebaiknya Revisi Produk Setelah Uji Coba Skala Kecil Berdasarkan saran dari para ahli dan guru penjas sekolah dasar pada produk yang telah diujicobakan ke dalam uji coba skala kecil, maka segera di revisi produk. Proses revisi produk berdasarkan saran ahli dan guru penjas sekolah dasar sebagai berikut: 1) Terdapat posisi kosong pada lapangan, jumlah pemain sebaiknya 5 orang agar tidak ada lagi posisi yang kosong pada lapangan. Revisi pada produk ini, menambahkan jumlah pemain. 2) Tentukan jumlah point pergantian pemain, agar ada kesiapan pada siswa pemain ketika permainan sedang berlangsung. Revisi pada produk ini, pergantian pemain terjadi apabila salah satu tim memperoleh poin 8 3) Poin 20 terlalu lama untuk selesai dan harus memperhitungkan rasio waktu pembelajaran, jumblah poin sebaiknya 15. Revisi pada produk ini, jumlah poin dikurangi menjadi 15 poin dalam 1 set 34

13 4.1.5 Data Uji Coba Skala Luas Setelah produk permainan bola voli diujicobakan dalam skala kecil dan direvisi, maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba skala luas. Uji coba skala luas dilaksanakan di kelas IV, V, VI dengan proses pembelajaran pada waktu yang berbeda. Siswa atau subjek yang digunakan dalam skala luas berjumlah 57 orang, namun yang mengikuti uji coba skala luas berjumlah 54 orang dengan keterangan 2 sakit dan 1 izin. Berikut ini adalah rincian jumlah siswa atau subjek yang digunakan dalam uji coba skala luas: Table Rincian Jumlah Siswa Jumlah Siswa No Kelas Putra Putri Keterangan 1 IV V VI JUMLAH Data Uji Coba Instrumen Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dilakukan terhadap 54 orang subjek/siswa. Berikut dijelaskan hasil Uji validitas dan Uji reliabilitas instrumen Uji Validitas Uji validitas dilakukan melalui analisis faktor terhadap instrumen dengan cara mengkorelasikan jumlah skor item pengamatan dengan skor total. Menurut Trihendardi yang dikutip Susanto (2009:86), uji korelasi dilakukan untuk mencari 35

14 besarnya hubungan dan arah hubungan. Nilai korelasi berkisar dalam rentang 0 sampai 1 atau 0 sampai -1. Tanda positif dan negatif menentukan arah hubungan. Tanda positif menunjukkan arah yang sama, dimana jika satu variabel naik maka variabel lain juga naik, demikian pula sebaliknya. Tanda negatif menunjukkan arah perubahan yang berlawanan, dimana jika satu variabel naik maka variabel yang lain justru turun. Uji validitas dalam penelitian menggunakan Program Microsoft Excel dengan korelasi Pearson. Berdasarkan penghitungan koefisien korelasi, diketahui nilai berada dalam rentan 0,7-1,00. Menurut Young dalam Trihendardi, yang dikutip oleh Susanto (2009:86), besarnya nilai koefisien korelasi (r) dikategorikan sebagai berikut: a) baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang tinggi. b) baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang substansial. c) baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang rendah. d) < 0.2 baik positif maupun negatif, hubungan dapat diabaikan. Dengan demikian berdasarkan penghitungan statistik validitas uji coba instrument, baik pertanyaan pada aspek psikomotorik, afektif dan kognitif diketahui valid. 36

15 Uji Reliabilitas Reliabilitas instrumen dilakukan dengan Program Microsoft excel Analysis Cronbach's Alpha. Berdasarkan hasil penghitungan reliabilitas data instrument diketahui bahwa nilai realibilitas jika diestimasi dengan menggunakan koefisien Alpha, menunjukan koefisien yang tinggi, yaitu r = 0,724 dengan demikian instrument dinyatakan reliabel. 4.2 Analisis Data Hasil penelitian terhadap skor total (meliputi aspek menyeluruh; aspek psikomotor, kognitif, dan afektif), dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu: baik, sedang, dan kurang. Data penghitungan skor total yang meliputi aspek menyeluruh, yakni aspek psikomotor, kognitif, dan afektif, untuk selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Rentangan skor untuk penentuan kategori skor total respon siswa terhadap model permainan bola voli dapat dilihat pada tabel. Tabel 4.2.a Konversi Nilai dan Kategori Skor Total Respon Siswa Rentang Skor Kategori Rentang skor Kategori 18 sampai dengan 25 Baik 9 sampai dengan 17 Sedang 0 sampai dengan 8 Kurang Distribusi frekuensi skor total respon siswa terhadap model permainan bola voli berdasarkan pengkategorian, dapat dilihat pada tabel berikut: 37

16 Tabel 4.2.b Distribusi Frekuensi Skor Total Respon Siswa Terhadap Permainan Bola Voli No Kategori Rentang skor Frekuensi F (%) 1 Baik 18 sampai dengan ,30 2 Sedang 9 sampai dengan ,70 3 Kurang 0 sampai dengan Sumber : Dokumen Penelitian Berdasarkan tabel distribusi frekuensi skor total (meliputi aspek menyeluruh; aspek psikomotor, kognitif, dan afektif), dapat disimpulkan bahwa: (1) siswa yang memiliki skor total dengan kategori baik berjumlah 52 siswa atau sekitar 96,30%, (2) siswa yang memiliki skor total dengan kategori sedang berjumlah 2 siswa atau sekitar 3,70% dan (3) tidak ada siswa yang memiliki skor total dengan kategori kurang. 4.3 Revisi Produk Setelah Uji Coba Skala Luas (Produk Akhir) Revisi produk model permainan bola voli untuk siswa kelas tinggi dilakukan melalui beberapa tahap. Revisi dilakukan sebelum permainan diujicobakan dalam skala kecil, sesudah uji coba skala kecil, dan sesudah uji coba luas. Produk yang telah di uji cobakan dalam uji coba skala luas, perlu dilakukan revisi yang terakhir, untuk penyempurnaan produk Proses Pengembangan Permainan Bola Voli Pengembangan produk permainan bola voli ceria memerlukan beberapa tahapan dan revisi yang harus dilalui. Sebelum mendapatkan produk akhir. Berikut ini adalah bagian-bagian dari produk yang direvisi dalam pengembangan model permainan bola voli ceria. 38

17 Tabel Revisi Produk Permainan Bola dari Voli Draf Awal sampai Produk Akhir Draf produk awal Revisi I Revisi II Jumlah pemain terlalu banyak, sebaiknya pemain dikurangi karena lapangan yang dipakai berukuran kecil sehingga ruang gerak siswa sempit. Pemanasan siswa sekolah dasar berupa permainan yang menyerupai permainan yang akan dimainkan dan dimodifikasi, pilih salah satu permainan yang akan dimainkan dan jelaskan cara bermainnya Peraturan permainan diadaptasi dari peraturan PBVSI tapi tetap dimodifikasi Pada pendinginan, dijelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan Jumlah pemain terlalu banyak, sebaiknya pemain dikurangi karena lapangan yang dipakai berukuran kecil sehingga ruang gerak siswa sempit. Jumlah pemain tiap regu 4 orang. Pemanasan siswa sekolah dasar berupa permainan yang menyerupai permainan yang akan dimainkan dan dimodifikasi, pilih salah satu permainan yang akan dimainkan dan jelaskan cara bermainnya. Memilih permainan kecil (mengoper bola kebelakang), permainan ini dimainkan dalam pemanasan. Peraturan permainan diadaptasi dari peraturan PBVSI tapi tetap dimodifikasi, sehingga tidak menyulitkan siswa dalam melakukan aktifitas. Menghilangkan beberapa peraturan permainan yang menyulitkan siswa seperti: kejadian dalam permainan, pemain pada net dan kesalahan pemain pada net Pada pendinginan, dijelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan. Memainkan salah satu permainan, siswa dibentuk dalam 2 kelompok dengan membentuk 2 lingkaran, kelompok 1 membentuk lingkaran, kelompok 2 membentuk di luar Terdapat posisi kosong pada lapangan, jumlah pemain sebaiknya 5 orang agar tidak ada lagi posisi yang kosong pada lapangan. Menambahkan jumlah pemain. Tentukan jumlah point pergantian pemain, agar ada kesiapan pada siswa pemain ketika permainan sedang berlangsung. Revisi pada produk ini, pergantian pemain terjadi apabila salah satu tim memperoleh poin 8 Poin 20 terlalu lama untuk selesai dan harus memperhitungkan rasio waktu pembelajaran, jumblah poin sebaiknya 15. Revisi pada produk ini, jumlah poin dikurangi menjadi 15 poin dalam 1 set 39

18 lingkaran kelompok 1, kelompok 1 berputar searah jarum jam, kelompok 2 berputar berlawanan. Kedua kelompok tersebut berjalan memutar dengan menyanyikan lagu Naik Kereta Api Perbedaan Antara Permainan Bola Voli yang Asli Dengan Permainan Bola Voli pada Mata Pelajaran Hasil pengembangan yang berupa produk permainan Voli Ceria, memiliki perbedaan dengan bentuk permainan bola voli yang sesungguhnya. Adapun perbedaan antara permainan bola voli yang sesungguhnya dengan permainan Voli Ceria adalah sebagai berikut: Tabel Perbedaan Permainan Voli Asli dan Voli Ceria No Bola voli asli Voli CERIA Alasan Tujuan 1. Lapangan: Panjang 18 m Lebar 9 m Panjang 13,40 m Lebar 6,10 m 2. 6 orang pemain dalam 1 regu, putraputri dipisahkan 3. Wasit 1 dan wasit 2 5 orang pemain dalam 1 regu, terdiri dari gabungan putra dan putrid Wasit 1 orang, dipilih dari salah satu Menyulitkan siswa dalam mengambil bola/melakukan pasing. Menghindarkan siswa dari tabrakan, menghindarkan pembelajaran berbias gender. Peraturan permainan bola voli ceria sangat Memberikan kemudahan bagi siswa dalam mengambil bola/memasing bola Siswa memiliki ruang gerak yang luas sehingga mudah mengambil bola, memberikan kesempatan pada siswa putra dan putri untuk mengembangkan keterampilan motoriknya Agar siswa dapat kepemimpinan, disiplin dan tanggung jawab 40

19 4. Tinggi net putra 2,43m, tinggi net putrid 2,24m 5. Bola berukuran, cm keliling bola, g berat bola 6. Jumlah poin Peraturan permainan 3 kali sentuhan tiap regu siswa putra maupun putrid mudah untuk pahami oleh siswa Tinggi net 1,69 Tidak sesuai untuk ukuran anak SD Bola brukuran, 65 cm keliling bola, 100 g berat bola Terlalu berat untuk anak SD Jumlah poin 15 Terlalu lama untuk proses pembelajaran Penjasorkes. Peraturan 6 kali sentuhan tiap regu Sulit untuk mengembangkan kemampuan Agar siswa lebih mudah menempatkan bola ke daerah lawan dan mencetak angka Agar siswa lebih mudah melakukan pasing. Agar sesuai dengan rasio waktu pembelajaran Agar siswa dapat mengembangkan kemampuan pasing dan memantapkan kerja tim Pembahasan Setelah melalui langkah-langkah pengembangan untuk menghasilkan produk yang telah dilakukan, maka didapatkan produk akhir yang berupa model permainan voli ceria. Indikator keberhasilan produk ini adalah skor total respon siswa terhadap permainan voli ceria yang datanya diperoleh dari kuisioner yang disebarkan pada siswa. Skor total tersebut adalah aspek menyeluruh dari skor aspek psikomotor, kognitif, dan afektif yang dijumlahkan, dan menjadi skor akhir dari keseluruhan aspek yang dimiliki. Berdasarkan skor total, diketahui bahwa dari 54 siswa kelas tinggi yang menjadi subjek, yang termasuk dalam kategori baik adalah 96,30% dari jumlah siswa 41

20 atau 52 orang siswa, dan yang termasuk dalam kategori sedang adalah 3,70% dari jumlah siswa atau 2 orang. Kedua orang siswa yang termasuk kategori sedang dikarenakan mereka mendapat skor rendah pada aspek psikomotor dan afektif, data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran hasil penghitungan skala luas. Skor total tersebut patut untuk diperhatikan, karena terkait dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai melalui proses pembelajaran. Inti dari standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah siswa dapat mempraktekkan gerak dasar permainan bola besar sederhana (yang dimodifikasi), serta nilai kerja sama, sportivitas, dan kejujuran. Dengan skor total tersebut, dapat diperoleh gambaran ketercapaian kompetensi pembelajaran pada ketiga aspek, baik psikomotor, kognitif dan afektif. Selain skor total, respon siswa juga dapat dilihat melalui butir-butir soal pada masing-masing aspek, yang lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran halaman. Berdasarkan respon siswa melalui butir-butir soal ada hal-hal yang harus diperhatikan, terutama pada aspek psikomotor yang memiki nilai jawaban 1 (positif), butir soal nomor 5 (apakah dalam permainan bola voli ceria, kamu mudah memblok bola yang dismash oleh lawan), 48 siswa/subjek atau 88,89% yang menjawab Ya, aspek kognitif yang memiliki nilai jawaban 1 (positif), butir soal nomor 8 (apakah sebelum bermain voli ceria perlu melakukan pemanasan terlebih dahulu), 47 siswa/objek atau 87,04% yang menjawab Ya, dan aspek afektif yang memiliki nilai jawaban 1 (positif), butir soal nomor 18 (apakah kamu mengakui keunggulan tim 42

21 lawan, saat tim kamu kalah), 48 siswa/objek atau 88,89% yang menjawab Ya dan butir soal nomor 21 (apakah dalam bermain voli ceria dibutuhkan suatu kerjasama untuk memenangkan permainan), 48 siswa/objek atau 88,89% yang menjawab Ya Hal ini berarti masih ada siswa yang sulit menguasai teknik dasar (blok) dalam permainan bola voli ceria, masih ada siswa yang tidak melakukan pemanasan pada saat bermain bola voli ceria, dan masih ada siswa yang tidak menjunjung sikap sportivitas dengan lawan dan bekerjasama dengan teman timnya. Dalam hal ini peran guru sangat penting dalam proses pembelajaran, agar siswa lebih dapat memahami dan mengamalkan nilai sportivitas, kerjasama dan melakukan pemanasan dalam permainan. Selanjutnya, berdasarkan respon siswa terhadap hasil gambaran skor total respon siswa yang menggambarkan aspek psikomotor, kognitif dan afektif secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan model permainan voli ceria dapat digunakan pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan Kelebihan dan Kekurangan Produk yang Dihasilkan Kelebihan Produk yang dihasilkan Hasil penelitian dan pengembangan ini adalah produk model permainan bola voli yang diberi nama permainan voli ceria. Permainan voli ceria memiliki kelebihan, antara lain: a. Dapat digunakan oleh guru penjas sekolah dasar pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk siswa kelas tinggi (IV, V, 43

22 dan VI) sekolah dasar, karena antusias siswa untuk melakasanakan permainan bola voli ceria. b. Dapat digunakan pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan untuk menanamkan nilai, kerjasama, sportivitas, kejujuran dan disiplin pada siswa kelas tinggi (IV, V, dan VI) sekolah dasar. c. Dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan gerak dasar siswa kelas tinggi (IV, V dan VI) sekolah dasar Kekurangan Produk yang dihasilkan Produk permainan voli ceria selain memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan, antara lain: a. Proses pembelajaran tidak dilaksanakan oleh guru Penjas Orkes di sekolah karena dalam proses pembelajaran peniliti turut serta dalam pengelolaan kelas. b. Kebiasaan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan bias gender (membedakan putra dan putri). Pada pelaksanaan permainan sulit tercipta suatu kerja sama antara pemain putra dan putri dalam satu tim. c. Pengelolaan kelas selama menggunakan permainan. Jika guru tidak memperhatikan pengelolaan kelas, maka kondisi belajar dan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai. Terutama bagi siswa yang tidak dapat mendisiplinkan diri sendiri, akan membuat proses pembelajaran tidak memiliki nilai kedisiplinan. 44

23 4.3.5 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan saat melakukan penelitian. Adapun keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini antara lain: 1) Lapangan yang dipergunakan untuk permainan voli ceria harus datar, berbeton, dan bebas dari halang rintang. 2) Permainan voli ceria memerlukan sarana berupa net dan bola. 3) Guru pendidikan jasmani sekolah dasar yang bersedia menjadi evaluator yang dimohonkan kesediaannya, sehingga ahli dari dosen harus berjumlah 3 (tiga) orang guna mengimbangi jumlah guru pendidikan jasmani, untuk membantu validasi draf awal produk permainan voli ceria. 4) Kekhawatiran terhadap pengisian kuesioner, jika dalam pengisian kuisioner responden mengisi tidak bersungguh-sungguh sehingga tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 5) Tidak ada pemantauan secara cermat jawaban, sehingga ada kemungkinan responden dapat terpengaruh oleh jawaban responden yang lain Penggunaan Produk Permainan Voli Ceria Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas Atas Hasil akhir dalam penelitian dan pengembangan ini, yang berupa permainan Voli Ceria, diharapkan dapat digunakan oleh guru penjas di sekolah dasar pada mata pelajaran Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Setiap penyampaian materi pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, tidak terlepas dari 45

24 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau lebih dikenal dengan RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dapat dilihat pada lampiran. Untuk penggunaan produk yang sama yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, maka guru harus memperhatikan jumlah siswa dengan waktu permainan, menekankan jenis pelanggaran dalam permainan voli ceria untuk nilai sportivitas, dan nilai kerja sama antara putra dan putri, sebab akan mempengaruhi tingkat keefektifan produk dan keterterimaan produk yang akan digunakan. 46

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui BAB IV HASIL PENGEMBANGAN 4.1 Penyajian Data Uji Coba 4.1.1 Analisis Kebutuhan Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. yang dihadapi dalam, khususnya dapat dilakukan dengan cara

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. yang dihadapi dalam, khususnya dapat dilakukan dengan cara BAB IV HASIL PENGEMBANGAN 4.1 Penyajian Data Uji Coba 4.1.1 Analisis Kebutuhan Analisis Kebutuhan dilakukan untuk mengenali permasalahanpermasalahan yang dihadapi dalam, khususnya dapat dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui BAB IV HASIL PENGEMBANGAN 4.1 Penyajian Data Uji Coba 4.1.1 Analisis Kebutuhan Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PUKULAN SMASH PADA PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA SMA NEGERI 1 SUWAWA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PUKULAN SMASH PADA PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA SMA NEGERI 1 SUWAWA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PUKULAN SMASH PADA PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA SMA NEGERI 1 SUWAWA Muhamad Fahrin Petasule 1), Aisah R. Pomatahu 2), Sarjan Mile 3) 1 FIKK, Universitas

Lebih terperinci

Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri

Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA SMP NEGERI TELAGA Mohamad Rafik, Ruskin, Zulkifli Lamusu ABSTRAK Data yang digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET UNTUK PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SISWA KELAS X, XI, XII SMAN 3 GORONTALO, SMKN 4 GORONTALO

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET UNTUK PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SISWA KELAS X, XI, XII SMAN 3 GORONTALO, SMKN 4 GORONTALO PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET UNTUK PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SISWA KELAS X, XI, XII SMAN 3 GORONTALO, SMKN 4 GORONTALO Oleh MIRDAYANI PAUWENI * SURIYADI DATAU* *Dosen Penjaskes

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan permainan beregu yang terdiri dari dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

Lebih terperinci

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK Efektivitas Permainan Bola Voli Yang Dimodifikasi Terhadap Aktivitas Siswa Sekolah Dasar Kelas Atas Di Sd Negeri 2 Secang Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2015/2016 Slamet Santoso, M.Pd

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME) MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA 10-12 TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME) A. PERMAINAN NET TANPA ALAT 1. Permainan Bola Voli (hal 227; 230; 234; 235; 240; 242) Perlengkapan: lapangan bola, bola

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah : SD Negeri Tunjung Lor Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas/ Semester : V / Genap Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( Pertemuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai tingkat keterampilan dasar bola voli siswa artinya dalam penelitian ini peneliti hanya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SATUAN PENDIDIKAN : SMAK 2 BPK PENABUR MATA PELAJARAN : PENJAS DAN OLAHRAGA KESEHATAN MATERI : PERMAINAN DAN OLAHRAGA SUB MATERI : PERMAINAN TRADISIONAL BOY-BOYAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Teknik dasar passing atas dalam permainan Bola Voli

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Teknik dasar passing atas dalam permainan Bola Voli RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : SMP N 1 WATES Kelas / Semester : VIII / 1 Mata Pelajaran Materi Alokasi Waktu : PJOK : Teknik dasar passing atas dalam permainan Bola Voli :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu bagian terpenting dari aktifitas fisik manusia yang berpengaruh terhadap perkembangan fisik dan mental. Kegiatan olahraga yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula. BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode Jigsaw Secara umum metode merupakan suatu cara untuk melangsungkan proses belajar mengajar sehingga tujuan dapat dicapai. Metode

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 6 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Bola Voli Bola voli merupakan suatu permainan yang dibatasi oleh net, dan menggunakan ukuran lapangan persegi panjang, bola voli

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan) A. Permainan Target (usia 12) 1. Permainan melempar bola ke sasaran Permainan ini sangat digemari oleh anak-anak karena pola permainannya

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP Muhammad Syaleh Sekolah Tinggi Olahraga Kesehatan Bina Guna Medan msyaleh3@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran

Lebih terperinci

JOURNAL OF PHYSICAL EDUCATION AND SPORTS

JOURNAL OF PHYSICAL EDUCATION AND SPORTS JPES 1 (1) (2012) JOURNAL OF PHYSICAL EDUCATION AND SPORTS http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET TAKI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA

Lebih terperinci

Ontong Sinaga Surel:

Ontong Sinaga Surel: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TEMBAK KALENG SEBAGAI ALTERNATIF VARIASI PERMAINAN BOLA KECIL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 TEBING TINGGI Ontong Sinaga Surel: ontongsinaga222@gmail.com

Lebih terperinci

Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR

Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR A. Menganalisis, Merancang, dan Mengevaluasi Taktik dan Strategi dalam Permainan Sepakbola Strategi adalah

Lebih terperinci

Nuri Sri Widi Astuti SDN Gedong 03 UPTD Pendidikan Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Abstrak

Nuri Sri Widi Astuti SDN Gedong 03 UPTD Pendidikan Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Abstrak Pembelajaran Pendidikan Jasmani Melalui Permainan Tradisional Bolgrang Siswa Kelas V SDN Gedong 03 Uptd Pendidikan Kecamatan Banyubiru Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 Nuri Sri Widi Astuti SDN Gedong

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE-KECAMATAN LUBUK RAJA OKU. Oleh: Daryono (Dosen Universitas PGRI Palembang)

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE-KECAMATAN LUBUK RAJA OKU. Oleh: Daryono (Dosen Universitas PGRI Palembang) PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE-KECAMATAN LUBUK RAJA OKU Oleh: Daryono (Dosen Universitas PGRI Palembang) Abstrak Permasalahan penelitian ini adalah model permainan bola

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang selalu melakukan aktifitas jasmani, aktifitas itu berupa gerak yang membutuhkan keaktifan setiap anggota badan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan jaman yang semakin maju, menyebabkan pola pendidikan dituntut untuk lebih baik dan berkembang. Berbagai macam upaya dilakukan pemerintah agar mutu pendidikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Dan Pembelajaran Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SDN 006 PISANG BEREBUS KECAMATAN GUNUNG TOAR

PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SDN 006 PISANG BEREBUS KECAMATAN GUNUNG TOAR PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SDN 006 PISANG BEREBUS KECAMATAN GUNUNG TOAR ERIYANIS Guru SD Negeri 004 Toar Kecamatan Gunung Toar eriyanis041@gmail.com ABSTRAK Jenis penelitian ini

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI I Made Seger, Nim 1196015031 PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, jalan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. sesungguhnya akandigunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. sesungguhnya akandigunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Passing Atas Suhadi, Sujarwo (2009: 37)mengemukakan bahwa: passing atas adalah suatu teknik dasar dalam permainan bolavolidimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Asia lebih tepatnya Asia Tenggara. Sepak takraw yaitu suatu permainan yang menggunakan bola yang terbuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. tingkat anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Pada awal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari semua lapisan masyarakat di Indonesia. Olahraga ini dapat dimainkan mulai dari tingkat anak-anak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi teori 1. Pengertian Keterampilan Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam suatu tujuan dengan efisien dan efektif. Semakin tinggi kemampuan seseorang

Lebih terperinci

Pengembangan Model Permainan Futsal Siswa SMA Se-Kota Metro Lampung Tahun Riyan Jaya Sumantri. Universitas Negeri Semarang.

Pengembangan Model Permainan Futsal Siswa SMA Se-Kota Metro Lampung Tahun Riyan Jaya Sumantri. Universitas Negeri Semarang. Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 Pengembangan Model Permainan Futsal Siswa SMA Se-Kota Metro Lampung Tahun 2014. Riyan Jaya Sumantri Universitas Negeri Semarang Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Taktik Dalam Permainan Bolavoli Mini

Taktik Dalam Permainan Bolavoli Mini Taktik Dalam Permainan Bolavoli Mini Oleh: Sb Pranatahadi Fakultas Imu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Taktik : Siasat/akal yang dilaksanakan saat bermain dalam usaha untuk memenangkan pertandingan.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran : Sekolah Dasar Negeri Pajajaran Kota Bandung : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : 4 [ Empat ] / 2 [ dua ] Pertemuan

Lebih terperinci

Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada

Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik

Lebih terperinci

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Materi Permainan Bola Basket Lengkap ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP N 1 Klaten Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil ) Materi Pokok : Softball Alokasi Waktu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Identitas Sekolah Identitas Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok : SMP NEGERI 2 TEMPAL : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : VII (Tujuh) / 1 (satu) :

Lebih terperinci

Jati Waluyaningsih 5. Kata Kunci : pendidikan jasmani, bola voli, modifikasi bola voli mini.

Jati Waluyaningsih 5. Kata Kunci : pendidikan jasmani, bola voli, modifikasi bola voli mini. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI BOLA VOLI MINI SISWA KELAS IV SDN KLATAKAN 02 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Jati Waluyaningsih 5 Abstrak.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP N 1 Klaten Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil ) Materi Pokok : Permainan Sepakbola Alokasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M. HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG Feby Elra Perdima, M.Pd Correspondence: Universitas Dehasen Bengkulu, Bengkulu, Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu yang disukai dan digemari setiap orang. Karena permainan bolavoli termasuk olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi harus dilakukan secara sistematis, sehingga dapat ikut mengharumkan nama bangsa di forum internasional dan membangkitkan

Lebih terperinci

SURAT KETERANGAN Nomor: / /2012

SURAT KETERANGAN Nomor: / /2012 Lampiran 1 62 Lampiran 2 63 Lampiran 3 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PENDIDIKAN UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN KEMANGKON SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEGANDEKAN Jalan Raya Pegandekan Kode Pos : 53381

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran jasmani keterampilan gerak,

Lebih terperinci

2014 MODIFIKASI TES KETERAMPILAN DRIBBLING

2014 MODIFIKASI TES KETERAMPILAN DRIBBLING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga permainan bola basket adalah suatu permainan beregu yang beranggotakan 12 orang pemain, terdiri dari 5 orang pemain serta 7 orang cadangan. Pemain cadangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69 LAMPIRAN-LAMPIRAN 69 Lampiran 1. Permohonan Ijin Penelitian 70 Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian 71 Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian 72 Lampiran 4. Silabus Pendidikan Jasmani

Lebih terperinci

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah siswi kelas X di SMK 45 Lembang yang berjumlah 215 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE KECAMATAN LUBUK RAJA OKU

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE KECAMATAN LUBUK RAJA OKU PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE KECAMATAN LUBUK RAJA OKU ABSTRAK Permasalahan penelitian ini adalah model permainan bola basket Ring Ball sebagai olahraga yang baru diperkenalkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu mendidik siswa untuk dapat menjadi manusia yang mandiri seutuhnya, kegiatan pembelajaran di lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani yang di utamakan siswa di tuntut harus banyak bergerak aktif. Pada dasarnya pendidikan jasmani adalah upaya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemudian di susun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. kemudian di susun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang menunjang perkembangan siswa melalui kegiatan fisik. Hal ini kemudian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar 2.1.1 Hakikat Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1 BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Permainan Sepak Bola 1. Bermain Sepak Bola Menggunakan Berbagai Variasi Tujuan permainan sepak bola adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Menendang merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76 LAMPIRAN-LAMPIRAN 76 Lampiran 4. Silabus Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Standar Kompetensi Permainan olahraga Kompetisi Dasar Mempraktik kan gerak dasar atletik yang dimodifikasi lompat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dijelaskan oleh Sugiyono (2010 : 2) bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP/MTs :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VII (Tujuh )/1 (satu) Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x pertemuan ) A. Standar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian dibutuhkan metode. Metode merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian dibutuhkan metode. Metode merupakan suatu 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian dibutuhkan metode. Metode merupakan suatu usaha untuk menemukan kebenaran suatu ilmu untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting bagi manusia, kemajuan dan peradaban manusia dari zaman dahulu hingga sekarang mengalami kemajuan yang pesat karena manusia sebagai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR Satuan Pendidikan : SMPN 43 Bandung Kelas/Semester : VIII/1 Mata Pelajaran : Pendidikan jasmani Tema/Topik : Aktivitas Aquatik (Renang gaya dada) Alokasi

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sekolah Mata Pelajaran Materi : SMP N 2 PIYUNGAN : Pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi : Permainan Bola Voli Kelas/Semester : VIII/ 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMP N 1 PIYUNGAN : PJOK : VIII / Satu : 1 x Pertemuan (3 x 4 menit) A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bola di udara bolak-balik di atas jaring/net,dengam maksud menjatuhkan bola di

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bola di udara bolak-balik di atas jaring/net,dengam maksud menjatuhkan bola di 2.1 Kajian Teoritis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan suatu cabang olahraga berbentuk memvoli bola di udara bolak-balik di atas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN BERMAIN BARING DUDUK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 NANGA PINOH

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN BERMAIN BARING DUDUK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 NANGA PINOH UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN BERMAIN BARING DUDUK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 NANGA PINOH Imawati 1, Clarry Sada 2, Wakidi 3 1 Mahasiswa Lulusan Program

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2.1.1. Menunjukan perilaku jujur pada saat bermain voli 2.1.2. Mnunjukan perilaku disiplin pada saat bermain voli RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu :

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal Pada bab ini dipaparkan temuan-temuan penelitian yang dilaksanakan sesuai dengan kegiatan penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas V SDN Lembang

Lebih terperinci

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan Bola Voli adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim yang saling berlawanan di dalam sebuah lapangan dan dibatasi oleh net antara tim. Permainan

Lebih terperinci

Instrumen Penelitiaan Keterampilan Bola Voli Usia Tahun. a. Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.

Instrumen Penelitiaan Keterampilan Bola Voli Usia Tahun. a. Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri. Lampiran 10. Instrumen Penelitian Instrumen Penelitiaan Keterampilan Bola Voli Usia 13-15 Tahun a. Tes Kemampuan Passing Bawah 1. Alat yang Digunakan a. Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan) A. Permainan Target (usia 11) 1. Permainan melempar bola diantara 2 kerucut/botol secara berpasangan Permainan melempar bola diantara 2 kerucut

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Lampiran. 6 6 6 LAMPIRAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :SDI Temuwuh Mata Pelajaran : Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester: IV (empat)/ii (dua) Pertemuan ke : (satu)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media gerak siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dijenjang

BAB I PENDAHULUAN. media gerak siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dijenjang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan bola merupakan salah satu bentuk cabang olahraga permainan regu yang telah digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani,sebagai media gerak siswa

Lebih terperinci

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN JASMANI BERBASIS KARAKTER SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI-NILAI AFEKTIF DI SEKOLAH DASAR Oleh: Ermawan Susanto, S.Pd.,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan pendidikan : SDN Sinduadi 1 Mata pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Tema : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan : I ( satu )/I (Satu) : Pola gerak dasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pratindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pratindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Sebelum proses penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan kegiatan observasi awal oleh peneliti untuk mengetahui keadaan siswa dan

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruangan atau di lapangan terbuka, dalam permainan bola voli terdapat dua

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruangan atau di lapangan terbuka, dalam permainan bola voli terdapat dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli merupakan suatu olahraga permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu yang dipisahkan dengan net. Permainan ini dimainkan diatas lapangan berbentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan mengarahkan siswa pada perubahan tingkah laku yang di inginkan. Pengertian ini cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidkan jasmani merupakan suatu kajian yang sangat luas, untuk peningkatan gerak manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidkan jasmani merupakan suatu kajian yang sangat luas, untuk peningkatan gerak manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masaalah Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan kualitas individu baik dalam hal fisik, mental,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan 1 2.1 Hakikat Permainan Bola voli BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran,

Lebih terperinci

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016 KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016 *Rahmat Ikbar, Saifuddin, Bustamam, Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI CLUB SIGMA PALU I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas

Lebih terperinci

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan. I. KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani merupakan bagian dari pendidikan (secara umum) yang berlangsung melalui aktifitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.mengenai metode eksperimen ini, Arikunto (1990:272) menerangkan, bahwa Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

PERATURAN SEPAK TAKRAW

PERATURAN SEPAK TAKRAW TUGAS SEPAK TAKRAW PERATURAN SEPAK TAKRAW DISUSUN OLEH : AKRAM ZAKY A1D410011 Dosen Pengampu Drs. Marjohan, S.pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAMPIRAN 42 Lampiran 7 PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI 1 TIRIP KEC. WADASLINTANG Alamat: Dusun Juru Tengah, Desa Tirip, Kecamatan Wadaslintang 56365 SURAT KETERANGAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris

Lebih terperinci

54

54 LAMPIRAN 54 54 55 56 57 58 59 60 61 Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi : SD Negeri Polengan 1 Srumbung : Pendidikan Jasmani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan beregu, maka kerjasama yang baik dalam melakukan Passing (

BAB I PENDAHULUAN. permainan beregu, maka kerjasama yang baik dalam melakukan Passing ( BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesegaran jasmani merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan di sekolah. Upaya meningkatkan kesehatan jasmani di sekolah adalah menanamkan kegemaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar menurut Herdiana dan Saptani (2012, hlm. 1) mengemukakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar menurut Herdiana dan Saptani (2012, hlm. 1) mengemukakan bahwa : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani adalah sebagai proses pembelajaran melalui kegiatan fisik yang dirancang untuk meningkatkan kebutuhan fisik, mengembangkan keterampilan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XII / 2 Pertemuan : 4 kali pertemuan Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / I Standar Kompetensi* 1. Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012 PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012 1. FUTSAL PUTRA A. Peraturan Umum a. Kuota tim dalam pertandingan futsal adalah 18

Lebih terperinci