PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA BPR BANK PASAR KOTA BOGOR

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB V PENUTUP. audit persediaan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Yuwono H & Rekan di

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG JATIWARINGIN

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA

PERANAN SISTEM AKUNTANSI DALAM MENUNJANG STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN ATAS KREDIT PRODUKTIF (STUDI KASUS PADA PD

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN.. ABSTRACT ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam melaksanakan audit investigasi.

BAB V PENUTUP. kualitas audit di KAP DIY dan Surakarta, maka diambil beberapa kesimpulan. 1. Pengaruh akuntabilitas terhadap kualitas audit

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PEMBERIAN KREDIT UNTUK MENCEGAH KREDIT MACET (Studi Kasus Pada PT.BPR Surya Artha Guna Mandiri Kediri)

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

suatu teknik pengawasan yaitu pengawasan keseluruhan dari kegiatan operasi perusahaan, baik mengenai manajemennya, organisasinya maupun mengenai siste

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG

Pelaksanaan Audit Operasional dalam Pemeriksaan Bidang Dana dan Kas Pada Bank PD. BPR. Rokan Hulu

E-Journal. Diajukan Oleh: Shefy Fadhilla Akbar

PENERAPAN AUDIT KINERJA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.TRIAS ADHICITRA

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI PADA BANK BNI 46

BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan atau instansi didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam proses pencapa

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SELECTA KOTA BATU SKRIPSI

PERBANAS INSTITUTE JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis.

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMBELIAN PADA PT ORGAN JAYA

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU

Bab V. Penutup. pengendalian manajemen (Management Controls), dan pengendalian aplikasi

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PENYALURAN KREDIT PADA USP.SWAMITRA RAMBAH PASIR PENGARAIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

AUDIT MANAJEMEN ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENUNJANG EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA PT. MJPF FARMA INDONESIA

APA DAN MENGAPA KUALITAS BUKTI AUDIT?

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan tarf hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. sistematis serta mengevaluasi pengendalian intern dalam perusahaan. Namun pada. penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan.

Retno Martanti Endah Lestari Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan. Fahmi Kaffata Aqieda Mahasiswa ABSTRAK

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENERIMAAN KAS PADA RSUD PAMEKASAN (Studi Kasus Pada RSUD. Dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan-Madura) SKRIPSI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Cooke-Davies, T.J., Measurement of organizational maturity. PMI UK Chapter-March 2005

BAB V SIMPULAN & SARAN 87 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMASARAN. (Studi Kasus pada PT Selecta Kota Batu) SKRIPSI

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON)

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN - JAKARTA Knowledge, Piety, Integrity. Dibuat Oleh : PPJM Diperiksa Oleh: WM Halaman 1 dari 8

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. dilakukan pada PT Solihin Jaya, beberapa hal yang ditemukan yaitu:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

PERBANAS INSTITUTE JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY)

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peran listrik sebagai salah satu bentuk energi sangat penting dalam

ANALISIS PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT PADA KAP HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL JAKARTA. Irene Victoria Go. A. Yanti Ardiarti

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

DAFTAR REFERENSI. Ali, M. (2007). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta: Pusaka Amani.

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN EKONOMISASI BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Meritjan (Persero) Kediri)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KONTRAK PERKULIAHAN. Mata Kuliah : SEMINAR AUDIT Semester : VII AK Kode Mata Kuliah :

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan Analisis Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia di

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM AISYIYAH MALANG SKRIPSI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Peran

BAB V PENUTUP. adalah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Keefektifan peran auditor

Boyke Raja Hizkia Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia

EVALUASI ATAS PROSEDUR PEMERIKSAAN OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN

DAFTAR PUSTAKA. Al rasyid, Harun. Teknik Penarikan Sampel Dan Penyusunan Skala. Bandung : Program Pasca Sarjana, Universitas Padjadjaran, 1996.

EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK ACHMAD, RASYID, HISBULLAH & JERRY (KAP ARHJ)

Sampling Stratifikasi Dapat Mengurangi Tingkat Risiko Deteksi Dalam Audit Yang Dilaksanakan Oleh APIP. Abstraksi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Tidak hanya pada

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Pada PT Bank X Tbk. Kantor Cabang Y)

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Indonesia 46 (Persero) cabang Asia-Afrika-Bandung). Fakultas Ekonomi

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS OPINI AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN BAHASA PENJELASAN DAN PENGARUH OPINI TERHADAP

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang memerlukan keadaan

PEMERIKSAAN OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFISIENSI BIAYA PEMELIHARAAN KENDARAAN PADA PDAM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR

AUDIT PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK. Sri Murti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA CV. ABADI JAYA SELULER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sistem pengendalian internal dan penerapan whistle blower pada PT Medco

Silabus. EKA 4162 Auditing II. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk - bentuk lainnya dalam

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

BAB I PENDAHULUAN. keuangan serta memiliki fungsi menjadi jembatan keuangan diantara

BAB 2 LANDASAN TEORI

KEDUDUKAN DAN FUNGSI INTERNAL AUDITOR DALAM PERUSAHAAN

BAB 1 PENGANTAR AUDITING

BAB II LANDASAN TEORI. dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Kadang-kadang jenis audit ini

Transkripsi:

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA BPR BANK PASAR KOTA BOGOR Tiara Timuriana Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Ani Ganitasari Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan ABSTRAK Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya bank membutuhkan biaya operasional. Biaya operasional dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasional yang meliputi pengadaan sarana dan prasarana, peningkatan Sumber daya Manusia, penghimpunan dan penyaluran dana. Untuk mencegah penyalahgunaan biaya dan meminimalisasi ketidakefektivan, maka dibutuhkan peranan audit operasional. PD BPR Bank Pasar Kota bogor merupakan salah satu Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah Kota Bogor yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa perbankan, baik beupa simpanan yang berbentuk tabungan atau deposito maupun pinjaman uang yang diperuntukan bagi masyarakat pedagang kecil dalam rangka pengembangan usahanya maupun kepada Pegawai Negeri Sipil, Pensiunan, Pegawai Swasta di wilayah Kota Bogor. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui pengelolaan dan pengendalian biaya operasional, mengetahui pelaksanaan audit operasional, dan mengetahui peranan audit operasional dalam rangka efektivitas pengendalian biaya operasional di PD BPR Bank Pasar Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan metode uji kualitatif terhadap kuesioner peranan audit operasional yang mengacu pada tahapan audit operasional. Hasil pengujian menunjukkan pelaksanaan audit operasional dinilai sesuai dengan tahapan pelaksanaan, peranan audit operasional kurang berperan secara maksimal, sedangkan pengelolaan dan pengendalian biaya operasional belum maksimal karena adanya realisasi yang masih lebih besar dari anggarannya. Kata kunci: Audit pendahuluan atas biaya operasional, Revieuw dan pengujian pengendalian manajemen operasional, Audit terinci atas biaya operasional, Pelaporan, Tindak lanjut, Pemisahan Tugas, Pengendalian Fisik, Respon terhadap kinerja. I. Pendahuluan Sejalan dengan berkembangnya perusahaan menyebabkan semakin bertambahnya masalah yang dihadapi pimpinan perusahaan, salah satunya dalam menghadapi situasi bisnis 45

yang semakin kompetitif. Bank termasuk perusahaan jasa karena kegiatannya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, bank membutuhkan biaya operasional. Biaya operasional dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasional yang meliputi pengadaan sarana dan prasarana, peningkatan sumber daya manusia, penghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito, penyaluran dana dalam bentuk kredit. Audit operasional dapat dilakukan untuk penyalahgunaan biaya dan meminimalisasi ketidakefektifan yang terjadi dalam kegiatan operasi. Melalui audit operasional, pihak manajemen perusahaan dapat mengetahui pelaksanaan kegiatan operasi, masalah yang ada dalam kegiatan tersebut dan cara untuk mengatasi masalah. Dengan demikian, auditor dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk membantu para pengelola perusahaan dalam proses pengambilan keputusan agar tujuan perusahaan tercapai dengan baik. PD BPR Bank merupakan salah satu BUMD Kota Bogor yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa perbankan berupa simpanan berbentuk tabungan dan deposito maupun pinjaman uang yang diperuntukkan bagi masyarakat pedagang kecil dan sebagainya. Permasalahan yang terjadi di PD BPR Bank, adalah pengelolaan dan pengendalian terhadap biaya operasional belum maksimal yang mengakibatkan banyak biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu, Tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1) Untuk menngetahui pengelolaan dan pengendalian biaya operasional pada PD BPR Bank ; 2) Untuk mengetahui pelaksanaan audit operasional pada PD BPR Bank ; 3) Untuk mengetahui peranan audit operasional dalam rangka efektivitas pengendalian biaya operasional pada PD BPR Bank. II. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif (nonstatistik), yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau suatu fenomena tertentu serta mengumpulkan data yang relevan yang tersedia kemudian disusun, dipelajari, dan dianalisis lebih lanjut. Penelitian dilakukan tidak dengan alat analisis statistik, namun menggunakan kerangka teoritis sebagai alat analisisnya. 46

Penelitian dilakukan berkaitan dengan dokumen dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Data tersebut berupa laporan keuangan, anggaran biaya operasional. Dengan menggunakan metode Deskriptif Kualitatif (nonstatistik) diharapkan dapat menjelaskan tentang kebijakan dan prosedur dalam meningkatkan efektivitas pengendalian biaya operasional, sehingga diperoleh gambaran mengenai peranan audit operasional dalam rangka efektivitas pengendalian biaya operasional. III. Hasil dan Pembahasan 3.1 Rencana dan Realisasi Biaya Operasional PD BPR Bank Suatu operasi dikatakan efektif apabila tujuan perusahaan telah tercapai target dalam pelayanan yang diharapkan. Untuk mengetahui tingkat efektivitas biaya operasional perusahaan, penulis menggunakan data yang diambil dari bagian Laporan Laba/Rugi PD BPR Bank. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa beban bunga, beban personalia melebihi anggaran biaya operasi, akibatnya realisasi biaya operasi yang dikeluarkan tidak sesuai dengan yang dianggarkan. Dari data yang ada, anggaran biaya operasi sebesar Rp 6.721.016 dan realisasi biaya operasi Rp 6.356.032, maka pencapaian anggaran biaya operasi 94% artinya anggaran biaya operasi yang ditetapkan oleh pihak perusahaan tercapai dengan selisih sebesar Rp 364.984. dapat dilihat selama periode yang diteliti terjadi penyimpangan yang menguntungkan dan merugikan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap proses penyusunan anggaran biaya operasi yang ditetapkan PD BPR Bank terlihat bahwa proses penyusunan cukup baik. Sedangkan, pelaksanaan dari anggaran biaya operasi kurang memuaskan. 3.2 Pengendalian terhadap biaya operasional PD BPR Bank. Supaya biaya operasional bisa efektif dan efisiensi maka diperlukan pengendalian biaya operasional dapat dilakukan dengan beberapa cara: 1. Pemisahan Tugas 2. Pengendalian fisik terhadap dokumen 3. Menetapkan anggaran sebagai dasar dalam melaksanakan pengukuran biaya operasi. 4. Memnbandingan realisasi biaya dengan anggaran 47

3.3 Pelaksanaan Audit operasional atas biaya operasional PD BPR Bank Pasar Kota Bogor. Dalam melaksanakan audit, Satuan pengawasan intern (SPI) melakukan setiap fungsi audit operasional. Melakukan audit terhadap semua kegiatan kredit, tabungan, biaya dan rasio-rasio. Adapun tahapan dalam pelaksanaan audit operasional sebagai berikut: 1. Tahap Audit Pendahuluan 2. Tahap Revieuw dan Pengujian Pengendalian 3. Tahap Audit Terinci 4. Tahap Pelaporan 5. Tahap Tindak Lanjut 3.4 Tahap Audit Pendahuluan atas biaya Biaya operasional PD BPR Bank Pasar Kota Bogor. Langkah awal yang dilakukan oleh satuan pengawasan intern (SPI) adalah memantau kegiatan secara keseluruhan, sehingga satuan pengawasan intern mengetahui keadaan yang akan diaudit. Setelah memantau kegiatan secara keseluruhan satuan pengawasan intern (SPI) mencari data tertulis seperti bukti transaksi. Pada tahap ini, berdasarkan data yang diperoleh satuan pengawasan intern (SPI) melakukan: 1. Pemeriksaanterhadap transaksi-transaksi. Tujuannya untuk mengendalikan pengeluaran, penerimaan, biaya-biaya serta harta. 2. Pemeriksaan bukti pengeluaran operasi. 3. Pemeriksaan terhadap efisisensi pemakaian sumber dana dan dapat silakukan dengan memeriksa daftar pengeluaran. 3.4 Peranan Audit operasional dalam rangka efektivitas pengendalian biaya Biaya operasional di PD BPR Bank jika dilihat dari total anggaran dan realisasi pengelolaan serta penyusunan biaya operasional sudah baik. Akan tetapi, dalam prakteknya jika dilihat dari pos-pos biaya operasional antara anggaran dan realisasi terdapat penyimpangan yang menguntungkan dan merugikan bagi pihak perusahaan. Penyimpangan tersebut terjadi karena adanya pengendalian dan pengelolaan biaya belum maksimal. Penyimpangan yang menguntungkan pihak perusahaan dapat dilihat dari: 1. Realisasi lebih kecil dari anggarannya. 48

2. Biaya yang dikeluarkan dapat terlaksana pada tahun anggaran ini sehingga tidak mengganggu aktivitas operasi perusahaan. 3. Adanya pengurangan anggaran dari tahun ke tahun Sedangkan, penyimpangan yang merugikan pihak perusahaan dapat dilihat dari: 1. Realisasi lebih besar dari anggarannya. 2. Keterlambatan biaya yang dilakukan untuk keperluan aktivitas operasi perusahaan karena tidak sesuai dengan anggaran terpaksa ditunda untuk tahun anggaran berikutnya. 3. Terhambatnya kegiatan operasional yang menjadi tujuan utama organisasi ini. Jika dilihat dari penyimpangan di atas, maka dapat dilakukan suatu pengendalian terhadap biaya operasional dengan: 1. Adanya pemisahan tugas diantara bagian-bagian unit organisasi. 2. Adanya pengendalian fisik dapat dilakukan dengan menyimpan dokumen penting di tempat yang aman dengan kunci ganda dan memakai nomor kode. 3. Menetapkan anggaran dasar. 4. Membandingkan realisasi dengan anggarannya. Dalam pelaksanaan audit operasional, auditor internal maupun eksternal melakukan pemantauan secara keseluruhan terhadap aktivitas kegiatan serta mengumpulkan bukti. Selanjutnya, memeriksa bukti tersebut hingga ditemukannya sebuah temuan/permasalahan. Temuan disini yaitu laporan biaya operasional tidak sesuai dengan anggaran biaya operasional yang disebabkan pengelolaan dan pengendalian biaya operasional belum maksimal. Hal itu akan berdampak terjadinya penyimpangan program pengendalian biaya operasional. Pengelolaan dan pengendalian biaya operasional yang kurang maksimal sangat membutuhkan peranan audit internasional dalam rangka efektivitas pengendalian biaya operasional. Berikut ini adalah tujuan peranan audit operasional di PD BPR Bank sebagai berikut: 1. Mengendalikan biaya operasi agar sesuai dengan anggaran sehingga dapat memperoleh hasil yang sebesar-besarnya denga biaya sekecil mungkin. 2. Dalam penyelenggaraan audit atas administrasi keuangan dan pengelolaan penggunaan seluruh kekayaan milik PD BPR Bank. 3. Melakukan pengawasan dan pemberian penilaian terhadap kegiatan operasional. 4. Membantu pihak direksi dalam mengelola aktivitas operasi. 49

5. Berbagai temuan dan rekomendasi yang berhubungan dengan pelaksanaan audit operasional atas pengendalian biaya operasi telah dilakukan tindak lanjut. 6. Dengan adanya audit operasional tujuan operasi yang telah ditetapkan dapat dicapai. Dari kondisi pengelolaan dan pengendalian biaya serta peranan audit operasional yang masih kurang maksimal memberikan dampak sebgai berikut: 1. Realisasi masih lebih besar dari anggarannya. 2. Tertundanya biaya yang dikeluarkan karena tidak sesuai dengan anggaran yang terpaksa harus ditunda. 3. Terhambatnya kegiatan operasional akibat tertundanya biaya tersebut. IV. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta didukung dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu: 1. Pelaksanaan pengendalian dan pengelolaan biaya operasional yang dilakukan oleh PD BPR Bank masih belum maksimal, hal ini dapat berdampak terjadinya penyimpangan pengendalian biaya operasional. Berikut ini adalah penyimpangan yang memberikan dampak negative bagi pihak perusahaan, yaitu: a. Realisasi lebih besar dari anggaran b. Keterlambatan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan aktivitas operasi perusahaan karena tidak sesuai dengan anggaran terpaksa ditunda untuk tahun anggaran berikutnya. c. Terhambatnya kegiatan operasional yang menjadi tujuan utama organisasi. 2. Pelaksanaan audit operasional pada PD BPR Bank cukup baik. Hal itu ditandai dengan dilakukan oleh orang ynag berkompeten dan sesuai dengan tahapan pelaksanaan audit operasional mulai dari tahap audit pendahuluan sampai tahap tindak lanjut. Menguasai dan memeriksa dokumen-dokumen, formulir-formulir, serta bukti yang berkaitan dengan pengeluaran, penerimaan, biaya-biaya serta harta. Serta ikut terlibat langsung dalam pengawasan pelaksanaan tindak lanjut bertujuan agar mempercepat penanggulangan kelemahan. 3. Peranan audit operasional di PD BPR Bank kurang bermanfaat karena belum bisa mendorong terjadinya efektivitas pengendalian biaya operasional, walaupun dengan adanya peranan audit operasional masih saja dalam pos-pos biaya operasional antara anggaran dan realisasi masih lebih besar realisasi disebabkan 50

karena pengelolaan dan pengendalian biaya operasional belum maksimal, yang berdampak terjadinya penyimpanga biaya operasional. Penyimpangan tersebut dapat menghambat kegiatan operasional di PD BPR Bank, tertundanya biaya yang dikeluarkan dan terhambatnya kegiatan operasional akibat tertundanya biaya tersebut. V. Daftar Pustaka Arens, Alvin A., Randal J elder dan Mark S Beasley. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Edisi Keduabelas, Jilid I dan II, Alih Bahasa. Herman Wibowo, Gina Gania. Jakarta: Penerbit Erlangga. Boynton William C., Raymond N, Johnson, Walter G Kell. 2001. Modern Auditing. Seven Edition, New York: John Willey and Sons Inc. Boynton William C., Raymond N, Johnson, Walter G. Kell. 2003. Modern Auditing. Alih Bahasa: Paul A Rajoe, Gina Gania, Ichsan Setiyo Budi, Herman Wibowo. Edisi Ketujuh, Jilid I dan II, Jakarta: Penerbit Erlangga. Ferry N. Idroes dan Sugiarto. 2006. Manajemen Risiko Perbankan dalam Konteks Kesepakatan Basel dan Peraturan Bank Indonesia. Edisi Pertama, Jakarta: Penerbit Erlangga. Guy, dan M, C. Wayne Alderman, Alan, J. Winters. 2003. Auditing. Alih Bahasa: Paul A, Rajoe, Ichsan Setiyo Budi. Edisi Kelima, Jilid II. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hasibuan, Malayu. S.P. 2008. Dasar-dasar Perbankan. Cetakan Ketujuh, Jakarta: PT Bumi Aksara. H R Daeng Naja. 2006. Legal Audit Operasional Bank. Cetakan Pertama, Bandung: PT Citra Aditya Bakti. IBK Bayangkara. 2008. Audi Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat. 51