PERBANAS INSTITUTE JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBANAS INSTITUTE JAKARTA"

Transkripsi

1 1 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE : 1 (Pertama) A. TUJUAN 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup pekerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan okeh Kantor Akuntan Publik. 2. Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan Profesi auditing dan proses audit. B. Pokok Bahasan : Permintaan audit dan jasa assurance lainnya C. Sub Pokok Bahasan : Pengertian Auditing, Perbedaan Auditing dengan Akuntansi, Latar belakang kebutuhan akan audit, Penting audit dalam mengurangi resiko informasi, Jenis-jenis jasa assurance, Jenis auditor. D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Pendahuluan Menjelaskan kontrak perkuliahan Memberikan penjelasan TIU dan TIK dalam perkulihan Audiing I Kegiatan Mahasiswa Media / Alat Pengajaran Estimasi waktu 15 menit

2 Penyajian Penutup Menjelaskan ruang lingkup materi Auditing I menjelaskan: pengertian auditing Perbedaan audit dan akuntansi Latar belakang kebutuhan akan audit Pengertian dan jenis jasa assurance Jenis audit dan auditor Sertifikasi CPA menyimpulkan materi perkuliahan membuka ruang tanya jawab menjawab pertanyaan dan meminta partisipasi mahasiswa 120 menit 15 menit E. Evaluasi Diberikan dengan bertanya kepada mahasiswa dengan metode acak berkaitan dengan materi perkuliahan yang telah dosempurnakan F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc. 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

3 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE : 2 (Kedua) A. TUJUAN 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup pekerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan okeh Kantor Akuntan Publik. 2. Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan Profesi CPA (Certified Paublic Accounting) B. Pokok Bahasan: Profesi CPA C. Sub Pokok Bahasan: Menguraikan sifat Kantor Akuntan Public, apa pekerjaannya dan struktur organisasinya, Peran PCAOB dan pengaruh SOX terhadap profesi auditing, Peran SEC dalam akuntansi dan auditing, Fungsi-fungsi penting yang dilakukan AICPA, Standar Auditing (GAAS), Standard Auditing Internasional (ISA), Identifikasi standard an praktik pengendalian mutu dalam profesi auditing D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Pendahuluan Review Pokok Bahasan Pertemuan Pertama : Permintaan audit dan jasa Kegiatan Mahasiswa Media / Alat Pengajaran Estima si waktu 15 menit

4 Penyajian Penutup assurance ainnya Menjelaskan: Sifat, struktur dan jasa KAP Peran PAOCB terhadap profesi akuntan publik Peran SEC dalam akuntansi dan auditing Fungsi penting yang dilakukan AICPA Standar auditing yang berlaku Standar dan praktik pengendalian mutu dalam profesi akuntansi menyimpulkan materi perkuliahan membuka ruang tanya jawab menjawab pertanyaan dan meminta partisipasi mahasiswa 120 menit 15 menit E. Evaluasi Diberikan dengan bertanya kepada mahasiswa dengan metode acak berkaitan dengan materi perkuliahan yang telah dosempurnakan F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc. 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

5 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE : 3 (Ketiga) A. TUJUAN 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup pekerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan okeh Kantor Akuntan Publik. 2. Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan Laporan Audit (Audit report) B. Pokok Bahasan: Laporan Audit C. Sub Pokok Bahasan: Menguraikan bagian Laporan audit standar tanpa pengecualian, menentukan kondisi, Menentukan kondisikondisi yang diperlukan untuk menerbitkan laporan audit bentuk standar, Memahami pelaksanaan audit internal atas pelaporan keuangan atau internal audit over financial reporting sesuai SOX, Menguraikan lima situasi yang mengharuskan auditor menerbitkan laporan audit tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi kalimat, Mengidentifikasi jenis-jenis laporan audit lain yang dapat diterbitkan di luar laporan audit bentuk baku, Menjelaskan bagaimana konsep materialitas mempengaruhi pelaporan opini audit, Menentukan jenis opini yang tepat untuk beberapa situasi tertentu, Membahas dampak e-commerce terhadap pelaporan audit D. Kegiatan Belajar Mengajar

6 Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan Review Pokok Bahasan Pertemuan Kedua : Profesi CPA Penyajian Penutup Menjelaskan: Bagian-bagian dari laporan audit standar tanpa pengecualian Kondisi-kondisi yang diperlukan untuk menerbitkan laporan audit bentuk standar Pelaksanaan audit internal atas pelaporan keuangan atau internal audit over financial reporting sesuai SOX Lima situasi yang mengharuskan auditor menerbitkan laporan audit tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi kalimat Jenis-jenis laporan audit lain yang dapat diterbitkan di luar laporan audit bentuk baku Pengaruh konsep materialitas terhadap pelaporan opini audit Jenis opini yang tepat untuk beberapa situasi tertentu Dampak e-commerce terhadap pelaporan audit berlaku menyimpulkan materi perkuliahan membuka ruang tanya jawab menjawab pertanyaan dan meminta partisipasi mahasiswa Media / Alat Pengajaran White board, White board, White board, Estimasi waktu 15 menit 120 menit 15 menit

7 E. Evaluasi Diberikan dengan bertanya kepada mahasiswa dengan metode acak berkaitan dengan materi perkuliahan yang telah dosempurnakan F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc. 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

8 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE : 4 (Keempat) A. TUJUAN 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup pekerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan okeh Kantor Akuntan Publik. 2. Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan Etika Profesional CPA (Certified Paublic Accountant) B. Pokok Bahasan: Etika Profesional CPA C. Sub Pokok Bahasan: Membedakan perilaku etis dengan tidak etis, Menjelaskan pentingnya perilaku etis bagi profesi akuntan, Menguraikan tujuan dan isi dari kode etik perilaku profesional AICPA, Memahami isi dari SOX khususnya yang terkait dengan masalah independensi auditor, Menerapkan peraturan dan interpretasi atas independensi dari AICPA dan memahami pentingnya peraturan dan interpretasi tersebut, Memahami persyaratan peraturan lain sesuai dengan kode etik AICPA D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Pendahuluan Kegiatan Pengajar Review Pokok Bahasan Pertemuan Ketiga : Laporan audit Kegiatan Mahasiswa Meperhatikaan Media /Alat Pengajaran White board, Estimasi waktu 15menit

9 Penyajian Penutup Menjelaskan: Perbedaan antara perilaku etis dengan tidak etis Nilai penting perilaku etis bagi profesi akuntan Tujuan dan isi dari kode etik perilaku profesional AICPA Isi dari SOX khususnya yang terkait dengan masalah independensi auditor Peraturan dan interpretasi atas independensi dari AICPA dan memahami pentingnya peraturan dan interpretasi tersebut Persyaratan peraturan lain sesuai dengan kode etik AICPA menyimpulkan materi perkuliahan membuka ruang tanya jawab menjawab pertanyaan dan meminta partisipasi mahasiswa Meperha tikan White board, White board, 120 menit 15 menit E. Evaluasi Diberikan dengan bertanya kepada mahasiswa dengan metode acak berkaitan dengan materi perkuliahan yang telah dosempurnakan F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc. 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

10 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE : 5 (Kelima) A. TUJUAN 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup pekerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan okeh Kantor Akuntan Publik. 2. Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan Kewajiban hukum akuntan publik terkait dengan pelakasanaan audit laporan keuangan historis B. Pokok Bahasan: Kewajiban hukum C. Sub Pokok Bahasan: Memahami lingkungan hukum di tempat akuntan publik berpraktik, Menjelaskan penyebab tuntutan hukum kepada akuntan publik dari pengguna laporan keuangan, Menggunakan konsep dan syarat-syarat hukum utama mengenai kewajiban akuntan sebagai dasar untuk mempelajari kewajiban hukum dari auditor, Menjelaskan kewajiban auditor kepada klien dan pembelaan yang terkait, Menguraikan kewajiban sipil akuntan, Menguraikan kewajiban kriminil akuntan, Menguraikan apa yang dapat dilakukan profesi akuntan untuk meminimalkan ancaman litigasi. D. Kegiatan Belajar Mengajar

11 Tahap Pendahuluan Penyajian Kegiatan Pengajar Review Pokok Bahasan Pertemuan Keempat : Etika Profesional Menjelaskan: Lingkungan hukum di tempat akuntan publik berpraktik Kejadian yang menyebabkan tuntutan hukum kepada akuntan publik dari pengguna laporan keuangan Konsep dan syarat-syarat hukum utama mengenai kewajiban akuntan sebagai dasar untuk mempelajari kewajiban hukum dari auditor Kewajiban auditor kepada klien dan pembelaan yang terkait Kewajiban sipil akuntan Kewajiban kriminil akuntan Sikap dan tindakan yang dilakukan profesi akuntan untuk meminimalkan ancaman litigasi Kegiatan Mahasiswa Meperha tikan Meperha tikan Media /Alat Pengajaran White board, White board, Estima si waktu 15 menit 120 menit Penutup menyimpulkan materi perkuliahan membuka ruang tanya jawab menjawab pertanyaan dan meminta partisipasi mahasiswa Meperha tikan White board, 15 menit E. Evaluasi Diberikan dengan bertanya kepada mahasiswa dengan metode acak berkaitan dengan materi perkuliahan yang telah dosempurnakan F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc.

12 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

13 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE : 6 (Keenam) A. TUJUAN 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup pekerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan okeh Kantor Akuntan Publik. 2. Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan Tujuan dan tanggung jawab audit B. Pokok Bahasan: Tujuan dan tanggung jawab audit C. Sub Pokok Bahasan: Menjelaskan tujuan pelaksanaan audit atas laporan keuangan dan audit atas pengendalian internal, Membedakan antara tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan dan pengendalian internal dengan tanggung jawab auditor untuk memverifikasi laporan keuangan dan efektifitas pengendalian internal, Menjelaskan tanggung jawab auditor untuk menemukan salah saji yang material, Menjelaskan mengenai siklus laporan keuangan, fungsi bisnis, transaksi dan akun yang ada di masing-masing siklus, Menjelaskan konsep asersi manajemen atas laporan keuangan, Menghubungkan antara tujuan umum berkait transaksi dengan asersi manajemen, Menghubungkan antara tujuan umum berkait saldo dengan asersi manajemen, Menjelaskan hubungan antara tujuan audit dengan pengumpulan bahan bukti audit (matriks)

14 D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Pendahuluan Review Pokok Bahasan Pertemuan Kelima : Kewajiban hukum Penyajian Penutup Menjelaskan: Tujuan pelaksanaan audit atas laporan keuangan dan audit atas pengendalian internal Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan dan pengendalian internal Tanggung jawab auditor untuk memverifikasi laporan keuangan dan efektifitas pengendalian internal Tanggung jawab auditor untuk menemukan salah saji yang material Siklus laporan keuangan, fungsi bisnis, transaksi dan akun yang ada di masing-masing siklus. Asersi manajemen atas laporan keuangan Hubungan tujuan umum berkait transaksi dengan asersi manajemen Hubungan antara tujuan umum berkait saldo dengan asersi manajemen Hubungan antara tujuan audit dengan pengumpulan bahan bukti audit (matriks) menyimpulkan materi perkuliahan membuka ruang tanya jawab menjawab pertanyaan dan meminta partisipasi mahasiswa Kegiatan Mahasiswa Media / Alat Pengajaran Estimasi waktu 15 menit 120 menit 15 menit

15 E. Evaluasi Diberikan dengan bertanya kepada mahasiswa dengan metode acak berkaitan dengan materi perkuliahan yang telah dosempurnakan F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc. 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

16 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE : 7 (Ketujuh) A. TUJUAN 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup pekerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan okeh Kantor Akuntan Publik. 2. Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan bahan Bukti audit, pengumpulan bukti audit, keandalan bukti audit dan pendokumentasian bukti audit B. Pokok Bahasan: Bukti audit C. Sub Pokok Bahasan: Membedakan bukti audit dan bukti yang digunakan oleh profesi, Mengidentifikasi empat keputusan bukti audit yang diperlukan dalam menyusun program audit, Merinci karakteristik yang menemukan persuasivitas bukti audit, Mengidentifikasi dan menerapkan delapan jenis bukti yang digunakan dalam audit, Memahami tujuan dokumentasi audit, Menyiapkan dokumentasi audit yang terorganisir Menguraikan bagaimana e-commerce mempengaruhi bukti audit dan dokumentasi audit.

17 D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Pendahuluan Review Pokok Bahasan Pertemuan Keenam : Tujuan dan tanggung jawab audit Penyajian Menjelaskan: Beda antara bukti audit dan bukti yang digunakan oleh profesi Empat keputusan bukti audit yang diperlukan dalam menyusun program audit Karakteristik yang menemukan persuasivitas bukti audit Delapan jenis bukti yang digunakan dalam audit Tujuan dokumentasi audit Cara membuat kertas kerja audit yang terorganisir Pengaruh e-commerce terhadap pengumpulan bukti audit dan dokumentasi audit Penutup menyimpulkan materi perkuliahan membuka ruang tanya jawab menjawab pertanyaan dan meminta partisipasi mahasiswa Kegiatan Mahasiswa Media / Alat Pengajaran Estimasi waktu 15 menit 120 menit 15 menit E. Evaluasi Diberikan dengan bertanya kepada mahasiswa dengan metode acak berkaitan dengan materi perkuliahan yang telah dosempurnakan F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc.

18 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

19 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE : 8 (Kedelapan) A. TUJUAN 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup pekerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan okeh Kantor Akuntan Publik. 2. Instruksional Khusus Mahasiswa diharapkan dapat mampu menggunakan semua materi yang telah dipelajari untuk menjawab semua pertanyaan baik pertanyaan dalam bentuk essei maupun dalam bentuk kasus/problem dalam soal UTS B. Pokok Bahasan: Ujian Tengah Semester C. Sub Pokok Bahasan: Materi soal UTS baik essei maupun kasus/problem D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Pendahuluan Menjelaskan peraturan pelaksanaan UTS, termasuk sanksi bagi mahasiswa yang melakukan kecurangan Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk Kegiatan Mahasiswa Media / Estima Pengajaran si waktu 5 menit

20 mengajukan pertanyaan terkait dengan ketidakjelasan soal daam UTS Penyajian Mengawasi dengan baik pelaksanaanuts dan memberitahukan batasan waktu pengerjaan soal ujian Mengerjakan soal ujian Soal UTS dan Lembar Jawaban yang disediaan 120 menit Penutup Meminta mahasiswa untuk Mengumpulkan mengumpulkan Lembar lembar jawaban jawaan ujian beserta soal dan lembar soal ujian sesuai dengan waktu yang diitetapkan 5 menit E. Evaluasi Menilai kemampuan mahasiswa dalam menjawab soal-soal dalam lembar jawaban soal UTS F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc. 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

21 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE : 9 (Sembilan) A. TUJUAN: 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup perkerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik. 2. Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan tahapan dalam perencanaan audit dam pelaksanaan prosedur analisis B. Pokok Bahasan: Perencanaan audit dan prosedur analitis C. Sub Pokok Bahasan: Memahami pentingnya perencanaan audit, Mengidentifikasi pertimbangan yang tepat untuk menerima klien baru dan melanjutkan klien lama, Memahami aspek-aspek yang perlu diketahui terkait dengan bisnis dan industri klien, Menguraikan hal-hal yang mempengaruhi penilaian atas risiko bisnis klien, Mengetahui saat dan tujuan pelaksanaan prosedur analitis pendahuluan, Menentukan prosedur analitis yang tepat untuk setiap penugasan audit, Mengetahui ratioratio keuangan yang penting yang lazim digunakan untuk melakukan prosedur analitis D. Kegiatan Belajar Mengajar

22 Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan Review Pokok Bahasan meteri yang telah dipelajari sebelum UTS Penyajian Menjelaskan: Nilai penting dari perencanaan audit Pertimbangan yang tepat untuk menerima klien baru dan melanjutkan klien lama Aspek-aspek yang perlu diketahui terkait dengan bisnis dan industri klien Aspek-aspek penilaian atas risiko bisnis klien Saat dan tujuan pelaksanaan prosedur analitis pendahuluan Pemilihan Prosedur analitis yang tepat untuk setiap penugasan audit Ratio-ratio keuangan yang penting yang lazim digunakan untuk melakukan prosedur analitis Penutup menyimpulkan materi perkuliahan membuka ruang tanya jawab menjawab pertanyaan dan meminta mahasiswa partisipasi Media / Pengajaran Estima si waktu 15 menit 120 menit 15 menit E. Evaluasi Diberikan dengan bertanya kepada mahasiswa dengan metode acak berkaitan dengan materi perkuliahan yang telah disampaikan F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc. 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat

23 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

24 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE : 10 (sepuluh) A. TUJUAN 1.Instruksional Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup perkerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik 1. Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan aspek-aspek penting terkait dengan materialitas dan resiko dalam pelaksanaan audit B. Pokok Bahasan: Materialitas dan resiko C. Sub Pokok Bahasan: Menerapkan konsep materialitas pada audit, Memahami pertimbangan yang dipakai untuk menetapkan tingkat materialitas, Menetapkan tingkat materialitas per segmen audit, Menggunakan materialitas untuk mengevaluasi temuan audit, Mendefinisikan risiko dalam audit, Menjelaskan model risiko audit dan komponennya, Mengetahui dampak dari risiko penugasan terhadap risiko audit yang dapat diterima, Mengetahui dampak dari beberapa faktor yang mempengaruhi penetapan risiko inheren klien, Memahami hubungan antara risiko audit dengan banyaknya pengumpulan bahan bukti, Memahami hubungan antara tingkat materialitas dan risiko audit. D. Kegiatan Belajar Mengajar

25 Tahap Kegiatan Pengajar Pendahuluan Review Pokok Bahasan Pertemuan Kesembilan : Perencanaan audit dan Penyajian prosedur analitis pendahuluan Menjelaskan: Konsep materialitas pada audit Pertimbangan yang dipakai untuk menetapkan tingkat materialitas Penetapan tingkat materialitas per segmen audit Penggunaan materialitas untuk mengevaluasi temuan audit Risiko dalam audit Model risiko audit dan komponennya Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko penugasan dan dampaknya pada terhadap risiko audit yang dapat diterima Faktor yang mempengaruhi penetapan risiko inheren klien Hubungan antara risiko audit dengan banyak nya pengumpulan bahan bukti Hubungan antara tingkat materialitas dan risiko audit Penutup menyimpulkan materi perkuliahan membuka ruang tanya jawab menjawab pertanyaan dan meminta partisipasi mahasiswa Kegiatan Mahasiswa Media / Estima Pengajaran si waktu 15 menit 120 menit 15 menit

26 E. Evaluasi Diberikan dengan bertanya kepada mahasiswa dengan metode acak berkaitan dengan materi perkuliahan yang telah disampaikan F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc. 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

27 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE : 11 (sebelas) A. TUJUAN 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup perkerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik 2. Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan aspek-aspek penting dalam audit pengendalian intern klien menurit section 404 SOX dan memahami factors yang mempengaruhi resiko pengendalian B. Pokok Bahasan: Section 404 audit atas pengendalian intern dan resiko pengendalian an resiko C. Sub Pokok Bahasan: Menerapkan konsep materialitas pada audit, Memahami pertimbangan yang dipakai untuk menetapkan tingkat materialitas, Menetapkan tingkat materialitas per segmen audit, Menggunakan materialitas untuk mengevaluasi temuan audit, Mendefinisikan risiko dalam audit, Menjelaskan model risiko audit dan komponennya, Mengetahui dampak dari risiko penugasan terhadap risiko audit yang dapat diterima, Mengetahui dampak dari beberapa faktor yang mempengaruhi penetapan risiko inheren klien, Memahami hubungan antara risiko audit dengan banyaknya pengumpulan bahan bukti, Memahami

28 D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan Review Pokok Bahasan Pertemuan Kesepuluh : Materialitas dan resiko Penyajian Menjelaskan: Tiga tujuan utama pengendalian internal yang efektif Perbedaan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor terkait perancangan dan penerapan PI dalam perusahaan klien dan terkait dengan pelaksanaan audit atas laporan keuangan klien Lima komponen utama PI menurut COSO Prosedur pemahaman dan pendokumentasikan pemahaman yang memadai mengenai PI klien Prosedur audit untuk menilai risiko pengendalian klien Penilaian atas kelemahan dan defisiensi dari pengendalian internal klien Tahapan perancangan dan pelaksanaan pengujian atas pengendalian Persyaratan yang diminta oleh SOX 404 terkait dengan pelaporan pengendalian internal oleh klien Media / Estima Pengajaran si waktu 15 menit 120 menit

29 Penutup menyimpulkan materi perkuliahan membuka ruang tanya jawab menjawab pertanyaan dan meminta partisipasi mahasiswa 15 menit E. Evaluasi Diberikan dengan bertanya kepada mahasiswa dengan metode acak berkaitan dengan materi perkuliahan yang telah disampaikan F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc. 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

30 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE A. TUJUAN 1. Instruksional Umum : 12 (Duabelas) Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup perkerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik 2. Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan prosedur audit kecurangan B. Pokok Bahasan: Audit kecurangan C. Sub Pokok Bahasan: Mendefinisikan pengertian dari kecurangan/ fraud, Membedakan antara pelaporan keuangan yang menyesatkan dengan penyalahgunaan aset, Menjelaskan kondisi-kondisi yang menyebabkan fraud /kecurangan, Memahami tanggung jawab auditor untuk menilai risiko kecurangan dan mendeteksi salah saji yang material akibat kecurangan, Mengidentifikasi tata kelola perusahaan dan faktor lainnya yang dapat mengurangi potensi risiko kecurangan, Mengembangkan respon terhadap risiko kecurangan yang teridentifikasi, Mengenali bidang-bidang yang memiliki risiko yang tinggi terjadi kecurangan dan mengembangkan prosedur untuk mendeteksi kecurangan, Memahami teknik wawancara dan aktivitas lainnya setelah auditor mengetahui adanya indikasi kecurangan D. Kegiatan Belajar Mengajar

31 Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media / Pengajaran Estima si waktu Pendahuluan Review Pokok Bahasan Pertemuan Kesebelas : Pengendalian internal 15 menit Penyajian Menjelaskan: Pengertian dari kecurangan/ fraud, perbedaan antara pelaporan keuangan yang menyesatkan dengan penyalahgunaan aset Faktor-faktor yang mendorong terjadinya fraud /kecurangan Tanggung jawab auditor untuk menilai risiko kecurangan dan mendeteksi salah saji yang material akibat kecurangan Usaha untuk mengurangi potensi risiko kecurangan Respon auditor terhadap risiko kecurangan yang teridentifikasi Bentuk kecurangan terkait dengan pengakuan pendapatan dan bidang-bidang lain yang memiliki risiko yang tinggi terjadi kecurangan Prosedur untuk mendeteksi kecurangan Teknik wawancara dan aktivitas lainnya yang dilakukan setelah auditor mengetahui adanya indikasi Penutup menyimpulkan materi perkuliahan membuka ruang tanya jawab menjawab pertanyaan dan meminta mahasiswa partisipasi 120 menit 15 menit

32 E. Evaluasi Diberikan dengan bertanya kepada mahasiswa dengan metode acak berkaitan dengan materi perkuliahan yang telah disampaikan F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc. 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

33 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE : 13 (Tigabelas) A. TUJUAN 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup perkerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik 2. Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan dampak teknologi informasi terhadap proses audit B. Pokok Bahasan: Dampak teknologi informasi terhadap proses audit C. Sub Pokok Bahasan: Menguraikan peranan TI dalam meningkatkan efektifitas pengendalian internal, Mengidentifikasi risiko yang muncul dari penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis TI, Menjelaskan peranan pengendalian umum dan pengendalian aplikasi dalam mengurangi risiko TI, Menjelaskan dampak dari efektifitas pengendalian umum terhadap pengujian audit atas pengendalian aplikasi, Menggunakan teknik audit berbantuan komputer saat mengaudit TI, Mengidentifikasi risiko atau masalah pada sistem e-commerce dan sistem berbasis IT lainnya D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media / Pengajaran Estima si waktu

34 Pendahuluan Review Pokok Bahasan Pertemuan Keduabelas : Audit kecurangan Penyajian Menjelaskan: Peranan TI dalam meningkatkan efektifitas pengendalian internal Risiko yang muncul dari penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis TI Peranan pengendalian umum dan pengendalian aplikasi dalam mengurangi risiko TI Dampak dari efektifitas pengendalian umum terhadap pengujian audit atas pengendalian aplikasi Teknik audit berbantuan komputer saat mengaudit TI Risiko atau masalah pada sistem e-commerce dan sistem berbasis IT lainnya Penutup menyimpulkan materi perkuliahan membuka ruang tanya jawab menjawab pertanyaan dan meminta partisipasi mahasiswa 15 menit 120 menit 15 menit E. Evaluasi Diberikan dengan bertanya kepada mahasiswa dengan metode acak berkaitan dengan materi perkuliahan yang telah disampaikan F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc. 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat

35 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

36 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE A. TUJUAN 1. Instruksional Umum : 14 (Empatbelas) Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup perkerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik 2. Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan tahapan perencanaan audit dan perancangan program audit secara menyeluruh B. Pokok Bahasan: Rencana audit dan program audit secara keseluruhan C. Sub Pokok Bahasan: Menggunakan 5 jenis pengujian audit untuk menentukan apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, Memilih jenis pengujian audit yang tepat, Memahami bagaimana teknologi informasi mempengaruhi pengujian audit, Memahami konsep bauran audit pada setiap situasi penugasan audit yang berbeda, Merancang sebuah program audit, Membedakan tujuan audit berkait transaksi dan berkait saldo, Mengintegrasikan empat tahap proses audit D. Kegiatan Belajar Mengajar

37 Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media / Pengajaran Pendahuluan Review Pokok Bahasan Pertemuan Ketigabelas : Dampak Teknologi Informasi terhadap Audit Penyajian Menjelaskan: 5 jenis pengujian audit untuk menentukan apakah laporan keuangan disajikan secara wajar Pemilihan jenis pengujian audit yang tepat Bagaimana teknologi informasi mempengaruhi pengujian audit Konsep bauran audit pada setiap situasi penugasan audit yang berbeda Perancangan sebuah program audit Perbedaan tujuan audit berkait transaksi dan berkait saldo Pengintegrasian empat tahap proses audit Penutup menyimpulkan materi perkuliahan membuka ruang tanya jawab menjawab pertanyaan dan meminta partisipasi mahasiswa OHP, spidol OHP, spidol OHP, spidol E. Evaluasi Diberikan dengan bertanya kepada mahasiswa dengan metode acak berkaitan dengan materi perkuliahan yang telah disampaikan F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc. 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

38 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE A. 1. Instruksional Umum : 15 (Limabelas( Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup perkerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik 2. Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan tahapan perencanaan audit dan perancangan program audit secara menyeluruh B. Pokok Bahasan: Rencana audit dan program audit secara keseluruhan C. Sub Pokok Bahasan: Menggunakan 5 jenis pengujian audit untuk menentukan apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, Memilih jenis pengujian audit yang tepat, Memahami bagaimana teknologi informasi mempengaruhi pengujian audit, Memahami konsep bauran audit pada setiap situasi penugasan audit yang berbeda, Merancang sebuah program audit, Membedakan tujuan audit berkait transaksi dan berkait saldo, Mengintegrasikan empat tahap proses audit D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media / Pengajaran Estima si waktu

39 Pendahuluan Review Pokok Bahasan Pertemuan Keempatbelas : Perencanaan audit dan perancangan audit proram menyeluruh Penyajian Menjelaskan: 5 jenis pengujian audit untuk menentukan apakah laporan keuangan disajikan secara wajar Pemilihan jenis pengujian audit yang tepat Bagaimana teknologi informasi mempengaruhi pengujian audit Konsep bauran audit pada setiap situasi penugasan audit yang berbeda Perancangan sebuah program audit Perbedaan tujuan audit berkait transaksi dan berkait saldo Pengintegrasian empat tahap proses audit Penutup menyimpulkan materi perkuliahan membuka ruang tanya jawab menjawab pertanyaan dan meminta mahasiswa partisipasi 15 menit 120 menit 15 menit E. Evaluasi Diberikan dengan bertanya kepada mahasiswa dengan metode acak berkaitan dengan materi perkuliahan yang telah disampaikan F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc. 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

40 PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : AUDITING : DA SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE A. TUJUAN 1. Instruksional Umum : 16 (Enambelas) Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami ruang lingkup perkerjaan audit laporan keuangan yang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik 2. Instruksional Khusus Mahasiswa diharapkan dapat mampu menggunakan semua materi yang telah dipelajari untuk menjawab semua pertanyaan baik pertanyaan dalam bentuk essei maupun dalam bentuk kasus/problem dalam soal Ujian Akhir Semester (UAS) B. Pokok Bahasan: Ujian Akhir Semester C. Sub Pokok Bahasan: Materi soal UAS baik essei maupun kasus/problem D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Pendahuluan Menjelaskan peraturan pelaksanaan UAS, termasuk sanksi bagi mahasiswa yang melakukan kecurangan Kegiatan Mahasiswa Media / Estima Pengajaran si waktu 5 menit

41 Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan ketidakjelasan soal dalam UAS Penyajian Mengawasi dengan baik pelaksanaan UAS dan memberitahukan batasan waktu pengerjaan soal ujian Mengerjakan soal ujian Soal UAS dan Lembar Jawaban yang disediaan 120 menit Penutup Meminta mahasiswa untuk Mengumpulkan mengumpulkan Lembar lembar jawaban jawaan ujian beserta soal dan lembar soal ujian sesuai dengan waktu yang diitetapkan 5 menit E. Evaluasi Menilai kemampuan mahasiswa dalam menjawab soal-soal dalam lembar jawaban soal UAS F. Referensi 1. Elder Randal J, Mark SB, and Alvin A. Arens. ED. 12, 2008, Auditing and Assurance Services, New Jersey: Pearson Pretice Hall 2. Boynton, Willian C, Jonnson, Raymond N, and Kell, Water G, Modern Auditing Ed.7 New York: Tohn Willey & Sons Inc. 3. IAI Kompartemen Akuntan Publik.2001 Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: PT Salemba Empat 4. Hasil penelitian jurnal berkala nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

42

PERBANAS INSTITUTE JAKARTA

PERBANAS INSTITUTE JAKARTA PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH : AUDITING II KODE MATA KULIAH : SA40-162 SKS : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE : 1 (Pertama) A.TUJUAN 1. Instruksional

Lebih terperinci

PERBANAS INSTITUTE JAKARTA

PERBANAS INSTITUTE JAKARTA PERBANAS INSTITUTE JAKARTA SATUAN ACARA PANGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH SKS : LABORATORIUM AUDITING : SA70-030 : 3 SKS WAKTU PERTEMUAN : 3 X 50 PERTEMUAN KE : 1 (Pertama) A.TUJUAN 1. Instruksional

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AUDITING I JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AUDITING I JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AUDITING I JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG KODE MATA KULIAH : EAP 301 PMATA KULIAH : AUDITING I BOBOT SKS : 3 SKS JURUSAN : AKUNTANSI TK/SEMESTER

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN - JAKARTA Knowledge, Piety, Integrity. Dibuat Oleh : PPJM Diperiksa Oleh: WM Halaman 1 dari 8

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN - JAKARTA Knowledge, Piety, Integrity. Dibuat Oleh : PPJM Diperiksa Oleh: WM Halaman 1 dari 8 : PK-FEB-10 PROSEDUR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM Tanggal Terbit : 01/08/11 SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. Mata Kuliah : Pengauditan 1 2. Bobot : 3 SKS 3. Semester : 4 (Empat) 4. Mata Kuliah Prasyarat

Lebih terperinci

RANCANGAN MUTU PEMBELAJARAN (RMP) MATA KULIAH AUDITING (DIII & S1 AKUNTANSI 3 SKS) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

RANCANGAN MUTU PEMBELAJARAN (RMP) MATA KULIAH AUDITING (DIII & S1 AKUNTANSI 3 SKS) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RANCANGAN MUTU PEMBELAJARAN (RMP) MATA KULIAH AUDITING (DIII & S1 AKUNTANSI 3 SKS) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI Diskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini mengkaji tentang Auditing. Keberadaan dan peran auditing

Lebih terperinci

Silabus. EKA 4162 Auditing II. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Silabus. EKA 4162 Auditing II. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Silabus EKA 4162 Auditing II Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas Jalan Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta

Lebih terperinci

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017-2018 Kelompok Mata Kuliah : Mata Keahlian Berkarya (MKB) Nama / Kode Mata Kuliah : Pemeriksaan Akuntansi / EKO542 Bobot : 3 (dua) SKS 4 jam Program Studi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER - D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER - D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER - D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 15/08/2016 Tanggal revisi 25/02/2017 Fakultas Program D3 Bisnis dan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 13 halaman Mata Kuliah : Pengauditan 1

Lebih terperinci

SILABUS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SURAKARTA BUSINESS SCHOOL. Jurusan/Program Studi : Akuntansi

SILABUS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SURAKARTA BUSINESS SCHOOL. Jurusan/Program Studi : Akuntansi SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SURAKARTA BUSINESS SCHOOL SILABUS Jurusan/Program Studi : Akuntansi Mata Kuliah : Pengauditan I Kode : SKS : 3 SKS (Teori) Semester : Mata Kuliah Prasyarat : Pengantar Akuntansi,

Lebih terperinci

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011,

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011, Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011, Guidelines for auditing management systems. Standar ISO

Lebih terperinci

SILABUS. Sumber Bahan : A. Textbook: Jusup, A. Haryono (2001). Auditing (Pengauditan). Buku Satu.Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

SILABUS. Sumber Bahan : A. Textbook: Jusup, A. Haryono (2001). Auditing (Pengauditan). Buku Satu.Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN. SILABUS Nama Mata Kuliah : Pengauditan 1 Kode Mata Kuliah : SAK 2318 Jumlah SKS : 3 SKS Prodi : Akuntansi Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat melakukan persiapan praktik audit laporan keuangan. Deskripsi

Lebih terperinci

AUDIT I Developing the overhall audit plan and audit program EKONOMI DAN BISNIS AKUNTANSI

AUDIT I Developing the overhall audit plan and audit program EKONOMI DAN BISNIS AKUNTANSI AUDIT I Modul ke: 15Fakultas Afly EKONOMI DAN BISNIS Developing the overhall audit plan and audit program Yessie, SE, Msi, Ak, CA Program Studi AKUNTANSI JENIS JENIS PENGUJIAN Dalam mengembangkan suatu

Lebih terperinci

Auditing 1. I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., MM., Ak., BKP., CPMA., CPHR., CA. Politeknik Negeri Bali

Auditing 1. I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., MM., Ak., BKP., CPMA., CPHR., CA. Politeknik Negeri Bali Auditing 1 I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., MM., Ak., BKP., CPMA., CPHR., CA. Politeknik Negeri Bali 2013 Satuan Acara Pengajaran (SAP) Chapter Materi Meeting I Pemeriksaan Akuntansi (Auditing) dan Profesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan laporan hasil audit atas laporan keuangan oleh akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan laporan hasil audit atas laporan keuangan oleh akuntan publik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK) menyatakan bahwa badan usaha publik wajib menyampaikan laporan keuangan berkala kepada BAPEPAM

Lebih terperinci

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan yang berbadan hukum berbentuk perseroan terbatas yang bersifat terbuka. Audit laporan keuangan

Lebih terperinci

AUDIT I. The Audit Standars Setting Proces. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

AUDIT I. The Audit Standars Setting Proces. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI AUDIT I Modul ke: The Audit Standars Setting Proces Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA Program Studi AKUNTANSI PENGERTIAN STANDAR AUDITING Standard Auditing adalah Landasan konseptual

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR KONTRAK PERKULIAHAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR KONTRAK PERKULIAHAN Mata Kuliah : Auditing 2 SKS : 3 Semester : 5 Kode MK : EBA512061 I. DESKRIPSI Mata Kuliah ini merupakan kelanjutan dari Mata Kuliah Auditing 1 yang secara garis besar memberikan wawasan pengetahuan tentang

Lebih terperinci

FE-UNILA/FOM/ FEBRUARI 2014

FE-UNILA/FOM/ FEBRUARI 2014 Mata Kuliah : Auditing 1 SKS : 3 Semester : 4 Kode MK : EBA512021 I. DESKRIPSI Mata ajaran ini memberikan wawasan dan pemahaman tentang profesi akuntan publik serta keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENGANTAR AUDITING

BAB 1 PENGANTAR AUDITING BAB 1 PENGANTAR AUDITING 1.1 PENDAHULUAN AUDITING 1.1.1 PENGERTIAN AUDITING Menurut Soekrisno Agoes, (2004:3): Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistimatis, oleh pihak yang rofessiona,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Mata Kuliah : Auditing 2 SKS : 3 Semester : 5 Kode MK : EBA512061 I. DESKRIPSI Mata Kuliah ini merupakan kelanjutan dari Mata Kuliah Auditing 1 yang secara garis besar memberikan wawasan pengetahuan tentang

Lebih terperinci

Silabus. EKA 4161 Auditing I. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Silabus. EKA 4161 Auditing I. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Silabus EKA 4161 Auditing I Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas Jalan Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta

Lebih terperinci

AUDIT I Modul ke: Audit risk and materiality. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. 11Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

AUDIT I Modul ke: Audit risk and materiality. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. 11Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI AUDIT I Modul ke: 11Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Audit risk and materiality Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA Program Studi AKUNTANSI KONSEP MATERIALITAS Financial Accounting Standards Board mendefinisikan materialitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Audit Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan. Standar Profesi

Lebih terperinci

Ignatius Natanael Widjaya Ramot P. Simanjuntak Rutman Lumbantoruan

Ignatius Natanael Widjaya Ramot P. Simanjuntak Rutman Lumbantoruan PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR UNTUK MEMPERTIMBANGKAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Pusat) Ignatius

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Menurut Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. Auditing adalah suatu proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan

Lebih terperinci

SILABUS MATA AJAR AUDITING DAN ATESTASI 3 SKS

SILABUS MATA AJAR AUDITING DAN ATESTASI 3 SKS SILABUS MATA AJAR AUDITING DAN ATESTASI 3 SKS Deskripsi dan Tujuan Mata ajaran ini diberikan untuk membekali peserta didik dengan pendalaman pengetahuan dan kemampuan untuk menerapkan standar auditing,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Auditing 1. Definisi Auditing Kata auditing diambil dari bahasa latin yaitu Audit yang berarti mendengar dan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pemeriksaan akuntan.

Lebih terperinci

APA DAN MENGAPA KUALITAS BUKTI AUDIT?

APA DAN MENGAPA KUALITAS BUKTI AUDIT? APA DAN MENGAPA KUALITAS BUKTI AUDIT? oleh Daniel Pangaribuan e-mail: dpangaribuan58@gmail.com Widyaiswara STAN editor Ali Tafriji Biswan e-mail: al_tafz@stan.ac.id A b s t r a k Dalam audit laporan keuangan

Lebih terperinci

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen entitas

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen entitas BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa audit mencakup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN ISO 9001 : 2008 RENCANA PEMBELAJARAN NomorDok : FRM/KUL/01/02 NomorRevisi : 02 Tgl.Berlaku : 1Oktober 2012 KlausaISO : 7.5.1 & 7.5.5 Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh Berlaku tanggal Siti Nurhayati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri terdapat banyak kantor akuntan publik yang memberikan jasa audit pada

BAB I PENDAHULUAN. sendiri terdapat banyak kantor akuntan publik yang memberikan jasa audit pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dengan bentuk perusahaan terbuka memerlukan jasa dari auditor eksternal untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan. Di Indonesia sendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, setiap badan usaha yang berbadan hukum dan berbentuk Perseroan Terbatas terbuka atau telah terdaftar dalam Bursa Efek pasti membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat saat ini dapat memicu persaingan yang semakin meningkat diantara para pelaku bisnis. Berbagai macam usaha untuk

Lebih terperinci

SILABUS DAN SAP Berdasarkan KKNI September SILABUS SEMINAR AUDITING Dosen: Riris R. Sitorus,SE.,Ak.,M.Akt.

SILABUS DAN SAP Berdasarkan KKNI September SILABUS SEMINAR AUDITING Dosen: Riris R. Sitorus,SE.,Ak.,M.Akt. SILABUS SEMINAR AUDITING Dosen: Riris R. Sitorus,SE.,Ak.,M.Akt. A. Deskripsi Mata kuliah ini bertujuan untuk memahami perkembangan konsep audit atas laporan keuangan secara comprehensive sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan harus melaporkan hasil laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan modal, laporan arus kas,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT UMUM ANGGOTA LUAR BIASA TAHUN 2017 1 9 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 9 13 BAB II KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan Terbatas,

BAB I PENDAHULUAN. pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan Terbatas, BAB 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Auditor eksternal adalah seorang profesional auditor yang melakukan audit pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK PENUGASAN LAIN

BENTUK-BENTUK PENUGASAN LAIN Modul ke: 15 Afly Fakultas EKONOMI DAN BISNIS AUDIT II BENTUK-BENTUK PENUGASAN LAIN Yessie, SE, Msi. Program Studi AKUNTANSI TINJAUAN ATAS TINGKAT KEYAKINAN DAN JASA-JASA LAIN Keempat tingkat keyakinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan perusahaan-perusahaan besar yang menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan perusahaan-perusahaan besar yang menjual sahamnya kepada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa negara berkembang saat ini termasuk Indonesia banyak bermunculan perusahaan-perusahaan besar yang menjual sahamnya kepada public, seiring dengan

Lebih terperinci

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT Minggu ke-6 MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT Program Studi Akuntansi STIE PELITA NUSANTARA KONSEP MATERIALITAS Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diantara pelaku bisnis semakin meningkat. Para pelaku bisnis melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. diantara pelaku bisnis semakin meningkat. Para pelaku bisnis melakukan berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin pesatnya dunia usaha sekarang ini, maka persaingan diantara pelaku bisnis semakin meningkat. Para pelaku bisnis melakukan berbagai usaha agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai asersi tentang kegiatan-kegitan dan kejadian-kejadian ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. mengenai asersi tentang kegiatan-kegitan dan kejadian-kejadian ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran auditor telah menjadi pusat kajian dan riset di kalangan akademisi. Tidak hanya itu, praktisi juga semakin kritis dengan selalu menganalisa kontribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan meningkatnya pertumbuhan perusahaan dalam bentuk badan hukum di Indonesia. Perkembangan

Lebih terperinci

Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama SILABUS, SAP MATA KULIAH AUDIT DAN ATESTASI 3 SKS

Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama SILABUS, SAP MATA KULIAH AUDIT DAN ATESTASI 3 SKS SILABUS/SAP Tgl. Berlaku : Mei 2012 Versi/Revisi : 01/00 Tgl. Revisi : - Kode Dok.: FRM-01 SILABUS, SAP MATA KULIAH AUDIT DAN ATESTASI 3 SKS Deskripsi dan tujuan mata kuliah Mata ajaran ini diberikan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku profesional akuntan publik salah satunya diwujudkan dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional audit behavior). Perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 LAPORAN AUDIT Laporan Audit Bentuk Baku Judul Laporan Alamat Laporan Audit Paragraf Pendahuluan Paragraf Scope Paragraf Pendapat Nama KAP

BAB 3 LAPORAN AUDIT Laporan Audit Bentuk Baku Judul Laporan Alamat Laporan Audit Paragraf Pendahuluan Paragraf Scope Paragraf Pendapat Nama KAP BAB 3 LAPORAN AUDIT Laporan merupakan hal yang esensial dalam penugasan audit dan assurance karena laporan berfungsi mengkomunikasikan temuan-temuan auditor. Para pengguna laporan keuangan menyandarkan

Lebih terperinci

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga STANDAR AUDITING SA Seksi 200 : Standar Umum SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga SA Seksi 500 : Standar Pelaporan Keempat STANDAR UMUM 1.

Lebih terperinci

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN SA Seksi 322 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 33 PENDAHULUAN 01 Auditor mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kompetitif, bukan hanya dengan perusahaan dalam negeri namun dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan kompetitif, bukan hanya dengan perusahaan dalam negeri namun dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan di Indonesia saat ini harus mampu bertahan dalam era globalisasi. Dalam era globalisasi perusahaan harus mengikuti aturan yang berlaku didunia Internasional

Lebih terperinci

Jenis jenis audit Tujuan

Jenis jenis audit Tujuan Jenis jenis audit Tujuan Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit) Perencanaan Audit Pengujian :- Pengendalian Intern - Prosedur analitis Pengujian Substantif atas - Transaksi - Saldo Hasil Pemeriksaan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA AUDIT LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP) DAN INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING ( ISA

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA AUDIT LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP) DAN INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING ( ISA ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA AUDIT LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP) DAN INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING ( ISA ) Riska Merdekawati 1, HariPurnomo 2, Ahmad Mukoffi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Rekayasa Perangkat Lunak Kode Mata Kuliah: IF0552/3 SKS Program Studi: S 1 Sistem Informasi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Rekayasa Perangkat Lunak Kode Mata Kuliah: IF0552/3 SKS Program Studi: S 1 Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: IF0552/3 SKS Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan

BAB I PENDAHULAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Auditing didefinisikan sebagai suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Sosiologi dan Politik (Lingkungan Bisnis) Kode Mata Kuliah : SKS : 2 (2-50) Pertemuan ke : 1 (pertama) A. Tujuan 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan

Lebih terperinci

Chapter 7 MATERIALITY AND RISK

Chapter 7 MATERIALITY AND RISK Chapter 7 MATERIALITY AND RISK TUJUAN : 1. Menerapkan konsep materialitas dalam audit 2. Membuat penilaian awal mengenai berapa jumlah yang dianggap material 3. Mengalokasikan materialitas awal ke setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan oleh perusahaan. ISA (International Standard on Auditing) menegaskan

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan oleh perusahaan. ISA (International Standard on Auditing) menegaskan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era masa kini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang sudah go public pada umumnya menginginkan agar laporan keuangan mereka sesuai dengan standar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut Alvin A. arens dan james K. Loebbecke (2003,1) pengertian auditing adalah sebagai berikut : Auditing adalah merupakan akumulasi dan evaluasi bukti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit akuntan publik dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit akuntan publik dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa audit akuntan publik dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, hal ini disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik untuk

Lebih terperinci

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN ATAS PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DALAM AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah: IF0644/4 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940,

Lebih terperinci

Bab I. Pengauditan dan Profesi Akuntan Publik. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.

Bab I. Pengauditan dan Profesi Akuntan Publik. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si. Bab I Pengauditan dan Profesi Akuntan Publik Referensi: Jusup, Al. Haryono (2001). Pengauditan. Buku 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si. 1 Jenis Jasa Pengauditan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir pemeriksaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat memicu

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat memicu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era masa kini perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dan banyaknya perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat memicu persaingan yang semakin meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis.

BAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis. BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini menjelaskan mengenai dasar pemilihan topik, masalah yang diangkat, tujuan melakukan penulisan, serta kerangka pikir penulisan secara umum yang akan ditulis. 1.1.

Lebih terperinci

AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Pertemuan 3

AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Pertemuan 3 AUDIT LAPORAN KEUANGAN Pertemuan 3 HUBUNGAN ANTARA AKUNTANSI DAN AUDITING Akuntansi Auditing MANFAAT EKONOMI SUATU AUDIT Akses ke pasar modal Biaya Modal yang Rendah Penangguhan infesiensi dan kecurangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan jasa profesional akuntan publik sebagai pihak yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan jasa profesional akuntan publik sebagai pihak yang dianggap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan jasa profesional akuntan publik sebagai pihak yang dianggap independen, menuntut profesi akuntan publik untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak luar sangat diperlukan, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak luar sangat diperlukan, khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dunia usaha yang semakin berkembang tentu perlu adanya badan yang independen yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk memastikan kewajaran atas laporan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Sistem Informasi

Manajemen Proyek Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Manajemen Proyek Sistem Informasi Kode Mata Kuliah: IF0863/3 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI SA Seksi 315 KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI Sumber: PSA No. 16 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang komunikasi antara auditor pendahulu dengan auditor pengganti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Behavioral Decision Theory Behavioral Decision Theory yang mengatakan bahwa seseorang mempunyai keterbatasan pengetahuan dan bertindak hanya berdasarkan persepsinya atas suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis yang global pada saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kinerja dan mampu menghasilkan laporan yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan diantara para pelaku bisnis. Berbagai usaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan diantara para pelaku bisnis. Berbagai usaha untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat sekarang ini dapat memicu persaingan diantara para pelaku bisnis. Berbagai usaha untuk meningkatkan pendapatan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dua kelompok; jasa assurance dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. dua kelompok; jasa assurance dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa audit akuntan publik dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, hal ini disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik untuk menentukan

Lebih terperinci

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SPR 0 Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 0 REVIU ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM YANG DILAKSANAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi perekonomian Indonesia pada umumnya menyebabkan peningkatan pesat tuntutan masyarakat atas mutu dan jenis jasa profesi akuntan publik sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi dari pihak yang melakukan audit (Weningtyas et al., 2006).

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi dari pihak yang melakukan audit (Weningtyas et al., 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lingkungan dunia usaha telah semakin berkembang. Semua bidang usaha berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik sehingga diperlukan pula usaha dari setiap bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. etika profesi. Adanya etika profesi maka tiap profesi memiliki aturan-aturan khusus

BAB I PENDAHULUAN. etika profesi. Adanya etika profesi maka tiap profesi memiliki aturan-aturan khusus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya kompetisi dan globalisasi, setiap profesi dituntut untuk bekerja secara profesional. Kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Beasley dkk, 2011) diketahui

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Beasley dkk, 2011) diketahui BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangPenelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Beasley dkk, 2011) diketahui bahwa 80% audit mengalami kegagalan disebabkan karena bukti audit yang buruk. Dalam

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Keahlian audit, situasi audit, dan independensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum auditing adalah suatu proses sistemik untuk memperoleh dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum auditing adalah suatu proses sistemik untuk memperoleh dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara umum auditing adalah suatu proses sistemik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan

Lebih terperinci

BAB II KUALITAS AUDIT, AKUNTABILITAS DAN PENGETAHUAN. dan standar pengendalian mutu.

BAB II KUALITAS AUDIT, AKUNTABILITAS DAN PENGETAHUAN. dan standar pengendalian mutu. BAB II KUALITAS AUDIT, AKUNTABILITAS DAN PENGETAHUAN 2.1. Kualias Audit Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang

BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang disediakan bagi pemakai informasi keuangan (Mulyadi dan Puradiredja, 1998). Para auditor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin untuk

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sesuai ketentuan yang berlaku, sedangkan Kantor Akuntan Publik adalah badan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Auditing merupakan proses pengumpulan data dan evaluasi bukti dari informasi perusahaan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara informasi yang dimiliki oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini objek penelitiannya adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) di Malang, Jawa Timur. Menurut data direktori 2013 yang diterbitkan Ikatan

Lebih terperinci

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci tedi last 09/17 TINJAUAN KONSEPTUAL PERENCANAAN AUDIT Alasan

Lebih terperinci

Buku Wajib: Standar Profesional Akuntan Publik, 2007, Ikatan Akuntan Indonesia

Buku Wajib: Standar Profesional Akuntan Publik, 2007, Ikatan Akuntan Indonesia Buku Wajib: Standar Profesional Akuntan Publik, 2007, Ikatan Akuntan Indonesia 1 Materi Perkuliahan 1 Auditing dan Profesi Akuntan Publik 2 Audit Laporan Keuangan dan Tanggungjawab Auditor 3 Etika Profesi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI LANJUT** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI LANJUT** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS 1 Prosedur Penelaahan Analitis 1. Tujuan dan maksud pemeriksaan 1. Menjelaskan alasan utama suatu 1. Tahapan perencanaan dan pendekatan perencanaan pemeriksaan perencanaan pemeriksaan. Menyebutkan tahapan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 :0: AM STANDAR AUDIT 0 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK Perikatan Atestasi Perikatan Non Atestasi Auditing Atestasi Jasa Akuntansi dan review Jasa Konsultansi Pengendalian Mutu PSA PSAT PSAR PSJK PSPM IPSA IPSAT IPSAR IPSJK IPSPM STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era masa kini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era masa kini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era masa kini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang sudah go public pada umumnya menginginkan agar laporan keuangan mereka sudah sesuai dengan

Lebih terperinci

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani ` PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani PENDAHULUAN Pengendalian internal merupakan bagian penting dari kelanjutan pertumbuhan, kinerja, dan kesuksesan setiap

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam melaksanakan audit investigasi.

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam melaksanakan audit investigasi. BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kapasitas auditor (yang diwakili oleh jabatan auditor, pengalaman kerja, dan sikap mental) terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Harjanto (1999, dalam Santosa, 2015), perkembangan dunia usaha dan globalisasi perekonomian Indonesia menyebabkan kebutuhan terhadap jasa akuntan publik dari

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. audit persediaan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Yuwono H & Rekan di

BAB V PENUTUP. audit persediaan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Yuwono H & Rekan di BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan penilaian yang dilakukan oleh penulis atas kegiatan audit persediaan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Yuwono H & Rekan di 10 perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, dimana bisnis tidak lagi mengenal batas Negara, kebutuhan akan laporan keuangan yang dapat dipercaya tidak dapat dielakkan lagi. Eksternal

Lebih terperinci