BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN sesuai pengklasifikasian Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif

KLASIFIKASI ITEM PENGUNGKAPAN

LAMPIRAN. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

LAMPIRAN. No. Peneliti Judul Variabel Kesimpulan. Ukuran. perusahaan. Corporate. Governance, Ukuran. Leverage,

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan

LAMPIRAN DAFTAR NAMA PERBANKAN. Nama Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang sahamnya terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun bank. (Gooneratne and Hoque, 2012, p.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas Risiko Kredit. (23 Mei 2012).

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka sebagai alat analisis keterangan mengenai apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.

Daftar Penentuan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian in, penulis ingin mengetahui apakah corporate social

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan mulai dari tahap persiapan penelitian sampai dengan penyusunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja

LAMPIRAN DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE. No. Pilar Indikator

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sampel yang

BAB IV GAMBARAN UMUM. profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE), capital adequacy ratio

Nama : Audia Elfika Wardhani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Daftar Industri Perbankan Tahun Tabel 4.1 Daftar Industri Perbankan yang Termasuk dalam Sampel

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE

DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar ( listing) di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PENGUNGK APAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar (Darmadji dan Fakhruddin:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut tingkat eksplanasinya, yaitu penelitian yang bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya Gajayana

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yang bersifat explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai

Gayatry, Ayu Dwi Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan Kompas 100 Periode Skripsi. FE Universitas Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kinerja keuangan bank yang meliputi data Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN BANK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan

LAMPIRAN 1 DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. selama periode tahun 2008 sampai dengan Penilaian periode penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

Data Capital Adequacy Ratio Bank Pemerintah dan Bank Swasta BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

PERANAN ANALISIS METODE Z-SCORE

Analisis Tingkat Kesehatan Perbankan Konvensional dengan Metode Risk Profile, Earnings, Capital

Nora Yacheva Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan

BAB III METODE PENELITIAN. website Bursa Efek Indonesia dan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK BASED BANK RATING ( RBBR )

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial

: Novita Dianasari NPM : :Dr. Henny Medyawati, Skom., MM UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2012

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti kunjungi adalah pusat referensi di pojok Bursa Efek Indonesia

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membentuk Gross Domestic Product. Perkembangan pasar modal akan

LAMPIRAN I DATA SEKUNDER

Transkripsi:

58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 2012 sesuai pengklasifikasian Indonesia Capital Market Directory (ICMD) yaitu 31 perusahaan perbankan. Sedangkan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengumpulan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Kriteria yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2012. 2. Perusahan tersebut mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap selama tahun 2010-2012. 3. Perusahaan perbankan bank pemerintah dan bank swasta nasional yang memiliki laba positif.

59 Berdasarkan kriteria di atas maka : Jumlah populasi Perusahaan yang tidak memenuhi criteria Jumlah sampel 31 Perusahaan 7 Perusahaan 24 Perusahaan Adapun perusahaan yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini dapat lihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Nama Perusahaan Sampel No Kode Nama Perusahaan Keterangan 1 BMRI Bank Mandiri Tbk Bank Pemerintah 2 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk Bank Pemerintah 3 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank Pemerintah 4 BNBA Bank Bumi Arta Tbk Bank Swasta Nasional 5 BACA Bank Capital Indonesia Bank Swasta Nasional 6 BBCA Bank Central Asia Tbk Bank Swasta Nasional 7 BCIC Bank Mutiara Tbk Bank Swasta Nasional 8 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk Bank Swasta Nasional 9 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk Bank Swasta Nasional 10 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk Bank Swasta Nasional 11 BKSW Bank Kesawan Tbk Bank Swasta Nasional 12 AGRO Bank Agroniaga Tbk Bank Swasta Nasional 13 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk Bank Swasta Nasional 14 MEGA Bank MEGA Tbk Bank Swasta Nasional 15 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk Bank Swasta Nasional 16 NISP Bank OCBC NISP Tbk Bank Swasta Nasional 17 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk Bank Swasta Nasional 18 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk Bank Swasta Nasional 19 BBKP Bank Bukopin Tbk Bank Swasta Nasional 20 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nas. Tbk Bank Swasta Nasional 21 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk Bank Swasta Nasional 22 MCOR Bank Windu Kentjana Internasional Tbk Bank Swasta Nasional 23 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk Bank Swasta Nasional 24 BSWD Bank Swadesi Tbk Bank Swasta Nasional Sumber: Data Olahan 2013

60 3.2 Jenis dan sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder, yaitu laporan tahunan perusahaan sampel. Penggunaan sumber data lain yang mendukung tujuan penelitian juga digunakan seperti buku teks, artikel dan skripsi terdahulu. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah laporan tahunan perusahaan perbankan tahun 2010, 2011 dan 2012. Penggunaan perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. 3.3 Oprasional dan Pengukuran Variabel 3.3.1 CAMEL Matriks penilaian indikator permodalan dengan CAMEL yang di atur dalam peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2014 : a. Capital Adequacy Ratio (CAR) Rasio ini merupakan rasio ekuitas yang diklasifikasikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan, yang menunjukan kemampuan permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan. CAR merupakan rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan. CAR merupakan indikator kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian kerugian yang di sebabkan oleh aktiva yang beresiko (lukman dendawijaya, 2009:121). Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari

61 setiap kredit atau aktiva produktif yang beresiko. Rasio CAR dihitung dengan rumus : CAR = Modal Sendiri ATMR ATMR adalah nilai total masing-masing aktiva bank setelah dikalikan dengan masing-masing bobot resiko tersebut. b. Non Performing Loan (NPL) Non Performing Loan merupakan salah satu indikator kesehatan kualitas bank. Rasio Non Performing Loan menunjukan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Rasio NPL dihitung dengan rumus berikut : NPL = Kredit Bermasalah Total Kredit c. Net Profit Margin (NPM) Penilaian terhadap manajemen juga dapat menggunakan rasio NPM ( Net Profit Margin) untuk menilai kinerja manajer dalam melaksanakan kegiatannya. Rasio NPM dihitung dengan rumus berikut : NPM = Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan

62 d. Return On Equity (ROE) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba yank dibandingkan dengan jumlah dana yang terlah digunakan. Rasio ROE dihitung dengan menggunakan rumus : ROE = Laba Bersih Total Ekuitas e. Loan to Deposit Ratio (LDR) LDR merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus dipenuhi. Loan to Deposit Ratio (LDR) menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam kembali membayar penarikan dana yang dilakukan masyarakat dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Rasio LDR dihitung dengan formula berikut : LDR = Total Kredit Dana Pihak ketiga 3.3.2 Good Corvorate Govermant (GCG) Penetapan peringkat faktor GCG dilakukan berdasarkan analisis yang komprehensif dan terstruktur terhadap hasil penilaian pelaksanaan prinsip-prinsip GCG Bank dan informasi lain yang terkait dengan GCG Bank. Good Corporate Governance (GCG): Dalam Peraturan Bank Indonesia NOMOR: 13/1/PBI/2011 Pasal 7 ayat 2. Asas Good Corporate Governance setiap perusahaan perbankan harus memastikan bahwa asas GCG diterapkan pada

63 setiap aspek perbankan. Asas GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kesetaraan dan kewajaran diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan. Masing-masing elemen GCG memiliki spesifikasi tersendiri, yang harus terpenuhi semua. Pengukuran pengungkapan Good Corporate Governance dilakukan bedasarkan pada dua aspek, yaitu: Banyaknya item pengungkapan good corporate governance dan tingkat relevansi setiap item pengungkapan good corporate governance. Skor pengungkapan Good Corporate Governance (dalam Lestari, 2010) dihitung sebagai berikut: Skor pengungkapan = (P x Q) Keterangan: P : Mean skor setiap item pengungkapan Q : Item pengungkapan yang disajikan dalam laporan tahunan Jika perusahaan menyajikan pengungkapan diberi skor satu (1) dan nol (0) jika tidak mengungkapkan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan bobot relevansi pengungkapan aspek Good Corporate Governance bagi investor, dimana penilaian ini menunjukkan seberapa penting pengungkapan itu bagi investor.

64 Tabel 3.2 Komponen pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) NO. ITEM PENGUNGKAPAN INDEKS STRUKTUR DAN PROSES GCG 1 Struktur Organisasi 3,55 2 Komposisi Pemilikan Saham 4,38 3 Nama dan photo Komisaris 3,3 4 Latar belakang pendidikan dan karier Komisaris 3,53 5 Nama dan photo Direksi 3,43 6 Latar belakang pendidikan dan karier Direksi 3,81 7 Remunerasi Komisaris Direksi 3,19 8 Latar belakang Komisaris Independen 3,89 9 Jumlah Komisaris Independen 3,62 10 Jumlah anggota Komite Audit 3,66 11 Frekuensi rapat Komite Audit setahun 3,38 12 Deskripsi aktivitas Komite Audit dalam tahun pelaporan keuangan 3,57 13 Deskripsi tentang penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik pada operasi perusahaan 3,87 ASPEK STRATEGI DAN KINERJA 14 Strategi bisnis / Corporate strategy 4,45 15 Deskripsi kinerja keuangan 4,7 16 Deskripsi kinerja produksi / operasi 4,58 17 Deskripsi kinerja pemasaran 4,6 18 Deskripsi kinerja distribusi 4,51 19 Penghargaan yang diperoleh dalam tahun pelaporan keuangan 3,57 20 Informasi tentang kerja sama dengan organisasi lain yang terkait dengan bisnis perusahaan 3,87 21 Rencana bisnis 4,53 22 Jumlah pegawai 3,26 23 Rincian pegawai menurut pendidikan 3,06 24 Pelatihan pegawai 3,17 25 Kompensasi dan upah minimum 3,04 26 Jaminan Sosial Tenaga Kerja 3,08 27 Dana pensiun karyawan 3,08

65 28 Penghargaan prestasi kerja 2,92 29 Koperasi karyawan 2,81 30 Pengendalian politisi dan lingkungan 3,08 31 Beasiswa sekolah / kuliah 3,04 32 Menyediakan fasilitas social 2,83 33 Mendukung program pemerintah 3,06 34 Jaminan kualitas produk 4,08 35 Sertifikasi Nasional / Internasional 4,06 Sumber: Wiwik Utami, 2005:163 Pengukuran pengungkapan Good Corporate Governance dilakukan bedasarkan pada yaitu: Banyaknya item pengungkapan good corporate governance. Dalam penetian ini skor pengungkapan Good Corporate Governance menggunakan variabel dummy, bila perusahaan sampel memiliki komite audit maka dinilai 1, dan jika sebaliknya maka dinilai 0. Transparansi berkenaan dengan publikasi atas informasi dan pengambilan keputusan. Kemandiriaan berkaitan dengan pengelolaan instansi tanpa benturan pihak manapun dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas berkaitan dengan kejelasan fungsi dari instansi dalam operasionalnya. Pertanggunjawaban berkaitan dengan pengelolaan instansi yang sesuai dengan perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat. Sedangkan elemen kewajaran lebih berfokus pada keadilan dalam memenuhi hak-hak stakeholder.

66 3.4 Metode Analisis 3.4.1 Uji Normalitas Alat uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dianggap sebagai uji normalitas yang paling akurat karena terbebas dari bias. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Dimana hasil uji yang signifikansinya di atas tarif alfa yaitu 0,05 menunjukkan variabelvariabel tersebut normal. 3.4.2 Uji Hipotesis Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari: (1) Kinerja Bank menggunakan CAMEL; (2) Kinerja Bank menggunakan Good Corporate Governance (GCG); pada Bank Pemerintah dibandingkan dengan Bank Umum Swasta Nasional Go Public. untuk mengukur kinerja bank menggunakan indikator Good Corporate Governance (GCG), Pengukuran pengungkapan Good Corporate Governance dilakukan bedasarkan aspek, yaitu: Banyaknya item pengungkapan Good Corporate Governance.(dalam Lestari, 2010). Bila perusahaan mengungkapkan dinilai 1, dan jika sebaliknya maka dinilai 0 dikalikan ke angka indeks. Untuk mengukur kinerja bank menggunakan CAMEL dengan menggunakan Uji-beda dua rata-rata sampel bebas. Tahap-tahap Pengujian sebagai berikut:

67 1) Merumuskan hipotesis statistik Ha : μ1 = μ2 Tidak ada perbedaan kinerja Bank menggunakan CAMEL; pada Bank Pemerintah dibandingkan dengan Bank Umum Swasta Nasional. 2) Menentukan taraf berpengaruh Taraf pengaruh yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 3) Menetapkan Kriteria Pengujian Kriteria pengambilan kesimpulan yang digunakan adalah sebagai berikut: Ha diterima jika : t hitung + t tabel dan -t hitung - t table Ha ditolak jika : t hitung > + t tabel atau -t hitung < - t table Gambar 3.1 Daerah penerimaan atau penolakan H a uji t dua sisi 4) Menarik kesimpulan berdasarkan uji statistik yang dilakukan a) H a diterima jika nilai -t hitung - t tabel atau t hitung t table Tidak ada perbedaan Kinerja Bank menggunakan CAMEL; pada Bank Pemerintah dibandingkan dengan Bank Umum Swasta Nasional. b) H a ditolak jika nilai -t hitung -t tabel atau t hitung t table Ada perbedaan Kinerja Bank menggunakan CAMEL; pada Bank Pemerintah dibandingkan dengan Bank Umum Swasta Nasional.

68 Untuk memudahkan mengelola dan menganalisis data dalam penelitian ini, penulis menggunakan program spss windows 17.00 dan hasilnya akan disajikan dalam bab hasil penelitian.