BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB 3. Metodologi Penelitian

3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

III. METODE PENELITIAN

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis, menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Dan Motivasi Pembelian Terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas atau independent variable

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menguji hipotesis yang telah ditetapkan kemudian menginterprestasikan hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah pengaruh harga sebagai variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN. besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil

BAB III METODE KAJIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian asosiatif mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian asosiatif ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono, 2004,p.11). Dalam penelitian ini yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis. Unit analisis di dalam penelitian ini adalah konsumen yang mengkonsumsi produk Hexos dan Time-Horison yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional, dimana merupakan informasi yang dikumpulkan hanya pada suatu saat tertentu. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horison T-1 Asosiatif Individu; Konsumen Cross Section T-2 Asosiatif Individu; Konsumen Cross Section T-3 Asosiatif Individu; Konsumen Cross Section Sumber : Hasil penulis, 2009 43

44 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitan Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberikan penjelasan atau keterangan tentang variabel-variabel operasional sehingga dapat diukur. Definisi operasional variabel yang akan dijelaskan penulis adalah promosi media lini atas, media lini bawah, dan minat beli konsumen. Promosi media lini atas adalah promosi yang memakai alat-alat di luar ruangan. Secara operasional, promosi media lini atas ini meliputi tampilan warna yang digunakan, kata-kata yang digunakan, dan endorser yang digunakan. Indikator variabel penelitian disesuaikan dengan paradigma penelitian. Variabel merupakan suatu arti yang dapat membedakan antara sesuatu dengan yang lainnya. Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Deskripsi Subvariabel Indikator Skala Ukur Skala Pengukur an Media lini atas adalah media iklan yang berhak mengatur - Ukuran - Warna pengakuan dan pembayaran komisi atas apa yang diiklankan Media cetak - Sirkulasi - Format isi - Frekuensi penerbitan melalui media tersebut. Media - Intensitas (frekuensi siaran) arti lain adalah jenis iklan yang menghasilkan elektronik - Informasi - Bahasa - Pendengar / pembayaran komisi Pemirsa kepada biro iklan. - Jam Siaran Papan reklame - Tata cahaya Lampu - Ukuran dan

45 dominasi - Lokasi / zoning - Lama pemasangan Media lini adalah iklan yang dilakukan secara mandiri Pameran - Menarik perhatian bawah oleh perusahaan bersangkutan tanpa bantuan biro iklan. (Event) - Bagi sampel - Suasana akrab - Pertemuan tatap muka Arti lainnya adalah jenis Sponsorship - Mengakrabkan nama iklan yang tidak menghasilkan adanya komisi. perusahaan - Promosi produk baru - Bangun citra perusahaan Point of sale display material - Desain warna - Bentuk - Alokasi tempat - Traffic flow Minat Beli Adalah merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli Pengenalan kebutuhan Pencarian informasi - Sadar akan adanya kebutuhan - Adanya masalah - Ketidakpuasan - Website - Share - Lingkungan benar-benar dilaksanakan Evaluasi alternatif - Seleksi merek - Pemilihan yang informasi terbaik

46 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan, yaitu hasil pengolahan kuesioner. Data kuantitatif itu bersifat terstruktur atau berpola, sehingga ragam data yang diperoleh dari sumbernya (responden yang ditanyai atau objek yang diamati) cenderung memiliki pola yang lebih mudah dibaca oleh periset. Pada penelitian ini menggunakan sumber data primer. Menurut Husein Umar, (2005, p.130) Data Primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama, baik dari individu maupun perorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Data ini biasanya masih berbentuk data mentah. Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan Jenis Data Sumber Data T-1 Kuantitatif Primer T-2 Kuantitatif Primer T-3 Kuantitatif Primer 3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini memerlukan data dan berbagai informasi yang dapat diuji keabsahannya. Untuk itu dibutuhkan teknik pengumpulan data agar dapat membantu pencapaian hasil penelitian yang baik. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Studi Pustaka (Library Research) Penelitian perpustakaan merupakan penelitian yang mencari, menganalisa, membuat interpretasi serta menggeneralisasi fakta-fakta yang merupakan

47 pendapat, hasil kerja, karya para ahli, yang digali dari buku-buku, jurnal dan dokumen-dokumen yang tersedia. Selain melakukan penelitian perpustakaan, penulis juga melakukan penelitian di internet untuk mencari data pendukung. 2. Studi Lapangan (field Research) Studi lapangan yang bertujuan untuk memperoleh data secara langsung baik dari perusahaan maupun responden yang menjadi objek penelitian. Penelitian dilapangan dilakukan sebagai berikut: a. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada respondennya adalah Mahasiswa Bina Nusantara yang mengkonsumsi Hexos, harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. b. Wawancara Menurut (Sugiyono, 2006, p130) wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah repondennya sedikit / kecil. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Berdasarkan pendapat J. Supranto (2000, p21-23), populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling atau teknik

48 pengambilan sampel merupakan teknik penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling dimana menggunakan purposive sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Semakin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka semakin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum). Sesuai dengan namanya purposive sampling, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. 3.6 Teknik Pengolahan Sampel Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin karena jumlah populasinya diketahui. Responden yang diambil oleh penulis yaitu mahasiswa manajemen aktif di Universitas Bina Nusantara yaitu sebanyak 1447. Menghitung ukuran sampel dengan menggunakan Rumus Slovin (Umar, 2005: p.146) adalah sebagai berikut: di mana: N n = 1 + Ne 2 n = Ukuran Sampel N = Ukuran populasi e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan. N 1447 n = = = 93.535875 (94) 1 + Ne 2 1 + 1447 (0.10) 2 Dengan demikian jumlah sampel penelitian ini adalah 94 orang.

49 3.7 Metode Analisis Setelah peneliti mendapatkan data dan informasi melalui kuisioner yang disebarkan kepada mahasiswa manajemen aktif Universitas Bina Nusantara, kemudian data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan alat analisis sebagai berikut: 3.7.1 Uji Validitas Uji validitas adalah suatu uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur (Umar, 2005, p176). Validitas pada umumnya dipermasalahkan berkaitan dengan hasil pengukuran psikologis atau non fisik. Berkaitan dengan karakteristik psikologis, hasil pengukuran yang diperoleh sebenarnya diharapkan dapat menggambarkan atau memberikan skor/ nilai suatu karakteristik lain yang menjadi perhatian utama.jadi pada uji validitas, yang dipermasalahkan adalah apakah kita benar benar sedang mengukur apa yang kita pikirkan. Menurut Indriantoro (2002, p183-184) ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur validitas: (1) content validity (isi), (2) criterion-related validity (berkaitan dengan kriteria), (3) Construct validity (konstruk). Content Validity merupakan salah satu konsep pengukuran validitas dimana suatu instrumen dinilai memiliki content validity jika mengandung butir butir pertanyaan yang menandai dan representatif untuk mengukur construct sesuai dengan yang diinginkan peneliti. Suatu instrumen dinilai memiliki content validity jika menurut penilaian subyektif diantara para profesional bahwa instrumen tersebut menunjukkan secara logis dan merefleksikan secara akurat sesuatu yang seharusnya diukur. Jika apa yang terkandung dalam suatu instrumen menunjukkan secara jelas apa yang diukur, maka instrumen tersebut memiliki content validity yang tinggi. Criterion-related validity adalah konsep pengukuran validitas yang menguji tingkat akurasi dari instrumen yang baru dikembangkan. Uji criterion-related validity

50 dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara skor yang diperoleh dari peggunaan instrumen baru dengan skor dari penggunaan instrumen lain yang telah ada sebelumnya yang memiliki kriteria relevan. Instrumen baru memiliki validitas yang tinggi jika koefisien korelasinya tinggi. Ada dua jenis criterion-related, dimana penggunaan keduanya dilakukan pada saat bersamaan, dan predictive validity, jika korelasi skor kedua instrumen merupakan hasil pengukuran pada saat yang berbeda, dimana pengukuran instrumen yang baru dilakukan sebelum pengukuran instrumen lain yang memiliki kriteria relevan. Pada penelitian ini, penulis menggunakan Construct Validity. Construct Validity adalah suatu instrumen dirancang untuk mengukur construct tersebut. Construct validity merupakan konsep pengukuran validitas dengan cara menguji apakah suatu instrumen mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan. Pada penelitian ini akan dibahas hal menyangkut validitas untuk menguji apakah pertanyaan-pertanyaan itu telah mengukur aspek yang sama. Untuk itu dipergunakanlah validitas konstruk. Adapun langkah langkah yang dilakukan dalam pengujian validitas construct adalah sebagai berikut (Umar, 2005: p.189-190): 1) Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur, dengan tiga cara, yaitu: pertama adalah mencari definisi dan rumusan tentang konsep yang akan diukur, dengan tiga yang akan diukur yang telah ditulis para ahli dalam literatur. Kedua adalah jika sekiranya di dalam literatur tidak dapat diperoleh definisi atau rumusan konsep yang akan diukur, maka tugas peneliti untuk membuat definisi atau rumusan konsep tersebut. Ketiga adalah menanyakan langsung kepada calon reponden mengenai aspek aspek konsep yang akan diukur.

51 2) Melakukan uji skala pengukur tersebut pada jumlah responden. Jumlah responden untuk uji coba adalah 30 orang. Dengan jumlah 30 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. 3) Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban yang berbentuk matriks m x n, dimana m menyatakan banyak responden, sedangkan kolom n menyatakan jumlah variabel peneliti. 4) Menghitung korelasi antara masing masing pernyataan dengan skor total yang menggunakan rumus teknik korelasi product moment. Dalam penelitian ini responden yang digunakan sebanyak 94 orang kemudian uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel/ item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment adalah sebagai berikut (Umar, 2005: p.189-190): R hitung = N ( XY ) ( X Y ) [ N X 2 ( x) 2 ] [ N Y 2 ( y) 2 ] Dimana: R hitung = angka korelasi N X Y = jumlah responden = nilai untuk item yang ada = nilai jumlah dari seluruh item Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus: t hitung = r n -2 1 r 2

52 Dimana: t = nilai t hitung r = Koefisien korelasi hasil r hitung n = Jumlah responden Menentukan hipotesis : H 0 = skor butir berkorelasi positif dengan skor faktor H 1 = Skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktor Distribusi (Tabel t) untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan df = n 2 (df = 94-2= 92). Dalam penelitian ini dipenden angka 0,133. Dasar pengambilan keputusan : Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel, maka variabel tersebut valid. Jika tidak memenuhi r hitung positif dan r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid. 3.7.2 Uji Reliabilitas Menurut Umar (2005:p.194), reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan suatu konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Beberapa teknik yang digunakan dalam melakukan uji reliabilitas adalah (Umar, 2003:p.89):

53 1. Teknik pengukuran ulang Teknik ini meminta responden untuk menjawab semua pertanyaan dalam alat pengukur sebanyak dua kali. Selang waktu antara pengukuran pertama dan kedua sebaiknya antara 15 30 hari. 2. Teknik belah dua Teknik ini digunakan jika alat ukur yang disusun memiliki cukup banyak item (50 60 item) yang mengukur aspek yang sama. 3. Teknik paralel Penghitungan reliabilitas dilakukan dengan membuat dua jenis alat pengukur yang mengukur aspek yang sama. Kedua alat ukur itu diberikan kepada responden yang sama, kemudian dicari validitasnya untuk masing masing alat ukur. 4. Teknik alpha (Cronbach s alpha) Merupakan rata rata dari semua koefisien belah dua yang dapat dihasilkan dari berbagai cara membelah skala item item. Koefisien koefisien tersebut bervariasi dari 0 sampai 1. Nilai sebesar 0.6 atau kurang menyatakan bahwa konsistensi internal reliabilitas tidak memuaskan. Teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan disini adalah dengan menggunakan koefisien reliabilitas Alpha. Rumus yang digunakan adalah sebagi berikut: k σ b 2 r 11 = 1 k 1 σ t 2 Dimana: r 11 K = reliabilitas kuesioner = banyaknya butir pertanyaan σ 2 b = jumlah varians butir = varians total σ t 2

54 5. Metode Hoyt Metode ini dipaai pada instrumen yang memiliki bentuk pertanyaan yang hanya terdiri dari dua pilihan jawaban, seperti ya dan tidak. Butir pertanyaan dapat berjumlah ganjil atau genap. 3.8 Teknik Analisis Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna dari data yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian hasil penelitianpun akan segera diketahui. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan melalui bantuan komputer dengan program SPSS (statistical product and service solution). Teknik analisis yang digunakan dalam SPSS adalah Statistik Non Parametrik, karena data yang digunakan adalah data ordinal. 3.8.1 Regresi berganda Fungsi fungsi pemasaran yang merupakan variabel independen, selanjutnya akan disebut X 1 dan X 2 serta variabel dependennya akan disebut Y. Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda dengan 2 variabel indenpenden yaitu: Dimana: Y = b 0 + b 1. x 1 + b 2. x 2 b 0 = Y pintasan, yaitu nilai Y bila X = 0 b 1 = Estimasi koefisien regresi untuk variabel x 1 b 2 = Estimasi koefisien regresi untuk variabel x 2 Y = variabel dependen x 1, x 2 = Variabel independen

55 Bentuk persamaan diatas kemudian dianalisis untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel tersebut. Mengacu pada pendapat Supranto (2000, p186) kuat tidaknya hubungan antara variabel independen terhadap Y, dapat dilihat dari koefisien determinasi (R 2 ) yang dinyatakan dalam bentuk presentase. Untuk menghitung (R 2 ) adalah sebagai berikut: Dimana: R 2 = b 1. x 1i. y i + b 2. x 2i. y 2i y i 2 y i 2 = y 1 2 1/n ( y 1 ) 2 x 1i y i = x 1i y i 1/n ( x 1i y i ) x 2i y i = x 2i y i 1/n ( x 2i y i ) Keterangan : R 2 X 1, X 2 Y N = Koefisien determinasi = variabel independen = variabel dependen = jumlah sampel X 1 dan X 2 dikatakan mempengaruhi Y (paling tidak salah satunya), jika naik turunnya X 1 dan X 2 akan memuat nilai Y juga naik turun. Untuk menguji keberartian model kesamaan regresi berganda, maka digunakan rumus: F 0 = R 2. K (1 R 2 ) / (n K 1)

56 Dari hasil F 0 diatas kemudian akan dikembangkan dengan nilai F α (n-2), sehingga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Jika F 0 < F α (n-2), maka H 0 diterima dan H a ditolak 2. Jika F 0 > F α (n-2), maka H 0 ditolak dan H a diterima Taraf uji hipotesis yang lazim digunakan yaitu α = 5% 3.8.2 Korelasi Product Moment (Korelasi Pearson) Cara yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah dengan korelasi Product Moment (Korelasi Pearson). Dalam menentukan suatu hubungan digunakan nilai koefisien korelasi yang dapat ditentukan dalam tabel berikut: Tabel 3.8.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat Sumber: Riduwan dan E. A. Kuncoro (2007, p.62) 3.9 Rancangan Uji Hipotesis Setelah kuesioner di sebar, maka data-data tersebut diolah dan masing-masing jawaban diberi bobot kriteria. Setelah jawaban diberi bobot kriteria, maka dimasukkan dalam Software SPSS 15 dan akan menghasilkan nilai t dan mean (rata-rata) dan selanjutnya dilakukan Uji hipotesis dari masing-masing tujuan yang selanjutnya hasilnya tersebut akan mencapai tujuan dan jawaban dari identifikasi masalah.

57 Hipotesis Pertama: H 0 : Tidak ada pengaruh antara Pemanfaatan Media Lini Atas dengan Minat Beli Konsumen Hexos. H 1 : Ada pengaruh antara Pemanfaatan Media Lini Atas dengan Minat Beli Konsumen Hexos. Hipotesis Kedua: H 0 : Tidak ada pengaruh antara Pemanfaatan Media Lini Bawah dengan Minat Beli Konsumen Hexos. H 1 : Ada pengaruh antara Pemanfaatan Media Lini Bawah dengan Minat Beli Konsumen Hexos. Hipotesis Ketiga: H 0 : Tidak ada pengaruh antara Pemanfaatan Media Lini Atas dan Media Lini Bawah terhadap Minat Beli Konsumen Hexos. H 1 : Ada pengaruh antara Pemanfaatan Media Lini Atas dan Media Lini Bawah terhadap Minat Beli Konsumen Hexos. 3.10 Rancangan Impikasi Hasil Penelitian Langkah langkah yang dilakukan perusahaan jika tidak ada pengaruh antara media lini atas dan media lini bawah terhadap minat beli konsumen Hexos adalah dengan lebih meningkatkan faktor faktor lain yang mendukung meningkatnya minat beli konsumen Hexos dan jika ada pengaruhnya maka perusahaan dapat mencoba untuk lebih memfokuskan penggunaan media promosi lini atas dan lini bawah ini untuk meningkatkan minat beli dan dapat juga dengan melakukan pendekatan lain pada konsumen melalui faktor yang lainnya.