BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu peran brand image dalam memediasi hubungan antara celebrity endorser dengan brand equity produk kartu Halo, maka dapat di ambil kesimpula sebagai berikut : 1. Melalui analisis dari skor-skor jawaban kuesioner penelitian yang dikumpulkan dari 125 orang yang dijadikan sebagai responden, dapat diketahui bahwa pada umumnya pelaksanaan celebrity endorser sebagai variabel X yang dilakukan oleh kartu Halo menunjukan hasil yang baik karena berada pada interval 3,40 4,19 dengan skor 3,95. Dengan indikator tertinggi sebesar 4,18 yang termasuk dalam kategori baik karena berada di interval 3,40 4,19, yaitu bintang iklan Joe Taslim memiliki penampilan yang menarik. Sedangkan indikator terendah sebesar 3,78 yang berada dalam kategori baik karena berada di interval 3,40-4,19, yaitu Joe Taslim memiliki kesamaan persepsi mengenai produk kartu Halo dengan saya. 2. Brand image sebagai variabel Y produk kartu Halo menunjukan hasil yang baik, Karena hasil skor brand image sebesar 4,05 berada pada interval 3,40 4,19. Dengan indikator tertinggi sebesar 4,29 yang termasuk kategori sangat baik karena berada di interval 4,20 5,00, yaitu kartu Halo merupakan merek yang terkenal. Sedangkan indikator terendah sebesar 3,86 yang berada dalam kategori baik, karena berada di interval 3,40 4,19, yaitu anda bangga memakai produk kartu Halo. 97
3. Variabel Z yaitu brand equity produk kartu Halo menunjukan hasil yang baik. Karena hasil skor brand equity sebesar 3,87 berada pada interval 3,40 4,19. Dengan indikator tertinggi sebesar 4,29 yang termasuk kategori sangat baik karena berada di interval 4,20 5,00, yaitu merek kartu Halo mudah diingat. Sedangkan indikator terendah sebesar 3,56 yang berada dalam kategori baik, karena berada di interval 3,40 4,19, yaitu saya tidak tertarik dengan merek lain. 4. Dengan menggunakan analisis regresi hierarki, maka diperoleh hasil regresi sebagai berikut : a. Celebrity endorser mempunyai hubungan yang signifikan dengan brand image (p-value < 0,05) dengan koefisien regresi (a) = 0,591. Artinya celebrity endorser mempunyai hubungan dengan brand image kartu Halo. Ha diterima. b. Brand image mempunyai hubungan yang signifikan dengan brand equity (p-value < 0,05) dengan koefisien regresi (a) = 0,676. Artinya brand image mempunyai hubungan dengan brand equity kartu Halo. Ha diterima. c. Celebrity endorser mempunyai hubungan yang signifikan dengan brand equity (p-value < 0,05) dengan koefisien regresi (a) = 0,699. Artinya celebrity endorser mempunyai hubungan dengan brand equity kartu Halo. Ha diterima. 5. Pengujian brand image sebagai variabel pemediasi (moderator) dilakukan menggunakan regresi hierarkikal, dengan brand equity sebagai variabel dependen dan celebrity endorser sebagai variabel independen. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar celebrity endorser sebesar 0,399 dan signifikan (p < 0,05). Selanjutnya di entri ke dalam model variabel brand image sebesar variabel pemoderat, hasilnya menunjukan koefisien regresi brand image sebesar 0,507 dan signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa brand image 98
tidak memediasi penuh hubungan antara celebrity endorser dengan brand equity (partialy mediating) 6. Persaingan yang terjadi antara perusahaan operator seluler menyebabkan brand equity kartu Halo yang dapat dilihat dari presentase TBI menjadi fluktuatif pada periode 2009-2013. Hal tersebut berhubungan dengan brand image kartu Halo. Dapat disimpulkan bahwa kartu Halo tetap bertahan menghadapi persaingan dan menjadi simcard pascabayar terbaik nomer satu di Indonesia (2009-2013) adalah pemilihan celebrity endorser yang baik, dan brand image hanya sebagai pelengkap. 5.2 Saran Setelah menguraikan tentang kesimpulan dari penelitian mengenai peran brand image dalam memediasi hubungan antara celebrity endorser dengan brand equity produk kartu Halo, maka penulis menyampaikan saran-saran yang di harapkan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu : 1. Pemilihan celebrity endorser yang baik untuk iklan kartu Halo haru dipertahankan dan brand image kartu Halo harus lebih ditingkatkan lagi. Menjadi kartu pascabayar nomor satu di Indonesia selama 13 tahun, tentunya semua itu akibat dari konsumen yang banyak menggunakan kartu Halo dan yang menarik pelanggan kartu Halo salah satunya adalah celebrity endorser kartu Halo yang menarik dan baik. 2. Dari hasil kuesioner yang di bagikan kepada pelanggan kartu Halo, ada pertanyaan yang memiliki skor paling tinggi dan skor paling rendah dari yang lainnya, yang perlu menjadi perhatian perusahaan. a. Dari celebrity endorser, skor paling besar adalah bintang iklan Joe Taslim memiliki penampilan yang menarik, endorser yang dapat menarik konsumen harus dipertahankan oleh kartu Halo. 99
Sedangkan skor paling rendah adalah Joe Taslim memiliki kesamaan persepsi mengenai produk kartu Halo dengan saya. Endorser kartu Halo ketika menyampaikan pesan dan persepsi mengenai kartu Halo harus singkat, padat, jelas, dan dimengerti oleh konsumen, sehingga nantinya konsumen akan mengerti isi pesan dan mempunyai persepsi yang sama dengan endorser terhadap produk. b. Dari brand image skor paling tinggi adalah Kartu Halo merupakan merek yang terkenal. Dan skor paling kecil adalah saya bangga memakai produk kartu Halo. Perusahaan harus lebih mempunyai kelebihan dibandingkan dengan pesaing agar pelanggan kartu Halo sendiri mempunyai rasa bangga jika memakai kartu Halo dengan cara lebih baik dari segi fitur dan kualitas signal. c. Dari segi brand equity skor paling tinggi adalah Merek kartu Halo mudah diingat, dan skor paling kecil adalah saya tidak tertarik dengan merek lain. Perusahaan harus lebih dapat membuat pelanggan menjadi puas menggunakan kartu Halo sehingga akan terjadi loyalitas yang membuat pelanggan tidak tertarik menggunakan merek yang lain dengan cara mendukung teknologi yang dipakai pelanggan dan memberikan paket yang cocok untuk pelanggan yang tidak diberikan provider lain, karena tidak semua provider cocok digunakan untuk handphone yang sedang tren pada zaman sekarang seperti smartphone, ios dan android. 3. PT. TELKOMSEL sebaiknya harus sering melakukan survey kepada para pelanggan kartu Halo, sehingga peruahaan mengetahui posisinya di mata konsumen dan mengetahui apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen didalam produk kartu Halo tersebut. Selain itu tanggapan pelanggan kartu Halo mengenai celebrity endorser, brand image, dan brand equity kartu Halo akan diketahui dari waktu ke waktu dari hasil 100
survey tersebut baik atau buruknya. Perusahaan harus selalu senantiasa mendengarkan kritik dan saran konsumen. Kritik dan saran oleh konsumen baiknya ada di website TELKOMSEL, bisa melalui telepon, dan bisa dengan cara membagikan kuesioner kepada pelanggan yang mendatangi GeraiHALO dan GraPARI deseluruh Indonesia. Nantinya kritik dan saran tersebut akan menjadi masukan untuk perusahaan agar dapat lebih baik lagi melayani pelanggan dan dapat menghadapi persaingan dengan baik. 5.3 Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian ini adalah 1. Penelitian ini menggunaka metode sampling, berarti tidak semua anggota populasi dapat terukur, oleh karenanya kemungkinan hasil yang diperoleh tidak mewakili populasi secara keseluruhan. 2. Variabel yang diteliti, terutama variabel independen tidak mencerminkan seluruh variabel yang mempengaruhi variabel dependen, terlihat dari koefisien determinasi yang tidak 100%.. 101