DAFTAR TABEL. kelas aset investasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

DAFTAR ISI. ABSTRACT... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL...

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe,

I. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X

BAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Ferikawita Magdalena Sembiring

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Security Market Line & Capital Asset Pricing Model

BAB I PENDAHULUAN. adalah hasil (return) dan risiko (risk). Return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi yang diserahkan oleh investor sedangkan risiko adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ABSTRAK Kata Kunci : market timing; portfolio; stocks; excess return portfolio; reksa dana saham

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM)

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi.

BAB III CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING TEORY (APT)

BAB III KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang Nomor 11. tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Kedua jenis Dana Pensiun itu

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

MATERI 14 EVALUASI KINERJA PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

Dua model keseimbangan:

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan

DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi

BAB I PENDAHULUAN. dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu (Hartono, 2003).

CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

EVALUASI KINERJA PORTFOLIO

CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) Zainul Muchlas,

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

UNIVERSITAS INDONESIA TESIS RACHMADINI ADI PUTRI FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA JANUARI 2012

II. LANDASAN TEORI. authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2003). Menurut Undang-

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

Reksadana Pendapatan Tetap di Indonesia: Analisis Market Timing dan Stock Selection - Periode

I. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO. MATERI 15 dan 16.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

ABSTRAK. Kata kunci: ReturnSaham, Financial Distress Altman Z-Score, Risiko Sistematis, Beta Saham daninflasi.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research terhadap sampel yang telah ditentukan

Model-model Keseimbangan

I. PENDAHULUAN. Kegiatan investasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam. kemajuan perekonomian suatu negara. Krisis moneter pada tahun 1997

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2003). Dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

OVERVIEW. Dua model keseimbangan: Arbitrage Pricing Theory (APT) Capital Asset Pricing Model (CAPM) 3/40

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. aktiva keuangan, biasanya yang mempunyai sifat jangka panjang, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO

BAB I PENDAHULUAN. investor karena modal yang dibutuhkan tidak sebanyak yang berinvestasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperdagangkan di Bursa Efek dan Pasar Uang, dengan tujuan menyebarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. korelasi antar return. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko

BAB II LANDASAN TEORI

Optimalisasi Kinerja Portofolio Investasi (Studi Kasus pada Dana Pensiun Pertamina)

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

Transkripsi:

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL XVIII DAFTAR GAMBAR XX DAFTAR LAMPIRAN XXI DAFTAR PERSAMAAN XXI DAFTAR ISTILAH XXII 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 4 Tujuan Penelitian 7 Manfaat Penelitian 7 Ruang Lingkup Penelitian 7 2 TINJAUAN PUSTAKA 9 Dana Pensiun 9 Investasi Dana Pensiun 10 Jenis-jenis Instrumen Investasi Syariah 11 Investasi 12 Return 14 Risiko 14 Return dan Risiko Portofolio 15 Capital Aset Pricing Model (CAPM) 16 Pengukuran Kinerja Portofolio 17 Strategi Pengelolaan Portofolio 20 Selectivity dan Market Timing 21 Kajian Penelitian Terdahulu 24 Kerangka Pemikiran Konseptual 29 3 METODOLOGI PENELITIAN 31 Lokasi dan Waktu Penelitian 31 Pendekatan Penelitian 31 Jenis dan Sumber Data 31 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 31 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 40 Gambaran Umum DPLK Muamalat 40 Analisis Data 45 Analisis Kinerja Setiap Kelas Aset Investasi 49 Analisis Kinerja Setiap Kelas Aset Investasi berdasarkan Metode Riskadjusted Performance 54

Analisis Pengujian antar Metode Risk-adjusted Performance dengan menggunakan Uji t Sampel Berpasangan (Paired-sample t test) 65 Analisis Kemampuan Selectivity dan Market Timing 76 Implikasi Manajerial 81 5 SIMPULAN DAN SARAN 83 Simpulan 83 Saran 84 DAFTAR PUSTAKA 85 LAMPIRAN 89 DAFTAR TABEL 1 Perbandingan antara PPIP dan PPMP 9 2 Kajian penelitian terdahulu 27 3 Risk free asset dan return market yang digunakan untuk masingmasing 33 kelas aset investasi 4 Ringkasan average return dan risiko 46 5 Ringkasan average return dan risiko kelas aset investasi reksa dana 47 6 Ringkasan average return dan risiko kelas aset investasi sukuk 48 7 Ringkasan average return dan risiko SBI 48 8 Average return portofolio dan rata-rata alokasi investasi DPLK 49 Muamalat 9 Average return dan risiko untuk setiap kelas aset investasi dan 50 benchmark setiap kelas aset investasi 10 Nilai koefisien variasi untuk setiap kelas aset dan benchmark setiap 51 kelas aset investasi 11 Average return saham dan average return IHSG dalam jangka 52 waktu empat bulanan 12 Average return reksa dana dan average return IEFI dalam jangka 52 waktu empat bulanan 13 Average return sukuk dan average return ICBI dalam jangka waktu 54 empat bulanan 14 Sharpe ratio untuk setiap kelas aset investasi dan benchmark 55 15 Sharpe ratio untuk saham dan IHSG dalam jangka waktu empat 56 bulanan 16 Sharpe ratio untuk reksa dana dan IEFI dalam jangka waktu empat 57 bulanan 17 Sharpe ratio untuk sukuk dan ICBI dalam jangka waktu empat 57 bulanan 18 Nilai beta setiap kelas aset investasi 58 19 Treynor ratio untuk setiap kelas aset investasi 58 20 Treynor ratio untuk investasi pada saham dan IHSG dalam jangka waktu empat bulanan 59

DAFTAR TABEL (lanjutan) 21 Treynor ratio untuk investasi pada reksa dana dan IEFI dalam 60 jangka waktu empat bulanan 22 Treynor ratio untuk investasi pada sukuk dan ICBI dalam jangka 60 waktu empat bulanan 23 Hasil perhitungan expected return dari CAPM dan Jensen s ratio 61 24 Hasil perhitungan expected return dari CAPM dan Jensen s ratio 62 saham untuk periode empat bulanan 25 Hasil perhitungan expected return dari CAPM dan Jensen s ratio 62 reksa dana untuk periode empat bulanan 26 Hasil perhitungan expected return dari CAPM dan Jensen s ratio 63 sukuk untuk periode empat bulanan 27 Hasil perhitungan tracking error dan Appraisal ratio 63 28 Hasil perhitungan tracking error dan Appraisal ratio saham dalam 64 jangka waktu empat bulanan 29 Hasil perhitungan tracking error dan Appraisal ratio reksa dana 64 dalam jangka waktu empat bulanan 30 Hasil perhitungan tracking error dan Appraisal ratio sukuk dalam 65 jangka waktu empat bulanan 31 Hasil uji t antara metode Sharpe ratio dengan Treynor ratio untuk 66 32 Hasil uji t antara metode Sharpe ratio dengan Jensen s ratio untuk 66 33 Hasil uji t antara metode Sharpe ratio dengan Appraisal ratio untuk 67 34 Hasil uji t antara metode Treynor ratio dengan Jensen s ratio untuk 67 35 Hasil uji t antara metode Treynor ratio dengan Jensen s ratio untuk 68 36 Hasil uji t antara metode Jensen s ratio dengan Appraisal ratio 68 untuk 37 Hasil uji t antara metode Sharpe ratio dengan Treynor ratio untuk 69 kelas aset investasi reksa dana 38 Hasil uji t antara metode Sharpe ratio dengan Jensen s ratio untuk 70 kelas aset investasi reksa dana 39 Hasil uji t antara metode Sharpe ratio dengan Appraisal ratio untuk 70 kelas aset investasi reksa dana 40 Hasil uji t antara metode Treynor ratio dengan Jensen s ratio untuk 71 kelas aset investasi reksa dana 41 Hasil uji t antara metode Treynor ratio dengan Appraisal ratio 72 untuk kelas aset investasi reksa dana 42 Hasil uji t antara metode Jensen s ratio dengan Appraisal ratio 72 untuk kelas aset investasi reksa dana 43 Hasil uji t antara metode Sharpe ratio dengan Treynor ratio untuk kelas aset investasi sukuk 73

DAFTAR TABEL (lanjutan) 44 Hasil uji t antara metode Sharpe ratio dengan Jensen s ratio untuk 73 kelas aset investasi sukuk 45 Hasil uji t antara metode Sharpe ratio dengan Appraisal ratio untuk 74 kelas aset investasi sukuk 46 Hasil uji t antara metode Treynor ratio dengan Jensen s ratio untuk 75 kelas aset investasi sukuk 47 Hasil uji t antara metode Treynor ratio dengan Appraisal ratio 75 untuk kelas aset investasi sukuk 48 Hasil uji t antara metode Jensen s ratio dengan Appraisal ratio 76 untuk kelas aset investasi sukuk 49 Hasil uji Jerque-Berra 76 50 Hasil uji Breusch-Pagan-Godfrey 78 51 Hasil uji F dan adj. R-squared 79 52 Ringkasan hasil regresi dengan menggunakan model Treynor- 80 Mazuy 53 Ringkasan hasil regresi dengan menggunakan model Henriksson- Merton 81 DAFTAR GAMBAR 1 Persentase industri keuangan terhadap produk domestik bruto (PDB) 1 tahun 2011 2 Jumlah dana pensiun tahun 2002-2011 2 3 Jumlah aset dana pensiun tahun 2005-2011 3 4 Portofolio investasi dana pensiun tahun 2007-2011 3 5 Pertumbuhan aset DPLK Muamalat dibandingkan dengan aset 5 seluruh DPLK 6 Alokasi investasi seluruh DPLK tahun 2011 5 7 Rata-rata return on investment DPLK Muamalat dibandingkan 6 dengan industri dana pensiun dan DPLK seluruh Indonesia 8 Total risk, systematic risk, dan unsystematic risk 15 9 Security Market Line (SML) 17 10 Kerangka pemikiran konseptual 30 11 Skala Durbin-Watson 37 12 Skema program pensiun DPLK Muamalat 41 13 Jumlah aset DPLK Muamalat 41 14 Rata-rata alokasi investasi DPLK Muamalat November 2011 Juni 42 2013 15 Portofolio investasi DPLK Muamalat 42 16 Alokasi investasi pada sukuk 44 17 Alokasi investasi pada reksa dana 44 18 Alokasi investasi pada saham 45

DAFTAR GAMBAR (lanjutan) 19 Average return bulanan setiap paket investasi DPLK Muamalat 45 20 Perkembangan return mingguan dan IHSG 46 21 Perkembangan return mingguan kelas aset investasi reksa dana dan 47 IEFI 22 Perkembangan return mingguan kelas aset investasi sukuk dan ICBI 48 23 Perkembangan tingkat suku bunga SBI 49 24 Tingkat suku bunga SBI dalam jangka waktu empat bulanan 53 25 Pergerakan return IHSG tahunan dalam jangka waktu empat bulanan 53 26 Alokasi penempatan investasi pada DPLK Muamalat 55 27 Skala Durbin-Watson (ada masalah autokorelasi) 77 28 Skala Durbin-Watson (bebas masalah autokorelasi) 77 DAFTAR LAMPIRAN 1 Data return setiap kelas aset investasi 89 2 Data return mingguan masing-masing benchmark 92 3 Data tingkat suku bunga SBI 93 4 Hasil perhitungan beta dengan menggunakan regresi return setiap 94 kelas aset investasi dengan return market-nya 5 Hasil uji t sampel berpasangan (Paired-sampel t test) 96 6 Hasil regresi dan hasil uji asumsi klasik model Treynor-Mazuy 99 7 Hasil regresi dan hasil uji asumsi klasik model Henriksson-Merton 102 DAFTAR PERSAMAAN 1 Expected return portofolio 15 2 Variance dari dua aset dalam portofolio 16 3 Covariance antara dua aset portofolio 16 4 Expected return berdasarkan konsep CAPM 17 5 Sharpe measure 18 6 Treynor measure 19 7 Jensen s measure 19 8 Expected return berdasarkan konsep CAPM 19 9 Appraisal ratio/information ratio 20 10 Tracking error atau standar deviasi risiko nonsistemastis 20 11 Model Treynor-Mazuy 22 12 Modifikasi model Treynor-Mazuy 22 13 Model Henriksson-Merton 23

DAFTAR PERSAMAAN (lanjutan) 14 Modifikasi Model Henriksson-Merton 23 15 Return saham dan reksa dana 31 16 Return sukuk 32 17 Compounding data return bulanan menjadi data return mingguan 32 18 Standar deviasi (risiko) 32 19 Return market 33 20 Compounding suku bunga SBI bulanan menjadi suku bunga SBI 34 mingguan 21 Compounding return dan tingkat suku bunga SBI mingguan menjadi 34 data return dan tingkat suku bunga SBI tahunan 22 Perubahan data risiko (standar deviasi) mingguan menjadi risiko 34 (standar deviasi) tahunan 23 Single index model 34 24 Beta 35 25 Covariance 35 26 Uji Jarque-Bera 36 27 Uji Durbin-Watson 37 DAFTAR ISTILAH Actual return Appraisal ratio Beta Blue Chip Dana pensiun Dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) : Tingkat pengembalian aktual yang terjadi : Pengukuran kinerja yang membandingkan nilai Jensen s ratio untuk setiap risiko nonsistematis : Risiko portofolio terhadap pasar : Sekuritas yang mewakili perusahaan dengan ciriciri diantaranya adalah memiliki kapitalisasi pasar yang besar, likuiditas di pasar yang cukup tinggi, memiliki reputasi yang baik, kinerja yang baik, dan lainnya. : Badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun : Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi masyarakat umum

DAFTAR ISTILAH (lanjutan) Dana pensiun pemberi kerja (DPPK) Excess return Inferior Jensen s ratio Market timing Mispriced Nonsystematic risk Outperformed Overvalued Program pensiun iuran pasti (PPIP) Program pensiun manfaat pasti (PPMP) Risiko : Dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, yang menimbulkan kewajiban terhadap Pemberi Kerja : Selisih antara actual return portofolio dengan return dari risk free asset : Sekuritas yang memiliki actual return portofolio lebih kecil daripada expected return portofolio : Pengukuran kinerja yang membandingkan excess return portofolio yang dihasilkan terhadap required rate predicted atas konsep CAPM : Kemampuan pengelola dana untuk meramalkan pasar, baik dalam situasi naik maupun turun atau ketika imbal hasil pasar lebih besar dari tingkat suku bunga bebas risiko (r m > r f ) atau ketika imbal hasil pasar lebih kecil dari tingkat suku bunga bebas risiko (r m < r f ) : Sekuritas-sekuritas yang harganya menyimpang dari nilai intrinsiknya atau nilai fundamentalnya : Risiko yang terkandung dalam suatu sekuritas yang terjadi tidak secara sistematis dan biasanya dapat dihindari dengan melakukan diversifikasi portofolio : Sekuritas yang memiliki kinerja lebih baik daripada kinerja pasar : Sekuritas yang memiliki harga atau nilai yang lebih besar dari nilai wajarnya : Program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening peserta sebagai manfaat pensiun : Program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) atau program pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Pasti : Potensi adanya kerugian dalam memilih suatu investasi

DAFTAR ISTILAH (lanjutan) Risk free asset Risky asset : Indikator untuk aset bebas risiko yang ditunjukkan dengan variance atau standar deviasi yang sama dengan nol atau mendekati nol : Instrumen-instrumen investasi yang memiliki risiko lebih besar dan dapat memberikan imbal hasil yang juga lebih tinggi Selectivity : Kemampuan pengelola dana dalam memilih instrumen investasi yang tepat yang akan dimasukkan atau dikeluarkan dari portofolio dan diprediksi mempunyai kinerja yang lebih baik pada masa mendatang Sharpe ratio Superior Systematic risk : Pengukuran kinerja yang menunjukkan seberapa besar excess return portofolio yang dihasilkan terhadap setiap unit total risiko : Sekuritas yang memiliki actual return portofolio lebih besar daripada expected return portofolio : Risiko yang akan terjadi secara sistematis dan tidak dapat dihindari oleh para investor Tracking error : Standar deviasi portofolio yang merupakan komponen nonsystematic risk Treynor ratio Total risk Underperformed Undervalued : Pengukuran kinerja yang menunjukkan seberapa besar excess return portofolio yang dihasilkan terhadap setiap unit risiko sistematis : Penjumlahan dari systematic risk dan nonsystematic risk : Sekuritas yang memiliki kinerja kurang baik daripada kinerja pasar : Sekuritas yang memiliki harga atau nilai lebih kecil dari nilai wajarnya