.. perbaikan.postur tersebut. Sehingga.postur:posturyang disarankan untuk~dilakukan~ada 5 postur. Chain saw^

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KEBIJAKAN PENEBANGAN RATA TANAH UNTUK POHON JATI (Tectona grandis Linn f ) di KPH Nganjuk Perum Perhutani Unit II Jawa Timur RIZQIYAH

KETERBUKAAN AREAL DAN KERUSAKAN TEGAKAN TINGGAL AKIBAT KEGIATAN PENEBANGAN DAN PENYARADAN (Studi Kasus di PT. Austral Byna, Kalimantan Tengah)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan hasil hingga pemasaran hasil hutan. Pengelolaan menuju

ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi

Y = XI dengan ~ lai R~ sebesar 4.4% dan R2 terkoreks sebesar 1.6%. Nilai F hitung

BAB I PENDAHULUAN. hasil kayu merupakan kegiatan yang paling berat. Kegiatan pemanenan hasil

ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO

KERUSAKAN TEGAKAN TINGGAL AKIBAT PEMANENAN KAYU DI HUTAN ALAM RAWA GAMBUT

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Biomekanika, Loading, Low Back Pain, L5/S1 Disc Compression, Manual Material Handling

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN POTENSI LIMBAH PEMANENAN KAYU (STUDI KASUS DI PT. AUSTRAL BYNA, PROPINSI KALIMANTAN TENGAH)

Sem inar N asional W aluyo Jatm iko II F TI U P N V eteran Jaw a Tim ur ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT

DESAIN STASIUN KERJA

BEBAN KERJA FISIK PENYARAD KAW SISTEM KUDA-KUDA (Studi di Hutan Alam HPH PT. Yos Raya Timber - Riau) Oleh EVI SRIBUDMNI IPK 99322

Rp 6.532,42/m3. Sedangkan untuk skyline tahun 1999 sebesar

ANALISA BEBAN KERJA PADA OPERATOR VISUAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DI PT. JAPPRO BATAM

RISIKO ERGONOMI DAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA KEHUTANAN BIDANG PEMANENAN KAYU DI KPH KENDAL PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

ANALISIS POSTUR DAN GERAKAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE OCCUPATIONAL REPETITIVE ACTION

RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)

ERGONOMI GERAKAN PENGRAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG

TEKNIK PENEBANGAN KAYU

heri selama 8 jam. Setiap hasil RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN. dimanapun selalu ada risiko terkena penyakit akibat kerja, baik didarat, laut,

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung satu sama lain dari tiap-tiap bagian yang ada di dalamnya. Sistem

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) PT. ARFAK INDRA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL 10 REBA. 1. Video postur kerja operator perakitan

STANDARDISASI GERGAJI RANTAI UNTUK PENEBANGAN POHON

PENGARUH JUMLAH SADAPAN TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS

ANALISIS ASPEK KOMPETENSI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM KEGIATAN PEMANENAN KAYU DI KPH NGANJUK PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

Dari pengklasifikasian tingkat

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Sekarang sudah banyak alat-alat yang dapat digunakan untuk

KUANTIFIKASI KAYU SISA PENEBANGAN JATI PADA AREAL PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT TERSERTIFIKASI DI KABUPATEN KONAWE SELATAN, SULAWESI TENGGARA

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION)

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi Penelitian 3.2 Objek dan Alat Penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. kayu dari pohon-pohon berdiameter sama atau lebih besar dari limit yang telah

Bab III PERENCANAAN PEMANENAN HASIL HUTAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terutama kegiatan penanganan material secara manual (Manual Material

BAB I PENDAHULUAN. (renewable resources), namun apabila dimanfaatkan secara berlebihan dan terusmenerus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. tersebut oleh American Optometric Association (AOA) dinamakan Computer

STUDI GERAK DAN WAKTU DENGAN ANALISIS BIOMEKANIKA PADA PROSES PANEN TEBU DI PG. BUNGAMAYANG, LAMPUNG OLEH: ABDUL MALIK HOSYIYAR ROHMAN F

BAB I PENDAHULUAN. jati memiliki kelas awet dan kelas kuat yang tinggi seperti pendapat Sumarna

ANALISIS KOMPOSISI JENIS DAN STRUKTUR TEGAKAN DI HUTAN BEKAS TEBANGAN DAN HUTAN PRIMER DI AREAL IUPHHK PT

BAB I PENDAHULUAN. hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu. Hutan sendiri

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit

STUDI PRODUKTIVITAS PENYARADAN KAYU DENGAN MENGGUNAKAN TRAKTOR KOMATSU D70 LE DI HUTAN ALAM

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB 2. REVISED NIOSH LIFTING EQUATION

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

POSTUR KERJA. 1. Video postur kerja operator perakitan 2. Foto hasil screencapture postur kerja

FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI PERTEMUAN KE-4

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan perangkat komputer dalam menyelesaikan pekerjaan di

BAB I PENDAHULUAN. kerja untuk mencapai tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki. Salah

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran operasional secara penuh. Sebagai suatu lingkungan kerja yang. Fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit telah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ergonomi yang kurang tepat yaitu Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan

MODEL PENDUGA KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN KERJA DALAM OPERASI PEMANENAN HASIL KAYU

TINGKAT PEMAHAMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA KEGIATAN PEMANENAN KAYU JATI DI KPH CIANJUR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN PENGETAHUAN PEKERJA PADA ASPEK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MELALUI INSTRUMEN SAFETY GAME DI KPH KEDIRI SERRLY MARIA INDRAWATI

TINJAUAN PUSTAKA. rangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk mempersiapkan dan memudahkan

EVALUASI PERTUMBUHAN TANAMAN MERANTI PADA SISTEM SILVIKULTUR TEBANG PILIH TANAM JALUR (KASUS DI KONSESI HUTAN PT

ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DI CV. A CLASS SURAKARTA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS AKTIVITAS ANGKAT BEBAN PISAU HAND PRESS

Kata Kunci: metode QEC, pekerja gerabah, sepuluh postur duduk

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

Sona Suhartana dan Yuniawati

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Tanaman Industri Hutan Tanaman Industri adalah hutan yang dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja. manusia. Untuk mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

PENGARUH JUMLAH SADAPAN TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS

11. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis tinggi. Menurut Bermejo et al. (2004) kayu jati merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman (tegakan seumur). Salah satu hutan tanaman yang telah dikelola dan

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Anang Ernawan. E02495065. Analisis Biomekanik Pada Kegiatan Penebangan dan Pernbagian Batang (Studi Kasns di KPH Saradan Perum Perhutani Unit I1 Jawa Timur), diba~vah bimbingan Dr. Ir. Seca Gandaseca M. Agr. Dalam kegiatan pemanenan hasil liutan selalu tidak terlepas dari tenaga kerja yang melaksanakan kegiatan tersebut, baik dalam metode manual, mekanis maupun semi mekanis. Pekerjaan penebangan dan pembagian batang ini baik secara langsung maupun tidak langsung dapat niengakibatkan kelelahan, stres fisik dan rilemiliki kecendemngan yang cukup besar terhadap kelnungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Keceuderungan ini dikaitkan dengan beban kerja yang diterinia oleh para pekerja. Selain disebabkan ole11 beban kerja yang terlalu berat, rasa sakit juga bisa disebabkan oleh faktor postur tubuh yang kurang tepat pada saat bekerja. Ergonomi mempakan salah satu altematif untuk mengatasi ha1 ini, khususnya dengan analisis biolilekanik yang mempakan aplikasi ergonomi yang berkaitan dengan beban kerja. Untuk mengetahui ha1 tersebut perlu dilakukan evaluasi beban kerja. Salah satu cara niengidentifikasi beban kerja adalah dengan analisis biomekanik dari tuhuh pekerja seperti yang disebutkan diatas. Selanjutnya hasil evaluasi tersehut dibaiidingkan dengan ambang batas kegiatan (Action Linril) yang disarankan oleh National Institut for Occupational Safety and Health (NOSH), pengukuran denyut jantung dan standar Tichauer..Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui beban yang diterima oleh daerali piuggang pekerja melalui besarnya Load Monier?~ dan Conipression force, mengetahui klasifikasi beban penebangan dan pembagian batang. dan menentukan postur yang tepat serta yang menibahayakan bagi pekerja agar tidak terjadi kemgian baik pada pekerja maupun pada pemsahaan. Dari penelitian ini didapatkan hasil untuk tiap-tiap poshu dan tiap-tiap orang mulai kategori berat, sangat berat hingga ekstrim berat. Perbedaan ini diduga dikarenakan kondisi polion yang berbeda seperti diameter polion, kemiringan pohon dan sebagainya atau bisa dikatakan kemudahan pohon untuk ditebang yang akan mempengamhi lamanya pohon tersebut tumbang. Namun secara keseluruhan untuk kedua kegiatan tersebut berdasarkan pengukuran denyut jantung diklasifikasikan ke dalam kategori sangat berat. Hal ini -...~ menunjukkan bahwa kegiatanpenebangan dan pembagian batang adalah pekerjaan yang relatif sangat Cerat untuk dilakukan. Setel* diamati dari rekaman kamera video yang dihasilkan, terdapat 6 gerakan atau postur yaug sering dilakukan oleh pekerja dalam kegiatan penebangan dan pembagian batang. Load moment untuk tiap postur dan tiap pekerja hampir semuanya masuk dalam kategori sangat berat kecuali untuk postur c dan f. Sedangkan untuk rata-rata load moment berdasarkan frekwensi penggunaanya masuk dalam kategori sangat berat. Untuk daya tekan, baik untuk tiap postur maupun rata-rata berdasarkan 6ekwensi penggunaan postur masih belum membahayakan pekerja. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa kegiatan penebangan dan pembagian batang termasuk pekerjaan yang sangat berat, namun postur-postur yang digunakan belum menibahayakan bagi kesehatan pekerja.

Dengan hasil tersebut maka untuk postur-postur tersebut disarankan 3 postur yaitu postur a, b, dan e dirubah, dua postur yaitu postur c dan f tetap dipertahankan, dan satu postur yaitu postur d dihilangkan karena sudah dapat diwakili oleh postur a. Dari perhitungan besarnya load moment dan daya tekan dari postur yang disarankan didapatkan hasil yang lebih kecil dibanding sehelumnya. Untuk load moment baik berdasarkan rata-rata penggunaan frekwensi postur yang disarankan maupun untuk tiap postur dan tiap pekerja didapatkan klasifikasi berat untuk ketiga pekerja dan besarnya daya tekan yang belum membahayakan pekerja. Penurunan besarnya load moment dan daya tekan dari postur sebenamya terhadap postur yang disarankan terbesar terdapat pada postur b. Ini dikarenakan perubahan postur yang terjadi sangat besar yaitu yang semula membungkuk hingga hampir mencapai On dirubah ~nenjadi tegak hingga hampir 90". Perubahan besarnya load moment dan daya tekan rata-rata dari sangat berat ke berat bisa dikatakan tnasih kurang karena masih masuk dalam kategori berat. Salah satu yang diduga sebagai penyebab terjadinya ha1 tersebut adalah besarnya chainsaw yang digunakan. Oleh karena itu perlu dipikirkan penggantian chainsaw yang lebih kecil namun masih sesuai untuk penebangan jenis tersebut. Penggantian alat dengan yang sesuai atau tepat untuk kegiatan tersebut selain untuk mengurangi beban bagi pekerja, diharapkan juga akan dapat meningkatkan produktifitas pekerja. Secara umum yang diperlukan adalah manajemen alat atau pengaturan penggunaan alat yang disesuaikan dengan kondisi pekerjaan yang akan dilakukan, misalnya penyesuaian besarnya chainsaw dengan diameter pohon yang ditebang. Dengan melihat kecenderungan besarnya load moment dan daya tekan, maka secara umum postur yang disarankan untuk digunakan adalah postur dimana punggung pekerja tersebut tegak dari horizontal dengan kata lain sudut n mendekati 90". Selain itu behan yang dibawa harus sedekat mungkin dengan tubuh, dengan meminimalkan nilai h maka besarnya load moment dan daya tekan dapat dikurangi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk kegiatan penebangan dan pembagian batang untuk masing-masing orang berdasarkan besarnya denyut jantung serta besarnya load moment rata-rata dari keenam postur yang ada masuk ke dalam kategori sangat berat. Untuk daya tekan berdasarkan standar dari NlOSH dinyatakan bahwa hasil sebesar itu belum berbahaya bagi pekerja. Dari hasil tersebut maka perlu dilakukan.. perbaikan.postur tersebut. Sehingga.postur:posturyang disarankan untuk~dilakukan~ada 5 postur. Chain saw^ sebaiknya diganti dengan yang lebih kecil untuk mengurangi besarnya beban yang dibawa yang berpengaruh terhadap besarnya load moment dan daya tekan. Postur-postur yang sebaiknya dilakukan oleh para pekerja adalah postur dimana posisi badan tegak. Selain itu dalam mengangkat beban diusahakan sedekat mungkin dengan tubuh. Pemakaian postur yang berat sebaiknya dikurangi frekwensinya. Selain itu juga disarankan perlu adanya peningkatan perhatian perusahaan kepada para pekerja terutama berkaitan dengan beban kerja yang harus diterima pekerja (seperti penggantian chain saw) dengan tetap mempertimbangkan aspek ekonomi perusahaan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya beban kerja haik eksternal maupun internal. Serta penelitian tentang perbandingan produktivitas antara postur awal dengan postur yang disarankan dalam penelitian ini.

ANALISIS BIOMEKANIK PADA KEGIATAN PENEBANGAN DAN PEMBAGIAN BATANG (Studi Kasus di KPH Saradan Perum Perhutani Unit I1 Jawa Timur) Oleh : Anang Ernawan E 02495065 JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000

: ANALISIS BIOMEKANK PADA KEGIATAN PENEBANGAN DAN PEMBAGIAN BATANG (Studi Kasus di KPH Saradan Perum Perhutani Unit 11 Jawa Timur) Nama Mahasiswa : ANANG ERNAWAN NRP : E 02495065 Menyetujui:,A(osen Pembimbing, Dr. 1r.l~eca Gandaseca M.Am. BOB@ ~anggal: 3 - g- L 2- Mengetahui : uusan:t\e,&nologi Hasil Hutan #-%\ r;?: + <::, ' -;\~ f""k, ) ~>*-TFaku1tas:kehutanan IPB Tanggal Lulus : 25 April 2000