BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam sebuah kelas secara bersama (Didik dan Wahyu, 2011: 3).

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat komponen. Bagan 2. Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODOLOG PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENENLITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Gunungsari Kabupaten Serang-Banten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan pada prinsip metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung.

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) indikator

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research), yang dilakukan dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Tabongo Timur Kecamatan Tabongo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah metode

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013, hlm. 6) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengatisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya untuk meningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi kelas IV SDN Serang 11 menggunaan pendekatan saintifik dengan media realia. Metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau bisa di sebut dengan classroom action resreach. Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran dikelas secara lebih profesional. Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikian dan kepantasan dari praktik belajar-mengajar, memperbaiki pemahaman dari praktik belajar-mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilakukan. Menurut Arikunto (2012, hlm. 16) ada beberapa tahapan dalam penelitian tindakan kelas, diantaranya; (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Tahap perencanaan yaitu menyusun rancangan tindakan, menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Tahap pelaksanaan adalah penerapan dari tahap perencanaan. Pada tahap pengamatan dilakukan oleh pengamat dalam kegiatan KBM berlangsung. Dan tahap refleksi 22

23 adalah tahap evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Adapun model alur tahapan penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Tahapan Siklus dalam Penelitian (sumber : Arikunto, 2012, hlm. 16) Penelitian tindakan kelas mengangkat permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam kegiatan kelas yang dihadapi oleh pengajar(seorang guru) yang kemudian masalah tersebut dihadapi secara professional. Namun dalam kegiatan penelitian ini tidak semua guru mampu melaksanakannya hal ini membutuhkan sesorang yang mampu dan paham dalam penelitian yang biasa disebut dengan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif. Dalam penelitian kolaborasi ini peneliti berperan sebagai guru kelas, menyusun perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, mengumpulkan data, menganalisis dan melaporkan hasil penelitian. Dalam melakukan pengamatan, peneliti meminta bantuan guru mitra sebagai observer dalam proses pembelajaran dan penelitian yang sedang berlangsung. 2. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rancangan yang dilakukan dalam penelitian. dalam desain penelitian tindakan kelas mengacu pada model Arikunto (2012, hlm. 70)

24 Dalam penelitian tindakan kelas ini setiap siklus memiliki 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. 1. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti terlebih dahulu untuk mendiskusikan dengan guru yang lain untuk memperoleh masukan baik dalam penyusunan pernecanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan tes soal, menyiapkan lembar pedoman observasi pengamatan, dan lain sebagainya. 2. Tahap Tindakan Pada tahap ini dilaksanakan implementasi tindakan yang telah direncanakan pada tahap perencanaan, yaitu menggunakan pendekatan saintifik dengan media realia dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi kelas IV SDN Serang 11 Tahun Ajaran 2014/2015. 3. Tahap Pengamatan/Observasi Tahap ini berupa pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung terhadap tindakan siswa dalam menulis karangan deskripsi 4. Tahap Evaluasi/Refleksi Pada tahap ini, data-data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis guna mengetahui seberapa jauh tindakan telah membawa perubahan. Hasil refleksi merupakan jawaban atas masalah-masalah penelitian serta tolak ukur siklus selanjutnya. B. Subjek penelitian Yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV semester genap SDN Serang 11 Kecamatan Serang Tahun Ajaran 2014/2015 semester genap yang berjumlah 37 siswa, diantaranya 16 Laki-laki dan 21 perempuan. Penelitian akan dilaksanakan pada awal april sampai awal bulan juni 2015. Lokasi penelitian ditentukan karena saat melakukan

25 pretes kelas tersebut masih banyak siswa yang kesulitan dalam menulis karangan deskripsi. C. Instrumen Penelitian No 1. Observasi Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013. Hlm 203) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. 1. Kegiatan awal Menurut Sugiyono (2013, hlm. 204) berdasarkan segi pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu participant observasion (observasi berperan serta) dan non participant observation (observasi berperanserta). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan non participant observation (observasi tidak berperan serta) dengan teknik observasi terstruktur dimana dalam proses kegiatan observasi peneliti sudah mempersiapkan rancangan sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan, dan di mana. Dalam kegiatan observasi, peneliti melakukan kerjasama dengan guru kelas untuk membantu peneliti melakukan observasi didalam kelas. Adapun instrument observasi dapat dilihat dalam tabel berikut Tabel 3.1 Lembar Observasi Siswa Kegiatan Siswa 1. Siswa melakukan apersepsi dengan menjawab pertanyaan dari guru benda apa yang paling kamu senangi. 2. Kegiatan 1. Mengamati 2. Siswa berkelompok, masing masing kelompok terdiri dari 4 siswa dengan tertib. Keterangan Ya Tidak

26 Inti a. Siswa mengamati benda dan teks karangan deskripsi yang sudah diberikan (setiap kelompok memiliki benda dan teks karangan deskripsi yang berbeda-beda). 2. Menanya a. siswa saling mengajukan pertanyaan dan menjawab mengenai teks deskripsi yang guru berikan. b. Siswa bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang berkaitan dengan benda yang dihadapannya. 3. Mencoba a. Siswa menyimak intruksi guru tahapan-tahapan dalam menulis karangan deskripsi yaitu : Siswa menentukan tema karangan. Siswa menyusun kerangka karangan. Siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang padu. Siswa dengan memperhatikan ejaan dan tanda bacaan yang benar. b. Setelah siswa paham seperti apa karangan deskripsi, setiap siswa diminta untuk membuat karangan deskripsi dengan media realia yang sudah di persiapkan guru. 4. Menalar a. Setelah proses mengamati dan bertanya siswa mulai berpikir seperti apakah karangan deskripsi itu. b. Dalam proses menalar siswa mampu mengetahui ciri-ciri karangan deskripsi dengan bantuan dan bimbingan guru melalui kegiatan tanya jawab. 5. Mengkomunikasikan a. Setelah siswa menyelesaikan menulis karangan deskripsi setiap siswa di tunjuk

27 untuk membacakan hasil karya tulisnya di depan kelas. 3. Penutup 1. Siswa mendengarkan refleksi yang guru berikan terkait pembelajaran hari ini. 2. Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbingan guru. Jumlah persentase Adapun cara pengelolaan hasil observasi dari tahap prasiklus sampai dengan siklus II yaitu dilakukannya dengan cara berikut : jumlah hasil aspek yang diobservasi total aspek yang diobservasi x 100 = % 2. Tes tertulis Suharsimi Arikunto (2002, hlm. 127) tes adalah serentetan pernyataan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Metode yang digunakan peneliti adalah metode tes tertulis, digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV dalam menulis karangan deskripsi. Ada 4 aspek yang dinilai dalam menulis karangan deskripsi yaitu: a. Judul b. Pilihan kata, c. Organisasi isi dan gagasan, serta d. Penggunaan ejaan dan tanda baca. Tabel 3.2 Penilaian Hasil Belajar No. Nama siswa Judul (1-2) Aspek yang dinilai Pilihan Organisasi isi kata dan gagasan (1-3) (1-3) Ejaan & tanda baca (1-2) Jumlah skor (1-10) Keterangan A-E L / TL

28 Jumlah Rata-rata Keterangan : L = Lulus = 7-10 TL = Tidak lulus = 1-6 A = Sangat baik = 8.5-10 B = Baik = 7.0 8.4 C = Cukup = 5.0 6.9 D = Kurang = 3.5 4.9 E = Kurang sekali = 1-3.4 3. Dokumentasi Menurut Sugiyono (2013, hlm. 207) studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen dokumentasi digunakan dalam rangka melengkapi hasil observasi yang meliputi lembar hasil observasi, abesnsi siswa, foto kegiatan, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan nilai hasil evaluasi tes tertulis yang dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar. D. Prosedur Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini setiap siklus memiliki 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. 1. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti terlebih dahulu untuk mendiskusikan dengan guru yang lain untuk memperoleh masukan baik dalam penyusunan pernecanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan tes soal,

29 menyiapkan lembar pedoman observasi pengamatan, dan lain sebagainya. 2. Tahap Tindakan Pada tahap ini dilaksanakan implementasi tindakan yang telah direncanakan pada tahap perencanaan, yaitu menggunakan pendekatan saintifik dengan media realia dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi kelas IV Tahun Ajaran 2014/2015. 3. Tahap Pengamatan/Observasi Tahap ini berupa pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung terhadap tindakan siswa dalam menulis karangan deskripsi 4. Tahap Evaluasi/Refleksi Pada tahap ini, data-data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis guna mengetahui seberapa jauh tindakan telah membawa perubahan. Hasil refleksi merupakan jawaban atas masalah-masalah penelitian serta tolak ukur siklus selanjutnya. Namun dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti akan merinci kegiatan dari pra siklus hingga siklus II 1. Pra siklus a. Tahap observasi Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan observasi kepada siswa dan guru kelas IV SDN Serang 11 terkait dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. kegiatan ini peneliti mengambil data lapangan baik berupa catatan observasi serta hasil tes siswa. Pada tahap ini peneliti hanya mengamati tanpa mengambil tindakan dalam proses belajar mengajar b. Tahap refleksi Setelah tahap observasi peneliti mengumpulkan data yang di peroleh peneliti melakukan refleksi atas tindakan guru dalam pembelajaran baik metode dan media yang digunakan lalu mengidentifikassi masalah di kelas lalu merundingkan untuk

30 menggunakan pendekatan saintifik dengan media realia untuk digunakan dalam menulis karangan deskripsi. 2. Siklus I a. Tahap perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pra siklus, peneliti mendiskusikan dengan guru terkait penggunaan pendekatan saintifik dengan media realia dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. setelah itu peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, menentukan sumber dan media pembelajaran yang digunakan. b. Tahap pelaksanaan Dalam tahap siklus I, proses pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan pendekatan saintifik dengan media realia. Media yang digunakan yaitu benda mati untuk dijadikan sebuah objek dalam menulis karangan deskripsi bagi siswa kelas IV. c. Tahap observasi Pada tahap ini peneliti mengamati proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dengan media realia di kelas. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dan hasil keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi. d. Tahap refleksi Berdasarkan pelaksanaan dan observasi pada tahap siklus I maka refleksi yang dapat disimpulkan yaitu dengan mengumpulkan data yang diperoleh lalu menelaah dimana kekurangan yang terjadi dalam siklus I untuk dijadikan bahan acuan kegiatan untuk peningkatan hasil dalam siklus selanjutnya. 3. Siklus II a. Tahap perencanaan

31 Berdasarkan hasil refleksi siklus I apabila belum menghasilkan nilai yang optimal bagi siswa dalam menulis karangan deskripsi, peneliti mendiskusikan kembali dengan guru terkait penggunaan pendekatan saintifik dengan media realia dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. setelah itu peneliti menyusun kembali rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, menentukan sumber dan media pembelajaran yang digunakan b. Tahap pelaksanaan Kegiatan dalam pelaksanaan siklus II ini dilakukan untuk memperbaiki proses kegiatan pembelajaran di siklus I dengan merubah media yang digunakan yaitu yang semulanya media benda mati dalam siklus II ini menggunakan benda hidup yang digunakan sebagai objek bahan penulisan karangan deskripsi. c. Tahap observasi Pada tahap ini peneliti mengamati proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dengan media realia di kelas. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dan hasil keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi. d. Tahap refleksi Jika dalam tahap ini rata-rata siswa sudah melewati KKM yang sudah ditetapkan maka penelitian ini di anggap berhasil dan berhenti sampai dengan siklus II. Namun apabila nilai rata-rata siswa masih di bawah KKM maka penelitian ini harus berlanjut ke siklus III. E. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan peneliti untuk mengolah data hasil penelitian melalui 3 tahap yaitu : 1. Persiapan

32 Kegiatan yang dilakukan pada langkah persiapan yaitu mengecek kelengkapan data di lapangan dan memeriksa hasil instrumen penelitian 2. Tabulasi Dalam tahap ini peneliti mengklasifikasikan data melalui tabulasi data. Kegiatan pentabulasi data berupa : a. Jumlah dan persentase skor pada hasil observasi dalam masingmasing setiap siklus Persentase (%) : jumla h ya atau tidak jumla h total aspek x 100 b. Menjumlahkan daftar nilai, menghitung jumlah, rata-rata, dan menghitung persentase kelulusan dalam masing-masing setiap siklus. Format kriteria skor menulis karangan deskripsi keterangan penentuan skor berdasarkan kriteria dibawah ini, yaitu: Judul Skor 1 Skor 2 : tidak menggunakan judul. : menggunakan judul dengan tepat. Pilihan kata Skor 1 Skor 2 : pilihan kata tidak komunikatif banyak terdapat kesalahan. : pilihan kata tidak komunikatif dan sedikit dapat dipahami. Skor 3 Organisasi isi dan gagasan : pilihan kata kompleks dan tidak ada kesalahan. Skor 1 : organisasi isi kurang sesuai dengan gagasan pokok,susunan kalimat tidak berhubungan, tidak berurutan dan kurang logis. Skor 2 : organisasi isi sesuai gagasan pokok namun kurang rinci, keseluruhan kalimat jelas, urutan logis namun tidak lengkap. Skor 3 : organisasi isi sesuai dengan gagasan pokok,

33 pengembangan gagasan yang cermat, banyak fakta pendukung, susunannya jelas sesuai dengan topik karangan. Ejaan dan tanda baca Skor 1 : banyak kesalahan namun ada beberapa yang benar dalam ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca. Skor 2 : tepat dalam penggunaan ejaan dan tanda baca. Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah skor siswa dari tahap prasiklus sampai dengan siklus III. Adapun perhitungan persentase kelulusan siswa setiap siklus dengan rumus sebagai berikut: Persentase (%) : banyaknya siswa lulus x jumla h siswa 100 Indikator keberhasilan siswa dalam penelitian ini, dengan persentase kelulusan hingga 85% maka penelitian ini dapat dinyatakan berhasil dan diterima. 3. Analisis hasil tes Dalam analisis hasil tes, peneliti mendeskripsikan hasil penelitian untuk menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis.