REFLEKSI UJI KOMPETENSI GURU IPA TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN tentang guru, yang menyebutkan bahwa, guru adalah pendidik profesional

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Kompetensi Kompetensi Inti Guru (Standar Kompetensi) Kompetensi Guru Mapel (Kompetensi Dasar)

BAB I PENDAHULUAN. peran guru tersebut sangat penting bagi kemajuan di bidang pendidikan.

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS TAHUN PELAJARAN 2015

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS TAHUN PELAJARAN 2015

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.6

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 4 menyatakan bahwa

III. METODE PENELITIAN. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

61. Mata Pelajaran Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BIDANG STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

UN SMP 2013 Fisika. Kode Soal. 01. Tabel berikut ini merupakan beberapa besaran dan satuannya.

SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. IPA berasal dari kata sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam. Sains

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara maju diperlukan guru profesional sebagai tenaga pendidik. yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 6. GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYILATIHAN SOAL BAB 6

SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bila peserta didik sebagai individu tidak memiliki motivasi untuk berprestasi sebaikbaiknya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM Image not found BAB 14. GAYA, ENERGI DAN PERUBAHANNYALATIHAN SOAL BAB 14

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan faktor utama yang

UJIAN NASIONAL IPA Fisika Tahun Pelajaran 2008/2009 By Arif Kristanta

DAFTAR ISI... PERSETUJUAN PEMBIMBING... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

I. PENDAHULUAN. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah fisika. Fisika

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1

fisika Kelas Sesi UN IPA-FISIKA SMP 2015 IPA-2014/ Perhatikan gambar termometer celcius dan fahrenheit berikut!

ISKANDAR HASAN Pengawas Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional seperti yang tertulis pada Undang-undang nomor 20

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

UN SMP IPA Fisika 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUKAN MACRO MEDIA FLASH 8 PADA MATA PELAJARAN IPA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP

SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan matematika merupakan suatu kemampuan dasar yang perlu

MATERI, ENERGI DAN GELOMBANG. Konsep Dasar IPA

ILMU PENGETAHUAN ALAM

FORMAT KISI-KISI PENDIDIKA IPA PJJ S1 PGSD

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN...

Naskah soal UN SMP Fisika

Oleh: Drs.NANA DJUMHANA M.Pd PRODI PGSD FIP UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dalam tahap pembangunan masyarakat yang berencana

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan salah satu cabang sains yang mempelajari gejala-gejala

DESKRIPSI PEMELAJARAN - FISIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UN SMP 2011 Fisika. 01. Perhatikan elektromagnetik dan magnet O - P gambar berikut!

BAB I PENDAHULUAN. Banyak penelitian terpaku pada model yang digunakan guru pada saat

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

KISI-KISI SOAL FISIKA OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL (OSTN) SMK SBI JATENG TAHUN 2009

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berikut adalah beberapa kesimpulan dari hasil penelitian:

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan merupakan faktor penunjang utama dalam maju atau

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Hal ini berkaitan dengan ha kikat pendidikan yaitu sebagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sistem pendidikan di Indonesia telah menetapkan kurikulum

10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES.

MERAIH SUKSES UJI KOMPETENSI GURU GELOMBANG PERTAMA

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Berdasarkan data yang dipelihatkan oleh alat ukur tersebut, maka.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas utama ini akan efektif jika guru

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2013 di SMP Negeri 2

ANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL GURU MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

genta group atau gunakan qr-code di bawah. Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Psikotes android yang dapat di download di play store dengan kata kunci

BAB V PENUTUP 5.1 Pendahuluan 5.2 Kesimpulan Peta Kompetensi Siswa 1) Kelompok IPA

BAB I PENDAHULUAN. (Uno, 2007: 15). Sumber daya manusia yang berkualitas hanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL (COOKBOOK) Ditulis Oleh : Nama : Yanustiana Nur Pratomo NIM : Prodi : Pendidikan IPA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nomor : 02 : SMP N 1 KOTA MUNGKID. Mata Pelajaran : IPA/ Fisika Kelas/ Semester : VIII/ Ganjil

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.1

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA TERPADU...

KEMAGNETAN. Magnet. Dapat dibedakan menjadi. Cara membuat bentuk Cara membuat

PENYUSUNAN SOAL UKG FISIKA TAHUN 2015

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT PAKET 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia-manusia mencapai kesimpulan-kesimpulan tertentu baik dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

REFLEKSI UJI KOMPETENSI GURU IPA TAHUN 2012 Sarwanto Pendidikan Fisika FKIP UNS Jl.Ir.Sutami 36 A, Surakarta ABSTRAK Tahun 2012 Kementerian Pendidikan melaksanakan Uji Kompetensi Guru (UKG). Hasil UKG cukup mengecewakan, disamping masalah teknis pelaksanaan ujian online, juga kompetensi professional peserta UKG hanya 44,55. Dilakukan penelitian untuk menganalisis rendahnya hasil UKG tahun 2012. Penelitian dilakukan dengan metode diskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di Kota Madiun. Diperoleh hasil penelitian sbb: meskipun guru IPA sejak awal memposisikan sebagai guru fisika atau biologi namun tidak ada perbedaan yang signifikan kompetensi professional guru IPA dalam menganalisis fakta-fakta fisika; kemampuan berfikir guru IPA cenderung tekstual; lingkungan dan Lab belum digunakan secara maksimal sebagai sumber belajar IPA; kemampuan berfikir tingkat tinggi masih lemah. Kata kunci: Uji Kompetensi Guru, Guru IPA, Profesionalitas PENDAHULUAN Tahun 2012 Kementerian Pendidikan mengadakan tes uji kompetensi guru (UKG), hal ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) 57/2012 tentang Uji Kompetensi Guru (UKG). UKG tahun 2012 dilakukan secara online. UKG tahap I diikuti oleh 373.415 peserta namun terdata 243.619 peserta, karena masih belum optimumnya teknis dan sistem online. Namun demikian dari peserta yang mengikuti UKG secara online tahap I ditemukan bahwa secara nasional rerata capian UKG adalah 44,55 dari skor maksimum 100. Sedangkan untuk daerah Jawa Timur reratanya 47,1 sedikit di atas rerata nasional. Ini menunjukkan rendahnya kompetensi guru, khususnya guru IPA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab rendahnya hasil uji kompetensi guru IPA. UKG diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan UU Guru dan Dosen. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan standar kompetensi sesuai bidang tugasnya dan pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan sepanjang hayat. Kompetensi merupakan 395

seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya. Dari sisi kewajiban, guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Uji Kompetensi Guru (UKG) bertujuan untuk pemetaan kompetensi, sebagai dasar kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (continuing professional development) serta sebagai bagian dari proses penilaian kinerja untuk mendapatkan gambaran yang utuh terhadap pelaksanaan semua standar kompetensi. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian adalah 25 orang guru IPA (Biologi dan Fisika) SMP Kota Madiun yang mengikuti diklat IPA. Penelitian diawali dengan memberikan tes, dilanjutkan dengan wawancara dan pemecahan masalah yang ditemukan dari tes tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Dinas Pendidikan Kota Madiun tahun 2012 menyelenggarakan Diklat IPA bagi guru IPA SMP. Peserta Diklat IPA Kota Madiun adalah guru-guru IPA (Fisika dan Biologi) yang pernah mengikuti UKG pada bulan Agustus 2012. Sebelum diklat dilaksanakan peserta diberikan tes awal sebanyak 20 nomor. Distribusi soal tes disajikan pada Tabel 1. No Materi Pokok Jumlah Soal 1 Zat dan Wujudnya 3 2 Optika 5 3 Gelombang dan bunyi 2 4 Gaya 2 5 Listrik Magnet 3 6 Bumi dan antariksa 5 Total 20 396

Hasil tes awal menunjukkan kompetensi professional guru IPA masih sangat kurang, padahal selesai mengikuti tes awal peserta diklat mengatakan soal tes mirip dengan soal UKG. Hasil secara lengkap disajikan pada Gambar 1. 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 - Zat dan Wujudnya Optika Geombang bunyi Gaya Listrik Magnet Bumi dan antariksa Gambar 1. Hasil tes UKG guru IPA SMP Banyak guru peserta diklat yang mengungkapkan bahwa soalnya sebagian besar adalah fisika. Guru IPA SMP mulai dari awal sudah memposisikan sebagai guru IPA Fisika dan IPA Biologi. Padahal saat UKG, tidak ada pemisahan soal untuk guru IPA Fisika dan IPA Biologi. Dilakukan pengujian untuk menemukan perbedaan hasil tes awal untuk guru IPA Biologi dan IPA Fisika. Dengan menggunakan uji non parametric Mann-Whitney U ditemukan hasil Z=0,300 (sig=0,807), berarti tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil tes awal gur IPA Fisika dan IPA Biologi. Soal yang dibuat untuk tes awal memang tidak menekankan pada konsep fisika saja tetapi berdasarkan dimensi pengetahuan factual dan dimensi berfikir tingkat tinggi (high order of thingking). Meskipun soal tes awal seperti soal fisika, tetapi guru IPA Fisika pun tidak dapat menjawab dengan benar. Beberapa soal tidak ada peserta tes yang dapat menjawab dengan benar adalah: Sebuah termometer dimasukkan dalam alkohol menunjukkan suhu 25 C, sedangkan suhu udara disekitarnya 27 C. Suhu yang ditunjukkan termometer kirakira satu menit saat setelah diangkat dari alkohol.. 397

a. naik antara 25 27C b. tetap 25 C c. menjadi 27 C d. turun dibawah 25 C Peserta yang menjawab option a adalah 72%, option b sebanyak 24% dan option c sejumlah 4%. Tidak ada peserta yang menjawab option d. Berdasarkan soal tersebut, kunci jawabannya adalah d. Peserta kaget juga ketika ditunjukkan bahwa jawabannya d. Menurut peserta jawaban itu diluar dugaan mereka. Dan peserta pun langsung percaya bahwa jawabannya d, tidak ada yang menyangkal atau bertanya mengapa jawabannya d. Ini menunjukkan kurangnya keingintahuan guru, padahal jawaban mereka berlawanan dengan informasi dari fasilitator diklat. Berdasarkan hasil observasi ini, ada kecenderungan guru IPA SMP Kota Madiun khususnya peserta diklat IPA, langsung percaya pada informasi yang datang tanpa menyeleksi lebih dahulu kebenaran informasi ini. Ini mengindikasikan bahwa selama ini IPA dibelajarkan dengan informasi, informasi ini langsung diterima oleh receiver, tanpa dilakukan penyaringan informasi atau pengujian informasi. Semestinya IPA dibelajarkan untuk menguji informasi yang diterima sebelum betul-betul dimanfaatkan atau dilaksanakan. Jika ini terjadi di sistem pembelajaran IPA, maka generasi muda mudah terprofokasi oleh informasi tanpa menyeleksi lebih dahulu kebenaran informasi ini. Tidak salah jika selama ini masyarakat Indonesia mudah dipengaruhi oleh informasi yang belum teruji kebenaran informasi tersebut. Dilakukan tanyajawab untuk menemukan jawabannya. Peserta menganalogikan kalor akan berpindah dari tempat yang bersuhu tinggi ke tempat yang bersuhu rendah. Peserta tidak menganalisis sifat alcohol yang mudah menguap. Untuk menguap perlu kalor, dan kalor ini diperoleh dari thermometer, sehingga thermometer kehilangan kalor, akibatnya suhu thermometer turun. Soal lain yang sangat rendah nilainya adalah peristiwa perubahan bentuk bulan. Bila kenampakan bulan saat tanggal muda di arah barat adalah, maka kenampakan bulan saat tanggal tua di arah timur adalah.. a. c. b. d. 398

jawaban peserta sebagai berikut: option a adalah 4%, option b sebanyak 92% dan option d sejumlah 4%. Tidak ada peserta yang menjawab option c, padahal kunci jawabannya adalah a. Setelah melalui diskusi dan tanya jawab ditemukan bahwa guru sudah tahu jika bulan tidak memiliki sumber cahaya sendiri, bulan memantulkan cahaya matahari; tetapi tidak bisa menggambarkan proses pemantulan cahaya oleh bulan sehingga dapat terlihat oleh orang di bumi. Konsepsi guru, yang dinamakan pemantulan arah dating dan pantul selalu 180o. Sehingga antara sumber cahaya dengan bidang pantul keadaannya oposisi. Ini ditunjukkan sebagian besar (92%) mereka menjawab b. Alasan lain mereka tidak menjawab a, padahal peristiwa ini terjadi tiap bulan dan periodic adalah guru tidak memperhatikan peristiwa perubahan bentuk bulan. Menurut guru perubahan bentuk bulan sebagaimana dalam buku teks yaitu sabit, separo, benjol, purnama, benjol, separo, sabit, mati. Mereka tidak pernah mengamati secara detail bentuk bulan antara pagi dan sore hari. Ketika dilakukan wawancara secara mendalam diperoleh informasi bahwa guru lebih percaya dengan buku, sehingga fakta yang terjadi di lingkungan kurang utama disbanding informasi yang diperoleh di buku. Soal yang berkaitan dengan hasil Ujian Nasional kelas IX SMP tahun 2009 yang sangat rendah adalah pembuatan magnet. Diberikan satu soal berkaitan dengan pembuatan magnet dengan cara menggosok. Amir me-magnetisasi paku dengan cara menggosok kutub utara magnet pada paku secara bolak-balik (dari ujung ke pangkal, kembali dari pangkal ke ujung). Gosokan terakhir ketika kutub U berada di ujung paku. Setelah percobaan, paku tersebut... a. tidak menjadi magnet b. menjadi magnet tetapi kutubnya tidak bisa ditentukan c. menjadi magnet dengan ujungnya berkutub selatan d. menjadi magnet dengan ujungnya berkutub utara Berdasarkan kunci jawaban adalah c, tetapi tidak ada perserta yang menjawab c. Ini menunjukkan memang guru IPA memiliki kemampuan yang rendah dalam pembuatan magnet. 399

Akibatnya hasil UN tahun 2009 tentang pembuatan magnet memiliki nilai yang rendah di kota Madiun. Jika gurunya bermasalah dalam konsep tersebut, mengakibatkan penguasaan konsep siswanya juga rendah. Beberapa alasan guru menjawab c adalah dalam buku disebutkan bahwa magnet dibuat dengan cara menggosokkan magnet yang searah kepada bahan yang akan dibuat magnet. Menurut persepsi mereka, jika digosok bolak-balik kemagnetannya akan rusak, sehingga tidak akan menjadi magnet. Belum pernah ada seorang guru pun yang melakukan percobaan ini, karena mereka yakin tidak akan jadi. Untuk memperbaiki konsep ini dilakukan percobaan pembuatan magnet, dimulai dari induksi, menggosok dan electromagnet. Dari percobaan, mereka dapat menemukan ternyata menggosok bolak-balik pun magnet dapat dibuat. Tetapi, kekuatan magnet yang digosok searah lebih kuat disbanding yang digosok bolak-balik. Demikaian juga dengan kutubnya, magnet yang digosok bolak-balik kutubnya tergantung pada penggosokan terakhir. Berdasarkan dari kegiatan ini, barulah peserta meyakini pentingnya percobaan dalam pembelajaran IPA. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Guru IPA sejak awal memposisikan sebagai guru fisika atau biologi, namun demikian tidak ada perbedaan yang signifikan kompetensi profesionalismenya. Guru IPA cenderung mengutamakan tekstual daripada kontekstual, lingkungan dan Lab belum digunakan secara maksimal sebagai sumber belajar IPA. Kemampuan berfikir tingkat tinggi guru masih lemah dan perlu untuk diperbaiki. Rekomendasi dari penelitian ini adalah kegiatan CPD diarahkan kepada pelatihan pengembangan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Setiap kegiatan peningkatan profesionalisme guru IPA dilakukan dengan menggunakan media kongkrit termasuk lingkungan alam DAFTAR PUSTAKA Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) 57/2012 tentang Uji Kompetensi Guru (UKG) Tempo. (3 AGustus 2012). Hasil Uji Kompetensi Guru Masih di Bawah Harapan. 400

Pertanyaan : Guru supaya tidak ada miss konsepsi? Jawaban : Melakukan CPD secara mandiri, terprogram, terbimbing melalui MGMP. Pembelajaran disesuaikan dengan tingkat berfikir siswa, kongkrit dengan kongkrit, abstrak dengan abstrak. 401