MODEL GAYA KEPEMIMPINAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA BAWAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

STUDI TENTANG PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP KEBERHASILAN BANGUNAN HIJAU

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

Ha : Ada perbedaan Job Satisfaction ditinjau dari Transformational Leadership. dan Transactional Leadership pada karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DIREKTUR DAN TINGKATAN PEKERJAAN KARYAWAN CV. HANANTA

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

ANALISIS PENGARUH INTERPERSONAL COMMUNICATION TERHADAP PERSON ORGANIZATION FIT DAN IMPLIKASINYA PADA PRESTASI KERJA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

BAB III METODE PENELITIAN

Abstract 1 This study discusses the factors that affect the performance of generation Y employees for the

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN. yang relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MELALUI PERILAKU PRODUKTIF KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

III. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis, sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN. signifikan terhadap kepuasan kerja pada karyawaan PT Semesta Raya

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah responden sebanyak 150 orang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

Confirmatory Factor Analysis

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

RELEVANSI KOMPETENSI ALUMNI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN PETRA DALAM DUNIA KERJA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

III. METODE PENELITIAN. dengan interpretasi yang bersifat kualitatif. Menurut Ghozali (2005 : 4) yang

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ENYKA CUMALLA SARI B100

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III,

Analisa Persepsi Pegawai terhadap Gaya Kepemimpinan dengan Pendekatan Metode di Industri Spare Part Otomotif (Studi Kasus PT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN


BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh. Arga Satria D, 1). Dra. Lily Hendrasti Novadjaja, MM. 2), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

Aplikasi Analisis Faktor Konfirmatori pada Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Program Studi di FMIPA Universitas Mulawarman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN

Dampak Orientasi Pelanggan Terhadap Performansi Pemasaran IndiHome: Peran mediasi Inovasi Layanan dan Keunggulan Posisional

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

Transkripsi:

MODEL GAYA KEPEMIMPINAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA BAWAHAN Antoni Tanujaya 1, Tan Ollysia Tansil 2, dan Herry Pintardi Chandra 3 ABSTRAK : Gaya kepemimpinan dalam sebuah proyek konstruksi memegang peranan penting dalam mencapai tujuan proyek. Gaya kepememimpinan dan pengaruhnya terhadap bawahan berbeda-beda bagi setiap individu. Dalam penelitian ini, penulis membandingkan antara gaya kepemimpinan dan inovasi gaya kepemimpinan dalam mempengaruhi kinerja bawahan. Penulis menggunakan kuisioner dengan sistem skala likert untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengaruh setiap indikator dari gaya kepemimpinan, inovasi gaya kepemimpinan dan kinerja bawahan. Tujuannya adalah untuk menentukan faktor faktor yang dapat mempengaruhi gaya kepemimpinan, menentukan faktor faktor yang dapat mempengaruhi inovasi keterampilan kepemimpinan, menentukan faktor faktor yang dapat mempengaruhi kinerja bawahan, serta membuat sebuah model gaya kepemimpinan yang mempengaruhi kinerja bawahan yang terdiri dari gaya kepemimpinan, inovasi keterampilan kepemimpinan, dan kinerja bawahan. KATA KUNCI : gaya kepemimpinan, inovasi keterampilan kepemimpinan, kinerja bawahan, transaksional, transformasional 1. PENDAHULUAN Manusia merupakan mahluk sosial yang tak dapat hidup sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia akan berinteraksi satu sama lain dan melakukan hubungan kerja sama satu sama lain. Dua orang atau lebih yang melakukan kerja untuk mencapai tujuan yang sama disebut sebagai organisasi (Montana dan Charnov, 1993). Dalam organisasi terdiri dari pemimpin dan bawahan yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Kinerja bawahan sangat menentukan proses pencapaian tujuan organisasi tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang dapat menghasilkan output kerja bawahan yang maksimal. Gaya kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sebuah kelompok organisasi terhadap pencapaian visi dan misi dari organisasi tersebut. Kepemimpinan yang efektif dari banyak pemangku kepentingan dalam proyek konstruksi dapat membantu dalam menyelaraskan tujuan perusahaan mereka dan mencegah terjadinya konflik (Ofori dan Toor, 2012). Peran pemimpin proyek dalam memanfaatkan keterampilan orang dan kemampuan kepemimpinan adalah penting, dan mengembangkan keterampilan ini sangat diperlukan sehubungan dengan peningkatan kinerja manajemen (Archer et al., 2010). Sebuah perusahaan konstruksi harus mampu melakukan perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan pengendalian dengan baik. Pemimpin proyek harus memiliki fungsi-fungsi ini agar berhasil mengelola proyek (Panthi et al). Salah satu aspek penting dari mengelola sebuah perusahaan konstruksi adalah kepemimpinan. 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, anthonytanujaya80@gmail.com 2 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, tan_lysia@yahoo.com 3 Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, herrypin@peter.petra.ac.id

2. STUDI LITERATUR 2.1. Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan Salah satu hal terpenting dalam memimpin sebuah perusahaan konstruksi adalah gaya kepemipinan. Kepemimpinan ditentukan atas sikapnya dalam membawa peran yang dia jalankan sebagai pemimpin dengan tujuan untuk mendapatkan performa terbaik dari orang-orang yang dia pimpin. Kepemimpinan adalah sebuah seni dan tidak ada jawaban pasti yang mana haya kepemimpinan yang paling cocok dan efektif untuk konstruksi (Panthi et al). Menurut Toor dan Ofori (2008), pemimpin proyek tidak hanya manajer yang baik, tetapi mereka juga pemimpin dari orang-orang dan visioner masa depan dengan menunjukkan komitmen, pengabdian dan dedikasi mereka. Penting bagi seorang manajer proyek konstruksi untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi, mengatur, membangun tim dan membangun gaya kepemimpinan mereka. Mereka juga harus memiliki gaya kepemimpinan otentik dan unik yang koheren dengan kepribadian mereka serta konsisten dengan nilai-nilai pribadi mereka. Gaya kepemimpinan sendiri terbagi menjadi dua yaitu: a. Transformasional Pillai (2003) mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki karakteristik penting yaitu: menampilkan karakteristik yang menunjukkan perilaku karismatik, memunculkan motivasi inspirasional, memberikan stimulasi intelektual dan memperlakukan karyawan dengan memberi perhatian terhadap individu. Bass dan Avolio (1993), mengemukan bahwa faktor-faktor gaya kepemimpinan transformasional adalah sebagai berikut: 1. Idealized influence 2. Inspirational motivation 3. Intellecctual simulation 4. Individual consideration b. Transaksional Kepemimpinan transaksional menurut Burns (1978) adalah kepemimpinan yang memotivasi bawahan atau pengikut dengan minat-minat pribadinya. Kepemimpinan transaksional juga melibatkan nilai-nilai akan tetapi nilai-nilai itu relevan sebatas proses pertukaran (exchange process), tidak langsung menyentuh substansi perubahan yang dikehendaki. Pada hubungan transaksional, pemimpin menjanjikan dan memberikan penghargaan kepada bawahannya yang berkinerja baik, serta mengancam dan mendisiplinkan bawahannya yang berkinerja buruk. Kepemimpinan transaksional menurut Bass memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Contigent reward 2. Management by exception 2.2. Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Inovasi Keterampilan Kepemimpinan Seorang pemimpin memerlukan inovasi dalam kepemimpinannya agar dapat belajar untuk menghadapi suatu tantangan ataupun situasi tak terduga. Mereka juga perlu untuk menciptakan sebuah iklim untuk berinovasi dalam suatu organisasi. Sistem yang inovatif, perangkat yang mendukung, dan pemikiran sangat penting untuk kesehatan dan kelangsungan hidup masa depan organisasi. Untuk menciptakan sebuah sikap yang efektif dalam menghadapi suatu tantangan ataupun situasi tak terduga, seorang pemimpin membutuhkan pemahaman mengenai situasi yang terjadi. Hal ini membutuhkan keterampilan diluar analisis sehari-hari atau dengan kata lain inovasi keterampilan kepemimpinan ( Horth dan Buchner, 2014).Inovasi keterampilan kepemimpinan menurut Horth dan Vehar (2015) terdiri dari 5 macam, yaitu : 1. Leading self 2. Leading Others 3. Leading Managers 4. Leading Function 5. Leading Organization

2.3. Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bawahan Setiap bawahan dalam organisasi dituntut untuk memberikan kontribusi positif melalui kinerja yang baik, mengingat kinerja organisasi tergantung pada kinerja bawahannya (Gibson et al, 1995). Kinerja adalah tingkat terhadapnya para bawahan mencapai persyaratan pekerjaan secara efisien dan efektif (Simamora, 2006). Kinerja bawahan merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang dapat dilihat secara nyata dengan standar kerja yang telah ditetapkan organisasi. Menurut Bass (1985), kinerja bawahan ditentukan melalui tiga faktor utama, yaitu : 1. Usaha ekstra bawahan 2. Efektivitas atasan 3. Kepuasan terhadap atasan 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah suatu derajat ketetapan alat ukur penelitian tentang isi sebenarnya yang diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Dalam penelitian ini, pengujian validitas menggunakan program IBM SPSS v.21. Dengan menguji validitas butir pertanyaan pada kuesioner yaitu mencari nilai Corrected Item-Total Correlation, yang nantinya akan dibandingkan dengan R tabel statistik sesuai dengan jumlah sampel/responden yang dimiliki. Setiap pernyataan dinyatakan valid apabila corrected item total correlation yang dihasilkan di atas nilai R tabel statistik, menunjukan bahwa item-item tersebut sudah mampu mengukur variabel yang ingin diukur (Ghozali, 2005). Uji reliabilitas adalah hasil cronbach alpha > 0.6. Jika alpha yang dinilai lebih besar dari 0.6, maka item-item yang digunakan dalam kuesioner dapat disebut reliabel (Ghozali, 2005). 3.2. Deskriptif Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011) metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Sedangkan metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3.3. Structural Equation Modelling (SEM) SEM merupakan salah satu teknik permodelan statistik yang bertujuan untuk mencari gabungan dari dua metode statistik yang terpisah yaitu analisis faktor dan analisis struktural. Pada analisis faktor menggunakan analisis konfirmatori tingkat satu untuk menguji keterkaitan antar faktor. Pada analisis struktural menggunakan analisis konfirmatori tingkat dua serta uji parameter. Pada penelitian ini, untuk mengetahui apakah model yang dibuat layak atau tidak adalah dengan menggunakan indeks yang sering digunakan pada teori SEM yaitu goodness of fit, loading factor, serta construct reliability. Menurut Widarjono (2010), langkah pertama dalam menginterpretasikan hasil analisis struktural adalah mengevaluasi kebaikan sesuai model secara menyeluruh atau uji kelayakan model (goodness of fit), yang meliputi: 1. CMIN/DF (Normed Chi Square) 2. Root Mean Squares Error of Approximiantion (RMSEA) 3. Root Mean Square Residual (RMSR) 4. Goodness of Fit Index (GFI) 5. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 6. Comparative Fit Index (CFI) 7. Truckir-Lewis Index (TLI)

4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilias Validitas adalah suatu derajat ketetapan alat ukur penelitian tentang isi sebenarnya yang diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2005). Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada Tabel 1. Variabel Leadership style (X) Innovation leadership skill (X3) Employee outcome (Y) Tabel 1. Hasil Uji Validitas Indikator Corrected itemtotal correlation Kesimpulan Pengaruh Ideal (X11) 0.377 Valid Motivasi Inspirasional (X12) 0.439 Valid Pertimbangan Individu (X13) 0.396 Valid Simulasi Intelektual (X14) 0.421 Valid Pemberian Penghargaan (X21) 0.285 Valid Menejemen dengan Pengendalian (X22) 0.234 Valid Memimpin Diri Sendiri (X31) 0.851 Valid Memimpin Orang Lain (X32) 0.663 Valid Memimpin Manajer (X33) 0.497 Valid Memimpin Visi & Misi (X34) 0.486 Valid Memimpin Organisasi (X35) 0.654 Valid Usaha Ekstra (Y1) 0.623 Valid Efektifitas Pemimpin (Y2) 0.558 Valid Kepuasan terhadap Pemimpin (Y3) 0.493 Valid Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali (Ghozali, 2005). Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Cronbach's alpha Gaya Kepemimpinan (X) 0.626 Inovasi Keterampilan Kepemimpinan (X3) 0.825 Kinerja Bawahan (Y) 0.731 Uji reliabilitas adalah hasil cronbach alpha > 0.5. Jika alpha yang dinilai lebih besar dari 0.5, maka item-item yang digunakan dalam kuesioner dapat disebut reliabel (Ghozali, 2005). 4.2. Menentukan Faktor-Faktor Gaya Kepemimpinan yang Mempengaruhi Kinerja Bawahan Dalam menentukan faktor-faktor dalam sebuah model, digunakan metode analisis deskriptif yang merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah, dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada (Sugiyono, 2011). 1. Gaya Kepemimpinan Hasil tanggapan responden terhadap variable gaya kepemimpinan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Tanggapan Responden terhadap Variabel Gaya Kepemimpinan Indikator 1 2 3 4 5 F % F % F % F % F % Pengaruh Ideal (X11) 0 0% 14 14% 7 7% 43 43% 36 36% 4.01 Motivasi Inspirasional (X12) 1 1% 5 5% 9 9% 42 42% 43 43% 4.21 Pertimbangan Individu (X13) 3 3% 11 11% 24 24% 31 31% 31 31% 3.76 Simulasi Intelektual (X14) 1 1% 11 11% 18 18% 46 46% 24 24% 3.81 Pemberian Penghargaan (X21) 1 1% 11 11% 12 12% 42 42% 34 34% 3.97 Menejemen dengan Pengendalian (X22) Mean 1 1% 7 7% 9 9% 49 49% 34 34% 4.08 2. Inovasi Keterampilan Kepemimpinan Hasil tanggapan responden terhadap variable inovasi keterampilan kepemimpinan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Tanggapan Responden terhadap Variabel Inovasi Keterampilan Kepemimpinan 1 2 3 4 5 Indikator Mean F % F % F % F % F % Memimpin Diri Sendiri (X31) 0 0% 0 0% 25 25% 36 36% 39 39% 4.14 Memimpin Orang Lain (X32) 0 0% 0 0% 17 17% 45 45% 38 38% 4.21 Memimpin Menejer (X33) 0 0% 0 0% 12 12% 58 58% 30 30% 4.18 Memimpin Visi & Misi (X34) 0 0% 0 0% 17 17% 38 38% 45 45% 4.28 Memimpin Organisasi (X35) 0 0% 1 1% 24 24% 45 45% 30 30% 4.04 3. Kinerja Bawahan Hasil tanggapan responden terhadap variable kinerja bawahan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Tanggapan Responden terhadap Variabel Kinerja Bawahan Indikator 1 2 3 4 5 F % F % F % F % F % Mean Usaha Ekstra (Y1) 0 0% 0 0% 12 12% 47 47% 41 41% 4.29 Efektifitas Pemimpin (Y2) 0 0% 0 0% 3 3% 52 52% 45 45% 4.42 Kepuasan terhadap Pemimpin (Y3) 0 0% 0 0% 8 8% 49 49% 43 43% 4.35 4.3. Hasil Analisa Konfirmatori 1. Analisis Konfirmatori Analisa konfirmatori tingkat 1 merupakan analisa yang dilakukan penulis untuk menganalisa hubungan 3 variabel kerangka utama penelitian yaitu antara lain: Gaya kepemimpinan Pada Gambar 1. menunjukkan hasil ouput analisis AMOS untuk gaya kepemimpinan.

Gambar 1. Output Gaya Kepemimpinan Inovasi keterampilan kepemimpinan Pada Gambar 2. menunjukkan hasil ouput analisis AMOS untuk inovasi keterampilan kepemimpinan. Gambar 2. Output Inovasi Keterampilan Kepemimpinan

Kinerja bawahan Pada Gambar 3. menunjukkan hasil ouput analisis AMOS untuk kinerja bawahan. Gambar 3. Output Kinerja Bawahan 2. Analisis Struktural Analisis struktural dalam penelitian ini digunakan untuk menguji model dari semua indikator dan variabel yang membentuk keseluruhan model. Penulis menggunakan 2 simulasi pada analisis ini. Pada simulasi pertama penulis menggunakan seluruh indikator yang terdapat pada setiap variabel, sedangkan pada simulasi kedua penulis hanya menggunakan indikator yang valid pada analisis konfirmatori. Pada Gambar 4. merupakan model analisis struktural simulasi pertama yang diamati. Gambar 4. Output Analisa Struktural Simulasi 1

Pada gambar 5. merupakan model analisis struktural simulasi kedua yang diamati. Gambar 5. Output Analisa Struktural Simulasi 2 Hasil SEM untuk kedua simulasi dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil SEM untuk Dua Simulasi Simulasi 1 Simulasi 2 Goodness Cut-off of fit Value Hasil Kesimpulan Hasil Kesimpulan Ratio 23 2.628 Baik 2.049 Baik RMSEA < 0.08 0.128 Cukup Baik 0.103 Cukup Baik GFI > 0.9 0.814 Cukup Baik 0.897 Cukup Baik AGFI > 0.8 0.732 Cukup Baik 0.823 Baik CFI > 0.8 0.726 Cukup Baik 0.892 Baik TLI > 0.8 0.659 Cukup Baik 0.848 Baik RMSR < 0.05 0.07 Cukup Baik 0.039 Baik Pada hasil goodness of fit simulasi 1, terdapat 6 indeks yang tergolong cukup baik dan 1 indeks tergolong baik, sedangkan pada simulasi 2 hasil goodness of fit yang dihasilkan terdapat 2 indeks yang cukup baik dan 5 indeks yang tergolong baik. Oleh karena itu, penulis menggunakan simulasi 2 pada analisis struktural dikarenakan hasil goodness of fit yang dihasilkan lebih bagus. Hasil uji parameter dari model tingkat 2 dapat dilihat pada Tabel 7 dan hasil loading factor dari analisis struktural dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 7. Hasil Uji Parameter Estimate S.E. C.R. P leadership_style <--- Transformational 0.327 leadership_style <--- Transactional 0.234 innov <--- leadership_style 0.09 employee <--- leadership_style 0.466 employee <--- innov 0.128 0.539 0.237 0.813 X12 <--- Transformational 1 X11 <--- Transformational 1.635 1.382 1.183 0.237 X22 <--- Transactional 1 X35 <--- innov 1 X34 <--- innov 0.759 0.125 6.097 *** X32 <--- innov 0.778 0.12 6.51 *** X31 <--- innov 1.315 0.15 8.758 *** Y1 <--- employee 1 Y2 <--- employee 0.669 0.137 4.891 *** Y3 <--- employee 0.648 0.142 4.56 *** Tabel 8. Hasil Loading Factor Estimate leadership_style <--- Transformational 0.163 leadership_style <--- Transactional 0.129 innov <--- leadership_style 0.179 employee <--- leadership_style 0.967 employee <--- innov 0.133 X12 <--- Transformational 0.655 X11 <--- Transformational 0.942 X22 <--- Transactional 0.716 X35 <--- innov 0.763 X34 <--- innov 0.599 X32 <--- innov 0.635 X31 <--- innov 0.969 Y1 <--- employee 0.832 Y2 <--- employee 0.675 Y3 <--- employee 0.578 3. Construct Reliability Setelah didapatkan hasil goodness of fit dan validitas, selanjutnya dilakukan analisis construct reliability untuk mengetahui reliabitas kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini. Menurut Kuncoro (2009), Uji reliabilitas adalah keadaan dimana suatu skala pengukuran dapat konsisten dan stabil dalam melakukan tugasnya. Dalam hal ini, hasil uji validitas dalam analisis faktor konfirmatori dapat dilihat melalui nilai loading factor. Alat ukur dinyatakan valid apabila nilai loading faktor di atas 0.5. Sedangkan pengujian reliabilitas alat ukur pada analisis faktor konfirmatori dapat dilakukan dengan

menggunakan uji construct reliability. Dalam pengukuran reliabilitas digunakan indeks yang diukur melalui construct reliability dengan cut of value minimal 0.7. Selanjutnya, nilai construct reliability dapat dihitung menggunakan rumus berikut: CR Gaya Kepemimpinan = 0.82555 CR Inovasi Keterampilan Kepemimpinan = 0.82652 CR Kinerja Bawahan = 0.88562 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan adalah pengaruh ideal (X11), motivasi inspirasional (X12), dan menejemen dengan perbaikan (X22) dengan mean tertinggi adalah 4.21 yang berasal dari motivasi inspirasional (X12) dan loading factor tertinggi adalah 0.942 yang berasal dari pengaruh ideal (X11). Faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi keterampilan kepemimpinan adalah memimpin diri sendiri (X31), memimpin orang lain (X32), memimpin visi & misi (X34), memimpin organisasi (X35) dengan mean tertinggi adalah 4.28 yang berasal dari memimpin visi & misi (X34) dan loading factor tertinggi adalah 0.969 yang berasal dari memimpin diri sendiri (X11). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja bawahan adalah usaha ekstra (Y1), efektivitas pemimpin (Y2), kepuasan terhadap pemimpin (Y3) dengan mean tertinggi adalah 4.42 yang berasal dari efektifitas pemimpin (Y2) dan loading factor tertinggi adalah 0.832 yang berasal dari usaha ekstra (Y1). Model gaya kememimpinan yang mempengaruhi kinerja bawahan memiliki loading factor sebesar 0.97 dan inovasi gaya kepemimpinan yang mempengaruhi kinerja bawahan memiliki loading factor sebesar 0.0234 Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka saran yang diberikan oleh penulis sebagai berikut :Menambahkan data responden lebih banyak sehingga hasil dari analisis Structural Equation Modelling (SEM) dapat menghasilkan nilai goodness of fit yang lebih baik. Memperbanyak referensi mengenai gaya kepemimpinan dan inovasi keterampilan kepemimpinan dalam dunia kontruksi. 6. DAFTAR REFERENSI Archer, M.M., Verster, J.J.P., dan Zulch, B.G. (2010). "Leadership in Constrution Project Management : Ignorance and Challenges". Proceedings 5th Built Environment Conference, Durban, South Africa, July 18-20, 429-440. Bass, B.M. (1985). Leadership and Performance Beyond Expectations. The Free Press, New York. Bass, B. M., & Avolio, B. J. (1993). "Transformational Leadership and Organizational Culture". Public Administration Quarterly. 17(1), 112-121. Burns, J. M. (1978). Leadership, Harper & Row, New York. Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gibson, et al, 1995. Organisasi dan Manajemen, 4th ed, Erlangga, Jakarta. Horth, D.M., dan Buchner, D, (2014). "Innovation Leadership : How to Use Innovation to Lead Effectively, Work Collaboratively, and Drive Results". Center for Creative Leadership.

Horth, D.M., dan Vehar J. (2015). "How Leadership Makes the Difference". Center for Creative Leadership. Kuncoro, M. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta. Montana, P. dan Charnov, B. (1993). "Management: A Streamlined Course for Students and Business People". New York: Barron s Business Review Series 1993. pp. 155-169. Ofori, G., and Toor, S.U.R. (2012). Leadership and Construction Industry Development in Developing Countries. Journal of Construction in Developing Countries. Supp. 1, 1 21 Panthi, K., Farooqui, R.U., dan Ahmed, S.M. "An Investigation of the Leadership Style of Construction Managers in South Florida" Pillai, R., Williams, E. A., Lowe, K. B. & Jung, D. (2003). "Personality, Transformational Leadership, Trust, and the 2000 U.S. Presidential Election". The Leadership Quarterly, 14(2), 161-192. Simamora, H. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, 2nd ed, STIE YKPN, Yogyakarta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung. Widarjono, A. (2010). Analisis Statistika Multivariat Terapan, UPP STIM YKPN, Yogyakarta