BOBOT BADAN DAN UKURAN TUBUH SAPI PERAH BETINA FRIES HOLLAND DI WILAYAH KERJA KOPERASI PETERNAK GARUT SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISTIK SAPI PERAH LAKTASI FRIES HOLLAND (Kasus di Wilayah Kerja Koperasi Peternak Garut Selatan, Garut)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah berada di Kecamatan

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN UKURAN TUBUH SAPI PERAH FRIES HOLLAND LAKTASI DI KAWASAN USAHA PETERNAKAN BOGOR

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sapi perah FH laktasi dengan total 100 ekor yaitu

EVALUASI KARAKTERISTIK SAPI PERAH FRIES HOLLAND (Studi Kasus pada Peternakan Rakyat di Wilayah Kerja KPSBU Lembang)

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

Karakteristik Kuantitatif Sapi Pasundan di Peternakan Rakyat... Dandy Dharma Nugraha KARAKTERISTIK KUANTITATIF SAPI PASUNDAN DI PETERNAKAN RAKYAT

Evaluasi Indeks Kumulatif Salako Pada Domba Lokal Betina Dewasa Di Desa Neglasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi perah mempunyai

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur

HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang

SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KACANG BETINA SEBAGAI SUMBER BIBIT DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang Ornagisasi dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013 di Kecamatan. Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (Lampiran 1).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk penggemukan dan pembibitan sapi potong. Tahun 2003 Pusat Pembibitan dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: mengukur diameter lingkar dada domba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sejarah dan Perkembangan Sapi Perah Menurut Sudono et al. (2003), sapi Fries Holland (FH) berasal dari

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup

HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pengembangan perbibitan ternak domba di Jawa Barat. Eksistensi UPTD

Penyimpangan Bobot Badan Dugaan Mohammad Firdaus A

TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari pulau Bali. Asal usul sapi Bali ini adalah banteng ( Bos

KARAKTERISASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KOSTA JANTAN DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang terregistrasi

PENDAHULUAN. kebutuhan susu nasional mengalami peningkatan setiap tahunnya.

PENDUGAAN BOBOT BADAN SAPI PASUNDAN MENGGUNAKAN RUMUS WINTER PADA BERBAGAI SKOR KONDISI TUBUH DI KECAMATAN TEGAL BULEUD KABUPATEN SUKABUMI

METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pendidikan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) mulai bulan Juli hingga November 2009.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerbau lokal betina

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh

PENDAHULUAN. prolifik (dapat beranak lebih dari satu ekor dalam satu siklus kelahiran) dan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Pendataan dan Identifikasi Domba Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

MATERI DAN METODE. Materi

Gambar 3. Peta Satelit dan Denah Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea ( 5 Agustus 2011)

Respon Seleksi Domba Garut... Erwin Jatnika Priyadi RESPON SELEKSI BOBOT LAHIR DOMBA GARUT PADA INTENSITAS OPTIMUM DI UPTD BPPTD MARGAWATI GARUT

SNI 7325:2008. Standar Nasional Indonesia. Bibit kambing peranakan Ettawa (PE)

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Garut Kecamatan Leles dan Desa Dano

PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun diperlihatkan dengan data Badan Pusat Statistik. menjadi ekor domba pada tahun 2010.

PENDAHULUAN. pangan hewani. Sapi perah merupakan salah satu penghasil pangan hewani, yang

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong

I PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu hasil ternak yang tidak dapat dipisahkan dari

dan sapi-sapi setempat (sapi Jawa), sapi Ongole masuk ke Indonesia pada awal

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Sapi perah termasuk kedalam famili Bovidae dan ruminansia yang

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sapi Friesien Holstein (FH) berasal dari

I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya genetik asli Indonesia adalah domba Garut, domba

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

METODOLOGI PENELITIAN. selama 2 bulan, yakni mulai dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Juli 2013.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Rataan, Simpangan Baku dan Koefisien Keragaman pada Domba Ekor Gemuk dan Domba Ekor Tipis pada Kelompok Umur I 0.

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan yang digunakan adalah kuda yang sudah dewasa kelamin

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil

MATERI DAN METODE. Materi

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan balai pusat pembibitan sapi perah di bawah

BIRTH WEIGHT, WEANING WEIGHT AND LINEAR BODY MEASUREMENT OF ONGOLE CROSSED CATTLE AT TWO GROUP PARITIES ABSTRACT

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan 20 ekor Itik Rambon Betina, 4 ekor Itik

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan febuari 2013, yang berlokasi

Relationship Between Body Weight and Body Size Some Quantitative Properties Goat Kacang in Bone regency Bolango.

Evaluasi Penyimpangan Bobot Badan...Muhammad Iqbal

Sifat-Sifat Kuantitatif Domba Ekor Tipis Dwicki Octarianda Audisi

PENDAHULUAN. tubuh yang akhirnya dapat dijadikan variable untuk menduga bobot badan. Bobot

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang dengan kambing Ettawa. Kambing Jawarandu merupakan hasil

HASIL DAN PEMBAHASAN. koordinat 107º31-107º54 Bujur Timur dan 6º11-6º49 Lintang Selatan.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penetapan Lokasi Penentuan Umur Domba

Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan kambing Peranakan Etawah jantan di Kabupaten Klaten

I. PENDAHULUAN. mengandangkan secara terus-menerus selama periode tertentu yang bertujuan

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, pada bulan Mei-Juli 2013 di

KAJIAN KEPUSTAKAAN. berkuku genap dan termasuk sub-famili Caprinae dari famili Bovidae. Semua

TINJAUAN PUSTAKA. Pemeliharaan Sapi Pedet

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungan Antara Umur dan Bobot Badan...Firdha Cryptana Morga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang, kambing Peranakan Etawa (PE) dan kambing Kejobong

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. merupakan ruminansia yang berasal dari Asia dan pertama kali di domestikasi

TINJAUAN PUSTAKA Domba Lokal Domba Ekor Tipis

PERFORMA TURUNAN DOMBA EKOR GEMUK PALU PRASAPIH DALAM UPAYA KONSERVASI PLASMA NUTFAH SULAWESI TENGAH. Yohan Rusiyantono, Awaludin dan Rusdin ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBOS JANTAN. (Correlation of Body Measurements and Body Weight of Male Dombos)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan mamalia yang termasuk dalam ordo artiodactyla, sub ordo

Identifikasi Bobot Badan dan Ukuran-ukuran Tubuh Itik Bali...Herbert Jumli Tarigan

I. PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan salah satu penghasil protein hewani, yang dalam

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Sapi. Sapi Bali

BAB III MATERI DAN METODE sampai 5 Januari Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, meliputi

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

TINJAUAN PUSTAKA. Populasi sapi bali di Kecamatan Benai sekitar ekor (Unit Pelaksana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak

TINJAUAN PUSTAKA Kabupaten Kaur, Bengkulu. Gambar 1. Peta Kabupaten Kaur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan dalam penelitian ini adalah sapi perah bangsa Fries

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 4. Lokasi BBPTU-SP Baturraden, Purwokerto

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah kuda kavaleri yang telah lulus program remonte di

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelinci lokal dengan

IV HASIL dan PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2014 telah mencapai 12,692,213 ekor atau meningkat. sebesar 1,11 persen dibandingkan dengan tahun 2012.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak sapi potong Peranakan Ongole yang

ESTIMASI OUTPUT SAPI POTONG DI KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH

PEDOMAN PELAKSANAAN OPTIMALISASI FUNGSI UNIT PEMBIBITAN DAERAH TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai hasil domestikasi (penjinakan) dari banteng liar. Sebagian ahli yakin

I. PENDAHULUAN. Lampung (2009), potensi wilayah Provinsi Lampung mampu menampung 1,38

Penyimpangan Bobot Badan Kuda Lokal Sumba menggunakan Rumus Lambourne terhadap Bobot Badan Aktual

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Friesian Holstein (FH) merupakan bangsa sapi yang paling banyak

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELUARAN BIBIT SAPI BALI SENTRA TERNAK SOBANGAN

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. terutama untuk daerah pedalaman pada agroekosistem rawa dengan kedalaman air

Transkripsi:

Buana Sains Vol No : -0, 0 BOBOT BADAN DAN UKURAN TUBUH SAPI PERAH BETINA FRIES HOLLAND DI WILAYAH KERJA KOPERASI PETERNAK GARUT SELATAN Asep Permadi Gumelar dan Rian Aryanto PS. Ilmu Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Garut Abstract Experiment was conducted from Juli until August 0. The aims of this experiment is to obtained, study and to find out about weight and size of body female cattle diary Fries Holland at area of Cooperative of South Garut Husbandary in region of Garut. Survey methodology was used to observation and measure weight, size of female diary cattle. Research result showed that female diary cattle have weight about 0,8±,8 kg; KV,; LD,±,88 ; KV,; TP,±,8 ; KV,0; PB,9±, ; KV,; LeD 9,±,8 ; KV,9 and LeP,9±, ; KV,. Evaluation continued by using table distribution also showed point with t value for BB,0; LD,; TP,; PB,; LeD, and LeP,. It is concluded that evaluation of weight and size of body female diary cattle was accepted due to value of point higher compared with table distribution. Key words: female diary cattle, body weight, body size. Pendahuluan Usaha peternakan di Indonesia sebagian besar berbentuk peternakan rakyat dengan jumlah kepemilikan yang relatif kecil. Saat ini rata-rata kepemilikan sapi perah tiap keluarga peternak hanya sampai ekor (Anonymous, 008 b ). Berdasarkan data Gabungan Koperasi Susu Indonesia, produksi susu segar nasional sebanyak, juta sampai, juta liter/hari, memasok antara 0 dan 0 dari kebutuhan susu nasional (Anonymous, 00 b ). Sehingga usaha ternak sapi perah masih memberikan peluang besar pada masa yang akan datang. Akan tetapi prospek cerah tersebut dapat dicapai dengan usaha yang keras. Potensi sapi perah keturunan Fries Holland (FH) dapat dimaksimumkan dengan perbaikan mutu bibit, diantaranya mengidentifikasi berbagai sifat kuantitatif dan kualitatif, sehingga diperoleh bibit atau keturunan sapi perah FH yang berkualitas. Sifat kuantitatif beberapa ukuran tubuh ternak merupakan sifatsifat yang erat kaitannya dengan kemampuan produksi, terutama dalam menghasilkan bibit yang baik. Sifat-sifat kuantitatif seperti bobot badan, tinggi pundak dan lingkar dada sering dijadikan dasar dalam seleksi ternak. Seleksi adalah kegiatan memilih tetua untuk menghasilkan keturunan melalui pemeriksaan dan/atau pengujian berdasarkan kriteria dan tujuan tertentu dengan menggunakan metoda atau teknologi tertentu (Anonymous, 00). Performa anak dari hasil perkawinan dipengaruhi oleh performa induk dan

pejantan, seleksi sapi perah Fries Holland khususnya betina sangat perlu dilakukan guna mencapai keturunan yang lebih baik. Koperasi Peternak Garut Selatan () terletak di sebelah selatan Kota Garut sangat potensial untuk usaha sapi perah, ketinggian tempat antara.0 sampai.00 m di atas permukaan laut dan kondisi suhu sampai 0 C. Menurut Tomyrambozha (0) menyatakan bahwa suhu yang ideal untuk ternak sapi perah adalah kurang dari 0 C, apabila lebih dari 0 C maka akan menyebabkan sapi stress, sulit mengeluarkan panas tubuhnya dan akhirnya berakibat pada produksi susu yang akan menurun. Berdasarkan dari pernyataanpernyataan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bobot badan dan ukuran tubuh sapi perah betina Fries Holland (FH) di Wilayah Kerja Koperasi Peternak Garut Selatan Kabupaten Garut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mempelajari dan memperoleh gambaran mengenai bobot badan dan ukuran tubuh ternak sapi perah betina Fries Holland (FH) di wilayah kerja Koperasi Peternak Garut Selatan Kabupaten Garut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai bobot badan dan ukuran tubuh ternak sapi perah betina FH kepada para peternak dan koperasi peternak sapi perah, khususnya di Kopersi Peternak Garut Selatan (). Bahan dan Metode Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Koperasi Peternak Garut Selatan Kabupaten Garut. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai Agustus 0. Populasi ternak sapi perah FH yang dipakai sebanyak ekor sapi betina muda akan diamati sebanyak ekor (0), menggunakan cara sampel acak sederhana (simpel random sampling), pemilihan ternak penelitian adalah sapi betina muda berumur sampai 0 bulan yang dipelihara di wilayah kerja tersebut (Sangarimbun dan Efendi, 98). Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, kemudian data yang diperoleh dianalisis dan dibandingkan dengan Standar Bibit menurut Direktorat Jenderal Peternakan Nomor: 0/PD.0/F/0/008 (Anonymous, 008 b ). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengukur bibit sapi perah betina FH di wilayah kerja Koperasi Peternak Garut Selatan dengan mengamati faktor-faktor yang menjadi acuan standar bibit sapi perah FH.. Alat penelitian Penelitian ini, peralatan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Pita ukur sapi dengan satuan untuk mengukur objek yang akan diteliti. Tongkat ukur ternak untuk mengukur objek yang akan diteliti Kamera untuk mengambil sampel gambar dari kegiatan pengamatan yang dilakukan. Variabel yang diamati diantaranya: tinggi pundak, lingkar dada, bobot badan, panjang badan, lebar dada dan lebar pinggul. Data bobot badan dan ukuran tubuh yang diperoleh kemudian dianalisis dengan rumus rata-rata, simpangan baku dan koefisien variasi (Sudjana, 00).. Kerangka pemikiran Faktor genetik ditentukan oleh susunan gen dalam kromosom yang dimiliki oleh ternak dan dapat diwariskan kepada keturunannya. Berbeda dengan faktor

genetik, faktor lingkungan tidak dapat diwariskan kepada keturunannya. Sifat kuantitatif adalah sifat yang dapat diukur dan mempunyai satu satuan ukuran, misalnya bobot badan, dalam dada, lingkar dada dan sebagainya, dan ditentukan oleh banyak pasang gen (polygen) yang dipengaruhi oleh lingkungan (Hardjosubroto, 99). Ciri-ciri dari sapi perah Fries Holland badannya warna putih dengan belang hitam, ekor putih, di daerah bawah persendian siku dan lutut berwarna putih, badan besar, kepala panjang, sempit dan lurus, tanduk mengarah ke depan dan membengkok ke dalam, badan menyerupai baji (Sumoprastowo dan Syarief, 98). Soeradji, et. al. (98) menyatakan bahwa ada (tiga) faktor penting yang mempengaruhi usaha peternakan yaitu Feeding, Manajemen dan Breeding. Feeding (pakan) merupakan faktor yang sangat penting dari usaha peternakan. Usaha peternakan 0 sampai 80 dari biaya produksi yang paling besar adalah biaya untuk pakan. Selain itu dikatakan juga bahwa di negara-negara yang sudah maju dalam usaha peternakan dari seluruh pengeluaran ternak perah biaya produksi berkisar antara 0 sampai sehingga sangat berbeda dengan keadaan di Indonesia (Sumoprastowo dan Syarief, 98). Kebutuhan nutrisi sapi perah dara: Air Maks, Abu Maks 0, Protein Kasar Min,8, Lemak Kasar Maks, TDN, Ca 0, dan P 0, (Anonymous, 00 c ). Pemberian pakan di lokasi penelitian memiliki kandungan nutrisi: Air 0,8, Abu,0, Protein,8, Serat Kasar,9, Lemak Kasar 8,89, BETN,, TDN,89, Ca 0,9 dan P 0, (Dhalika, 0). Bibit yang baik dihasilkan dari korelasi (hubungan) yang dekat antara pertumbuhan dan perkembangan, atau dengan kata lain ada korelasi antara bobot badan dengan ukuran-ukuran badan. Misal, lingkar dada (chest girth) pada hewan yang sedang tumbuh dapat dikatakan bahwa setiap lingkar dada bertambah bobot badan tambah lebih kurang. Pengukuran tubuh ternak dapat dipergunakan untuk menduga bobot badan seekor ternak sapi dan seringkali dipakai sebagai parameter teknis penentuan bibit (Santoso, 00). Sapi perah FH yang dipelihara oleh kelompok ternak di Koperasi Peternak Garut Selatan () tentunya juga akan berpengaruh besar pada pertumbuhan bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh sapi perah betina FH, bobot badan dan ukuran tubuh sapi perah akan bervariasi karena dipengaruhi oleh faktor iklim, tetapi perbedaan bobot badan dan ukuran tubuh tingkat variasinya tidak akan terlalu jauh karena dipengaruhi oleh faktor pakan konsentrat yang diberikan oleh para peternak berasal dari satu tempat yaitu di. Peraturan Direktur Jenderal Peternakan Nomor: 0/PD.0/F/0/008 tentang Petunjuk Teknis Penjaringan Bibit Ternak (Anonymous, 008 a ) menyatakan bahwa persyaratan teknis minimal bibit sapi perah Indonesia adalah umur sapi minimal sampai 0 bulan, tinggi pundak (TP) minimal, bobot badan (BB) minimal 00 kg, lingkar dada (LD) minimal. Sedangkan panjang badan minimal, lebar dada 9 dan lebar pinggul (Pammusureng, 00).

Hasil dan Pembahasan. Keadaan umum dan tatalaksana pemeliharan sapi perah betina FH di lokasi penelitian Koperasi Peternak Garut Selatan () terletak di Kecamatan Cikajang sekitar km sebelah selatan Ibukota Kabupaten Garut. Kecamatan ini berupa dataran tinggi yang berbukit-bukit dengan ketinggian antara.0 sampai.00 m dpl, 0 tanah datar, 0 berombak sampai berbukit dan 0 berupa bukit sampai pegunungan. Luas wilayah kecamatan ini adalah sekitar.00,89 Ha dengan pemanfaatan lahan sebagai persawahan, perkebunan dan sebagian masih berupa hutan, berjenis tanah Regosol, Andesol, Latosol, dengan curah hujan rata-rata 8, mm/hari dan suhu berkisar sampai 0 C. Secara umum, Cikajang merupakan koperasi yang cukup sukses dalam mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan berbasis peternakan, khususnya sapi perah. Hal ini tidak terlepas dari peran Koperasi Peternak Garut Selatan () yang dipimpin oleh ketua yang dibantu oleh sekretaris dan bendahara. Pengurus koperasi dipilih melalui rapat anggota dengan masa jabatan lima tahun. Kelembagaan salah satunya meliputi: kelembagaan pelayanan kesehatan sapi perah (pos kesehatan hewan) di bawah bimbingan dan kontrol dari Sub Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut. Peternak Cikajang menempatkan sapinya di dekat tempat tinggal mereka. Dalam satu lokasi kandang biasanya menampung beberapa ekor sapi dari beberapa orang peternak. Kandang sapi sudah cukup baik, lantai kandang terdiri dari dua bagian yaitu papan kayu dan bagian bawahnya terbuat dari semen. Jarak antara papan kayu dan lantai semen ±0. Hal ini memudahkan peternak dalam membersihkan kandang, kebersihan kandang sangat bergantung pada ada tidaknya sumber air di sekitar lokasi kandang. Namun ada beberapa lokasi kandang yang airnya terbatas sehingga peternak sulit untuk membersihkan kandang. Hal ini mengakibatkan sapi perah yang dipelihara tampak kotor (Anonymous, 00 a ). Peternak memberikan hijauan dan konsentrat sebagai pakan ternaknya. Hijauan diberikan pagi dan sore hari berupa rumput dan limbah pertanian/sayuran. Konsentrat diberikan setiap selesai diperah. Konsentrat yang diberikan diproduksi di dengan kadungan nutrisi sebagai berikut: Air 0,8; Abu,0; Protein,8; Serat Kasar,9; Lemak Kasar 8,89; BETN,; TDN,89; Ca 0,9 dan P 0, (Dhalika, 0), dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi sapi perah di wilayah kerja.. Pengamatan bobot badan sapi perah betina Hasil yang diperoleh dari pengukuran seperti yang ditampilkan pada Tabel. Tabel. Data pengamatan bobot badan No Nilai Satuan Bobot badan t Tabel () kg kg kg kg 0,8,9 9,0,8,0,0

Tabel menunjukkan bahwa rata-rata bobot badan yang dimiliki sapi perah betina yaitu 0,8 ±,8 kg yang mana angka tersebut menunjukkan angka yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan standar ukuran yang ditentukan Peraturan Direktur Jenderal Peternakan Nomor: 0/PD.0/F/0/008, yaitu 00 kg. Hal tersebut disebabkan karena manajemen pemeliharaan sapi perah dara di sudah cukup intensif karena peternak sudah menyadari pentingnya pemeliharaan sapi dara untuk keberhasilan usaha sapi perah selanjutnya. sebesar,0 menunjukkan nilai bobot badan relatif seragam, karena nilai koefisien variasi tersebut masih di bawah 0 (Nasution, 99). Sudjana (00) menyatakan aturan untuk menguji adalah tolak H 0 (pengamatan) jika lebih kecil atau sama dengan t Tabel dan terima H 0 dalam hal lainnya,,0 lebih besar dari pada t Tabel maka hasil pengujian diterima.. Pengamatan lingkar dada sapi perah betina Lingkar dada diukur mengikuti lingkaran dada atau tubuh tepat di belakang bahu melewati gumba (d Masip, 009). Hasil pengamatan dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Data pengamatan lingkar dada No Nilai Satuan Lingkar dada,,00 0,00,88,, t Tabel () Ukuran rata-rata lingkar dada sapi perah betina yaitu,±,88 yang mana angka tersebut sesuai dengan standar ukuran yang ditentukan Direktur Jenderal Peternakan Nomor: 0/PD.0/F/0/008, yaitu. Kofisien variasi menunjukkan angka, dapat diartikan bahwa lingkar dada sapi perah betina FH di wilayah kerja tergolong seragam, karena nilai koefisien variasi tersebut masih di bawah 0 (Nasution, 99). Hal tersebut karenakan terjadi keseragaman pemeliharaan yang cukup baik oleh para peternak salah satunya dalam segi pemberian konsentrat yang sama diproduksi di. Untuk aturan pengujian adalah tolak H 0 (pengamatan) jika lebih kecil atau sama dengan t Tabel dan terima H 0 dalam hal lainnya (Sudjana, 00). Sehingga dalam hal ini dinyatakan bahwa, lebih besar dari pada t Tabel maka hasil pengujian lingkar dada diterima.. Pengamatan tinggi pundak sapi perah betina Pengamatan dilakukan dengan mengukur jarak tertinggi pundak sampai tanah. Tinggi pundak sapi perah betina FH di wilayah kerja dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Data pengamatan tinggi pundak No Nilai t Tabel () Satuan Tinggi pundak,,00,00,8,0,

8 Tinggi pundak sapi perah betina FH di wilayah kerja yaitu,±,8, angka tersebut memiliki rata-rata di atas standar ukuran yang ditentukan oleh Peraturan Direktur Jenderal Peternakan Nomor: 0/PD.0/F/0/008, yaitu. Ukuran tinggi pundak sapi perah pasti akan meningkat seiring dengan meningkatnya bobot badan serta lingkar dada. Hal ini dipertegas oleh Sugeng (99) bahwa ada kolerasi yang nyata antara bobot badan, lingkar dada, panjang badan serta tinggi pundak sapi perah. sebesar, menunjukkan nilai tinggi pundak yang seragam. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Nasution (99) yang menyatakan suatu penelitian dianggap baik jika nilai koefisien variasi di bawah 0. Nilai tinggi pundak dapat dipengaruhi oleh faktor tetuanya, dengan tetua yang memiliki tinggi pundak yang tinggi akan menurunkan nilai tersebut pada keturunannya. Aturan untuk menguji adalah tolak H 0 (pengamatan) jika lebih kecil atau sama dengan t Tabel dan terima H 0 dalam hal lainnya (Sudjana, 00). Sehingga dalam hal ini dinyatakan bahwa, lebih besar dari pada t Tabel maka hasil pengujian tinggi pundak diterima.. Pengamatan panjang badan sapi perah betina Panjang badan diukur dengan cara menarik garis horisontal dari tepi depan sendi bahu sampai tepi bungkul tulang duduk (d Masip, 009). Hasil pengamatan panjang badan sapi perah betina FH di wilayah kerja tersaji pada Tabel. Tabel. Data pengamatan panjang badan No Nilai t Tabel () Satuan Panjang badan,9,00,0,,, Hasil yang diperoleh yaitu,9±,, angka tersebut lebih tinggi dari ratarata panjang badan yaitu. Angka tersebut tidak mengherankan karena Sugeng (99) menyatakan bahwa ada kolerasi yang nyata antara bobot badan, lingkar dada, panjang badan serta tinggi pundak sapi perah. sebesar, menunjukkan nilai panjang badan relatif seragam, karena nilai koefisien variasi tersebut masih dibawah 0 (Nasution, 99). Sudjana (00) menyatakan aturan untuk menguji adalah tolak H 0 (pengamatan) jika lebih kecil atau sama dengan t Tabel dan terima H 0 dalam hal lainnya. Sehingga dalam hal ini dinyatakan bahwa, lebih besar dari pada t Tabel maka hasil pengujian panjang badan diterima.. Pengamatan lebar dada sapi perah betina Lebar dada diukur antara tepi luar sendi bahu kanan dan kiri kaki depan (d Masip, 009). Berdasarkan hasil pengamatan lebar dada sapi perah betina, dapat dilihat pada Tabel.

9 Tabel. Data pengamatan lebar dada sapi perah betina No Nilai Satuan Lebar dada t Tabel () 9,,,00,8,9, Pada Tabel dapat dilihat bahwa ratarata lebar dada pada sapi perah betina FH di wilayah kerja mencapai 9,±,8, menunjukkan bahwa ukuran lebar dada sapi perah betina FH di wilayah kerja sedikit lebih besar dibandingkan dengan literatur yang dikemukakan oleh Pammusureng (00) yaitu ukuran lebar dada mencapai 9. Nilai koefisien variasi,9 menunjukkan nilai lebar dada yang cukup seragam. karena nilai koefisien variasi tersebut masih di bawah 0 (Nasution, 99). Sudjana (00) menyatakan aturan untuk menguji adalah tolak H 0 (pengamatan) jika lebih kecil atau sama dengan t Tabel dan terima H 0 dalam hal lainnya. Sehingga dalam hal ini dinyatakan bahwa, lebih besar dari pada t Tabel maka hasil pengujian lebar dada diterima.. Pengamatan lebar pinggul sapi perah betina Lebar pinggul merupakan jarak antara sisi tulang pinggul sebelah kiri dan kanan (d Masip, 009). Berdasarkan hasil pengamatan lebar pinggul dapat diperoleh hasil seperti yang ditampilkan pada Tabel. Tabel. Data pengamatan lebar pinggul No Nilai t Tabel () Satuan Lebar pinggul,9 0,00,00,,, lebar pinggul pada sapi perah betina mencapai,9±,, menunjukkan bahwa ukuran lebar dada sapi perah betina sedikit lebih besar dibandingkan dengan literatur yang dikemukakan oleh Pammusureng (00) yaitu. Nilai koefisien variasi lebar pinggul, relatif seragam, karena nilai koefisien variasi tersebut masih di bawah 0 (Nasution, 99). Hasil angka dari pengujian menyatakan bahwa untuk pengujian lebar pinggul diterima karena angka, lebih besar dibandingkan t Tabel. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa memiliki rata-rata bobot badan 0,8±,8 kg dengan nilai koefisien variasi,0, rata-rata lingkar dada,±,88 dengan nilai koefisien variasi,, rata-rata tinggi pundak,±,8 dengan nilai koefisien variasi,0, rata-rata panjang badan,9±, dengan nilai koefisien variasi,, rata-rata lebar dada 9,±,8 dengan nilai koefisien variasi,9 dan rata lebar pinggul,9±, dengan nilai koefisien

0 variasi,. Selanjutnya dilakukan pengujian dengan menggunakan tabel distrubusi yang menunjukkan angka dengan nilai untuk bobot badan,0; lingkar dada,; tinggi pundak,; panjang badan,; lebar dada, dan lebar pinggul,. Daftar putaka Anonymous. 00. Peraturan Menteri Pertanian No: /Permentan/OT.0/0/00. Pedoman Pembibitan Sapi Perah Yang Baik (Good Breeding Practice). Jakarta. Anonymous. 008 a. Peraturan Direktur Jenderal Peternakan No: 0/PD.0/F/0/008 tentang Petunjuk Teknis Penjaringan Bibit Ternak. Jakarta. Anonymous. 008 b. Dinas Peternakan Jawa Barat. Prospek Peternakan Sapi Perah Menjanjikan. http://www.disnak.jabarprov.go.id/inde x.php?mod=detilberita&idmenukiri= &idberita=88. (Minggu, April 0). Anonymous. 00 a. : Laporan Pertanggung jawaban Pengurus dan Pengawas Tahun Buku 009. RAT 00. Garut Selatan. Anonymous. 00 b. Dinas Peternakan Jawa Barat. Menekan Resiko Usaha Sapi Perah. http://www.disnak.jabarprov.go.id/inde x.php/data/sosialisasi/images/artik el/sms/index.php?mod=detilsorotan&i dmenukiri=&idsorotan=9 (Minggu, 0 Juli 0). Anonymous. 00 c. Direktorat Pakan Ternak. SNI Pakan Konsentrat Sapi Perah dan Sapi Potong. Kementerian Pertanian RI Direktorat Jenderal Peternakan. Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia. Jakarta. d Masip. 009. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif dalam Pengukuran dan Perbandingan Ukuran Tubuh (Vital Statistik) Sapi. http://demasetyaajip.blogspot.com/00 9/0/analisis-kuantitatif-dankualitatif.html. ( Kamis, 9 Mei 0). Dhalika, T. 0. Hasil Uji Analisis Proksimat Konsentrat Cikajang No: a/an/lntrkmt/vii/0. Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Padjadjaran. Bandung. Hardjosubroto. 99. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PT.Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Nasution, A. 99. Panduan Berfikir dan Meneliti Secara Ilmiah Bagi Remaja. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Pammusureng. 00. Materi Pelatihan Judging Sapi Perah. Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dinas Peternakan. Bandung. Santoso, U. 00. Tata Laksana Pemeliharaan Ternak Sapi. Swadaya. Jakarta. Singarimbun dan Efendi. 98. Metode Penelitian Survei. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi Sosial. Jakarta. Soeradji, Sasroamidjojo dan M. Samad. 98. Peternakan Umum. CV. Yasaguna. Jakarta. Sudjana. 00. Metoda Statistika. Tarsito. Bandung. Sugeng. 99. Hubungan Bobot Badan dengan Lingkar Dada, Tinggi Pundak dan Panjang Badan Sapi Perah. Buletin Peternakan. Jakarta. Sumoprastowo, R. M. dan Syarief, M. Z. 98. Ternak Sapi Perah. CV. Yasaguna. Jakarta. Tomyrambozha. 0. Perencanaan dan Perancangan Kandang Sapi Perah. http://tomyrambozha.greatforum.com/t8-perencanaan-danperancangan-kandang-sapi-perah. ( Oktober 0).