PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA N 5 SOLOK SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BELAJAR KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BATUSANGKAR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MUSIK TRADISIONAL DI SMP NEGERI 27 PADANG

PENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU BK SMAN 1 KUBUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PENGEMBANGAN DIRI DI BIDANG TARI DI SMA NEGERI I LUBUK ALUNG

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SERTA PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

PENGARUH MINAT, KEMANDIRIAN, DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 5 UNGARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK

Skripsi. Oleh: Puput Dwi Maret Tanti K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 3 BUKITTINGGI

Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Contextual teaching learning, Learning outcomes, Art.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FITRI YENTI NPM:

INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA

E-JURNAL. Oleh : AFIFATUL MUSRIFA

Peni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 1 LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

KEMAMPUAN PROFESIONALISME GURU PADA PELAJARAN SENI BUDAYA DI SMK NEGERI 1 SOLOK SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS, MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARTISIPATIF. Suparmi¹, John Sabari².

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : LINDA FITRIA / 2011

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK N 1 PURWOREJO

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Sri Imawatin, Bambang Hari Purnomo Abstrak:

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SD N SOMOITAN TURI SLEMAN TAHUN PELAJARAN

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MENGIKUTI KONSELING KELOMPOK KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMAN 1 PELEPAT ILIR

ARTIKEL SKRIPSI OLEH PUTU AMIK WIANTARI NIM

TINJAUAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA KELAS VII DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH ARTIKEL. Oleh SRI ASTUTI F

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENARI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KELOMPOK DI KELAS V SD PLUS MARHAMAH

PENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh. Mita Fauzia. Afrizal Sano. Ahmad Zaini ABSTRACT

Pengaruh Kinerja dan Kreativitas Guru Kimia Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA se-kabupaten Bulukumba

2 Eksternal a. Faktor Keluarga 77,62% Tinggi b. Faktor Sekolah 78,45% Tinggi c. Faktor Masyarakat 78,01% Tinggi Rata-rata 78,03% Tinggi

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE KERJA LABORATORIUM YANG DILENGKAPI LEMBARAN KERJA SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KESETIMBANGAN KIMIA

Paulina Lelly *, Zulhelmi **, M. Nasir ** Paulina ABSTRACT

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPA Pada Jurusan Bisnis Dan Manajemen SMK Negeri 2 Dan SMK Negeri 3 Kota Padang

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPTIK

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TIRON 02

Keyword A. Pendahuluan B. Metode

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SD NEGERI I NGERANGAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : WENI YUNIARTI

PENGARUH KEGIATAN ORGANISASI SISWA DISEKOLAH (ekstrakurikuler) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 MAKASSAR

Muhammad Iqbal 1, Zulkifli Naansah 2, Yusri Abdul Hamid 2 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika FT Universitas Negeri Padang

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

STUDI KOMPARATIF TENTANG KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DENGAN SISWAKELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU TP 2013/2014

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

PROFIL KETERAMPILAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

PENINGKATAN KREATIFITAS BERCERITA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA KARTU KATA. Diajukan Oleh: RUKIN A54E131040

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG STUDI LANJUT KE PERGURUAN TINGGI. Oleh: Elvi Susanti * Fitria Kasih ** Nofrita ** ABSTRACT

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

ANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lemahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Seni Tari

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

ARTIKEL. Oleh AGUSMAWATI NPM

MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

Transkripsi:

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA N 5 SOLOK SELATAN Dina Permata Sari 1, Yuliasma 2, Idawati Syarif 3 Program Studi Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang email: Dinapermatas@yahoo.com Abstract This study aims to identify and describe students perceptions towards the learning of dance grade XI SMAN 5 South Solok. This qualitative research used descriptive analysis by describing and analyzing data that were collected through observation, interviews and questionnaires. Subjects of the research were students of grade XI, at first semester SMAN 5 South Solok. There were 5 classes in this grade, they are XI IPA 1, IPA 2, IPS 1, IPS 2, and IPS 3. Object of study was dance subject. The samples in this study were 50 students (25% of the total population). Technique of data analysis was conducted by using percentages. Based data analysis, it was found that students perception toward the learning of dance was categorized as poor (20.74%), the perception of students want to learning dance was categorized as poor (36.29%), students' perceptions on assessment of dance learning can be categorized as good (66.50%). Based on these findings, it can be concluded that the average percentage of students perception towards the learning of dance at SMAN 5 South Solok was 41.17% or it is categorized as poor. Keyword : Qualitative, descriptive analyze, sample, data analysis. A. Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2004 pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Menurut GBHN tahun 1973 (Sadulloh, 2010:5) bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu usaha yang disadari untuk mengembangkan 1 Mahasiswa penulis Skripsi Prodi Pendidikan Sendratasik untuk wisuda periode Maret 2013. 2 Pembimbing I, dosen FBS Universitas Negeri Padang. 3 Pembimbing II, dosen FBS Universitas Negeri Padang. 75

kepribadian dan kemampuan manusia, yang dilaksanakan di dalam maupun di luar sekolah, dan berlangsung seumur hidup. Pembelajaran seni budaya memiliki peranan dalam mengembangkan, kreativitas, kepekaan rasa, dan inderawi serta kemampuan berkesenian melalui pendekatan belajar dengan seni, dan belajar tentang seni. Siswa merupakan anggota masyarakat yang mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenis dan jenjang tertentu. Seni budaya merupakan salah satu pendidikan yang sudah diajarkan pada siswa semenjak Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada mata pelajaran seni budaya merupakan suatu mata pelajaran yang berbeda dengan mata pelajaran lain karena memiliki karakteristik yang unik dan menarik. Di dalam mata pelajaran seni budaya terutama seni tari lebih menonjolkan ekspresi, kreasi sesrta keaktifan siswa yang lahir lewat gerakangerakan anggota tubuh, sehingga suasana belajar akan terlihat ramai setiap kali praktek pelajaran kesenian tari diadakan dikelas ataupun diluar kelas. Selain itu, pendidikan seni di sekolah umum pada dasarnya diarahkan untuk menumbuh kembangkan rasa estetik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiasif dan kreatif pada diri siswa secara menyeluruh. Sikap ini hanya tumbuh jika dilakukan serangkaian proses kegiatan pada siswa yang meliputi kegiatan pengamatan, penilaian serta pertumbuhan rasa memiliki melalui ketertiban siswa dalam segala aktifitas seni di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam proses pembelajaran agar berjalan secara optimal diperlukan penggunaan metode yang tepat sesuai dengan materi dan karakteristik siswa. Dalam pemilihan metode yang sesuai akan memperlancar proses pembelajaran. Berdasarkan tinjauan peneliti dari beberapa siswa, bahwa dalam pembelajaran seni tari belum sepenuhnya sesuai dengan karakteristik siswa. Tujuan diwajibkan dalam pelajaran seni di sekolah terutama di sekolah menegah atas adalah menumbuh kembangkan sikap toleransi, beradab, serta mampu menerapkan teknologi dalam berkreasi. Di SMA N 5 Solok Selatan siswa diberi kebebasan memilih pelajaran seni tari menurut minat dan bakatnya di bidang seni budaya. Di SMA N 5 Solok Selatan ada beberapa jenis bidang kegiatan yang disediakan oleh pihak sekolah diantaranya seni musik, pramuka, olah raga dan seni tari. Berdasarkan observasi dapat disimpulkan bahwa pelajaran seni budaya di SMA N 5 Solok Selatan lebih diminati adalah seni musik, dan kurang diminati seni tari di kelas XI. Pada seni tari hanya terdapat siswa perempuan saja. Sedangkan siswa laki-laki mengambil seni musik. Berdasarkan tinjauan peneliti siswa laki-laki enggan mengambil seni tari dikarenakan siswa laki-laki malu untuk menari, mereka menggangap gerakan pada seni tari itu lemah gemulai. Pada siswa perempuan lebih banyak mengambil seni tari, dikarenakan mereka menganggap seni tari itu bisa menambah wawasan bagi mereka dan bisa mengetahui jenis-jenis tari yang ada di daerah nya. Dan siswa laki-laki mereka menganggap bahwa semua tari itu gerakan nya lemah gemulai, lembut. Sehingga siswa laki-laki menganggap seni tari tidak akan menambah wawasan bagi mereka. Jenis tari yang di ajarkan di kelas XI SMA N 5 Solok Selatan adalah tari daerah setempat yaitu tari piring Badantiang Rumah Gadang. 76

Bila persepsi siswa itu baik terhadap pembelajaran seni tari maka siswa tidak akan keluar masuk lagi dalam proses pembelajaran. Dapat dilihat dalam proses pembelajaran sebagian besar siswa bersifat pasif dalam proses pembelajaran sehingga muncul sikap tidak acuh dan sering keluar masuk kelas dan banyak yang tidak memperhatikan pelajaran waktu guru mengajar, sikap ini menggambarkan persepsi siswa yang negatif terhadap pembelajaran seni tari. Sebaliknya persepsi siswa yang positif dapat digambarkan dengan sikap yang aktif dalam proses pembelajaran dan selalu memperhatikan pelajaran waktu guru mengajar. Setiap siswa mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap bidang seni budaya kususnya seni tari. Dalam seni budaya khususnya bidang seni tari siswa mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap pembelajaran seni tari. Siswa diberi kebebasan untuk memilih pelajaran seni tari menurut minat dan bakat nya, siswa lebih aktif dan termotivasi untuk belajar, ternyata setelah dilakukan observasi masih ada siswa yang sering keluar masuk dalam proses pembelajaran seni tari dan masih ada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran waktu guru mengajar. Berdasarkan masalah di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Persepsi siswa terhadap pembelajaran seni tari di SMA N 5 Solok Selatan. Disini penulis akan melihat bagaimana persepsi siswa pada mata pelajaran seni budaya. Persepsi siswa terhadap seni tari di sekolah menjadi acuan penting bagi peneliti guna mengetahui sejauh mana tingkat kepedulian siswa terhadap pembelajaran seni tari. B. Metode Penelitian Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis yaitu mendeskripsikan dan mengungkapkan suatu keadaan sebagaimana mestinya. Sesuai yang dikemukakan oleh Ibrahim dan Sudjana (1989), penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu gelaja atau gambaran secara sistematis, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang, serta hubungan antara fenomena yang akan diselidiki. Dari jenis dan metode penelitian di atas, maka penulis inginkan dari penelitian ini adalah deskripsi secara tertulis, observasi, wawancara dan angket. Dan digunakan untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa terhadap pembelajaran seni tari di SMA N 5 Solok Selatan. C. Pembahasan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka dalam penelitian ini dapat diketahui bagaimana persepsi siswa terhadap pembelajaran seni tari di SMA N 5 Solok Selatan. 1. Persentase Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Seni Tari di SMA N 5 Solok Selatan. Berdasarkan hal di atas maka banyak tanggapan-tanggapan siswa terhadap pembelajaran seni tari. Hal ini dapat dilihat dari pernyataanpernyataan yang dijawab oleh siswa berdasarkan angket penelitian. Sebagian siswa menganggap bahwa menari tidak akan menambah wawasan bagi mereka. 77

Berdasarkan data di atas maka banyak muncul tanggapan-tanggapan siswa terhadap pembelajaran seni tari. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaanpertanyaan yang dijawab oleh siswa berdasarkan angket, wawancara dan observasi/pengamatan. Sebagian siswa menganggap bahwa seni tari tidak akan menambah wawasan bagi mereka dan sebagian menganggap seni tari itu dapat mereka jadikan pelajaran yang menambah wawasan bagi mereka nantinya. Pertanyaan indikator tanggapan siswa terhadap pembelajaran seni tari terdiri dari 10 item dimana disimpulkan bahwa tanggapan siswa terhadap pembelajaran seni tari di SMA N 5 Solok Selatan mendapat tanggapan kurang baik dari siswa. Dari hasil tanggapan digunakan rumus (A Muri Yusuf, 1985 : 65) (Dimodifikasi dari Ridwan, 2006:18) sebagai berikut: P = F X 100% N Hasil sangat setuju 18 orang siswa P = F/N x100% maka persentasenya (36,8%). Selanjutnya dengan hasil setuju 8 orang siswa P =F/N x100% maka persentasenya (16,0%), hasil tidak setuju 7 orang siswa P= F/N x100% maka persentasenya (14,6%), dan sangat tidak setuju 17 orang siswa P= F/N x100% maka persentasenya (34%). Dapat dilihat dari hasil sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dijumlahkan maka hasil yang didapat skor total 295/skor maksimal 143 kelas XI x 100%. Kemudian untuk perhitungan persentase menentukan Tingkat Capaian Responden (TCR) dengan rumus: TCR = skortotal Skormaksimal Berdasarkan analisis data yang diperoleh maka jumlah persentase tanggapan siswa terhadap pembelajaran seni tari di SMA N 5 Solok Selatan dinyatakan tingkat capaian responden (TCR) adalah (20,74%). Apabila jumlah yang ada dikaitkan dengan kriteria yang dikemukakan oleh Sudjana (1992: 165) tergolong kurang baik antara 0%-24%, ini berarti siswa SMA N 5 Solok Selatan mempunyai tanggapan yang sangat kurang baik terhadap pembelajaran seni tari yang terdapat di sekolah tersebut. Bukti ini menunjukkan bahwa siswa SMA N 5 Solok Selatan masih kurangnya tanggapan siswa terhadap pembelajaran seni tari. Apabila siswa berminat untuk mengikuti pembelajaran seni tari, maka mereka tidak akan keluar masuk, dan acuh tak acuh lagi sewaktu pembelajaran seni tari berlangsung. Tetapi kalau tidak, mereka akan terus keluar masuk kelas dan acuh tak acuh pada proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan tidak ada sanksi dari pihak sekolah yang tegas kepada siswa pada saat pembelajaran seni tari berlangsung. Padahal berdasarkan angket penelitian yang disebar, separuh siswa yang menyatakan setuju dengan adanya kegiatan tambahan seni tari di sekolah. 78

Pariadi (1996:5) berpendapat bahwa persepsi orang yang berbeda terhadap susatu objek yang sama, kemungkinan berbeda pula. Hal ini disebabkan masing-masing individu manafsirkannya dengan konteks yang tidak sama, karena masing-masing mangakibatkan reaksi terhadap objek yang sama akan berbeda pula tanggapanya. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditambahkan bahwa persepsi adalah suatu tanggapan (penerimaan) seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu objek, peristiwa secara sadar yang disadari oleh pemikirannya berdasarkan tanggapan, keinginan serta pengetahuan proses pendidikan yang melalui tanggapan tersebut akan mempengaruhi kenyataan yang ada. 2. Persentase Keinginan Siswa Terhadap Pembelajaran Seni Tari di SMA N 5 Solok Selatan. Dari hasil keinginan digunakan rumus (A Muri Yusuf, 1985 : 65) (Dimodifikasi dari Ridwan, 2006:18) sebagai berikut: P = F X 100% N Dari hasil sangat setuju 9 orang siswa P= F/N x100% maka persentasenya (18%), hasil setuju 14 orang siswa P= F/N x 100% maka persentasenya (28%), hasil tidak setuju 18 orang siswa P= F/N x 100% maka persentasenya (36,0%), dan hasil sangat tidak setuju 9 orang siswa P= F/N x 100% maka persentasenya (18%). Dapat dilihat dari hasil sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dijumlahkan maka hasil yang didapat skor total 519 skor maksimal 143 kelas XI x 100%. Kemudian untuk perhitungan persentase menentukan Tingkat Capaian Responden (TCR) dengan rumus: TCR = skortotal Skormaksimal Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, maka persentase keinginan siswa terhadap pembelajaran seni tari di SMA N 5 Solok Selatan dinyatakan tingakat capaian responden (TCR) yaitu (36,29%). Bila dikaitkan dengan kriteria yang ditetapkan oleh Sudjana (1992: 145), yaitu 25%-49% tergolong kurang baik.ini berarti keinginan siswa untuk mengikuti pembelajaran seni tari di SMA N 5 Solok Selatan kurang baik. Keinginan siswa untuk tidak ikut serta dalam pembelajaran seni tari bisa datang dari diri siswa maupun akibat adanya pengaruh dari lingkugan luar. Dan akibat pengaruh dari lingkungan luar itu juga dapat disebabkan karena siswa tidak aktif dalam kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan seni tari, senang melihat teman menari walaupun tidak ikut serta dan tidak terlibat dalam kegiatan pembelajaran seni tari. Namun kenyataannya di sekolah ini masih banyak siswa yang beranggapan bahwa menari hanya dapat dilakukan bagi siswa yang berbakat saja, walaupun guru telah memberikan dorongan agar siswanya dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran 79

seni tari. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan ke beberapa siswa bahwa mereka kurang berkeinginan dalam pembelajaran seni tari. Keinginan siswa terhadap pembelajaran seni tari di SMA N 5 Solok Selatan masih tergolong kurang baik. 3. Persentase Penilaian Siswa Terhadap Pembelajaran Seni Tari di SMA N 5 Solok Selatan. Dari hasil penilaian digunakan rumus (A Muri Yusuf, 1985 : 65) (Dimodifikasi dari Ridwan, 2006:18) sebagai berikut: P = F X 100% N Dari hasil sangat setuju 17 orang siswa P= F/N x 100% maka persentasenya (34,2%), hasil setuju 16 orang siswa P= F/N x 100% maka persentasenya(32,6%), hasil tidak setuju 12 orang siswap= F/N x 100% maka persentasenya(24,0%), dan hasil sangat tidak setuju 5 orang siswa P= F/N x 100% maka persentasenya (10,2%).Dapat dilihat dari hasil sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dijumlahkan maka hasil yang didapat skor total 838, dan skor maksimal 143 kelas XI x 100%. Kemudian untuk perhitungan persentase menentukan Tingkat Capaian Responden (TCR) dengan rumus: TCR = skortotal Skormaksimal Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, maka persentase penilaian siswa terhadap pembelajaran seni tari di SMA N 5 Solok Selatan dinyatakan tingkat capaian responden (TCR) yaitu (66,50%) dan tergolong baik. Jika dikaitkan dengan kriteria yang dikemukakan oleh Sudjana (1992: 165) tergolong baik antara 50% - 75%, ini berarti penilaian siswa terhadap pembelajaran seni tari tergolong baik. Hal ini dapat dilihat pada pernyataan walaupun saya tidak mengikuti kegiatan pembelajaran seni tari, namun saya ikut merasa bangga dengan prestasi yang telah diraih dalam kegiatan ini yang mana (76%) siswa menyatakan sangat setuju, (18%) siswa menyatakan setuju, tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju, dan (6%) siswa menyatakan sangat tidak setuju. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian siswa terhadap pembelajaran seni tari tergolong baik.ini sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilakukan ke responden, walaupun saya tidak ikut dalam kegiatan pembelajaran seni tari di sekolah, tetapi saya juga ikut merasa bangga pada prestasi yang diraih dalam kegiatan terutama dalam bidang seni tari. 4. Persentase Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Seni Tari di SMA N 5 Solok Selatan. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran seni tari mendapat persentase (20,74%), ini tergolong sangat kurang baik dengan skor jawaban (36,8%) menyatakan sangat setuju, (16,0%) menyatakan setuju, (14,6%) menyatakan 80

tidak setuju dan (34%) menyatakan sangat tidak setuju. Jika dijumlahkan persentase siswa yang tergolong sangat kurang baik yaitu (52,80%) hasil dari penjumlahan pendapat sangat setuju dan setuju. Sementara itu (48,6%) perolehan hasil dari penjumlahan persentase tidak setuju dan sangat tidak setuju dan tergolong kurang baik. Untuk pernyataan keinginan siswa terhadap pembelajaran seni tari diperoleh persentase menunjukkan (36,29%). Ini tergolong kurang baik dengan skor jawaban (18%) menyatakan sangat setuju, (28%) menyatakan setuju, (36,0%) menyatakan tidak setuju dan (18%) menyatakan sangat tidak setuju. Setelah hasil dari persentase diketahui pernyataan sangat setuju dan setuju dijumlahkan (46,00%) dan ini tergolong kurang baik. Sedangkan jumlah dari pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju yaitu (54,00%) yang tergolong baik. Penilaian siswa terhadap pembelajaran seni tari diperoleh paling tinggi dibandingkan dengan pernyataan lain, persentase menunjukkan (66,50%). Ini tergolong baik dengan skor jawaban (34,2%) menyatakan sangat setuju, (32,6%) menyatakan setuju, (24,0%) menyatakan tidak setuju dan (10,2%) menyatakan sangat tidak setuju. Penjumlahan dari persentase sangat setuju dan setuju adalah (66,20%) dan ini tergolong baik. Sementara itu hasil tidak setuju dan sangat tidak setuju adalah (33,20%) dan ini tergolong kurang baik. Berdasarkan angket mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran seni tari, keinginan siswa terhadap pembelajaran seni tari dan penilaian siswa terhadap pembelajaran seni tari yang didapat sesuai dengan tingkat capaian responden (TCR) dari ketiga indikator persentase (41,17%) tergolong kurang baik. Sesuai dengan pendapat Sudjana (1992: 165) mengenai klasifikasi yaitu 50%-75% tergolong kurang baik. Walaupun hasil yang didapat kurang baik, namun pada kenyataannya menurut hasil observasi/ pengamatan peneliti masih banyak siswa yang masih ragu-ragu untuk ikut serta dalam kegiatan pembelajaran seni tari di SMA N 5 Solok Selatan. Hal itu disebabkan karena masih ada siswa yang merasa malu, enggan, dan tidak berminat dalam bidang seni tari. Dan sebagian siswa mengatakan bahwa pembelajaran seni tari itu tidak akan menambah wawasan bagi mereka, sebagian siswa ada juga yang mengatakan seni tari itu menambah wawasan bagi mereka nantinya. Dari kenyataan yang ada diharap pihak sekolah dapat memberikan perhatian khusus terhadap pembelajaran seni tari, karena berdasarkan hasil yang diperoleh dari angket yang telah disebarkan pendapat siswa mengenai pembelajaran seni tari di SMA N 5 Solok Selatan tergolong kurang baik. D. Simpulan Dan Saran Berdasarkan data hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi siswa tentang tanggapan siswa terhadap pembelajaran seni tari dikategorikan sangat kurang baik yaitu (20,74%). Persepsi siswa tentang keinginan siswa terhadap pembelajaran seni tari dikategorikan kurang baik yaitu (36,29%). Selanjutnya persepsi siswa tentang penilaian siswa terhadap pembelajaran seni tari dikategorikan baik yaitu (66,50%). Dari ketiga indikator 81

tanggapan, keinginan, dan penilaian persepsi siswa terhadap pembelajaran seni tari di kelas XI SMA N 5 Solok Selatan tergolong kurang baik yaitu (41,17%). Berdasarkan kesimpulan dapat diambil beberapa saran sebagai berikut: a. Guru Seni Budaya khususnya seni tari di SMA Negeri 5 Solok Selatan hendaknya lebih menguasai atau memahami materi pelajaran yang akan disampaikan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. b. Guru Seni Budaya khususnya seni tari harus bisa memberikan materi yang bisa dan dipahami oleh siswa. c. Guru Seni Budaya khususnya seni tari hendaknya menggunakan media yang bervariasi dalam proses pembelajaran, agar pembelajaran menjadi menarik dan siswa menjadi paham terhadap materi pelajaran. d. Guru Seni Budaya khususnya seni tari hendaknya memilih atau menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran dan karakteristik siswa. e. Diharapkan guru seni budaya khususnya seni tari bisa memilih metode yang baru yang bisa memberikan perubahan pada saat proses pembelajaran. Catatan : Artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan pembimbing I Yuliasma, S. Pd., M. Pd Dan Pembimbing II Dra. Hj. Idawati Syarif Daftar Rujukan Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Nana, Sudjana. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Muri A, Yusuf. 1985. Statistik Pendidikan. Jakarta: Gramedia. Pariadi. 1996. Persepsi Siswa Terhadap Pendidikan Seni ditinjau dari Jenis Kelamin di SMU Kotamadya Padang Tesis. Padang: IKIP. Riduwan. 2006. Rumus dan Data Dalam Aplikasi Statistika. Bandung: Alfabeta. Sudjana, Nana. 1992. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rasda Karya.. 1989. Cara blajar siswa aktif. Bandung: Sinar Baru.. 1988. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sadulloh, Uyoh. 2010. Pedagogik. Bandung: Alfabeta. 82