BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan pemimpinan, pengadaan dan pengambilan kegiatan SDM dan sumber daya lainnya. Jadi, manajemen itu merupakan proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Dikatakan juga bahwa manajemen sebagai ilmu pengetahuan yang terorganisir dan sistematis, dan terdiri dari teori teori dan prinsip prinsip, sekaligus juga manajemen sebagai seni yang sangat tergantung pada orang yang menjalankanya, orang yang menjalankan disebut sebagai seorang manajer, Adapun pengertian manajemen menurut Koontz dan O donnel yang dikutip Hasibuan (2007;3) menyatakan bahwa: Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tentang melalui kegiatan orang lain. Dengan demikin manager mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian. Menurut Hasibuan (2008;1-2) mengatakan bahwa : Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian diatas bahwa manajemen mengandung pengertian aktivitas mengorganisasi, dan mengendalikan. Dan dalam pengertian tersebut bahwa pengorganisasian menyangkut unsur manusia, pengorganisasian berarti bahwa manajer mengorganisasikan Sumber Daya Manusia serta sumber daya lainnya yang dimiliki oleh suatu organisasi.
2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen. Dengan demikian yang menjadi fokus dalam manajemen sumber daya manusia adalah masalah hubungan dengan tenaga kerja dan manusia saja. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian sumber daya manusia, berikut beberapa pendapat yang diutarakan para ahli, Menurut Handoko dikutip oleh Kudsyah (2008;3): Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberi kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi, dan masyarakat. Menurut Griffin dan Ebert (2005:321): Manajemen sumber daya manusia adalah serangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan ke usaha menarik, mengembangkan, dan mempertahankan angkatan kerja yang efektif. berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia berkaitan dalam pengelolaan individu yang dilaksanakan berdasarkan fungsi fungsinya seperti perencanaan, pengembangan, dan penggunaan sumber daya manusia agar efektif dan efisien untuk mancapai tujuan perusahaan. 2.2.2 Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia Sesuai dengan pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah dirumuskan diatas, maka kegiatan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia didalam suatu organisasi dapat di bagi menjadi beberapa fungsi. Menurut Hasibuan (2004;40) fungsi manajemen sumber daya terdiri dari fungsi manajerial dan fungsi operasional :
I. Fungsi Manajerial : a. Perencanaan Melaksanakan tugas dalam merencanakan kebutuhan, pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan sumber daya manusia b. Pengorganisasian Kegiatan mengendalikan semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi. Dengan organisasi yang baik maka akan membantu terwujudnya tujuan suatu organisasi. c. Pengarahan Kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar bekerjasama dan melaksanakan pekerjaan dengan efektif dan efisien dalam membantu tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. d. Pengendalian Kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana yang sudah dibuat. Apabila terjadi kesalahan dan tidak sesuai dengan rencana semula maka diadakan perbaikan dan penyenpurnaan rencana. Pengendalian meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, pelaksanaan pekerjaan. II. Fungsi Operasional a. Pengadaan Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan dilaksanakannya pelaksanaan yang baik maka membantu terujudnya tujuan perusahaan. b. Pengembangan Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pelatihann dan pendidikan. Pelatihan dan pendidikan yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
c. Kompensasi Pemberian balas jasa berupa uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang telah karyawan berikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil artinya dapat memenuhi kebutuhan primer serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal konsistensi. d. Pengintegrasian Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. e. Pemeliharaan Kegiatan untuk memelihara dan neningkatkan kondisi fisik, moral, da loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan. f. Kedisiplinan Merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena tanpa kedisiplinan yang baik maka sulit bagi perusahaan mencapai tujuan diharapkan. Kidisiplinan adalah kesadaran dan keinginan untuk mentaati peraturan peraturan perusahaan dan norma sosial. g. Pemberhentian Putusnya hubungan kerjasama seseorang dengan karyawan. Hal ini disebabkan karena keinginan karyawan itu sendiri, keinginan perusahaan, konrak kerja yang telah selesai, karyawan pensiun, dan lainnya. 2.3 Promosi Jabatan Suatu motivasi yang menonjol yang mendorong seseorang untuk selalu menjadi lebih maju dan lebih baik dari sebelumnya adalah sifat umum manusia. Karena itulah manusia pada umumnya menginginkan suatu kemajuan dalam hidupnya. Kesempatan untuk maju tersebut didalam organisasi disebut promosi jabatan. Promosi memberikan peran penting bagi setiap karyawan, dengan adanya promosi jabatan berarti perusahaan telah memberikan kepercayaan kepada karyawan mengenai kemampuan karyawan yang bersangkutan untuk menduduki
suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, promosi akan memberikan status sosial, wewenang, tanggung jawab, serta penghasilan yang semakin besar bagi karyawan. 2.3.1 Pengertian Promosi Jabatan Pelaksanaan promosi jabatan yang baik memberikan hasil yang berguna dan bermanfaat bagi karyawan dan perusahaan itu sendiri. Kebutuhan akan pengembangnan dan kemajuan karir bagi karyawan akan dapat terpenuhi, sedangkan bagi perusahaan akan dapat menjamin stabilitas perusahaan dan moral karyawan. ada beberapa definisi yang terkait dengan pengertian promosi jabatan yang diutarakan beberapa ahli diantaranya : Menurut Flipo yang dikutip Hasibuan (2007; 108): Promosi berarti perindahan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan kejabatan yang lebih tinggi ini disertai dengan peningkatan gaji, dan lainnya walaupun tidak selalu demikian. Menurut Sikula dalam buku Hasibuan (2001;208): Secara teknik promosi adalah suatu perpindahan di dalam suatu organisasi dari satu posisi lainnya yang melibatkan baik peningkatan upah maupun status. Jadi kesimpulan pengertian promosi jabatan dari definisi yang di utarakan di atas adalah perpidahan dari satu jabatan ke jabatan lainnya yang lebih tinggi, tanggung jawab yang semakin besar, upah yang lebih besar, status promosi harus dilakukan pada prinsip prinsip tertentu. 2.3.2 Tujuan Promosi Jabatan Setiap karyawan yang bekerja di suatu organisasi selalu menginginkan promosi jabatan karena promosi jabatan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan hidup karyawan ke yang lebih tinggi. Dengan promosi tersebut
karyawan juga memperoleh pengakuan atas kemampuannya dalam bekerja di organisasi tersebut. Tujuan dari promosi jabatan menurut Hasibuan (2006;113) sebagai berikut : 1. Untuk memberikan pengakuan, jabatan, imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan karena telah menunjukan prestasi kerja yang baik 2. Menimbulkan kepuasan pribadi bagi karyawan 3. Untuk memotivasi karyawan agar dapat bekerja dengan maksimal, meningkatkan produktivitas, kerja, kedisiplinan yang tinggi 4. Untuk menjamin stabilitas kepegawaian dengan realisasinya promosi kepada karyawan dengan dasar dan waktu yang tepat serta penilaian yang jujur dan adil 5. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan dalam perusahaan karena dapat menimbulkan lowongan kerja yang berkesinambungan 6. Memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengembangkan kreativits dan inovasinnya 7. Untuk menambah pengetahuan serta pengalaman kerja kepada para karyawan dan mendorong para karyawan lainnya 8. Untuk mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan seorang karyawan 9. Karyawan dipromosikan kepada jabatan yang sesuai dengan keahlian, kesenangan, semangat, dan ketenangan dalam bekerja semakin meningkaat sehingga produktivitas kerja meningkat 10. Untuk mempermudah penarikan pelamar calon pegawai baru. Maka sesuai dengan penjelasan di atas, jelas bahwa promosi jabatan bertujuan untuk menunjang kegiatan perusahaan dan pelaksanaan fungsi fungsi manajemen sumber daya manusia. 2.3.3 Asas asas Promosi Jabatan Asas promosi jabatan harus dimasukan alam program promosi secara jelas sehingga karyawan mengetahui dan perusahaan mempunyai pegangan untuk mempromosikan karyawan. Asas asas promosi jabatan menurut Hasibuan (2006;108) asas promosi jabatan harus dituangkan dalam program promosi
secara jelas sehingga karyawan mengetahui dan perusahaan mempunyai pegangan untuk mempromosikan karyawan : 1. Kepercayaan Promosi berdasarkan pada kepercayaan mengenai kejujuran, kemampuan, dan kecakapan karyawan bersangkutan dalam melaksanakan tugas tugasnya dengan baik. Karyawan baru akan dipromosikan, jika karyawan itu menunjukan kejujuran, kemampuan, dan kecakapan dalam bekerja. 2. Keadilan Promosi berdasarkan keadilan terhadap penilaian kejujuran, kemampuan, dan kecakapan semua karyawan. Penilaian harus jujur dan objektif tidak pilih kasih. Karyawan yang mempunyai peringkat kerja terbaik diberikan kesempatan pertama untuk dipromosikan tanpa melihat suku, golongan, keturunannya. Promosi menjadi alat memotivasi karyawan untuk meningkatkan prestasinya. 3. Formasi Promosi harus berdasarkan formasi yang ada, karena promosi karyawan hanya dilakukan jika ada formasi jabatan yang lowong. Untuk itu harus diuraikan pekerjaan (job description) yang dilaksanakan karyawan. 2.3.4 Dasar dasar Pertimbangan Promosi Jabatan Program promosi jabatan harus memberikan informasi yang jelas, apa yang dijadikan dasar pertimbangan untuk mempromosikan seorang karyawan. Menurut Hasibuan (2005;109) pedoman untuk dijadikan dasar promosi jabatan adalah : 1. Pengalaman Promosi didasarkan pada lamanya pengalaman seorang karyawan bekerja. Orang yang telah lama bekerja diperusahaan mendapatkan peluang promosi pertama. 2. Kecakapan Promosi didasarkan pada keahlian seseorang. Keahlian disini merupakan total dari semua keahlian yang diperlukan. 3. Kombinasi Pengalaman dan Kecakapan
Promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman dan kecakapan yang dimiliki. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dasar dasar untuk melaksanakan promosi jabatan dengan menilai pengalaman dan kecakapan yang dimiliki seorang karyawan. Lebih baik jika suatu perusahaan mengkombinasikan pengalaman dan kecakapan karena akan lebih memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan. 2.3.5 Syarat syarat Promosi Jabatan Syarat syarat promosi jabtan digunakan untuk melihat dan menentukan seorang karyawan yang berhak dipromosikan. Maka syarat syarat yang ditetapkan dapat menjamin karyawan yang tinggi. Menurut Hasibuan (206:111) Syarat syarat umum yang berhubungan dengan promosi tersebut adalah : 1. Pengalaman Dengan banyaknya pengalaman yang dimiliki diharapkan memiliki kemampuan yang lebih serta memiliki kemampuan berpikir yang lebih tinggi juga. 2. Tingkat pendidikan Alasan dari ditetapkannya syarat ini yaitu merupakan syarat dari suatu perusahaan karena perusahaan mengharuskan setiap karyawan memenuhi syarat pendidikan minimal untuk suatu jabatan. 3. Kreativitas Hal ini harus diperhatikan karena kreativitas yang dimiliki karyawan sangat dibutuhkan perusahaan. 4. Kejujuran Karyawan harus jujur agar tidak menyelewengkan jabatannya untu kepentingan pribadi. 5. Loyalitas Karyawan harus loyal terhadap perusahaan agar tidak merugikan perusahaannya. 6. Tanggung jawab Suatu perusahaan membutuhkan tanggung jawab yang cukup besar dari karyawan, maka merupakan syarat utama dari promosi.
7. Kepandaian bergaul Hal ini diperlukan agar karyawan dapat cepat bergaul dengan orang yang jabatannya sejajar dengan karyawan yang berada dibawahnya. 8. Prestasi kerja Pada umumnya setiap perusahaan selalu mencantumkan syarat prestasi kerja agar perusahaan dapat melihat sejauh mana prestasi karyawan tersebut. 9. Kerjasama Dengan terciptanya kerja sama yang harmonis antara karyawan dan bawahan diharapkan akan menciptakan prestasi yang memuaskan bagi perusahaan. 10. Disiplin Karyawan harus disiplin karena dengan kedisiplinan kerja tersebut memungkinkan perusahaan dapat mencapai target yang dicanangkan. 2.3.6 jenis jenis Promosi Terdapat beberapa bentuk jenis promosi menurut Hasibuan (2006:113) jenis jenis promosi jabatan antara lain : 1. Promosi sementara Seseorang yang dinaikan jabatannya sementara karena ada posisi jabatan yang kosong. 2. Promosi tetap Seseorang yang dinaikan jabatannya ke jabatan yang lebh tinggi karena telah memberikan prestasi yang baik dan telah memenuhi syarat promosi. 3. Promosi kecil Seorang yang dinaikan jabatannya ke jabatan yang lebih sulit yang membutuhkan keterampilan tertentu, tetapi tidak disertai kenaikan kompensasi. 4. Promosi kering Seseorang yang dinaikan jabatannya ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan kenaikan pangkat. Dan tanggung jawab tetapi tidak disertai dengan kenaikan gaji.
Pada umumnya karyawan sangat menginginkan dirinya unuk promosi jabatan, namun ada beberapa alasan penyebab seorang karyawan menolak promosi jabatan, hal ini didasarkan pada beberapa kondisi dan alasan tertentu. alasan alasannya antara lain : Perbedaan kenaikan gaji yang diterima mungkin tidak sesuai dengan tugas tugas pekerjaan. Keamanan pada pekerjaan baru selalu ada faktor faktor ketidakpastian. Kelurga yang tidak bersedia pindah tempat ke lingkungan yang baru karena melihat banyak hal yang tidak sesuai dari tempat baru, seperti fasilitas dan pendidikan. Tempat yang baru merupakan lokasi yang terpencil sehingga untuk mendapatkan fasilitas tertentu sangat sulit. Kesehatan karyawan sehingga karyawan tersebut tidak dapat memikul tanggung jawab yang semakin besar.