BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nora Madonna, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Intan Cahyaningrum, 2015

LIMIT DAN KEKONTINUAN

2016 DESAIN DIDAKTIS KONSEP GARIS SINGGUNG LINGKARAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB 3 LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI

karena limit dari kiri = limit dari kanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Desain Disaktis Persamaan Garis Lurus pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah Pertama

MATEMATIKA SMK TEKNIK LIMIT FUNGSI : Limit Fungsi Limit Fungsi Aljabar Limit Fungsi Trigonometri

BAB I PENDAHULUAN. Trends In International Mathematics And Science Study (TIMSS)

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Khususnya di Indonesia matematika sudah diajarkan sejak dalam. pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari hasil penelitian ini diantaranya adalah : siswa dan terkait variasi informasi yang ada pada soal.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

: 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang berkaitan dengan aljabar banyak ditemukan dalam

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

BAB 3. LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI

E-learning matematika, GRATIS

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Untuk sebuah fungsi y = f(x), bagaimana perilaku dari f(x) jika x mendekati c, akan tetapi x tidak sama dengan c (x c).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut

A. LATAR BELAKANG MASALAH

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Wahyuni, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Learning Obstacle pada Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan

LIMIT DAN KEKONTINUAN

2015 DESAIN DIDAKTIS PERSAMAAN KUADRAT UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. kritis, berkualitas dan mampu bersaing dalam era teknologi. Dewasa ini. membantu proses pembangunan disemua aspek kehidupan bangsa.

Matematika SMA (Program Studi IPA)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai sesuai undangundang

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Teknik Tenaga Elektrik/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Purnama Adek, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Secara tidak langsung banyak hal dalam kehidupan manusia bersentuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tri Aprianti Fauzia, 2015

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari seperti mengenal garis, bangun datar dan bangun ruang. Geometri

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

BAB I PENDAHULUAN. Dini Asri Kusnia Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. (Bartle dan Sherbert, 1999:9). Misalnya diberikan fungsi f dan g dari R ke R,

DAFTAR ISI. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iv. UCAPAN TERIMA KASIH... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, peserta didik perlu memiliki kemampuan

KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dhias Mei Artanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elita Lismiana, 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan XI IPA2 pada bulan April- Mei Pada bulan April 2014 peneliti

matematika TURUNAN TRIGONOMETRI K e l a s A. Rumus Turunan Sinus dan Kosinus Kurikulum 2006/2013 Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (SISDIKNAS) dan penjelasannya, (Jogjakarta: Media Wacana Press), hlm. 12.

LIMIT DAN KONTINUITAS. Arum Handini Primandari

Pengertian limit secara intuisi

Rata-rata UN SMP/Sederajat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Miftahul Hidayah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Penelitian

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

Rencana Pembelajaran

No Tahun Peringkat Jumlah Peserta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c > 0, maka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting dalam

Kesulitan Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Limit Fungsi Trigonometri Pada Siswa Kelas Ii Smun 4 Palangka Raya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Hendra Gunawan. 11 September 2013

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang penting

I. PENDAHULUAN. keterampilan, dan nilai-nilai serta norma sosial yang berlaku di masyarakat. Pendidikan

Pertemuan ke-10: UJI PERBANDINGAN, DERET BERGANTI TANDA, KEKONVERGENAN MUTLAK, UJI RASIO, DAN UJI AKAR

BAB I PENDAHULUAN. aktif serta dari berbagai pihak yang terkait, sehingga bidang pendidikan

I. PENDAHULUAN. pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi diri dan keterampilan. makhluk beragama dan makhluk sosial dengan baik.

dengan skor 613. Berdasarkan nilai rata-rata untuk mata pelajaran Matematika, provinsi terbaik adalah DKI Jakarta dengan rata-rata 71,19.

PENERAPAN PEMBELAJARAN OSBORN BERBANTUAN WINGEOM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KREATIF DAN BERPIKIR KRITIS MATERI KUBUS DAN BALOK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Desain Didaktis Bahan Ajar Problem Solving pada Konsep Persamaan Linear Satu Variabel

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun evaluasinya. Tuntutan terhadap kualitas semakin diperhatikan untuk. untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi masa depan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI

Bab 16. LIMIT dan TURUNAN. Motivasi. Limit Fungsi. Fungsi Turunan. Matematika SMK, Bab 16: Limit dan Turunan 1/35

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan,

DESAIN DIDAKTIS KONSEP BARISAN DAN DERET ARITMETIKA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bagian 2 Matriks dan Determinan

LIMIT KED. Perhatikan fungsi di bawah ini:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang menuju ke arah yang lebih baik

PENALARAN SISWA DALAM MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c 0, maka

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah et.al open ended

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika dalam dunia pendidikan merupakan salah satu mata pelajaran terpenting. Dari jenjang pendidikan formal yang terendah hingga yang tertinggi pelajaran matematika mutlak harus dipelajari. Pentingnya mempelajari matematika juga dapat telihat dari adanya matematika pada pelajaran yang di ujikan baik untuk mendapatkan kelulusan pada tingkat pendidikan tertentu maupun untuk dapat meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. Berdasarkan hasil studi internasional tentang prestasi matematika yang dilakukan oleh PISA (Programme for International Student Assessment) pada anak usia 15 tahun di negara-negara peserta, termasuk Indonesia, skor rata-rata prestasi matematika Indonesia pada tahun 2009 adalah 371, sedangkan skor internasional adalah 496. Indonesia menempati urutan ke-61 dari 65 negara yang berpartisipasi (PPPPTK Matematika Kemendikbud, 2011). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan prestasi matematika siswa sekolah lanjutan tingkat pertama hingga tingkat menegah di Indonesia masih jauh di bawah prestasi matematika standar internasional. Kemampuan matematika siswa sekolah yang masih jauh di bawah standar internasional memberikan gambaran bahwa konsep-konsep yang ada di dalam pelajaran matematika tidak dipahami secara keseluruhan. Banyak hal yang menyebabkan kondisi ini terjadi, salah satu penyebabnya yang mungkin adalah kekurangan pada buku ajar yang digunakan siswa. Dalam hal ini, kekurangan yang dimaksud ialah isi dari buku ajar yang digunakan kebanyakan siswa kurang dapat meningkatkan kemampuan matematika siswa. Untuk mengatasi masalah ini guru dapat membuat suatu bahan ajar yang akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam 1

2 memahami konsep-konsep matematika. Sehingga Guru tidak hanya terpaku pada buku ajar yang tersedia. Bahan ajar yang digunakan akan lebih baik jika dibuat berdasakan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa (Learning Obstcale) dalam memahami konsep-konsep matematika. Menurut Suryadi (2010), suatu pembelajaran terdiri dari guru, siswa, dan materi yang dari ketiganya saling berhubungan satu sama lain. Pembelajaran matematika yang hanya dilakukan berdasarkan apa yang tertulis pada buku ajar akan membuat pengetahuan para siswa terbatas. Siswa hanya mengerti contoh-contoh yang ada pada buku ajar mereka, dan parahnya lagi tidak semua buku ajar yang beredar di kalangan siswa memenuhi tujuan pembelajaran matematika yang sebenarnya. Sehingga bukan merupakan hal yang baru jika siswa tidak dapat menyelesaikan masalah-masalah matematika yang bentuknya berbeda dari contoh yang telah diajarkan gurunya. Sebelumnya, peneliti telah mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi kesulitan belajar apa saja yang dialami siswa dalam mempelajari salah satu konsep limit yaitu limit fungsi trigonometri. Hasil analisis dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat kesulitankesulitan belajar (learning obstacle) yang dialami siswa dalam mempelajari konsep limit fungsi trigonometri. Learning obstcale yang ditemukan adalah dalam memahami definisi dari limit pada fungsi trigonometri, teorema apit, bentuk-bentuk dasar limit trigonometri, bentuk tak tentu dari limit fungsi trigonometri dan kemampuan dalam menyelesaikannya, serta kesulitan yang terkait dengan concept image mengenai operasi bentuk aljabar dan trigonometri sebagai materi prasyarat (Khaerani: 2012). Learning obstacle terkait dengan pemahaman siswa terhadap definisi dari limit pada fungsi trigonometri dapat ditemukan dari proses pengerjaan siswa terhadap instrumen berupa soal yang telah diujikan sebelumnya oleh peneliti (Instrumen Terlampir). Untuk memahami definisi limit secara mudah digunakan definisi intuitif yaitu dengan menghitung nilai suatu fungsi di sekitar titik yang akan ditentukan limitnya. Dengan cara demikian

3 diharapkan siswa mendapat feel dalam mencari nilai limit suatu fungsi. Namun ternyata tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan dalam menentukan nilai limit suatu fungsi dengan cara ini, mereka bahkan tidak memahami arti limit itu sendiri. Padahal konsep Limit adalah konsep yang abstrak sehingga seharusnya definisi limit telah dipahami terlebih dahulu sebelum jauh melangkah mempelajari konsep limit trigonometri. Learning obstacle pemahaman siswa terkait dengan konsep dasar limit trigonometri yang mencakup teorema apit dan syarat limit melalui limit sepihak tampak pada proses pengerjaan instrumen berupa soal yang memiliki indikator seperti ini yaitu soal nomor 2 dan 3 (Instrumen Terlampir). Siswa mengetahui bahwa nilai limit fungsinya baik kanan ataupun kiri tidak bernilai sama tetapi tidak mengetahui bahwa keadaan ini menyebabkan limit fungsinya tidak ada bahkan menganggap fungsi tersebut tetap memiliki limit yaitu di antara limit kiri dan kanannya. Begitupun dengan penggunaan Teorema apit, kebanyakan siswa tidak memahami penggunaannya. Mereka bahkan tidak menyadari adanya teorema apit dalam konsep limit trigonometri. Mereka hanya mengenal bentuk akhirnya saja sin x yaitu bentuk lim = 1. Padahal teorema apit dapat digunakan pula x 0 x untuk menentukan nilai limit fungsi selain yang diujikan. sin x x, seperti pada salah satu soal Learning obstacle terkait dengan pemahaman bentuk tak tentu dari limit fungsi trigonometri dan kemampuan dalam menyelesaikannya adalah kesulitan belajar lain yang telah ditemukan oleh peneliti sebelumnya dari hasil uji instrumen berupa soal nomor 4 sampai dengan nomor 6 (Instrumen Terlampir). Pada pengerjaan soal nomor 4, hanya 7% dari jumlah keseluruhan siswa yang memahami bentuk 0 0 sebagai bentuk tak tentu, selebihnya menganggap bahwa 0 0 = 0. Kemudian, untuk mengubah bentuk tak tentu tersebut melalui manipulasi-manipulasi sehingga menjadi bentuk yang telah dikenal sebelumnya ternyata tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan. Gagasan untuk mengubah bentuk yang tak tentu menjadi bentuk

4 yang telah dikenal sebelumnya sehingga nilai limitnya dapat ditemukan masih ada saja siswa yang tidak bisa melakukannya. Mereka yang tidak bisa menggagas bentuk tak tentu diubah menjadi bentuk tertentu hanya mengerjakan soal sampai pada tahap menyatakan bahwa nilai limitnya 0. 0 Sedangkan mereka yang dapat menggagas bentuk tak tentu menjadi bentuk tertentu juga masih mengalami kesulitan di dalam proses manipulasi bentuk limit tak tentunya yang terlihat dari adanya kesalahan dalam memanipulasinya. Learning obstacle terkait concept image mengenai operasi bentuk aljabar dan trigonometri sebagai materi prasyarat dapat ditemukan pada proses pengerjaan instrumen berupa soal nomor 4 sampai dengan 6 yang dilakukan oleh siswa (Instrumen Terlampir). Penulisan sudut dalam fungsi trigonometri terkadang membuat siswa kebingungan yaitu ketika sudut ditampilkan dalam bentuk π, beberapa siswa menganggap nilai π tersebut adalah 3,14. Tidak hanya salah dalam mengartikan nilai π, tetapi ada juga siswa yang menganggap nilai sudut dalam fungsi trigonometri sebagai perkalian bilangan antara sudut dan fungsi trigonometrinya. Pemilihan bentuk lain dari fungsi trigonometri yang akan dicari nilai limitnya juga menjadi hambatan. Terkadang siswa yang mengetahui bahwa bentuk fungsi trigonometrinya dapat diubah menjadi bentuk lain yang ekuivalen kemudian memilih salah satu bentuk yang ekuivalen tersebut tidak bisa menyelesaikan persoalan. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya ketelitian dalam memilih atau menentukan perubahan bentuk fungsi trigonometri pada soal. Begitu juga halnya dengan operasi bentuk aljabar, siswa yang tidak menguasai operasi aljabar mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah limit trigonometri. Dengan mempertimbangkan kesulitan-kesulitan belajar tersebut, akan dibuat desain didaktis bahan ajar yang diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang muncul untuk mencapai situasi didaktis dan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini diadakan.

5 B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana desain didaktis yang dapat mengatasi learning obstacle yang dialami siswa dalam mempelajari konsep limit fungsi trigonometri? 2. Bagaimana implementasi desain didaktis tersebut terkait dengan respon siswa pada pembelajaran konsep limit trigonometri? 3. Berdasarkan hasil implementasinya apakah desain didaktis tersebut efektif? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut. 1. Mengetahui desain didaktis konsep limit fungsi trigonometri untuk mengatasi learning obstacle yang telah diidentifikasi. 2. Mengetahui implementasi desain didaktis pada pembelajaran konsep limit fungsi trigonometri. 3. Mengetahui efektifitas dari desain didaktis awal bedasarkan hasil implementasinya. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai kalangan berikut. 1. Bagi siswa, diharapkan dapat merasakan proses pembelajaran dengan bahan ajar yang dapat mengatasi kesulitan yang dihadapinya dalam mempelajari konsep limit fungsi trigonometri. 2. Bagi guru bidang studi matematika, diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran konsep limit fungsi trigonometri dengan mempertimbangkan kesulitan-kesulitan belajar yang ditemukan, atau dapat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan desain didaktis alternatif yang disusun, atau penelitian ini dapat memacu motivasi para guru untuk berinovasi dalam memperbarui/menciptakan desain didaktis yang dapat mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari konsep

6 matematika baik pada penelitian ini maupun konsep lain dalam pelajaran matematika. 3. Bagi peneliti lainnya, penelitian ini memiliki langkah-langkah strategis yang dimulai dari melakukan analisis terhadap jalan berpikir siswa melalui jawabannya atas soal-soal instrumen yang diberikan untuk mengetahui kesulitan apa yang dialami siswa dalam mempelajari sebuah konsep matematika, kemudian menyusun desain didaktis untuk diimplementasikan dalam proses pembelajaran dengan tujuan dapat mengatasi kesulitan yang ditemukan tersebut, dan melakukan revisi terhadap desain dedaktis tersebut sesuai hasil implementasi sehingga diperoleh desain alternatif yang diharapkan dapat mengatasi kesulitankesulitan siswa tersebut.