Kesulitan Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Limit Fungsi Trigonometri Pada Siswa Kelas Ii Smun 4 Palangka Raya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kesulitan Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Limit Fungsi Trigonometri Pada Siswa Kelas Ii Smun 4 Palangka Raya"

Transkripsi

1 119 ISSN : Kesulitan Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Limit Fungsi Trigonometri Pada Siswa Kelas Ii Smun 4 Palangka Raya Atin Supriatin atinatin45@gmail.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui letak kesulitan dan kesalahankesalahan yang sering dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi trigonometri. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas II SMUN 4 Palangka Raya sebanyak 3 siswa. Dari jumlah tersebut diambil sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak kelas yang berjumlah 7 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa tes soal bentuk uraian. Teknik analisis butir soal yang digunakan adalah dengan menggunakan validitas dan reliabilitas hasil rating dari tiga orang rater. Berdasarkan hasil analisa data, letak kesulitan yang pertama terdapat dalam hal menguraikan bentuk soal dengan tingkat kesulitan tergolong tinggi yaitu sebesar 61,31%. Sedangkan letak kesulitan yang kedua terdapat dalam hal menerapkan rumus dasar dengan tingkat kesulitan tergolong tinggi yaitu sebesar 60,91%, letak kesulitan yang ketiga terdapat dalam hal menerapkan teorema limit utama dengan tingkat kesulitan tergolong tinggi yaitu sebesar 71,83 %, dan letak kesulitan yang keempat terdapat dalam hal operasi hitung dengan kesulitan tergolong sedang yaitu sebesar 46,43%. Dari hasil analisa data tersebut terlihat bahwa letak kesulitan siswa yang paling tinggi terletak pada aspek menerapkan teorema limit utama. Dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi trigonometri. Kata kunci : Matematika, Kesulitan, Limit Fungsi Trigonometri. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 1, Nomor 1, Juni 007

2 10 ISSN : A. Pendahuluan Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dipandang ampuh dalam membina dan mengembangkan peradaban serta kebudayaan suatu masyarakat. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang manapun pendidikan menjadi bagian yang sangat strategis dalam membangun dan mengembangkan masa depannya. Fakta empirik menunjukkan bahwa kontribusi pendidikan terhadap pembangunan di banyak negara tidak dapat dipandang kecil, karena pendidikan dapat meningkatkan produktivitas/kualitas kerja manusia yang terdidik. Sejalan dengan itu, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan mutu pendidikan matematika pada khususnya. Usaha yang telah dilakukan pemerintah itu jelas, misalnya dengan penyempurnaan kurikulum 1975 menjadi kurikulum 1984, kemudian disempurnakan lagi menjadi kurikulum 1994, kemudian kurikulum berbasis kompetensi, selanjutnya yang sedang disosialisasikan pada saat ini yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan serta dilakukan penataran guru-guru bidang studi (diantaranya guru bidang studi matematika). Namun seiring dengan usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan, kenyataan menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia banyak ditemui permasalahan-permasalahan yang dapat menghambat pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran termasuk mata pelajaran matematika. Salah satu bentuk permasalahan tersebut yaitu masih rendahnya hasil belajar matematika di sekolah. Sebagaimana dikatakan oleh Patricia bahwa rendahnya penguasaan siswa terhadap materi kurikulum matematika baru mencapai sekitar 34%. 1 Dalam pelaksanaan pengajaran matematika, guru sering mengeluhkan tentang sulitnya siswa dalam menyelesaikan soal matematika. Siswa akan menghadapi masalah dalam belajar matematika, jika kesulitan dalam menyelesaikan soal tidak diperbaiki. Kesulitan tersebut perlu diperbaiki dengan mengadakan analisis kesulitan, letak kesulitan dan kesulitan-kesulitan apa yang sering dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal matematika. 1 Patricia V. J. Runtu, "Analisis Kesalahan Jawaban Siswa Kelas II SMPN II Manado dalam Menyelesaikan Soal-Soal Persamaan Linnear Dua Peubah," Jurnal Penelitian, No. 1 Tahun 1999 Lembaga Penelitian IKIP Manado, h. 185 Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 1, Nomor 1, Juni 007

3 11 ISSN : Dari hasil wawancara dengan salah satu guru di SMUN 4 Palangka Raya, mengatakan bahwa salah satu materi matematika yang sebagian besar kurang dikuasai oleh siswa adalah limit fungsi trigonometri. Limit fungsi trigonometri sangat penting dikuasai oleh siswa, karena merupakan dasar pemahaman kalkulus terutama dalam belajar hitung diferensial dan integral, khususnya diferensial fungsi trigonometri. Pada dasarnya diferensial adalah bentuk khusus dari limit fungsi. Oleh sebab itu sebelum siswa menerima materi limit fungsi trigonometri, siswa harus terlebih dahulu memahami tentang limit fungsi. Konsep limit banyak digunakan dalam bidang teknik, ilmu pengetahuan alam, ekonomi dan bisnis untuk memperhitungkan penyimpangan-penyimpangan dalam pengukuran. Untuk menyelesaikan soal-soal limit fungsi trigonometri, disamping harus menguasai rumus dan teorema limit, siswa juga dituntut untuk menguasai definisidefinisi serta kesamaan-kesamaan trigonometri. Hal inilah yang mungkin menjadi kendala atau kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi trigonometri. Dari latar belakang di atas, masalah yang ingin dikaji dalam penelitian ini yaitu: Dimana letak kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi trigonometri? Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemudian mendeskripsikan letak kesulitan siswa kelas II SMUN 4 Palangka Raya dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi trigonometri. Adapun Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan sebagai berikut: 1. Dapat mengetahui letak kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi trigonometri.. Dapat memberikan gambaran bagi guru untuk memfokuskan mana yang harus dijelaskan secara mendalam kepada siswa. 3. Dapat memberikan informasi kepada peneliti selanjutnya. Kartini, dkk., Matematika B untuk Kelas Catur Wulan SMU, Bandung: Penerbit Pakar Raya, 1995, h. 68 Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 1, Nomor 1, Juni 007

4 1 ISSN : B. Kajian Pustaka 1. Kesulitan Belajar Siswa Menurut Abu Ahmadi kesulitan belajar adalah suatu keadaan dimana siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Kesulitan belajar juga dapat diartikan sebagai suatu gejala atau kondisi dalam proses belajar mengajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai tujuan belajar yang hendak dicapai. Salah satu indikator adanya kesulitan-kesulitan siswa yaitu melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. 3. Pengertian Limit Fungsi Trigonometri Limit fungsi trigonometri yaitu limit fungsi f: f() dengan f adalah fungsi trigonometri. Pembahasan ini terutama pada fungsi trigonometri bilangan real. Rumus dasar fungsi trigonometri adalah: sin a. lim 1 0 tan b. lim 1 (Budi, 1997:38) 0 Rumus di atas dapat diperluas, sehingga jika a bilangan konstan dan 0 maka a 0, sehingga rumus menjadi: sin a a a. lim 1 atau lim 1 0 a 0 sin a tan a a b. lim 1 atau lim 1 0 a 0 tan a Untuk menyelesaikan soal-soal limit fungsi trigonometri, dalam perhitungannya menggunakan satu atau beberapa teorema limit utama. Teorema limit berfungsi untuk menentukan limit dari suatu fungsi. Untuk itu berikut ini disajikan beberapa teorema limit utama yaitu: Andaikan k suatu konstanta, f dan g adalah fungsi-fungsi yang mempunyai limit untuk 0, ar, maka: a. lim f ( ) k b. lim f ( ) a c. lim( f ( ) g( )) lim f ( ) lim g( ) d. lim k. f ( ) k.lim f ( ), untuk k = konstanta e. lim f ( ). g( ) lim f ( ).lim g( ) 1991, h Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 1, Nomor 1, Juni 007

5 13 ISSN : f. f ( ) lim f ( ) lim untuk g( ) lim g( ), n g. limf ( ) lim f ( ) n lim g()0 h. lim n f ( ) n lim f ( ),lim f ( ) 0, untuk n bilangan genap. 4 C. Metode Penelitian 1. Data Data yang diperlukan untuk penelitian ini yaitu data kuantitatif berupa angka-angka yang diperoleh dari jawaban yang dihasilkan siswa dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi trigonometri pada setiap langkahlangkahnya. Sedangkan yang menjadi sumber data adalah siswa kelas II SMUN 4 Palangka Raya. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: (1) menentukan reliabilitas dan validitas soal melalui hasil rating, () menentukan soal yang layak untuk diteskan kepada sampel penelitian, (3) memberikan tes kepada sampel penelitian, dan (4) mengumpulkan hasil tes. Sedangkan prosedur pengolahan data yaitu: (1) memberikan koding pada setiap hasil jawaban sampel penelitian, () mengelompokkan hasil koding ke dalam bentuk tabulasi, (3) menganalisa data yang diperoleh melalui teknik yang telah ditentukan.. Instrumen Penelitian Instrumen pada penelitian ini menggunakan tes bentuk uraian. Tes yang diberikan dalam penelitian ini bukan merupakan tes prestasi, tetapi merupakan tes untuk mengetahui letak kesulitan yang dihadapi dalam menyelesaikan suatu soal. Oleh karena itu, untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang diperoleh setiap sampel penelitian, maka diperlukan koding. Koding adalah pekerjaan memindahkan data dari jawaban pertanyaan ke dalam bentuk kode. 5 Koding dalam penelitian ini menggunakan kode 1, 0, dan 0*. Kode 1 diberikan untuk jawaban yang benar, kode 0 jika jawaban salah dan kode 0* untuk langkah yang tidak dikerjakan. 4 Budi Prayitno, Buku Pelajaran Matematika untuk SMU Kelas, Jakarta: Erlangga, 1997, h. 5 5 M. Suparmoko, Metode Penelitian Praktis, Yogyakarta: BPFE - Yogyakarta, 1996, h. 55 Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 1, Nomor 1, Juni 007

6 14 ISSN : Sebelum instrumen diberikan kepada sampel penelitian, instrumen tersebut telah dinilai/ditelaah terlebih dahulu oleh orang yang ahli di bidangnya (rater) melalui pemberian rating. Rating adalah prosedur pemberian skor berdasarkan perkiraan subjektif terhadap aspek atau atribut tertentu, yang dilakukan melalui pengamatan sistematik secara langsung ataupun tidak langsung. Umumnya untuk meminimalkan pengaruh subjekvitas pemberian rating tersebut, suatu prosedur evaluasi melalui rating dilakukan oleh lebih dari seorang rater. 6 Pemberian rating pada instrumen ini diberikan kepada 3 orang penilai yaitu orang dari dosen dan 1 orang dari guru yang bersangkutan. Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui instrumen mana yang layak untuk diberikan kepada sampel penelitian. Soal yang tidak memenuhi syarat soal yang baik tidak diidentifikasi untuk memenuhi kriteria penelaahan dan dinyatakan harus diperbaiki atau perlu dihilangkan oleh hasil penilaian ketiga rater. Untuk mengetahui mutu setiap soal maka dilakukan analisis butir soal melalui validitas dan reliabilitas hasil rating. Validitas pada penelitian ini merupakan validitas yang dihitung lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional dari 3 orang rater. Untuk menentukan validitas soal yang baik yaitu harus memenuhi kriteria penelaahan dan butir soal yang dapat digunakan untuk tes yaitu soal yang telah dinyatakan layak oleh ketiga rater. Sedangkan untuk mengukur reliabilitasnya digunakan rumus sebagai berikut. r Reliabilitas rata-rata rating dari ketiga orang rater. 7 S s S S s e Sedangkan untuk menghitung S s dan S e dilakukan dengan rumusrumus berikut: S e S s i R T n k ( n 1)( k 1) i T k n. k ( n 1) i n. k h Saifuddin Azwar, Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar, 000, 7 Saifuddin Azwar, Reliabilitas, h. 106 Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 1, Nomor 1, Juni 007

7 15 ISSN : Dimana: S = varians antar butir soal yang dikenai rating s S e = varians error, yaitu varians interaksi antara butir soal dan rater k = banyaknya rater yang memberikan rating i = angka rating yang diberikan oleh seorang rater pada setiap butir soal R = jumlah angka rating yang diberikan oleh setiap butir soal dari semua rater T = jumlah angka rating yang diterima oleh seorang rater pada semua butir soal n = banyaknya butir soal 3. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas II SMUN 4 Palangka Raya. Sedangkan sampelnya berjumlah 7 siswa yang terdiri dari kelas II-5 dam II-6. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang telah diketahui sebelumnya. 8 Maksud dari penelitian ini adalah ingin menggambarkan atau melukiskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai kesulitan-kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi trigonometri. Oleh karena itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Setelah data terkumpul, yaitu berupa skor hasil tes dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi trigonometri, maka dapat diketahui kesulitan yang dialami siswa dari setiap langkah-langkah pengerjaan soal. Langkah selanjutnya yaitu mengklasifikasikan data yang diperoleh ke dalam bentuk tabulasi. 9 Rumus yang digunakan untuk mengetahui kesulitan siswa adalah: P S T S B T 100% Keterangan: P = kesulitan siswa yang dicari pada setiap langkah suatu soal = jumlah siswa yang menjawab salah pada setiap langkah suatu soal S B T soal = jumlah siswa yang menjawab benar pada setiap langkah suatu soal = jumlah siswa yang tidak mengerjakan langkah tertentu pada suatu 8 M. Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Bandung: Angkasa Bandung, 1987, h Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998, h. 416 Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 1, Nomor 1, Juni 007

8 16 ISSN : Untuk mengetahui letak kesulitan yang dialami siswa maka digunakan kriteria: a. 0% P 0% (sangat rendah) b. 0% P 40% (rendah) c. 40% P 60% (sedang) d. 60% P 80% (tinggi) e. 80% P 100% (sangat tinggi). 10 D. Pembahasan 1. Paparan Data Dari 0 soal yang telah ditelaah oleh ketiga rater diperoleh 7 soal yaitu soal nomor, 3, 10, 11, 1, dan 16. ketujuh soal ini telah mewakili seluruh jumlah soal yang dinyatakan layak oleh ketiga rater. Disamping itu, ketujuh soal ini juga telah mewakili semua aspek yang ingin diteliti. Reliabilitas dari hasil pemberian rating oleh ketiga rater diperoleh reliabilitas rata-rata sebesar 0,701. Reliabilitas rating tersebut tergolong tinggi, hal ini dapat diartikan bahwa pemberian rating yang telah dilakukan oleh masingmasing rater adalah konsisten satu sama lain. Berikut ini disajikan data tentang kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi trigonometri dalam bentuk tabulasi. Tabel 1. Tabulasi Data tentang Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal Limit Fungsi Trigonometri Deskripsi Kesulitan Siswa (I) Menguraikan bentuk soal (II) Menerapkan rumus dasar (III) Menerapkan teorema limit utama (IV) Operasi hitung Frekuensi (%) S/B/T Nomor Soal Jmlh S B T S B T S B T S B T I 3,61 87,50 33,33 70,83 84,7 91,67 37,50 II 6,39 58,33 44,44 79,17 84,7 83,88 50,00 10 Muhammad Karyadi, Kesulitan Siswa dalam Memahami Konsep Persamaan Kuadrat. Surakarta: IKIP UNS, 1996, h. 39 Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 1, Nomor 1, Juni 007

9 17 ISSN : III 7,78 6,50 65,8 83,33 75,00 97, 91,67 IV 37,50 36,11 40,8 47, 38,89 83,33 41,67. Hasil Analisis Data Dari tabel 1 di atas, dapat diketahui letak kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi trigonometri melalui rumus yang telah ditentukan pada bab III. Dari hasil analisis data dapat dideskripsikan sebagai berikut. a. Kesulitan dalam menguraikan bentuk soal dalam hal ini merupakan kesulitan yang dialami siswa dalam menguraikan bentuk soal semula menjadi bentuk lainnya yang tepat agar mempermudah dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi trigonometri. Tingkat kesulitan pada aspek ini tergolong tinggi yaitu mencapai 61,31%. b. Pada aspek penerapan rumus dasar, siswa tidak hanya harus hapal pada rumusnya saja tetapi berkaitan pula dengan kemampuan menggunakan keterampilan aljabarnya, supaya siswa dapat menerapkan rumus dasar yang telah dipelajarinya ke dalam setiap soal yang ditanyakan. Tingkat kesulitan pada aspek ini dapat digolongkan ke dalam kriteria tinggi yaitu sebesar 60,91%. c. Pada aspek menerapkan teorema limit memerlukan keterampilan aljabar, sehingga siswa dapat mengaplikasikan teorema yang tepat dan sesuai dengan yang ditanyakan di dalam soal. Tingkat kesulitan pada aspek ini mencapai 71,83%. Pada aspek ini dapat digolongkan pada kriteria tinggi. d. Aspek operasi hitung yaitu berkaitan dengan kemampuan operasi hitungnya. Pada aspek ini tingkat kesulitannya mencapai 46,43% dan tergolong ke dalam kriteria sedang. Pada penelitian ini, ada 4 aspek kesulitan yang ingin diteliti, yaitu kesulitan dalam menguraikan bentuk soal, kesulitan dalam menerapkan rumus, kesulitan dalam mengaplikasikan teorema limit dan kesulitan dalam operasi hitung. Bila dilihat secara umum, keempat aspek tersebut tergolong tinggi letak kesulitannya, kecuali pada aspek operasi hitung, dimana letak kesulitannya tergolong sedang. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 1, Nomor 1, Juni 007

10 18 ISSN : Pada aspek kesulitan dalam menguraikan bentuk soal diperoleh tingkat kesulitan sebesar 61,31%, sedangkan untuk kesulitan dalam menerapkan rumus sebesar 60,91% dan untuk kesulitan dalam mengaplikasikan teorema sebesar 71,83%. Namun pada aspek operasi hitung mengalami tingkat kesulitan yang tergolong sedang yaitu sebesar 46,43%. Dari keempat aspek di atas, terlihat bahwa letak kesulitan yang paling tinggi terdapat pada aspek mengaplikasikan teorema limit utama. Namun apabila dilihat dari variasi bentuk soal, terlihat bahwa pada soal nomor yaitu dalam menentukan nilai limit dari tan 4 lim, kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh siswa adalah kurangnya keterampilan siswa dalam mengarahkan bentuk soal ke rumus dasar yang telah diketahui. Pada soal tersebut tan 4 4 memerlukan rumus dasar lim 1. Pada soal nomor 3 dengan bentuk soal lim sin, kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa yaitu tidak dapat menguraikan bentuk penyebutnya sehingga siswa keliru dalam proses selanjutnya. Kesalahan siswa tersebut disebabkan kurang keterampilan dalam aljabarnya sehingga kurang mampu dalam menguraikan bentuk soal ke bentuk yang diinginkan. Pada soal nomor 4 dengan bentuk soal tan lim sin, kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa yaitu kurang mampu dalam mengarahkan bentuk soal ke rumus dasar yang tepat. Pada saat siswa telah menguraikan bentuk soal yaitu tan lim. sin, siswa tidak dapat mengarahkan ke rumus dasarnya, dimana rumus tan dasar yang diperlukan yaitu lim 1 sin dan lim 1. Pada soal nomor 5 dengan bentuk soal lim 0 8 sin, kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa yaitu dalam penerapan teorema, pada penerapan teorema ini siswa merasa bingung karena adanya bentuk akar. Padahal apabila siswa telah memahami konsep dari teorema tersebut maka siswa dapat menyelesaikan soal Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 1, Nomor 1, Juni 007

11 19 ISSN : dengan baik. Dari hal di atas terlihat bahwa siswa kurang memahami mengenai teorema sehingga merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut. Pada soal nomor 11 dengan bentuk soal tan lim 1 3 3, kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa yaitu dalam menerapkan rumus dasar dan penerapan teorema, dimana siswa merasa asing dengan konstanta 3 1, sedangkan rumus dasar yang mereka ketahui adalah menggunakan bilangan bulat positif. Sedangkan kesalahan pada penerapan teorema yaitu siswa merasa bingung karena adanya pangkat 3. Dari hal di atas siswa hanya dapat menyelesaikan soal yang menggunakan rumus dasar dan teorema yang ada tanpa dapat mengembangkan ke bentuk soal yang lebih luas. Pada soal nomor 1 dengan bentuk soal sin 3 tan lim, kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa yaitu tidak dapat menguraikan bentuk soal, dimana siswa kurang mampu dalam menguraikan sin 3 tan lim menjadi sin 3 tan lim lim, dalam hal ini siswa kurang menguasai dalam keterampilan mengajarnya. Lain halnya dengan soal nomor 16, pada soal ini siswa diharapkan dapat 1 cos 6 menentukan nilai limit dari lim. Kesalahan yang paling banyak 3 dilakukan adalah dalam menguraikan bentuk 1 cos 6 menjadi bentuk sin 3, dimana untuk menyelesaikan soal tersebut perlu pemahaman mengenai definisidefinisi trigonometri. Dalam hal ini siswa harus dapat merubah cos 6 menjadi 1 sin 3, sehingga soal tersebut dapat terselesaikan. Dari uraian di atas terlihat bahwa pada umumnya siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi trigonometri. E. Kesimpulan Sebagai penutup dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal limit Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 1, Nomor 1, Juni 007

12 130 ISSN : fungsi trigonomteri. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: kurang pemahaman terhadap materi prasyarat yaitu fungsi trigonometri, kurangnya keterampilan aljabar, kurang memahami rumus dan teorema serta kurangnya ketelitian dalam operasi hitung. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 1, Nomor 1, Juni 007

13 131 ISSN : DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Andi Hakim Nasoetion, dkk Matematika untuk SMU Kelas. Jakarta: Balai Pustaka. Budi Prayitno Buku Pelajaran Matematika untuk SMU Kelas. Jakarta: Erlangga. Kartini, dkk Matematika B untuk Kelas Catur Wulan SMU. Bandung: Penerbit Pakar Raya. M. Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa Bandung. M. Suparmoko, Metode Penelitian Praktis. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Muhammad Karyadi Kesulitan Siswa dalam Memahami Konsep Persamaan Kuadrat. Surakarta: IKIP UNS. Moh. Nazir Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Patricia V. J. Runtu Analisis Kesalahan Jawaban Siswa Kelas II SMPN II Manado dalam Menyelesaikan Soal-Soal Persamaan Linear Dua Peubah. Jurnal Penelitian No. 1 Tahun 3 Edisi Maret. Manado: Lembaga Penelitian IKIP Manado. Purcell J. Edwin Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga. Saifuddin Azwar Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Seno Hadi Panduan Belajar. Yogyakarta: Primagama (untuk kalangan sendiri). Savilla G. Consuelo Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Syamsu Mappa Teori Belajar Orang Dewasa. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 1, Nomor 1, Juni 007

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4)

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4) LIMIT FUNGSI A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.. Limit a Contoh A.:. ( ) 3 Contoh A. : 4 ( )( ) ( ) 4 Latihan. Hitunglah nilai it fungsi-fungsi berikut ini. a. (3 ) b. ( 4) c. ( 4) d. 0 . Hitunglah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan XI IPA2 pada bulan April- Mei Pada bulan April 2014 peneliti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan XI IPA2 pada bulan April- Mei Pada bulan April 2014 peneliti 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Kasihan untuk kelas XI IPA1 dan XI IPA2 pada bulan April- Mei 2014. Pada bulan April 2014 peneliti melakukan

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Oleh Hendra Gunawan, Ph.D. Departemen Matematika ITB Sasaran Belajar Setelah mempelajari materi Kalkulus Elementer I, mahasiswa diharapkan memiliki (terutama):

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN Jurnal Psikologi September 2015, Vol. III, No. 1, hal 20-27 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN Andika Setyo Budi

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA PADA KONSEP TURUNAN FUNGSI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BONGOMEME

ANALISIS KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA PADA KONSEP TURUNAN FUNGSI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BONGOMEME ANALISIS KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA PADA KONSEP TURUNAN FUNGSI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BONGOMEME Vinny Purwandari Goma Nurhayati Abbas Yus Iryanto Abas Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia BAB II. FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN Fungsi dan Operasi pada Fungsi Beberapa Fungsi Khusus Limit dan Limit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Metode penelitian memerlukan sebuah pendekatan yang digunakan sebagai pijakan dari serangkaian pelaksanaan kegiatan

Lebih terperinci

APLIKASI TURUNAN (DERIVATIF) DALAM PERMASALAHAN ANALISIS KEUNTUNGAN MAKSIMUM

APLIKASI TURUNAN (DERIVATIF) DALAM PERMASALAHAN ANALISIS KEUNTUNGAN MAKSIMUM APLIKASI TURUNAN (DERIVATIF) DALAM PERMASALAHAN ANALISIS KEUNTUNGAN MAKSIMUM Oleh: Beni Asyhar Jurusan Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang e-mail: asyhar_beni@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

LIMIT DAN KEKONTINUAN

LIMIT DAN KEKONTINUAN LIMIT DAN KEKONTINUAN Departemen Matematika FMIPA IPB Bogor, 2012 (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, 2012 1 / 37 Topik Bahasan 1 Limit Fungsi 2 Hukum Limit 3 Kekontinuan Fungsi (Departemen

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS XI IPA MA PIP (PENDIDIKAN ISLAM PARIGI) HABIRAU TENGAH

IDENTIFIKASI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS XI IPA MA PIP (PENDIDIKAN ISLAM PARIGI) HABIRAU TENGAH p-issn: 549-535 Jurnal PTK & Pendidikan e-issn: 460-1780 Vol. No.. Juli Desember 016 (1-9) November 016 IDENTIFIKASI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS XI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah dari berbagai tempat di dunia, di sisi lain kita tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. mudah dari berbagai tempat di dunia, di sisi lain kita tidak mungkin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) khususnya teknologi informasi sekarang ini telah memberikan dampak positif pada semua aspek kehidupan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir semua kecakapan, pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan sikap manusia dibentuk, dimodifikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

karena limit dari kiri = limit dari kanan

karena limit dari kiri = limit dari kanan A. DEFINISI LIMIT Istilah it dalam matematika hampir sama artinya dengan istilah mendekati. Akibatnya, nilai it sering dikatakan sebagai nilai pendekatan.. Pengertian Limit secara Intusi Untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BILANGAN PECAHAN KELAS VIII SMP 19 MANOKWARI

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BILANGAN PECAHAN KELAS VIII SMP 19 MANOKWARI Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BILANGAN PECAHAN KELAS VIII SMP 19 MANOKWARI Purwati 1, Dadang Setia Haryanto 2 Universitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa kelas IX di SMP N 6 Yogyakarta. Dari hasil analisis menunjukkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa kelas IX di SMP N 6 Yogyakarta. Dari hasil analisis menunjukkan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa papan bimbingan dapat mempengaruhi pemahaman materi bimbingan belajar pada siswa kelas IX di SMP N 6 Yogyakarta.

Lebih terperinci

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan KALKULUS 1 HADI SUTRISNO 1 Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan BAB I PENDAHULUAN A. Sistem Bilangan Real Untuk mempelajari kalkulus kita terlebih dahulu perlu memahami bahasan tentang sistem bilangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR Arini Fardianasari ABSTRAK Masalah kesulitan siswa memahami materi aljabar dapat memicu terjadinya kesalahan saat menyelesaikan persoalan aljabar.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

KALKULUS INTEGRAL 2013

KALKULUS INTEGRAL 2013 KALKULUS INTEGRAL 0 PENDAHULUAN A. DESKRIPSI MATA KULIAH Isi pokok mata kuliah ini memuat pemahaman tentang: () Anti turunan: pengertian anti turunan, teorema-teorema, dan teknik anti turunan, () Integral

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti, sehingga dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : untuk mengetahui adanya pengaruh antara pelayanan sarana prasarana belajar terhadap

Lebih terperinci

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1 Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB Deret Tak Hingga Pada bagian ini akan dibicarakan penjumlahan berbentuk a +a 2 + +a n + dengan a n R Sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu pengertian barisan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa penerapan model active learning pada pokok bahasan

BAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa penerapan model active learning pada pokok bahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model active learning pada pokok bahasan turunan fungsi siswa SMA Kristen 1 Soe kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM :

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM : KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM : 431 409 057 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA JURUSAN

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 LIMBOTO JURNAL OLEH

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 LIMBOTO JURNAL OLEH ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 LIMBOTO JURNAL OLEH SARTIKA HATI NIM. 411 411 035 DOSEN PEMBIMBING: Dr. Abdul

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII DI SMPN 13 BANJARMASIN. Aminah Ekawati 1

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII DI SMPN 13 BANJARMASIN. Aminah Ekawati 1 LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN: 0216-7433 Vol. 9. No 2 (2014) 1-10 PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII DI SMPN 13 BANJARMASIN Aminah Ekawati 1 1. Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika dalam dunia pendidikan merupakan salah satu mata pelajaran terpenting. Dari jenjang pendidikan formal yang terendah hingga yang tertinggi pelajaran

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Matematika

Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Matematika KONTRIBUSI PEMAHAMAN KONSEP, KEMAMPUAN AWAL DAN VERBAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEDUNG JEPARA TAHUN 2011/2012 Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec. Pagu Kab. Kediri

ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec. Pagu Kab. Kediri KORELASI ANTARA KEMAMPUAN PENDIDIK PAUD DALAM MEMANFAATKAN MEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK DIDIK DI PAUD AISYIYAH DESA KAMBINGAN KECAMATAN PAGU KABUPATEN KEDIRI ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi yang mengatur latar penelitian agar diperoleh data yang valid dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan

Lebih terperinci

MODUL PETUNJUK PRAKTIKUM KALKULUS I. OLEH : Drs. J. V. A. Tambelu, M.Pd Dra. T. A. S. Rembet, M.Sc Navel O. Mangelep, S.Pd

MODUL PETUNJUK PRAKTIKUM KALKULUS I. OLEH : Drs. J. V. A. Tambelu, M.Pd Dra. T. A. S. Rembet, M.Sc Navel O. Mangelep, S.Pd MODUL PETUNJUK PRAKTIKUM KALKULUS I OLEH : Drs. J. V. A. Tambelu, M.Pd Dra. T. A. S. Rembet, M.Sc Navel O. Mangelep, S.Pd UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANN ALAM JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Moh. Nazir variabel adalah konsep yang mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Moh. Nazir variabel adalah konsep yang mempunyai BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Moh. Nazir variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam- macam nilai. 1 Adapun variabel terdiri dari macam, yaitu : 1. Variabel bebas

Lebih terperinci

MOHAMAD YASIN SMA Negeri 1 Kauman Kab. Tulungagung

MOHAMAD YASIN SMA Negeri 1 Kauman Kab. Tulungagung PENERAPAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJARDAN KETUNTASAN BELAJAR MATEMATIKA PADA KOMPETENSI DASAR TRIGONOMETRI SISWA KELAS XI IPA-1 SMA NEGERI 1 KAUMAN MOHAMAD YASIN SMA Negeri 1 Kauman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa angka-angka dan dianalisis dengan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Kesulitan belajar

Lebih terperinci

Oikonomia Volume 2 Nomor 1

Oikonomia Volume 2 Nomor 1 KORELASI ANTARA SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN KONTINUITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DI SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO Nurul Lailatul Khasanah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata lain, metodologi adalah suatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal

Lebih terperinci

DERET TAK HINGGA. Contoh deret tak hingga :,,, atau. Barisan jumlah parsial, dengan. Definisi Deret tak hingga,

DERET TAK HINGGA. Contoh deret tak hingga :,,, atau. Barisan jumlah parsial, dengan. Definisi Deret tak hingga, DERET TAK HINGGA Contoh deret tak hingga :,,, atau. Barisan jumlah parsial, dengan Definisi Deret tak hingga,, konvergen dan mempunyai jumlah S, apabila barisan jumlah jumlah parsial konvergen menuju S.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. 1. Pendekatan Kualitatif Pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

MATEMATIKA SMK TEKNIK LIMIT FUNGSI : Limit Fungsi Limit Fungsi Aljabar Limit Fungsi Trigonometri

MATEMATIKA SMK TEKNIK LIMIT FUNGSI : Limit Fungsi Limit Fungsi Aljabar Limit Fungsi Trigonometri MATEMATIKA SMK TEKNIK LIMIT FUNGSI : Limit Fungsi Limit Fungsi Aljabar Limit Fungsi Trigonometri MATEMATIKA LIMIT FUNGSI SMK NEGERI 1 SURABAYA Halaman 1 BAB LIMIT FUNGSI A. Limit Fungsi Aljabar PENGERTIAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. 2 Menurut Hillway

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. 2 Menurut Hillway BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian menurut Kerlinger ialah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris dan mendasarkan pada teori dan hipotesis

Lebih terperinci

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya FUNGSI dan LIMIT 1.1 Fungsi dan Grafiknya Fungsi : suatu aturan yang menghubungkan setiap elemen suatu himpunan pertama (daerah asal) tepat kepada satu elemen himpunan kedua (daerah hasil) fungsi Daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya minat belajar siswa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya minat belajar siswa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam proses pembelajaran terdapat banyak kendala untuk menyampaikan materi pelajaran, terutama dalam mata pelajaran matematika. Minat siswa dalam belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yaitu penelitian yang mendasarkan pada perhitungan angka-angka atau statistik, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang berdasar pada masalah yang bersifat dinamis, sementara, dan tentatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. 1. Pendekatan Kualitatif Pendekatan yang

Lebih terperinci

: Pengaruh kemampuan awal, motivasi belajar, dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa

: Pengaruh kemampuan awal, motivasi belajar, dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa 55 Nama Judul : Eliza Widyastuti : Pengaruh kemampuan awal, motivasi belajar, dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik soal try out

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik soal try out BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik soal try out mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XII SMA Negeri se-kota Bima tahun pelajaran 2011/2012. Identifikasi

Lebih terperinci

B. PENGERTIAN LIMIT FUNGSI

B. PENGERTIAN LIMIT FUNGSI B. PENGERTIAN LIMIT FUNGSI Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kaat-kaat seperti : a. Mobil itu nyaris masuk ke jurang. b. Kita hampir memasuki kota Jakarta. c. Kecantikannya mendekati sempurna.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari segi tempat, jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Roikestina Silaban STKIP Riama Medan, Jl. Tritura No.6

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ahli (expert judgment), inventori dinyatakan layak digunakan dan dapat diuji

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ahli (expert judgment), inventori dinyatakan layak digunakan dan dapat diuji BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pengembangan inventori kesiapan kerja siswa SMK jurusan animasi dapat ditarik kesimpulan yaitu menghasilkan instrumen dalam bentuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Winarno Surakhmad (001:139), metode deskriptif adalah ditujukan pada pemecahan

Lebih terperinci

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SAVI PADA PESERTA DIDIK KELAS IX B SMP NEGERI 1 RANUYOSO LUMAJANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jarianto SMP Negeri 01

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. dan akurat yang dirasa mendesak untuk segera dicarikan solusinya.

III.METODOLOGI PENELITIAN. dan akurat yang dirasa mendesak untuk segera dicarikan solusinya. III.METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena dalam penelitian ini berusaha untuk memberikan gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP PERENCANAAN PEMILIHAN JURUSAN SISWA KELAS X A TAHUN AJARAN 2014/2015

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP PERENCANAAN PEMILIHAN JURUSAN SISWA KELAS X A TAHUN AJARAN 2014/2015 KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP PERENCANAAN PEMILIHAN JURUSAN SISWA KELAS X A TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung kelapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, adanya pada saat penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, adanya pada saat penelitian dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PERKEMBANGAN BAKAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PERKEMBANGAN BAKAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PERKEMBANGAN BAKAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG Amin Musofa Abdurohman 1) Widodo Budhi 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran Superitem pada materi fungsi linear di kelas X MA SMIP 1946

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran Superitem pada materi fungsi linear di kelas X MA SMIP 1946 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 52 Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian Kuantitatif merupakan kegiatan penelitian yang sistematis, terencana

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 011/01 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELAUI MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY. Oleh Yuhasriati 1 Nanda Diana 2

PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELAUI MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY. Oleh Yuhasriati 1 Nanda Diana 2 PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELAUI MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY Oleh Yuhasriati 1 Nanda Diana 2 1,2 Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah ABSTRAK Materi sistem persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan pendekatan yang menekankan analisisnya pada datadata

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan pendekatan yang menekankan analisisnya pada datadata 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menekankan analisisnya pada datadata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

matematika LIMIT TRIGONOMETRI K e l a s Kurikulum 2006/2013 Tujuan Pembelajaran

matematika LIMIT TRIGONOMETRI K e l a s Kurikulum 2006/2013 Tujuan Pembelajaran Kurikulum 6/ matematika K e l a s XI LIMIT TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Dapat menghitung it fungsi trigonometri di suatu

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL ALJABAR BERDASARKAN GENDER

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL ALJABAR BERDASARKAN GENDER Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL ALJABAR BERDASARKAN GENDER Marhamah Tadda 1 PPs Universitas Cokroaminoto Palopo 1 Marhamah.tadda@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif yang artinya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif yang artinya penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif yang artinya penelitian ini nantinya hanya menggambarkan situasi yang sedang berlangsung tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan yang melingkupi prosedur dan

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Lokasi MAN Trenggalek merupakan salah satu sekolah menengah atas berbasis islam yang berada di kecamatan Kelutan, kabupaten Trenggalek. Awal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci