PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM MATERI PEMBELAJARAN Cholisin *

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

: Guru Mata Pelajaran PKn di SMA N 1 Cangkringan. 1. Seperti kita ketahui bahwa komponen dari PKn yaitu Civic Knowladge

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. di kenal dengan pendidikan civic. Demikian pula masa Presiden Soeharto,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR Pengetahuan. ditujukan oleh para pendiri negara. dasar negara. Ketrampilan

SILABUS MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA

: SMP Muhammadiyah Kasihan Bantul Mata Pelajaran : PPKn Kelas/ Semester : VII / 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1.1 Menghargai perilaku beriman dan 1. Menunjukkan perilaku beriman dan

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMPLB TUNARUNGU

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

Alokasi Waktu. Sumber Belajar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. STANDAR KOMPETENSI: 1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Empat pilar

Oleh: Dr. Marzuki Universitas Negeri Yogyakarta

2. SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Tinjauan mengenai Pendidikan Kewarganegaraan. penjelasan mengenai pengertian Pendidikan Kewarganegaraanakan diuraikan

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

PERAN GURU PKn DALAM PENDIDIKAN KARAKTER

PENERAPAN HAK ASASI MANUSIA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA YOGYAKARTA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian simpulan dapat dibagi dua yaitu :

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMPLB TUNANETRA

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN dengan METODE SAINTIFIK DIREKTORAT PEMBINAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMPLB TUNADAKSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Alokasi Waktu. Sumber Belajar

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK

BUKU KODE ETIK DOSEN

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

PARADIGMA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MENYONGSONG PERUBAHAN KURIKULUM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) Oleh: SAPARUDDIN

OBSERVASI KELAS. 1) Pendahuluan Guru mengucapkan salam Guru mengabsensi kehadiran siswa Siswa mengumpulkan Buku dan LKS

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS Nunik Sugesti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, maka diperoleh kesimpulan

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan sesuatu. (1993:453). Kompetensi juga dapat diartikan sebagai suatu

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Astrid Sutrianing Tria, 2014

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SOAL CPNS PANCASILA. Petunjuk! Pilihlah jawaban yang paling tepat!

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

Kumpulan Soal CPNS Pancasila

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB AUTIS

OKYENDRA PUTRI BESTARI, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KI HAJAR DEWANTARA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KECAMATAN CIMAHI UTARA

SOAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VII

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

Upaya Menanamkan Karakter Jujur Bagi Siswa Ssekolah Dasar. Farida F PGSD FIP Universitas Negeri Padang. Abstrak

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari semua

II. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Bab ini menyajikan sejumlah kesimpulan yang meliputi kesimpulan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Standar Kompetensi** 1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BAB II KAJIAN TEORI. A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Pengertian LKS. Untuk memahami maksud LKS, terlebih dahulu diuraikan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. memberi dorongan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.

SILABUS MATA KULIAH PENDIDIKAN KARAKTER FIS UNY

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

Metode Pendidikan Nilai dan Moralitas. menurut Howard Kirschenbaum

ANGKET SIKAP SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI

Kegiatan Pembelajaran

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM MATERI PEMBELAJARAN PKn @ Cholisin * (@Disampaikan pada kegiatan MGMP PKn SMP Kota Yogyakarta, 18 Januari 2011; * Staf Pengajar Jurusan PKn & Hukum FISE UNY). A. PENDAHULUAN Salah satu misi yang diemban PKn adalah sebagai pendidikan karakter. Misi lain adalah sebagai pendidikan politik /pendidikan demokrasi, pendidikan moral dan pendidikan hukum di persekolahan. Dibandingkan dengan mata pelajaran lain, mata pelajaran PKn dan Agama memiliki posisi sebagai ujung tombak dalam pendidikan karakter. Maksudnya dalam kedua mata pelajaran tersebut pendidikan karakter harus menjadi tujuan pembelajaran. Perubahan karakter peserta didik merupakan usaha yang disengaja/direncakan (instructional effect), bukan sekedar dampak ikutan/pengiring (nurturant effect). Hal ini dapat ditunjukkan bahwa komponen PKn adalah pengetahuan, ketrampilan dan karakter kewarganegaraan. Dengan kata lain tanpa ada kebijakan pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam berbagai mata pelajaran, PKn harus mengembangkan pendidikan karakter. Lebihlebih dengan adanya kebijakan pengembangan pendidikan karakter yang terintegrasi, ini merupakan tantangan untuk menunjukan bahwa PKn sebagai ujung tombak yang tajam bukan tumpul bagi pendidikan karakter. Dalam makalah ini, focus pembahasannya pada bagaimana mengembangkan karakter dalam materi pembelajaran PKn. Untuk sampai pada focus secara sistematis diuraikan lebih dulu mengenai nilai-nilai karakter dalam PKn dan pengembangan karakter dalam PKn. B. NILAI-NILAI KARAKTER UNTUK MATA PELAJARAN PKN Nilai-nilai karakter untuk Mata Pelajaran PKn meliputi nilai karakter pokok dan nilai karakter utama. Nilai karakter pokok Mata Pelajaran PKn yaitu : Kereligiusan,, Kejujuran, Kecerdasan, Ketangguhan, Kedemokratisan, dan Kepedulian. Sedangkan nilai karakter utama Mata Pelajaran PKn yaitu : Nasionalis, Kepatuhan pada aturan sosial, Menghargai keberagaman, Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, Bertanggung jawab, Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, dan Kemandirian.Nilainilai karakter utama ini dapat dikembangkan lebih luas, untuk upaya memperkokoh fungsi PKn sebagai pendidikan karakter. Berikut ini disajikan nilai nilai karakter utama dan pokok beserta indikatornya: NO KARAKTER INDIKATOR 1 Kereligiusan a. Memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun. b. Berdoa setiap mengawali dan mengakhiri kegiatan/melaksanakan tugas; c. Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit pada awal pelajaran. d. Mengembangkan toleransi beragama e. Melaksanakan ibadah dengan baik. f. Menghotmati orang yang sedang melaksanakan ibadah 1

g. Menolak setiap sikap, tindakan dan kebijakan yang menyimpang atau menodai agama. 2 Kejujuran a. Menepati janji b. Berkata dan bertindak secara benar sesuai dengan fakta/tidak berbohong; c. Bekerja berdasarkan kewenangan yang dimiliki. d. Berkemauan untuk memelihara dan mengekspresikan kebenaran. 3 Kecerdasan a. Berkata dan bertindak secara benar, cepat, dan akurat. b. Mampu menerapkan pengetahuannya terhdap hal-hal yang baru 4 Ketangguhan a. Sikap dan perilaku pantang menyerah /tidak mudah putus asa. b. Mampu mengatasi permasalahan dan kesulitan sehingga berhasil meraih tujuan atau cita-citanya. 5 Kedemokratisan a. menghormati pendapat dan hak orang lain b. tidak memaksakan kehendak kepada orang lain c. melaksanakan musyawarah dalam mengambil keputusan. d. mengusahakan musyawarah untuk mencapai mufakat e. menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. f. keputusan musyawarah dapat dipertanggungjawabkan secara moral. g. menerima kekalahan dalam kompetisi yang jujur dan adil h. berpikir terbuka (mau menerima ide baru atau pendapat orang lain walaupun berbeda), i. emosinya terkendali(misalnya: menghindari argumentasi yang bermusuhan, sewenang-wenang dan tidak masuk akal), j. berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalahmasalah publik (termasuk aktif dalam kegiatan sekolah, memberikan masukkan dalam pembuatan peraturan kelas, peraturan sekolah, peraturan desa) k. menyerasikan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan umum. 6 Kepedulian a. Memelihara kebersihan, keindahan, dan kelestarian alam b. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan terhadap orang lain yang dilanda musibah atau kurang beruntung dalam kehidupannya; c. Tidak bersifat masa bodoh terhadap perubahan atau keadaan lingkungan. 2

7 Nasionalisme a. Berbahasa Indonesia secara baik dan benar. b. Memiliki rasa cinta tanah air (menghormati pahlawan, melakukan upacara bendera, memperingati hari-hari besar nasional, menyanyikan lagu-lagu kebangsaan; melakukan kegiatan pelestarian lingkungan, dsb.) c. Setia kawan terhadap sesama anak bangsa ; d. Menggunakan produksi dalam negeri. e. Mengutamakan persatuan dan kesatuan, kepentingan bangsa dan negara. f. Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai dan budaya daerah maupun nasional (misalnya: memakai pakaian tradisional, menyanyikan lagulagu daerah dsb.) g. Memelihara dan mengembangkan pilar-pilar kenegaraan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika (misalnya, memasang bendera merah putih; aktif terlibat dalam setiap kegiatan peringatan, pemasyarakatan dan penegakan pilarpilar kenegaraan tersebut). 8 Kepatuhan pada aturan sosial 9 Menghargai keberagaman a. mematuhi tata tertib sekolah. b. mematuhi norma, kebiasaan, adat dan peraturan yang berlaku c. tidak berbuat sewenang-wenang, anarkhis, main hakim sendiri atau melakukan tindakan diluar ketentuan a. Saling menghormati dan bekerjasama walaupun adanya perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). b. Tidak memilih-milh teman dalam pergaulan. c. Menghargai hasil karya atau produk suku lain, dengan cara mengapresiasi, mengkoleksi, memakai, menyanyikan; 10 Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain 11 Bertanggung jawab a. Bersikap dan bertindak adil b. Belajar dengan tekun dan disiplin c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. d. Menghargai hak-hak orang lain. e. Melaksanakan kewajiban dengan baik. a. Melaksanakan tugas/pekerjaan rumah dengan baik dan tepat waktu. b. Berani menanggung resiko atau akibat dari segala perbuatannya c. Melakukan tugas dan kewajibannya sesuai 3

ketentuan yang beraku. d. Bersedia meminta maaf jika bersalah, dan berusaha tidak mengulangi lagi perbuatannya. e. Bersedia mengundurkan diri karena gagal dalam melaksankan tugas, jika hal itu merupakan jalan keluar yang terbaik bagi kepentingan umum. f. Bersedia dikenai sanksi hukum yang berlaku apabila telah terbukti melanggar peraturan. 12 Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif a. Mengemukakan/mengusulkan sesuatu yang masuk akal dengan menggunakan akal yang sehat dan hati nurani yang luhur. b. Memberikan masukan yang bersifat mambangun c. Memberikan ide atau gagasan yang baik untuk kepentingan umum d. Memaparkan pendapat didasarkan pada fakta empirik; 13 Kemandirian a. Tidak mudah tergantung kepada orang lain; b. Melaksanakan kegiatan atas dasar kemampuan sendiri; C. BAGAIMANA MENGEMBANGKAN NILAI- NILAI KARAKTER DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN PKN Sebuah kegiatan belajar (task), baik secara eksplisit atau implisit terbentuk atas enam komponen. Komponen-komponen yang dimaksud adalah: 1. Tujuan 2. Input 3. Aktivitas 4. Pengaturan (Setting) 5. Peran guru 6. Peran peserta didik Dengan demikian, perubahan/adaptasi kegiatan belajar yang dimaksud menyangkut perubahan pada komponen-komponen tersebut. Secara umum, kegiatan belajar yang potensial dapat mengembangkan karakter peserta didik memenuhi prinsip-prinsip atau kriteria berikut. 1. Tujuan Dalam hal tujuan, kegiatan belajar yang menanamkan nilai adalah apabila tujuan kegiatan tersebut tidak hanya berorientasi pada pengetahuan, tetapi juga sikap. Oleh karenanya, guru perlu menambah orientasi tujuan setiap atau sejumlah kegiatan belajar dengan pencapaian sikap atau nilai tertentu, misalnya kejujuran, rasa percaya diri, kerja keras, saling menghargai, dan sebagainya. 2. Input 4

Input dapat didefinisikan sebagai bahan/rujukan sebagai titik tolak dilaksanakannya aktivitas belajar oleh peserta didik. Input tersebut dapat berupa teks lisan maupun tertulis, grafik, diagram, gambar, model, charta, benda sesungguhnya, film, dan sebagainya. Input yang dapat memperkenalkan nilai-nilai adalah yang tidak hanya menyajikan materi/pengetahuan, tetapi yang juga menguraikan nilai-nilai yang terkait dengan materi/pengetahuan tersebut. 3. Aktivitas Aktivitas belajar adalah apa yang dilakukan oleh peserta didik (bersama dan/atau tanpa guru) dengan input belajar untuk mencapai tujuan belajar. Aktivitas belajar yang dapat membantu peserta didik menginternalisasi nilai-nilai adalah aktivitasaktivitas belajar aktif yang antara lain mendorong terjadinya autonomous learning dan bersifat learner-centered. Pembelajaran yang memfasilitasi autonomous learning dan berpusat pada siswa secara otomatis akan membantu siswa memperoleh banyak nilai. Contoh-contoh aktivitas belajar yang memiliki sifat-sifat demikian antara lain diskusi, eksperimen, pengamatan/observasi, debat, presentasi oleh siswa, dan mengerjakan proyek. 4. Pengaturan (Setting) Pengaturan (setting) pembelajaran berkaitan dengan kapan dan di mana kegiatan dilaksanakan, berapa lama, apakah secara individu, berpasangan, atau dalam kelompok. Masing-masing setting berimplikasi terhadap nilai-nilai yang terdidik. Setting waktu penyelesaian tugas yang pendek (sedikit), misalnya akan menjadikan peserta didik terbiasa kerja dengan cepat sehingga menghargai waktu dengan baik. Sementara itu kerja kelompok dapat menjadikan siswa memperoleh kemampuan bekerjasama, saling menghargai, dan lain-lain. 5. Peran guru Peran guru dalam kegiatan belajar pada buku ajar biasanya tidak dinyatakan secara eksplisit. Pernyataan eksplisit peran guru pada umumnya ditulis pada buku petunjuk guru. Karena cenderung dinyatakan secara implisit, guru perlu melakukan inferensi terhadap peran guru pada kebanyakan kegiatan pembelajaran apabila buku guru tidak tersedia. Peran guru yang memfasilitasi diinternalisasinya nilai-nilai oleh siswa antara lain guru sebagai fasilitator, motivator, partisipan, dan pemberi umpan balik. Mengutip ajaran Ki Hajar Dewantara, guru yang dengan efektif dan efisien mengembangkan karakter siswa adalah mereka yang ing ngarsa sung tuladha (di depan guru berperan sebagai teladan/memberi contoh), ing madya mangun karsa (di tengah-tengah peserta didik guru membangun prakarsa dan bekerja sama dengan mereka), tut wuri handayani (di belakang guru memberi daya semangat dan dorongan bagi peserta didik). 6. Peran peserta didik Seperti halnya dengan peran guru dalam kegiatan belajar pada buku ajar, peran siswa biasanya tidak dinyatakan secara eksplisit juga. Pernyataan eksplisit peran siswa pada umumnya ditulis pada buku petunjuk guru. Karena cenderung dinyatakan secara 5

implisit, guru perlu melakukan inferensi terhadap peran siswa pada kebanyakan kegiatan pembelajaran. Agar peserta didik terfasilitasi dalam mengenal, menjadi peduli, dan menginternalisasi karakter, peserta didik harus diberi peran aktif dalam pembelajaran. Peran-peran tersebut antara lain sebagai partisipan diskusi, pelaku eksperimen, penyaji hasil-hasil diskusi dan eksperimen, pelaksana proyek, dsb. D. BAGAIMANA MENGEMBANGKAN MATERI/INPUT DALAM PEMBELAJARAN PKN Materi pembelajaran PKn dapat berupa teks lisan maupun tertulis, grafik, diagram, gambar, model, chart, benda sesungguhnya, film, dan sebagainya. Persoalannya dalam buku-buku teks PKn pada umumnya masih kurang mengeksplisitkan nilai nilai karakter dalam teksnya. Oleh karena itu, nilai-nilai karakter perlu dimunculkan dengan beberapa strategi. 1. Adaptasi lengkap sebelum pembelajaran dilaksanakan Adaptasi jenis ini melibatkan revisi dalam tiga aspek sekaligus, yaitu isi, kegiatan pembelajaran, dan teknik evaluasi dari bahan ajar. Revisi (misalnya penambahan isi, reformulasi dan/atau penambahan kegiatan pembelajaran, penambahan dan/atau perubahan teknik evaluasi) dilakukan secara tertulis pada bahan ajar yang direvisi. Setelah revisi selesai bahan ajar tersebut dicetak dan diberikan kepada siswa. 2. Adaptasi sebagian/parsial sebelum pembelajaran dilaksanakan Adaptasi jenis ini melibatkan revisi dalam satu atau dua dari tiga aspek berikut: isi, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi dari bahan ajar. Guru membuat sejumlah adaptasi (misalnya penambahan isi, perubahan atau penambahan kegiatan pembelajaran, penambahan atau perubahan teknik penilaian) secara tertulis tetapi pada lembar terpisah, tidak menyatu dengan bahan ajar. Catatan-catatan pada lembar-lembar terpisah tersebut digunakan oleh guru selama proses pembelajaran. 3. Adaptasi sebagian/parsial sebelum pembelajaran dilaksanakan (terpisah dalam lampiran) Adaptasi jenis ini melibatkan revisi dalam satu atau dua dari tiga aspek berikut: isi, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi dari bahan ajar. Revisi (misalnya penambahan isi, atau reformulasi dan/atau penambahan kegiatan pembelajaran, penambahan dan/atau perubahan teknik evaluasi) dilakukan secara tertulis pada bahan ajar yang direvisi. Setelah revisi selesai bahan ajar tersebut dicetak dan diberikan kepada siswa. Adaptasi pada kegiatan pembelajaran, untuk memunculkan nilai-nilai karakter dapat mengacu kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang termuat dalam standar isi. Sejalan dengan pengembangan karakter peserta didik, kegiatan pembelajaran PKn tersebut menuntut guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif dalam PKn antara lain dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut: a. Mencari informasi dari berbagai sumber seperti buku teks, surat kabar, majalah, tokoh masyarakat.karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran ini 6

antara lain : kereligiusan, kejujuran, kemandirian, kerja keras, kedisiplinan, keingintahuan, cinta ilmu. b. Membaca dan menelaah ( studi pustaka ). Karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran ini antara lain: kereligiusan, keingintahuan, cinta ilmu. c. Mendiskusikan. Karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran ini antara lain: kereligiusan, kecerdasan, demokratis, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif; kesantunan, menghargai keberagaman Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain. d. Mempresentasikan. Karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran ini antara lain: percaya diri, kemandirian, tanggung jawab, demokratis, kesantunan, kejujuran. e. Memberi tanggapan. Karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran ini antara lain: kereligiusan, kecerdasan, ketangguhan, demokratis menghargai keberagaman, kejujuran, menghargai keberagaman, kemandirian Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain. f. Memecahkan masalah atau kasus. Karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran ini antara lain: kereligiusan, kecerdasan, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, kepatuhan pada aturan-aturan sosial, ketangguhan, nasionalisme, kemandirian, Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain kepedulian. g. Mengamati/mengobservasi. Karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran ini antara lain: kerja keras, keingintahuan, kesantunan, kemandirian, kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain menghargai keberagaman, kejujuran. h. Mensimulasikan. Karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran ini antara lain : demokratis, kejujuran, nasionalisme, kepedulian, ketangguhan, kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain menghargai keberagaman, kepatuhan pada aturan-aturan social, i. Mendemonstrasikan. Karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran ini antara lain nasionalisme, kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain kedemokrasian, kejujuran, menghargai keberagaman. j. Memberikan contoh. Karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran ini antara lain: nasionalisme, kedemokrasian, kejujuran, menghargai keberagaman, kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain k. Mempraktikan/menerapkan : Karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran ini antara lain: kedemokrasian, nasionalisme, kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, kepatuhan pada aturan-aturan sosial, menghargai keberagaman. 7

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dari tahapan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup, dipilih dan dilaksanakan agar peserta didik mempraktikkan nilai-nilai karakter yang ditargetkan. Sebagaimana disebutkan di depan, prinsip-prinsip Contextual Teaching and Learning disarankan diaplikasikan pada semua tahapan pembelajaran karena prinsipprinsip pembelajaran tersebut sekaligus dapat memfasilitasi terinternalisasinya nilai-nilai. Selain itu, perilaku guru sepanjang proses pembelajaran harus merupakan model pelaksanaan nilai-nilai bagi peserta didik. Diagram 1. berikut menggambarkan penanaman karakter melalui pelaksanaan pembelajaran. I N T E R V E N S I C o n t e x t u a l T e a c h i n g a n d L e a r n i n g Pendahuluan Inti: Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi Penutup H A B I T U A S I Diagram 1.: Penanaman Karakter melalui Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran aktif dalam PKn pada dasarnya menerapkan pendekatan CTL dan aktivitas pembelajaran yang mencakup kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Dalam langkah langkah kegiatan pembelajaran dapat dicontohkan sebagai berikut. PENDAHULUAN 1. Kesiapan kelas dalam pembelajaran ( berdo a apabila jam pertama, absensi, kebersihan kelas, menyanyikan salah satu lagu wajib, salah satu peserta didik memimpin mendoakan temannya yang tidak hadir karena sakit dll).(karakter religius) 2. Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari ( karakter rasa ingin tahu ) 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. 4. Meyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. KEGIATAN INTI 1.Peserta didik mengamati, menggali informasi tentang fakta, konsep dan membuat catatan dari berbagai sumber seprti buku BSE, surat kabar, internet, dan sumber yang lain (eksplorasi); 2.Peserta didik memdalami dengan diskusi, pemecahan masalah, mempresentasikan dan memberi tanggapan, dsb (elaborasi) 3.Guru melakukan konfirmasi yang telah dilakukan peserta didik pada kegiatan (1) dan (2) baik terkait dengan penguasaan kompetensi, konsep, karakter dsb (konfirmasi). 8

4.Guru melakukan penilaian proses. PENUTUP 1.Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi guru membuat kesimpulan dan refleksi 2.Peserta didik mencatat tugas-tugas kegiatan yang diberikan guru dan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya 3.Salah satu peserta didik memimpin do,a untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran (karakter religius). E. PENUTUP Mengembangkan materi pembelajaran PKn yang belum secara eksplisit mengungkap nilai-nilai karakter dapat dengan melakukan adaptasi lengkap atau sebagian. Yang terpenting untuk saat ini bagaimana PKn benar benar berfungsi sebagai ujung tombak yang tajam bagi kepeloporan pendidikan karakter. Dan hal ini harus dilaksanakan karena menyangkut eksistensi dan tanggung jawabnya untuk mewujudkan misi nation and character building. Bahan Bacaan Cholisin.2010. Membentuk Karakter Dalam Pendidikan Hukum Warga Negara, Disampaikan dalam Seminar Nasional adalah PERAN CIVIL SOCIETY TERHADAP PENDIDIKAN HUKUM DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA diselenggarakan oleh anggota HIMNAS (Himpunan Mahasiswa Nasional) PKn Universitas Negeri Malang dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang, Jumat 10 Desenber 2010. Cholisin.2010.Aplikasi Pendidikan Karakter Dalam Mata Pelajaran PKn, Disampaikan dalam Diklat MGMP PKn SMP Kabupaten Bantul di SMPN 1 Bantul, 9 Oktober 2010. Draf Panduan Guru Pendidikan Karakter Untuk Mapel PKn, Direktorat P-SMP - Kementerian Pendidikan Nasional, 2010. Tim Pendidikan Karakter. 210. Grand Design Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. 9