BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli

dokumen-dokumen yang mirip
Melisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si

BAB 2 LANDASAN TEORI Integrated Marketing Communication (IMC)

Sumber : (Griffin, 1997: 195) Secara keseluruhan temuan Petty dan Cacioppo mendukung lima. kesimpulan mengenai kemungkinan dimana seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. Namun tujuan utama dari terjadinya komunikasi itu ialah penyampaian. pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN

Disusun oleh: Mochammad Yulistiano F BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi dunia bisnis produk komersial maupun jasa. Kehadiran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang banyak bermunculan iklan yang menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktivitas sehari-hari kita sering menjumpai iklan dan berbagai macam

berikut akan dipaparkan dimensi dimensi dalam Epic model.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS Ms. Hemamalini. K.S, and Ms. Shree Kala Kurup (February 2014)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka

BAB I PENDAHULUAN. memainkan strategi pemasaran yang cerdik untuk dapat bertahan dan terus

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Memasuki Bab II maka akan dibahas mengenai tinjauan pustaka yang terdiri dari

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. tertarik pada produk yang ditawarkan dan diharapkan untuk melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OLEH : MERTHA ARITONANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen

Hubungan Ideologically or Cause Oriented Campaign Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat dengan Sikap Siswa SMK Bandung

BAB 2 PROSES KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan yang lain. Mereka berinteraksi dalam keperluan melengkapi dan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya, oleh karena itu manusia membutuhkan komunikasi dimana

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media promosi yang efektif. Iklan efektif dalam menarik. perhatian konsumen serta dapat menstimulus perilaku konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Pembentukan Citra Merek Pepsodent

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik

BAB I PENDAHULUAN. beli di internet. Hingga pengguna internet meningkat mencapai 500 miliar pada

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu dari ujung tombak dala m menunjang keberhasilan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. lembaga. Jasa profesional ini sudah dikenal sebagai Public Relations yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini lebih menekankan pada perbedaan kredibilitas endorser serta

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut: dari ganteng, tetapi konsumen memiliki pengertian yang berbeda.

Tayangan Iklan Ades Tiga Langkah Perubahan dalam Membentuk Sikap Green Living di Kalangan Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Pemasaran merupakan

BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Intepretasi Variabel Respons Khalayak pada Iklan Televisi Universitas Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 1. Celebrity Endorsement. (McCracken,1989). Kata celebrity mengacu pada seseorang yang

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. bentuk sarananya (alat) maupun kegunaanya, hal tersebut dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

TESIS PENGARUH KREATIVITAS IKLAN, KEMENARIKAN PESAN, DAYA TARIK CELEBRITY ENDORSER, KREDIBILITAS CELEBRITY

Tayangan Iklan Produk dalam Membangun Kesadaran Merek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. membelikan suvenir untuk oleh-oleh kepada keluarga dan kerabat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. bukan lagi di televisi ataupun radio melainkan internet. Detik.com, vivanews.com,

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah bagaimana memperkenalkan suatu produk atau jasa,

BAB II KAJIAN TEORI 1.1. Komunikasi Massa

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan baik maka dibutuhkan media yang tepat. Oleh karena itu, tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

HUBUNGAN ANTARA TERPAAN TAGLINE DENGAN TINGKAT KESADARAN MEREK TEH BOTOL SOSRO

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini dalam persaingan bisnis tidak hanya menyediakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

PENDAHULUAN Latar Belakang

Tri Nugroho Adi -MPK Kuantitatif- Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Pasar kosmetik saat ini tidak hanya didominasi oleh kaum wanita, kaum

BAB I PENDAHULUAN UKDW. model bintang iklan untuk mengiklankan produknya. Celebrity Endorser adalah

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 6 INTERPRETASI DATA DAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

KOMUNIKASI PEMASARAN

BAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Newell (2000) adalah dengan memahami hubungan antara minat beli konsumen

ABSTRAKSI. Iklan media luar ruang merupakan salah media promosi yang masih dianggap efektif

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan air tanpa sabun pembersih,dan sekarang banyak merek

Menyoal Elaboration Likelihood Model (ELM) dan Teori Retorika

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli Vaseline Men Hasil pengujian hipotesis pertama dapat membuktikan bahwa kreativitas iklan berpengaruh positif terhadap minat beli produk Vaseline Men. Pengaruh kreativitas iklan terhadap minat beli sesuai dengan teori ELM (Elaboration Likehood Model) dimana konsumen memiliki keterlibatan yang rendah dengan iklan tersebut. Konsumen mengolah informasi secara pheriperal karena tidak berpikir secara kritis dalam menggunakan kognitifnya. Konsumen juga memiliki tingkat motivasi dan kemampuan yang rendah. Sehingga konsumen tidak dipengaruhi oleh pesan yang disampaikan namun oleh faktor lain seperti bentuk kreavititas iklan yang ditampilkan berupa gambar alat pengukuran kegantengan.gambar ini dianggap menarik dan unik dan kreatif karena belum ada iklan yang menggambarkannya ini sebelumnya. Hipotesa ini juga diperkuat dengan teori Cognitive Response Approach untuk dimana konsumen terkena dampak dari pemasar melalui jalur Advertisement Execution Thoughts yang merupakan reaksi penerima pesan terhadap iklan itu sendiri. Dalam tahap ini reaksi disebabkan oleh kesukaan atau ketidaksukaan penonton terhadap faktor-faktor dalam eksekusi iklan, seperti: kualitas efek visual, warna, suara dan lainnya yang dapat mempengaruhi perilaku mereka terhadap iklan dan merek. Dalam teori ini juga menjelaskan bahwa 121

khalayak terlibat aktif dalam proses penerimaan informasi dalam konteks pengaruh dan sikap yang tekah dimiliki sebelumnya sehingga terjadi proses perubahaan sikap atau terjadi pembentukan sikap setelah penerimaan informasi (Aaker dan Myres,1987: 225). Sikap terhadap iklan mewakili perasaan penerima yang menguntungkan atau tidak menguntungkan terhadap iklan. Pengiklan tertarik pada reaksi konsumen terhadap iklan karena mereka tahu bahwa reaksi afektif merupakan faktor penting dalam efektivitas periklanan, karena reaksi-reaksi ini dapat dikirim ke merek itu sendiri atau mempengaruhi minat pembelian secara langsung. Perasaan konsumen tentang iklan mungkin sama pentingnya dengan sikap mereka terhadap merek (jika tidak lebih dari itu) dalam menentukan efektivitas iklan. Pentingnya reaksi afektif dan perasaan yang ditimbulkan oleh iklan tergantung pada beberapa faktor, di antaranya sifat iklan dan jenis pemrosesan yang terlibat dalam diri penerima. Banyak pengiklan sekarang menggunakan iklan yang dirancang secara emosional untuk membangkitkan perasaan dan reaksi afektif sebagai dasar strategi kreatif mereka. Keberhasilan strategi ini sebagian bergantung pada keterlibatan konsumen dengan merek dan kemungkinan mereka dalam mengikuti dan pengolahan pesan. 4.2. Hipotesis Kedua : Pengaruh Kemenarikan Pesan Terhadap Minat Beli Vaseline Men Hasil pengujian kedua dapat membuktikan bahwa kemenarikan pesan berpengaruh positif terhadap minat beli produk Vaseline Men. Berdasarkan teori 122

Elaboration Likelihood Model yang menjelaskan bagaimana pesan yang disampaikan oleh perusahaan melalui komunikasi pemasaran mendapatkan perhatian dari konsumen dan diproses secara internal. Konsumen memiliki keterlibatan tinggi mengenai pesan yang disampaikan sehingga mereka menggunakan jalur central untuk berpikir secara kognitif mengenai informasi yang diterimanya. Konsumen menggunakan pikiran kritis untuk sebuah argumen yang bergantung pada motivasi dan tingkat kemampuan. Untuk motivasi sendiri konsumen memiliki keterlibatan personal dengan informasi tersebut, perbedaan pendapat sehingga konsumen cenderung memikirkan pendapat dari beragam sumber, dan kecenderungan pribadi konsumen untuk berpikir secara kritis.. Hipotesa kedua ini juga diperkuat dengan teori kognitif respon, model teori ini adalah sebuah teori yang mengenali proses kognisi pada iklan, melalui tahap pengolahan informasi (kognisi), perubahan sikap terhadap merk (afeksi), yang pada akhirnya menuju pada keputusan pembelian (konasi) (Belch & Belch,2001:160). Proses kognitif bertujuan untuk menjelaskan bagaimana informasi eskternal diberi pemaknaan menjadi sebuah pemikiran dan penilaian. Sebuah pemikiran adalah sebagai hasil dari proses kognitif atau sebagai respons yang berasal dari pengalaman masa lalu dan membentuk penolakan atau penerimaan dari pesan yang diterima. Terpaan dari iklan Vaseline Men terkait dengan informasi eksternal dan pengalaman dari konsumen yang akan membentuk sikap positif dan negatif terhadap iklan serta terhadap merk, Sikap yang positif atau negatif akan mempengaruhi keputusan pembelian produk oleh konsumen. 123

Dalam teori ini terdapat 3 reaksi yang ditimbulkan diantaranya adalah Product/ Message Thoughts yang merupakan reaksi penerima berdasarkan pesan yang disampiakan oleh iklan terutama iklan produk Vaseline Men. Reaksi penerima pesan mengenai produk atau jasa dan atau pesan yang disampaikan dalam aktivitas komunikasi tersebut. Dalam proses ini ada 2 jenis reaksi yang dapat muncul yaitu: Counterarguments: reaksi penerima pesan bertolak belakang dengan pesan yang disampaikan oleh pemasar. Support arguments: reaksi penerima pesan sama dengan pesan yang disampaikan oleh pemasar. Dan dalam penelitian ini reaksi konsumen menggunakan reaksi support argument dimana konsumen konsumen menerima psan yang disampikan oleh pengiklan dengan baik. 4.2.Hipotesis Ketiga : Pengaruh Daya Tarik Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Vaseline Men Hasil pengujian hopotesis ketiga membuktikan bahwa daya tarik celebrity endorser Ariel Noah berpengaruh negatif terhadap minat beli produk Vaseline Men. Penelitian ini memberikan penggambaran bahwa artis Ariel noah tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap minat beli konsumen untuk membeli produk Vaseline Men. Hasil penelitian ini dapat dijelaskan dengan teori ELM yang menggunakan jalur Peripheral Route Persuassion dimana responden memiliki tingkat keterlibatan yang rendah dalam mengolah informasi dan mereka tidak memiliki kekuatan terhadap argumen dengan hati hati. Responden juga cepat mempercayai apa yang deingar dan dibaca atas petunjuk dasar. Audiens 124

tidak dipengaruhi oleh pesan yang disampaikan namun oleh faktor lain seperti daya tarik celebrity endorser. Penelitian pada hipotesa ketiga ini juga dikuatkan dengan teori kognitif respon yang menggunakan reaksi Source-Oriented Thoughts dimana ada reaksi penerima pesan yang dipengaruhi oleh citra pihak yang menjadi sumber informasi. Sebuah reaksi negatif akan muncul jika konsumen tidak menyukai sang juru bicara yang mewakilkan produk atau jasa yang dikomunikasikan, begitu pula sebaliknya. Source-Oriented Thoughts merupakan respon kognitif yang diarahkan pada sumber komunikasi. Salah satu tipe respon yang paling penting dalam kategori ini adalah source derogations, atau pikiran negatif tentang juru bicara atau organisasi yang membuat klaim. Pikiran semacam itu umumnya mengarah pada penurunan penerimaan pesan. Jika konsumen menemukan juru bicara tertentu mengganggu atau tidak dapat dipercaya, mereka cenderung tidak menerima apa yang dikatakan oleh sumber. Tentu saja, pikiran yang berhubungan dengan sumber tidak selalu negatif. Penerima yang bereaksi positif pada sumber menghasilkan pikiran menguntungkan, atau source bolsters. 4.4. Hipotesis Keempat : Pengaruh Kredibilitas Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Vaseline Men Berdasarkan dari hipotesa penelitian keempat ini maka variabel kredibilitas celebrity endorser tidak berpengaruh terhadap minat beli produk Vaseline Men. Dalam hal ini konsumen menggunakan jalur sekunder atau pinggiran yang disebut pheripheral yang ada pada teori Elaboration Likehhood Model karena memiliki 125

tingkat keterlibatan yamg rendah. Dimana konsumen tidak berpikir secara kognitif untuk mengevaluasi pesan dan proses dari informasi / pesan yang diiklankan tersebut, melainkan ada faktor lain yang dilihat yaitu siapa aktor atau model yang membintangi iklan tersebut dalam hal ini Ariel Noah. Menurut LittleJohn(2009;333) Peripheral cues include an appropriate guiding principle that comes to mind during the message, source credibility, the style and format of the message, and the mood of the receiver "Syarat Peripheral mencakup prinsip yang tepat yang datang ke pikiran selama proses pesan, kredibilitas sumber, gaya dan format pesan, dan suasana hati penerima" Syarat pheriperal mencakup prinsip yang tepat yang datang ke pikiran selama pesan, kredibilitas sumber, gaya dan format pesan, dan suasana hati penerima. Jalur Periferal (peripheral route) atau memproses informasi dalam kondisi keterlibatan rendah. Pesan akan menimbulkan reaksi atau sikap bagi setiap individu yang melihatnya. Menurut Petty dan Cacioppo apabila individu dihadapkan pada pesan ( iklan), ia akan memikirkan pesan dan argumentasi yang terkandung didalamnya. Pesan ditujukan untuk menimbulkan reaksi atau sebuah sikap bagi setiap individu. Teori Cognitive Response juga bisa menjelaskan hasil penelitisan hipotesa keempat. Teori Respons Kognitif atau Cognitive Response. Teori ini merupakan teori yang dikemukakan oleh David A. Aaker dan John G. Myers dalam buku yang berjudul Advertising Management. Aaker dan Myers berasumsi bahwa: Komunikasi terlibat secara aktif dalam proses penerimaan informasi dengan 126

konteks pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki sebelumnya, sehingga terjadi perubahan sikap atau terjadi basis pembentukan sikap setelah penerimaan informasi (Aaker & Myers, 1992:189). Pendekatan Respons Kognitif (The Cognitive Response Approach) digunakan untuk mengkaji proses kognitif konsumen terhadap pesan-pesan iklan adalah melalui pengamatan mengenai respons kognitif (cognitive responses) atau pemikiran yang timbul dari konsumen sementara mereka melakukan proses membaca, melihat, dan atau mendengarkan pesan komunikasi. Fokus dari pendekatan ini, yang biasa digunakan oleh kalangan peneliti atau praktisi, adalah dengan mengkategorikan tipe-tipe pemikiran yang muncul dari adanya pesan iklan dan bagaimana respons-respons ini terkait dengan ukuran reaksi (outcome) tradisional seperti sikap terhadap iklan, sikap terhadap merek dan perhatian terhadap pembelian. Model ini menunjukkan tiga kategori dasar dari respons kognitif yang dapat diidentifikasi oleh peneliti dan keterkaitan hal tersebut dengan sikap dan perhatian konsumen. Dalam hal ini, konsumen menggunakan pemikiran yang berorientasi pada sumber (source-oriented thoughts) yang menolak sumber dan yang mendukung sumber pesan. Dalam hipotesa keempat ini ddapat ditarik kseimp0ulan bahwa kredibilitas celebrity endorser tidak berpengaruh terhadap minat beli walaupun Ariel sendiri dminati publik sebagai celebrity endorser produk Vaseline Men ( Sumber : data tabel dan kuesioner). 127