PERBEDAAN KUALITAS PERSAHABATAN MAHASISWA DITINJAU DARI MEDIA KOMUNIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian, teknik

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEBAHAGIAAN PADA REMAJA

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesepian tanpa adanya teman cerita terlebih lagi pada remaja yang cendrung untuk

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DAN KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MASA DEWASA AWAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir,

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

: Item dan Norma Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert. Introvert 1b, 2a, 3a, 4a, 5a, 6b, 7b, 8b.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7).

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi

PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari

mereka. Menurut Schouten (2007), Facebook merupakan salah satu media yang dapat menstimuli terjadinya self disclosure (pengungkapan diri) Perkembangan

KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA

PERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL SISWA BOARDING SCHOOL DAN SISWA SEKOLAH UMUM REGULER

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi kehidupan manusia terutama untuk kepentingan interaksi sehari-hari.

Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berada direntang usia tahun (Monks, dkk, 2002). Menurut Haditono (dalam

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PERSAHABATAN PADA REMAJA AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN SOSIAL DENGAN PERGAULAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah

Hubungan Kesepian Dengan Keterbukaan Diri Pengguna Online Dating Pada Dewasa Awal yang Mencari Pasangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. media dengan surat kabar, radio, televisi dan telepon dalam memenuhi kebutuhan.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung, maka dapat dikemukakan beber apa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Remaja (Adolecence)

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

Laporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode yang penting, walaupun semua periode

GAMBARAN KOMITMEN PADA EMERGING ADULT YANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH DAN PERNAH MENGALAMI PERSELINGKUHAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki handphone sebagai sarana untuk berkomunikasi. Hal tersebut

Hubungan antara Berpikir Positif dengan Penerimaan Diri pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh Akibat Kecelakaan

Total 202 orang 100 %

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. situs ini semua bisa mengakses apapun dan berkomunikasi dengan siapa pun.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Contohnya handphone merek Blackberry. Dengan segala. keunggulan yang dipunyai oleh Blackberry, handphone ini siap menyerbu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

PENGARUH ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN YANG MENGIKUTI AKUN KULINER DI INSTAGRAM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

KECEMASAN TERHADAP KETIADAAN HANDPHONE DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN SOSIAL PADA MAHASISWA S1 MANAJEMEN STIE AMA SALATIGA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Penelitian. melakukan uji coba (try out) kepada mahasiswa Psikologi Universitas Islam Riau

BAB I PENDAHULUAN. tanpa kehadiran orang lain. Dengan adanya kebutuhan untuk mengadakan

BAB I PENDAHULUAN. Zaman era modern seperti sekarang ini teknologi sudah sangat. berkembang dengan pesat. Diantara sekian banyak teknologi yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI STATUS EKONOMI KELUARGA PADA MAHASISWA Oleh : Meriam Yuliana Mahasiswi jurusan Psikologi Fakultas Psikologi U

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vera Ratna Pratiwi,2013

Ika Lestari & 2 Gusti Yarmi PGSD Universitas Negeri Jakarta UTILIZATION OF MOBILE PHONE IN COLLEGE STUDENTS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggambarkan secara jelas dampak dari penggunaan Blackberry di kalangan mahasiswa.

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan data dari tahun 2008, mengenai. pengguna 16 juta orang menjadi lebih dari 1,4 milliar.

Perbedaan Psychological Well-being pada Dewasa Muda Pasangan Long Distance Relationship dengan Pasangan Non Long Distance Relationship

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan. Dalam mencapai Drajat Sarjana S1 Psikologi. Disusun Oleh : ANA ARIFA SARI F

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

BAB V PENUTUP. Pemberian telepon genggam oleh orang tua kepada anak di SDN. Ungaran 01 pada dasarnya sebagai alat komunikasi mereka untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

Transkripsi:

PERBEDAAN KUALITAS PERSAHABATAN MAHASISWA DITINJAU DARI MEDIA KOMUNIKASI Nessa P. D. Suyono Sumedi P. Nugraha Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Email: snugraha@gmail.com Abstract The purpose of this research was to compare the friendship quality of university students based on face to face and mediated communication. This study involved 91 students majoring in Psychology at the Universitas Islam Indonesia (sixty five females and twenty six males). Friendship Quality Scale was used to collect the data. This instrument was developed by the researchers based on Asher and Parker (1993) friendship quality aspects. Paired Sample Test technique was used to analyze the data. The researchers used the Statistical Product and Service Solution (SPSS), Windows version 12.0. as a tool to calculate the data. Results have shown that quality of friendship based on face to face communication (mean score = 171,5165) has higher score than quality of friendship based on mediated communication (mean score = 160,0989), t = 7,055, p = 0,000 (p < 0,010). Keywords: Friendship, Friendship Quality, Communication, Communication Media Kualitas persahabatan pada masa remaja berbeda dengan kualitas persahabatan pada masa anak-anak. Hal ini disebabkan oleh pengalaman kehidupan sosial yang berbeda (Sprinthall & Collins, 1995). Buhrmester (Santrock, 2003) menyatakan bahwa kualitas persahabatan lebih dihayati pada masa remaja dibandingkan pada masa anak-anak. Remaja dengan teman-teman yang tidak begitu dekat atau tidak mempunyai sahabat dekat sama sekali melaporkan bahwa perasaannya lebih sepi, depresi dan tegang, dan memiliki harga diri yang lebih rendah dibandingkan dengan remaja yang memiliki kualitas persahabatan yang lebih akrab. Hasil penelitian Sullivan (Santrock, 2003) menunjukkan bahwa ada peningkatan yang dramatis dalam kadar kepentingan secara psikologis dan keakraban antar teman dekat pada masa awal remaja dibanding masa anak-anak. Kualitas persahabatan sebagai sebuah hubungan sosial ditentukan oleh kualitas komunikasi. De Vito (1997) menyatakan bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah untuk berhubungan, di mana komunikasi dilakukan untuk membina dan memelihara hubungan sosial. Parks (Chan & Cheng, 2004) menyatakan bahwa variasi topik pembicaraan, keterbukaan, dan penggunaan kata-kata yang hanya diketahui oleh dua individu yang saling berkomunikasi berkaitan dengan kualitas komunikasi. Individu cenderung lebih terbuka mengungkapkan informasi penting dan pribadi seiring berjalannya hubungan. Dengan demikian, komunikasi akan berkembang selama persahabatan berlangsung yang kemudian dapat mempengaruhi kualitas persahabatan. Sebagai dampak perkembangan teknologi, komunikasi di samping dilakukan secara langsung, komunikasi juga dilakukan menggunakan media seperti telepon genggam, dan internet. Tidak hanya untuk mengirim pesan singkat dan membuat panggilan, telepon genggam saat ini telah dilengkapi fitur-fitur yang memungkinkan penggunanya untuk mengakses Internet. Jumlah pengguna telepon genggam di Indonesia hingga Juni 2010 diperkirakan mencapai 180 juta pelanggan, atau 80% dari total penduduk Indonesia (Harian Berita, 2010). Ditemukan fakta lain bahwa pengguna telepon genggam remaja di Indonesia meningkat hampir empat kali lipat 39

Nessa P. D. Suyono & Sumedi P. Nugraha lebih dalam lima tahun terakhir. Survei dari penelitian yang diajukan ialah adanya Nielsen Company menunjukkan bahwa perbedaan kualitas persahabatan ditinjau dari penetrasi telepon genggam di kalangan media komunikasi. remaja usia 15-19 tahun pada 2005 hanya 18%, sedangkan saat ini mencapai 70% METODE PENELITIAN (Suprapto & Purborini, 2011). Hasil survei mengenai penggunaan Responden Penelitian media komunikasi yang dilakukan pada Responden penelitian ini adalah tanggal 14 April 2011 pada sejumlah mahasiswa S-1 program studi Psikologi, mahasiswa Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia, laki-laki dan Universitas Islam Indonesia menunjukkan perempuan, berusia antara 17-24 tahun, bahwa selain berkomunikasi secara memiliki lebih dari satu sahabat dekat, dan langsung, mahasiswa juga banyak tidak hanya secara langsung berkomunikasi menggunakan media sebagai alternatif d e n g a n s a h a b a t n y a, t e t a p i j u g a berkomunikasi dengan sabahatnya. menggunakan media pesan teks, seperti SMS Penggunaan media tersebut antara lain SMS (Short Message Service), BBM (BlackBerry (Short Message Service), BBM (BlackBerry Messenger), Twitter, Facebook chat, dan Messenger), situs jejaring sosial (Facebook Yahoo! Messenger. dan Twitter), fasilitas chatting lewat internet Metode Pengumpulan Data (Yahoo! Messenger), telepon, dan e-mail. Penelitian ini menggunakan skala Seorang responden (wawancara pada 19 kualitas persahabatan yang disusun April 2011) menyatakan bahwa komunikasi berdasarkan enam aspek kualitas dengan sahabat dapat dilakukan dalam persahabatan dari Asher dan Parker (1993). bentuk apa saja, namun ia lebih merasa dekat Skala ini akan mengukur dua kualitas jika bisa berbicara secara langsung (tatap persahabatan baik melalui tatap muka muka). Sedangkan responden lain (berkomunikasi secara langsung) maupun menyatakan hal yang sedikit berbeda, di melalui media pesan teks (berkomunikasi mana ia termasuk sering berkomunikasi melalui media). dengan sahabat dengan mengirim SMS A d p u n a s p e k - a s p e k k u a l i t a s (melalui media) karena selalu ingin berbicara persahabatan menurut Asher dan Parker atau berbagi apa saja yang baru dialaminya (1993) terdiri atas: dengan sahabat. a. Pengakuan dan pengertian (validation Mahasiswa sedang berada pada masa and caring) remaja akhir sampai masa dewasa awal, di Tingkat di mana karakteristik mana hubungan dekat seperti persahabatan hubungan persahabatan ditandai menjadi hal yang penting dalam dengan kepedulian, dukungan dan perkembangan sosial dan kesejahteraan minat. dirinya. Kualitas persahabatan ini menarik b. Konflik dan pengkhianatan (conflict untuk diteliti di mana dalam proses and betrayal) sosialisasi, hubungan persahabatan Hubungan persahabatan ditandai merupakan sumber dukungan yang penting. d e n g a n a d a n y a a r g u m e n, Persahabatan juga merupakan pemenuhan ketidaksetujuan, kekesalan, dan kebutuhan akan hubungan dekat dan ketidakpercayaan. kebersamaan. Penelitian ini diharapkan c. B e r k a w a n d a n r e k r e a s i dapat menunjukkan bagaimana kualitas (companionship and recreation) persahabatan mahasiswa yang dibedakan Ti n g k a t d i m a n a h u b u n g a n melalui media komunikasi, di mana persahabatan ditandai dengan komunikasi yang dilakukan mahasiswa tidak menghabiskan waktu untuk bersenanghanya dilakukan secara tatap muka, namun senang bersama. juga dilakukan melalui media. Dengan adanya perbedaan tersebut hipotesis d. Pertolongan dan bimbingan (help and 40

Perbedaan Kualitas Persahabatan Mahasiswa Ditinjau Dari Media Komunikasi guidance) Berdasarkan data kategorisasi di atas Tingkat di mana individu berusaha maka dapat dilihat sebagian besar responden membantu sahabatnya pada pekerjaan penelitian berada pada kategori sedang sehari-hari maupun pada sesuatu hal (70,33%), di mana rentang skor kualitas yang menantang. persahabatannya berkisar antara 154,65 < X e. Pertukaran keakraban (intimate 188,39. exchange) Tabel 4 Ti n g k a t d i m a n a h u b u n g a n Kategorisasi Kualitas Persahabatan persahabatan ditandai dengan Melalui Media keterbukaan mengenai informasi Kategori Nilai Jumlah Presentase pribadi dan perasaan. Rendah X < 143,90 13 14,29% Sedang 143,90 < X 176,28 60 65,93% f. Pemecahan masalah (conflict Tinggi 176,28 X 18 19,78% resolution) Total 91 100,00% Tingkat di mana ketidaksetujuan dalan Berdasarkan data kategorisasi di atas hubungan persahabatan diselesaikan maka dapat dilihat bahwa sebagian besar secara efisien dan adil. responden penelitian berada pada kategori sedang (65,93%), di mana rentang skor Metode Analisis Data kualitas persahabatannya berkisar antara Untuk mengetahui perbedaan kualitas persahabatan antara secara tatap muka dan 143,90 < X 176,28. melalui media, data akan dianalisis menggunakan Paired Samples Test. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk HASIL PENELITIAN mengetahui penyebaran data penelitian apakah terdistribusi secara normal dalam Deskripsi Responden Penelitian sebuah populasi. Pengujian normalitas Tabel 1 dilakukan dengan teknik One-Sample Kategorisasi Responden Berdasarkan Kolmogorov-Smirnov Test. Kaidah yang Jenis Kelamin Sahabat pada Kedua Data digunakan apabila p > 0,05 maka sebaran Kualitas Persahabatan (N = 91) data normal, namun jika p < 0,05 maka sebaran data tidak normal. Jenis Kelamin Responden Kualitas Persahabatan Tatap Muka Melalui Media laki-laki Perempuan laki-laki Perempuan Jumla % jumla % Jumla % Juml % h h h ah laki-laki 18 19,7 8 8,80 13 14,2 13 14,2 8 9 9 perempua 6 6,59 59 64,8 18 19,7 47 51,6 n 3 8 4 Deskripsi Data Penelitian Tabel 2 Deskripsi Statistik Perbandingan Skor Individu pada kedua Skala Kualitas Persahabatan Variabel Hipotetik Empirik Kualitas Persahabatan Min Max Mean Min Max Mean SD Tatap Muka 53 212 132,5 131 208 171,5 16,87 2 Melalui Media 51 204 127,5 131 195 160,0 9 16,19 Tabel 3 Kategorisasi Kualitas Persahabatan Tatap Muka Kategori Nilai Jumlah Presentase Rendah X < 154,65 11 12,09% Sedang 154,65 < X 188,39 64 70,33% Tinggi 188,39 X 16 17,58% Total 91 100,00% Hasil Uji Hipotesis Hasil analisis menununjukkan ada perbedaan yang sangat signifikan antara kualitas persahabatan tatap muka dengan kualitas persahabatan melalui media (t(91) = 7,055, p < 0,01). Kualitas persahabatan secara tatap muka (Mean = 171,52, SD = 16.87) lebih baik dari kualitas persahatan melalui media (Mean = 160,10, SD = 16.19). Tabel 5 berikut adalah laporan hasil analisis Paired Sample Test per aspek (enam aspek dari Asher & Parker). Tabel 5 Hasil Uji Beda Kualiatas Persahabatan per Aspek Mean Aspek I II T P Kesimpulan Analisis 1 29,74 29,64 0,32 0,74 p > 0,05 Tidak ada perbedaan 2 29,13 29,09 0,08 0,93 p > 0,05 Tidak ada perbedaan 3 25,69 17,06 21,26 0,00 p < 0,05 Ada perbedaan 4 29,62 25,09 14,42 0,00 p < 0,05 Ada perbedaan 5 38,00 33,75 8,48 0,00 p < 0,05 Ada perbedaan 6 19,31 25,42-21,70 0,00 p < 0,05 Ada perbedaan 41

Nessa P. D. Suyono & Sumedi P. Nugraha Keterangan: sebesar 0,04 (skor mean pada data kualitas persahabatan tatap muka = 29,13; skor mean 1. P e n g a k u a n d a n p e n g e r t i a n pada data kualitas persahabatan melalui (validation and caring) media = 29,09). 2. Konflik dan pengkhianatan (conflict Sisa aspek kualitas persahabatan yang and betrayal) lain ditemukan perbedaan, yaitu berkawan 3. B e r k a w a n d a n r e k r e a s i dan rekreasi (t(91) =21,26, p < 0,05), (companionship and recreation) pertolongan dan bimbingan (t(91) =14,42, p 4. Pertolongan dan bimbingan (help and < 0,05), pertukaran keakraban (t(91) =8,48, p guidance) < 0,05), dan pemecahan masalah seluruhnya 5. Pertukaran keakraban (intimate (t(91) = -21,70, p < 0,05). Keempat hasil ini exchange) yang memperkuat perbedaan antara kualitas 6. Pemecahan masalah (conflict persahabatan tatap muka dengan kualitas resolution) persahabatan melalui media. Temuan yang menarik dari hasil analisis tambahan ini PEMBAHASAN adalah pada aspek pemecahan masalah. Skor Penelitian ini bertujuan untuk menguji mean pada data kualitas persahabatan hipotesis mengenai adanya perbedaan melalui media (25,42) tampak lebih besar kualitas persahabatan mahasiswa ditinjau dari skor mean pada data kualitas dari media komunikasi. Berdasarkan hasil persahabatan tatap muka (19,31). Hal ini analisis data disimpulkan bahwa hipotesis menunjukkan bahwa pemecahan masalah diterima, yaitu adanya perbedaan yang dapat diselesaikan lebih efektif melalui sangat signifikan antara kualitas media, sedangkan berkawan dan rekreasi, persahabatan tatap muka dengan kualitas pertolongan dan bimbingan, dan pertukaran persahabatan melalui media. Media keakraban lebih berkesan jika dilakukan komunikasi yang dibandingkan adalah tanpa secara langsung. Pemecahan masalah dapat media (tatap muka) dan melalui media pesan diselesaikan lebih efektif melalui media bisa teks (SMS, BBM, Facebook chat, Twitter, terjadi karena isi pesan yang disampaikan dan Yahoo! Messenger). Pembahasan melalui media dapat disusun sebaik mungkin mengenai perbedaan kualitas persahabatan tata bahasa dan maksudnya sehingga di antara kedua jenis media komunikasi menimbulkan kesan yang lebih baik dapat dilihat lebih mendalam dari hasil dibandingkan bertemu langsung kemudian analisis tambahan perbedaan kualitas dalam penyelesaian masalah diikuti dengan persahabatan berdasarkan enam aspek dari adu argumen dan cemooh. Asher dan Parker (1993). Aspek kualitas Kualitas persahabatan yang berbeda p e r s a h a b a t a n p a d a d a t a k u a l i t a s antara kualitas persahabatan tatap muka persahabatan tatap muka dibandingkan dengan kualitas persahabatan melalui media dengan aspek kualitas persahabatan pada ini juga didukung oleh hasil penelitian dari data kualitas persahabatan melalui media Parks dan Roberts mengenai kualitas memperlihatkan baik adanya perbedaan hubungan persahabatan online dan offline maupun tidak adanya perbedaan. (Chan & Cheng, 2004). Persahabatan online Pada aspek pertama, pengakuan dan adalah hubungan dengan sahabat yang pengertian, tidak ditemukan perbedaan dikenal lewat Internet dan dalam berinteraksi (t(91) = 0,32, p < 0,05) dan perbedaan nilai juga selalu melalui Internet, sedangkan mean yang kecil, yaitu sebesar 0,1 (skor persahabatan offline adalah hubungan mean pada data kualitas persahabatan tatap dengan sahabat yang dikenal bukan dari muka = 29,74; skor mean pada data kualitas Internet dan dalam berinteraksi selalu tatap persahabatan melalui media = 29,64). muka. Hasil penelitiannya menunjukkan Selanjutnya, aspek kedua yaitu konflik dan bahwa kualitas hubungan persahabatan pengkhianatan, juga tidak ditemukan perbedaan (t(91) = 0,08, p < 0,05) dan perbedaan nilai mean yang kecil yaitu online secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan kualitas hubungan 42

Perbedaan Kualitas Persahabatan Mahasiswa Ditinjau Dari Media Komunikasi p e r s a h a b a t a n o f f l i n e d a l a m h a l sehingga alat ukur masih perlu diperbaiki. ketergantungan, pemahaman, komitmen dan Kelemahan terakhir yaitu peneliti kurang kesamaan orang yang dikenal. jelas saat memberikan prosedur pengisian Miller dan Steinberg (Tubbs & Moss, alat ukur dan meminta bantuan responden di 2001) mengungkapkan bahwa terdapat waktu yang kurang tepat (saat kelas akan beberapa konsep untuk membedakan berakhir) sehingga dalam pengisian alat ukur hubungan yang berkualitas tinggi dengan banyak yang gugur karena pengisian tidak yang berkualitas rendah, yaitu (1) bahwa lengkap. dalam hubungan berkualitas tinggi, informasi tentang orang lain lebih bersifat SIMPULAN DAN SARAN psikologis daripada bersifat kultural dan Simpulan sosiologi, (2) bahwa aturan-aturan dalam Berdasarkan hasil analisis data dan hubungan ini lebih banyak dikembangkan pembahasan yang telah dilakukan, maka oleh kedua orang yang terlibat di dalamnya dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan daripada diatur oleh tradisi, (3) peranan kualitas persahabatan yang sangat signifikan dalam hubungan antarpersona lebih antara kualitas persahabatan dengan sahabat ditentukan oleh karakter pribadi daripada yang berkomunikasi secara tatap muka oleh situasi, dan (4) bahwa hubungan dengan sahabat yang berkomunikasi melalui berkualitas tinggi lebih menekankan pada media pesan teks. pilihan perseorangan daripada pilihan kelompok. Pilihan perseorangan, informasi Saran psikologis, dan penyingkapan diri Bagi penelitian selanjutnya, peneliti merupakan beberapa variabel yang dapat melakukannya pada responden yang memengaruhi kualitas hubungan. Sehingga berbeda dengan responden dalam penelitian meskipun kualitas persahabatan melalui ini, misalnya pada remaja awal dan pada media lebih rendah dibandingkan dengan masa dewasa. Selain itu, dalam penelitian kualitas persahabatan tatap muka, tetap ada selanjutnya dapat memperbanyak responden faktor lain yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian. Penelitian lain yang juga bisa membandingkan kualitas hubungan dilakukan yaitu membedakan kualitas persahabatan. persahabatan antara individu yang nyaman Kelemahan dalam penelitian ini antara berkomunikasi secara langsung (tatap muka) lain peneliti tidak mengontrol apakah benar d e n g a n i n d i v i d u y a n g n y a m a n pada sahabat yang berkomunikasi melalui berkomunikasi melalui media dan jika akan media, tidak dilakukan komunikasi secara menggunakan alat ukur yang telah disusun tatap muka. Alasan berkomunikasi melalui dalam penelitian ini, maka masih perlu media bisa jadi bukan merupakan alternatif dilakukan pengembangan dan perbaikan alat pilihan dalam berkomunikasi dengan ukur. sahabatnya, melainkan responden tidak dapat berinteraksi secara langsung dengan DAFTAR PUSTAKA sahabatnya itu. Kelemahan lain adalah meskipun di dalam alat ukur peneliti Asher, S.R & Parker, J. G. 1993. Friendship menanyakan komunikasi yang mana di and Friendship Quality in Middle antara tatap muka dengan komunikasi Childhood: Links With Peer Group melalui media yang lebih nyaman dilakukan Acceptance and Feelings of oleh responden, namun data tersebut tidak L o n e l i n e s s a n d S o c i a l diolah lebih lanjut. Dalam penyusunan alat D i s s a t i s f a c t i o n. J o u r n a l o f ukur, pada aspek konflik dan pengkhianatan Developmental Psychology, 29 (4), butir soalnya mengindikasikan jika dalam 611-621. Diunduh pada 13 April hubungan persahabatan terjadi konflik, maka 2 0 1 1 d a r i kualitas persahabatan akan menurun, http://www.psych.utah.edu/classes/2 sedangkan konflik itu sendiri merupakan 007_fall/3220_001/readings/parker. komponen dari kualitas persahabatan pdf 43

Nessa P. D. Suyono & Sumedi P. Nugraha Berndt, T. J. 2002. Friendship Quality and Harian Berita. 2010. Jumlah Pemakai Social Development. American Handphone di Indonesia. Diunduh Psychological Society, 11(1), 7-10. d a r i Diunduh pada 24 Maret 2011 dari http://www.harianberita.com/jumlah http://www1.psych.purdue.edu/~ber - p e m a k a i - h a n d p h o n e - d i - ndt/friendship%20quality%20and% indonesia.html 20social%20development.pdf Santrock, J.W. 2003. Adolescene: Cangara, H. 2008. Pengantar Ilmu Perkembangan Remaja. Jakarta: Komunikasi. Edisi Revisi. Jakarta: Erlangga. Raja Grafindo Persada. Sprinthall, N. A & Collins, W. A. 1995. Chan, D. K.S. & Cheng, G. H. L. 2004. A A d o l e s c e n t P s y c h o l o g y : A Comparison of offline and online Developmental View. New York: friendship qualities at different stages McGraw Hill Inc. of relationship development. Journal o f S o c i a l a n d P e r s o n a l Suprapto, H & Purborini. 2011. Nielsen: Relationships, 21(3), 305-320. Remaja Pengguna Ponsel Melonjak. Diunduh pada 2 Mei 2011 dari D i u n d u h d a r i http://www.kirkarts.com/wiki/image http://teknologi.vivanews.com/news s/1/14/offline-online_rel.pdf / r e a d / 2 0 3 5 4 6 - n i e l s e n - - 7 0 - - pengguna-ponsel-remaja De Vito, J.A. 1997. Komunikasi Tubbs, S. L. & Moss, S. 2001. Human Antarmanusia: Kuliah Dasar. Edisi Communication. Konteks-konteks kelima. Jakarta: Profesional Books. K o m u n i k a s i. B a n d u n g : Rosdakarya F l o y d, K. 2 0 0 9. I n t e r p e r s o n a l Communication: The Whole Story. Vardiansyah, D. 2004. Pengantar Ilmu New York: McGraw Hill Companies. Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia. 44