1
2 LANDASAN HUKUM 1. UU Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, pasal 20, ayat 2 menyatakan Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. 2. Dengan dilaksanakannya Tri Dharma Perguruan Tinggi, diharapkan ada keterkaitan ataupun kemangnunggalan antara Perguruan Tinggi dengan masyarakat. 3. Perguruan Tinggi dikenal oleh masyarakat, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan tinggi semata, tetapi sebagai salah satu pusat atau sumber IPTEKS yang diperlukan untuk masyarakat. 2
3 4.Dilain pihak kita mengetahui bahwa IPTEKS hanya akan mempunyai makna bagi masyarakat luas, bila dapat digunakan secara praktis untk usaha memenuhi berbagai kebutuhan dan memecahkan berbagai masalah nyata yang dihadapi masyarakat. 5.Perguruan Tinggi merupakan investasi masyarakat yang diharapkan mempunyai nilai tambah dari hasil investasi tersebut untk pengembangan sumber daya manusia (SDM). 3
Tridharma Perguruan Tinggi ῆPendidikan Dharma pendidikan masih ῆPenelitian mendominasi dharma ῆPengabdian kepada penelitian dan pengabdian 4 Masyarakat Tekanan Globalisasi dan perubahan menjadi PTBHMN Tridharma PT dilaksanakan lebih seimbang untuk mendukung : ῆPeningkatan mutu Perguruan Tinggi melalui peningkatan kinerja Riset ῆPenguatan Nation Competitiveness melalui pengabdian berbasis Riset 4
5 FENOMENA PERGURUAN TINGGI SAAT INI 1. Perguruan Tinggi saat ini berlomba-lomba berusaha untuk mengejar ranking World Class University (WCU) 2. Perguruan Tinggi tidak Link and Macth dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) 3. Perguruan Tinggi kurang peka, tidak merespon terhadap kebutuhan masyarakat sebagai menara gading (Ivory Tower) 4. Perguruan Tinggi dianggap pencetak pengang guran daya serap kerja rendah. 5. Perguruan Tinggi dianggap terlalu komersial dan Nasional mahal. November 4, 2013 5 Rembuk Depdiknas
HAKEKAT PERGURUAN TINGGI 1. Adanya keberadaan Perguruan Tinggi sesungguhnya adalah merupakan tuntutan masyarakat. 6 2. Perguruan Tinggi yg sdh maju atau tinggal landas, jangan sampai masyarakatnya ditinggal dilandasan atau bahkan dijadikan landasan. 3. Setinggi-tinggi ilmu yang kita tuntut hendaknya kita abdikan kepada masyarakat Ilmu amaliah dan amal ilmiah 4. Perguruan Tinggi yg baik adalah Perguruan Tinggi yg mampu mengangkat kesejahteraan masyarakatnya, baik masyarakat internal masy eksternal kampus. Novembermaupun 4, 2013 6
7 5.Keberadaan Perguruan Tinggi dapat diterima dan dicintai oleh masyarakatnya apabila Perguruan Tinggi tersebut dapat mangayomi masyarakatnya. 6.Seberapa banyak Perguruan Tinggi sudah mengaplikasikan IPTEKS nya kepada masyarakat atau sebaliknya berapa banyak masyarakat yang sudah datang ke Perguruan Tinggi untuk berkonsultasi. 7
8 Perguruan Tinggi Sebagai Pelaku CSR (Campus Social Responsibility ) 1.PT juga merupakan lembaga usaha yg telah memperoleh begitu banyak manfaat dr masy. 2.Sudah seharusnya PT juga mengem balikan sebagian kepada masy. 3. PT seharusnya dpt menjadi contoh bagi pelaku bisnis lainnya dlm melaksanakan nilai-nilai etika,kaidah hukum, masyarakat dan lingkungannya. 8
4. Sehingga dpt memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi yg berkelanjutan 9 5. Kegiatan yg biasa dilakukan oleh PT adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) 6.PT khususnya PTN juga diwajibkan untk menyediakan 20% bangku kuliahnya untk mahasiswa tdk mampu (miskin) 9
10 Program Pengembangan Pengabdian kepada Masyarakat 1. Peningkatan & Penjaminan Mutu program KKN a. KKN-PPM Mencetak lulusan yang berjiwa pemimpin sejati dengan peningkatan empati dan peduli pada problematika di masyarakat b. Pembakuan melalui prinsip: a. Paradigma Development menjadi Empowerment, c. Prinsip: Win-win solution, co- creation, co-funding, sustainable, flexible, research-based a. Networking, b. promosi yang elegan,
Perubahan paradigma KKN 11 ῆ Tekanan globalisasi hidup makin kompleks ῆ Perubahan PT menjadi PT-BHMN ῆ Tekad PT menjadi Universitas Riset Kontektualisasi KKN menjadi KKN-PPM Personality development Community development Institutional development Personality empowerment Community empowerment Institutional development 11
Tujuan KKN-PPM 1. 2. 12 3. 4. 5. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat lemah Melakukan terapan IPTEKS secara teamwork dan multi-/interdisipliner Merupakan kegiatan berbasis Riset Menanamkan nilai-nilai kepribadian: a. Nasionalisme dan jiwa Pancasila b. Keuletan, etos kerja, dan tanggungjawab c. Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan Meningkatkan daya saing nasional (Nation Competitiveness) Menanamkan jiwa peneliti: a. Eksploratif dan analisis b. Mendorong learning community/ society learning 12 Rembuk Nasional Depdiknas
13 KKN-PPM bukanlah PKL PKL merupakan kegiatan Άmonodisiplinᾼ untuk peningkatan relevansi mahasiswa memasuki pasar kerja menyiapkan calon pekerja, pencari kerja (Job seeker) KKN-PPM meningkatkan empati/kepedulian, nilai kepribadian, serta kontribusi dan daya saing daerah/nasional, bekerja secara multidisiplin, mendorong learning community/society. KKN-PPM merupakan kegiatan berbasis riset KKN-PPM dilaksanakan secara co-creation, co-financing, sustainable, dan flexible menyiapkan calon pemimpin yg mampu menciptakan Job creater 13
Prinsip Pelaksanaan KKN-PPM 14 1. 2. Mampu mencapai beberapa tujuan KKN-PPM Merupakan aktifitas yang bersifat win-win: a. Mempunyai tema (core activity) yang jelas b. Merupakan bentuk co-creation (dosen, mahasiswa, pemerintah, industri/pengusaha, stakeholders lain) c. Merupakan kegiatan keberlanjutan (sustainable ) melalui skema cofinancing/co-funding 3. Merupakan kegiatan yang terukur hasil dan dampaknya (outcome dan Social impact), termasuk berlangsungnya proses pembelajaran dan pemberdayaan 4. Memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa (menentukan tema yang dipilih, penyesuaian waktu, melihat nilai dll.) Program KKN On Line 14
15 Prinsip pelaksanaan KKN-PPM (...Lanjutan) 5. Tema berbasis Riset 6. Bagi mahasiswa, merupakan kegiatan kombinasi antara Learning process dan Problem solving 7. Meskipun yang mendasari kegiatan adalah penyiapan the art of the use of knowledge, tetapi yang diutamakan adalah pada the strategic action for community services 15
16 16
Outcome MAHASISWA 17 1. Memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman mahasiswa tentang: Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral. Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya dan pembangunan daerah pedesaan pada khususnya. Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah. 17
18 2.Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah. 3.Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat. 18
19 4. Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan dan pembangunan. 5. Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator, dan problem solver. 6. Memberikan pengalaman dan ketrampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan. 19
20 MASYARAKAT (DAN PEMERINTAH) 1. Minimal memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan program pembangunan. 2. Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak agar sesuai dengan program pembangunan. 3. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam pembangunan di daerah. 4. Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga terjamin kesinambungan pembangunan (Sustainable depelopment) 20
21 PERGURUAN TINGGI 1.Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan.(link & match) Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus dilapangan yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan. 21
22 2. Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau departemen lainnya dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan IPTEKS (Networking) 3. Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan. 22
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PROGRAM PENGABDIAN TAHUN 1971-2007 23 Variabel Kebijakan Pengabdian Pengabdian Masa lalu (Pra-1980) Pengabdian Kini (2000-2007) Azas -Kelembagaan -kerjasama -Ilmu amaliah dan amal ilmiah -Edukatif & Pengembangan -Kelembagaan -Sinergistik -Berbasis riset -Kemitraan -Keberlanjutan Masyarakat sasaran -Konsumtif -Eksternal kampus -Produktif & Konsumtif -Internal & Eksternal kampus terutama Mhs. Pola Aktivitas -pendidikan -Problem solving -Penyuluhan -Empowering -Entrepreneurship -Pembimbingan 23
24 Pola pendanaan -DIP Dikti -Swadana Mhs -Swadana Mhs -Capital sharing dgn mitra (Co-creation - CSR - Pemda Pola Pemantauan& Evaluasi -Sampling -Proses pelaksanaan -Tidak terukur -Terstrukur dan total -Terukur (Produk) - Basis pengembangan Dampak -Local - Local dan Nasional - Internasional (National Competitivenes) 24