PENGEMBANGAN MODEL SUSTAINABLE DEVELOPMENT DECISION-MAKING UNTUK UKM BATIK DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN ANP

dokumen-dokumen yang mirip
HO-2 PROSES PEMBUATAN BATIK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

Oleh: Putri Narita Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M. Eng. Sc

IMPLEMENTASI EKO-EFISIENSI PADA INDUSTRI BATIK CAP YANG MELAKUKAN PROSES PENCELUPAN PADDING

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN MODEL PEMULIHAN KOMPONEN KENDARAAN END-OF-LIFE DENGAN INTEGRASI TRIPPLE BOTTOM LINE DAN TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MULTI OBJEKTIF

EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)

PENCAPAIAN EKO-EFISIENSI MELALUI KERJASAMA ANTAR PELAKU USAHA PADA KLASTER INDUSTRI BATIK SIMBANGKULON, KABUPATEN PEKALONGAN TUGAS AKHIR

PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS

ANALISIS EKO-EFISIENSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) BATIK TULIS BAKARAN (STUDI KASUS PADA BATIK TJOKRO)

Agro Industri Ramah Lingkungan Dede Sulaeman

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Purnawan, 1996). Dampak pencemaran lingkungan oleh limbah industri

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah. Menurut BAPEDAL (1995) menyebutkan bahwa B3 adalah setiap bahan

PRODUKSI BERSIH (Cleaner Production) HA Latief Burhan Universitas Airlangga

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N, 2015 PENGARUH PENGUNGKAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

Pemodelan Proses Penyusunan Laporan Keberlanjutan pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) dan Pendekatan Analytical Network Process (ANP) untuk Pengembangan Produk Hetric Lamp yang Ramah Lingkungan

IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI GEOTERMAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi yang terus berjalan. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan harus

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS PERENCANAAN TRANSPORTASI JANGKA PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)

Bayu Airlangga

ANALISA EFISIENSI PADA USAHA BATIK TRADISIONAL DI KAWASAN X KABUPATEN CIREBON MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN-SIGMA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS

PENELITIAN POTENSI PENCEMARAN DARI 41 INDUSTRI BATIK DI KLASTER BATIK SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan negara ini. Industri merupakan salah satu pilar pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lokal dan proses produksi sederhana yang produknya dijual secara lokal telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang sesuai demi tercapainya going concern perusahaan serta sustainable

Integrasi Produk Pariwisata Indonesia Berbasis Environmental Supply Chain Management

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010,

MODEL RANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

Kata kunci : Manajemen risiko lingkungan, Pengelolaan lumpur B3, fuzzy AHP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN II TAHUN 2016

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-251

Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

Penentuan dan Pengembangan Komoditas Unggulan Argoindustri sub Sektor Perkebunan Berbasis Sistem Inovasi Daerah di Provinsi Aceh

IDENTIFIKASI BENTUK-BENTUK INVESTASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN OLEH SEKTOR INDUSTRI

PERANCANGAN MODEL PEMILIHAN SEKTOR INDUSTRI UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTIC NETWORK PROCESS

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU. Disampaikan pada : Workshop Efisiensi Energi di IKM Jakarta, 27 Maret 2012

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan

IMPLEMENTASI EKO-EFISIENSI PADA INDUSTRI PRINTING BATIK

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yang memiliki peran penting. Di dalam dunia usaha selain

pemerintah dan lembaga pelayanan itu sendiri. Dalam menjalankan fungsinya Rumah Sakit dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan, pasien,

KRiYA TEKSTIL DAN BATIK 1 OLEH: TITY SOEGIARTY JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

V. MODEL KONSEPTUAL KEBIJAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam laporan tahunan perusahaan (annual report). Informasi tambahan itu dapat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berjuang untuk mencapai ecoefficiency yang maksimal,

Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya

ecofirm ANALISIS KELAYAKAN LINGKUNGAN DALAM INDUSTRI PERTANIAN ELIDA NOVITA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEGIATAN MEMBATIK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN (Studi Deskriptif di TK Muslimat Salafiyah Karangtengah Pemalang)

Kata Kunci : Data Envelopment Analysis, Technical Efficiency, Scale Effficiency

PENENTUAN LOKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERKELANJUTAN KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Ahmad Kamil 1), Arfan Bakhtiar 2), Sriyanto 3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Permasalahan lingkungan merupakan salah satu faktor penting yang harus kita

DAFTAR RIWAYAT HIDUP CALON WAKIL DEKAN BIDANG KEAGAMAAN, KEMAHASISWAAN, DAN ALUMNI UII PERIODE FAKULTAS EKONOMI NO. 01

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN I TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Perekonomiaan yang baik adalah perekonomian yang harus

EVALUASI PENERAPAN PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BOYOLALI

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB

PEMODELAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN UMKM INOVATIF

STANDAR INDUSTRI HIJAU

PENINGKATAN EFISIENSI PERUSAHAAN MELALUI KONSEP NON PRODUK OUTPUT (NPO) SEBAGAI BAGIAN INTERNALISASI BIAYA LINGKUNGAN

KUESIONER PENELITIAN. tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara anggap benar.

STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Tabel I.1 Data Kecelakaan Kerja di Rumah Batik Komar. (Sumber : Rumah Batik Komar) Kecelakaan kerja Dampak Frekuensi

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kasus kerusakan lingkungan dalam skala nasional seperti kasus PT Lapindo

PERANCANGAN ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH PEMOTONGAN AYAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODEL SUSTAINABLE DEVELOPMENT DECISION-MAKING UNTUK UKM BATIK DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN ANP Puspita Dewi Widayat 1, *), Moses L. Singgih 2) dan Udisubakti Ciptomulyono C 3) Jurusan Teknik Industri FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ita.soedarsono@gmail.com ABSTRAK UKM batik adalah bagian dari industri kecil tekstil yang menjadi sumber pencemaran air kedua di Indonesia, maka diperlukan pengembangan model sustainable development decicion making untuk UKM Batik. Dimensi sustainability yang digunakan adalah ekonomi, lingkungan, dan sosial. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model sustainable development decision-making UKM batik di Surabaya dengan melakukan integrasi sustainability management accounting (SMA) dan composite sustainable development index (ICSD), untuk menghasilkan alternatif penyelesaian yang dievaluasi dengan pendekatan analytic network process (ANP). Penelitian ini diawali dengan pembentukan kerangka sustainability management accounting (SMA, kemudian menentukan sub-indikator dimensi sustainability berdasarkan expert judgments untuk membentuk composite sustainable development index (ICSD). Sustainability management accounting (SMA) dibandingkan dengan best available technologies (BAT) untuk mengidentifikasi permasalahan sustainable development dan alternatif penyelesaiannya. Alternatif penyelesaian dievaluasi dengan pendekatan ANP. Composite sustainable development index (I CSD) menunjukkan kinerja sustainability. Integrasi sustainability management accounting (SMA) dan composite sustainable development index (I CSD) menjadi pendukung decision-making bagi sustainable development UKM batik di Surabaya. Kata kunci: sustainable development, UKM batik, sustainability management accounting (SMA), best available technologies (BAT), composite sustainable development index (ICSD), analytic network process (ANP) PENDAHULUAN Saat ini isu sustainable merupakan salah satu isu penting di seluruh dunia. Industri yang tidak ramah lingkungan menjadi salah satu topik yang berkaitan dengan isu sustainable. Negara-negara di Eropa dan Asia memiliki jumlah industri yang banyak. Permasalahan sustainable development pada industri telah menjadi isu penting di negara-negara benua Eropa, Amerika dan bahkan Asia. Permasalahan lingkungan yang membutuhkan solusi penyelesaian secara cepat telah meningkatkan kesadaran masayarakat tentang dampak operasional usaha terhadap lingkungan (Arragon-Correa, Hurtado-torres et al. 2008). Seiring perkembangan jaman, isu lingkungan telah berkembang menjadi isu sustainable development. Isu lingkungan telah berkembang tidak hanya fokus pada permasalahan lingkungan secara khusus tetapi juga mempertimbangkan aspek lainnya yang saling berkaitan. Sustainable development dapat dideskripsikan dalam 3 dimensi, yaitu sosial, lingkungan, dan ekonomi. Ketiga dimensi tersebut tidak terpisahkan tetapi saling berkaitan dan saling mempengaruhi (Jasch and Stasiškienė 2005; Jasch and Lavicka 2006; Laurinkevičiūtė and Stasiškienė 2010). A-38-1

Konsep sustainable development juga diterapkan pada perusahaan. Perusahaan adalah suatu organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Perusahaan akan melaksanakan kebijakan berkaitan dengan sustainable development jika mendapatkan keuntungan finansial (Jasch and Stasiškienė 2005). Banyak perusahaan yang tidak mampu melakukan identifikasi biaya lingkungan dan sosial serta keuntungan yang diperoleh dari perbaikan kinerja lingkungan dan sosial (Jasch and Stasiškienė 2005). Seiring perkembangan jaman, perusahaan membutuhkan sistem akuntansi manajemen yang mempertimbangkan peningkatan dampak lingkungan dan sosial sebagai bentuk tanggungjawab perlindungan lingkungan dan sosial (Jasch and Stasiškienė 2005). Saat ini dimensi sosial telah mendapat perhatian, sehingga diperlukan definisi yang jelas tentang konsep dan strategi sustainability (Labonne 2006). Environmental management accounting merupakan salah satu sistem akuntansi manajemen yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Sustainability management accounting merupakan pengembangan dari environment management accounting, dimana menggabungkan biaya kinerja sosial termasuk pengelolaan dampak yang tidak diinginkan, pencegahan, dan biaya manajemen sustainability dan sustainability pendapatan (Laurinkevičiūtė and Stasiškienė 2010). Susatainability management accounting (SMA) dapat memungkinkan suatu perusahaan untuk mengidentifikasi permasalahan utama sustainable development berdasarkan indikator finansial (Laurinkevičiūtė and Stasiškienė 2010). Pada tahun 2010, unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) di Indonesia mencapai 99,99% dari seluruh usaha atau sekitar 53.823.732 unit (Departemen Koperasi dan UKM 2010). UKM juga telah menyerap 99.401.775 tenaga kerja atau sekitar 97,22% dari total tenaga kerja (Departemen Koperasi dan UKM 2010). Peran UKM di Indonesia sangat pentung karena merupakan dasar dari kesejahteraan sosial ekonomi dan kelangsungan tenaga kerja. Peningkatan jumlah UKM akan menciptakan peluang persaingan usaha sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi (Laurinkevičiūtė and Stasiškienė 2010). Pembangunan sektor UKM sangat penting untuk memperkuat industri besar (Kameyama, Kobayashi et al. 2001). Dunia usaha memiliki sifat yang cepat berubah. Untuk dapat bertahan di dunia usaha, tiap unit usaha harus fleksibel, dinamis, terbuka, dan cepat beradaptasi (Laurinkevičiūtė and Stasiškienė 2010). Indonesia telah berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan dengan konsep sustainable development yang juga berlaku bagi UKM. Komitmen tersebut telah dituangkan dalam berbagai bentuk kebijakan dan rencana strategis pembangunan. Status Lingkungan Hidup (Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia 2010) menyatakan salah satu program dari 4 prioritas program Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2004 2014 (RPJM) Kementerian Lingkungan Hidup adalah upaya pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan yang dilakukan dengan berbagai kegiatan, antara lain: penerapan kebijakan dan standarisasi lingkungan melalui pengembangan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) penerapan ISO 14001, ekolabel, Pusat Produksi Bersih Nasional, dan lain sebagainya. UKM juga merupakan salah satu objek bagi kebijakan dan strategi nasional. Kegiatan substansi inti prioritas RPJM 2010 2014 tentang Peningkatan Instrumen Ekonomi dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup menjelaskan tentang kebijakan insentif dan pendanaan lingkungan terhadap UKM yang telah melaksanakan peningkatan kualitas lingkungan dengan pengendalian pencemaran. Kegiatan kajian lingkungan dalam RPJM 2010 2014 tentang pengendalian pencemaran limbah usaha skala kecil menjelaskan tentang upaya untuk meningkatkan pengelolaan limbah usaha kecil (Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia 2010). Penelitian tentang sustainable development yang ada lebih banyak fokus pada industri besar dibandingkan UKM karena beranggapan bahawa dampak lingkungan yang disebabkan A-38-2

oleh industri besar lebih terlihat, mudah diukur, diterjemahkan, dan dievaluasi (Laurinkevičiūtė and Stasiškienė 2010). Menurut Julien Labonne (2006), sepertinya UKM hanya menimbulkan sedikit dampak lingkungan bahkan tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Tetapi sebenarnya hal tersebut tidak benar. UKM juga menimbulkan dampak lingkungan yang cukup signifikan. Menurut Status Lingkungan Hidup (2010), jumlah industri kecil yang berpotensi melakukan pencemaran air lebih banyak dibandingkan industri besar. Banyak penelitian tentang manajemen sustainable development, efisisensi, dan inovasi lebih fokus pada perusahaan dan industri besar bukan sektor UKM (Labonne 2006). Menurut Status Lingkungan Hidup 2010, industri kecil tekstil dan kulit adalah jenis industri kedua yang berpotensi mencemari air sejak tahun 2005 2007 (Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia 2010). UKM batik adalah bagian dari industri tekstil. Sehingga industri batik yang ramah lingkungan menjadi sangat penting untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan. Model sustainable development decision-making menunjukan bahwa perusahaan dapat mengidentifkasi permasalahan sustainable develompment berdasarkan indikator finansial dengan menggunakan SMA. Analisa perbandingan output non produk dan teknologi yang normal atau best Available technologies (BAT) dilakukan untuk memastikan relevansi permasalahan dan validasi permasalahan. Hasil identifikasi permasalahan dengan menggunakan SMA menunjukan indikator kinerja sustainability. Indikator kinerja sustainability dapat menunjukan permasalahan sustainability yang akan dipergunakan sebagai dasar internal decision-making. Untuk menunjukan efektivitas sustainability development di perusahaan, masih diperlukan indikator kinerja sustainability yang lebih banyak (Laurinkevičiūtė and Stasiškienė 2010). Tujuan utama composite sustainable development index (I CSD) adalah mengkomunikasikan kepada stakeholder tentang kinerja sustainable development dan memberikan laporan tentang kinerja sustainability yang lebih baik (Krajnc and Glavič 2005). Integrasi sustainability management accounting (SMA) dengan composite sustainable development index (I CSD) diperlukan untuk membentuk sustainable development decision-making sebagai dasar pengambilan keputusan (Laurinkevičiūtė and Stasiškienė 2010). Studi ini melakukan pengembangan model baru untuk melakukan identifikasi permasalahan sustainable development. Integrasi sustainability management accounting dan composite sustainable development index dapat mengetahui permasalahan dan alternatif penyelesaian tentang sustainable development berdasarkan integrasi sustainability management accounting dan composite sustainable development index pada UKM Batik di Surabaya dengan pendekatan analytic network process (ANP) bagi UKM Batik di Surabaya. METODE Tahapan kegiatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah: 1. Studi literatur Studi literatur yang dilakukan adalah dengan melakukan tinjauan literatur jurnal, berita, kebijakan pemerintah dan UU, serta hasil jurnal review. Keluaran yang didapatkan adalah pemahaman konsep sistem model sustainable development decision-making untuk UKM batik di Surabaya dan perencanaan studi lapangan yang akan dilaksanakan pada tahap berikutnya. 2. Studi lapangan Studi lapangan yang dilakukan adalah survey awal rencana objek penelitian. Survey objek penelitian yang dilakukan berdasarkan data tentang UKM batik di Surabaya yang didapatkan dari berbagai sumber. Keluaran yang didapatkan adalah mengetahui kondisi awal eksisting UKM batik di Surabaya. A-38-3

3. Model dasar Model awal yang menjadi dasar penelitian ini adalah Sustainable Development Decision- Making Model for Small and Medium Enterprises menurut Laurinkevičiūtė dan Stasiškienė (Laurinkevičiūtė and Stasiškienė 2010). Berdasarkan masukan pemahaman konsep dan survet awal kondisi eksisting UKM batik di Surabaya, model dasar tersebut akan dilakukan rencana pengembangan. 4. Pengembangan model Model dasar dilakukan pengembangan dengan memberikan penambahan evaluasi multikriteria pada alternatif penyelesaian dengan pendekatan ANP. 5. Pengumpulan data Pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengambilan data dan observasi secara langsung pada dua komunitas UKM batik di Surabaya dan survey dari expert judgments. 6. Identifikasi permasalahan Identifikasi permasalahan didapatkan dari hasil pengumpulan data dan analisa dengan menggunakan model yang telah dibuat. 7. Pemilihan alternatif Dari identifikasi permasalahan yang telah dilakukan, akan dilakukan analisa untuk mendapatkan pilihan alternatif penyelesaian tentang sustainable development. 8. Analisa sensitivitas Setiap alternatif penyelesaian yang dihasilkan akan dilakukan analisa sensitivitas. 9. Evaluasi alternatif Setiap alternatif penyelesaian yang dihasilkan akan dilakukan evaluasi multikriteria dengan pendekatan ANP(Analytical Network Process) Kriteria ANP yang digunakan adalah ekonomi, lingkungan, social, dan strategis. 10. Sustainable development decision-making Beberapa alternatif yang telah dilakukan analisa sensitivitas, evaluasi ekonomi, dan evaluasi multikriteria akan menghasilkan satu alternatif terbaik yang menjadi dasar untuk melakukan decision-making berkaitan dengan sustainable development pada UKM batik di Surabaya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penerapan sustainability management accounting dapat mengetahui kebutuhan bahan, energi dan air per meter output produksi pada masing-masing UKM. Untuk mengetahui permasalahan sustainable development pada masing-masing UKM dilakukan benchmark pada best available technique (BAT). BAT yang dipergunakan adalah hasil penelitian Sulaeman tentang Kebutuhan Air, Enerji, Zat Warna Dan Zat Pembantu Untuk Pembuatan 1 Meter Kain Batik Dari Mori. dalam Nurdalia (Nurdalia 2006). Benchmark yang dilakukan sesuai dengan struktur penelitian Sulaeman. Tabel 1 Benchmark struktur kebutuhan bahan, energy, dan air per meter output produksi dan kandungan pada air limbah No Item Satuan unit Data Benchmark 1 Malam (lilin) batik Gram 100 150 (sesuai motif) 2 Zat warna colet Gram 0.50 6 (per warna) Batik Mangrove Wonorejo 166,7 166,7 5 5 Batik Tugu A-38-4

No Item Satuan unit Data Benchmark Batik Mangrove Wonorejo Batik Tugu 3 Listrik wh 5 15 0.186 0.200 4 Minyak tanah ml 25 50 750 500 5 Air Liter 25 50 28 28,75 Sumber: Hasil sustainability management accounting dan data benchmark. Hasil benchmark menunjukan terjadi permasalahan inefisiensi pada 2 (dua) item, yaitu penggunaan malam (lilin) batik dan minyak tanah. Analisa permasalahan sebagai berikut: 1. Penggunaan malam (lilin) batik Malam (lilin) batik yang dipergunakan 50% 70% menjadi output non produk karena malam tersebut hanya menjadi bahan penahan warna pada kain. Inefisieni yang terjadi karena selama ini di UKM tersebut berasal dari sisa malam di canting, wajan, dan tercecer. Selain itu juga tidak pernah dilakukan tindakan pemakaian kembali, baik reuse maupun recycle. 2. Penggunaan minyak tanah Minyak tanah yang dipergunakan merupakan bahan bakar dari kompor. Kompor batik berfungsi untuk melelehkan malam batik. Inefisiensi yang terjadi karena penggunaan bahan bakar per meter produk yang berlebihan dan tumpahan minyak pada saat pengisian. Alternatif penyelesaian yang dapat diimplementasikan sebagai berikut: 1. Proses reuse malam (lilin) batik malam (lilin) batik yang tersisa di panci, canting, dan tercecer dapat dipergunakan kembali. 2. Proses daur ulang malam (lilin) batik malam (lilin) batik yang berada pada proses pelorodan dan pencucian ditangkap dengan teknologi tertentu, kemudian diproses daur ulang dengan metode tertentu. 3. Penggantian kompor batik dengan minyak tanah kompor batik dengan bahan bakar minyak tanah digantikan dengan kompor listrik. KESIMPULAN DAN SARAN Identifikasi permasalahan sustainable development UKM batik di Surabaya adalah terjadinya inefisiensi pada 2 (dua) item, yaitu penggunaan malam (lilin) batik dan minyak tanah. Alternatif penyelesaian yang datap diimplementasikan ada 3, yaitu reuse malam (lilin) batik, daur ulang malam (lilin) batik dan penggantian kompor batik minyak tanah. Selanjutnya ketiga alternatif tersebut dievaluasi dengan ANP untuk mendapatkan alternatif terbaik. Pengembangan penelitian yang dapat dikembangkan adalah melakukan evaluasi alternatif dengan metode lain dan membandingkannya dengan pendekatan ANP. DAFTAR PUSTAKA Arragon-Correa, J. A., N. Hurtado-torres, et al. (2008). "Environmental strategy and performance in small firms : A resource-based perspective." Journal of Environmental Management 86: 88-103. Departemen Koperasi dan UKM (2010). Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM ) dan Usaha Besar (UB). D. K. d. UKM: 1-2. Jasch, C. and A. Lavicka (2006). "Pilot project on sustainability management accounting with the Styrian automobile cluster." Journal of Cleaner Production 14: 1214-1227. A-38-5

Jasch, C. and Ž. Stasiškienė (2005). "From Environmental Management Accounting to Sustainability Management Accounting." Environmental research, engineering and management 4: 77-88. Kameyama, S., H. Kobayashi, et al. (2001). Model for SME Sector Development. Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (2010). Rencana Strategis Kementrian Lingkungan Hidup Tahun 2010-2014 a. Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (2010 ). Status Lingkungan Hidup Indonesia 2010. Krajnc, D. and P. Glavič (2005). "A model for integrated assessment of sustainable development." Resources, Conservation and Recycling 43: 189-208. Labonne, J. (2006). A Comparative Analysis of the Environmental Management, Performance and Innovation of SMEs and Larger Firms: 0-44. Laurinkevičiūtė, A. and Ž. Stasiškienė (2010). "Sustainable Development Decision -Making Model for Small and Medium Enterprises." Environmental research, engineering and management 2: 14-24. Nurdalia, I. (2006). Kajian dan analisis peluang penerapan produksi bersih pada usaha kecil batik cap. Program Magister Ilmu Lingkunga. Semarang, Universitas Diponegoro. Program Pascasarjana. A-38-6