PERANCANGAN MODEL PEMILIHAN SEKTOR INDUSTRI UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTIC NETWORK PROCESS

Transkripsi

1 PERANCANGAN MODEL PEMILIHAN SEKTOR INDUSTRI UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTIC NETWORK PROCESS Studi Kasus : Pemilihan Sektor Industri Unggulan di Jawa Barat TESTS MAGISTER Oleh Eko Liquiddanu BIDANG KHUSUS TEKNOEKONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PROGRAM PASCASARJANA I NSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2003

2 PERANCANGAN MODEL PEMILIHAN SEKTOR INDUSTRt UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (Studi Kasus Pemilillan Sektor Industn Unggulan di Jawa Barat) Nama : Eko Liquiddanu NIM : l 'ivmbimbing, Dr. fr. Lucia Diawati NIP :

3 Abstrak Mengingat terbatasnya dana untuk penbangunan dan pengembangan sektor industri, maka pemerintah tidak mungkin mengembangkan selmuh jenis sektor industri sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Salah satu alternatif yang ditempuh adalah menetapkan sektor industri tertentu yang mendapatkan prioritas pengembangan. Sektor ini dikenal dengan istilah sektor unggulan. Penentuan sektor unggulan didasarkan atas kriteria yang ditetapkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Dalam penentuan sektor industri unggulan, metode yang digunakan oleh Bapeda Jawa Barat adalah indeks komposit. Jika dibandingkan metode indeks komposit, metode Analytic Network Process (ANP) memiliki beberapa keunggulan antara lain bobot setiap kriteria dimungkinkan berbeda, keputusan yang diambil didasarkan atas persepsi pengambil keputusan, dan dapat dikembangkan menjadi model pengambilan keputusan secara berkelompok. Penelitian ini mencoba merancang model pemilihan sektor industri unggulan dan menentukan sektor industri yang paling layak dijadikan sektor unggulan dengan menggunakan metode ANP. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode ANP antara lain tingkat kepentingan kriteria (bobot kriteria) dan urutan sektor industri unggulan. Untuk bobot kriteria, hasil preferensi responden menunjukkan bobot kriteria penyerapan tenaga kerja mendapatkan nilai yang tertinggi yaitu 13,25 point. Selanjutnya kriteria spesialis ekspor (11,75 point), kriteria keterkaitan ke depan (11, 63) dan kriteria penarik investasi (11, 18). Dari 29 sektor industri pada tabel input output, dipilih 5 (lima) sektor yang potensial menjadi sektor unggulan. Selanjutnya berdasarkan hasil kuesioner dari para responden, terpilih sektor industri tekstil dan pakaian jadi merupakan yang mendapat prioritas pengembangan, diikuti sektor industri kulit dan sepatu, dan sektor industri makanan dan minuman Kata kunei : industri unggulan, kriteria majemuk, Analytic Network Process, input output, analisis Structure Conduct Performance vi

4 Abstract Considering the limited fund for the development of industrial sectors, it is not possible for government to develop all industrial sector at the same time. One of the alternatives is to specify certain industrial sectors that get development priority. These sectors are recognized with preeminent sector term. Determination of pre-eminent sector based of criterion specified by various the interested parties. In determination of pre-eminent industrial sector, method used by Bapeda West Java is composite index. Compared to composite index method, Analytic Network Process (ANP) method has some advantage, for example weight of criterion can differ, decision based of perception of decision maker, and can be developed to become teaming decision making model. This research is trying to design a decision model of pre-eminent industrial sector and determine most competent industrial sector of pre-eminent sector by using ANP method. The result, which is obtained by using ANP method, is importance level of criterion (criterion weight) and pre-eminent industrial sector in sequence. The result of criterion weight from respondent preferences show criterion weight absorption as follow: labor get full marks that is 13,25 point; exporting specialist criterion (11,75 point), related/relevant criterion forwards (11, 63) and criterion of investment (11, 18). From 29 industrial sectors in input output table, we choose 5 (five) potential preeminent sectors. The sector that is getting development priority is textile and ready-made clothes industrial sector. Other industrial sectors are husk and shoe industrial sector, and food and beverage industrial sector. Keyword: pre-eminent industry, multi criteria, analytic network process, input output, analysis structure conduct performance. vii

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15