PENGUJIAN PUPUK TULANG AYAM SEBAGAI BAHAN AMELIORASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SORGHUM DAN SIFAT- SIFAT KIMIA TANAH PODZOLIK MERAH KUNING PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tanaman dan kelangsungan hidup mahluk hidup. Karakteristik unsur-unsur dalam

VII. KEHARAAN DAN PEMUPUKAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara (USU), Medan pada ketinggian tempat sekitar 25 m dpl. Analisis

Lampiran 3. Analisis AwalLimbah Padat Kertas Rokok PT. Pusaka Prima Mandiri Parameter Satuan Hasil Uji Metode Uji. 14,84 IK.01.P.

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa, Laboratorium Kesuburan dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Laboratorium Analitik Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan. Penelitian ini

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Terhadap Produksi Rumput Gajah Taiwan (Pennisetum Purpureum Schumach)

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

IV. HASIL 4.1. Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi Tabel 2 No Analisis Metode Hasil Status Hara

II. TINJAUAN PUSTAKA. menunjang pertumbuhan suatu jenis tanaman pada lingkungan dengan faktor

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

TINJAUAN PUSTAKA. basa berlangsung intensif, sedangkan kandungan bahan organik rendah karena

III. BAHAN DAN METODE

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

III. BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN

Nur Rahmah Fithriyah

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

Gambar 3. Lahan Hutan di Kawasan Hulu DAS Padang

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Suhu min. Suhu rata-rata

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH

Latar Belakang. Kalium merupakan salah satu hara makro setelah N dan P yang diserap

I. PENDAHULUAN. terus bermunculannya berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang

I. PENDAHULUAN. jagung juga digunakan sebagai bahan baku industri, pakan ternak dan industri

Agus Supriyo BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) KAL-SEL

Pupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan- kelemahan yang terdapat pada

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Soal Jawab DIT (dibuat oleh mahasiswa)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

METODE PENELITIAN. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo provinsi DIY. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN BUDIDAYA PERTANIAN DI KOTA SEMARANG

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kesuburan Tanah

Transkripsi:

PENGUJIAN PUPUK TULANG AYAM SEBAGAI BAHAN AMELIORASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SORGHUM DAN SIFAT- SIFAT KIMIA TANAH PODZOLIK MERAH KUNING PEKANBARU Oleh : Sri Utami Lestari dan Azwin ABSTRAK Pemilihan tulang ayam sebagai bahan dasar pembuatan pupuk karena kandungan kalsium dan magnesium pada tulang ayam tersebut merupakan unsur hara makro yang mutlak dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak. Dengan pemberian pupuk tulang ayam tersebut maka unsur kalsium dan magnesium dalam tanah dapat di suplay dan juga diharapkan dapat meningkatkan ph tanah.tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji tulang ayam sebagai bahan ameliorasi terhadap pertumbuhan tanaman sorghum serta sifat -sifat kimia tanah PMK (Podzolik Merah Kuning) Pekanbaru Percobaan lapangan dilakukan secara eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan perlakuan pupuk tulang ayam. Data dianalisis dengan menggunakan uji t. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman pada akhir penelitian dan sifat-sifat kimia tanah PMK. Hasil analisa menunjukkan terjadinya peningkatan hasil pertumbuhan tanaman sorghum. Kata Kunci : tulang ayam, sorghum, PMK PENDAHULUAN Tanaman dalam pertumbuhan dan produksinya memerlukan nutrisi atau unsur hara yang diabsorbsi baik melalui akar maupun melalui daun, Unsur hara yang diserap secara terusmenerus didalam tanah dapat menyebabkan kandungan unsur hara memperbaiki baik sifat fisik, biologi dan kimia tanah. Kecenderungan pemakaian pupuk kimia atau pupuk buatan selama ini disebabkan oleh karena efeknya yang lebih cepat dirasa, menyebabkan dampak pencemaran lingkungan dan penurunan kualitas tanah. Penggunaan dalam tanah berkurang sehingga perlu pupuk organik yaitu pupuk pupuk dilakukan penambahan unsur hara melalui pemberian pupuk. Pupuk adalah semua bahan yang diberikan pada tanaman dengan tujuan untuk yang berasal dari bahan organik merupakan alternative tepat yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak penggunaan pupuk kimia

salah satu diantaranya adalah tulang ayam. Banyak sekali dijumpai tulang ayam yang terbuang begitu saja sebagai limbah yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pemilihan tulang ayam sebagai bahan dasar pembuatan pupuk karena kandungan kalsium dan magnesium pada tulang ayam dimana unsur tersebut merupakan unsur hara makro yaitu unsur hara yang mutlak dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak. Dengan pemberian pupuk tulang ayam tersebut maka unsur kalsium dan magnesium dalam tanah dapat di suplay dan juga diharapkan dapat meningkatkan ph tanah. Tulang ayam merupakan limbah dari industry pengolahan daging ayam dan rumah makan yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Limbah merupakan bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu aktivitas manusia atau proses alam yang tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi tetapi justru memiliki dampak negative yaitu pada proses pembuangan dan pembersihannya memerlukan biaya serta efeknya dapat mencemari lingkungan. Besarnya konsumsi masyarakat terhadap ayam menyebabkan kenaikan produksi ayam dari tahun ke tahun. Dengan besarnya konsumsi ayam oleh masyarakat masalah yang dihadapi adalah limbah tulang ayam. Penggunaan pupuk tulang diharapkan mampu menjadi salah satu alternative inovasi teknologi baru yang dapat menjadi referensi para petani sebagai pupuk tambahan dalam memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman sehingga pertumbuhan dan produksi tanaman dapat maksimal, selain itu ramah lingkungan dan biaya yang dikeluarkan tidak banyak. Provinsi Riau pada umumnya di dominasi tanah PMK (Podzolik Merah Kuning) dimana tanah PMK merupakan tanah marginal yang mempunyai kandungan bahan organik, N,P dan basa-basa (Ca,Mg,K,Na) rendah dan ph tanah yang rendah sehingga dari sifat-sifat tersebut jika tidak diberi bahan ameliorasi atau bahan perbaikan maka pertumbuhan dan produksi tanaman tidak dapat maksimal. Ditinjau dari luasnya, tanah PMK mempunyai potensi yang tinggi untuk pengembangan pertanian. Untuk itu perlu pemberian bahan ameliorasi seperti pupuk. Penggunaan Tulang

ayam sebagai bahan ameliorasi tentunya perlu diuji sebagai dasar sifat -sifat kimia tanah PMK (Podzolik Merah Kuning) Pekanbaru. untuk petani mencobanya pada tanaman. Dalam hal ini sebagai indikator tanaman digunakan sorghum, selain karena responsive terhadap pemupukan juga penelitian ini diharapkan sebagai awal percobaan mengembangkan tanaman sorghum di Riau yang memiliki iklim panas dan tanah marginal (Podzolik Merah Kuning) cukup luas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji tulang ayam sebagai bahan ameliorasi terhadap pertumbuhan tanaman sorghum serta METODE PENELITIAN Analisis Sifat-Sifat Kimia Tanah sebelum Perlakuan Untuk mengetahui sifat-sifat kimia tanah awal sebelum diberi perlakuan maka tanah dilakukan analisis terlebih dahulu meliputi pengukuran kadar air kering udara, kadar air kapasitas lapang, ph H 2 O, ph KCl, C-organik, N-total, P- tersedia, Al-dd, KTK, Ca-dd, Mg-dd, K-dd, Metode yang digunakan dalam analisis seperti tertera sebagai berikut : Jenis Analisis Metode Ekstraksi Pengukuran ph H 2 O 1: 2,5 ph meter ph KCl 1: 2,5 ph meter C-organik Walkley and Black Titrasi N-total Kjeldahl Titrasi P-tersedia Bray 1 UV VIS Spektrofotometer Al-dd N KCl 1 N Titrasi KTK N NH 4 OAc ph 7,0 Titrasi Ca-dd N NH 4 OAc ph 7,0 AAS Mg-dd N NH 4 OAc ph 7,0 AAS K-dd N NH 4 OAc ph 7,0 Flame photometer Percobaan Lapangan Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan perlakuan pupuk tulang ayam. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t berpasangan jika t hitung < t tabel maka disimpulkan bahwa pemberian pupuk tulang ayam tidak berbeda nyata dengan tanpa pemberian tetapi bila t hitung > t tabel maka pemberian pupuk tulang ayam berbeda nyata dengan tanpa pemberian.

Jumlah ulangan setiap perlakuan 15 sehingga diperoleh jumlah unit percobaan 30, setiap unit terdiri 4 tanaman 2 tanaman sebagai sampel. Media tanah yang telah diayak dan dikeringudarakan ditimbang sebanyak 3 kg setara berat kering mutlak. Selanjutnya tanah tersebut diberi perlakuan sesuai dengan perlakuan dan perlakuan pupuk tulang ayam dicampurkan dengan tanah secara merata pada masing-masing polybag. Inkubasi dilakukan selama 1 minggu pada keadaan kapasitas lapang. dengan menyisakan 4 tanaman pada masing-masing polybag. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman pada akhir penelitian Analisis Sifat-Sifat Kimia Tanah setelah Perlakuan Untuk menganalisa sifat-sifat kimia tanah dilakukan pengujian laboratorium terhadap ph, C-organik, N total, P tersedia, Al-dd, KTK, Cadd, Mg-dd dan K-dd (Metode dan pengukuran yang digunakan sama dengan yang digunakan di analisa awal). Tanah yang sudah diberi perlakuan ditanami dengan 4 benih sorghum pada masing-masing polibag dan diberi pupuk dasar NPK 3 gr/polybag. Penjarangan dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui ketersediaan unsur hara dalam tanah dilakukan analisis tanah yang meliputi : pada umur 2 minggu setelah tanam Tabel 1. Hasil Analisis Tanah Podzolik Merah Kuning Yang Tidak Diberi Perlakuan Tulang Ayam dan Yang Diberi Perlakuan Tulang Ayam Jenis Analisis Metode Hasil analisis tanah Tidak diberi Diberi perlakuan perlakuan ph H 2 O (1:2,5) ph meter 6,82 ph KCl ph meter 6,02 C-organik (%) Walkey and Black 1,24 N-total (%) Kjeldahl 0,21 2,46 P-tersedia (ppm) Bray 1 38,99 493,23 Al-dd (cmol/kg) N KCl 0,34 KTK (me/100g) N NH 4 OAcpH 7,0 6,43 14,60 Ca-dd (cmol/kg) N NH 4 OAc ph 7,0 4,16 4,92 Mg-dd (cmol/kg) N NH 4 OAc ph 7,0 1,08 1,08 K-dd (cmol/kg) N NH 4 OAcpH 7,0 0,45 0,82 Na-dd (cmol/kg) N NH 4 OAc ph 7,0 0,35 1,01

Status Kesuburan Tanah Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah dalam menyediakan unsur hara dalam kondisi cukup dan seimbang tanpa adanya bahan meracun yang ditunjang aerasi yang mendukung bagi pertumbuhan tanaman. Berdasarkan hasil analisis tanah yang tidak diberi perlakuan diketahui bahwa tanah Podzolik Merah Kuning (PMK) yang diambil diwilayah studi merupakan tanah yang memiliki tingkat kesuburan tanah yang tergolong sedang ph tanah ph menunjukkan kemasaman tanah yang dapat berpengaruh terhadap penyediaan hara untuk tanaman. Hasil analisis tabel 1 menunjukkan ph tanah yang tidak diberi perlakuan berharkat netral yaitu 6,82. Hal ini diduga tanah yang digunakan adalah tanah top soil PMK yang diambil disekitar kebun percobaan fakultas pertanian yang sudah sering diolah dan sudah sering mendapatkan suplay unsur hara atau pupuk dari tindakan budidaya yang dilakukan. Nitrogen Nitrogen merupakan unsur hara makro, nitrogen merupakan unsur hara yang paling sering berada dalam keadaan defisiensi. Kandungan nitrogen total di wilayah studi yang tidak diberi perlakuan 0,21% dan berharkat rendah, sementara pada tanah yang diberi perlakuan tulang ayam 2,46% dan berharkat sangat tinggi. Kandungan P 2 O 5 Ketersediaan hara P dipengaruhi oleh ph tanah, ph yang rendah (berharkat sangat masam masam) mengindikasikan kandungan Al dan Fe yang tinggi pada tanah PMK. Manakala kandungan Al dan Fe tinggi didalam tanah maka menyebabkan P terikat menjadi Al-P dan Fe-P yang sulit untuk dilepas sehingga P tidak tersedia bagi tanaman. Pada tabel 1 menunjukkan bahwa ph tanah di wilayah studi berharkat netral maka hal tersebut diatas tidak terjadi, hal ini ditunjukkan dengan nilai P tersedia pada tanah yang tidak diberi perlakuan tulang ayam 38,99 ppm berharkat sangat tinggi. Sementara suplay tulang ayam

pada tanah meningkatkan ketersediaan P hingga 493,23 ppm. Basa-Basa Tukar (K,Ca, Mg,Na) Basa-basa tukar atau kation dapat ditukar (K,Ca,Mg,Na) dalam jumlah milligram setara masingmasing kation yang berada dalam kompleks pertukaran tanah adalah merupakan bentuk-bentuk kation yang dapat diserap oleh tanaman. Hasil analisis tanah yang tidak diberi perlakuan tulang ayam menunjukkan nilai Ca-dd 4,16 cmol/kg (berharkat rendah), Mg-dd 1,08 cmol/kg (berharkat rendah), K-dd 0,45 cmol/kg (berharkat sedang), dan Na-dd 0,35 cmol/kg (berharkat rendah). Sedangkan pada tanah yang diberi perlakuan tulang ayam menunjukkan hasil Ca-dd 4,92 cmol/kg (berharkat rendah), Mg-dd 1,08 cmol/kg (berharkat rendah), K-dd 0,82 cmol/kg (berharkat tinggi), dan Na-dd 1,01 cmol/kg (berharkat sangat tinggi). Kapasitas Tukar Kation (KTK) KTK menunjukkan kemampuan tanah untuk menahan kation-kation tukar dan mempertukarkan kation-kation tersebut. Dengan demikian dapat dipergunakan untuk petunjuk penyediaan unsur hara. Tanah dengan KTK tinggi mempunyai kemampuan tinggi dalam menyimpan unsur hara. Nilai KTK pada tanah yang tidak diberi perlakuan tulang ayam 6,43 me/100 g (berharkat rendah) sementara yang diberi perlakuan tulang ayam bernilai 14,60 me/100g juga berharkat rendah. Akan tetapi bilai dilihat secara angka pada tanah yang diberi perlakuan tulang ayam terjadi peningkatan nilai KTK dua kali lebih tinggi dibandingkan yang tidak diberi perlakuan. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan kesuburan tanah pada tanah yang diberi perlakuan tulang ayam. Pengujian Pupuk Tulang Ayam sebagai Bahan Ameliorasi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sorghum Hasil pengamatan parameter tinggi tanaman setelah dianalisis dengan menggunakan uji t menunjukkan t hitung > t tabel maka pemberian pupuk tulang ayam berbeda nyata dengan tanpa pemberian tulang ayam. Rendahnya pertumbuhan tanaman sorghum pada tanah yang tidak diberi perlakuan tulang ayam diduga berkaitan dengan ketersediaan

unsur hara terutama N,P dan K. Hasil penelitian analisis tanah menunjukkan bahwa kandungan N total pada tanah yang tidak diberi pupuk tulang ayam 0,21% berharkat rendah dan meningkat pada tanah yang diberi tulang ayam 2,46% berharkat tinggi. Purwasasmita (2009) N yang dihasilkan mendukung pertumbuhan karena N sebagai inti klorofil maka proses fotosintesis (fotosintat) berjalan dengan baik. Sedangkan P tersedia dari hasil penelitian pada tanah yang tidak diberi perlakuan menunjukkan P tersedia 38,99 ppm tetapi bila dibandingkan dengan tanah yang diberi perlakuan tulang ayam kira-kira lebih dari 12 kali lebih besar pada tanah yang diberi pupuk tulang ayam sebesar 493,23 ppm. Menurut Marshner (1995), fosfor berperan penting untuk pertumbuhan vegetative dan generative tanaman. Unsur P berperan dalam pembentukan sumber energi bagi setiap sel hidup, dengan demikian hara tersebut berakibat pada peningkatan proses fotosintesis. Fotosintesis yang direspirasikan bersama berbagai tanaman, dalam hal ini digunakan untuk pembesaran batang dan daun. Lebih lanjut berdasarkan analisis kimia tulang ayam mengandung P 2 O 5 18,21%. Dari hasil analisis serapan P pada daun menunjukkan bahwa pada tanaman yang diberi perlakuan tulang ayam mengandung posfor 0,56% sedangkan yang tidak diberi perlakuan tulang ayam mengandung P 0,19%. Hal ini diduga bahwa ketersediaan P pada tanah dapat diserap tanaman secara optimal dibandingkan tanpa diberi perlakuan tulang ayam. Ketersediaan K dapat ditukar pada tanah yang tidak diberi perlakuan berharkat sedang yaitu 0,45 cmol/kg lebih rendah dibanding pada tanah yang diberi perlakuan tulang ayam yaitu 0,82 cmol/kg (berharkat tinggi). Unsur hara K berperan dalam pembentukan protein dan karbohidrat, memperkuat tumbuh tanaman agar daun bunga tidak mudah gugur serta sebagai sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan penyakit. senyawa organik yang terbentuk akan tersimpan dalam jaringan batang

DAFTAR PUSTAKA Marschner, H. 1995. Mineral Nutrition of Higher Plants. 2 nd ed. Academic Press. Nugroho,Y, 2009.Analisis Sifat Fisik, Kimia dan Kesuburan Tanah pada Lokasi Rencana Hutan Tanaman Industri PT. Prima Multi Buwana. Jurnal Hutan Tropis Borneo. Vol.10. No.27 Edisi September 2009. Purwasasmita, 2009.Mikroorganisme Lokal Sebagai Pemicu Siklus Kehidupan dalam Bioreaktor Tanaman. Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia.