February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

KATA PENGANTAR. Kandangan, Januari 2016 INSPEKTUR KABUPATEN, Ir.RUSMAJAYA,MT Pembina Utama Muda NIP

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

KATA PENGANTAR. Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT, atas limpahan. Rakhmat, Taufiq dan Hidayah-Nya semata, maka Laporan Akuntabilitas

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri atas latar

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) (LAKIP TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

E X E C U T I V E S U M M A R Y

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. oaching

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

B A P P E D A ACEH JAYA February 21, 2016 BAB IV PENUTUP

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab,

menjadi Dasar Perekonomian Kerakyatan, dalam menunjang perekonomian sebagian besar penduduk Indonesia telah terbukti terutama pada saat krisis

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

Rencana Strategis

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF

B. Maksud dan Tujuan Maksud

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Dengan Rahmat dan Ridho Allah SWT serta dengan memanjatkan rasa

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

L A P O R A N K I N E R J A

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

LAKIP TA Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Administrasi Kepegawaian. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Kesehatan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Adapun dasar-dasar terselenggaranya Good Governance yaitu Tap MPR RI No. XI/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN, Undang Undang No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN serta Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban kinerja dan tindakan seseorang/badanhukum/pimpinan kolektif suatu organisasi, sedangkan kinerja itu sendiri merupakan hal mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Oleh sebab itu maka Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan organisasi. Tuntutan adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini berangkat dari Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara review atas laporan kinerja instansi pemerintah, sedangkan informasi yang diharapkan dari laporan tersebut yaitu dapat 1

mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan sehingga beroperasi secara efisien, efektif dan responsive terhadap masyarakat, menjadi masukan dan umpan balik bagi pihakpihak yang berkepentingan sehingga dapat menjaga terpeliharanya kepercayaan masyarakat. 1.2. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Aceh Jaya ini dimaksudkan adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah Daerah selama kurun waktu 1 (satu) tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan LAKIP juga menjadi alat kendali untuk mendorong peningkatan kinerja setiap unit organisasi. Tujuan penyusunan LAKIP sebagai salah satu alat untuk mendapatkan masukan stakeholders demi perbaikan kinerja Bappeda Kabupaten Aceh Jaya dimasa yang akan datang. Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan solusi yang tertuang dalam LAKIP, menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, LAKIP sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja Badan Perencanaan Pembangunan melalui perbaikan pelayanan publik. Ada pun tujuannya adalah : a. memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran pelaporan dan evaluasi kinerja Badan perencanaan Pembangunan Kabupaten Aceh Jaya selama Tahun Anggaran 2015; b. sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Badan perencanaan Pembangunan Kabupaten Aceh Jaya pada Tahun 2015, untuk kemudian diharapkan dapat diperoleh masukan dalam rangka memperbaiki kinerja Badan perencanaan Pembangunan Kabupaten Aceh Jaya di masa yang akan datang; 2

c. untuk mendorong penerapan SAKIP di jajaran Badan perencanaan Pembangunan Kabupaten Aceh Jaya sehingga tercipta akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya. 1.3. Tugas Pokok dan Funsi Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Jaya yang tertuang dalam Qanun Nomor 03 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Jaya adalah sebagai lembaga pemerintahan yang melaksanakan wewenang tugas Bupati Aceh Jaya dalam pelaksanaan koordinasi, perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah di Kabupaten Aceh Jaya. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan lembaga perencana dan pengendalian yang bersifat lintas wilayah dan lintas sektoral diharapkan dapat mengakomodasikan kebijakan-kebijakan pembangunan wilayah dan sektoral secara menyeluruh dalam satu kesatuan pembangunan wilayah. Tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yaitu melaksanakan tugas umum pemerintahan di Bidang Perencanaan Pembangunan Perekonomian, Bidang Perencanaan Pembangunan SDM dan Sosial Budaya, Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang dan Infrastruktur, Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik sesuai dengan Qanun Aceh Jaya Nomor 3 Tahun 2010. Keadaan Personil Bappeda Kabupaten Aceh Jaya mempunyai 27 orang pegawai yang terdiri dari 17 orang pejabat struktural, 10 orang sebagai staf. Jumlah tersebut menggambarkan jumlah yang masih sangat sedikit dibandingkan dengan beban kerja yang membutuhkan ketepatan waktu, efektif dan efisiensi serta tepat sasaran dan tepat dari sisi anggaran. Demikian juga, dalam hal penempatan pegawai diharapkan sesuai dengan bidang keahliannya. Ketersedian peralatan pendukung juga masih sangat terbatas sehingga dapat 3

menghambat kinerja sesuai dengan harapan. Berdasarkan hal tersebut di atas yang menjadi isu strategis berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Jaya adalah sebagai berikut: a. Terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta penempatannya yang belum sesuai dengan bidang keahlian; b. Terbatasnya anggaran yang dialokasikan setiap tahun; c. Terbatasnya peralatan pendukung yang tersedia; d. Kurangnya pedoman prosedur kerja dan Standar Oprasional Prosedur (SOP) untuk mendukung pelaksanaan tupoksi Bappeda; Berdasarkan kondisi obyektif yang dipaparkan di atas, kapasitas Bappeda sebagai lembaga perencanaan pembangunan di Kabupaten Aceh Jaya perlu diperkuat agar dapat memastikan berjalannya proses perencanaan pembangunan secara baik. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Jaya mengacu pada Susunan Organisasi dan Tata Kerja sesuai dengan Qanun No. 3 Tahun 2010. Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Jaya terdiri dari : a. Kepala Badan b. Sekretariat, terdiri dari ; - Subbagian Administrasi dan Umum - Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan - Subbagian Keuangan c. Bidang Perencanaan Pembangunan Perekonomian, terdiri dari; - Subbidang Potensi Daerah dan Sumber Daya Alam - Subbidang Dunia Usaha dan Investasi d. Bidang Perencanaan Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya, terdiri dari; - Subbidang Pembangunan Sumber Daya Manusia - Subbidang Pembangunan Sosial dan Budaya 4

e. Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang dan Infrastruktur, terdiri dari; - Subbidang Survey dan Pemetaan - Subbidang Pemanfaatan, Pengendalian dan Pengawasan f. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik, terdiri dari; - Subbidang Penelitian dan Pengembangan - Subbidang Data Informasi dan Statistik Tingkat Pendidikan Selanjutnya sebagai gambaran mengenai keberadaan sumber daya aparatur pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Jaya sebagian besar berpendidikan sarjana. Hal ini merupakan salah satu pendorong dan motivasi untuk menciptakan budaya kerja yang kondusif dalam melaksanakan tugas. Adapun komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan per Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Bappeda Kab. Aceh Jaya Menurut Tingkat Pendidikan sebagai berikut ; N o Pendidikan Tenaga Bakti Cleaning Service Golongan Kontrak I II III IV Jumlah 1 SD - - - - - - - - 2 SLTP - 4-1 1 - - 6 3 SLTA 2-9 - 2 - - 13 4 Sarjana Muda/DIII - - 2 - - - - 2 5

5 Sarjana 2-3 - - 15 3 23 6 Pasca Sarjana - - 1 - - 4 1 6 Jumlah 4 4 15 1 3 19 4 50 Ket : Data Bulan Desember 2015 Grafik 1.1. Distribusi Pegawai Negeri Sipil Bappeda Menurut Golongan dan Pendidkan 16 14 12 10 8 6 4 2 0 SLTP SLTA S1 S2 Gol I Gol II Gol III Gol IV Distribusi Pegawai Bappeda Kab. Aceh Jaya Menurut Tingkat Pendidikan Sumber: Subbag. Adm dan Umum Bappeda Kab. Aceh Jaya, Desember 2015 Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Bappeda Kabupaten Aceh Jaya selama tahun 2015. Capaian kinerja (performance results) 2014 diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) 2015 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan 6

diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sumberdaya aparatur Bappeda Kabupaten Aceh Jaya tahun 2015 penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya tahun 2015 sebanyak 27 orang, dan jumlah jabatan struktural menurut eselon berdasarkan data pejabat eselon pemerintah Kabupaten Aceh Jaya dapat diuraikan pada tabel 1.2. di bawah ini sebagai berikut : Tabel 1.2. dan Grafik 1.2. Jumlah Jabatan Struktural menurut Eselon Bappeda Kabupaten Aceh Jaya tahun 2015 No. Eselon Jumlah 1. II a - 2. II b 1 3. III a 1 4. III b 4 5. IV a 11 6. IV b - J u m l a h 17 12 10 8 6 4 Eselon 2b Eselon 3a Eselon 3b Eselon 4a 2 0 7

1.4. ISU STRATEGIS ANALISA SWOT Kekuatan (Strong) a. Adanya sistem perencaan pembangunan di seluruh bidang b. Adanya komitmen di seluruh komponen perencana; Kelemahan (Weakness) a. Belum optimalnya kapasitas SDM baik kualitas maupun kuantitasnya; b. Belum optimalnya koordinasi penyusunan program pembangunan tahunan; c. Belum optimalnya kegiatan evaluasi pelaksanaan pembangunan. Peluang (Opportunity) a. Melengkapi peralatan pendukung yang memadai; b. Meningkatkan koordinasi penyusunan program pembangunan tahunan; c. Memanfaatkan peluang mengikuti program beasiswa pendidikan formal; d. Memantapkan pengelolaan dan pemanfaatan data, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan serta pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunankepercayaan ekstrernal terhadap perencanaan pembangunan ; Ancaman (Threat) a. Adanya persepsi masyarakat bahwa pembanguan menjadi tanggunga jawab pemerintah b. Masih adanya ego sektoral dalam perencanaan pembangunan 8

Analisa Lingkungan Eksternal BAPPEDA Analisa Lingkungan Internal Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weaknesses) Adanya sistem perencaan pembangunan di seluruh bidang Adanya komitmen di seluruh komponen perencana Belum optimalnya kapasitas SDM baik kualitas maupun kuantitasnya; Belum optimalnya koordinasi penyusunan program pembangunan tahunan; Belum optimalnya kegiatan evaluasi pelaksanaan pembangunan. Peluang (Opportunity) Melengkapi peralatan pendukung yang memadai; Meningkatkan koordinasi penyusunan program pembangunan tahunan; Memanfaatkan peluang mengikuti program beasiswa pendidikan formal; Memantapkan pengelolaan dan pemanfaatan data, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan serta pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan Ancaman (Threats) Adanya persepsi masyarakat bahwa pembanguan menjadi tanggunga jawab pemerintah Masih adanya ego sektoral dalam perencanaan pembangunan SO Adanya SDM perencana yang memadai dengan memanfaatkan peralatan pendukung yang memadai Adanya SDM perencana yang memadai dengan memanfaatkan program besiswa pendidikan formal Adanya sistem perencaan pembangunan di seluruh bidang dengan meningkatkan koordinasi penyusunan program tahunan Adanya komitmen untuk memantapkan pengelolaan dan pemanfaatan data, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan serta pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan ST Meningkatkan koordinasi antar instansi untuk mensosialisasikan perencanaan pembangunan Meningkatkan koordinasi untuk meminimalisir ego sektoral dalam proses perencanaan pembangunan WT Mengoptimalisasi data hasil pembangunan untuk mengurangi persepsi masyarakat bahwa pembangunan menjadi tanggung jawab pemerintah Mengoptimalisasikan data dasar (basic data) dan menghilangkan ego sektoral dalam proses perencanaan pembanguan WO Melengkapi peralatan dengan mengoptimalkan kapasitas SDM baik kualitas maupun kuantitas Meningkatkan koordinasi penyusunan program pembangunan tahunan dengan mengoptimalkan koordinasi penyusunan program pembangunan 9

Berdasarkan analisis SWOT di atas maka yang menjadi isu strategis prioritas pembangunan Kabupaten Aceh Jaya 5 (lima) tahun kedepan (2012-2017) adalah sebagai berikut : a. Belum optimalnya kapasitas SDM baik kualitas maupun kuantitasnya; b. Belum optimalnya koordinasi penyusunan program pembangunan tahunan; c. Belum optimalnya kegiatan evaluasi pelaksanaan pembangunan. 10

Sistematika Penyajian Sistematika penyajian LAKIP Kabupaten Aceh Jaya sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan, dasar hukum, gambaran umum Bappeda Kabupaten Aceh Jaya (kondisi geografis, gambaran umum demografi dan potensi sosial ekonomi daerah). Bab I juga berisi inovasi daerah, struktur organisasi perangkat daerah, aparatur Bappeda Kabupaten Aceh Jaya,isu strategis serta sistematika penyajian. Bab II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Memuat Rencana Strategis Daerah, Strategi, Kebijakan, Program, Tema dan Program Prioritas, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2015 dan Penetapan Kinerja tahun 2015. Bab ini juga berisi Pencapaian IKU 2015 Bab III : Akuntabilitas Kinerja Berisi penjelasan singkat tentang Capaian kinerja tahun 2015, juga Evaluasi dan Analisis Capaian kinerja 2015 yang diuraikan per sasaran dan IKU. Selain itu, bab ini juga berisikan Capaian Kinerja Lainnya. Bab IV : Penutup Berisi ringkasan dan kesimpulan terkait pencapaian kinerja, dan pemanfaatannya untuk umpan balik dalam perencanaan pembangunan daerah. 11

Sistematika laporan yang dianjurkan adalah sebagai berikut: IKTISAR EKSEKUTIF BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Tugas Pokok dan Fungsi 1. Kondisi Geografis 2. Gambaran Umum Demografis 3. Inovasi Daerah 4. Struktur Organisasi 5. Aparatur D. Isu Strategis E. Sistematika Penyajian BAB II : PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis 1. Visi 2. Misi B. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan 2. Sasaran 3. Arah Kebijakan dan Program Tahun 2015 C. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 D. Program Untuk Pencapaian Sasaran E. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 F. Indikator Kinerja Utama BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Tahun 2015 B. Analisis penyebab keberhasilan dan kegagalan serta solusinya 1. Sasara I 12

2. Sasaran II 3. Sasaran III 4. Sasaran IV C. Analisi Indikator Kinerja Utama D. Analisis Prgram/Kegiatan Penunjang keberhasilan dan kegagalan. E. Realisasi Anggran BAB IV : PENUTUP 13