Studi Home Range Penggunaan Taman Kota Studi Kasus Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Denpasar, Bali

dokumen-dokumen yang mirip
JADWAL PELAYANAN MOBIL KELILING DALAM RANGKA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI dan BANGUNAN DI MASING- MASING DESA/ KELURAHAN KOTA DENPASAR TAHUN 2015

GAMBARAN UMUM KOTA DENPASAR

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN DENPASAR UTARA DI KOTA DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. telah membatasi ruang-ruang bebas yang bisa diakses penduduk kota untuk

REKAPITULASI PSKS TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2015

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

Studi Kepuasan Pengunjung Terhadap Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Sebagai Ruang Publik

I Wayan Nuarsa Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Denpasar Abstrak

KEGIATAN FISIK DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA DENPASAR TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali yang terkenal sebagai pulau Dewata merupakan salah satu

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Kondisi Umum Kawasan Muaro Silokek Durian Gadang. Kawasan Musiduga terletak di Kanagarian Muaro, Kanagarian Silokek,

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan oleh setiap kendaraan menjadi sumber polusi utama yaitu sekitar

PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIF DENPASAR Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1978 Tanggal 1 Juli 1978 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DATA PASAR SEKOTA DENPASAR PASAR DAERAH / INPRESS

TESIS AKTIVITAS EKONOMI DAN KUALITAS RUANG TERBUKA HIJAU AKTIF DI KOTA DENPASAR

Lampiran Surat Nomor : B-0964/RENSTRA/PMT/2016 Tanggal 09 Desember 2016

DAMPAK MUNCULNYA SIMBOL MODERNITAS DI KECAMATAN DENPASAR SELATAN TAHUN Abstrak

PENGELOMPOKAN DESA/KELURAHAN DI KOTA DENPASAR MENURUT INDIKATOR PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Latar belakang merupakan

Lokasi Gedung Perpustakaan Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Perpustakaan Umum Kabupaten Gianyar Tahun 2016

NAMA PUSKESMAS, PUSKESMAS PEMBANTU DAN WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR. 6 GG. II NO. 8X DENPASAR 3 PUSTU UBUNG KAJA 7 DS

NAMA PUSKESMAS, PUSKESMAS PEMBANTU DAN WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR. 6 Gg. II No. 8X Denpasar 3 Pustu Ubung Kaja 7 Ds.

Kata Kunci : Aksesibilitas, Obyek Dan Daya Tarik Wisata, Akomodasi Wisata

Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penetuan Tema Ruang Terbuka Hijau Aktif Di Kota Malang Berdasarakan Preferensi Masyarakat

IV KONDISI UMUM TAPAK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V LAHAN DAN HUTAN

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

PETUNJUK SINGKAT PENGGUNAAN E-KINERJA

KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA PUBLIK DENGAN AKTIVITAS REKREASI MASYARAKAT PENGHUNI PERUMNAS BANYUMANIK TUGAS AKHIR. Oleh : FAJAR MULATO L2D

Analisis Frekuensi Obyek Wisata Alam Mayang Kota Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN A KUISIONER

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Evaluasi Indeks Kenyamanan Taman Kota (Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung) Denpasar, Bali

LAPORAN INFORMASI MKG TERKAIT AKTIFITAS GUNUNG AGUNG, PROVINSI BALI

Data pasar desa "pasar rakyat indonesia"

Tugas Akhir Analisa Taman Menteng Sebagai Taman Kota Berdasarkan Kriteria Kualitas Taman, Jakarta Pusat BAB I PENDAHULUAN

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan ruang terbuka hijau khususnya ruang terbuka hijau publik.

ARAHAN POLA PENYEBARAN RUANG TERBUKA HIJAU IBUKOTA KECAMATAN TADU RAYA KABUPATEN NAGAN RAYA, NAD. Oleh : Linda Dwi Rohmadiani

Persepsi dan Preferensi Pengunjung Terhadap Tata Fasilitas Wisata di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali

PEMELIHARAAN FISIK TAMAN NOSTALGIA KOTA KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. negara yang memiliki kawasan pesisir yang sangat luas, karena Indonesia

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) adalah cara-cara yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berlokasi di beberapa wilayah Kelurahan di Kecamatan Teluk

PERSEPSI TINGKAT KENYAMANAN TERMAL RUANG LUAR PADA RUANG PUBLIK (STUDI KASUS : TAMAN KOTA I GUSTI NGURAH MADE AGUNG)

DAFTAR ISI INTISARI... ABSTRACT... DAFTAR ISI...

LAMPIRAN Lampiran 1. Jembatan di Kanal Banjir Timur Jakarta

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BALI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pengaruh Site dan Situation Terhadap Aktivitas Pengunjung Taman Kota di Medan

TINGKAT KEBISINGAN PETUGAS GROUND HANDLING DI BANDARA NGURAH RAI BALI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

ANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA DI PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 3 DENPASAR

Karakteristik Pengguna Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Perumahan di Kecamatan Rungkut

LAPORAN INFORMASI MKG TERKAIT AKTIFITAS GUNUNG AGUNG, PROVINSI BALI

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang

REKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG

TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI LINGKUNGAN PERUMAHAN DALUNG PERMAI KABUPATEN BADUNG

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA LOKAL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS WISATAWAN DI DAYA TARIK WISATA ALAS KEDATON TABANAN

A JW Hatulesila. Analisis Spasial Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk Penanganan Perubahan Iklim di Kota Ambon. Abstrak

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kependudukan Kota di Jawa Barat Tahun Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Per Km 2

PEMANFAATAN PANTAI PERANCAK SEBAGAI LOKASI AKTIVITAS LEISURE AND RECREATION DI DESA TIBUBENENG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

PERAN PEREMPUAN DALAM PARIWISATA DI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

WALIKOTA DENPASAR KEPUTUSAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR / 195 / HK / 2015 TENTANG PENETAPAN BANK SAMPAH DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015

Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.

NILAI EKONOMI WISATA TAMAN KOTA BERDASARKAN METODE BIAYA PERJALANAN (Travel Cost Methode) DI PEKANBARU

2015 REPRESENTASI TAMAN TEMATIK DI KOTA BANDUNG

Pembangunan Geodatabase Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Maluku dengan kondisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau kecil dan tanah yang

Pola Aktivitas Pada Ruang Publik Taman Trunojoyo Malang

PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PROFIL PUSKESMAS II DENPASAR UTARA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey.

LAPORAN PENELITIAN SETING PRILAKU PENGUNJUNG DI TAMAN NOSTALGIA KUPANG. Oleh I Kadek Mardika

BAB IV GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN

Identifikasi Panjang Perjalanan Siswa Sekolah Dasar di Kota Surabaya

DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG RUANG TERBUKA DI KELURAHAN TAMANSARI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ruang terbuka publik merupakan salah satu fasilitas yang dibutuhkan kota.

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN E-SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AKOMODASI DI BALI PADA SITUS BOOKING.COM

Transkripsi:

Studi Home Range Penggunaan Taman Kota Studi Kasus Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Denpasar, Bali NI PUTU ARI CANDRA MANI GEDE MENAKA ADNYANA NANIEK KOHDRATA *) PS Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232 Bali Email: naniek_kohdrata@yahoo.com ABSTRACT A Study of Visitors Home Range for the Use of a City Park Case Study of Puputan Margarana Niti Mandala Square, Denpasar, Bali Puputan Margarana Niti Mandala Square in Denpasar, also commonly known as Renon Square, is one of the green open spaces in the city of Denpasar. People frequently visit the city park for doing outdoor activities. There are two objectives of this study. First, is to determine the service distance of Renon Square as a city park by its users in the context of the users home range. Second, is to find the users visit frequency at Renon Square. The research methods used in this study are observation and questionnaire method. The study shows that the area serves most by Renon Square as a city park is within the radius of 10 km. People live in Denpasar are the dominant user of the city park. The highest frequency of visit to Renon Square is one to two times a week. Keyword: home range, city park. 1. Pendahuluan Kota Denpasar saat ini memiliki beberapa taman kota. Salah satu taman kota yang ramai dikunjungi masyarakat di Kota Denpasar adalah Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar. Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar atau yang biasa disebut dengan Lapangan Renon selain menjadi destinasi wisata bagi wisatawan domestik maupun luar negeri, juga merupakan taman kota yang banyak dikunjungi oleh masyarakat lokal. Hampir setiap hari Lapangan Renon ramai dikunjungi masyarakat. Intensitas kunjungan masyarakat meningkat terutama pada hari Sabtu dan Minggu. Jumlah masyarakat yang datang ke taman kota serta beragam aktivitas pengunjung di Lapangan Renon dapat digunakan sebagai indikasi pentingnya Lapangan Renon dalam memenuhi kebutuhan RTH taman kota bagi masyarakat. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah sejauh manakah sebuah taman kota dapat melayani publik yang merupakan pengguna rutinnya. Faktor jarak atau domisili pengunjung diperkirakan merupakan faktor yang mempengaruhi keinginan berkunjungan dan frekuensi kunjungan ke suatu taman kota. Luasnya 115 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat

E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: 2301-6515 Vol. 1, No. 2, Oktober 2012 jangkauan wilayah pengguna Lapangan Renon, juga dapat menjadi suatu indikator kurangnya ketersediaan taman publik maupun milik pribadi di lingkungan pemukiman masyarakat. 2. Bahan dan Metodee Penelitian dilakukan di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar (Gambar 1) yang terletak di kawasan Pusat Pemerintahan Provinsii Bali, Denpasar Timur. Penelitian dilakukan dari bulan April 2012 Agustus 2012. Kota Denpasar Denpasar Timur Lapangan Niti. M Renon Gambar 1. Lokasi Penelitian Metode studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi lapang dan kuisioner. Kuisioner penelitian menggunakan jenis kuisioner tertutup. Data yang dikumpulkan sebagai variabel kuisioner adalah data identitas pengguna taman kota dan alamat pengguna. Data tersebut digunakan untuk menganalisa jangkauan wilayah dan frekuensi kunjungan pengguna Lapangan Renon. Pengambilan sampel di lapang dengan membagikan kuisioner dilakukan secara accidental sampling. Pengambilan sampel dilakukan dalam rentang 30 hari dari bulan Juni Juli 2012. Penyebaran kuisioner dilakukan pada hari Senin, Selasa, Sabtu, dan Minggu. Waktu penyebaran dilakukan pagi hari antara pukul 06.00 08.00 WITA dan sore hari antara pukul 17.00-19.00 WITA. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 100 sampel. Lokasi penelitian dan pengambilan sampel hanya dilakukan pada pengguna Lapangan Renon sebagai RTH taman kota oleh masyarakat dengan mengabaikan pengunjung dan wisatawan di Monumen Bajra Sandhi. Hasil pengolahan data domisili dipetakan secara grafis pada peta untuk mengetahui jangkauan wilayah pengguna Lapangan Renon. Hasil dari analisa jangkauan wilayah juga dapat digunakan untuk mengetahui wilayah dari pengguna terbanyak Lapangan Renon. Analisa data untuk frekuensi kunjungan masyarakat diklasifikasikan berdasarkan jumlah kunjungan pengguna tiap minggu. Frekuensi kunjungan dihitung dalam persentase menggunakan formula: http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat 116

Keterangan: f = frekuensi n = jumlah responden = 100% (1) Penelitian ini dibatasi untuk mengetahui home range tentang aspek penggunaan taman kota oleh pengguna Lapangan Renon serta frekuensi kunjungan pengguna ke Lapangan Renon. Hasil yang diperoleh dari studi ini merupakan indikasi spesifik untuk kasus Taman Kota Lapangan Niti Mandala, Denpasar. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Kota Denpasar Denpasar merupakan ibu kota Provinsi Bali. Kota Denpasar berbatasan wilayah dengan Kabupaten Badung di sebelah Utara dan Barat, Kabupaten Gianyar di sebelah Timur, serta Selat Badung di sebelah Selatan.Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali luas wilayah Kota Denpasar adalah 127,78 km 2. Wilayah Kota Denpasar secara administratif terdiri dari empat kecamatan dan 43 desa atau kelurahan. Kota Denpasar sebagai pusat kota di Bali tidak lepas dari adanya pertambahan penduduk. Meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun akan berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah ruang terbangun seperti pemukiman dan pertokoan. Hal ini tentu saja akan berdampak pada berkurangnya RTH kota dimana lahan hijau seperti area persawahan akan berubah fungsi menjadi lahan terbangun. Namun sebaliknya kebutuhan masyarakat perkotaan akan ketersediaan RTH semakin meningkat. Wahyudi (2009) mengatakan bahwa RTH dibutuhkan untuk mengurangi stress karena kehidupan masyarakat perkotaan yang menuntut aktivitas, mobilitas, serta persaingan yang tinggi. Menurut Mulato (2008), masyarakat memerlukan ruang terbuka hijau yang dapat digunakan sebagai tempat untuk bertemu, berinteraksi ataupun sekedar rekreasi. 3.2 Ruang Kota Berdasarkan Laporan Status Lingkungan Hidup Kota Denpasar (2008), dari 127,78 km 2 luas Kota Denpasar, RTH yang masih tersisa saat itu adalah sekitar 29,43% dari wilayah Kota Denpasar. Sisanya adalah tambak dan lahan kosong sekitar 9,28% serta pemukiman sekitar 61,29%. Saat ini Kota Denpasar memiliki beberapa RTH yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk beraktivitas, antara lain: 1. Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung terletak di Kecamatan Denpasar Barat. 2. Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar terletak di Jalan Puputan, Denpasar Timur. 3. Kawasan hutan bakau Taman Hutan Raya Ngurah Rai yang terletak di Denpasar Selatan. 4. Taman Kota Denpasar atau biasa disebut dengan Taman Lumintang terletak di Jalan Gatot Subroto, Denpasar Utara. 117 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat

3.4 Aktivitas Pengunjung Lapangan Renon Berdasarkan hasil kuisioner, sebagian besar pengunjung Lapangan Renon berjenis kelamin laki-laki yaitu 53 responden sedangkan perempuan berjumlah 47 responden. Jenis aktivitas yang dilakukan di lapanganpun berbeda-beda. Gambar 3 E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: 2301-6515 Vol. 1, No. 2, Oktober 2012 3.3 Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar (Lapangan Renon) terletak di kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Bali (Gambar 2). Gambar 2. Batas Tapak Lapangan Renon Lapangan Renon selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat pada pagi hari maupun sore hari. Masyarakat yang datang sebagian besar berdomisili di wilayah Kota Denpasar namun ada pula masyarakat yang berasal dari luar Kota Denpasar (Tabel 1). Di Lapangan Renon terdapat beberapa fasilitas publik yang dapat dipergunakan oleh masyarakat, yaitu jogging track, area bebatuan khusus untuk pijat refleksi kaki, lapangan sepak bola dengan gawang yang dapat dibongkar pasang, lapangan basket, dan lapangan voli. Tempat ini juga menyediakan lapangan terbuka yang sering digunakan sebagai tempat beristirahat, berkumpul, serta melaksanakan acara tertentu oleh pengunjung. Tabel 1. Sebaran Wilayah Domisili Pengunjung Lapangan Renon No. Kabupaten/ Kota Kecamatan Jumlah Responden 1. Selatan 41 2. Barat 31 Denpasar 3. Timur 16 4. 5. Utara Abiansemal 5 1 6. 7. 8. 9. 10. Badung Gianyar Mengwi Kuta Utara Kuta Selatan Kuta Tampak Siring 1 2 1 1 1 Total 100 Sumber: Hasil Penelitian 2012 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat 118

merupakan grafik aktivitas pengunjung berdasarkan jenis kelamin. Grafik ini memberi gambaran bahwa masyarakat pengunjung Lapangan Renon menggunakan taman kota ini sebagai tempat untuk melakukan aktivitas olahraga dan rekreasi. Jumlah Responden Gambar 3. Grafik Aktivitas Pengunjung di Lapangan Renon Menurut Jenis Kelamin Pengguna Lapangan Renon berasal dari berbagai usia, baik tua maupun muda. Pengguna Lapangan Renon terbanyak dari kelompok usia 16 25 tahun dan 26 35 tahun yaitu sekitar 85%. Sedangkan pengguna dari kelompok usia antara 36 45 tahun dan > 46 tahun hanya sekitar 15%. Jenis aktivitas yang dilakukan di Lapangan Renon sangat dipengaruhi oleh faktor usia (Gambar 4). Grafik pada Gambar 4 memnunjukkan bahwa aktivitas olahraga didominasi oleh pengguna yang berusia remaja (16-25 tahun) dan dewasa muda (26-35 tahun), hanya sebagian kecil pengguna dewasa (36-45 tahun) serta orang tua ( >46 tahun) yang juga berolahraga di lapangan ini. Berdasarkan hasil kuisioner ternyata tidak ada responden yang melakukan aktivitas pendidikan di Lapangan Renon. Hal ini disebabkan oleh karena pada saat penelitian dilakukan, yaitu pada bulan Juni-Juli 2012 merupakan hari libur sekolah, sehingga aktivitas pendidikan tidak ditemui. Jumlah Pengguna 50 40 30 20 10 0 40 30 20 10 0 Olahraga Pendidikan Rekreasi/ Istirahat Lainnya Aktivitas Olah Raga Pendidikan Rekreasi/ Istirahat Lainnya Aktivitas Laki-Laki Perempuan 16-25 thn 26-35 thn 36-45 thn >45 thn Gambar 4. Grafik Aktivitas Pengunjung di Lapangan Renon Menurut Usia Masyarakat yang menggunakan Lapangan Renon sebagai tempat untuk rekreasi dan istirahat juga lebih didominasi oleh para remaja hingga dewasa muda. Selain berekreasi pengguna usia remaja dan dewasa muda juga melakukan aktivitas lainnya di lapangan seperti duduk-duduk ataupun berkumpul bersama kelompok. Dari keempat jenis aktivitas yang telah dijabarkan, masyarakat yang datang ke Lapangan Renon sebagian besar melakukan aktivitas olahraga. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan diciptakannya Lapangan Renon yaitu sebagai taman kota yang berfungsi sebagai tempat untuk berolahraga. 119 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat

3.5 Analisa Jangkauan Wilayah Pengunjung Lapangan Renon Hasil olah data (Tabel 1) menunjukkan bahwa pengguna Lapangan Renon didominasi oleh masyarakat Kota Denpasar (93 responden). Hanya sebagian kecil (7 responden) berasal dari luar Denpasar. Hal ini mengindikasikan bahwa jangkauan wilayah pengguna Lapangan Renon cukup luas, tidak hanya terbatas masyarakat di Kota Denpasar saja (Gambar 6). Lapangan Renon merupakan ruang publik yang secara administratif terletak di Kecamatan Denpasar Timur. Namun berdasarkan tabulasi data dan analisa data, masyarakat pengguna Lapangan Renon terbanyak berasal dari Kecamatan Denpasar Selatan. Sebagian besar masyarakat (41 reponden) berdomisili pada radius 0 10 km. Berdasarkan hasil pengamatan, wilayah Denpasar Selatan yang berada pada radius 0 10 km dari Lapangan Renon merupakan wilayah dengan kepadatan pemukiman yang cukup tinggi di Denpasar Selatan. Masyarakat Kecamatan Denpasar Selatan yang menggunakan Lapangan Renon, terbanyak berasal dari Desa Panjer, Desa Renon dan Desa Sanur. Berdasarkan Peta Tata Ruang Kota Denpasar (2010), Desa Panjer, Renon, dan Sanur, merupakan kawasan padat pemukiman yang tidak memiliki ruang terbuka hijau seperti taman kota. Hal inilah yang dapat menjadi alasan mengapa meraka datang ke Lapangan Renon. Pada wilayah Desa Pemogan, Desa Sesetan dan Desa Sidakarya, daerah ini masih memiliki ruang terbuka hijau seperti sawah dan tahura. Pada wilayah Desa Pedungan, Desa Sanur Kauh, jumlah ruang terbuka hijau masih dapat dikatakan cukup banyak yang terdiri dari sawah, tegalan, dan tahura. Ketersediaan ruang terbuka hijau dapat menjadi faktor yang menyebabkan masyarakat dari desa-desa tersebut tidak banyak yang datang ke Lapangan Renon. Masyarakat pengguna Lapangan Renon terbanyak kedua adalah berasal dari Kecamatan Denpasar Barat yaitu sebanyak 31 responden. Wilayah ini merupakan kawasan padat penduduk dengan jumlah penduduk tertinggi di Kota Denpasar (Denpasar Dalam Angka, 2011). Masyarakat pengguna lapangan yang berasal dari Kecamatan Denpasar Barat berdomisili pada radius 2 - > 10 km dari Lapangan Renon. Kecamatan Denpasar Barat memiliki taman kota yaitu Lapangan Puputan Badung. Lokasi taman kota terletak pada perbatasan antara kecamatan Denpasar Barat, Denpasar Timur, dan Denpasar Utara. Jumlah pengguna tertinggi di Kecamatan Denpasar Barat berasal dari Desa Dauh Puri Klod. Desa ini terletak paling dekat dengan Lapangan Renon sehingga memungkinkan masyarakat untuk menjangkau lapangan relatif lebih cepat dari desa lainnya yang berada di wilayah Denpasar Selatan. Desa Dauh Puri juga terletak di wilayah yang cukup dekat dengan Lapangan Renon, namun berdekatan pula dengan Lapangan Puputan Badung. Kondisi ini memberikan pilihan yang lebih banyak bagi masyarakat desa tersebut, jika dibandingkan dengan desa lainnya. Berbeda dengan masyarakat yang berdomisili di Desa Dauh Puri Kangin yang merupakan lokasi dari Lapangan Puputan Badung. Masyarakat daerah tersebut dapat cenderung lebih memilih untuk pergi ke Lapangan Puputan Badung dari pada ke Lapangan Renon karena jaraknya lebih dekat. http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat 120

Gambar 6. Analisa Jangkauan Wilayah Pengguna Lapangan Renon di Kota Denpasar Sebaliknya masyarakat di Kecamatan Denpasar Timur berada pada peringkat ketiga dari aspek jumlah kunjungan, yaitu sebanyak 16 responden. Denpasar Timur masih memiliki cukup banyak RTH, baik publik ataupun non-publik. Selain Lapangan Renon, RTH publik yang terdapat di wilayah Denpasar Timur adalah GOR Ngurah Rai. Masyarakat pengguna lapangan yang berasal dari Kecamatan Denpasar 121 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat

E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: 2301-6515 Vol. 1, No. 2, Oktober 2012 Timur berdomisili hingga radius 5 km dari Lapangan Renon. Responden yang berdomisili di Desa Sumerta Kelod, merupakan responden terbanyak diantara desa yang berada di kecamatan Denpasar Timur. Hal ini dapat diakibatkan karena lokasi Lapangan Renon yang memang terletak di wilayah Desa Sumerta Kelod sehingga mudah dijangkau oleh mayarakat di wilayah tersebut. Masyarakat yang berdomisili di wilayah Desa Danginn Puri, Desa Sumerta, Desa Penatih, serta Desa Kesiman tidak banyak yang datang ke Lapangan Renon. Keadaan ini mungkin disebabkan karena pada wilayah desa atau di sekitar desa tersebut masih terdapat RTH yang lebih mudah dijangkau, sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh datang ke Lapangan Renon. Responden yang berdomisili di wilayah Kecamatan Denpasar Utara berjumlah paling sedikit diantara tiga kecamatan di Kota Denpasar yaitu sebanyak 5 responden. Hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar wilayah Denpasar Utara berjarak lebih dari 5 km dari Lapangan Renon sehingga cukup jauh bagi pengguna yang ingin memanfaatkan taman kota tersebut. Selain penyebab di atas, saat ini wilayah Denpasar Utara sudah memiliki RTH publik yang dapat digunakan oleh masyarakat yaitu Taman Kota Denpasar atau yang dikenal dengan Taman Lumintang. Dari pembahasan di atas dapat dinyatakan bahwa lokasi dari suatu taman kota sangat menentukan jangkauan wilayah pengguna taman kota tersebut. Pengaruh kuat keberadaan Lapangan Renon pada tiap kecamatan berbeda-beda, dapat dilihat dari luasnya jangkauan wilayah dari pengguna dari masing-masing kecamatan. Keberadaan Lapangan Renon untuk wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, mayoritas digunakan oleh masyarakat yang berdomisili antara radius 0-10 km dari Lapangan Renon, di Kecamatan Denpasar Barat mayoritas digunakan oleh masyarakat yang berdomisili antara radius 2-10 km, untuk Kecamatan Denpasar Timur mayoritas digunakan oleh masyarakat yang berdomisili antara radius 0-5 km. Sedangkan keberadaan Lapangan Renon untuk Kecamatan Denpasar Utara dan Kabupaten Badung serta Gianyar sudah tidak begitu berpengaruh lagi. Dapat disimpulkan bahwa jangkauan wilayah masyarakat pengguna rutin Lapangan Renon sebagian besar berdomisili pada radius 0-10 km dari Lapangan Renon (Gambar 7). Gambar 7. Diagram Radius Domisili Pengguna Lapangan Renon di Kota Denpasar http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat 122

3.6 Analisa Frekuensi Kunjungan Masyarakat Frekuensi kunjungan masyarakat yang datang ke Lapangan Renon sangat bervariasi. Hal ini dipengaruhi oleh pola aktivitas yang dilakukan masing-masing individu setiap hari, serta bagaimana perilaku individu dalam memanfaatkan waktu yang dimilikinya. Variasi kunjungan masyarakat berkisar antara 1 7 kali dalam seminggu. Data persentase frekuensi kunjungan masyarakat selama satu minggu ditunjukkan oleh Gambar 8. 0% 7% 2% 5% 15% 11% 1 kali seminggu 2 kali seminggu 39% 3 kali seminggu 4 kali seminggu 5 kali seminggu 6 kali seminggu 7 kali seminggu jarang/ tidak tentu 21% Gambar 8. Grafik Persentase Frekuensi Kunjungan Masyarakat ke Lapangan Renon Berdasarkan data Gambar 8, frekuensi kunjungan masyarakat terbanyak adalah satu sampai dua kali dalam seminggu ke Lapangan Renon. Berdasarkan hasil analisis data, masyarakat yang frekuensi kunjungannya satu atau dua kali dalam seminggu biasanya datang pada hari libur seperti hari Sabtu dan Minggu. 4. Kesimpulan 4.1 Simpulan Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1. Pengguna Lapangan Renon didominasi oleh masyarakat Kota Denpasar, yaitu sebesar 93% dari responden 2. Pengguna Lapangan Renon terbanyak berdomisili di wilayah kecamatan Denpasar Selatan. 3. Radius jangkauan wilayah pengguna rutin Lapangan Renon adalah antara 0 10 km dari Lapangan Renon. 4. Frekuensi kunjungan masyarakat ke Lapangan Renon terbanyak adalah satu sampai dua kali dalam seminggu. 5. Aktivitas yang paling sering dilakukan pengunjung di Lapangan Renon adalah berolahraga. Hal ini sesuai dengan tujuan dibangunnya Lapangan Renon yaitu sebagai sarana aktivitas publik di wilayah perkotaan dalam bentuk taman kota. 123 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat

Daftar Pustaka Badan Pusat Statistik Kota Denpasar. 2011. Denpasar Dalam Angka 2011. Dinas Tata Ruang & Perumahan Kota Denpasar. tt. Peta Tata Ruang Kota Denpasar. Diunduh dari: http://www.denpasarkota.go.id/instansi/. Diakses: 24 April 2012. Haryadi dan B. Setiawan. 2010. Arsitektur, Lingkungan dan Prilaku: Pengantar ke Teori, Metodologi, dan Aplikasi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Mulato, Fajar. 2008. Ketersediaan Ruang Terbuka Publik Dengan Aktivitas Rekreasi Masyarakat Penghuni Perumnas Banyumanik. Diunduh dari: http://eprints.undip.ac.id/3916/1/fajar_mulato.pdf. Diakses: 15 Agustus 2012 Pemerintah Kota Denpasar. Tentang Laporan Status Lingkungan Hidup Kota Denpasar 2008. Wahyudi. 2009. Ketersediaan Alokasi Ruang Terbuka Hijau Kota Pada Ordo Kota I Kabupaten Kudus. Tesis. Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponogoro. Diunduh dari: http://eprints.undip.ac.id/17639/1/wahyudi.pdf. Diakses: 4 September 2012 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat 124