Suara alunan piano terdengar begitu lembut

dokumen-dokumen yang mirip
DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

2. Gadis yang Dijodohkan

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Dillatiffa. Unfortunate

HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak )

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya.

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

"INSECT POLITICS" By Anju Based on a Short Story "RANDEVU" Draft 2

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

It s a long story Part I

The Coffee Shop Chronicles

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Candy, Tidak Semanis Namanya

P A D A M U E M B U N

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

TUGAS P2MABA ESSAY TENTANG KAMPUS PSIK UNIVERSITAS JEMBER. oleh. Nindyah Mentari NIM PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

LOVE STORY. Kisahnya beberapa tahun yang lalu.

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

SATU. Plak Srek.. Srek

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Chapter 01: What will you do to protect me?

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Oleh: Windra Yuniarsih

Cermin. Luklukul Maknun

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Hingga akhirnya, hadirlah Kala yang saat ini menjadi sahabat terbaikku. Kala, yang tengah duduk di sampingku. Bagaimana ujian pendadaranmu tadi?

.satu. yang selalu mengirim surat

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

Bab 1. Awal Perjuangan

Ooo ternyata sungai besarnya pun ada tujuh, aku tahu cuma Thames aja, pikirku dalam hati.

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

membuat orang tuamu repot, Andri. Tuturnya dengan halus saat menjalankan motornya.

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun

Pemilik jiwa yang sepi

SINOPSIS MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Kau Tetap Indonesiaku

Di Pantai Pasir Putih

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

Budi Mulyanto. Hati Bicara

IZINKAN AKU MENYAYANGIMU

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Stupid Love. June 21 st, 2013

yang ingin berinteraksi dengan Dumdey sebutan kami untuk bangsa nonsihir tapi ayahku memiliki kewajiban soal pekerjaannya sebagai ketua komite.

PERATURAN PESERTA OSMARU COR 2015

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Ternyata itu Korupsi

Seni Menata Hati Dalam Bergaul

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN

Dengan mengendarai Bimo, nama motor Vespa hitamku, aku bergegas berangkat menjemput Mia kekasihku.

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Well, aku rasa tidak ada yang salah.

Kurasa memang benar, sebaiknya kita membeli boks yang lebih besar.

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Apa yang Aku Tahu Saat Ini

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Mengapa hidupku jadi seperti ini Tuhan? Aku takkan bisa menikmati kebebasanku seperti dulu lagi.

[CERITA DARI FASCHEL-SECANGKIR RINDU] August 27, Secangkir Rindu

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.

Cara Membaca Bahasa Tubuh

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

Cara membuat wanita terkesan dengan anda

BAB I PENDAHULUAN. di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun

Briefing , 18 July 2016 Day 1-3, July 2016 Day 4, 23 July 2016

Alifia atau Alisa (2)

Sang Pangeran. Kinanti 1

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

wanita dengan seribu pesona yang ada disebelahku. Terkadang Rini berteriak dan memeluk erat lenganku. Lucu rasanya jika memikirkan setiap kali ia

Kata Mereka tentang KUMCER Pasir

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

A Y U R I A N N A. There s Something Between Us

TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016

BRYAN CINTYA ZHARFAN A.L

R ania Vijayanti. S edari kecil, orangtuaku yang selalu bergaya

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Claresta Vania. The Things Left Unsaid

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Transkripsi:

Suara alunan piano terdengar begitu lembut mengalun. Beberapa pelayan hilir mudik mengitari para tamu, dengan membawa nampan berisi minuman dengan berbagai macam jenisnya. Beberapa orang berkumpul berkelompok, ataupun menyendiri duduk di bangku yang tersedia di tepian kolam renang yang begitu luas dengan konsep pesta kebun yang mewah. Lampu lampu menyala hampir disetiap sudut taman. Menerangi setiap sudut pesta. Bermacam macam makanan tersedia dalam bentuk sekali makan. Semua orang menikmati pesta peresmian cabang perusahaan baru milik Ayah Wooni. Semua berbahagia, dengan kemajuan yang diharapkan pada perusaan itu. Tetapi rasa bahagia tidak sepenuhnya dirasakan oleh Wooni. Ia tidak sepenuhnya menikmati pesta yang diadakan oleh perusahaan ayahnya. Wajah cantiknya sedikit menyimpan kemuraman. Walaupun ia sekuat tenaga berusaha untuk tersenyum dihadapan ayahnya itu. Dan juga kadang tersenyum jika melihat ada seseorang yang terlihat bening. Dan seperti yang sedang ia lakukan saat ini. Meskipun ia merasa tidak nyaman dengan keadaannya. Namun matanya tidak bisa melapskan diri dari seseorang yang tampak berpakaian begitu rapi. Dengan bentuk tubuh yang terlihat berisi, namun tidak sesuai dengan wajahnya

yang terlihat terlalu manis dengan warnanya yang putih bersih. Namun itu hanyalah sebatas pandangan, cucimata semata. Karena dari keseluruhan Wooni tetaplah merasa bosan dengan pesta yang sedang berlangsung. Hingga akhirnya Wooni memilih untuk mengasingkan diri. Dengan duduk santai di bangku paling pojok yang ada disana. Dengan beberapa makanan ringan dan minuman yang telah ia sediakan. Karena saat ini Wooni sedang memijat mijat ujung tumitnya yang terasa pegal akibat harus berdiri dalam waktu yang lama tadi, dengan menggunakan high heels yang tidak biasa ia gunakan. Dan saat ini Wooni sangat ingin sekali menggunakan sepatu keds miliknya. Disembunyikannya kakinya dibawah meja, sambil dinaikan diatas pangkuannya. Ia tidak peduli dengan keadaannya yang saat ini menggunakan gaun. Yang hanya ingin dia tahu adalah rasa pegal di kakinya segera hilang dan pesta segera berakhir. Ataupun ia ingin sekali pergi dari pesta ini. Pesta yang hanya dihadiri oleh para pengurus perusahaan, kolega kolega, partner. Dan usia mereka sangat jauh diatas usia Wooni yang masih berstatus mahasiswa itu. Adapun orang orang yang seusia dengannya, tetapi mereka tidak saling kenal, dan mereka tampak saling mengasingkan diri, dan memilih untuk 2

bergabung dengan orang orang yang mungkin mereka kenal. Dan mereka adalah anak anak para pejabat yang bekerja sama dengan ayah Wooni. Wooni tidak peduli dengan mereka, yang hanya mau bergaul dengan orang yang sederajat dengan status mereka. Dan Wooni pun tidak peduli dan berharap ayahnya akan mengenalkan dirinya dengan salah satu dari mereka yang bagi Wooni pribadi kedekatan mereka yang mungkin akan tercipta nanti hanyalah kedekatan palsu. Ayah aku ingin pulang! seru Wooni dalam hati sambil menatap ayahnya yang berdiri sambil berbincang dengan teman temannya yang tak jauh drai pengamatannya berada. Wooni terus memperhatikan ayahnya yang sudah tua dengan rambut hitam karena semir rambut yang biasa beliau gunakan sebanyak dua kali seminggu. Usianya tidak lagi muda. Tetapi penampilannya selalu ingin terlihat muda. Tetapi Wooni masih merasa beruntung karena ayahnya hanya sedikit genit pada penampilannya. Bukan sifatnya. Karena walaupun ayahnya memiliki fisik yang masih terlihat tampan dan gagah, tidak ada sedikitpun pikirannya untuk mencari pengganti almarhum ibunya yang sudah lama pergi. Walaupun sering kali Wooni meledeknya setiap Ayahnya memperlihatkan sedikit perubahan pada penampilannya. Dan mengenalkannya pada wanita 3

wanita yang menurut Wooni pantas untuk menjadi pendamping ayahnya. Wooni terus memijat kakinya yang pegal. Sehingga ia tidak sadar jika sedang diperhatikan oleh seseorang yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempatnya duduk. Ia seroang pria berpenampilan parlente, dengan rambut kelimis karena minyak rambut yang digunaknnya. Dengan stelan jas hitamnya yang membentuk badan, ia tampak begitu gagah dengan bentuk badannya yang tinggi dan berisi. Wajahnya yang tampak imut. Sama sekali tidak sesuai dengan penampilan fisiknya. Tetapi ia terlihat lebih muda dari usianya. Kau sedang lihat apa? Tanya Wooni yang sadar sedang diperhatikan oleh orang lain dan dengan cepat ia menurunkan kakinya yang sejak tadi ia pangku. Dan Orang lain itu adalah orang yang sejak tadi diperhatikannya dari jauh. Dari tempatnya berada saat ini. Laki laki itu berjalan mendekat, sambil memperhatikan kesekitar ia memasukan kedua tangannya kedalam kantong celana sampingnya. Lanjutkan apa yang sedang kau lakukan!. Aku tidak akan mengganggumu! seru laki laki itu yang suaranya terdengar lembut dan sesuai dengan wajahnya yang imut dan putih. Dengan matanya yang sipit. 4

Laki laki itu lalu duduk di bangku tepat di depan Wooni. Menutupi apa yang sedang dilakukan Wooni. Oh. Baiklah!. Seru Wooni dan kembali ia menaikan kakinya dan tidak peduli apa pandangan laki laki itu padanya dengan keadaannya. Hentikan! seru laki laki itu dengan cepat meralat perkataannya. Dan belum sempat Wooni melakukan niatnya ia kembali menjatuhkan kakinya kelantai. Apa kau tidak pernah diajari bagaimana caranya bersikap di tempat tertentu? Tanya laki laki itu menatap Wooni dan menunggu jawaban. Wooni tidak menjawab, ia hanya bisa membalas menatap laki laki itu dan memperhatikannya. Wajah yang bisa dikatakan tampan, dengan setelan jas yang begitu pas ditubuhnya. Tetapi tidak sesuai dengan wajahnya. Dan rambutnya yang membuatnya tampak menjadi tua. Tampan! seru Wooni dalam hati memuji laki laki yang ada di hadannya. Wooni memuji karena laki laki itu terlihat lebih tampan dan manis ketika dilihat dari jarak yang begitu dekat. Harusnya kau mencari tempat yang lebih tertutup untuk melakukan hal pribadi seperti ini! seru laki laki itu sambil bangkit dari duduknya. Apa ada tempat lain di sini yang lebih tertutup. Sementara kau harus menunjukan wajahmu dengan 5

senyuman. Sementara kau merasa bosan seru Wooni mengatakan isi hatinya. Mungkin aku bisa membantumu! seru Laki laki itu sambil tersenyum. Menyembunyikan bibirnya yang tipis. Aku hanya ingin pesta ini segera berakhir! seru Wooni tanpa eksspresi. Laki laki itu kembali duduk di tempatnya dan menunggu Wooni yang masih pada posisi semula. Kenapa kau masih disitu. Bukankah kau juga seharusnya berbaur dengan mereka. Menikmati pesta peresmian cabang baru itu. Oh iya ngomong ngmong kau dari mana. Perusahaan dalam atau salah satu pemilik saham. Atau salah satu anak dari mereka? Tanya Wooni sambil menunjuk para orang tua yang sedang berbicara dengan ayahnya. Siapapun diriku!. Itu tidak akan berpengaruh apa apa bukan! Ya!. Aku setuju denganmu. Walaupun kau anak seorang pemilik perusahaan. Kau tidak akan terlihat hebat jika kau tidak memiliki prestasi di dalamnya! Lalu bagaiman dengamu?. Apa kau juga salah satu putri dari mereka? Tanya laki laki itu sambil terus tersenyum, dan melihat kearah orang tua Wooni. Anggap saja seperti itu. Karena itu aku ada di pesta ini! 6

Oke! seru laki laki itu sambil tersenyum, dan sedikit tertawa. Menunjukan giginya yang putih. Tanpa sadar mereka terlibat perbincangan yang seru, walaupun tidak begitu serius. Wooni!. Jun! kalian sudah saling mengenal? Tanya sebuah suara. Wooni dan laki laki bernama Jun itu saling berpandangan dan diam tanpa ekspresi dalam waktu yang singkat. Dan Jun menyadari hal itu. Ia segera bangkit dari duduknya. Untuk menyapa orang yang menyapanya. Sementara Wooni tampak gelagapan karena ia tidak sempat memakai High heels nya yang hanya setinggi 7 cm saja. Wooni mencoba untuk memakai sepatunya dengan mudah, tetapi ia tidak bisa melakukannya. Ia hampir terjatuh karena tidak bisa mengimbanginya. Apa kau baik baik saja? Tanya Jun yang dengan cepat bisa menangkap Wooni yang hampir terjatuh. Dengan perasaan malu dan tidak enak. Wooni mencoba untuk melepasan diri dari cengkraman tanagn Jun yang berada diantara lengan dan pinggangnya. Dilihatnya wajah ayahnya yang melihatnya dengan tatapan berbeda. Dan kemudian Jun yang masih sigap dengan keadaannya. Apa kau baik baik saja? Tanya Jun lagi. 7

Ya. Aku baik baik saja! seru Wooni. Yang merasa telah mempermalukan ayahnya didepan tamunya. Kau harus sering sering berlatih menggunakan sepatu itu! seru Ayah Wooni dengan nada sedikit meledek. Ayah!!!!! seru Wooni manja. Dan juga tidak terima dengan ledekan itu. Dengan cepat Wooni menutup mulutnya. Karena merasa telah melakukan kesalahan. Dengan cepat ia melihat kearah Jun yang diam tanpa ekspresi. Putri anda sungguh unik! seru Jun mencairkan suasana. Dan tawa terdengar diantara mereka. Membuat para tamu undangan memperhatikan mereka. Kau sudah mengenal putriku? Tanya ayah Wooni pada Jun. Ya. Aku baru saja akan memperkenalkan diri! seru Jun sambil tersenyum dan melirik kearah Wooni dan Ayah Wooni. Aku yakin kalian sudah saling kenal. Tetapi lupa nama masing masing! seru ayah Wooni dengan tersenyum. Ya! jawab Jun. Sementara Wooni yang merasa tidak tahu apa apa hanya bisa diam dan memperhatikan mereka berdua. 8

Ayah. Apa ayah bisa menjelaskan sesuatu kepadaku? Tanya Wooni menuntut penjelasan. Apa maksudmu. Apa kau sama sekali mengenal Jun?. kalian pernah bertemu sebelumnya. Tapi saat usiamu masih sangat kecil. Mungkin itu yang membuatmu lupa. Tapi aku masih mengingatnya! Seru Jun meralat. Bagaimana mungkin aku bisa mengingat jika hal itu sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Hal yang terjadi beberapa hari yang lalu saja aku bisa lupa! seru Wooni yang mengundang tawa dari kedua pria di depannya. Baiklah. Kalian mungkin perlu pengenalan lebih dekat. Agar kalian bisa mengenal pribadi masing masing! seru Ayah Wooni sambil terus tersenyum dan itu membuat Wooni makin tak mengerti. 9