I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

dokumen-dokumen yang mirip
ISOLASI BAHAN ALAM. 2. Isolasi Secara Kimia

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Buah Pala Penyabunan Trimiristin Untuk Mendapatkan Asam Miristat

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Desain dan Sintesis Amina Sekunder

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK. Waktu 150 menit. Kementerian Pendidikan Nasional

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

3 Metodologi Penelitian

EKSTRAKSI Ekstraksi padat-cair Ekstraksi cair-cair Ekstraksi yang berkesinambungan Ekstraksi bertahap Maserasi metode ekstraksi padat-cair bertahap

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

1. Werthein E, A Laboratory Guide for Organic Chemistry, University of Arkansas, 3 rd edition, London 1953, page 51 52

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia selain merupakan negara maritim yang sebagian besar

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi 5-Hydroxymethylfurfural dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II Teknik Isolasi Kafein dari Biji Kopi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

Penentuan Sifat Minyak dan Lemak. Angka penyabunan Angka Iod Angka Reichert-Meissl Angka ester Angka Polenske Titik cair BJ Indeks bias

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ORGANIK DAN FISIK FA2212

BAB III METODE PENELITIAN

3 Percobaan. 3.1 Alat dan Bahan Alat Bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

BAB IV PROSEDUR KERJA

4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Sintesis Organik Multitahap: Sintesis Pain-Killer Benzokain

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB III METODE PENELITIAN

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

PEMISAHAN CAMPURAN proses pemisahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERCOBAAN 2 KONDENSASI SENYAWA KARBONIL DAN REAKSI CANNIZARO

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

Sintesis Asam Salisilat Dari Minyak Gandapura Dan Kenaikan Titik Leleh

KIMIA ORGANIK BIOLOGI. Oleh :

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

4002 Sintesis benzil dari benzoin

5001 Nitrasi fenol menjadi 2-nitrofenol dan 4-nitrofenol

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

PEMBUATAN ETIL ASETAT MELALUI REAKSI ESTERIFIKASI

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

3 Percobaan. Garis Besar Pengerjaan

5009 Sintesis tembaga ftalosianin

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

BAB III METODE PENELITIAN

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Riset Jurusan Pendidikann Kimia UPI. Karakterisasi dengan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

Transkripsi:

Petunjuk Paktikum I. ISLASI EUGENL DARI BUNGA CENGKEH A. TUJUAN PERCBAAN Mengisolasi eugenol dari bunga cengkeh B. DASAR TERI Komponen utama minyak cengkeh adalah senyawa aromatik yang disebut eugenol. Eugenol berupa zat cair berbentuk minyak, tidak berwarna atau sedikit kekuningan, menjadi coklat dalam udara, berbau dan berasa rempah-rempah. Dapat larut dalam alkohol, eter, kloroform, dan mudah menguap serta sedikit larut dalam air. Eugenol digunakan sebagai bahan baku obat dan parfum. Eugenol mudah bersenyawa dengan besi, oleh karena itu penyimpanannya harus dalam botol kaca, drum alumunium, atau drum timah putih. Data sifat fisika dari eugenol adalah sebagai berikut: Berat jenis : 1,0651 Indeks bias : 1,5410 (20 o C) Titik didih Titik nyala : 253 o C : 110 o C Eugenol termasuk senyawa fenol, akan bereaksi dengan alkali hidroksida membentuk senyawa fenolat yang meningkat kelarutannya dalam air. Prinsip ini dipakai untuk memisahkan eugenol dari senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak cengkeh. H CH 3 CH 2 CH CH 2 Eugenol 1

C. ALAT DAN BAHAN Alat : Bahan : Labu dasar bulat Bunga cengkeh kering Pendingin udara NaH Pendingin Liebig Indikator universal Adaptor HCl pekat Termometer Diklorometana Corong pisah Na 2 S 4 Labu cassia Labu Erlenmeyer D. CARA KERJA Tempatkan 50 g bunga cengkeh dalam labu dasar bulat 250 ml, tambahkan 100 ml air, dan pasang dalam set alat destilasi uap. Lakukan destilasi uap dan kumpulkan destilat dalam labu Erlenmeyer. Pindahkan destilat ke dalam corong pisah. Ambil lapisan minyak cengkeh dan tentukan massanya. Masukkan minyak cengkeh hasil destilasi ke dalam labu cassia. Tambahkan larutan NaH 5% (sebanyak 0,5 kali volume dari minyak cengkeh), kocok dengan kuat kurang lebih selama lima menit. Tambahkan lagi NaH (0,25 sampai 0,5 kali volume minyak cengkeh), dan kocok. Lalu ditutup rapat dan dibiarkan selama semalam atau lebih. Pindahkan ke dalam corong pisah, ambil lapisan airnya. Lapisan air diasamkan dengan HCl pekat sampai asam (ph=1). Kemudian lakukan ekstraksi dengan 3x10 ml diklorometana. Keringkan lapisan organik dengan Na 2 S 4 anhidrous, dan evaporasi diklorometana dengan rotaevaporator. Timbang eugenol yang diperoleh. Hitung kadar minyak cengkeh dan kadar eugenol dalam bunga cengkeh. E. PERTANYAAN 1. Manakah yang diperkirakan dapat menghasilkan minyak cengkeh lebih optimal, bunga cengkeh yang dipotong kasar atau halus? Mengapa? 2. Apa fungsi penambahan NaH pada prosedur di atas? Tulis persamaan reaksinya. 3. Apa fungsi penambahan HCl? 4. Selain eugenol, zat apakah yang terkandung dalam minyak cengkeh? 5. Reaksi apa saja yang dapat berlangsung pada eugenol? 6. Beri contoh bahan alam yang mengandung bahan obat! Jelaskan cara mengisolasi bahan obat tersebut. 2

3

II. ISLASI KAFEIN DARI KPI A. Tujuan Percobaan Mengisolasi kafein dari kopi B. Dasar Teori Kafein adalah suatu senyawa organik yang mempunyai nama lain kofein, tein atau 1,3,7 trimetilxantin. Kristal kafein dalam air berupa jarum-jarum bercahaya sutra. Bila tidak mengandung air, kafein meleleh pada suhu 234 o C sampai 239 o C dan menyublim pada suhu yang lebih rendah. Kafein mudah larut dalam air panas dan dalam kloroform, tetapi sedikit larut dalam air dingin, alkohol dan beberapa pelarut organik lainnya. Selain dalam biji kopi, kafein terdapat pula dalam daun teh, daun mete, biji kola, dan coklat. Di dalam biji kopi atau tumbuhan lain tersebut di atas, tidak hanya terkandung kafein, tetapi juga terkandung tanin, glukosa, lemak, protein dan selulosa. Pemisahan kandungan lain dari kafein bergantung kepada perbedaan kelarutan masing-masing senyawa kandungan tersebut. Bila tanin terisolasi ke dalam air panas, akan terhidrolisis menghasilkan asam klorogenat. Asam hasil hidrolisis tanin ini akan menghasilkan endapan bila direaksikan dengan timbal asetat. CH 3 CH 3 N N N CH 3 N C. Alat dan bahan Alat : Labu dasar bulat Pendingin gondok Corong pisah Gelas kimia Cawan penguap Labu erlenmeyer Gelas ukur Batang pengaduk Corong Buchner Bahan Kopi Timbal asetat Kloroform Aquades 4

D. Cara kerja Panaskan selama 25 menit campuran 20 gram kopi halus dan 350 ml aquades yang ditempatkan dalam labu dasar bulat yang dilengkapi pendingin. Saring campuran panas menggunakan corong Buchner. Tambahkan larutan timbal asetat (3 gram timbal asetat dalam 27 ml aquades) tetes demi teter ke dalam hasil saringan, dinginkan campuran. Saring kembali dengan corong Buchner. Ekstraksi kafein dalam hasil saringan dengan menggunakan kloroform (25 ml satu kali ekstraksi). Tempatkan lapisan kloroform dalam cawan penguap. Uapkan kloroformnya, lanjutkan dengan proses rekristalisasi (menggunakan campuran benzen dan petroleum eter) dan proses sublimasi. E. Pertanyaan 1. Mengapa campuran kopi halus dan aquades harus dipanaskan? Jelaskan! 2. Jelaskan fungsi penambahan larutan timbal asetat! 3. Jelaskan fungsi penambahan kloroform! Berapa kali anda menambahkan kloroform? Jelaskan! 4. Mengapa kafein dapat dimurnikan dengan proses sublimasi? Jelaskan! 5. Berikan contoh minyak atsiri yang digunakan pada industri parfum! Jelaskan cara mengisolasi minyak atsiri tersebut! 5

ISLASI ASAM MIRISTRAT DARI BIJI PALA A. TUJUAN PERCBAAN Mengisolasi asam miristat dari biji pala B. DASAR TERI Collin dan Hiilditch telah menganalisa biji pala dan hasil analisanya adalah : biji pala mengandung 73% gliserida jenuh yang terdiri atas komponenkomponen asam lemak; asam laurat 1,5%, asam miristat 76,6%, asam palmitat 10,5%, asam oleat 10,5%, dan asam linoleat 1,3%. Proporsi asam miristat yang begitu besar terikat dalam trigliserida menunjukkan bahwa senyawa trigliserida, dalam hal ini trimiritsin terdapat dalam jumlah atau proporsi yang sama dengan asam miristat. Jika asam palmitat dan asam laurat dibandingkan relatif terhadap asam miristat, maka proporsi trimiristin di dalam gliserida adalah kira-kira 77% atau 55% dari lemak total. Bomer dan Ebach berhadil mengisolasi 40% trimiristin dengan cara kristalisasi biji pala. Trimiristin adalah suatu gliserida atau lebih tepat trigliserida, yaitu ester yang terbentuk dari gliserol dan asam miristat. Rumus molekulnya adalah : CH 2 C (CH 2 ) 12 CH 3 CH C (CH 2 ) 12 CH 3 CH 2 C (CH 2 ) 12 CH 3 Nama lain dari trimiristin adalah gliserol trimiristat. Kristalnya polimorf mempunyai titik leleh 32,1 o C dan 41,8 o C (tak stabil), dan 56,5 (stabil). Larut dalam benzena, kloroform, etanol, CS 2, ligroin, dan terutama dalam eter. Isolasi trimiristin pada dasarnya memanfaatjab sifat kelarutan ini. 6

Nama lain dari asam miristat adalah asam tetradekanoat. Wujudnya berupa kristal berwarna putih agak berminyak. Rumus molekulnya CH 3 (CH 2 ) 12 CH. Titik leleh 54,4 o C dan titik didih 326,2 o C. Sangat larut dalam alcohol dan eter. Asam miristat pertama kali diisolasi oleh Playfair pada tahun 1841 dan sekaligus menemukan bahwa asam miristat merupakan komponen utama biji pala. Ditemukan pula bahwa asam miristat terdapat dalam semua spesies myristica tetapi dalam jumlah yang tidak begitu besar dibandingkan dengan pala. Meskipun asam miristat larut dalam alkohol dan eter, ia tidak larut dalam air. Sifat ini akan digunakan untuk mengkristalkan asam miristat dari hasil hidrolisa trimiristin. Kegunaan asam miristat adalah untuk sabun, kosmetik, parfum, dan ester sintesis untuk flavor dan aditif pada makanan. Prosedur dan tehnik pemisahan asam miristat dari biji pala menggunakan pelarut yang sesuai untuk mendapatkan trimiristin sebanyak-banyaknya. Karena trimiristin ini terdapat dalam biji pala dengan kadar tinggi, maka hasil ekstraksi yang murni tahap selanjutnya adalah menghidrolisa trimiristin dalam suasana basa sehingga dihasilkan asam miristat dan gliserol. Asam miristat kemudian dipisahkan dengan cara kristalisasi. Setelah didapatkan kristal trimiristin yang murni tahap selanjutnya adalah menghidirolisa trimisristin dalam suasana basa sehingga dihasilkan asam miristat dan gliserol. Asam miristat kemudian dipisahkan dengan cara kristalisasi. Reaksi hidrolisa yang terjadi sebagai berikut: CH 2 C (CH 2 ) 12 CH 3 CH 2 CH C CH 2 C (CH 2 ) 12 CH 3 + H 2 H+ /H - CH (CH 2 ) 12 CH 3 CH 2 H H H + CH 3 (CH 2 ) 12 C C. ALAT DAN BAHAN Alat : Set alat Soxlet Set alat refluks Corong buchner Lumpang dan alu Bahan Biji pala Benzena Eter Kloroform D. CARA KERJA Biji pala dihancurkan sampai halus, lalu dibungkus dalam kantung soxlet dan dimasukkan ke dalam alat soxlet. Masukkan 150 ml pelarut, kemudian dipanaskan dalam penangas air. Pada ekstrak yang dihasilkan ditambahkan 50 ml aseton, lalu dipanaskan dengan penangas air. Larutan tersebut kemudian 7

dituangkan ke dalam erlenmeyer dan didinginkan. Penghabluran berjalan lambat, oleh karena itu campuran dibiarkan selama 1 jam, kemudian dinginkan campuran tersebut dalam air es selama 30 menit. Kristal yang terbentuk dipisahkan dengan penyaringan menggunakan corong buchner. Tempatkan padatan trimiristin yang diperoleh dari prosedur di atas dalam labu alas bundar 100 ml. Setiap 0,5 g kristal ditambahkan larutan NaH 6M dan 20 ml etanol. Pasang kondenser refluks dalam labu dan didihkan larutan perlahan-lahan selama satu jam. Tuangkan campuran ini ke dalam 150 ml air, tambahkan 20 ml asam klorida pekat tetes demi tetes hingga terbentuk padatan putih. Saring, dan cuci zat padat dengan 10 ml air dan keringkan. Uji titik lelehnya. E. PERTANYAAN 1. Apa saja pelarut yang dapat digunakan untuk mengekstrak trimiristin? Pelarut apa yang anda pilih? Mengapa? 2. terangkan cara anda memuenikan asam miristat Hitung berapa banyak NaH teoritis minimal yang diperlukan untuk bereaksi dengan trimiristin. 8