TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS GANGGUAN SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL HYUNDAI FE 120 PS DAN CARA MENGATASINYA

BAB III PEMBAHASAN TEKNIS GANGGUAN SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR PADA MESIN KUBOTA RD 65 H DAN CARA MENGATASINYA

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mesin Diesel. Mesin Diesel

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

Terbakar spontan pada 350 C, sedikit dibawah temperatur bensin yang terbakar sendiri sekitar 500 C.

KALIBRASI POMPA INJEKSI TIPE DISTRIBUTOR DALAM PERSAMAAN ALIRAN BAHAN BAKAR TERHADAP KONSUMSI TIAP SILINDER ENGINE DIESEL

a. Plunger pada posisi TMB (titik mati bawah) Bahan bakar masuk melalui luubang pemberi pada barel kedalam ruang diats plunger. b.

TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Pendahuluan Motor Diesel Tujuan Rudolf Diesel Kesulitan Rudolf Diesel

SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL

PENGARUH PENYETELAN CELAH KATUP DAN PENYETELAN TIMING INJECTION PUMP TERHADAP HASIL GAS BUANG PADA MOTOR DIESEL

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

BAB IX POMPA BAHAN BAKAR (FUEL PUMP)

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). -Pertemuan ke. Topik. Metode Evaluasi dan Penilaian. Sumber Ajar (pustaka)

BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS

SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM KOMPETENSI JUDUL JAM. Perawatan&perbaikan KENDARAAN PMO

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

TUGAS AKHIR CARA KERJA DAN TROUBLESHOOTING SISTEM BAHAN BAKAR ISUZU PANTHER 4JA1-L

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

ANALISIS PENGARUH KETEBALAN SHIM TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN PENGABUTAN NOZZLE TIPE SATU LUBANG PADA ISUZU PANTHER C223 TURBO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODOLOGI PENELITIAN

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

PENGARUH PENGGUNAAN TURBOCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL TIPE L 300

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI)

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

Pengaruh Parameter Tekanan Bahan Bakar terhadap Kinerja Mesin Diesel Type 6 D M 51 SS

PERAWATAN & PERBAIKAN INJECTION PUMP TIPE DISTRIBUTOR HYUNDAI HD 5 ZAINUL ARISMAN HIDAYAT

ANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL

MODUL PEMELIHARAAN/SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

SEJARAH MOTOR BAKAR : Alphones Beau De Rochas (Perancis) menemukan ide motor 4 tak

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam merubah energi kimia menjadi energi mekanis.

Laporan Praktek Motor Diesel

BAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL

SILINDER HEAD MOTOR DIESEL

2.1.2 Siklus Motor Bakar Torak Bensin 4 Langkah

Efisiensi Suhu Kerja Mesin Antara Pemakaian Water Pump Dan Tanpa Water Pump Pada Mesin Diesel Satu Silinder Merk Dong Feng S195

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN KONSENTRASI KEAHLIAN OTOMOTIF FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SISTEM BAHAN BAKAR ( FUEL SYSTEM )

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

BAB II KAJIAN TEORI. Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dalam observasi yang dilakukan terhadap sistim Turbocharger dan

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERAWATAN SISTEM BAHAN BAKAR PADA ENGINE STAND FIAT DIESEL

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

B. Jenis jenis injektor yang sering digunakan pada motor diesel menurut waktu penginjeksian bahan bakar

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

KERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10

SKRIPSI. Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Teknik Mesin. oleh.

MENYETEL CELAH KATUP MOTOR DIESEL

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Transkripsi:

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Proses pembakaran pada mesin diesel dibagi menjadi 4 periode. Bahan bakar diinjeksikan pada akhir langkah kompresi, dimana sebelumnya udara sudah diisap ke dalam ruang bakar. Perubahan tekanan yang terjadi dalam proses pembakaran ini menyebabkan bahan bakar terbakar dengan sendirinya. Proses pembakaran tersebut adalah periode waktu pembakaran tertunda, periode perambatan api, periode pembakaran langsung, dan periode pembakaran lanjut. Gangguan yang sering terjadi pada sistem injeksi bahan bakar diesel memiliki beberapa indikasi, yaitu mesin tidak dapat dihidupkan, mesin dapat dihidupkan tetapi kemudian mati, engine knock, engine exhaust berasap dan knocking, engine output tidak stabil, engine output terlalu kecil, mesin tidak mencapai putaran maksimum, putaran maksimum terlalu tinggi, engine idling tidak stabil. Pemeriksaan yang harus dilakukan sebelum melakukan perbaikan terhadap gangguan yang terjadi yaitu pemeriksaan saluran bahan bakar dari kemungkinan bocor, pemeriksaan saat penginjeksian, pemeriksaan penyemprotan nozzle, pemeriksaan pada feed pump untuk mengetahui tersendat tidaknya aliran bahan bakar, pemeriksaan gerakan control rack dalam rumah pompa, pemeriksaan elemen pompa dari kemungkinan berkarat atau cacat, pemeriksaan fuel filter dari kemungkinan adanya penyumbatan dan pemeriksaan viskositas dan banyaknya minyak pelumas dalam tangki bahan bakar. 1. Pendahuluan Diesel berasal dari nama seorang insinyur dari Jerman yang menemukan mesin ini pada tahun 1893, yaitu Dr. Rudolf Diesel. Pada waktu itu mesin tersebut tergantung pada panas yang dihasilkan ketika kompresi untuk menyalakan bahan bakar. Bahan bakar ini diteruskan ke silinder oleh tekanan udara pada akhir kompresi. Pada tahun 1924, Robert Bosch, seorang insinyur dari Jerman, mencoba mengembangkan pompa injeksi daripada menggunakan metode tekanan udara yang akhirnya berhasil menyempurnakan ide dari Rudolf Diesel. Keberhasilan Robert Bosch dengan mesin dieselnya tersebut sampai saat ini digunakan oleh masyarakat. Dalam mesin diesel, bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar pada akhir langkah kompresi. Sebelumnya udara yang diisap telah dikompresi dalam ruang bakar sampai tekanan dan temperatur menjadi naik. Naiknya tekanan dan temperatur mengakibatkan bahan bakar menyala dan terbakar sendiri. Untuk memperoleh tekanan kompresi yang tinggi saat putaran mesin rendah, banyaknya udara yang masuk ke dalam silinder harus besar tanpa menggunakan throttle valve untuk membatasi aliran dari udara yang dihisap. Dengan demikian dalam sebuah mesin diesel, output mesinnya dikontrol oleh pengontrol banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan. Tingginya temperatur udara yang dikompresikan dapat mempermudah bahan bakar untuk terbakar secara spontanitas. Nilai kemampuan bahan bakar diesel untuk cepat terbakar adalah angka cetane (cetane number). Untuk mesin diesel yang berkecepatan tinggi yang digunakan pada kendaraan truk dan mobil-mobil angka cetane yang umumnya digunakan sekurang-kurangnya 40-45. 2. Landasan Teori a. Mesin Diesel Mesin diesel biasanya disebut dengan motor penyalaan kompresi (Compression Ignition Engine), karena cara penyalaan bahan bakarnya menggunakan udara kompresi. Adapun cara kerja motor empat langkah yaitu terdiri dari empat langkah piston dan dua putaran poros engkol menghasilkan satu kali langkah kerja. Bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder berbentuk butir- butir cairan halus atau kabut, oleh karena di dalam silinder pada saat itu tekanan dan temperaturnya sudah tinggi, maka butiran cairan halus tersebut akan menguap dan selanjutnya akan bercampur dengan udara tersebut, sehingga akan terjadi pembakaran.

b. Proses Pembakaran Pada Mesin Diesel Udara yang diisap ke dalam ruang bakar akan dikompresi oleh gerakan piston. Bahan bakar diinjeksikan pada + 150 sebelum TMA pada langkah kompresi hingga + 100 setelah TMA ke udara tekan dan bersuhu tinggi. Akibatnya, bahan bakar terbakar dengan sendirinya oleh udara kompresi. Suhu udara kompresi harus di atas 500 C0 (9320 F c. Detonasi Pada Mesin Diesel Mencegah detonasi pada diesel dengan cara mencegah kenaikan tekanan yang berlebihan dengan cara memilih campuran yang terbakar pada tekanan rendah, memperpendek waktu pembakaran tertunda atau mengurangi jumlah bahan bakar yang diinjeksikan selama periode waktu pembakaran tertunda. d. Pompa Injeksi Pompa injeksi yang digunakan mesin diesel Mitsubishi L300 adalah pompa injeksi tipe inline dimana injection pump memiliki sebuah plunger dan sebuah delivery valve pada tiap-tiap selinder. Injection pump mendorong bahan bakar masuk ke dalam injection nozzle dengan tekanan dan dilengkapi dengan sebuah mekanisme untuk menambah atau mengurangi jumlah bahan bakar yang dikeluarkan dari nozzle. Plunger didorong ke atas oleh camshaft dan dikembalikan oleh plunger spring. Plunger bergerak ke atas dan kebawah di dalam plunger barrel dan pada jarak stroke yang telah ditetapkan guna mensuplai bahan bakar dengan tekanan. Dengan naik dan turunnya plunger berarti akan membuka dan menutup section dan discharge ports sehingga mengatur banyaknya injeksi bahan bakar. Camshaft ditahan dengan dua buah tapper roller bearing pada kedua buah ujungnya dan dilengkapi dengan beberapa cam untuk menggerakkan plunger dan sebuah exentric cam sebagai penggerak feed pump. Chamshaft digerakkan oleh injection pump gear pada ½ putaran engine. e. Aliran Bahan Bakar Bahan bakar dihisap dari tangki oleh pompa penyalur (feed pump), kemudian ke pompa injeksi melalui saringan. Selanjutnya pompa injeksi menyediakan bahan bakar bertekanan ke nozzle injeksi melalui katup penyalur (delivery valve) dan pipa-pipa tekanan tinggi untuk dimasukkan keruang bakar melalui nozzle injeksi. Bahan bakar yang keluar dari nozzle injeksi melalui pipa kebocoran akan kembali ke tangki melalui pipa overflow. Katup overflow yang dipasang di atas saringan bahan bakar berfungsi menjaga agar tekanan bahan bakar yang diberikan ke serambi pompa injeksi yaitu tekanan penyalur (feed pressure) tidak melebihi harga spesifikasi. 3. Metode Penelitian a. Analisa Gangguan Sistem Bahan Bakar dan Cara Mengatasinya 1) Pengecekan permulaan Sebelum melakukan perbaikan atas gangguan (trouble shooting), periksalah hal-hal berikut : a. Periksalah semua saluran bahan bakar dari kemungkinan bocor atau cacat. b. Periksalah saat penginjeksian. c. Periksalah penyemprotan nozzle. Kendorkan fitting antara pemegang katup delivery dan pipa tekanan tinggi dan kemudian setiap pemegang katup dari kemungkinan bocor. Jika bocor, katup pemberi tidak berfungsi sebagaimana mestinya. d. Periksalah pompa pengisi (feed pump). Longgarkan fitting terhadap rumah pompa pompa, jalankan pompa priming. Bahan bakar harus mengalir dalam jumlah berlebihan melalui selang. e. Periksalah apakah control rack bergerak dengan halus. Bukalah tutup control rack, kemudian doronglah control rack ke dalam rumah pompa dan lepaskan. Control rack harus kembali dengan lembut. f. Periksalah ruangan elemen pompa dari kemungkinan berkarat atau cacat. 4. Hasil dan Analisa a. Trouble shooting 1) Engine tidak dapat dihidupkan Tabel 1. Trouble shooting engine tidak dapat dihidupkan (Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990). N Kemungkinan Perbaikan O Penyebab 1 Injection timing Setel terlalu pendek 2 Gangguan pada injection nozzle 1. Valve opening pressure terlalu tinggi 2. Injection orifice tersumbat Setel ( penjelasan pada trouble shoothing engine tak dapat dihidupkan Bersihkan Perbaiki atau ganti (penjelasan pada

3. Nozzle bocor trouble shoothing engine tak dapat dihidupkan ) 3 Mutu bahan bakar rendah Ganti Apabila terjadi gangguan pada feed pump, pengetesan yang perlu dilakukan yaitu pengetesan kebocoran dan pengetesan kerja pengisapan. Cara pengetesan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pengetesan kebocoran Saluran keluar pompa pengisi (feed pump) disumbat dan saluran masuk disambung dengan selang dari kompresor. Saluran masuk pompa pengisi (feed pump) diberi tekanan kompresor sebesar 2 kg/cm2 (28,45 psi). Kemudian feed pump dimasukkan ke dalam bejana yang berisi solar. Kondisi feed pump dikatakan baik bila tidak ada udara yang keluar di sekitar lubang tapet. b. Pengetesan kerja pengisapan Saluran pompa pengisi (feed pump) dihubungkan dengan selang yang memiliki diameter 8 10 mm dan panjang 2 m. Ujung yang lain dari selang dimasukkan ke dalam oli ringan yang terletak 1 meter di bawah pompa pengisi (feed pump). Gangguan yang terjadi pada injection nozzle memiliki beberapa kemungkinan yang sudah dijelaskan dalam tabel trouble shooting diatas. Perbaikan yang dilakukan jika terjadi permasalahan pada salah satu bagian dalam injection nozzle diperlukan proses pemeriksaan. Proses pemeriksaan yang harus dilakukan dari masing-masing bagian dalan injection nozzle yaitu : a. Pemeriksaan needle valve Apabila terjadi gangguan pada needle valve, harus dilakukan beberapa langkah pemeriksaan, yaitu : Bersihkan dan rendam nozzle dengan bensin. Geser needle untuk memastikan bahwa pergerakannya cukup halus. Tarik vertikal ke atas needle valve sekitar 1/3 langkahnya dan apakah valve tersebut terjatuh akibat beratnya sendiri. Bila tidak kembali, maka injection nozzle harus diganti. b. Pengujian dan penyetelan injection pressure. Hal hal yang harus diperhatikan sebelum menguji nozzle adalah : Pada saat menguji nozzle, janganlah mengarahkan pengabutan bahan bakar ke arah orang yang sedang memeriksa atau melihat proses penyetelan, akan tetapi nozzle diarahkan kebawah. Saat terjadi pengabutan bahan bakar pada nozzle, jangan menahan lubang nozzle dengan jari tangan karena tekanan pengabutan sangat kuat. Sebelum mengadakan pengujian dan penyetelan injection pressure, nozzle dipasang pada nozzle tester dan dioperasikan beberapa kali untuk mengeluarkan udara yang ada dalam nozzle tester tersebut. Langkah selanjutnya yaitu : Operasikan nozzle tester dengan kecepatan yang telah ditentukan untuk mencapai standar injection pressure (180 kgf/cm2). Jika injection pressure belum memenuhi standar yang dibutuhkan, maka perlu menambahkan atau mengurangi shim dalam nozzle. Perubahan ketebalan shim 0,05 mm, akan merubah injection pressure 5 kgf/cm2. Setelah memasang shim pada nozzle, periksa kembali injection pressure pada nozzle tersebut hingga mencapai angka yang dibutuhkan. a. Pengujian kebocoran nozzle Setelah nozzle terpasang pada nozzle tester, stel nozzle tester dengan tekanan yang telah ditentukan. Tekanan kemudian dinaikkan secara perlahan lahan sampai mencapai tekanan pengujian. Setelah mencapai tekanan pengujian, periksa kebocoran bahan bakar pada ujung nozzle. b. Bila tidak ada kebocoran berarti nozzle dalam kondisi baik, akan tetapi kalau ada kebocoran berarti perlu diganti komponen di dalam nozzle yang mengalami kerusakan. Gangguan lain yang terjadi pada trouble shooting ini yaitu udara yang terperangkap dalam fuel system. Cara mengeluarkan

udara dalam sistem bahan bakar (air bleeding) yaitu: a. Putar injection priming pump ke arah kiri hingga kendor. b. Kendorkan air plug pada fuel filter. c. Gerakkan priming pump ke atas dan ke bawah (dipompakan) dengan tangan, untuk memasukkan bahan bakar hingga gelembung udara tidak lagi terdapat pada air plug. d. Bila sudah tidak terdapat gelembung udara pada air plug, tekan priming pump ke bawah dan putar searah jarum jam sampai benar benar kembali pada posisi semula, kemudian kencangkan air plug. e. Setelah selesai melakukan air bleeding, bersihkan bahan bakar di sekitar air plug pada fuel filter. 2) Mesin dapat dihidupkan tetapi kemudian mati. Tabel 2. Trouble shooting mesin dapat dihidupkan tetapi kemudian mati (Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990) NO Kemungkinan Penyebab Perbaikan 1 Fuel pipe Perbaiki atau ganti tersumbat 2 dara atau air Keluarkan udara atau terperangkap dalam air yang terperangkap Fuel system (seperti penjelasan pada trouble shooting engine tak dapat dihidupkan) 3 Feed pump tidak Periksa (penjelasan bekerja pada trouble shooting engine tak dapat dihidupkan) b. Engine Knock Tabel 3. Trouble shooting engine knock (Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990) Kemungkinan NO Penyebab 1 Injection timing terlalu pendek 2 Gangguan pada injection nozzle 1. Valve opening pressure terlalu tinggi 2. Injection orifice tersumbat 3. Nozzle bocor 3 Mutu bahan bakar rendah Setel Perbaikan Setel ( penjelasan pada trouble shoothing engine tak dapat dihidupkan ) Bersihkan Perbaiki atau ganti (penjelasan pada trouble shoothing engine tak dapat dihidupkan ) Ganti Salah satu kemungkinan penyebab terjadinya engine knock adalah injection timming yang terlalu maju. Injection timming harus distel sesuai urutan pengapian. Berikut cara penyetelan injection timming yang harus dilakukan : Posisi mulai disalurkannya bahan bakar (yakni posisi lubang tertutup) pada silinder nomor 1 adalah titik permulaan pengecekan tertutupnya lubang pada interval spesifikasi. Jika penambahan jarak a, plunger akan bergerak dari TMB ke posisi lubang tertutup (yakni langkah awal) dan celah tappet berkurang. Menutupnya lubang untuk silinder nomor 1 terjadi apabila : 1) Kedua tanda timing pada bagian drive (penggerak) dan bagian pompa dalam posisi sejajar. 2) Plunger nomor 1 distel menurut langkah awal spesifikasi dari TMB. 3) Penyetelan langkah awal dilakukan dengan cara menambah atau mengurangi shim (0,1 0,4 mm) menggunakan sepasang pemuntir. 4) Celah tappet lebih dari 0,2 mm. 5) Setelah plunger nomor 1 distel pada posisi lubang tertutup, periksalah penutupan silinder-silinder lainnya dalam urutan pengapiannya. Apabila dimulai dari 0 untuk silinder nomor 1 setiap penutupan lubang terdapat penambahan 1/20.

5. Kesimpulan Berdasarkan uraian tentang analisa gangguan sistem injeksi bahan bakar diesel Mitsubishi l300 pada bab sebelumnya, maka secara keseluruhan gangguan gangguan yang terjadi adalah engine yang tidak dapat dihidupkan, engine dapat hidup kemudian mati, engine knock, engine exhaust berasap, engine output yang tidak stabil atau terlalu kecil, engine tidak dapat mencapi putaran maksimum, putaran maksimum terlalu tinggi, dan engine idling tidak stabil. 6. Daftar Pustaka [1] Anonim. 1995. Technical Guide Toyota Diesel. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor. [2] Anonim. 1995. Fuel Injection Equeipment. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor. [3] Anonim. 1990. Workshop Manual Colt Diesel FE 119. Jakarta : PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motor. [4] Anonim. 1995. Materi Pelajaran Engine Group Step 2. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor. [5] Daryanto. 2001. Teknik Servis Mobil. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

6